SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Ayu Nurvita
Indrianti
CORING
Coring adalah proses pengambilan sample(core)
atau contoh batuan dari dalam lubang bor
menggunakan peralatan khusus.
 Dari analisa core ini, kita akan mendapatkan parameter
parameter dari sifat fisik batuan, seperti porositas,
permeabilitas, saturasi, tekanan kapiler,penentuan
wettabilitas,dan penentuan kompressibilitas.
 Informasi penting yang bisa didapat oleh seorang petrofisis dari
data core tersebut menurut Darling (2005) antara lain:
1. Homogenitas reservoar
2. Tipe sementasi dan distribusi dari porositas dan permeabilitas
3. Kehadiran hidrokarbon dari bau dan pengujian dengan sinar
ultraviolet
4. Tipe mineral
5. Kehadiran fracture dan orientasinya
6. Kenampakan dip
1. Bottom Hole Coring
Coring yang dilakukan bersamaan dengan proses
pemboran, sampel di ambil pada dasar lubang.
terdiri dari:
a).Konvensional drag bit coring
 Keuntungan :
-Ukuran diameter core besar hampir seperti ukuran
lubang bor
-Presentasi perolehan core formasi tinggi
-Dapat digunakan pada sebagian besar formasi, dan
tidak membutuhkan peralatan
 Kerugian :
Pentingnya proses pencabutan drill pipe untuk menjaga
kondisi core setelah tiap core dipotong.
b).Diamond bit coring
 Keuntungan :
-Umur bit lebih panjang
-Kemungkinan pemotongan sampai
90ft core setiap running
-Presentase perolehan core tinggi
-Diameter core besar
-Dapat disesuaikan untuk berbagai
formasi
 Kerugian :
-Mahalnya bit dan core barrel
-Kondisi operasi yang layak dalam
penggunaan metode ini
-Setiap akan mengambil core dari
barrel dilakukan round tip
-membutuhkan operator yang
mengetahui operasional diamond
coring.
c). WireLine Coring
Pengambilan core dilakukan
dengan menggunakan kabel. Tidak
perlu mencabut rangkaian pip bor
pada saat mengambil core dari
core barrel.
 Kerugian :
-Metode ini terbatas pada
formasi lunak
-Presentasi perolehan core
rendah
-Diameter core lebih kecil
 Keuntungan :
-Biaya jauh lebih murah
2. SideWall Coring
Pada metode ini, sampel batuan diambil dari
dinding sumur yang telah dibor terlebih dahulu
pada kedalaman tertentu. Pengambilan core
dilakukan saat pemboran dihentikan sementara,
dengan cara menurunkan peralatan core, yang
dilengkapi dengan peluru yang berlubang (sebagai
tempat core) dan diikatkan pada kawat baja
(wireline).
Peluru-peluru tersebut dioperasikan secara elektris
dari permukaan dan dapat ditembakkan secara
simultan baik bersama-sama atau sendiri-sendiri.
Dengan menembusnya peluru kedalam dinding
lubang bor maka core akan terpotong dan terlepas
dari formasi. Dengan adanya kabel baja yang
berhubungan dengan peluru, maka peralatan
sidewall coring beserta core dapat diangkat ke
permukaan. Ukuran core yang didapat dengan cara
ini mempunyai diameter ¾ - 13/16 inci dan
panjangnya hanya 2 ¼ inci.
Keuntungan dari metode ini adalah mendapatkan
sampel pada kedalaman berapa pun setelah lubang
dibor dan dapat membantu interpretasi log.
1. Core bit : adalah pahat yang khusus untuk coring
berbeda dengan pahat pemboran biasa. Pahat biasa
menghancurkan batuan menjadi cutting/serpih akan
tetapi core bit akan memotong batuan berbentuk
silinder. Pemilihan jebis core bit tergantung pada
batuan formasi yang akan diambil contohnya. Dibawah
ini salah satu contoh core bit dan rangkaian alat
coring.
2. Core Barrel : alat ini berfungsi untuk tempat contoh
yang diperoleh dari coring yang dapat menjaga
keutuhan core dan melindungi core darui pengaruh
luar misalnya kontaminasi dengan lumpur,
tekanan/beban dan lain sebagainya. Barrel ini terletak
diatas pahat ( cor bit) ada outer barrel ada inner barrel
3. Core Catcher : berfungsi untuk menahan core/contoh
batuan agar tidak jatuh dari inner barrel.
core barrel yang berisi core core untuk dianalisa
Penanganan core adalah semua proses yang dilakukan setelah core
sampai dipermukaan. Penanganan meliputi :
 Pemotongan
 Pembungkusan
 Pemberian label
1. Pemotongan
Setelah sampai dipermukaan core dikeluarkan dari barrel dan
dipotong setiap 3ft (±1 meter) dengan menggunakan core cutter.
Tujuan pemotongan ini agar memudahkan dalam pengangkutan
ke laboratorium. Kemudian disusun dalam box dan diberi tanda
top dan bottomnya.
2. Pembungkusan
Tujuan dari pembungkusan adalah agar isi core tidak mengalami
perubahan fluida serta terjadi kerusakan selama proses
pengangkutan. Pembungkusan dapat dibungkos dengan Lilin,Pipa
PVC ,Fibere Glass ,
3. Pemberian Label
Tujuan pemberian label ini agar tidak terjadi kesalahan dalam
interpretasi. Pelabelannya antara lain nama sumur, kedalaman,
lapangan, nomor core, tanda panah top dan bottom.
Ada 2 faktor penyebab terjadinya perubahan core, yaitu
1. Adanya pembilasan (flushing) oleh lumpur pemboran saat
operasi coring sehingga menyebabkan kandungan
hidrokarbon akan berkurang dan kandungan air
meningkat. 2.) penurunan tekanan dan temperatur.
2. Adanya penurunan tekanan dan temperature
menyebabkan gas yang terlarut dalam minyak akan
terbebaskan. Peristiwa tersebut adalah gambaran
miniatur dari “Dissolved Gas Drive” (sehingga gas
terbebaskan tersebut akan mendorong minyak dan air
keluar dari pori). Akibatnya saturasi fluida dalam core
yang sampai dipermukaan terdiri dari Minyak
sisa,Sejumlah air yang merupakan jumlah dari filtrate
lumpur dan air reservoir,Sejumlah gas.
A. Terhadap pemboran
1. Pengaruh zat-zat kimia dalam batuan pada
lumpur
2. Mengetahui Sifat – sifat Swelling
3. Pemilihan jenis bit berdasarkan formasi yang
akan ditembus
B. Terhadap Reserovir
1. Penentuan ketebalan lapisan, dan luas lapisan
reservoir untuk menghitung luas total reservoir
produktif
2. Penentuan porositas dan saturasi untuk
mengetahui OOIP
Have a nice and
safe day

More Related Content

What's hot

Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1 Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1 Bayu Laoli
 
Bab II Pemboran Peledakan
Bab II Pemboran PeledakanBab II Pemboran Peledakan
Bab II Pemboran PeledakanMuhammad Nafis
 
Paper UCS, RQD & RMR
Paper UCS, RQD & RMRPaper UCS, RQD & RMR
Paper UCS, RQD & RMRheny novi
 
75455276 diktat ventilasitambang
75455276 diktat ventilasitambang75455276 diktat ventilasitambang
75455276 diktat ventilasitambangNando Ltoruan
 
Teknik eksplorasi
Teknik eksplorasiTeknik eksplorasi
Teknik eksplorasioilandgas24
 
Metode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambangMetode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambangNoveriady
 
GeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan LerengGeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan LerengAyu Kuleh Putri
 
Ta 5212-materi-03-konsep sampling
Ta 5212-materi-03-konsep samplingTa 5212-materi-03-konsep sampling
Ta 5212-materi-03-konsep samplingosmainisutra
 
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-feronika purba
 
Menentukan lokasi pemboran dan peledakan
Menentukan lokasi pemboran dan peledakanMenentukan lokasi pemboran dan peledakan
Menentukan lokasi pemboran dan peledakanseed3d
 
Mengidentifikasi alat alat pemboran
Mengidentifikasi alat alat pemboranMengidentifikasi alat alat pemboran
Mengidentifikasi alat alat pemboranseed3d
 
Proposal kegiatan perencanaan pemboran
Proposal kegiatan perencanaan pemboranProposal kegiatan perencanaan pemboran
Proposal kegiatan perencanaan pemboranLeonardoSitorus
 
deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen Wahidin Zuhri
 
Perencanaan peledakan
Perencanaan peledakanPerencanaan peledakan
Perencanaan peledakanUDIN MUHRUDIN
 

What's hot (20)

Pola peledakan
Pola peledakanPola peledakan
Pola peledakan
 
Klasifikasi RQD
Klasifikasi RQDKlasifikasi RQD
Klasifikasi RQD
 
Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1 Mekanika batuan 1
Mekanika batuan 1
 
Bab II Pemboran Peledakan
Bab II Pemboran PeledakanBab II Pemboran Peledakan
Bab II Pemboran Peledakan
 
Paper UCS, RQD & RMR
Paper UCS, RQD & RMRPaper UCS, RQD & RMR
Paper UCS, RQD & RMR
 
75455276 diktat ventilasitambang
75455276 diktat ventilasitambang75455276 diktat ventilasitambang
75455276 diktat ventilasitambang
 
Teknik eksplorasi
Teknik eksplorasiTeknik eksplorasi
Teknik eksplorasi
 
Uji triaksial
Uji triaksialUji triaksial
Uji triaksial
 
Metode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambangMetode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambang
 
GeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan LerengGeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan Lereng
 
Point load
Point loadPoint load
Point load
 
Ta 5212-materi-03-konsep sampling
Ta 5212-materi-03-konsep samplingTa 5212-materi-03-konsep sampling
Ta 5212-materi-03-konsep sampling
 
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
 
Awal triaxial
Awal triaxialAwal triaxial
Awal triaxial
 
Menentukan lokasi pemboran dan peledakan
Menentukan lokasi pemboran dan peledakanMenentukan lokasi pemboran dan peledakan
Menentukan lokasi pemboran dan peledakan
 
Uji berat titik (point load test) UNPAR
Uji berat titik (point load test) UNPARUji berat titik (point load test) UNPAR
Uji berat titik (point load test) UNPAR
 
Mengidentifikasi alat alat pemboran
Mengidentifikasi alat alat pemboranMengidentifikasi alat alat pemboran
Mengidentifikasi alat alat pemboran
 
Proposal kegiatan perencanaan pemboran
Proposal kegiatan perencanaan pemboranProposal kegiatan perencanaan pemboran
Proposal kegiatan perencanaan pemboran
 
deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen
 
Perencanaan peledakan
Perencanaan peledakanPerencanaan peledakan
Perencanaan peledakan
 

Similar to CORING TEKNIK

PPT_Modul_Daring_KB_3_Teknik_Pemboran.pptx
PPT_Modul_Daring_KB_3_Teknik_Pemboran.pptxPPT_Modul_Daring_KB_3_Teknik_Pemboran.pptx
PPT_Modul_Daring_KB_3_Teknik_Pemboran.pptxrahmawatipebrianata
 
Pendahuluan pemboran
Pendahuluan pemboranPendahuluan pemboran
Pendahuluan pemborandanu_tambang
 
PPT_Modul_Daring_KB_3_Teknik_Pemboran.pptx
PPT_Modul_Daring_KB_3_Teknik_Pemboran.pptxPPT_Modul_Daring_KB_3_Teknik_Pemboran.pptx
PPT_Modul_Daring_KB_3_Teknik_Pemboran.pptxHaryadi49
 
Aplikasi well logging dalam evaluas1
Aplikasi well logging dalam evaluas1Aplikasi well logging dalam evaluas1
Aplikasi well logging dalam evaluas1Muh Fajri Salam
 
Analisa Keausan Pahat.pptx
Analisa Keausan Pahat.pptxAnalisa Keausan Pahat.pptx
Analisa Keausan Pahat.pptxMufasya2
 
Kelompok 4.pptx
Kelompok 4.pptxKelompok 4.pptx
Kelompok 4.pptxfilmgan1
 
1581 chapter ii
1581 chapter ii1581 chapter ii
1581 chapter iiNety Chan
 
ruang simulasi interior kapal
ruang simulasi interior kapalruang simulasi interior kapal
ruang simulasi interior kapalTrianz King
 
Lap.metalografi.
Lap.metalografi.Lap.metalografi.
Lap.metalografi.bebenpurba
 
Teknologi Perkakas Pemotong
Teknologi Perkakas PemotongTeknologi Perkakas Pemotong
Teknologi Perkakas PemotongMahros Darsin
 
Seminar Hasil Presentation1
Seminar Hasil Presentation1Seminar Hasil Presentation1
Seminar Hasil Presentation1Ihsan Rabbani
 
proses pengecoran logam
proses pengecoran logamproses pengecoran logam
proses pengecoran logamYudi Hartono
 
BAB 4 (Sifat Baja dan Beton).ppt
BAB 4 (Sifat Baja dan Beton).pptBAB 4 (Sifat Baja dan Beton).ppt
BAB 4 (Sifat Baja dan Beton).pptTasyaGalih
 

Similar to CORING TEKNIK (20)

PPT_Modul_Daring_KB_3_Teknik_Pemboran.pptx
PPT_Modul_Daring_KB_3_Teknik_Pemboran.pptxPPT_Modul_Daring_KB_3_Teknik_Pemboran.pptx
PPT_Modul_Daring_KB_3_Teknik_Pemboran.pptx
 
Pendahuluan pemboran
Pendahuluan pemboranPendahuluan pemboran
Pendahuluan pemboran
 
PPT_Modul_Daring_KB_3_Teknik_Pemboran.pptx
PPT_Modul_Daring_KB_3_Teknik_Pemboran.pptxPPT_Modul_Daring_KB_3_Teknik_Pemboran.pptx
PPT_Modul_Daring_KB_3_Teknik_Pemboran.pptx
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Aplikasi well logging dalam evaluas1
Aplikasi well logging dalam evaluas1Aplikasi well logging dalam evaluas1
Aplikasi well logging dalam evaluas1
 
Analisa Keausan Pahat.pptx
Analisa Keausan Pahat.pptxAnalisa Keausan Pahat.pptx
Analisa Keausan Pahat.pptx
 
Download
DownloadDownload
Download
 
Kelompok 4.pptx
Kelompok 4.pptxKelompok 4.pptx
Kelompok 4.pptx
 
1581 chapter ii
1581 chapter ii1581 chapter ii
1581 chapter ii
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
ruang simulasi interior kapal
ruang simulasi interior kapalruang simulasi interior kapal
ruang simulasi interior kapal
 
Pengecoran1
Pengecoran1Pengecoran1
Pengecoran1
 
Lap.metalografi.
Lap.metalografi.Lap.metalografi.
Lap.metalografi.
 
Teknologi Perkakas Pemotong
Teknologi Perkakas PemotongTeknologi Perkakas Pemotong
Teknologi Perkakas Pemotong
 
Tugas 2 kelompok (1)
Tugas 2 kelompok (1)Tugas 2 kelompok (1)
Tugas 2 kelompok (1)
 
Tugas 2 kelompok
Tugas 2 kelompokTugas 2 kelompok
Tugas 2 kelompok
 
8. diskripsi kekar
8. diskripsi kekar8. diskripsi kekar
8. diskripsi kekar
 
Seminar Hasil Presentation1
Seminar Hasil Presentation1Seminar Hasil Presentation1
Seminar Hasil Presentation1
 
proses pengecoran logam
proses pengecoran logamproses pengecoran logam
proses pengecoran logam
 
BAB 4 (Sifat Baja dan Beton).ppt
BAB 4 (Sifat Baja dan Beton).pptBAB 4 (Sifat Baja dan Beton).ppt
BAB 4 (Sifat Baja dan Beton).ppt
 

More from Ayu Nurvita Indrianti

More from Ayu Nurvita Indrianti (6)

Well completion
Well completionWell completion
Well completion
 
Tipe rig pemboran
Tipe rig pemboranTipe rig pemboran
Tipe rig pemboran
 
Over view petroleum engineering
Over view petroleum engineeringOver view petroleum engineering
Over view petroleum engineering
 
Mengenal batuan metamorf
Mengenal batuan metamorf Mengenal batuan metamorf
Mengenal batuan metamorf
 
Deep water horizon
Deep water horizonDeep water horizon
Deep water horizon
 
Operasi produksi sand control
Operasi produksi sand controlOperasi produksi sand control
Operasi produksi sand control
 

CORING TEKNIK

  • 2. Coring adalah proses pengambilan sample(core) atau contoh batuan dari dalam lubang bor menggunakan peralatan khusus.
  • 3.  Dari analisa core ini, kita akan mendapatkan parameter parameter dari sifat fisik batuan, seperti porositas, permeabilitas, saturasi, tekanan kapiler,penentuan wettabilitas,dan penentuan kompressibilitas.  Informasi penting yang bisa didapat oleh seorang petrofisis dari data core tersebut menurut Darling (2005) antara lain: 1. Homogenitas reservoar 2. Tipe sementasi dan distribusi dari porositas dan permeabilitas 3. Kehadiran hidrokarbon dari bau dan pengujian dengan sinar ultraviolet 4. Tipe mineral 5. Kehadiran fracture dan orientasinya 6. Kenampakan dip
  • 4. 1. Bottom Hole Coring Coring yang dilakukan bersamaan dengan proses pemboran, sampel di ambil pada dasar lubang. terdiri dari: a).Konvensional drag bit coring  Keuntungan : -Ukuran diameter core besar hampir seperti ukuran lubang bor -Presentasi perolehan core formasi tinggi -Dapat digunakan pada sebagian besar formasi, dan tidak membutuhkan peralatan  Kerugian : Pentingnya proses pencabutan drill pipe untuk menjaga kondisi core setelah tiap core dipotong.
  • 5.
  • 6. b).Diamond bit coring  Keuntungan : -Umur bit lebih panjang -Kemungkinan pemotongan sampai 90ft core setiap running -Presentase perolehan core tinggi -Diameter core besar -Dapat disesuaikan untuk berbagai formasi  Kerugian : -Mahalnya bit dan core barrel -Kondisi operasi yang layak dalam penggunaan metode ini -Setiap akan mengambil core dari barrel dilakukan round tip -membutuhkan operator yang mengetahui operasional diamond coring.
  • 7. c). WireLine Coring Pengambilan core dilakukan dengan menggunakan kabel. Tidak perlu mencabut rangkaian pip bor pada saat mengambil core dari core barrel.  Kerugian : -Metode ini terbatas pada formasi lunak -Presentasi perolehan core rendah -Diameter core lebih kecil  Keuntungan : -Biaya jauh lebih murah
  • 8. 2. SideWall Coring Pada metode ini, sampel batuan diambil dari dinding sumur yang telah dibor terlebih dahulu pada kedalaman tertentu. Pengambilan core dilakukan saat pemboran dihentikan sementara, dengan cara menurunkan peralatan core, yang dilengkapi dengan peluru yang berlubang (sebagai tempat core) dan diikatkan pada kawat baja (wireline). Peluru-peluru tersebut dioperasikan secara elektris dari permukaan dan dapat ditembakkan secara simultan baik bersama-sama atau sendiri-sendiri. Dengan menembusnya peluru kedalam dinding lubang bor maka core akan terpotong dan terlepas dari formasi. Dengan adanya kabel baja yang berhubungan dengan peluru, maka peralatan sidewall coring beserta core dapat diangkat ke permukaan. Ukuran core yang didapat dengan cara ini mempunyai diameter ¾ - 13/16 inci dan panjangnya hanya 2 ¼ inci. Keuntungan dari metode ini adalah mendapatkan sampel pada kedalaman berapa pun setelah lubang dibor dan dapat membantu interpretasi log.
  • 9. 1. Core bit : adalah pahat yang khusus untuk coring berbeda dengan pahat pemboran biasa. Pahat biasa menghancurkan batuan menjadi cutting/serpih akan tetapi core bit akan memotong batuan berbentuk silinder. Pemilihan jebis core bit tergantung pada batuan formasi yang akan diambil contohnya. Dibawah ini salah satu contoh core bit dan rangkaian alat coring. 2. Core Barrel : alat ini berfungsi untuk tempat contoh yang diperoleh dari coring yang dapat menjaga keutuhan core dan melindungi core darui pengaruh luar misalnya kontaminasi dengan lumpur, tekanan/beban dan lain sebagainya. Barrel ini terletak diatas pahat ( cor bit) ada outer barrel ada inner barrel 3. Core Catcher : berfungsi untuk menahan core/contoh batuan agar tidak jatuh dari inner barrel.
  • 10. core barrel yang berisi core core untuk dianalisa
  • 11.
  • 12. Penanganan core adalah semua proses yang dilakukan setelah core sampai dipermukaan. Penanganan meliputi :  Pemotongan  Pembungkusan  Pemberian label 1. Pemotongan Setelah sampai dipermukaan core dikeluarkan dari barrel dan dipotong setiap 3ft (±1 meter) dengan menggunakan core cutter. Tujuan pemotongan ini agar memudahkan dalam pengangkutan ke laboratorium. Kemudian disusun dalam box dan diberi tanda top dan bottomnya. 2. Pembungkusan Tujuan dari pembungkusan adalah agar isi core tidak mengalami perubahan fluida serta terjadi kerusakan selama proses pengangkutan. Pembungkusan dapat dibungkos dengan Lilin,Pipa PVC ,Fibere Glass , 3. Pemberian Label Tujuan pemberian label ini agar tidak terjadi kesalahan dalam interpretasi. Pelabelannya antara lain nama sumur, kedalaman, lapangan, nomor core, tanda panah top dan bottom.
  • 13. Ada 2 faktor penyebab terjadinya perubahan core, yaitu 1. Adanya pembilasan (flushing) oleh lumpur pemboran saat operasi coring sehingga menyebabkan kandungan hidrokarbon akan berkurang dan kandungan air meningkat. 2.) penurunan tekanan dan temperatur. 2. Adanya penurunan tekanan dan temperature menyebabkan gas yang terlarut dalam minyak akan terbebaskan. Peristiwa tersebut adalah gambaran miniatur dari “Dissolved Gas Drive” (sehingga gas terbebaskan tersebut akan mendorong minyak dan air keluar dari pori). Akibatnya saturasi fluida dalam core yang sampai dipermukaan terdiri dari Minyak sisa,Sejumlah air yang merupakan jumlah dari filtrate lumpur dan air reservoir,Sejumlah gas.
  • 14. A. Terhadap pemboran 1. Pengaruh zat-zat kimia dalam batuan pada lumpur 2. Mengetahui Sifat – sifat Swelling 3. Pemilihan jenis bit berdasarkan formasi yang akan ditembus B. Terhadap Reserovir 1. Penentuan ketebalan lapisan, dan luas lapisan reservoir untuk menghitung luas total reservoir produktif 2. Penentuan porositas dan saturasi untuk mengetahui OOIP
  • 15. Have a nice and safe day