Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Mario Yuven
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogyakarta 4. diskripsi kekar.
Kekar merupakan rekahan yang belum mengalami pergeseran
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Mario Yuven
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogyakarta 4. diskripsi kekar.
Kekar merupakan rekahan yang belum mengalami pergeseran
आर्थिक–सामाजिक अधिकारप्रति प्रतिवद्धताः न्यायमा महिलाको पहु“चको सुनिश्चितता विषयक नवौं राष्ट्रिय परामर्श गोष्ठी
मेरो शरीर ः मेरो अधिकार कार्यशाला
द्रुत न्याय प्रणाली र न्यायमा महिलाको पहुँच
संक्रमणकालीन न्यायः महिलाको दृष्टिकोणबाट
गर्भपतनसम्बन्धी बढ्दो निन्दा ः महिलाको स्वास्थ्य र हितका लागि चुनौती]
सामाजिक लेखा परीक्षण
चौथो महिला सामाजिक मञ्च
दहेज तथा महिला हिंसा न्युनीकरणका लागि हाम्रो भूमिका
वैदेशिक रोजगारलाई सुरक्षित बनाउन सरोकारवालाहरूको भूमिका
Read the full presentation of the Research Paper presented at the International Conference on Extrusion and Benchmark, organized by the University of Bologna (October 3-5th 2011).
Evidence based time and costs savings for die makers and extruders.
Reduce die knock-off rate and die trials in press thanks to Thango®, the new SW-HW integrated system for die designs and correction feedbacks management, remote correction support.
Tentang lapisan litosfer dan juga batuan penyusun lapisan tersebut. Ada juga siklus batuan dan deret reaksi bowen di dalamnya. Semoga bermanfaat... ^^
*fly
PERUBAHAN LITOSFER DAN DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPANNaila N. K
A. Pengertian litosfer dan manfaatnya bagi kehidupan
1. Pengertian litosfer
A. Inti bumi (terdiri dari besi dan nikel)
B. Mantel
C. Kerak Bumi
2. Manfaat litosfer dalam kehidupan.
B. Batuan pembentuk permukaan bumi
C. Bentuk Muka Bumi Akibat Tenaga Endogen
PEDOSFER
A. Pengertian tanah dan proses pembentukan tanah
1. Pengertian tanah
2. Komposisi tanah
3. Faktor pembentukan tanah
4. Sifat-sifat tanah
B. Profil tanah dan jenis-jenis tanah di Indonesia
C. Kerusakan tanah dan uasaha konservasinya
D. Lahan potensial dan lahan kritis
Bahan ajar berbasis TIK tentang pengenalan Bahasa Jepang yang saya download dari situs www.psb-psma.org
Namun sekarang situs ini tidak begitu aktif lagi ...
Ini adalah materi yang berhubungan dengan astronomi sebagai salah satu materi olimpiade Kebumian....
Pada langit malam yang cerah (dan tidak mendung), cobalah lihat ke langit. Maka anda akan
melihat bintang-bintang di langit yang jumlahnya tergantung pada kualitas langit tempat kita berada.
Bintang terlihat berkelip-kelip di langit. Terkadang kita melihat titik terang yang tidak berkelip-kelip.
Itulah planet. Selain benda-benda langit yang telah disebutkan di atas. Ternyata masih banyak lagi
jenis benda-benda lain yang mengisi alam semesta ini. Kita coba keluar dari “rumah” kita, planet
Bumi dan mengenal benda-benda yang tersebar di alam semesta. Mari kita telusuri satu persatu.
Teori Belajar Gestalt menjelaskan bahwa teori ini berlaku untuk semua aspek pembelajaran manusia, meskipun berlaku paling langsung ke persepsi dan pemecahan masalah
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. BATUAN :
Sekumpulan mineral-mineral yang
menjadi satu. Bisa terdiri dari satu
atau lebih mineral.
Berdasarkan kejadiannya (genesa),
tekstur dan komposisi mineralnya,
batuan terbagi menjadi 3, yaitu :
1. Batuan Beku
2. Batuan Sedimen
3. Batuan Metamorf
3. Rock Cycle
Each type can be formed from any other
Heat and
pressure
(metamorphism)
Melting
SEDIMENTARY
ROCK
Heat and
pressure
(metamorphism)
METAMORPHIC
ROCK
IGNEOUS
ROCK
Sediment
Cementation and compaction
Weathering,
transport,
and
deposition
Weathering,
transport, and
deposition
Magma
(molten rock)
Cooling and
Solidification
(crystallization)
4. Igneous Rock
Batuan Beku yang terbentuk oleh pembekuan
magma.
• Igneous rock is formed when magma cools and
makes crystals.
• Magma is a hot liquid made of melted minerals.
The minerals can form crystals when they cool.
• Igneous rock can form underground, where the
magma cools slowly or igneous rock can form
above ground, where the magma cools quickly.
5. Berdasarkan pada pembekuannya
maka batuan beku dapat
dibedakan menjadi 2 yaitu Intrusif
d1a. nP lEuktsotnruiks i(fi n: trusif)
Terbentuk dari pembekuan magma yang
relatif lebih lambat sehingga mineral-mineral
penyusunnya relatif besar (ex : gabro, diorite,
dan granit)
Berdasarkan kedudukannya terhadap
perlapisan batuan yang diterobosnya struktur
tubuh batuan beku intrusif terbagi menjadi 2
yaitu : Diskoran & Konkordan
6. 1. Konkordan
Tubuh batuan beku intrusif yang
sejajar dengan perlapisan disekitarnya,
jenis jenis dari tubuh batuan (sill,
lacolith, lapolith)
2. Diskordan
Tubuh batuan beku intrusif yang
memotong perlapisan batuan
disekitarnya (dike, batolith, stock)
8. 2. Vulkanik (ektrusif)
Terbentuk dari pembekuan magma yang sangat
cepat (misalnya akibat letusan gunung api) sehingga
mineral penyusunnya lebih kecil.(ex : basalt,
andesit). Struktur batuan beku ektrusif :
• Masif, yaitu struktur yang memperlihatkan suatu masa batuan
yang terlihat seragam.
• Sheeting joint, yaitu struktur batuan beku yang terlihat sebagai
lapisan
• Columnar joint, yaitu struktur yang memperlihatkan batuan
terpisah poligonal seperti batang pensil.
• Pillow lava, yaitu struktur yang menyerupai bantal yang
bergumpal-gumpal. Hal ini diakibatkan proses pembekuan
terjadi pada lingkungan air.
• Vesikular, yaitu struktur yang memperlihatkan lubang-lubang
pada batuan beku. Lubang ini terbentuk akibat pelepasan gas
pada saat pembekuan.
9. • Batuan beku membeku pada keadaan temperatur
dan tekanan yang tinggi di bawah permukaan
dengan waktu pembekuan cukup lama maka
mineral-mineral penyusunya memiliki waktu
untuk membentuk sistem kristal tertentu dengan
ukuran mineral yang relatif besar.
• Sedangkan pada kondisi pembekuan dengan
temperatur dan tekanan permukaan yang rendah,
mineral-mineral penyusun batuan beku tidak
sempat membentuk sistem kristal tertentu,
sehingga terbentuklah gelas (obsidian) yang tidak
memiliki sistem kristal, dan mineral yang
terbentuk biasanya berukuran relatif kecil.
10. Berdasarkan tekstur batuan beku dapat dibedakan
berdasarkan :
1. Tingkat kristalisasi
•Holokristalin, yaitu batuan beku yang hampir
seluruhnya disusun oleh kristal
•Hipokristalin, yaitu batuan beku yang tersusun oleh
kristal dan gelas
•Holohyalin, yaitu batuan beku yang hampir seluruhnya
tersusun oleh gelas
2. Ukuran butir
•Phaneritic, yaitu batuan beku yang hampir seluruhmya
tersusun oleh mineral-mineral yang berukuran kasar.
•Aphanitic, yaitu batuan beku yang hampir seluruhnya
tersusun oleh mineral berukuran halus.
11. 3. Bentuk kristal
Bentuk mineral yang terlihat melalui
pengamatan mikroskop yaitu:
•Euhedral, yaitu bentuk kristal yang sempurna
•Subhedral, yaitu bentuk kristal yang kurang
sempurna
•Anhedral, yaitu bentuk kristal yang tidak
sempurna.
5. Berdasarkan keseragaman antar butirnya
•Equigranular, yaitu ukuran butir penyusun
batuannya hampir sama
•Inequigranular, yaitu ukuran butir penyusun
batuannya tidak sama
12. Berdasarkan kandungan kimianya yaitu
kandungan SiO2-nya batuan beku
diklasifikasikan menjadi empat yaitu:
1. Batuan beku asam (acid), kandungan SiO2 >
65%, contohnya Granit, Ryolit.
2. Batuan beku menengah (intermediat),
kandungan SiO2 65% - 52%. Contohnya Diorit,
Andesit
3. Batuan beku basa (basic), kandungan SiO2
52% - 45%, contohnya Gabbro, Basalt
4. Batuan beku ultra basa (ultra basic),
kandungan SiO2 < 30%
13. SEBAGAI AKIBAT DARI TINGKAT / DERAJAT
PENDINGINAN DAN PEMBEKUAAN MAGMA
TEKSTUR BATUAN
AFANITIK
(Halus)
PENDINGINAN
CEPAT
MENCAPAI
PERMUKAAN /
DALAM AIR
PORFIRITIK
PADA AWALNYA
LAMBAT
KEMUDIAN CEPAT
FANERIK
(Kasar)
PENDINGINAN
LAMBAT
DIDALAM KERAK
DIBAWAH
PERMUKAAN
14. Batuan beku berdasarkan kandungan mineral utama dan minor mineral
GRANITIS ANDESITIS BASALTIS ULTRAMAFIS
Intrusive Granite Diorite Gabro Peridotite
Extrusive Rhyolite Andesite Basalt
Komposisi
Mineral
Utama
Kuarsa, K-Feldspar
Na-Plagioclase
Intermediate
Plagioclase
Amphibol, Biotite
Ca-
Plagiclas
e
Pyroxene
Olivine
Pyroxene
Mineral
Sedikit
Muscovite, Biotite
Amphibole
Pyroxene Olivine
Amphibole
Ca-Plagioclase
(Anorthite)
Asam Basa
15.
16. Sedimentary Rock
• Sedimen merupakan bahan atau partikel yang
terdapat di permukaan bumi (di daratan
ataupun lautan), yang telah mengalami proses
pengangkutan (transportasi) dari satu tempat
(kawasan) ke tempat lainnya. Air dan angin
merupakan agen pengangkut yang utama.
Sedimen ini apabila mengeras (membatu) akan
menjadi batuan sedimen. Ilmu yang
mempelajari batuan sedimen disebut dengan
sedimentologi.
17. • Sedimentary Rock (Batuan Sedimen), terbentuk
karena endapan (sedimen) dari hasil erosi
material-material batuan, organik, kimia dan
terkompaksi serta tersementasi (litifikasi).
• Batuan asal batuan sedimen dapat berupa
batuan beku, metamorf ataupun batuan
sedimen itu sendiri.
• Tenaga pembentuk sedimen adalah : air, angin,
es.
• Bahan sedimen yang mengeras disebut batuan
sedimen
18. • Secara umumnya, sedimen atau batuan sedimen
terbentuk dengan dua cara, yaitu:
• Batuan sedimen yang terbentuk dalam cekungan
pengendapan atau dengan kata lain tidak mengalami
proses pengangkutan. Sedimen ini dikenal sebagai
sedimen autochthonous. Yang termasuk dalam
kelompok batuan autochhonous antara lain adalah
batuan evaporit (halit) dan batugamping.
• Batuan sedimen yang mengalami proses transportasi,
atau dengan kata lain, sedimen yang berasal dari luar
cekungan yang ditransport dan diendapkan di dalam
cekungan. Sedimen ini dikenal dengan sedimen
allochthonous. Yang termasuk dalam kelompok
sedimen ini adalah Batupasir, Konglomerat, Breksi,
Batuan Epiklastik.
19. Berdasarkan cara dan proses pembentukkannya,
batuan sedimen terbagi mjd :
• Klastik. Batuan sedimen klastik merupakan batuan yang
berasal dari suatu tempat yang kemudian tertransportasi dan
diendapkan pada suatu cekungan. Contoh: a). Konglomerat
atau Breksi; b). Batupasir; c). Batulanau; d). Lempung
• Sedimen kimiawi/biokimia Batuan sedimen kimiawi / biokimia
adalah batuan hasil pengendapan dari proses kimiawi suatu
larutan, atau organisme bercangkang atau yang mengandung
mineral silika atau fosfat. Batuan yang termasuk dalam
kumpulan ini adalah: a). Evaporit ; b). Batuan sedimen
karbonat (batugamping dan dolomit) ; c). Batuan sedimen
bersilika (rijang) ; d). Endapan organik (batubara)
• Batuan volkanoklastik Batuan volkanoklastik yang berasal
daripada aktivitas gunungapi. Debu dari aktivitas gunungapi ini
akan terendapkan seperti sedimen yang lain. Adapun
kelompok batuan volkanoklastik adalah: Batupasir tufa dan
Aglomerat
20. • Ciri-ciri batuan sedimen adalah:
(1). Berlapis (stratification),
(2) Mengandung fosil,
(3) Memiliki struktur sedimen,
(4). Tersusun dari fragmen butiran hasil
transportasi.
21. BATUAN SEDIMEN KLASTIK
Tekstur Ukuran Butir Komposisi Nama Batuan
Klastik Gravel > 2 mm Fragmen batuan
membundar
Konglomerat
Fragmen batuan
menyudut
Breksi
1/16 - 2 mm Mineral kuarsa dominan Batupasir Kuarsa
Kuarsa dan felspar Batupasir Arkose
Kuarsa, felspar, lempung
dan fragmen batuan
Batupasir
Graywacke
< 1/256 mm Laminasi Serpih
masif Lempung
22. A. Batuan Sedimen Evaporit
• Batuan evaporit atau sedimen evaporit terbentuk
sebagai hasil proses penguapan (evaporation) air laut.
Proses penguapan air laut menjadi uap mengakibatkan
tertinggalnya bahan kimia yang pada akhirnya akan
menghablur apabila hampir semua kandungan air
manjadi uap. Proses pembentukan garam dilakukan
dengan cara ini. Proses penguapan ini memerlukan
sinar matahari yang cukup lama.
• Batuan garam (Rock salt) yang berupa halite (NaCl).
• Batuan gipsum (Rock gypsum) yang berupa gypsum
(CaSO4.2H20)
23. B. Batuan Sedimen Karbonat
• Batuan sedimen karbonat terbentuk dari hasil
proses kimiawi, dan juga proses biokimia.
Kelompok batuan karbonat antara lain adalah
batugamping dan dolomit.
• Mineral utama pembentuk batuan karbonat adalah:
• Kalsit (Calcite) (CaCO3)
• Dolomit (Dolomite) (CaMg(CO3)2)
24. C. Batuan Organik
Endapan organik terdiri daripada kumpulan
material organik yang akhirnya mengeras menjadi
batu. Contoh yang paling baik adalah batubara.
Serpihan daun dan batang tumbuhan yang tebal
dalam suatu cekungan (biasanya dikaitkan
dengan lingkungan daratan), apabila mengalami
tekanan yang tinggi akan termampatkan, dan
akhirnya berubah menjadi bahan hidrokarbon
batubara.
25. Metamorphic
Rock
Metamorphic Rock (Batuan Metamorf),
terbentuk hasil ubahan/alterasi dari mineral
dan batuan lain karena pengaruh tekanan
dan temperatur. Tekanan dan temperatur
yang mempengaruhi pembentukan batuan
ini sangat tinggi dari pada pembentukan
batuan beku dan sedimen sehingga
mengubah mineral asal menjadi mineral
lain.
26. • Metamorphic Rock is formed when rocky material
experiences intense heat and pressure in the crust of the
earth.
• Through the metamorphic process, both igneous rocks
and sedimentary rocks can change into metamorphic
rocks, and a metamorphic rock can change into another
type of metamorphic rock.
• Heat and pressure do not change the chemical makeup
of the parent rocks but they do change the mineral
structure and physical properties of those rocks.
27. Batuan metamorf diklasifikasikan menjadi 3 (tiga)
kelas atas dasar derajat metamorfosanya, yaitu:
(1). Batuan metamorfosa derajat rendah
(2). Batuan metamorfosa derjat menengah,
(3). Batuan metamorf derajat tinggi.
Lingkungan Derajat Rendah (200°C) Derajat Tinggi
(800°C)
Komposisi
Mineral
Chlorite
Muscovite (Mica)
Biotite (Mica)
Garnet
Staurolite
Sillimanite
Quartz
Feldspar
Tipe Batuan Filit Slate Schist Gneiss