3. 1. EKSPLORASI
Adalah : studi geologi&geofisika untuk mendapatkan data-data
untuk menemukan dan mengembangkan reservoir
minyak&gas bumi.
Apa saja yang dilakukan :
- Survey geologi permukaan (pemetaan geologi pada permukaan
secara detail dapat dilakukan jika memang terdapat singkapan
pada suatu daerah (sepanjang sungai).
- Survey SEISMIC (metode seismic merupakan metode yang
paling teliti untuk pemetaan geologi,penentuan kedalaman
objektif pemboran,mendeteksi batuan dasar (basement),dan
lapisan prospek minyak bumi.
- Survey gravitasi detail ( kadang-kadang digunakan untuk
mendetailkan adanya suatu tutupan (closure), terutama jika
yang diharapkan adalah suatu intrusi kubah garam (salt dome)
atau suatu terumbu, dari situ diharapkan terdapatnya kontras
dalam gravitasi antara lapisan penutup dengan batuan
reservoir atau batuan garam. Metode ini sudah jarang
digunakan karena teknologi seismic sudah semakin maju.
4. - PEMBUATAN PROGNOSIS
Semua prospek yang telah dipilih serta dinilai dalam suatu sistem penilaian,
kemudian dipilih-pilih lagi untuk dilakukan pemboran eksplorasi terhadap
prospek tersebut, untuk semua proses tersebut haruslah dibuat prognosis. Yang
dimaksud prognosis adalah : rencana pemboran secara terperinci serta ramalan-
ramalan mengenai apa yang akan ditemui saat pemboran dan pada kedalaman
berapa. Prognosis meliputi:
1. Lokasi yang tepat (dinyatakan dalam koordinat).
2. Letak kedalman akhir (kedalaman akhir pada pemboran eksplorasi biasanya
merupakan batuan dasar, penentuan kedalaman akhir ini menjadi sangat
penting karena menentukan perkiraanberapa lama waktu pemboran, biaya
sewa peralatan, dsb.
3. Latar Belakang Geologi (Alasan untuk pemboran didasarkan atas latar
belakang geologi, maka harus disebutkan keadaan geologi daerah tersebut,
formasi yang diharapkan terdapat di daerah tersebut, alasan pemboran
eksplorasi dilakukan di daerah tersebut, jenis tutupan prospek dan juga
struktur yang diharapkan dari prospek tersebut.
4. Objektif / Lapisan Reservoir yang diharapkan (ini biasanya sudah ditentukan
dari stratigrafi regional dan juga diikat dengan refleksi yang didapat dari
seismic. Objektif lapisan ini harus ditentukan pada tingginya kedalaman
yang diharapkkan akan dicapai oleh pemboran,)
5. Kedalaman Puncak Formasi yang akan ditembus (dalam prognosis juga
harus kita tentukan formasi-formasi mana yang akan dilallui bor, maka
kedalaman puncak batas formasi ini harus telah ditentukan terlebih dahulu
dari pembacaan seismic.
6. Jenis Survey Lubang Bor yang akan dilaksanakan (Pada setiap pemboran
eksplorasi selalu dilakukan survey lubang bor. Survey meliputi mud logging,
5. 2. DRILLING (PEMBORAN)
1. Hoisting System
2. Rotating System
3. Circulating System
4. Power System
5. Blow Out Preventer (BOP) System
6. 3. EVALUASI (PENILAIAN
FORMASI)
Biasa dialakukan dengan metode logging pada zona yang diperkirakan
produktif, untuk mengetahui jenis fluida yang terkandung,porositas,
serta permeabilitas dari batuan di zona tersebut.
Jenis logging yang sering digunakan untuk mengevaluasi kondisi
formasi adalah :
1. Resistivity logging
2. Gamma-Ray
3. Sonic logging
4. Self Potential Logging
5. Kombinasi / gabungannya
Akhir-akhir ini, terutama untuk pemboran sumur horizontal,
logging dilakukan dengan menggunakan peralatan MWD
(Measurement While Drilling) yang dilengkapi LWD (logging While
Drilling) yang akan memberikan data survey dan logging secara
simultan.
7. 4. PRODUKSI
Setelah tahap pemboran dan komplesi selesai, maka
sumur baru dapat diproduksikan. Pada awal-awal
produksi, bila tekanan statik dasar sumur cukup besar
(Ps), maka produksi dapat berlangsung secara spontan
tanpa bantuan energi dari luar atau sering disebut dengan
“natural flowing well” primary recovery.
Dengan berjalannya waktu, maka tekanan reservoir
akan menurun, untuk dapat mempertahankan laju
produksi yang diinginkan atau mencapai target produksi,
maka sumur diberikan sistem pengangkatan buatan
(artificial lift) secondary recovery.
9. 5. ENHANCED OIL RECOVERY
(EOR)
Tujuan :
untuk meningkatkan pertambahan recovery yaitu dengan
memperbaiki kondisi dan sistem reservoir, dengan
memeprhitungkan faktor ekonominya. (Tertiary Recovery)
Metode EOR antara lain:
1. Water Flooding
2. Thermal Injection ( Steam Injection ( Huff & Puff), In situ
Combustion, Hot Water Injection)
In situ combustion (pembakaran di tempat ) : menginjeksikan
udara dan membakar sebagian minyak, ini akan menurunkan
viskositas, mengubah sebagian minyak menjadi uap dan
mendorong dengan pendesakan gabungan uap, air panas, dan
gas.
3. CO2 Injection
4. Chemical Injection (Surfactant, Polymer, dll)