SlideShare a Scribd company logo
1 of 53
Matrix Competency
          (Upaya pencapaian kinerja tinggi melalui
            pengembangan kompetensi pegawai)

                                          Disampaikan oleh :
                                       Dinarwulan Sutoto



                                   PT. HARDISC PRATAMA
Wisma PEDE Lt.5, Jl. Let. Jend. MT. Haryono Kav.17, Jakarta – 12810 Telp. (021) 83792763, Fax. (021) 83792784
                                  E-mail : services@hardiscconsultant.com
                                      Web : www.hardiscconsultant.com
MEMBAHAS KOMPETENSI ADALAH MEMBAHAS
                              PEKERJA YANG LAYAK DITIRU,
                                         BUKAN SEKEDAR
                                   PEKERJA YANG SUKSES


                                                Perbedaan
                                                “pendekatan” ini
                                                berkaitan langsung
                                                dengan karakteristik
                                                atau kompetensi




                                     Cara terbaik untuk mengetahui
Di tiap pekerjaan, beberapa          karakteristik yang berkaitan
orang melakukan pekerjaan            dengan kinerja yang efektif
lebih efektif dibanding yang lain.   adalah dengan mempelajari
 Orang-orang ini memiliki            ‘top performers”
pendekatan kerja yang berbeda
dari kebanyakan orang
Ciri-ciri Pekerja yang layak tiru
1. Pekerja yang keluarannya layak tiru akan mengubah agenda
   kerjanya sesuai dengan keadaannya, baik dengan
   mengeliminasi tahap tahap yang tidak perlu atau kalau perlu
   keseluruhan proses, atau justru menambah langkah di luar
   prosedur.
2. Mereka juga akan mencari data dan dokumentasi dari sumber
   sumber yang tidak diketahui pegawai lain.
3. Merekapun akan menciptakan sendiri alat bantu lain yang
   berasal dari pengalaman sendiri dan sangat efektif.
4. Pekerja yang layak tiru juga menunjukan keterlibatan emosi
   selama tugas.
                                                      Fuller (1999)
5. Bersedia berusaha lebih giat untuk melokalisir dan memperoleh
   alat alat kerja. Dan karena alasan alasan itulah alat kerja para
   pekerja layak tiru lebih baik dari pada rekan kerja golongan yang
   sekedar sukses.
6. Pekerja yang layak tiru sering menerima coaching dan umpan
   balik yang lebih baik dari Manajemennya. Karena Manajemen
   menyadari arti pentingnya pengakuan dan imbalan, para
   pegawai kerap ditawarkan macam macam insentif.
7. Pelatihan tampaknya bukan penyumbang utama pada mereka
   yang menampilkan hasil layak tiru ini. Komponen komponen
   SDM lainlah yang lebih berdampak luas pada unjuk kerja.
8. Dan terakhir, kalau Manajemen bisa menghilangkan segala
   hambatan, unjuk kerja akan membaik secara dramatis.

                                                    Fuller (1999)
Definisi KOMPETENSI
 Karakteristik dasar manusia yang dari bukti-bukti
 pengalaman nyata ditemukan mempengaruhi atau
 dapat digunakan untuk memperkirakan, prestasi
 kerja di tempat kerja atau kemampuan mengatasi
 persoalan pada suatu situasi tertentu.

 Keseluruhan Pengetahuan, Keterampilan, Perilaku
 dan Sikap yang ditampilkan oleh orang-orang yang
 SUKSES/BERHASIL. Dalam mengerjakan suatu
 tugas dengan prestasi kerja yang optimal.
                                    (Spencer, 1993)
Konsep Competency = Model Gn. Es
        Pengetahuan : akan memperkirakan
         apa yang dapat dilakukan, bukan yang              •   Lebih mudah diamati dan
         akan dilakukan                                        dikembangkan
        Ketrampilan : kemampuan untuk         Ketrampilan • Penting untuk berhasil tapi
         melakukan aktifitas fisik dan mental.               tidak cukup

                                              Pengetahua
                                              n

    Motive : hal yang secara konsisten         Citra Diri
    dipikirkan serta mengarahkan
    tindakan                                  Bakat/bawaan
    Bakat/bawaan : kemampuan khusus              Motif
    untuk merespon situasi tertentu
                                                   • Lebih sulit diamati dan dikembangkan
    Cara pandang/citra diri : perilaku dan
    gelagat menyikapi keadaan                      • Karakter yang melekat, penting untuk
                                                    keberhasilan jangka panjang
Elemen-Elemen Kompetensi
1. Pengetahuan : Ilmu yang dimiliki individu dalam bidang atau area
   tertentu (Mis, pengetahuan tentang hukum/kedokteran)
2. Keterampilan : Keahlian melakukan sesuatu dengan maksimal (Mis,
   keterampiln seorang sekretaris dalam mengetik)
3. Nilai/peran : Citra yang diproyeksikan seseorang kepada orang lain
   (Mis, melihat peran nya di dalam lingkungan sebagai guru)
4. Citra diri : Persepsi individu tentang identitasnya (Mis, Melihat
   sisinya sendiri sebagai seorang Pekerja)
5. Sifat : Cara khas dalam berprilaku (Menjadi pendengar yang baik)
6. Motif : Pemikiran atau niat dasar yang konstan yang mendorong
   individu untuk bertindak atau berperilaku (Mis, ingin mempengaruhi
   orang lain untuk mencapai target perusahaan)
Kompetensi VS Kinerja
      Spirit      Tindakan       Hasil


 Karakteristik
                     Perilaku     Prestasi Kerja
  Individu



• Bakat          • Ketrampilan   • Karya
• Motivasi                       • Kegiatan
• Sikap, nilai
• Pengetahuan




                    Lingkungan
BEBERAPA PEMAHAMAN
     ISTILAH DALAM
      KOMPETENSI
1. Model Kompetensi
2. Hard Vs Soft Competency
3. Core Vs Job Spesific
   Competency
4. Kamus Kompetensi
5. Level / Skala Kompetensi
6. Indikator Perilaku
Model Kompetensi
Kesepakatan tentang perspektif (sudut pandang),
dimensi, level analisis, pendekatan dan klasifikasi
KOMPETENSI, yang di susun / dituliskan untuk
memudahkan organisasi membangun dan
mengimplementasikan SDM berbasis
KOMPETENSI (SDM-BK)
Hard Vs Soft Competency
Hard Competency.
Semua hal yang berkaitan dengan bidang keahlian baik
dari sisi Pengetahuan dan Ketrampilan seseorang,
sebagai dampak dari proses pengalaman (jam terbang),
pendidikan, pelatihan dan pengembangan.

Soft Competency.
Semua hal yang berkaitan dengan kematangan diri
seseorang yang mempengaruhi Attitude, Sikap Kerja,
Motivasi, Minat dan Inner Life , Sehingga Ia dapat
menampilkan kinerja yang optimal atau kesuksesan dalam
menghadapi suatu tugas.
Kompetensi Perilaku Lebih Penting
    untuk Jabatan Kompleks
Tinggi                                                       Kompetensi Perilaku
                                                             Contoh:
                                                             • Inisiatif
    Derajat Kepentingan




                                                             • Sensitifitas antar Pribadi
                                                             • Percaya Diri

                             Pengetahuan dan
                             ketrampilan yang
                             berkaitan dengan
                             tugas
                              Contoh: pengetahuan tentang:
                              • produk-produk perusahaan
                              • peraturan perburuhan
                              • ketrampilan bernegosiasi

                          Rendah                                                     Tinggi
                                         Kompleksitas Pekerjaan
Kamus Kompetensi
Kumpulan Batasan, Definisi, Level dan
Indikator Perilaku yang menjadi Referensi
organisasi dan pekerja untuk mengembangkan
kapasitas dirinya, secara optimal sesuai
dengan tuntutan visi-misi organisasi
Dibeberapa organisasi Kamus kompetensi juga
berisi, Kronologis penyusunan, pengembangan
dan implementasi CBHRM di organisasi
tersebut, Model Kompetensi, Core, Primer &
Secondary Competency, Klasifikasi / Cluster
Jabatan, Pola Karir dan sejenisnya.
Core – Primary – Secondary
                  Competency
       CORE                 PRIMARY               SECONDARY
1.Wajib dimiliki oleh   1. Wajib dimiliki oleh   1. Hanya dimiliki oleh
                                                   pekerja pada jabatan /
                                                   Cluster Jabatan tertentu
 seluruh Insan Persh.     seluruh Insan
                                                 2. Batas level kompetensi
2. Dengan Batas level     Persh.
                                                   terendah, disesuaikan dg
  kompetensi            2. Dengan Batas level      jabatan /cluster jab
  terendah, yang          kompetensi             3. Jumlah kompetensi

                          terendah, sesuai         sesuai dengan tuntutan
 dipersyaratkan pada
                                                   jabatan
 semua Insan Persh        dengan jabatan
                                                 4. Dapat Soft dan Hard
                          /cluster jabatan
3. Jumlah kompetensi                               Competency
                        3. Jumlah kompetensi
  disepakati 5 +/- 2
                          disepakati 7 +/- 2
Contoh Hirarki Competency
Enterprise



             Division


                        Department

                                 Group

                                         Personal
Level Kompetensi
Level I
o     Dapat memperlihatkan kompetensi yang paling mendasar ketika ditugaskan; tahu konsep, praktek praktek dan prosedur
      yang pokok; saat menjalankan tugas dibawah pengawasan langsung; pekerjaannya bersifat rutin, perlu dilengkapi
      instruksi yang mendetil dan tidak dituntut aspek orijinalitas, dan keaslian ide.
Level II
o     Dalam menjalankan tugas terlihat adanya kompetensi tingkat menengah, sanggup menerapkan konsep, praktek, dan
      prosedur di bidang tertentu; dapat melaksanakan tugas yang agak bervariasi dan sedikit susah, yang biasanya mencakup
      tanggung jawab secara terbatas, masih perlu sedikit evaluasi, orijinalitas dan keaslian ide.
Level III
o     Ketika bertugas terlihat kompetensi di tingkat terampil; memiliki dan dapat menerapkan banyak konsep, praktek, dan
      prosedur di bidang tertentu saat dihadapkan pada tugas yang rumit; biasanya bekerja cukup dengan pengawasan yang
      minimal; tetap berkonsultasi dengan atasan untuk mengatasi persoalan yang rumit; penugasan dapat beragam, tetap
      membutuhkan evaluasi, originalitas dan keaslian ide; dapat didukung oleh staf; punya kebebasan bertindak atau
      mengambil keputusan
Level IV
o     Terlihat adanya kompetensi di tingkat yang canggih; punya dan dapat menerapkan pengetahuan luasnya di bidang
      spesialisasinya untuk penyelesaian pekerjaan yang lebih kompleks; ada wawasan niaga (analisis Cost – Benefit) yang
      luas; menyemangati orang lain lewat ide ide dan kemampuan merencanakan, menyelesaikan dan mengawasi penugasan,
      menilai kemajuan dan hasil; dapat bertindak sebagai pembimbing atau perumus ide; memanfaatkan jaringan kerja internal
      dan eksternal sebagai duta pihak organisasi ketika menghadapi pihak yang berkepentingan atau pihak luar.
Level V
o     Terlihat adanya kompetensi di tingkat yang Superior (Istimewa); Dapat menjadi nara sumber dan rujukan orang banyak
      untuk mengkaji kemampuan/kompetensinya, Dapat menyemangati dan memotivasi orang lain untuk meningkatkan
      kompetensinya, dapat bertindak sebagai pembimbing atau penemu ide ide baru untuk mengembangkan kompetensi
      tersebut.
Level Kompetensi (??.......)

  Skala 1 : Secara signifikan dibawah kriteria yang
           dibutuhkan untuk sukses dalam bekerja
  Skala 2 : Secara umum tidak memenuhi kualifikasi
           (secara kualitas dan kuantitas) dari perilaku
           yang diharapkan
  Skala 3 : Memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan
  Skala 4 : Secara umum melebihi kualifikasi yang
            dibutuhkan
  Skala 5 : Secara signifikan melebihi kriteria yang
           dibutuhkan
Indikator Perilaku

  Uraian perilaku yang ditampilkan seseorang
  pada level kompetensi tertentu
  Ciri ciri dan karakteristik yang ditampilkan
  seseorang pada level kompetensi tertentu
  Indikator perilaku, meningkat semakin
  kompleks pada level kompetensi yang
  semakin tinggi
Kamus Kompetensi
           Arti dari kompetensi Integritas
                                                                    Integritas (Integrity – ING)
Definisi
Integritas adalah bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai yang dianggap penting walaupun dalam keadaan yang sulit untuk melakukan ini. Integritas menunjukkan bahwa
tindakan seseorang sesuai dengan nilai-nilai yang diyakininya. Dengan kata lain, “satunya kata dengan perbuatan”. Nilai-nilai ini dapat berupa nilai moral, nilai masyarakat, nilai
kode etik profesi atau bisnis. Termasuk di dalamnya mengkomunikasikan maksud, ide dan perasaan secara terbuka dan langsung, dan dapat menerima keterbukaan dan kejujuran
sekalipun dalam negosiasi yang sulit dengan pihak lain.
                                                              Definisi dari level kompetensi
                                                                        INDIKATOR PERILAKU                             Tingkatan level dari kompetensi Integritas
Level 1                                       Level 2                                        Level 3                                      Level 4
Terbuka dan jujur mengenai situasi            Menyelaraskan tindakan agar                    Bertindak sesuai nilai-nilai saat hal        Bertindak berdasarkan nilai-nilai
pekerjaan                                     konsisten dengan nilai-nilai dan               tersebut sulit untuk dilakukan               sekalipun hal tersebut mengandung
                                              keyakinan                                                                                   biaya dan risiko yang besar
 Mengungkapkan apa yang dipikirkan              Jujur dalam berhubungan dengan              Mengakui secara terbuka kepada orang        Memastikan adanya keterbukaan dalam
  sekalipun tidak diminta atau pada situasi       pelanggan                                    lain bahwa telah melakukan kesalahan,        transaksi bisnis, mengungkapkan biaya
  yang tidak memungkinkan                        Menyampaikan ide dan keyakinannya            dikaitkan dengan nilai-nilai pribadi dan     dan kekurangan yang ada, selain juga
 Mengakui perasaan negatifnya sendiri            sendiri secara percaya diri dan              perusahaan                                   keuntungannya.
  (kegelisahan, ketidakpastian, takut, dsb)       konstruktif                                 Berbicara terang-terangan walaupun          Mempertimbangkan untuk berhenti dari
  atau karena kesalahan yang dikaitkan           Mengambil inisiatif untuk bertindak jika     mungkin dapat menyinggung perasaan           pekerjaan (menghentikan suatu produk
  dengan nilai-nilai pribadi                      nilai-nilai perusahaan dilanggar             orang lain                                   atau jasa, dll) karena terkait dengan
 Berbagi wawasan, komentar mengenai                                                          Tidak bersikap kompromi jika                 praktek bisnis yang tidak etis
                                                 Memperlakukan semua orang dengan
  pekerjaan walau saat itu mungkin lebih          adil                                         berhubungan dengan kode etik profesi dan    Mempengaruhi orang yang lebih
  mudah untuk tidak bicara secara jujur                                                        bisnis                                       berkuasa dan berpengaruh untuk
  mengenai sebuah situasi                        Bangga menjadi orang yang dapat                                                           bertindak sesuai dengan nilai-nilai
                                                  dipercaya                                                                                 perusahaan
 Memahami kode etik profesi dan bisnis



                Dimensi: Tingkat risiko yang dihadapi dalam menjaga konsistensi antara pembicaraan dan tindakan

                                                                                                                               Indikator perilaku yang menunjukkan
                                                                                                                               level kompetensi tersebut
Bagaimana meng-Identifikasi
                 Visi dan Misi


   Strategi                      Nilai & Budaya


   Tujuan                           Perilaku

                 Kompetensi
Program/Bisnis                     Kebiasaan
                   Wajib


                   Opsional
CONTOH PROSES   1

   DENGAN PENDEKATAN
ANALISA SEMANTIK VISI – MISI
          PT “XYZ”
CONTOH PROSES                    1
VISION
To be the most reliable quality-medicine producer
in Indonesia.
(Menjadi produsen obat bermutu yang paling handal di Indonesia)


MISSION
To produce high quality medicine in order to give
the highest satisfaction to the customers in all over
the world and contribute to human health
improvement.
(Memproduksi obat bermutu tinggi agar dapat memberikan kepuasan
tertinggi kepada konsumen di seluruh dunia dan berperan dalam
meningkatkan kesehatan umat manusia)
Visi   Menjadi produsen obat bermutu
       yang paling handal di Indonesia


Produsen Obat
 yang BERMUTU (CO)
       dan
 yang HANDAL (Exp/Prof)
Misi
 Memproduksi obat bermutu tinggi
  (Exp/Prof, CO)
 agar dapat memberikan kepuasan
  tertinggi kepada konsumen
  (CSO) di seluruh dunia dan
 berperan dalam meningkatkan
  kesehatan umat manusia (OC)
USULAN KOMPETENSI PT.
“XYZ”
     Core      Personal


  EXP-PROF
    CSO
     CO
     OC




            Other
Close ended questionnaire –competency
rankings
                  Leadership                                         25



            Strategic Thinking                                  20



                     Integrity                             15



                  Networking                          12



                   Innovation                9



              Communication              8



    Customer Service Oriented        5



Human Resources Development          5



                  Negotiation    1
                                                 26
Open ended questionnaire – the 6 most quoted
requirements

  Businessman/high level executive                                  41




 Leader/professional of educational
                                                               35
             institution




      PhD from reputable university                       32




                         Age 40-50              15




      MBA from reputable university        14




                         Age 50-60    12


                                                     27
Kelompok Kompetensi Generik
       (Spencer & spencer)
• Kemampuan Merencanakan dan
  Mengimplementasikan
• Kemampuan Melayani
• Kemampuan Memimpin
• Kemampuan Mengelola
• Kemampuan Berpikir (Cognitive)
• Kemampuan Bersikap Dewasa
Kemampuan Merencanakan dan
    Mengimplementasikan


• Acievement Orientation (ACH)

• Concern for Order, Quality and Accuracy
  (CO)

• Initiative (INT)

• Information Seeking (INF)
Kemampuan Melayani

• Interpersonal Understanding (IU)

• Customer Service Orientation (CSO)
Kemampuan Memimpin


• Impact and Influence (IMP)

• Organizational Awareness (OA)

• Relationship Building (RB)
Kemampuan Mengelola

• Developing Others (DEV)

• Directiveness (DIR)

• Teamwork and Cooperation (TW)

• Team Leadership (TL)
Kemampuan Berpikir (Cognitive)


• Analitical Thingking (AT)

• Conceptual Thingking (CT)

• Technical/Professional/Managerial

 Expertise (EXP)
Kemampuan Bersikap Dewasa

• Self-Control (SCT)

• Self-Confidence (SCF)

• Flexibility (FLX)

• Organizational Commitment (OC)
Pendekatan / Metode untuk Menilai
                Competence


 Referensi dari Profesional
                                    Puncak
 Assessment Center
 Psikotest                         Madya
 Wawancara (BEI)
 Kuestioner perilaku (BST)    Pengawas/Supervisi

 Penilaian 360o
                                   Pelaksana
 Biodata
Validitas Peramalan Berbagai
           Metode Pengukuran

1.    Assesment center           0,65
2.    Interview (BEI)            0,48 – 0,61
3.    Psikotes                   0,55 – 0,60
4.    Work sample tests          0,54
5.    Abillity tests             0,53
6.    Modern Personality tests   0,39
7.    Behavior Symptom test      0,35 – 0,45
8.    Biodata                    0,38
9.    References                 0,23
10.   Interview (non –BEI)       0,05 – 0,19
Manajamen SDM berbasis kompetensi

  Pendidikan                     Penilaian dan
  & Pelatihan                      Prestasi


                    Database
Rekrutmen         Kompetensi         Seleksi
                   - Jabatan
                    - Individu


  Rencana karir                   Insentif &
                                 Penghargaan
Job Cluster VS Competency
                     a
                      n          ok           n
             n
                 g           p              ta     General                  Sales &    Proffesional
                            m              a
        lo             lo              b                       Operation                              Administration
    o                 e               a           Management               Marketing     Support
G                    K           J

                          16
                                                                  5
                          15                          3


                          14
                                                                                            3
                          13                                      4           3


                          12                          2


                          11                                                                2


                          10                                      3           2                             3
                                                      1
                          9


                          8                                                                 1
                                                                  2
                          7                                                   1                             2


                          6
                                                                  1
                          5


                          4                                                                                 1


                          3


                          2


                          1
JOB CLUSTER Vs. LEVEL
                           (JOB POSITION)
                                                   KAJIAN,
                                                               PENGAWASAN           INTERNAL
 PENERIMAAN          TREASURY        ANGGARAN    KEBIJAKAN &
                                                                & KENDALI           CAPACITY
                                                  REGULASI
   Pelayanan       Perbendaharaan      APBN        Moneter        Keuangan              IT
Penerimaan Pajak
  Pelayanan        Management Aset    Anggaran   Non-Moneter       Kinerja             SDM
Penerimaan Non
     Pajak
  Pengelolaan        Pengelolaan                                  Kepatuhan      Pendidikan/ Diklat
    Potensi            Hutang                                                        Pegawai
  Penerimaan
                     Pengelolaan                               Penegakan Hukum        Umum
                       Piutang
                      Pelaporan                                                       Humas

                                                                                    Organisasi

                                                                                      Hukum
JOB CLUSTER Vs. LEVEL
                          (COMPETENCY)
                                                     KAJIAN,
                                                                   PENGAWASAN         INTERNAL
PENERIMAAN          TREASURY         ANGGARAN      KEBIJAKAN &
                                                                    & KENDALI         CAPACITY
                                                    REGULASI
    Fiskal        Management Aset      APBN            Fiskal      Audit Keuangan    Pengembangan
                                                                                    System Informasi
   Bea Cukai      Sistem Pelaporan   Pengelolaan   Ekonomi Makro     Investigasi    Pengembangan
                        Aset          Anggaran                                         Pegawai

   Korporasi      Penataausahaan                   Ekonomi Mikro
   Keuangan            BNN
   Keuangan
   Personal
Keuangan Publik

    Hibah
MATRIX & PART OF JOB
               (COMPETENCY Vs. JOB POSITION)
                                                                                                                                       Competency
                                                                                   KAJIAN,
                                                                                                     PENGAWASAN &               INTERNAL
           PENERIMAAN                TREASURY                ANGGARAN            KEBIJAKAN &
                                                                                                        KENDALI                 CAPACITY
                                                                                  REGULASI

             Fiskal              Management Aset               APBN          KAJIAN,Fiskal            Audit Keuangan         PengembanganCluster
                                                                                                PENGAWASAN &                System Informasi
    PENERIMAAN                TREASURY                  ANGGARAN           KEBIJAKAN &                               INTERNAL CAPACITY
                                                                                                   KENDALI
                                                                            REGULASI
              Bea Cukai
Pelayanan Penerimaan            Sistem Pelaporan Aset
                            Perbendaharaan                   Pengelolaan
                                                          APBN                  Ekonomi Makro
                                                                             Moneter                    Investigasi
                                                                                                   Keuangan                   Pengembangan
                                                                                                                             IT
        Pajak                                                 Anggaran                                                           Pegawai

PelayananKorporasi Keuangan Management Aset
          Penerimaan            Penataausahaan BNN       Anggaran          Non-Moneter Mikro
                                                                                Ekonomi             Kinerja                 SDM
      Non Pajak

         Keuangan Personal
 Pengelolaan Potensi      Pengelolaan Hutang                                                       Kepatuhan          Pendidikan/ Diklat
    Penerimaan                                                                                                            Pegawai
          Keuangan Publik
                          Pengelolaan Piutang                                                   Penegakan Hukum            Umum
               Hibab
                               Pelaporan                                                                                   Humas

                                                                                                                         Organisasi

                                                                                                                           Hukum
Fungsional   Admin
Grade   Manajemen   Represif   Preventif   Pendidikan                         Admin
                                                          Umum       Teknis
Peta Karir
Peta karir berbasis kompetensi dengan
memperhatikan cluster dan sub cluster (sektor)


   Pola        Sifat      Kompetensi yg Perlu                    Peta Jalur Karir
             Pergeraka      Dikembangkan                             (contoh)
                 n
Sektor &     Mudah        •   Perilaku
Cluster                                           G.VIII
Sama
                                                  G.VII

Sektor       Selektif     •   Perilaku
Sama,                     •   Teknis
Cluster
Beda


Sektor       Sangat       •   Teknis
Beda,        Selektif     •   Pengalaman kerja
Cluster                                             K W O D K W O D          K W O D     K W O      D
                          •   Pengetahuan
Sama                          organisasi
                                                   Moneter     Perbankan     Sis. Pemb     Mnj.Intrn
Sektor       Sangat       •   Perilaku
Beda,        Sulit        •   Teknis             Sektor :
Cluster                                          K=Pengkajian, W=Pengawasan/Pemeriksaan, O=Operasional,
                          •   Pengalaman kerja
Beda                                             D=Pendukung (Cluster)
                          •   Pengetahuan
                              organisasi
                                                                                             Sumber : BI
Gap Mapping

XL




      GAP


S
CONTOH
CORE COMPETENCY

                   INTENSIVE COMMUNICATION

 70%

 60%                                                                  66%

 50%

 40%                                           35%
                         29%
 30%
                                                                      20%
 20%
            12%
 10%                                                                        16%
    2%                                                                       2%
                                               10%
  0%                      5%
    3%
        1    2
            0%             3                     4                     5     6
 -10%

                  Penilaian 3 Pihak   Kondisi ideal yang diharapkan
CONTOH
CORE COMPETENCY

                            DEVELOPMENT

 40%                                                                  37%

 35%

 30%
   31%                                         25%
 25%                     22%
                                                                      26%
           25%
 20%

 15%
                                                                            9%
 10%       8%
                         10%
 5%
   0%                                                                       7%
 0%
       1    2              3
                                               2%
                                                4                      5    6

                  Penilaian 3 Pihak   Kondisi ideal yang diharapkan
CONTOH
CORE COMPETENCY

                       OUTPUT ORIENTATION

 40%                     37%

 35%       32%           31%
 30%
   25%
 25%

 20%                                                                        16%
                                               13%                    12%
 15%       11%
   9%                                          9%
 10%
                                                                      3%
  5%
                                                                            0%
  0%
       1    2              3                     4                     5     6

                  Penilaian 3 Pihak   Kondisi ideal yang diharapkan
CONTOH
CORE COMPETENCY

                         PORT OF BUSINESS

 60%
            51%
 50%

                                                                      48%
 40%


 30%
   34%                   25%

 20%
    11%                                        11%
 10%
                                                                      3%
                                               10%                          0%
  0%        5%                                                              3%
        1    2             3
                          0%                     4                     5    6
 -10%

                  Penilaian 3 Pihak   Kondisi ideal yang diharapkan
Human Asset Value (HAV)

tinggi
   Performance




rendah                     Competency   tinggi
HAV 789/star
                         Key Position
                        Future Leader



                                                         Talent                       • Compt.
                                                                                      Model
                                                        Selection                     • ICP dan IDP
                                Evaluatio                                             • Gap analysis
                                   n




                                Talent                                      Talent
                            Developmen
                                 t                                        Inventory

1. Coac
   h
2. Ment
   oring
3. Train
   ing
4. Assi                                                              Talent
   gnm                                       Talent
   net                                      Retention               Mentoring
                                                                                       1. Pemilihan Mentor
                                                                                       2. Pelatihan Mentor
                                                                                       3. Pelatihan Mentee
    •                                                                                  4. Mentoring Meeting
           Motivation (non
                                                                                          Journal
           moneter)
    •      Hygiene ( moneter)
Masalah Masalah yang dihadapi ketika
   Membangun dan Mengidentifikasi Kompetensi
Green pada tahun 1999 melakukan survei tentang sistem (rancangan
  dan penggunaan) kompetensi, melihat lima kategori besar
  hambatan yaitu :
     o Keterlibatan,
     o Partisipasi,
     o Menentukan bentuk pengukuran yang andal dan sahih,
     o Mengatasi masalah umpan balik yang negatif lewat
         pengukuran yang representatif dan dapat diterima,
     o Memastikan relevansi kerja dan memilih metode yang
         hemat biaya.
Penelitian lain yang diadakan tahun 1999 dan 2000 menunjukkan
   apa saja yang menjadi masalah dalam menerapkan kompetensi
   antara lain :
     o tidak ada keseriusan yang dari pengelola di tingkat atas,
     o ketidak siapan organisasi,
     o terbatasnya waktu dan sumber daya untuk merancang
         model yang dapat dipertanggung jawabkan secara hukum,
     o kurangnya waktu dan sumber daya untuk membuat cara
         mengevaluasi yang sahih dan andal, yang selanjutnya
         akan digunakan untuk menentukan langkah langkah
         lanjutan
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

Robbins 7 _ Dasar-Dasar Perencanaan
Robbins 7 _ Dasar-Dasar PerencanaanRobbins 7 _ Dasar-Dasar Perencanaan
Robbins 7 _ Dasar-Dasar PerencanaanErniSiregar
 
Bab 8 kepemimpinan
Bab 8 kepemimpinanBab 8 kepemimpinan
Bab 8 kepemimpinanPT. SASA
 
Evaluasi kerja
Evaluasi kerjaEvaluasi kerja
Evaluasi kerjalontar
 
Perbandingan konsep kendrick creamer dengan mundel_Psikologi Industri
Perbandingan konsep kendrick creamer dengan mundel_Psikologi IndustriPerbandingan konsep kendrick creamer dengan mundel_Psikologi Industri
Perbandingan konsep kendrick creamer dengan mundel_Psikologi IndustriNiko Lu
 
Developing matrix competency
Developing matrix competencyDeveloping matrix competency
Developing matrix competencyP. Dibyagung
 
Presentasi Manajemen Sumber Daya Manusia
Presentasi Manajemen Sumber Daya ManusiaPresentasi Manajemen Sumber Daya Manusia
Presentasi Manajemen Sumber Daya ManusiaKandar Vargas
 
Dasar dasar perilaku individu
Dasar dasar perilaku individuDasar dasar perilaku individu
Dasar dasar perilaku individuRiama Desy Sibuea
 
Robbins 9 _ Desain dan Struktur Organisasi
Robbins 9 _ Desain dan Struktur OrganisasiRobbins 9 _ Desain dan Struktur Organisasi
Robbins 9 _ Desain dan Struktur OrganisasiErniSiregar
 
Konsep manajemen
Konsep manajemenKonsep manajemen
Konsep manajemenadam212
 
Materi leadership
Materi leadershipMateri leadership
Materi leadershipnursaudi
 
Materi Pelatihan Motivasi Kerja Karyawan
Materi Pelatihan Motivasi Kerja Karyawan Materi Pelatihan Motivasi Kerja Karyawan
Materi Pelatihan Motivasi Kerja Karyawan Yodhia Antariksa
 
Perencanaan fasilitas dan tata letak
Perencanaan fasilitas dan tata letakPerencanaan fasilitas dan tata letak
Perencanaan fasilitas dan tata letakEty Dwi Susanti
 
Peran kebijakan-pemerintah-dalam-pengelolaan-dan-pelaporan-kinerja-lingkungan
Peran kebijakan-pemerintah-dalam-pengelolaan-dan-pelaporan-kinerja-lingkunganPeran kebijakan-pemerintah-dalam-pengelolaan-dan-pelaporan-kinerja-lingkungan
Peran kebijakan-pemerintah-dalam-pengelolaan-dan-pelaporan-kinerja-lingkunganImm Ida
 

What's hot (20)

Robbins 7 _ Dasar-Dasar Perencanaan
Robbins 7 _ Dasar-Dasar PerencanaanRobbins 7 _ Dasar-Dasar Perencanaan
Robbins 7 _ Dasar-Dasar Perencanaan
 
Bab 8 kepemimpinan
Bab 8 kepemimpinanBab 8 kepemimpinan
Bab 8 kepemimpinan
 
Stress kerja
Stress kerjaStress kerja
Stress kerja
 
Manajemen SDM (Rekrutmen & Seleksi)
Manajemen SDM (Rekrutmen & Seleksi)Manajemen SDM (Rekrutmen & Seleksi)
Manajemen SDM (Rekrutmen & Seleksi)
 
Evaluasi kerja
Evaluasi kerjaEvaluasi kerja
Evaluasi kerja
 
Perbandingan konsep kendrick creamer dengan mundel_Psikologi Industri
Perbandingan konsep kendrick creamer dengan mundel_Psikologi IndustriPerbandingan konsep kendrick creamer dengan mundel_Psikologi Industri
Perbandingan konsep kendrick creamer dengan mundel_Psikologi Industri
 
Tugas mpp 1
Tugas mpp 1Tugas mpp 1
Tugas mpp 1
 
Developing matrix competency
Developing matrix competencyDeveloping matrix competency
Developing matrix competency
 
Ppt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasiPpt perilaku organisasi
Ppt perilaku organisasi
 
Presentasi Manajemen Sumber Daya Manusia
Presentasi Manajemen Sumber Daya ManusiaPresentasi Manajemen Sumber Daya Manusia
Presentasi Manajemen Sumber Daya Manusia
 
ANALISA PEKERJAAN (JOB ANALYSIS)
ANALISA PEKERJAAN (JOB ANALYSIS)ANALISA PEKERJAAN (JOB ANALYSIS)
ANALISA PEKERJAAN (JOB ANALYSIS)
 
Dasar dasar perilaku individu
Dasar dasar perilaku individuDasar dasar perilaku individu
Dasar dasar perilaku individu
 
Robbins 9 _ Desain dan Struktur Organisasi
Robbins 9 _ Desain dan Struktur OrganisasiRobbins 9 _ Desain dan Struktur Organisasi
Robbins 9 _ Desain dan Struktur Organisasi
 
Konsep manajemen
Konsep manajemenKonsep manajemen
Konsep manajemen
 
Performance management
Performance managementPerformance management
Performance management
 
Materi leadership
Materi leadershipMateri leadership
Materi leadership
 
Materi Pelatihan Motivasi Kerja Karyawan
Materi Pelatihan Motivasi Kerja Karyawan Materi Pelatihan Motivasi Kerja Karyawan
Materi Pelatihan Motivasi Kerja Karyawan
 
Perencanaan fasilitas dan tata letak
Perencanaan fasilitas dan tata letakPerencanaan fasilitas dan tata letak
Perencanaan fasilitas dan tata letak
 
Peran kebijakan-pemerintah-dalam-pengelolaan-dan-pelaporan-kinerja-lingkungan
Peran kebijakan-pemerintah-dalam-pengelolaan-dan-pelaporan-kinerja-lingkunganPeran kebijakan-pemerintah-dalam-pengelolaan-dan-pelaporan-kinerja-lingkungan
Peran kebijakan-pemerintah-dalam-pengelolaan-dan-pelaporan-kinerja-lingkungan
 
Power Point Pelibatan Pemberdayaan Karyawan
Power Point Pelibatan Pemberdayaan KaryawanPower Point Pelibatan Pemberdayaan Karyawan
Power Point Pelibatan Pemberdayaan Karyawan
 

Viewers also liked

HRPA2015 The New HR
HRPA2015 The New HRHRPA2015 The New HR
HRPA2015 The New HRJon Ingham
 
TRANSLASI KAMUS KOMPETENSI LOMA EDISI 1998 OLEH HIZKIA
TRANSLASI KAMUS KOMPETENSI LOMA EDISI 1998  OLEH HIZKIATRANSLASI KAMUS KOMPETENSI LOMA EDISI 1998  OLEH HIZKIA
TRANSLASI KAMUS KOMPETENSI LOMA EDISI 1998 OLEH HIZKIAhizkia saragih
 
sdm berdasarkan-kompetensi
sdm berdasarkan-kompetensisdm berdasarkan-kompetensi
sdm berdasarkan-kompetensikehedsiah
 
Penyusunan kamus kompetensi santun integritas-profesional
Penyusunan kamus kompetensi santun integritas-profesionalPenyusunan kamus kompetensi santun integritas-profesional
Penyusunan kamus kompetensi santun integritas-profesionalDedi Prasetiawan
 
Standar kompetensi pln
Standar kompetensi plnStandar kompetensi pln
Standar kompetensi plnDede Hakim
 
15 Kompetensi Model Spencer
15 Kompetensi Model Spencer15 Kompetensi Model Spencer
15 Kompetensi Model Spencerade_fauji
 
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional
Standar Kompetensi Jabatan FungsionalStandar Kompetensi Jabatan Fungsional
Standar Kompetensi Jabatan FungsionalTri Widodo W. UTOMO
 
Jon ingham Seminarium Chile Social Capital
Jon ingham Seminarium Chile Social CapitalJon ingham Seminarium Chile Social Capital
Jon ingham Seminarium Chile Social CapitalJon Ingham
 
MODEL KOMPETENSI
MODEL KOMPETENSIMODEL KOMPETENSI
MODEL KOMPETENSILala Aliron
 
Teknik Penyusunan Kompetensi
Teknik Penyusunan KompetensiTeknik Penyusunan Kompetensi
Teknik Penyusunan KompetensiBukik Psikologi
 
Kamus dan matriks kompetensi
Kamus dan matriks kompetensiKamus dan matriks kompetensi
Kamus dan matriks kompetensiPrimadona Listrik
 
Assessment individu berdasarkan kompetensi
Assessment individu berdasarkan kompetensiAssessment individu berdasarkan kompetensi
Assessment individu berdasarkan kompetensipracoyo cipto nugroho
 
Kompetensi dan karir Pustakawan (materi seminar nasional)
Kompetensi dan karir Pustakawan (materi seminar nasional)Kompetensi dan karir Pustakawan (materi seminar nasional)
Kompetensi dan karir Pustakawan (materi seminar nasional)Tyo SBS
 

Viewers also liked (14)

HRPA2015 The New HR
HRPA2015 The New HRHRPA2015 The New HR
HRPA2015 The New HR
 
TRANSLASI KAMUS KOMPETENSI LOMA EDISI 1998 OLEH HIZKIA
TRANSLASI KAMUS KOMPETENSI LOMA EDISI 1998  OLEH HIZKIATRANSLASI KAMUS KOMPETENSI LOMA EDISI 1998  OLEH HIZKIA
TRANSLASI KAMUS KOMPETENSI LOMA EDISI 1998 OLEH HIZKIA
 
Kurikulum 2006 2013 p4 tk-sb
Kurikulum 2006   2013 p4 tk-sbKurikulum 2006   2013 p4 tk-sb
Kurikulum 2006 2013 p4 tk-sb
 
sdm berdasarkan-kompetensi
sdm berdasarkan-kompetensisdm berdasarkan-kompetensi
sdm berdasarkan-kompetensi
 
Penyusunan kamus kompetensi santun integritas-profesional
Penyusunan kamus kompetensi santun integritas-profesionalPenyusunan kamus kompetensi santun integritas-profesional
Penyusunan kamus kompetensi santun integritas-profesional
 
Standar kompetensi pln
Standar kompetensi plnStandar kompetensi pln
Standar kompetensi pln
 
15 Kompetensi Model Spencer
15 Kompetensi Model Spencer15 Kompetensi Model Spencer
15 Kompetensi Model Spencer
 
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional
Standar Kompetensi Jabatan FungsionalStandar Kompetensi Jabatan Fungsional
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional
 
Jon ingham Seminarium Chile Social Capital
Jon ingham Seminarium Chile Social CapitalJon ingham Seminarium Chile Social Capital
Jon ingham Seminarium Chile Social Capital
 
MODEL KOMPETENSI
MODEL KOMPETENSIMODEL KOMPETENSI
MODEL KOMPETENSI
 
Teknik Penyusunan Kompetensi
Teknik Penyusunan KompetensiTeknik Penyusunan Kompetensi
Teknik Penyusunan Kompetensi
 
Kamus dan matriks kompetensi
Kamus dan matriks kompetensiKamus dan matriks kompetensi
Kamus dan matriks kompetensi
 
Assessment individu berdasarkan kompetensi
Assessment individu berdasarkan kompetensiAssessment individu berdasarkan kompetensi
Assessment individu berdasarkan kompetensi
 
Kompetensi dan karir Pustakawan (materi seminar nasional)
Kompetensi dan karir Pustakawan (materi seminar nasional)Kompetensi dan karir Pustakawan (materi seminar nasional)
Kompetensi dan karir Pustakawan (materi seminar nasional)
 

Similar to KOMPETENSI MATRIX

5 subsistem manajemen-tenaga-kerja-2
5 subsistem manajemen-tenaga-kerja-25 subsistem manajemen-tenaga-kerja-2
5 subsistem manajemen-tenaga-kerja-2muhamad nawawi
 
Konsep Dasar KOMPETENSI SDM _Training "COMPETENCY & BEHAVIORAL Based INTERVIE...
Konsep Dasar KOMPETENSI SDM _Training "COMPETENCY & BEHAVIORAL Based INTERVIE...Konsep Dasar KOMPETENSI SDM _Training "COMPETENCY & BEHAVIORAL Based INTERVIE...
Konsep Dasar KOMPETENSI SDM _Training "COMPETENCY & BEHAVIORAL Based INTERVIE...Kanaidi ken
 
Pelaksaan penerimaan pegawai
Pelaksaan penerimaan pegawaiPelaksaan penerimaan pegawai
Pelaksaan penerimaan pegawaiSandra Dewi
 
Diklat Berbasis Kompetensi
Diklat Berbasis KompetensiDiklat Berbasis Kompetensi
Diklat Berbasis KompetensiIgor Wijaya
 
Penggunaan Metode Wawancara Competency & Behavioral (CBI & BBI)
Penggunaan Metode Wawancara  Competency & Behavioral (CBI & BBI)Penggunaan Metode Wawancara  Competency & Behavioral (CBI & BBI)
Penggunaan Metode Wawancara Competency & Behavioral (CBI & BBI)Kanaidi ken
 
Pengendalian organisasi
Pengendalian organisasiPengendalian organisasi
Pengendalian organisasiKhairul Fadli
 
Ambidextreous organization
Ambidextreous organizationAmbidextreous organization
Ambidextreous organizationNur Maflikhah
 
Kompetensi dan Pelaksanaan Evaluasi Kinerja
Kompetensi dan Pelaksanaan Evaluasi KinerjaKompetensi dan Pelaksanaan Evaluasi Kinerja
Kompetensi dan Pelaksanaan Evaluasi KinerjaAhmad Irfan
 
Supervisi Hospitality term-15 Memahami tentang Supervisor dengan Multi skill....
Supervisi Hospitality term-15 Memahami tentang Supervisor dengan Multi skill....Supervisi Hospitality term-15 Memahami tentang Supervisor dengan Multi skill....
Supervisi Hospitality term-15 Memahami tentang Supervisor dengan Multi skill....Hospitality Industry
 
Supervisi Hospitality term-15 Memahami tentang Supervisor dengan Multi skill....
Supervisi Hospitality term-15 Memahami tentang Supervisor dengan Multi skill....Supervisi Hospitality term-15 Memahami tentang Supervisor dengan Multi skill....
Supervisi Hospitality term-15 Memahami tentang Supervisor dengan Multi skill....Hospitality Industry
 
(2022) Silabus Training "Penguatan HARD & SOFT SKILL Menjelang Masa Purnabhakti"
(2022) Silabus Training "Penguatan HARD & SOFT SKILL Menjelang Masa Purnabhakti"(2022) Silabus Training "Penguatan HARD & SOFT SKILL Menjelang Masa Purnabhakti"
(2022) Silabus Training "Penguatan HARD & SOFT SKILL Menjelang Masa Purnabhakti"Kanaidi ken
 
(2022) Silabus Training "SMART Interpersonal & Relationship Skill" for Mark...
(2022) Silabus Training  "SMART Interpersonal & Relationship Skill"  for Mark...(2022) Silabus Training  "SMART Interpersonal & Relationship Skill"  for Mark...
(2022) Silabus Training "SMART Interpersonal & Relationship Skill" for Mark...Kanaidi ken
 
Perbedaan antara Hardskill Vs Softskill.docx
Perbedaan antara Hardskill Vs Softskill.docxPerbedaan antara Hardskill Vs Softskill.docx
Perbedaan antara Hardskill Vs Softskill.docxZulyanahZulyanah
 
Create More Effective Training
Create More Effective TrainingCreate More Effective Training
Create More Effective TrainingMoch Kurniawan
 
Assessment & Recruitment Management.pptx
Assessment & Recruitment Management.pptxAssessment & Recruitment Management.pptx
Assessment & Recruitment Management.pptxagushermawan702359
 

Similar to KOMPETENSI MATRIX (20)

5 subsistem manajemen-tenaga-kerja-2
5 subsistem manajemen-tenaga-kerja-25 subsistem manajemen-tenaga-kerja-2
5 subsistem manajemen-tenaga-kerja-2
 
Konsep Dasar KOMPETENSI SDM _Training "COMPETENCY & BEHAVIORAL Based INTERVIE...
Konsep Dasar KOMPETENSI SDM _Training "COMPETENCY & BEHAVIORAL Based INTERVIE...Konsep Dasar KOMPETENSI SDM _Training "COMPETENCY & BEHAVIORAL Based INTERVIE...
Konsep Dasar KOMPETENSI SDM _Training "COMPETENCY & BEHAVIORAL Based INTERVIE...
 
Pelaksaan penerimaan pegawai
Pelaksaan penerimaan pegawaiPelaksaan penerimaan pegawai
Pelaksaan penerimaan pegawai
 
Diklat Berbasis Kompetensi
Diklat Berbasis KompetensiDiklat Berbasis Kompetensi
Diklat Berbasis Kompetensi
 
Penggunaan Metode Wawancara Competency & Behavioral (CBI & BBI)
Penggunaan Metode Wawancara  Competency & Behavioral (CBI & BBI)Penggunaan Metode Wawancara  Competency & Behavioral (CBI & BBI)
Penggunaan Metode Wawancara Competency & Behavioral (CBI & BBI)
 
Pengendalian organisasi
Pengendalian organisasiPengendalian organisasi
Pengendalian organisasi
 
Ambidextreous organization
Ambidextreous organizationAmbidextreous organization
Ambidextreous organization
 
Kompetensi dan Pelaksanaan Evaluasi Kinerja
Kompetensi dan Pelaksanaan Evaluasi KinerjaKompetensi dan Pelaksanaan Evaluasi Kinerja
Kompetensi dan Pelaksanaan Evaluasi Kinerja
 
Supervisi Hospitality term-15 Memahami tentang Supervisor dengan Multi skill....
Supervisi Hospitality term-15 Memahami tentang Supervisor dengan Multi skill....Supervisi Hospitality term-15 Memahami tentang Supervisor dengan Multi skill....
Supervisi Hospitality term-15 Memahami tentang Supervisor dengan Multi skill....
 
Supervisi Hospitality term-15 Memahami tentang Supervisor dengan Multi skill....
Supervisi Hospitality term-15 Memahami tentang Supervisor dengan Multi skill....Supervisi Hospitality term-15 Memahami tentang Supervisor dengan Multi skill....
Supervisi Hospitality term-15 Memahami tentang Supervisor dengan Multi skill....
 
BAB 8 MAKIN.pptx
BAB 8 MAKIN.pptxBAB 8 MAKIN.pptx
BAB 8 MAKIN.pptx
 
(2022) Silabus Training "Penguatan HARD & SOFT SKILL Menjelang Masa Purnabhakti"
(2022) Silabus Training "Penguatan HARD & SOFT SKILL Menjelang Masa Purnabhakti"(2022) Silabus Training "Penguatan HARD & SOFT SKILL Menjelang Masa Purnabhakti"
(2022) Silabus Training "Penguatan HARD & SOFT SKILL Menjelang Masa Purnabhakti"
 
Softskills
SoftskillsSoftskills
Softskills
 
(2022) Silabus Training "SMART Interpersonal & Relationship Skill" for Mark...
(2022) Silabus Training  "SMART Interpersonal & Relationship Skill"  for Mark...(2022) Silabus Training  "SMART Interpersonal & Relationship Skill"  for Mark...
(2022) Silabus Training "SMART Interpersonal & Relationship Skill" for Mark...
 
kecakapankerja.pdf
kecakapankerja.pdfkecakapankerja.pdf
kecakapankerja.pdf
 
Pelatihan Teknik Penyusunan Model Kompetensi
Pelatihan Teknik Penyusunan Model KompetensiPelatihan Teknik Penyusunan Model Kompetensi
Pelatihan Teknik Penyusunan Model Kompetensi
 
Perbedaan antara Hardskill Vs Softskill.docx
Perbedaan antara Hardskill Vs Softskill.docxPerbedaan antara Hardskill Vs Softskill.docx
Perbedaan antara Hardskill Vs Softskill.docx
 
Create More Effective Training
Create More Effective TrainingCreate More Effective Training
Create More Effective Training
 
Assessment & Recruitment Management.pptx
Assessment & Recruitment Management.pptxAssessment & Recruitment Management.pptx
Assessment & Recruitment Management.pptx
 
Competency model
Competency modelCompetency model
Competency model
 

KOMPETENSI MATRIX

  • 1. Matrix Competency (Upaya pencapaian kinerja tinggi melalui pengembangan kompetensi pegawai) Disampaikan oleh : Dinarwulan Sutoto PT. HARDISC PRATAMA Wisma PEDE Lt.5, Jl. Let. Jend. MT. Haryono Kav.17, Jakarta – 12810 Telp. (021) 83792763, Fax. (021) 83792784 E-mail : services@hardiscconsultant.com Web : www.hardiscconsultant.com
  • 2. MEMBAHAS KOMPETENSI ADALAH MEMBAHAS PEKERJA YANG LAYAK DITIRU, BUKAN SEKEDAR PEKERJA YANG SUKSES Perbedaan “pendekatan” ini berkaitan langsung dengan karakteristik atau kompetensi Cara terbaik untuk mengetahui Di tiap pekerjaan, beberapa karakteristik yang berkaitan orang melakukan pekerjaan dengan kinerja yang efektif lebih efektif dibanding yang lain. adalah dengan mempelajari Orang-orang ini memiliki ‘top performers” pendekatan kerja yang berbeda dari kebanyakan orang
  • 3. Ciri-ciri Pekerja yang layak tiru 1. Pekerja yang keluarannya layak tiru akan mengubah agenda kerjanya sesuai dengan keadaannya, baik dengan mengeliminasi tahap tahap yang tidak perlu atau kalau perlu keseluruhan proses, atau justru menambah langkah di luar prosedur. 2. Mereka juga akan mencari data dan dokumentasi dari sumber sumber yang tidak diketahui pegawai lain. 3. Merekapun akan menciptakan sendiri alat bantu lain yang berasal dari pengalaman sendiri dan sangat efektif. 4. Pekerja yang layak tiru juga menunjukan keterlibatan emosi selama tugas. Fuller (1999)
  • 4. 5. Bersedia berusaha lebih giat untuk melokalisir dan memperoleh alat alat kerja. Dan karena alasan alasan itulah alat kerja para pekerja layak tiru lebih baik dari pada rekan kerja golongan yang sekedar sukses. 6. Pekerja yang layak tiru sering menerima coaching dan umpan balik yang lebih baik dari Manajemennya. Karena Manajemen menyadari arti pentingnya pengakuan dan imbalan, para pegawai kerap ditawarkan macam macam insentif. 7. Pelatihan tampaknya bukan penyumbang utama pada mereka yang menampilkan hasil layak tiru ini. Komponen komponen SDM lainlah yang lebih berdampak luas pada unjuk kerja. 8. Dan terakhir, kalau Manajemen bisa menghilangkan segala hambatan, unjuk kerja akan membaik secara dramatis. Fuller (1999)
  • 5. Definisi KOMPETENSI Karakteristik dasar manusia yang dari bukti-bukti pengalaman nyata ditemukan mempengaruhi atau dapat digunakan untuk memperkirakan, prestasi kerja di tempat kerja atau kemampuan mengatasi persoalan pada suatu situasi tertentu. Keseluruhan Pengetahuan, Keterampilan, Perilaku dan Sikap yang ditampilkan oleh orang-orang yang SUKSES/BERHASIL. Dalam mengerjakan suatu tugas dengan prestasi kerja yang optimal. (Spencer, 1993)
  • 6. Konsep Competency = Model Gn. Es  Pengetahuan : akan memperkirakan apa yang dapat dilakukan, bukan yang • Lebih mudah diamati dan akan dilakukan dikembangkan  Ketrampilan : kemampuan untuk Ketrampilan • Penting untuk berhasil tapi melakukan aktifitas fisik dan mental. tidak cukup Pengetahua n  Motive : hal yang secara konsisten Citra Diri dipikirkan serta mengarahkan tindakan Bakat/bawaan  Bakat/bawaan : kemampuan khusus Motif untuk merespon situasi tertentu • Lebih sulit diamati dan dikembangkan  Cara pandang/citra diri : perilaku dan gelagat menyikapi keadaan • Karakter yang melekat, penting untuk keberhasilan jangka panjang
  • 7. Elemen-Elemen Kompetensi 1. Pengetahuan : Ilmu yang dimiliki individu dalam bidang atau area tertentu (Mis, pengetahuan tentang hukum/kedokteran) 2. Keterampilan : Keahlian melakukan sesuatu dengan maksimal (Mis, keterampiln seorang sekretaris dalam mengetik) 3. Nilai/peran : Citra yang diproyeksikan seseorang kepada orang lain (Mis, melihat peran nya di dalam lingkungan sebagai guru) 4. Citra diri : Persepsi individu tentang identitasnya (Mis, Melihat sisinya sendiri sebagai seorang Pekerja) 5. Sifat : Cara khas dalam berprilaku (Menjadi pendengar yang baik) 6. Motif : Pemikiran atau niat dasar yang konstan yang mendorong individu untuk bertindak atau berperilaku (Mis, ingin mempengaruhi orang lain untuk mencapai target perusahaan)
  • 8. Kompetensi VS Kinerja Spirit Tindakan Hasil Karakteristik Perilaku Prestasi Kerja Individu • Bakat • Ketrampilan • Karya • Motivasi • Kegiatan • Sikap, nilai • Pengetahuan Lingkungan
  • 9. BEBERAPA PEMAHAMAN ISTILAH DALAM KOMPETENSI 1. Model Kompetensi 2. Hard Vs Soft Competency 3. Core Vs Job Spesific Competency 4. Kamus Kompetensi 5. Level / Skala Kompetensi 6. Indikator Perilaku
  • 10. Model Kompetensi Kesepakatan tentang perspektif (sudut pandang), dimensi, level analisis, pendekatan dan klasifikasi KOMPETENSI, yang di susun / dituliskan untuk memudahkan organisasi membangun dan mengimplementasikan SDM berbasis KOMPETENSI (SDM-BK)
  • 11. Hard Vs Soft Competency Hard Competency. Semua hal yang berkaitan dengan bidang keahlian baik dari sisi Pengetahuan dan Ketrampilan seseorang, sebagai dampak dari proses pengalaman (jam terbang), pendidikan, pelatihan dan pengembangan. Soft Competency. Semua hal yang berkaitan dengan kematangan diri seseorang yang mempengaruhi Attitude, Sikap Kerja, Motivasi, Minat dan Inner Life , Sehingga Ia dapat menampilkan kinerja yang optimal atau kesuksesan dalam menghadapi suatu tugas.
  • 12. Kompetensi Perilaku Lebih Penting untuk Jabatan Kompleks Tinggi Kompetensi Perilaku Contoh: • Inisiatif Derajat Kepentingan • Sensitifitas antar Pribadi • Percaya Diri Pengetahuan dan ketrampilan yang berkaitan dengan tugas Contoh: pengetahuan tentang: • produk-produk perusahaan • peraturan perburuhan • ketrampilan bernegosiasi Rendah Tinggi Kompleksitas Pekerjaan
  • 13. Kamus Kompetensi Kumpulan Batasan, Definisi, Level dan Indikator Perilaku yang menjadi Referensi organisasi dan pekerja untuk mengembangkan kapasitas dirinya, secara optimal sesuai dengan tuntutan visi-misi organisasi Dibeberapa organisasi Kamus kompetensi juga berisi, Kronologis penyusunan, pengembangan dan implementasi CBHRM di organisasi tersebut, Model Kompetensi, Core, Primer & Secondary Competency, Klasifikasi / Cluster Jabatan, Pola Karir dan sejenisnya.
  • 14. Core – Primary – Secondary Competency CORE PRIMARY SECONDARY 1.Wajib dimiliki oleh 1. Wajib dimiliki oleh 1. Hanya dimiliki oleh pekerja pada jabatan / Cluster Jabatan tertentu seluruh Insan Persh. seluruh Insan 2. Batas level kompetensi 2. Dengan Batas level Persh. terendah, disesuaikan dg kompetensi 2. Dengan Batas level jabatan /cluster jab terendah, yang kompetensi 3. Jumlah kompetensi terendah, sesuai sesuai dengan tuntutan dipersyaratkan pada jabatan semua Insan Persh dengan jabatan 4. Dapat Soft dan Hard /cluster jabatan 3. Jumlah kompetensi Competency 3. Jumlah kompetensi disepakati 5 +/- 2 disepakati 7 +/- 2
  • 15. Contoh Hirarki Competency Enterprise Division Department Group Personal
  • 16. Level Kompetensi Level I o Dapat memperlihatkan kompetensi yang paling mendasar ketika ditugaskan; tahu konsep, praktek praktek dan prosedur yang pokok; saat menjalankan tugas dibawah pengawasan langsung; pekerjaannya bersifat rutin, perlu dilengkapi instruksi yang mendetil dan tidak dituntut aspek orijinalitas, dan keaslian ide. Level II o Dalam menjalankan tugas terlihat adanya kompetensi tingkat menengah, sanggup menerapkan konsep, praktek, dan prosedur di bidang tertentu; dapat melaksanakan tugas yang agak bervariasi dan sedikit susah, yang biasanya mencakup tanggung jawab secara terbatas, masih perlu sedikit evaluasi, orijinalitas dan keaslian ide. Level III o Ketika bertugas terlihat kompetensi di tingkat terampil; memiliki dan dapat menerapkan banyak konsep, praktek, dan prosedur di bidang tertentu saat dihadapkan pada tugas yang rumit; biasanya bekerja cukup dengan pengawasan yang minimal; tetap berkonsultasi dengan atasan untuk mengatasi persoalan yang rumit; penugasan dapat beragam, tetap membutuhkan evaluasi, originalitas dan keaslian ide; dapat didukung oleh staf; punya kebebasan bertindak atau mengambil keputusan Level IV o Terlihat adanya kompetensi di tingkat yang canggih; punya dan dapat menerapkan pengetahuan luasnya di bidang spesialisasinya untuk penyelesaian pekerjaan yang lebih kompleks; ada wawasan niaga (analisis Cost – Benefit) yang luas; menyemangati orang lain lewat ide ide dan kemampuan merencanakan, menyelesaikan dan mengawasi penugasan, menilai kemajuan dan hasil; dapat bertindak sebagai pembimbing atau perumus ide; memanfaatkan jaringan kerja internal dan eksternal sebagai duta pihak organisasi ketika menghadapi pihak yang berkepentingan atau pihak luar. Level V o Terlihat adanya kompetensi di tingkat yang Superior (Istimewa); Dapat menjadi nara sumber dan rujukan orang banyak untuk mengkaji kemampuan/kompetensinya, Dapat menyemangati dan memotivasi orang lain untuk meningkatkan kompetensinya, dapat bertindak sebagai pembimbing atau penemu ide ide baru untuk mengembangkan kompetensi tersebut.
  • 17. Level Kompetensi (??.......) Skala 1 : Secara signifikan dibawah kriteria yang dibutuhkan untuk sukses dalam bekerja Skala 2 : Secara umum tidak memenuhi kualifikasi (secara kualitas dan kuantitas) dari perilaku yang diharapkan Skala 3 : Memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan Skala 4 : Secara umum melebihi kualifikasi yang dibutuhkan Skala 5 : Secara signifikan melebihi kriteria yang dibutuhkan
  • 18. Indikator Perilaku Uraian perilaku yang ditampilkan seseorang pada level kompetensi tertentu Ciri ciri dan karakteristik yang ditampilkan seseorang pada level kompetensi tertentu Indikator perilaku, meningkat semakin kompleks pada level kompetensi yang semakin tinggi
  • 19. Kamus Kompetensi Arti dari kompetensi Integritas Integritas (Integrity – ING) Definisi Integritas adalah bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai yang dianggap penting walaupun dalam keadaan yang sulit untuk melakukan ini. Integritas menunjukkan bahwa tindakan seseorang sesuai dengan nilai-nilai yang diyakininya. Dengan kata lain, “satunya kata dengan perbuatan”. Nilai-nilai ini dapat berupa nilai moral, nilai masyarakat, nilai kode etik profesi atau bisnis. Termasuk di dalamnya mengkomunikasikan maksud, ide dan perasaan secara terbuka dan langsung, dan dapat menerima keterbukaan dan kejujuran sekalipun dalam negosiasi yang sulit dengan pihak lain. Definisi dari level kompetensi INDIKATOR PERILAKU Tingkatan level dari kompetensi Integritas Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Terbuka dan jujur mengenai situasi Menyelaraskan tindakan agar Bertindak sesuai nilai-nilai saat hal Bertindak berdasarkan nilai-nilai pekerjaan konsisten dengan nilai-nilai dan tersebut sulit untuk dilakukan sekalipun hal tersebut mengandung keyakinan biaya dan risiko yang besar  Mengungkapkan apa yang dipikirkan  Jujur dalam berhubungan dengan  Mengakui secara terbuka kepada orang  Memastikan adanya keterbukaan dalam sekalipun tidak diminta atau pada situasi pelanggan lain bahwa telah melakukan kesalahan, transaksi bisnis, mengungkapkan biaya yang tidak memungkinkan  Menyampaikan ide dan keyakinannya dikaitkan dengan nilai-nilai pribadi dan dan kekurangan yang ada, selain juga  Mengakui perasaan negatifnya sendiri sendiri secara percaya diri dan perusahaan keuntungannya. (kegelisahan, ketidakpastian, takut, dsb) konstruktif  Berbicara terang-terangan walaupun  Mempertimbangkan untuk berhenti dari atau karena kesalahan yang dikaitkan  Mengambil inisiatif untuk bertindak jika mungkin dapat menyinggung perasaan pekerjaan (menghentikan suatu produk dengan nilai-nilai pribadi nilai-nilai perusahaan dilanggar orang lain atau jasa, dll) karena terkait dengan  Berbagi wawasan, komentar mengenai  Tidak bersikap kompromi jika praktek bisnis yang tidak etis  Memperlakukan semua orang dengan pekerjaan walau saat itu mungkin lebih adil berhubungan dengan kode etik profesi dan  Mempengaruhi orang yang lebih mudah untuk tidak bicara secara jujur bisnis berkuasa dan berpengaruh untuk mengenai sebuah situasi  Bangga menjadi orang yang dapat bertindak sesuai dengan nilai-nilai dipercaya perusahaan  Memahami kode etik profesi dan bisnis Dimensi: Tingkat risiko yang dihadapi dalam menjaga konsistensi antara pembicaraan dan tindakan Indikator perilaku yang menunjukkan level kompetensi tersebut
  • 20. Bagaimana meng-Identifikasi Visi dan Misi Strategi Nilai & Budaya Tujuan Perilaku Kompetensi Program/Bisnis Kebiasaan Wajib Opsional
  • 21. CONTOH PROSES 1 DENGAN PENDEKATAN ANALISA SEMANTIK VISI – MISI PT “XYZ”
  • 22. CONTOH PROSES 1 VISION To be the most reliable quality-medicine producer in Indonesia. (Menjadi produsen obat bermutu yang paling handal di Indonesia) MISSION To produce high quality medicine in order to give the highest satisfaction to the customers in all over the world and contribute to human health improvement. (Memproduksi obat bermutu tinggi agar dapat memberikan kepuasan tertinggi kepada konsumen di seluruh dunia dan berperan dalam meningkatkan kesehatan umat manusia)
  • 23. Visi Menjadi produsen obat bermutu yang paling handal di Indonesia Produsen Obat  yang BERMUTU (CO) dan  yang HANDAL (Exp/Prof)
  • 24. Misi  Memproduksi obat bermutu tinggi (Exp/Prof, CO)  agar dapat memberikan kepuasan tertinggi kepada konsumen (CSO) di seluruh dunia dan  berperan dalam meningkatkan kesehatan umat manusia (OC)
  • 25. USULAN KOMPETENSI PT. “XYZ” Core Personal EXP-PROF CSO CO OC Other
  • 26. Close ended questionnaire –competency rankings Leadership 25 Strategic Thinking 20 Integrity 15 Networking 12 Innovation 9 Communication 8 Customer Service Oriented 5 Human Resources Development 5 Negotiation 1 26
  • 27. Open ended questionnaire – the 6 most quoted requirements Businessman/high level executive 41 Leader/professional of educational 35 institution PhD from reputable university 32 Age 40-50 15 MBA from reputable university 14 Age 50-60 12 27
  • 28. Kelompok Kompetensi Generik (Spencer & spencer) • Kemampuan Merencanakan dan Mengimplementasikan • Kemampuan Melayani • Kemampuan Memimpin • Kemampuan Mengelola • Kemampuan Berpikir (Cognitive) • Kemampuan Bersikap Dewasa
  • 29. Kemampuan Merencanakan dan Mengimplementasikan • Acievement Orientation (ACH) • Concern for Order, Quality and Accuracy (CO) • Initiative (INT) • Information Seeking (INF)
  • 30. Kemampuan Melayani • Interpersonal Understanding (IU) • Customer Service Orientation (CSO)
  • 31. Kemampuan Memimpin • Impact and Influence (IMP) • Organizational Awareness (OA) • Relationship Building (RB)
  • 32. Kemampuan Mengelola • Developing Others (DEV) • Directiveness (DIR) • Teamwork and Cooperation (TW) • Team Leadership (TL)
  • 33. Kemampuan Berpikir (Cognitive) • Analitical Thingking (AT) • Conceptual Thingking (CT) • Technical/Professional/Managerial Expertise (EXP)
  • 34. Kemampuan Bersikap Dewasa • Self-Control (SCT) • Self-Confidence (SCF) • Flexibility (FLX) • Organizational Commitment (OC)
  • 35. Pendekatan / Metode untuk Menilai Competence  Referensi dari Profesional Puncak  Assessment Center  Psikotest Madya  Wawancara (BEI)  Kuestioner perilaku (BST) Pengawas/Supervisi  Penilaian 360o Pelaksana  Biodata
  • 36. Validitas Peramalan Berbagai Metode Pengukuran 1. Assesment center 0,65 2. Interview (BEI) 0,48 – 0,61 3. Psikotes 0,55 – 0,60 4. Work sample tests 0,54 5. Abillity tests 0,53 6. Modern Personality tests 0,39 7. Behavior Symptom test 0,35 – 0,45 8. Biodata 0,38 9. References 0,23 10. Interview (non –BEI) 0,05 – 0,19
  • 37. Manajamen SDM berbasis kompetensi Pendidikan Penilaian dan & Pelatihan Prestasi Database Rekrutmen Kompetensi Seleksi - Jabatan - Individu Rencana karir Insentif & Penghargaan
  • 38. Job Cluster VS Competency a n ok n n g p ta General Sales & Proffesional m a lo lo b Operation Administration o e a Management Marketing Support G K J 16 5 15 3 14 3 13 4 3 12 2 11 2 10 3 2 3 1 9 8 1 2 7 1 2 6 1 5 4 1 3 2 1
  • 39. JOB CLUSTER Vs. LEVEL (JOB POSITION) KAJIAN, PENGAWASAN INTERNAL PENERIMAAN TREASURY ANGGARAN KEBIJAKAN & & KENDALI CAPACITY REGULASI Pelayanan Perbendaharaan APBN Moneter Keuangan IT Penerimaan Pajak Pelayanan Management Aset Anggaran Non-Moneter Kinerja SDM Penerimaan Non Pajak Pengelolaan Pengelolaan Kepatuhan Pendidikan/ Diklat Potensi Hutang Pegawai Penerimaan Pengelolaan Penegakan Hukum Umum Piutang Pelaporan Humas Organisasi Hukum
  • 40. JOB CLUSTER Vs. LEVEL (COMPETENCY) KAJIAN, PENGAWASAN INTERNAL PENERIMAAN TREASURY ANGGARAN KEBIJAKAN & & KENDALI CAPACITY REGULASI Fiskal Management Aset APBN Fiskal Audit Keuangan Pengembangan System Informasi Bea Cukai Sistem Pelaporan Pengelolaan Ekonomi Makro Investigasi Pengembangan Aset Anggaran Pegawai Korporasi Penataausahaan Ekonomi Mikro Keuangan BNN Keuangan Personal Keuangan Publik Hibah
  • 41. MATRIX & PART OF JOB (COMPETENCY Vs. JOB POSITION) Competency KAJIAN, PENGAWASAN & INTERNAL PENERIMAAN TREASURY ANGGARAN KEBIJAKAN & KENDALI CAPACITY REGULASI Fiskal Management Aset APBN KAJIAN,Fiskal Audit Keuangan PengembanganCluster PENGAWASAN & System Informasi PENERIMAAN TREASURY ANGGARAN KEBIJAKAN & INTERNAL CAPACITY KENDALI REGULASI Bea Cukai Pelayanan Penerimaan Sistem Pelaporan Aset Perbendaharaan Pengelolaan APBN Ekonomi Makro Moneter Investigasi Keuangan Pengembangan IT Pajak Anggaran Pegawai PelayananKorporasi Keuangan Management Aset Penerimaan Penataausahaan BNN Anggaran Non-Moneter Mikro Ekonomi Kinerja SDM Non Pajak Keuangan Personal Pengelolaan Potensi Pengelolaan Hutang Kepatuhan Pendidikan/ Diklat Penerimaan Pegawai Keuangan Publik Pengelolaan Piutang Penegakan Hukum Umum Hibab Pelaporan Humas Organisasi Hukum
  • 42. Fungsional Admin Grade Manajemen Represif Preventif Pendidikan Admin Umum Teknis
  • 43. Peta Karir Peta karir berbasis kompetensi dengan memperhatikan cluster dan sub cluster (sektor) Pola Sifat Kompetensi yg Perlu Peta Jalur Karir Pergeraka Dikembangkan (contoh) n Sektor & Mudah • Perilaku Cluster G.VIII Sama G.VII Sektor Selektif • Perilaku Sama, • Teknis Cluster Beda Sektor Sangat • Teknis Beda, Selektif • Pengalaman kerja Cluster K W O D K W O D K W O D K W O D • Pengetahuan Sama organisasi Moneter Perbankan Sis. Pemb Mnj.Intrn Sektor Sangat • Perilaku Beda, Sulit • Teknis Sektor : Cluster K=Pengkajian, W=Pengawasan/Pemeriksaan, O=Operasional, • Pengalaman kerja Beda D=Pendukung (Cluster) • Pengetahuan organisasi Sumber : BI
  • 44. Gap Mapping XL GAP S
  • 45. CONTOH CORE COMPETENCY INTENSIVE COMMUNICATION 70% 60% 66% 50% 40% 35% 29% 30% 20% 20% 12% 10% 16% 2% 2% 10% 0% 5% 3% 1 2 0% 3 4 5 6 -10% Penilaian 3 Pihak Kondisi ideal yang diharapkan
  • 46. CONTOH CORE COMPETENCY DEVELOPMENT 40% 37% 35% 30% 31% 25% 25% 22% 26% 25% 20% 15% 9% 10% 8% 10% 5% 0% 7% 0% 1 2 3 2% 4 5 6 Penilaian 3 Pihak Kondisi ideal yang diharapkan
  • 47. CONTOH CORE COMPETENCY OUTPUT ORIENTATION 40% 37% 35% 32% 31% 30% 25% 25% 20% 16% 13% 12% 15% 11% 9% 9% 10% 3% 5% 0% 0% 1 2 3 4 5 6 Penilaian 3 Pihak Kondisi ideal yang diharapkan
  • 48. CONTOH CORE COMPETENCY PORT OF BUSINESS 60% 51% 50% 48% 40% 30% 34% 25% 20% 11% 11% 10% 3% 10% 0% 0% 5% 3% 1 2 3 0% 4 5 6 -10% Penilaian 3 Pihak Kondisi ideal yang diharapkan
  • 49. Human Asset Value (HAV) tinggi Performance rendah Competency tinggi
  • 50. HAV 789/star Key Position Future Leader Talent • Compt. Model Selection • ICP dan IDP Evaluatio • Gap analysis n Talent Talent Developmen t Inventory 1. Coac h 2. Ment oring 3. Train ing 4. Assi Talent gnm Talent net Retention Mentoring 1. Pemilihan Mentor 2. Pelatihan Mentor 3. Pelatihan Mentee • 4. Mentoring Meeting Motivation (non Journal moneter) • Hygiene ( moneter)
  • 51. Masalah Masalah yang dihadapi ketika Membangun dan Mengidentifikasi Kompetensi Green pada tahun 1999 melakukan survei tentang sistem (rancangan dan penggunaan) kompetensi, melihat lima kategori besar hambatan yaitu : o Keterlibatan, o Partisipasi, o Menentukan bentuk pengukuran yang andal dan sahih, o Mengatasi masalah umpan balik yang negatif lewat pengukuran yang representatif dan dapat diterima, o Memastikan relevansi kerja dan memilih metode yang hemat biaya.
  • 52. Penelitian lain yang diadakan tahun 1999 dan 2000 menunjukkan apa saja yang menjadi masalah dalam menerapkan kompetensi antara lain : o tidak ada keseriusan yang dari pengelola di tingkat atas, o ketidak siapan organisasi, o terbatasnya waktu dan sumber daya untuk merancang model yang dapat dipertanggung jawabkan secara hukum, o kurangnya waktu dan sumber daya untuk membuat cara mengevaluasi yang sahih dan andal, yang selanjutnya akan digunakan untuk menentukan langkah langkah lanjutan

Editor's Notes

  1. Gap: SDM tidak sesuai dengan standar kompetensi perusahaan. Penanganan Gap: meningkatan SDM’nya.