Pantauan lapang Riza V. Tjahjadi dan Aron Chandra Hutasoit
(lanjutan dari: Proyek Pritilan Untuk Kurangi Sampah Jakarta? Seberapa Banyakah Sampah Jakarta Terkurangi Dengan Adanya Unit-unit Kecil? lihat posting-an sebelumnya)
Dua PLTSa dipaksakan kejar tayang alias terburu-buru diresmikan di Bantargebang?
Benarkah begitu? Tampaknya demikian jika disimak info latar belakangnya,
Dua PLTSa Dua PLTSa Dipaksakan Kejar Tayang di Bantargebang?
1. Page 1 of 14
Dua PLTSa Dipaksakan Kejar Tayang di
Bantargebang?
Pantauan lapang: Riza V. Tjahjadi dan Aron C. Hutasoit
(lanjutan dari: Proyek Pritilan Untuk Kurangi Sampah Jakarta? Seberapa
Banyakah Sampah Jakarta Terkurangi Dengan Adanya Unit-unit Kecil? lihat
posting-an sebelumnya)
Dua PLTSa dipaksakan kejar tayang alias terburu-buru diresmikan di
Bantargebang?
Benarkah begitu? Tampaknya demikian jika disimak info latar belakangnya,
2. Page 2 of 14
#Waste2energy Dua PLTSa, pembangkit listrik tenaga sampah tidak beroperasi.
Yaitu PLTSa BPPT di TPST Bantargebang Bekasi sejak diresmikan oleh tiga
kementerian dan Menko Kemaritiman 25 Maret yl hingga Jumat 03 Mei kemaren
belum juga operasi ujicobanya. Padahal mesin dari India 'dah siap...dst. Tetapi...?
PLTSa satu lagi adalah tetangga TPST Bantargebang yaitu di TPA Sumur Batu
Bekasi. PLTSa ini kemaren, Jumat 03052019 tidak beroperasi atas desakan warga
sekitarnya mendemo lantaran munculnya asap hitam pekat pada beberapa hari
sebelumnya.
PLTSa Sumbat ini, konon, adalah karya anak bangsa deweq, modelnya dapat
dipindah-pindahkan dan tidak perlu lahan luas. Pengoperasinya PTNW sebaliknya
menyatakan bahwa yang keluar dari cerobong adalah asap putih (pekat juga). Dua
kontroversi, ya?
Itulah sekilas pantauan Jumat 030519 cc: @sitinurbayaLHK
#beatplasticpollution?? #kendalikansampahplastik
#incinerator
#karyaanakbangsa
4. Page 4 of 14
Tanggapan di akun saya, Riza V. Tjahjadi di Facebook
Setiawaty Oetama Semangat dan Sukses
Riza V. Tjahjadi
Riza V. Tjahjadi Belummmm; baru berbagi ke SNB dan LBP; tunggu tanggapan
mereka ya Setiawaty Oetama
Aron Chandra
Aron Chandra Ini mah tungku bakar!!! yang lagi dibagun di TPST Milik DKI
JAKARTA agak sedikit mirip Incinerator dan kalau yang di Sumur Batu milik PemKot
Bekasi asli Tungku Bakar yang hanya membakar sampah untuk alasan
mengurangi/mengolah sampah.!!! & dikatakan hasil bakaran bisa untuk energi listrik
???kita lihat saja nanti.
Daud Tambunan
Daud Tambunan Riza V. Tjahjadi boleh dong belajar2 ilmu ya
Riza V. Tjahjadi
Riza V. Tjahjadi Daud Tambunan Lho... anda 'kan di PLTSa nonTermal. Bagus itu.
Akhir Januari 2016 saya dan kawan-kawan usulkan mustinya PLTSa NOEL yg jadi
rujukan buat Jokowi bukan yang termal. Kami usul ke Deputi 1 di KSP; salah satu
Narsumnya adalah Douglas Manurung. PLTSa NOEL itu malah bagus tapi Jumat
kemaren saya lihat selimut di seberang PT NOEL kok sudah telanjang. Dulu (2014
s/d 2016) masih diselimuti utk tangkap gas metan. Kemaren yg diselimuti bergeser
ke depan ya dekat pos timbang 2 dan parkiran alat berat
5. Page 5 of 14
Douglas Manurung
Douglas Manurung Mas Riza V. Tjahjadi, apa yang telah kami lakukan di TPST
Bantargebang sejak 2008, sulit untuk diakui oleh pihak2 tertentu. Seluruh
pengelolaan sampah yg terintegrasi, teknologi tinggi, dan ramah lingkungan tidak
pernah dianggap. Sekarang, bukannya lebih baik. Biaya beberapa kali lipat lebih
besar, tapi pengelolaan tidak dilakukan sesuai dengan standard SNI, bahkan upaya2
terintegrasi yg kami lakukan sebelumnya, boro2 dikembangkan, dilanjutkan juga
tidak. Sekarang TPA Bgebang hanya dijadikan lahan uji coba, dengan biaya yg tidak
kecil. Kita lihat saja ke depan TPA Bantargebang seperti apa.
Riza V. Tjahjadi
Riza V. Tjahjadi Tks Bro Douglas Manurung dan saya selalu berupaya catat semua
perubahan penting di TPST Bg.
Sekilas latar belakang PLTSa Merah Putih
Tiga Kementerian Negara Resmikan PLTSa TPST Bantargebang
Posted by A. Uban | Mar 25, 2019 | Berita Nasional | 0 |
BEKASI | FOKUS BERITA NASIONAL – Pada hari Senin, 25 Maret 2019
merupakan moment bersejarah peresmian PLTSa pengolahan Sampah Proses
Termal. Peresmian dilakukan Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan bersama
6. Page 6 of 14
Menteri Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir dan Menteri
lingkungan Hidup dan Kehutanan diwakili Ditjen PSLB3, Kepala BPPT, juga ada
Asisten Gubernur DKI bidang Pembangunan, Walikota Bekasi, Walikota Tangerang.
PLTSa tersebut merupakan proyek kerja sama antara BPPT dengan Pemprov DKI
tahun anggaran 2018. Dalam leaflet diliris BPPT menyebutkan, bahwa proyek ini
didorong implementasinya dengan keluarnya Perpres No. 35/2018, serta masuk
dalam percepatan proyek strategis nasional (Perpres No. 58/2017), sebagai upaya
pemecahan masalah sampah perkotaan di Indonesia. Dalam Jakstranas tentang
Pengelolaan Sampah Nasional (Perpres No. 97/2017), BPPT ditugaskan sebagain
executing agency dalam membuat norma, standard dan kriteria teknologi
pengolahan sampah. Untuk meningkatkan kapasitas dalam pengolahan sampah
proses termal telah dibangun pilot project Pengolahan Sampah Proses Termal
(PLTSa) kapasitas 100 ton/hari.
Tujuan pilot project ini sebagai learning centre dalam inovasi pengolahan sampah.
Merupakan salah satu proyek yang ditunggu sejumlah stakeholders di Indonesia.
Hal ini harus dibuktikan, bahwa mesin teknologi termal alias incinerator dapat
dioperasikan secara mapan dan mampu mengurangi sampah 100 ton/hari.
Disamping itu akan mengasilkan listrik sekitar 750 kwh (7,5 kWh/ton).
BPPT menyatakan, bahwa sistem pengendalian gas buang dimulai sejak
pengaturan 3T (time, temperature dan turbulence) di zona pembakaran untuk
mencegah pembentukan dioxin dan NOx. Kemudian gas buang akan diturunkan
suhunya secara mendadak dengar air di quencher guna mencegah terbentuknya
dioksin melalui proses de novo serta mengurangi emisi partikulat. Selanjutnya gas
buang akan diinjeksi dengan lime menetralkan gas-gas asam (HCL, HF, dll) dan
karbon aktif untuk menangkap dioksin dan logam berat, seperti Hg dan Cd.
Selanjutnya gas buang akan dilewatkan baghouse filter untuk menyaring berbagai
partikulat (fly ash) serta material kimia lainnya. Parameter emisi gas buang wajib
memenuhi baku mutu sesuai sesuai Permen KLHK No. 70/2016.
Pilot project PLTSa ini mungkin semakin populer di kalangan eksekutif, legislatif,
kaum terpelajar, aktivis lingkungan dan persampahan serta pengusaha. Berbeda
masyarakat sekitar TPST Bantargebang. Mereka belum tahu dampak-dampak
terhadap lingkungan dan kesehatannya. Dan sesungguhnya dengan adanya PLTSa
apa manfaatnya buat masyarakat sekitar? Dengan hadirnya teknologi termal
sebagai teknologi baru masyarakat perlu tahu. Maka butuh advokasi berkelanjutan
untuk masyarakat sekitar, pelapak dan pemulung.
Secara luas masyarakat DKI Jakarta juga harus diadvokasi tentang pengolahan
sampah dengan teknologi termal. Agar masyarakat DKI mendukung berfungsinya
tekologi baru tersebut. Baik perilaku, budaya maupun infrastruktur mendukung
berjalannya teknologi termal atau PLTSA. Mungkin DKI akan membangun PLTSa
untuk skala lebih besar kapasitas 1.500-2.000 ton/hari. Artinya persiapannya lebih
7. Page 7 of 14
berat dan matang, termasuk penyiapan sosial budayanya. Pasti ini sangat berat dan
butuh waktu puluhan tahun.
Namun demikian, pilot project PLTSa Bantargebang harus berhasil, mesti dapat
membuktikan keunggulan teknologi termal tersebut. Jika berhenti di tengah jalan
atau tidak berjalan sesuai target yang ditetapkan, apalagi gagal akan timbulkan
image buruk dan akan muncul kritik yang luar biasa pedas.
Bagong Suyoto, Ketua Umum Asosiasi Pelapak dan Pemulung Indonesia (APPI),
Ketua Koalisi Persampahan Nasional (KPNAS) dan Anggota Pengarah dan
Pertimbangan Pengolahan Sampah Nasional (DP3SN) menyampaikan kepada
fokusberitanasional.com. Senin (25/3/2019).
Kita tunggu proses dan perjalanan PLTSa Bantargebang yang akan mengolah
sampah 100 ton/hari. Berarti 100 ton/hari sampah berkurang di TPST Bantargebang
tak sebanding dengan sampah yang masuk 7.200-7.500 ton/hari. Keberhasilan hari
ini masih sangat kecil dalam pertaruhan yang sangat besar dan penuh resiko. Hanya
waktu yang menjawabnya secara obyektif dan valid. (Red-FBN)
http://fokusberitanasional.com/index.php/2019/03/25/tiga-kementerian-negara-
resmikan-pltsa-tpst-bantargebang/
8. Page 8 of 14
Berbagi info mrlalui twitter kepada Menko Kemaritiman dan Menteri LHK.
9. Page 9 of 14
PLTSa Sumur Batu
#wastetoenergyplant #Waste2energy
Beberapa hari silam PLTSa, pembangkit listrik tenaga sampah di Sumur Batu Bekasi
mengeluarkan asap hitam pekat sehingga warga sekitar marah dan menggeruduk
PLTSa agar operasi pembakaran sampah di-stop.
PLTSa yang mobile, bisa dipindah-pindah dan tidak perlu lahan luas ini, konon,
karya anak bangsa deweq.
Penampakan sekilas PLTSa Sumur Batu pada Jumat 030519 dari tepi salah satu
dari empat kolam IPAS TPA Sumur Bata.
Dari kejauhan tampak sampah campuran, tidak ada pemilahan. Foto di bawahnya:
tampak cerobong warna putih.
Lalu kelanjutannya, bagaimana ya?
cc: @sitinurbayaLHK
10. Page 10 of 14
Tanggapan di akun saya, Riza V. Tjahjadi di Facebook
Muhamad Hafifi
Muhamad Hafifi sejak awal proyek ini di bangun,kami sdh mempertanyakan. tp
pertanyaan-pertanyaan itu slalu di tepis.pedahal saat itu,sistem incinerator type lama
UU nya telah di yudicial review,dan harus menggunakan sistem termal. tp mengapa
proyek ini tetap di lanjutkan?..
Aron Chandra
Aron Chandra Muhamad Hafifi ini baik..buat anda amati dan rekam setiap
pekerjaan pembakaran yang dilakukan tiao pagi..dan laporkan.
Muhamad Hafifi
Muhamad Hafifi Aron Chandra siap pak dewan
Riza V. Tjahjadi
Riza V. Tjahjadi Pantau dan laporkan ke publik n penguasa
Douglas Manurung
11. Page 11 of 14
Douglas Manurung https://koranbekasi.id/.../surat-peringatan-pertama-tak.../
Surat Peringatan Pertama Tak Dihiraukan, Kerjasama Pemkot
KORANBEKASI.ID Surat Peringatan Pertama Tak Dihiraukan, Kerjasama
Pemkot dengan PT NWA…
Riza V. Tjahjadi
Riza V. Tjahjadi Tks Bro Manurung. Pssssttt... Ada yang mau jadi mediator lho :)
Tunggu tgl mainnya
Douglas Manurung
Douglas Manurung Colek Brother Benny Tunggul
12. Page 12 of 14
Berbagi info mrlalui twitter kepada Menteri LHK.
13. Page 13 of 14
Sekilas latar belakang PLTSa Sumur Batu
Bekasi RayaPemkot Bekasi
Surat Peringatan Pertama Tak Dihiraukan, Kerjasama Pemkot dengan PT NWA
Terancam Putus
By Gokma Siregar - 03/05/2019063
Kerjasama Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi dengan pengembang PT Nusa Wijaya
Abadi (PT NWA) dalam pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di
TPA Sumur Batu, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, terancam putus.
Pasalnya, surat peringatan (SP) pertama yang disampaikan Pemkot Bekasi
tertanggal 22 April 2019, hingga saat ini tidak dihiraukan PT NWA.
Menurut Tim Percepatan Pembangunan (TPP) Kota Bekasi Benny Tunggul, hingga
saat ini masih banyak kewajiban hukum PT NWA yang belum dilaksanakan.
Diantaranya, tidak membayar sewa lahan kepada Pemkot Bekasi. Kemudian, tidak
menyampaikan laporan pengelolaan secara berkala setiap 3 bulan sekali dan
laporan keuangan secara berkala setiap 1 tahun sekali. Padahal, perjanjian kerja
sama (PKS) Pemkot Bekasi dengan PT NWA sudah berlangsung sejak 29 Juni
2016.
“Perjanjian kerja sama mungkin saja diputus Pemerintah Kota Bekasi. Pasalnya
sudah tiga tahun sejak 2016 sampai sekarang belum berjalan. Setelah diterbitkan
SP1 juga belum menunjukkan perkembangan sesuai dengan PKS. Malah sebaliknya
mendapat protes dari warga akibat residu pembakaran sampah,” kata Benny
Tunggul kepada Koran Bekasi, Kamis (2/5).
Menurut Benny, sesungguhnya residu tidak dilepas ke udara tetapi dilakukan
pendinginan agar asap yang terproteksi tidak mencemari udara dengan toksin C02.
Kemudian, PLTSa yang harus memproduksi listrik yang dibeli PLN, tidak bisa
terpenuhi karena FS ditolak PLN.
“Melihat kondisi PT NWA yang selalu gagal dalam memenuhi ketentuan PKS dan
uji coba, selayaknya mundur daripada mengalami pemutusan kontrak. Kalau
diteruskan jadi high cost bagi PT NWA,” katanya.
Seperti diketahui, Pemkot Bekasi dengan PT NWA telah menjalin nota perjanjian
untuk memusnahkan tumpukan sampah di TPA Sumur Batu menjadi energi listrik.
Nota itu bernomor 208 tahun 2016 dan nomor 01/NWA/PKS/VI/2016.
Namun, hingga sekarang operasi PLTSa itu tak kunjung berhasil. Sempat dilakukan
dua kali uji coba, namun gagal akibat kerusakan komponen mesin. Sedangkan uji
coba ketiga batal dilakukan karena PT NWA beralasan kekurangan petugas
pelaksana.
14. Page 14 of 14
Benny menjelaskan, kontrak itu bisa diputus jika surat teguran tiga kali berturut-turut.
Untuk itu, Walikota Bekasi Rahmat Effendi membentuk tim pemantau dari sejumlah
organisasi perangkat daerah (OPD), yakni Dinas Lingkungan Hidup, Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), serta Bagian Kerja Sama dan
Investasi.
“Tim ini bertugas memantau PLTSa Sumurbatu untuk melakukan verifikasi dan
validasi serta evaluasi sesuai dengan perjanjian kerja sama yang telah disepakati,”
kata Benny.
Jika dalam proses verifikasi dan validasi ditemukan banyak kewajiban PT NWA yang
belum dipenuhi sesuai nota perjanjian, kata dia, tim akan membuat surat teguran
kedua kepada PT NWA. Setelah surat teguran itu diberikan, namun PT NWA belum
bisa mengoperasikan PLTSa Sumur Batu, maka pemerintah akan memutus kerja
sama berdasarkan pasal 13 ayat 3 dan 4 dalam nota perjanjian. (gar)
https://koranbekasi.id/index.php/2019/05/03/surat-peringatan-pertama-tak-
dihiraukan-kerjasama-pemkot-dengan-pt-nwa-terancam-
putus/?fbclid=IwAR3AjvUDhq9d_kP-fEmEmlw_-
27pZHMDf0XxEgtCikTHYjh3k1cDJofphic
-o0o-
Ciledug Tangerang, 7 Mei 2019
Riza V. Tjahjadi
biotani@gmail.com
@RizaVT