2. “Pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi
ditambah dengan perubahan”.
Artinya, ada tidaknya pembangunan ekonomi dalam suatu Negara
pada saat tertentu tidak saja diukur dari kenaikan produksi barang
dan jasa yang berlaku dari tahun ketahun, tetapi juga harus diukur
dari perubahan lain yang berlaku dalam berbagai aspek kegiatan
ekonomi seperti perkembangan pendidikan, perkembangan
teknologi, penigkatan dalam kesehatan, peningkatan dalam
infrastuktur yang tersedia dan peningkatan dalam pendapatan dan
kemakmuran masyarakat.
3. Dalam pembangunan ekonomi daerah yang menjadi pokok
permasalahnya adalah terletak pada kebijakan-kebijakan
pembangunan yang didasarkan pada kekhasan daerah yang
bersangkutan (endogonus) dengan menggunakan potensi sumber
daya manusia, kelembagaan, dan sumber daya fisik secara lokal
(daerah). Orientasi ini mengarah pada pengambilan inisiatif-inisiatif
yang berasal dari daerah tersebut dalam proses pembangunan
untuk meenciptakan kesempatan kerja baru dan merangsang
peningkatan kegiatan ekonomi.
4. Tujuan utama dari setiap pembangunan ekonomi daerah
adalah untuk meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerja untuk
masyarakat daerah. Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah
daerah dan masyarakatnya harus bersama-sama mengambil inisiatif
pembangunan daerah.
Oleh karena itu, pemerintah daerah dengan partisipasi
masyarakatnya, dengan dukungan sumber daya yang ada harus
mampu menghitung potensi sumber daya-sumber daya yang
diperlukan untuk merancang dan membangun ekonomi daerahnya.
5. a. Ketimpangan Pembangunan Sektor Industri
b. Kurang Meratanya Investasi
c. Tingkat mobilitas faktor produksi yang rendah
d. Perbedaan Sumber Daya Alam (SDA)
e. Perbedaan demografis
f. Kurang lancarnya perdagangan antar daerah
6. Paradigma baru pembangunan ekonomi daerah didasarkan kepada
kemampuan perusahaan untuk mengembangkan pekerjaan (memberikan
kesempatan kerja) yang sesuai dengan kondisi penduduk daerah. Untuk basis
pembangunan tidak lagi berdasarkan sektor tetapi lebih pada pengembangan
lembaga-lembaga ekonomi baru, dan pengalokasian aset-aset didasarkan
pada keunggulan kompetitif yang didasarkan pada kualitas lingkungan. Di
samping itu juga sumber daya pengetahuan dijadikan sebagai pembangkit
pertumbuhan ekonomi daerah.
7. Secara umum strategi pembangunan ekonomi adalah
mengembangkan kesempatan kerja bagi penduduk yang ada searang
dan upaya untuk mencapai stabilitas ekonomi, serta mengembangan
basis ekonomi dan kesempatan kerja yang beragam. Pembangunan
ekonomi akan berhasil bila mampu memenuhi kebutuhan dunia usaha.
Hal ini untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya fluktuasi ekonomi
sektoral, yang pada akhirnya akan mempengaruhi kesempatan kerja.
8. 1. Strategi Pengembangan Fisik (Locality Or
Physical Development Strategy)
2. Strategi Pengembangan Dunia Usaha (Bussines
Development Strategi)
3. Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia
(Human Resources Development Strategy)
4. Strategi Pengembangan Masyarakat (Community-
Based Development Strategy)
9. Melalui pengembangan program perbaikan kondisi fisik/lokalitas
daerah yang ditujukan untuk kepentingan pembangunan industri dan
perdagangan, pemerintah daerah akan berpengaruh positif bagi pembangunan
dunia usaha di daerah.
Tujuan strategi pembangunan fisik ini adalah untuk menciptakan
identitas daerah/kota, memperbaiki pesona (amenity base) atau kualitas hidup
masayarakat, dan memperbaiki daya tarik pusat kota (civic center) dalam
upaya memperbaiki dunia usaha daerah.
10. Pengembangan dunia usaha merupakan
komponen penting dalam pembangunan ekonomi
daerah, karena daya tarik, kreativitas atau daya
tahan kegiatan dunia usaha merupakan cara
terbaik untuk menciptakan perekonomian daerah
yang sehat.
11. Strategi pengembangan sumber daya manusia merupakan aspek
paling penting dalam proses pembangunan ekonomi. Oleh karena itu,
pembangunan ekonomi tanpa dibarengi dengan peningkatan kualitas dan
keterampilan sumber daya manusia adalah suatu keniscayaaan.
12. Startegi pengembangan masyarakat ini merupakan
kegiatan yang ditujukan untuk memberdayakan (empowerment)
suatu kelompok masyarakat tertentu pada suatu daerah.
Kegiatan-kegiatan ini berkembang baik di Idonesia belakangan
ini, karena ternyata kebijakan umum ekonomi tidak mampu
membetikan manfaat begi kelompok-kelompok tetentu.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk menciptakan manfaat
sosial, seperti mislanya dengan menciptakan proyek-proyek
padat karya untuk memenuhi kebutuhan hidupatau untuk
memperoleh keuntungan dari usahanya
13. a. Entrepreneur
merupakan tanggung jawab untuk menjalankan suatu usaha bisnis di
daerahnya. Dalam hal ini pemeritah daerah bisa mengengembangkan suatu
usaha sendiri dengan membentuk BUMD atau bermitra dengan dunia usaha
swasta namun kegiatan usahanya tetap dalam pengendalian pemerintah
daerah. Pemerintah daerah harus mampu mengelola aset-aset pemerintah
daerah dengan baik dan ekonomis sehingga mampu memberikan keuntungan
bagi daerahnya
b. Koordinator
Pemerintah daerah harus mampu bertindak sebagai koordinator
dalam pembangunan ekonomi di daerahnya, yaitu melalui penetapan
kebijakan-kebijakan atau mengusulkan strategi-strategi pembangunan ekonomi
yang komprehensip bagi kemajuan daerahnya. Dalam peran ini pemerintah
daerah bisa melibatkan kelompok-kelompok dalam masyarakat untuk proses
pengumpulan data dan evaluasi tentang informasi yang berkaitan tentang
kondisi perekonomian di daerah.
14. c. Fasilitator
Pemerintah daerah dapat berperan sebagai fasilitator dengan cara
mempercepat pembagunan melalui perbaikan lingkungan attitudinal (perilaku atau budaya
masyarakat) didaerahnya. Hal ini perlu dilakukan untuk mempercepat proses
pembangunan dan prosedur perencanaan, peraturan penetapan tata ruang daerah
(Zoning) yang lebih baik.
d. Stimulator
Pemerintah daerah dapat berperan sebagai stimulan dalam penciptaan dan
pengembangan usaha melalui tindakan-tindakan khusus yang dapat mempengaruhi dunia
usaha untuk masuk ke daerah tersebut dan menjaga agar perusahaan-perusahaan yang
telah ada tetap eksis berada di daerah tersebut. Stimulus ini dapat dilakukan antara lain
dengan pembuatan brosur-brosur, pembangunan kawasan industri pembuatan outlet untuk
produk-produk UKM, membantu UKM melakukan pameran dan sebagainya