SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
CHAPTER 7
COST THEORY
KELOMPOK 5
1. Tommy Ardianto Kurniawan NIM : 126.142.0.1683
2. Lilik Herawati NIM : 126.142.0.1686
3. Batara Hotma Perdana Siahaan NIM : 126.142.0.1699
4. Andreas Fadly Wahyu Wicaksono NIM : 126.142.0.1700
 Biaya biasanya mengacu pada harga yang harus dibayarkan
untuk sebuah barang.
 Harga yang digunakan untuk aplikasi yang spesifik disebut
sebagai relevant cost.
 Untuk keputusan managerial, biaya yang berhubungan
dengan masa lalu tidaklah cocok, biasanya biaya sekarang
dan biaya di masa yang akan dating lebih relevan
dibandingkan pengeluaran di masa lalu.
 Demikian pula, jika perusahaan mempunyai potongan dari
peralatan yang sudah sepenuhnya susut, nilai buku secara
akuntansi adalah 0, tidak dapat diasumsikan biaya
penggunaan mesin adalah 0
Relevant Cost Concept
 Sumber daya ekonomi memiliki nilai karena dapat
digunakan untuk memproduksi barang dan jasa untuk
pemakaian. Jika perusahaan menggunakan sumber daya
untuk memproduksi produk khusus, perusahaan harus
menawarkan harga sebaik nilai sumber pada penggunaan
alternative
 Konsep Opportunity Cost mencerminkan kenyataan
bahwa semua keputusan berdasarkan pada pilihan di
antara tindakan alternative. Biaya sumber daya
ditentukan dari nilai alternative terbaik yang digunakan
Opportunity Cost
Explicit and Implicit Cost
 Biaya yang menggunakan sumber daya dalam produksi
melibatkan keduanya keluar dari saku atau explicit cost
ditambah biaya yang tidak tunai disebut implisit cost.
Upah yang dibayarkan, biaya utilitas, pembayaran bahan
baku, bunga yang dibayarka pada pemilik dari obligasi
perusahaan, dan sewa gedung adalah contoh dari
pengeluaran explisit.
 Explisit cost terkait dengan setiap keputusan yang lebih
susah untuk dihitung. Biaya ini tidak termasuk
pengeluaran cash dan oleh karena itu, sering diabaikan
pada analisa keputusan
 Biaya sewa yang diterima petani dari bangunan dan sawah
jika petani tersebut tidak menggunakannya adalah
Implisit cost, dengan adanya gaji yang diterimanya
dengan bekerja kepada orang lain daripada dia
mengoperasikan pertaniannya sendiri
Incremental and Sunk Cost In
Decision Analysis
 Sunk Cost adalah Biaya historis atau disebut juga sunk
costs adalah biaya yang terjadi di masa lalu dimana tidak
ada yang dapat mengubah apa yang telah dikeluarkan
maupun apa yang telah terjadi. Oleh karena itu, biaya
historis merupakan informasi yang TIDAK RELEVAN dalam
pembuatan keputusan
 Incremental Cost adalah Biaya/pendapatan tambahan
adalah total tambahan biaya/pendapatan yang
didatangkan oleh suatu aktivitas dari keputusan yang
diambil
Incremental and Sunk Cost In Decision Analysis
 Dalam memilih suatu strategi, terdapat dua jenis
informasi yang dapat dijadikan dasar pengambilan
keputusan oleh manajemen :
> informasi kuantitatif (hasil yang diukur dalam bentuk
angka – keuangan dan non keuangan)
> informasi kualitatif (hasil yang tidak dapat diukur
dalam bentuk angka).
 Karakteristik informasi yang relevan dibagi menjadi dua,
yakni :
1. terjadi di masa depan (setiap kesepakatan keputusan
diseleksi berdasarkan hasil yang diharapkan di masa
depan)
2. berbeda di antara alternatif tindakan, dimana biaya
yang tidak berbeda tidak akan menjadi masalah
sehingga tidak akan mempengaruhi kecenderungan
untuk memilih keputusan tertentu).
Short Run and Long Run Costs
 Menurut Periode atau Waktu , biaya dapat dikelompokkan menjadi
1. Biaya jangka pendek (short run cost / SRC) adalah periode
dimana masih ada kelompok dari biaya tetap dan biaya
variable. Untuk jangka pendek , biaya terdiri dari biaya tetap
(TFC) dan biaya variable (TVC)
TC = TFC + TVC
ATC = AFC + AVC
2. Biaya Jangka Panjang (long run cost) adalah periode dimana
seluruh biaya berubah (variabel). Dalam jangka panjang semua
biaya adalah biaya variable (tidak ada biaya tetap)
 Menurut Karakteristik Jumlah , biaya dapat dikelompokkan
menjadi
1. Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang jumlah totalnya
tetap tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya output
2. Biaya Variabel (variable cost) adalah biaya yang jumlahnya
berubah sesuai dengan perubahan tingkat/waktu produksi.
Short Run Costs Curves
 Kurva biaya jangka pendek ini dapat menunjukkan
karakteristik atau perilaku masing- masing jenis biaya,
yang dapat digunakan manajemen sebagai bahan
pengambilan keputusan. Untuk ringkasnya dapat dilihat
kurva biaya jangka pendek pada gambar berikut.
Short Run Costs Curves
Dari gambar diatas dapat disimpulkan hal-hal berikut:
 Kurva biaya rata rata (ATC), adalah berbentuk U, artinya, pertama kali
berproduksi, biaya rata rata perunit cukup tinggi, kemudian secara bertahap
turun, sesuai dengan peningkatan produksi, namun sampai suatu titik
berhenti turunnya, kemudian naik lagi sesuai dengan kenaikan produksi. Titik
Q* adalah tingkat produksi optimal dengan biaya produksi rata rata paling
kecil (minimum)
 Kurva biaya Marginal (MC), pertama kali berproduksi, berada dibawah ATC,
kemudian secara bertahap naik, sesuai dengan peningkatan produksi, dan
memotong ATC, pada tingkat produksi dengan ATC minimum (Q*). Selanjutnya
MC berada diatas (lebih tinggi dari ) ATC. Titik Q* adalah tingkat produksi
optimal dengan biaya produksi rata rata paling kecil (minimum)
Short Run Costs Curves
Long Run Costs Curves
 Di long run perusahaan tidak mempunyai komitmen yang pasti.
 Semua biaya long run adalah variable.
 Kurva Short run cost dianggap optimal atau least cost
Long Run Total Costs
 Jika biaya dari input perusahaan tidak dipengaruhi dari jumlah sumber
pembelian, hubungan langsung terjadi di antara biaya dan produksi
 Asumsi harga input constant, fungsi biaya dihubungkan dengan system
produksi akan menaikan harga, seperti yang ditunjukkan kurva berikut :
Long Run Total Costs
 Ketika biaya dan produksi terkait, sifat harga harus diperiksa sebelum kita
mencoba untuk berhubungan dengan fungsi biaya untuk fungsi produk yang
mendasari
Return To Scale
 Economics of scale, yang menyebabkan long run average cost menurun adalah
hasil dari produksi dan market relationship.
 Penggunaan spesialisasi dalam tenaga kerja adalah salah satu factor penting
yang berakibat pada economies of scale
 Faktor teknologi juga memimpin pada economies of scale. Operasional skala
besar biasanya mengijinkan penggunaan peralatan yang sangat khusus,
sedangkan perusahaan kecil menggunakan mesin yang sangat efisien
 Adanya quantity diskon juga memimpin economy melalui pembelian bahan
baku secara besar, persediaan dan input yang lain.
Cost Elasticities
 Cost Elasticitiy mengukur perubahan persentase pada biaya keseluruhan
terkait dengan perubahan 1 persen dalam output
 Dengan cost elasticity kurang dari 1, biaya meningkat pada tingkat yang
lambat dari output.
 Jika cost elasticity = 1 maka output dan biaya meningkat secara proporsional,
dan constant kembali ke skala yang tersirat
 Jika cost elasticity lebih dari 1, maka untuk setiap kenaikan dari output,
biaya meningkat dengan jumlah yang relative lebih besar, menyiratkan
penurunan kembali ke skala
Long-Run Average Costs
 Skala produksi yang ekonomis dan hubungan antara biaya jangka panjang dan
jangka pendek bisa diperoleh melalui penelaahan kurva biaya rata-rata
jangka panjang atau Long-Run Average Cost (LRAC)
 Karena kurva-kurva biaya jangka panjang menunjukkan skala pabrik yang
optimal untuk setiap tingkat produksi, maka kurva LRAC bisa dianggap sebagai
amplop dari kurva – kurva biaya rata – rata jangka pendek atau Short-Run
Average Cost (SRAC)
Minimum Efficient Scale
 Bentuk kurva LRAC tidak hanya penting karena implikasinya bagi penentuan
skala pabrik, tetapi juga karena ia mempengaruhi tingkat persaingan
potensial yang akan tejadi dalam suatu industri, keadaan yang mula-mula
increasing returns to scale dan kemudian constant returns to scale sering
dijumpai.
 Dalam industri-industri seperti itu, kurva LRAC-nya berbentuk L. Biasanya,
persaingan cenderung akan lebih keras di dalam industri yang mempunyai
kurva LRAC yang berbentuk U dan pada yang berbentuk L atau kurva LRAC
yang berslope menurun.
 Pengetahuan mengenai hal ini bisa diperoleh melalui penelaahan konsep biaya
minimum efficient scale (MES) dari sebuah pabrik.
Firm Size and Plant Size
 Three Possible Long-Run Average Cost Curves for a Multiplant Firm
Plant Size and Flexibility
Probability Distribution Alternative Plants for Production of
Expected 5,000 Units of Output
Breakeven Analysis
 Breakeven analysis atau kadang bisa disebut Profit Contribution Analysis
adalah teknik analisis yang penting untuk menelaah hubngan antara biaya,
pendapatan, dan keuntungan.
 Berikut adalah Kurva Breakeven :
Linear Breakeven Analysis
Algebraic Breakeven Chart
 Meskipun kurva breakeven mampu menjelaskan ilustrasi hubungan
keuntungan / output. Teknik algebraic lebih efisien untuk digunakan dalam
menganalisa masalah keputusan.
Example of Breakeven Analysis
Fixed Costs
Copy editing and other editorial costs $ 6.000
Illustrations 16.000
Typesetting 28.000
Total fixed costs $ 50.000
Variable Costs per Copy
Printing, binding, and paper $ 3.20
Bookstore discounts 4.80
Commisions .50
Author’s royalties 3.20
General and administrative costs 2.30
Total variable costs per copy $14.00
List Price per Copy $24.00
Degree of Operating Leverage
 Degree of Operating Leverage = Percentage Change in Profit
Percentage Change in Sales
Profit Contribution Analysis
 Profit Contribution Analysis didefinisikan sebagai perbedaan antara
pendapatan dan biaya – biaya variabel dan karena itu sama dengan harga
dikurangi biaya variabel rata-rata pada basis per-unit.
 Rumus untuk Profit Contribution Analysis adalah sebagai berikut:
Q = Fixed Costs + Profit Requirement
Profit Contribution
 Profit Contribution Analysis memiliki format yang mudah untuk memeriksa
berbagai harga dan hasil akhir dari sebuah keputusan.
Limitation of Breakeven Analysis
 Breakeven analysis berguna untuk memahami hubungan antara
volume, harga, dan struktur biaya. Selain itu breakeven analysis
berguna dalam penetapan harga, pengendalian biaya dan keputusan
keuangan lainnya. Namun breakeven analysis memiliki keterbatasan
sebagai panduan untuk tindakan manajerial.
 Linear breakeven analysis memiliki kelemahan dalam menjabarkan
tentang tentang kemungkinan penjualan dalam perusahaan karena
setiap linear grafik breakeven didasarkan pada harga jual konstan.
 Meskipun linear breakeven analysis telah terbukti menjadi alat yang
berguna untuk pengambilan keputusan ekonomi, perlu diperhatikan
secara seksama bahwa alat keputusan ini seperti alat keputusan
lainnya, harus digunakan dengan banyak pertimbangan
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan PengangguranPenawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan PengangguranMuhammad Rafi Kambara
 
Pembelanjaan resiko
Pembelanjaan resikoPembelanjaan resiko
Pembelanjaan resikohasril ariel
 
Analisis risiko kuantitatif
Analisis risiko kuantitatifAnalisis risiko kuantitatif
Analisis risiko kuantitatifyy rahmat
 
Barang publik dan barang privat
Barang publik dan barang privatBarang publik dan barang privat
Barang publik dan barang privatAriee Moeslim
 
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...padlah1984
 
Pengantar Akuntansi Untuk Perusahaan Manufaktur
Pengantar Akuntansi Untuk Perusahaan ManufakturPengantar Akuntansi Untuk Perusahaan Manufaktur
Pengantar Akuntansi Untuk Perusahaan ManufakturLady Perry Pasaribu
 
Risiko dan Hasil Pada Aseet
Risiko dan Hasil Pada AseetRisiko dan Hasil Pada Aseet
Risiko dan Hasil Pada AseetShintaAndrianie
 
Keputusan Dalam keadaan Risiko
Keputusan Dalam keadaan RisikoKeputusan Dalam keadaan Risiko
Keputusan Dalam keadaan RisikoAbu Tholib
 
Manajemen Risiko 11 Risiko operasional
Manajemen Risiko 11 Risiko operasionalManajemen Risiko 11 Risiko operasional
Manajemen Risiko 11 Risiko operasionalJudianto Nugroho
 
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku KonsumenBab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku KonsumenAditya Panim
 
TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI INTERNAS...
TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI  INTERNAS...TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI  INTERNAS...
TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI INTERNAS...Muhammad Rafi Kambara
 
Koperasi sebagai organisasi bisnis kelompok 2
Koperasi sebagai organisasi bisnis kelompok 2Koperasi sebagai organisasi bisnis kelompok 2
Koperasi sebagai organisasi bisnis kelompok 2debora_elisabeth
 
KLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAKLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAAry Efendi
 
Penaksiran dan Peramalan Biaya
Penaksiran dan Peramalan BiayaPenaksiran dan Peramalan Biaya
Penaksiran dan Peramalan Biayasischayank
 
BAB 7 Teori dan Estimasi Biaya.pptx
BAB 7 Teori dan Estimasi Biaya.pptxBAB 7 Teori dan Estimasi Biaya.pptx
BAB 7 Teori dan Estimasi Biaya.pptxrumputsintetisbandun
 

What's hot (20)

Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan PengangguranPenawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
 
Pembelanjaan resiko
Pembelanjaan resikoPembelanjaan resiko
Pembelanjaan resiko
 
Bahan lengkap
Bahan lengkapBahan lengkap
Bahan lengkap
 
Bab 2 teori ekonomi klasik dan keyness
Bab 2 teori ekonomi klasik dan keynessBab 2 teori ekonomi klasik dan keyness
Bab 2 teori ekonomi klasik dan keyness
 
Analisis risiko kuantitatif
Analisis risiko kuantitatifAnalisis risiko kuantitatif
Analisis risiko kuantitatif
 
Pelatihan Penyusunan Master Budget
Pelatihan Penyusunan Master BudgetPelatihan Penyusunan Master Budget
Pelatihan Penyusunan Master Budget
 
Barang publik dan barang privat
Barang publik dan barang privatBarang publik dan barang privat
Barang publik dan barang privat
 
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
 
Pengantar Akuntansi Untuk Perusahaan Manufaktur
Pengantar Akuntansi Untuk Perusahaan ManufakturPengantar Akuntansi Untuk Perusahaan Manufaktur
Pengantar Akuntansi Untuk Perusahaan Manufaktur
 
Risiko dan Hasil Pada Aseet
Risiko dan Hasil Pada AseetRisiko dan Hasil Pada Aseet
Risiko dan Hasil Pada Aseet
 
Keputusan Dalam keadaan Risiko
Keputusan Dalam keadaan RisikoKeputusan Dalam keadaan Risiko
Keputusan Dalam keadaan Risiko
 
Manajemen Risiko 11 Risiko operasional
Manajemen Risiko 11 Risiko operasionalManajemen Risiko 11 Risiko operasional
Manajemen Risiko 11 Risiko operasional
 
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku KonsumenBab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
 
16634 manajemen kas
16634 manajemen kas16634 manajemen kas
16634 manajemen kas
 
METODA HARGA POKOK PESANAN
METODA HARGA POKOK PESANANMETODA HARGA POKOK PESANAN
METODA HARGA POKOK PESANAN
 
TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI INTERNAS...
TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI  INTERNAS...TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI  INTERNAS...
TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN DAN JENIS-JENIS PERDAGANGAN / TRANSAKSI INTERNAS...
 
Koperasi sebagai organisasi bisnis kelompok 2
Koperasi sebagai organisasi bisnis kelompok 2Koperasi sebagai organisasi bisnis kelompok 2
Koperasi sebagai organisasi bisnis kelompok 2
 
KLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYAKLASIFIKASI BIAYA
KLASIFIKASI BIAYA
 
Penaksiran dan Peramalan Biaya
Penaksiran dan Peramalan BiayaPenaksiran dan Peramalan Biaya
Penaksiran dan Peramalan Biaya
 
BAB 7 Teori dan Estimasi Biaya.pptx
BAB 7 Teori dan Estimasi Biaya.pptxBAB 7 Teori dan Estimasi Biaya.pptx
BAB 7 Teori dan Estimasi Biaya.pptx
 

Similar to COST THEORY CHAPTER

Perilaku Biaya dan Penggunaannya.pptx
Perilaku Biaya dan Penggunaannya.pptxPerilaku Biaya dan Penggunaannya.pptx
Perilaku Biaya dan Penggunaannya.pptxMaharani236227
 
PPT TEORI PRODUKSI.pptx
PPT TEORI PRODUKSI.pptxPPT TEORI PRODUKSI.pptx
PPT TEORI PRODUKSI.pptxtrendaardianti
 
Bab 6 micro ekonomi
Bab 6 micro ekonomi Bab 6 micro ekonomi
Bab 6 micro ekonomi Irma yanti
 
Perilaku biaya
Perilaku biayaPerilaku biaya
Perilaku biayaFitria Nur
 
Teori biaya
Teori biayaTeori biaya
Teori biayamaribak
 
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)Mada Imma
 
Akuntansi manajemen konsep dan perilaku biaya
Akuntansi manajemen konsep dan perilaku biayaAkuntansi manajemen konsep dan perilaku biaya
Akuntansi manajemen konsep dan perilaku biayaToni Suprianto
 
Pemapara kelompok 4 karakteristik biaya peramalan biaya estimasi biaya
Pemapara kelompok 4 karakteristik biaya peramalan biaya estimasi biayaPemapara kelompok 4 karakteristik biaya peramalan biaya estimasi biaya
Pemapara kelompok 4 karakteristik biaya peramalan biaya estimasi biayaSafinaRusydi
 
Cost concept and design economics
Cost concept and design economicsCost concept and design economics
Cost concept and design economicsMarthin Rajagukguk
 
Fadlan winata ( C1B018030 ) Teori Produksi Ekonomi Manajerial
Fadlan winata ( C1B018030 ) Teori Produksi Ekonomi ManajerialFadlan winata ( C1B018030 ) Teori Produksi Ekonomi Manajerial
Fadlan winata ( C1B018030 ) Teori Produksi Ekonomi Manajerialewin324123
 
Akmen penetapan harga
Akmen penetapan hargaAkmen penetapan harga
Akmen penetapan hargakangklinsman
 
ppt ekonomi bab lll.pdf
ppt ekonomi bab lll.pdfppt ekonomi bab lll.pdf
ppt ekonomi bab lll.pdfMusaRajeksa
 
Mgt Biaya (2) Konsep Biaya
Mgt Biaya   (2) Konsep BiayaMgt Biaya   (2) Konsep Biaya
Mgt Biaya (2) Konsep Biayamondru mondru
 
Target costing dan analisis biaya untuk penetuan harga
Target costing dan analisis biaya untuk penetuan hargaTarget costing dan analisis biaya untuk penetuan harga
Target costing dan analisis biaya untuk penetuan hargaWilly Setiawan
 
Makalah Teori biaya (cost theory)
Makalah Teori biaya (cost theory)Makalah Teori biaya (cost theory)
Makalah Teori biaya (cost theory)Eka Wahyuliana
 

Similar to COST THEORY CHAPTER (20)

Perilaku Biaya dan Penggunaannya.pptx
Perilaku Biaya dan Penggunaannya.pptxPerilaku Biaya dan Penggunaannya.pptx
Perilaku Biaya dan Penggunaannya.pptx
 
PPT TEORI PRODUKSI.pptx
PPT TEORI PRODUKSI.pptxPPT TEORI PRODUKSI.pptx
PPT TEORI PRODUKSI.pptx
 
Bab 6 micro ekonomi
Bab 6 micro ekonomi Bab 6 micro ekonomi
Bab 6 micro ekonomi
 
Perilaku biaya
Perilaku biayaPerilaku biaya
Perilaku biaya
 
Teori biaya
Teori biayaTeori biaya
Teori biaya
 
Teori Biaya
Teori BiayaTeori Biaya
Teori Biaya
 
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)
Presentase konsep manajemen biaya chapter 3 (revisi)
 
Akuntansi manajemen konsep dan perilaku biaya
Akuntansi manajemen konsep dan perilaku biayaAkuntansi manajemen konsep dan perilaku biaya
Akuntansi manajemen konsep dan perilaku biaya
 
Konsep Biaya
Konsep Biaya Konsep Biaya
Konsep Biaya
 
Teori biaya
Teori biayaTeori biaya
Teori biaya
 
Akmen rps 2
Akmen rps 2 Akmen rps 2
Akmen rps 2
 
PERILAKU BIAYA.pptx
PERILAKU BIAYA.pptxPERILAKU BIAYA.pptx
PERILAKU BIAYA.pptx
 
Pemapara kelompok 4 karakteristik biaya peramalan biaya estimasi biaya
Pemapara kelompok 4 karakteristik biaya peramalan biaya estimasi biayaPemapara kelompok 4 karakteristik biaya peramalan biaya estimasi biaya
Pemapara kelompok 4 karakteristik biaya peramalan biaya estimasi biaya
 
Cost concept and design economics
Cost concept and design economicsCost concept and design economics
Cost concept and design economics
 
Fadlan winata ( C1B018030 ) Teori Produksi Ekonomi Manajerial
Fadlan winata ( C1B018030 ) Teori Produksi Ekonomi ManajerialFadlan winata ( C1B018030 ) Teori Produksi Ekonomi Manajerial
Fadlan winata ( C1B018030 ) Teori Produksi Ekonomi Manajerial
 
Akmen penetapan harga
Akmen penetapan hargaAkmen penetapan harga
Akmen penetapan harga
 
ppt ekonomi bab lll.pdf
ppt ekonomi bab lll.pdfppt ekonomi bab lll.pdf
ppt ekonomi bab lll.pdf
 
Mgt Biaya (2) Konsep Biaya
Mgt Biaya   (2) Konsep BiayaMgt Biaya   (2) Konsep Biaya
Mgt Biaya (2) Konsep Biaya
 
Target costing dan analisis biaya untuk penetuan harga
Target costing dan analisis biaya untuk penetuan hargaTarget costing dan analisis biaya untuk penetuan harga
Target costing dan analisis biaya untuk penetuan harga
 
Makalah Teori biaya (cost theory)
Makalah Teori biaya (cost theory)Makalah Teori biaya (cost theory)
Makalah Teori biaya (cost theory)
 

Recently uploaded

421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 

Recently uploaded (20)

421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 

COST THEORY CHAPTER

  • 1. CHAPTER 7 COST THEORY KELOMPOK 5 1. Tommy Ardianto Kurniawan NIM : 126.142.0.1683 2. Lilik Herawati NIM : 126.142.0.1686 3. Batara Hotma Perdana Siahaan NIM : 126.142.0.1699 4. Andreas Fadly Wahyu Wicaksono NIM : 126.142.0.1700
  • 2.  Biaya biasanya mengacu pada harga yang harus dibayarkan untuk sebuah barang.  Harga yang digunakan untuk aplikasi yang spesifik disebut sebagai relevant cost.  Untuk keputusan managerial, biaya yang berhubungan dengan masa lalu tidaklah cocok, biasanya biaya sekarang dan biaya di masa yang akan dating lebih relevan dibandingkan pengeluaran di masa lalu.  Demikian pula, jika perusahaan mempunyai potongan dari peralatan yang sudah sepenuhnya susut, nilai buku secara akuntansi adalah 0, tidak dapat diasumsikan biaya penggunaan mesin adalah 0 Relevant Cost Concept
  • 3.  Sumber daya ekonomi memiliki nilai karena dapat digunakan untuk memproduksi barang dan jasa untuk pemakaian. Jika perusahaan menggunakan sumber daya untuk memproduksi produk khusus, perusahaan harus menawarkan harga sebaik nilai sumber pada penggunaan alternative  Konsep Opportunity Cost mencerminkan kenyataan bahwa semua keputusan berdasarkan pada pilihan di antara tindakan alternative. Biaya sumber daya ditentukan dari nilai alternative terbaik yang digunakan Opportunity Cost
  • 4. Explicit and Implicit Cost  Biaya yang menggunakan sumber daya dalam produksi melibatkan keduanya keluar dari saku atau explicit cost ditambah biaya yang tidak tunai disebut implisit cost. Upah yang dibayarkan, biaya utilitas, pembayaran bahan baku, bunga yang dibayarka pada pemilik dari obligasi perusahaan, dan sewa gedung adalah contoh dari pengeluaran explisit.  Explisit cost terkait dengan setiap keputusan yang lebih susah untuk dihitung. Biaya ini tidak termasuk pengeluaran cash dan oleh karena itu, sering diabaikan pada analisa keputusan  Biaya sewa yang diterima petani dari bangunan dan sawah jika petani tersebut tidak menggunakannya adalah Implisit cost, dengan adanya gaji yang diterimanya dengan bekerja kepada orang lain daripada dia mengoperasikan pertaniannya sendiri
  • 5. Incremental and Sunk Cost In Decision Analysis  Sunk Cost adalah Biaya historis atau disebut juga sunk costs adalah biaya yang terjadi di masa lalu dimana tidak ada yang dapat mengubah apa yang telah dikeluarkan maupun apa yang telah terjadi. Oleh karena itu, biaya historis merupakan informasi yang TIDAK RELEVAN dalam pembuatan keputusan  Incremental Cost adalah Biaya/pendapatan tambahan adalah total tambahan biaya/pendapatan yang didatangkan oleh suatu aktivitas dari keputusan yang diambil
  • 6. Incremental and Sunk Cost In Decision Analysis  Dalam memilih suatu strategi, terdapat dua jenis informasi yang dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan oleh manajemen : > informasi kuantitatif (hasil yang diukur dalam bentuk angka – keuangan dan non keuangan) > informasi kualitatif (hasil yang tidak dapat diukur dalam bentuk angka).  Karakteristik informasi yang relevan dibagi menjadi dua, yakni : 1. terjadi di masa depan (setiap kesepakatan keputusan diseleksi berdasarkan hasil yang diharapkan di masa depan) 2. berbeda di antara alternatif tindakan, dimana biaya yang tidak berbeda tidak akan menjadi masalah sehingga tidak akan mempengaruhi kecenderungan untuk memilih keputusan tertentu).
  • 7. Short Run and Long Run Costs  Menurut Periode atau Waktu , biaya dapat dikelompokkan menjadi 1. Biaya jangka pendek (short run cost / SRC) adalah periode dimana masih ada kelompok dari biaya tetap dan biaya variable. Untuk jangka pendek , biaya terdiri dari biaya tetap (TFC) dan biaya variable (TVC) TC = TFC + TVC ATC = AFC + AVC 2. Biaya Jangka Panjang (long run cost) adalah periode dimana seluruh biaya berubah (variabel). Dalam jangka panjang semua biaya adalah biaya variable (tidak ada biaya tetap)  Menurut Karakteristik Jumlah , biaya dapat dikelompokkan menjadi 1. Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang jumlah totalnya tetap tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya output 2. Biaya Variabel (variable cost) adalah biaya yang jumlahnya berubah sesuai dengan perubahan tingkat/waktu produksi.
  • 8. Short Run Costs Curves  Kurva biaya jangka pendek ini dapat menunjukkan karakteristik atau perilaku masing- masing jenis biaya, yang dapat digunakan manajemen sebagai bahan pengambilan keputusan. Untuk ringkasnya dapat dilihat kurva biaya jangka pendek pada gambar berikut.
  • 9. Short Run Costs Curves Dari gambar diatas dapat disimpulkan hal-hal berikut:  Kurva biaya rata rata (ATC), adalah berbentuk U, artinya, pertama kali berproduksi, biaya rata rata perunit cukup tinggi, kemudian secara bertahap turun, sesuai dengan peningkatan produksi, namun sampai suatu titik berhenti turunnya, kemudian naik lagi sesuai dengan kenaikan produksi. Titik Q* adalah tingkat produksi optimal dengan biaya produksi rata rata paling kecil (minimum)  Kurva biaya Marginal (MC), pertama kali berproduksi, berada dibawah ATC, kemudian secara bertahap naik, sesuai dengan peningkatan produksi, dan memotong ATC, pada tingkat produksi dengan ATC minimum (Q*). Selanjutnya MC berada diatas (lebih tinggi dari ) ATC. Titik Q* adalah tingkat produksi optimal dengan biaya produksi rata rata paling kecil (minimum)
  • 10. Short Run Costs Curves
  • 11. Long Run Costs Curves  Di long run perusahaan tidak mempunyai komitmen yang pasti.  Semua biaya long run adalah variable.  Kurva Short run cost dianggap optimal atau least cost
  • 12. Long Run Total Costs  Jika biaya dari input perusahaan tidak dipengaruhi dari jumlah sumber pembelian, hubungan langsung terjadi di antara biaya dan produksi  Asumsi harga input constant, fungsi biaya dihubungkan dengan system produksi akan menaikan harga, seperti yang ditunjukkan kurva berikut :
  • 13. Long Run Total Costs  Ketika biaya dan produksi terkait, sifat harga harus diperiksa sebelum kita mencoba untuk berhubungan dengan fungsi biaya untuk fungsi produk yang mendasari
  • 14. Return To Scale  Economics of scale, yang menyebabkan long run average cost menurun adalah hasil dari produksi dan market relationship.  Penggunaan spesialisasi dalam tenaga kerja adalah salah satu factor penting yang berakibat pada economies of scale  Faktor teknologi juga memimpin pada economies of scale. Operasional skala besar biasanya mengijinkan penggunaan peralatan yang sangat khusus, sedangkan perusahaan kecil menggunakan mesin yang sangat efisien  Adanya quantity diskon juga memimpin economy melalui pembelian bahan baku secara besar, persediaan dan input yang lain.
  • 15. Cost Elasticities  Cost Elasticitiy mengukur perubahan persentase pada biaya keseluruhan terkait dengan perubahan 1 persen dalam output  Dengan cost elasticity kurang dari 1, biaya meningkat pada tingkat yang lambat dari output.  Jika cost elasticity = 1 maka output dan biaya meningkat secara proporsional, dan constant kembali ke skala yang tersirat  Jika cost elasticity lebih dari 1, maka untuk setiap kenaikan dari output, biaya meningkat dengan jumlah yang relative lebih besar, menyiratkan penurunan kembali ke skala
  • 16. Long-Run Average Costs  Skala produksi yang ekonomis dan hubungan antara biaya jangka panjang dan jangka pendek bisa diperoleh melalui penelaahan kurva biaya rata-rata jangka panjang atau Long-Run Average Cost (LRAC)  Karena kurva-kurva biaya jangka panjang menunjukkan skala pabrik yang optimal untuk setiap tingkat produksi, maka kurva LRAC bisa dianggap sebagai amplop dari kurva – kurva biaya rata – rata jangka pendek atau Short-Run Average Cost (SRAC)
  • 17. Minimum Efficient Scale  Bentuk kurva LRAC tidak hanya penting karena implikasinya bagi penentuan skala pabrik, tetapi juga karena ia mempengaruhi tingkat persaingan potensial yang akan tejadi dalam suatu industri, keadaan yang mula-mula increasing returns to scale dan kemudian constant returns to scale sering dijumpai.  Dalam industri-industri seperti itu, kurva LRAC-nya berbentuk L. Biasanya, persaingan cenderung akan lebih keras di dalam industri yang mempunyai kurva LRAC yang berbentuk U dan pada yang berbentuk L atau kurva LRAC yang berslope menurun.  Pengetahuan mengenai hal ini bisa diperoleh melalui penelaahan konsep biaya minimum efficient scale (MES) dari sebuah pabrik.
  • 18. Firm Size and Plant Size  Three Possible Long-Run Average Cost Curves for a Multiplant Firm
  • 19. Plant Size and Flexibility Probability Distribution Alternative Plants for Production of Expected 5,000 Units of Output
  • 20. Breakeven Analysis  Breakeven analysis atau kadang bisa disebut Profit Contribution Analysis adalah teknik analisis yang penting untuk menelaah hubngan antara biaya, pendapatan, dan keuntungan.  Berikut adalah Kurva Breakeven :
  • 22. Algebraic Breakeven Chart  Meskipun kurva breakeven mampu menjelaskan ilustrasi hubungan keuntungan / output. Teknik algebraic lebih efisien untuk digunakan dalam menganalisa masalah keputusan.
  • 23. Example of Breakeven Analysis Fixed Costs Copy editing and other editorial costs $ 6.000 Illustrations 16.000 Typesetting 28.000 Total fixed costs $ 50.000 Variable Costs per Copy Printing, binding, and paper $ 3.20 Bookstore discounts 4.80 Commisions .50 Author’s royalties 3.20 General and administrative costs 2.30 Total variable costs per copy $14.00 List Price per Copy $24.00
  • 24. Degree of Operating Leverage  Degree of Operating Leverage = Percentage Change in Profit Percentage Change in Sales
  • 25. Profit Contribution Analysis  Profit Contribution Analysis didefinisikan sebagai perbedaan antara pendapatan dan biaya – biaya variabel dan karena itu sama dengan harga dikurangi biaya variabel rata-rata pada basis per-unit.  Rumus untuk Profit Contribution Analysis adalah sebagai berikut: Q = Fixed Costs + Profit Requirement Profit Contribution  Profit Contribution Analysis memiliki format yang mudah untuk memeriksa berbagai harga dan hasil akhir dari sebuah keputusan.
  • 26. Limitation of Breakeven Analysis  Breakeven analysis berguna untuk memahami hubungan antara volume, harga, dan struktur biaya. Selain itu breakeven analysis berguna dalam penetapan harga, pengendalian biaya dan keputusan keuangan lainnya. Namun breakeven analysis memiliki keterbatasan sebagai panduan untuk tindakan manajerial.  Linear breakeven analysis memiliki kelemahan dalam menjabarkan tentang tentang kemungkinan penjualan dalam perusahaan karena setiap linear grafik breakeven didasarkan pada harga jual konstan.  Meskipun linear breakeven analysis telah terbukti menjadi alat yang berguna untuk pengambilan keputusan ekonomi, perlu diperhatikan secara seksama bahwa alat keputusan ini seperti alat keputusan lainnya, harus digunakan dengan banyak pertimbangan