PENGARUH TEH LIDAH BUAYA TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DM
1. NASKAH PUBLIKASI
Penelitian Tenaga Kependidikan Pemula
Judul :
PENGARUH TEH LIDAH BUAYA TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH
PADA PASIEN DM
Ketua Pelaksana:
SUPARDI, S.Kep. Ns
NIDN
3406068801
Anggota I :
SAYIDAH, S.ST, Keb
NIP
198108032008012005
Anggota II:
Rizki Amelia, SH
NIK
199102020199
PRODI DIII KEPERAWATAN SEMARANG POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG KAMPUS KENDAL
2021
2. FM-POLTEKKES-SMG-PPM-1-04/R0
HALAMAN PENGESAHAN NASKAH PUBLIKASI PENELITIAN
TENAGA KEPENDIDIKAN PEMULA
JudulPenelitian : Pengaruh The Lidah Buaya Terhadap Penurunan
Kadar gula darah pada pasien Diabetus Mellitus
Kode/Nama rumpun Ilmu:
Peneliti
1. Nama lengkap : Supardi, S.Kep,Ns.
2. NIDN : 3406068801
3. NIP : 19680806 1990 03 1 016
4. Jabatan Fungsional : Pranata Laboratorium Ahli
5. Program Studi : DIII KEBIDANAN SEMARANG
6. Nomor HP : 085950733555
7. E-mail : supardidodok@gmail.com
AnggotaPeneliti (1)
8. Nama Anggota : Sayidah, S.ST.Keb
9. NIP :198108032008012005
10. Program Studi : DIII KEBIDANAN SEMARANG
11. Perguruantinggi : Poltekkes Kemenkes Semarang
12. Institusi Mitra (Jika ada) : -
13. Alamat : Jl. Raya No. 131 Kaliwungu Kendal
Anggota peneliti (2) : Rizki Amelia, SH
14. NIK : 199102020199
15. Program Studi : DIII KEBIDANAN SEMARANG
16. Institusi Mitra (Jika ada) : -
17. Alamat : Graha Tentrem Sentosa Blok H No. 9
Rt.7 Rw. 5 Kel. Botomulyo Cepiring
Kendal
Mengetahui, Kendal, November 2020
Ka. Pusat P2M Poltekkes Kemenkes Semarang Ketua Tim Pengusul
Dr. M. Choirul Anwar, SKM, M.Kes (Epid) Supardi, S.Kep,Ns.
NIP. 196011291982071001 NIP. 19680806 1990 03 1 016
Menyetujui,
Direktur Poltekkes Kemenkes Semarang
Marsum,BE,SPd.MHP
NIP. 196307271984031001
3. PENGARUH TEH LIDAH BUAYA TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA
DARAH PADA PASIEN DM
Supardi 1
, Sayidah 2
, Rizki Amelia 3
1,2,3,4,5 UPP Kampus Kendal Poltekkes Kemenkes Semarang
ABSRACT
Diabetes Mellitus (DM) merupakan kumpulan gangguan metabolik
yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah
(Hipoglikemia) akibat kerusakan pada sekresi insulen, kerja insulin,
atau keduanya. 60% Penderita DM mengalami gangguan syaraf
(neuropathi), 60% pula penderita DM memiliki resiko luka. Luka
diabetik adalah jenis luka yang ditemukan pada penderita DM. Luka
mula-mula tergolong biasa dan seperti pada umumnya. Tetapi luka
yang ada pada penderita DM ini jika salah penanganan dan
perawatan akan menjadi terinfeksi. Luka kronik dapat menjadi luka
gangren dan berakibat fatal serta berujung pada amputasi. penelitian
quasi eksperiment. penderita DM yang periksa di Klinik Luthfi
Husada sejumlah 30 orang. Hasil analisis uji beda one-sample Test
diperoleh P.value = 0,001 < 0,05. dengan kata lain terdapat
perbedaan yang signifikan antara rata-rata pemeriksaan GDS pada
responden sebelum dilakukan intervensi pemberian teh lidah buaya
dengan setelah diberikan intervensi pemberian teh lidah buaya.
bahan kajian dalam melakukan penulisan ilmiah dan menambah
kemampuan serta pengetahuan mengenai manfaat Teh lidah buaya
Kata kunci :teh lidah buaya, kadar gula,DM
4. PENDAHULUAN
Lidah buaya adalah salah satu
tanaman yang dimanfaatkan
getah/gel nya untuk perawatan luka.
Getah lidah buaya mengandung
aloein, aloe emodin, dan barbaloin
yang berkhasiat sebagai lacsatif.
Kandungan polisacarida daun lidah
buaya dapat mempercepat
penyembuhan luka dan mengurangi
reaksi peradangan. Selain itu lidah
buaya mengandung satonin yang
dapat membunuh kuman. teh lidah
buaya mengandung liknin yang
mampu menembus dan meresap
dalam kulit. Teh ini mengandung
antioksidan sehingga sangan efektif
untuk menangkap radikal bebas.
sehingga salah satunya adalah dapat
menurunkan kadar gula dalam darah
(Latief, A. 2014).
Survey pendahuluan yang
dilakukan di Dinas Kesehatan
Kabupaten Kendal angka kejadian
Diabetus Mellitus pada Tahun 2019
sebanyak 15.261 kasus.
Berdasararkan latar belakang diatas
maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian tentang
pengaruh the lidah buaya terhadap
penurunan kadar gula darah pada
pasien Diabetes Mellitus.
BAHAN DAN METODE
Rancangan penelitian quasi
eksperiment ini berupaya untuk
mengungkapkan hubungan sebab
akibat dengan cara melibatkan
kelompok control disamping
kelompok eksperimen. Pada
kelompok eksperimen diberikan teh
lidah buaya pada pasien dengan kadar
gula darah diatas normal dan
kelompok control yang tanpa Diberi
teh lidah buaya. Bentuk desain static
group comparison untuk
membandingkan antara kelompok
eksperimen yaitu kelompok yang
menerima perlakuan dengan
kelompok control yaitu yang tidak
menerima perlakuan. penelitian ini
adalah penderita DM yang periksa di
Klinik Luthfi Husada sejumlah 30
orang, yang dibagi menjadi kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.
HASIL PENELITIAN & BAHASAN
Berdasarkan penelitian yang
dilakukan, temuan yang diperoleh
adalah Hasil analisis uji beda one-
sample Test diperoleh P.value =
5. 0,001 < 0,05. dengan kata lain
terdapat perbedaan yang signifikan
antara rata-rata pemeriksaan GDS
pada responden sebelum dilakukan
intervensi pemberian teh lidah buaya
dengan setelah diberikan intervensi
pemberian teh lidah buaya.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan
pembahasan penelitian yang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan
antara rata-rata pemeriksaan GDS pada
responden sebelum dilakukan intervensi
pemberian teh lidah buaya dengan
setelah diberikan intervensi pemberian
teh lidah buaya. Disarankan
Mengkonsumsi teh lidah buaya secara
rutin dapat menurunkan kadar gula darah
dan merupakan pengobatan alternatif
selain obat obatan kimiawi.
PENGAKUAN
“Terima kasih” Penelitian ini dapat
terlaksana dengan baik atas bantuan
berbagai pihak, untuk itu peneliti
mengucapkan terima kasih kepada
Direktur Poltekkes Kesehatan yang
telah memberikan kesempatan dan dana
penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
1. Adrian, A., S. Fathonah, dkk. 2017.
“Pengaruh Ultra Filtration Rate (Ufr)
Terhadap Kadar Gula Darah Dan
Tekanan Darah Pada Pasien Dm
(Diabetes Melitus) Dengan Komplikasi
Cronic Kidney Disease (Ckd) Yang
Menjalani Hemodialisis”. Jurnal
Keperawatan 10(1): 81-89.
2. Barr JE. 2011. “Pedoman Praktik Klinis
untuk Menejemen Nyeri”. Journal
Critical Medicine 41(1): 263-306.
3. Benedeeto. 2014. “Adiponekin, Faktor
Resiko Metabolik”. Jurnal american
Society of Nephrology 13(1):134-141
4. Falanga, V. 2017. “Penyembuhan
Luka dan Kerusakan di Kaki Diabetes”.
Journal Science Direct 366(9498):
1736-1743.
5. Handayani, L. 2016. “Studi Meta
Analisis Perawatan Luka Kaki
Diabetes dengan Modern Dressing”.
Jurnal of health science. Universitas
Muhammadiyah Jember 2(6).
6. Maryunani, A. 2013. Perawatan
LukaModern (Modern Woundcare)
Terkini dan Terlengkap. In Media.
Jakarta.
7. Rusnoto, R. dan W. Winarto. 2017.
Pengetahuan dan Kepatuhan Kontrol
Gula Darah Sebagai Pencegahan
Ulkus Diabetikum. URECOL.
8. RWCC Palu, 2017. Profil Rizky Wound
Care Center. Palu
9. Sary, W. 2012. Certified Wound Care
Clinician Associate. Buku Panduan
Pelatihan Perawatan Luka. Edisi 1.
Bogor
10. Sinaga, M. dan R. Tarigan. 2012.
“Penggunaan Bahan Pada Perawatan
Luka”. Jurnal Keperawatan Klini 2(1).