Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan kewarganegaraan di sekolah dasar. Mata pelajaran PKN di SD bertujuan untuk membentuk warga negara yang memahami hak dan kewajibannya, serta memiliki karakter yang diilhami dari Pancasila dan UUD 1945. Mata pelajaran ini meliputi muatan-muatan seperti persatuan bangsa, hukum, HAM, kebutuhan warga negara, konstitusi, dan globalisasi. Guru perlu mengimplement
1. MATERI : MODUL 1 DAN 2
Kelompok 1 :
Ali Usman
Euis Silviana
Nurhasanah
Devika Apriyanti
Rully Anggraini
Pembelajaran PKN
DI SD
2. Mata pelajaran Pkn di sd menurut standar isi 2006, merupakan
perkembangan terbaru dari mata pelajaran yang sama dalam label yang
berbeda sejak kurikulum 1968
dalam kurikulum SD1975 dan kurikulum SD 1984 mata pelajaran PKN
tersebut namanya berubah menjadi pendidikan moral pancasila (PMP)
Konsep Kewargaan negara yang semula secara khusus membahas masalah
hak dan kewajiban warga negara dan konsel kewarganegaraan yang semula
secara khusus membahas status politik warga negara, telah berkembang
menjadi konsep kewarganegaraan dalam arti luas yang mencakup baik
mengenai hak dan kewajiban maupun status warga negara. kedua konsep
tersebut sekarang digunakan dalam istilah kewarganegaraan
Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan
Modul 01
Hakikat, Fungsi, dan Tujuan PKn di SD
3. Tujuan dan isi PPKN sd 1994 berkenaan dengan konsep nilai, moral dan norma
yang terkandung dalam pancasila dan UUD 1945. untuk tingkat sekolah dasar
1994 menjabarkan konsep nilai, moral, dan norma pancasila dan UUD 1945 itu
secara 'berjenjang brekelanjutan semakin luas"
dalam pasal 3 UU sisdiknas 20/2003 menyatakan bahwa " pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang bertakwa
kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mendiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
pentingnya peran PKN sekolah perlu dikembangkan sebagai pusat pengembangan
wawasan, sikap, dan ketrampilan hidup dan kehirupan yang demokratis untuk
membangun kehidupan demokrasi.
Fungsi dan Tujuan Pendidikan
Kewarganegaraan
4. mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang
memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu
melaksanakan hak hak dan kewajiban menjadi warga negara yang cerdas,
terampil, dan berkarakter yang diamalkan oleh pancasila dan UUD 1945.
Secara umum PKN SD bertujuan untuk mengembangkan kemempuan :
berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan
berpartisipasi dan bertsnggung jawab, dan bertindak secara cerdas kegiatan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta antikorupsi.
berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
karakter karakter masyarakat indonesia agar hidup bersama denganbangsa-
bangsa lain nya.
Muatan materi dalam pendidikan kewarganegaraan meliputi:
Persatuan dan kesatuan bangsa
Norma, Hukum, dan peraturan
Hak asasi manusia
Kebutuhan warga negara
Konstitusi negara
Kekuasaan dan politik
Pancasila
Globalisasi
Ruang Lngkup PKn di SD
1.
2.
3.
5. Tuntutan Pedagogis PKn di SD
Implikasi dari lingkup isi PKN SD perlu dikaitkan dengan esensi kualitas warga negara yang demokratis
dan bertanggung jawab. olah karena itu guru perlu merumuskan berbagai implikasi dan tuntutan isi
PKn terhadap wawasan demokrasi , sikap demokratis dan tanggung jawab serta perilaku demokratis.
tntutan pedagogis memerlukan persiapan mental, profesionalitas, dan hubungan sosial guru dan murid
yang kohesif. guru seyogianya siap memberi contoh dan menjadi contoh.
PKN Merupakan mata pelajaran dengan visi utama sebagai pendidemokrasi yang bersifat
multidimensional karena merupakan pendidikan nilai demokrasi, pendidikan moral, pendidikan sosial,
dan masalah pendidikan politik, namun yang paling menonjol adalah pendidikan nilai dan moral.
PKN merupakan program pembelajaran nilai dan moral pancasila dan UUD 45 yang bermuara pada
terbentuknya watak pancasila dan uud 45 pada peserta didik. dengan demikian PKN merupakan suatu
bentuk mata pelajaran yang menceriminkan konsep, strategi, dan nuansa confluent education yang
berfokus pada pengembangan manusia.
6. Peran sekolah sebagai wahana psikopendagogis dan sosiopendagogis yang berfungsi sebagai
pendidik moral menjadi semakin penting, pada saat diman hanya sebagian kecil ana yang mendapat
pendidikan moral dari orangtua nya dan peran lembaga keagamaan semakin kecil.
Dalam setiap masyarakat terdapat landasan etika umum, yang bersifat universal, sekalipun
masyarakat pluralistik yang mengandung banyak potensi terjadinya konflik nilai.
Pendidikan nilai di indonesia bersifat tidak sekuler karena negara tidak melepas pendidikan
keagamaan dari tanggungjawabnya. pendidikan moral di indonesia mencakup nilai moral
keagamaan, nilai moral sosial, dan nilai sosioestika.
tiga teori pendidikan nilai di barat yaitu: piaget, kohlberg, dan lickonna.
muatan pendidikan kewarganegaraan secara substansif dan pedagogis mempunyai misi
mengembangkan peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.
MODUL 02
Karakteristik PKn sebagai Pendidikan Nilai
dan Moral
Pendekatan PKn sebagai Pendidikan Nilai dan Moral di SD
7. Proses Pendidikan yang memusatkan perhatian pada pengembangan nilai dan sikap ini di dunia barat dikenal
dengan "Value education, effective education, moral education, character education"
Di Indonesia, wacana pendidikan nilaitersebut secara kurikuler terintegrasi antara lain dalam pendidikan agama,
pendidikan pancasila, dan kewarganegaraan, pendidikan bahasa dan seni.
8. Pendidikan Nilai dan Moral
dalam Standar isi PKn di SD
Pelajaran pendidikan kearganegaraan memfokuskan pada pembentukan warga negara
yang memahami dan mampu melaksanakan hak dan kewajiban sebagai warga negara
indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter.
Tujuan pembelajaran PKn di SD untuk mengembangkan kemampuan:
Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kearganegaraan
Berpartisipasi secara aktif dan bertanggungjawab dan bertindak secara cerdas dalam
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti korupsi.
membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat indonesia agar dapat hidup
bersama dengan bangsa lain.
berinteraksi bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung
dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
1.
2.
9. muatan materi tentang persatuan dan kesatuan bangsa
muatan materi tentang norma
muatan materi tentang hak asasi manusia
muatan materi tentang kebutuhan warga negara
muatan materi tentang konstitusi negara
muatan materi tentang kekuasaan dan politik
muatan materi tentang pancasila
muatan materi ntentang globalisasi
3. Dalam Ruang lingkup mata pelajaran kewarganegaraan secara umum
meliputi substansi kurikuler yang didalam nya mengandung pesan nilai dan
moral sebagai berikut:
10. Konsep "values education, moral education, education for virtues" sebagai program dan proses pendidikan yang
tujuannya selain mengembangkan pikiran, juga mengembangkan nilai dan sikap.
Pendidikan nilai berdasarkan tori Piaget adalah pendidikan nilai moral atau nilai etis yang dikembangkan
berdasarkan pendekatan psikologi perkembangan moral kognitif yang menitikberatkan pada pengembangan perilaku
moral yang dilandasi oleh penalaran moral yang dicapai dalam konteks kehidupan masyarakat.
Kohlberg mengajukan postulat atau anggapan dasar bahwa anak membangun cara berpikir melalui pengalaman
termasuk pengertian konsep moral seperti keadilan,Hak, persamaan, dan kesejahteraan manusia.
Kohlberg menolak pendidikan nilai/karakter tradisional yang berpijak pada pemikiran bahwa ada seperangkat
kebajikan/keadaban (bag of virtues) seperti kejujuran, budi baik, kesabaran, ketegaran yang menjadi landasan
perilaku moral yang memberi implikasi bahwa tugas guru adalah membelajarkan kebajikan itu melalui percontohan
dan komunikasi langsung keyakinan serta memfasilitasi peserta didik untuk melaksanakan kebajikan itu dengan
memberinya penguatan.
Kohlberg mengajukan pendekatan pendidikan nilai dengan menggunakan pendekatan klarifikasi nilai (value
clarification approach). Pendekatan ini bertolak dari asumsi bahwa tidak ada iawaban benar satu-satunya terhadap
suatu dilema moral tetapi di situ ada nilai yang dipegang sebagai dasar berpikir dan berbuat.
Hubungan interaktif
pengembangan nilai dan moral
dalam PKn SD