SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
DESAIN PEMBELAJARAN
MODEL IDI
Muhammad Bachtyar Rosyadi
190709050012
Definisi
 Pengembangan model IDI (Instruksional Development Institute) merupakan
suatu hasil konsorsium antar perguruan tinggi di Amerika Serikat yang dikenal
dengan Uniiversity Consorsium Instructional Development and Technology
(UCIDT).
 Model IDI ini model makro yang telah dikembangkan dan diuji cobakan pada
beberapa negara di Asia dan Eropa dan telah berhasil di 334 institusi
pendidikan di Amerika.
Kelebihan Model IDI
Model IDI ini memiliki keberhasilan yang sangat optimal dalam memecahkan
pembelajaran peserta didik, dan para ahli mengakui bahwa model pembelajaran
ini sebagai hasil rekayasa pembelajaran. Selain itu dalam perencanaan
pembelajaran ini pelajar dituntut untuk dapat berinovasi untuk menciptakan
sesuatu yang baru dan dapat diterima oleh masyarakat. Sehingga dapat
terpecahkannya suatu masalah yang timbul dimasyarakat.
Kekurangan Model IDI
Model perencanaan pembelajaran ini banyak diterapkan pada institute. Maka jika
model ini diterapkan di sekolah-sekolah dasar atau menengah atas kurang cocok
karena pada perencanaan model belajar ini banyak mendidik pelajarnya untuk
menemukan sendiri masalah dan menutut peserta didiknya untuk berinovasi
sendiri dalam pembleajaran.
Tahapan
Model IDI
I
Define
Identifikasi masalah dimulai dengan analisis kebutuhan atau disebut need Assesment. Need
Assesment ini berusaha mencari perbedaan antara apa yang ada dan apa yang idealnya. Karena
banyaknya kebutuhan pengajaran, maka perlu ditentukan prioritas mana yang lebih dahulu dan
mana yang selanjutnya. ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan yaitu : Karakteristik siswa, Kondisi
dan Sumber yang relevan
Fungsi 1
Analisis kebutuhan :
 Keadaan ideal : mahasiswa fakultas pertanian semester VIII harus mengetahui
berbagai cara memberantas hama wereng dan mampu mempraktekkan
berbagai cara tersebut.
 Keadaan sekarang: mereka belum tahu cara-cara memberantas hama wereng,
dan belum mampu mempraktekkan berbagai cara memberantas hama
wereng.
Menentukan prioritas:
 Kebutuhan: mereka perlu mempelajari cara-cara memberantas hama wereng
Merumuskan masalah:
 Bagaimana caranya agar mereka dapat mengetahui dan mampu memberantas
hama wereng.
Fungsi 2
 Karakteristik siswa: kegiatan instruksional hendaknya berorientasi pada siswa.
Siswa tidak lagi dipandang sebagai objek yang bersifat pasif dan dapat
diperlakukan dengan sewenang-wenang oleh pegajar, tetapi sebagai subjek
yang masin-masing mempunyai ciri dan karakteristik sendiri-sendiri.
 Kondisi: berbagai hambatan yang mungkin kita jumpai hendaknya
diidentifikasikan juga untuk mempertimbangkan langkah-langkah selanjutnya.
 Sumber-sumber yang relevan: kecuali hambatan, sumber-sumber yang
tersedia, baik yang bersifat human maupun nonhuman, baik yang sengaja
dirancang maupun yang dapat kita manfaatkan, hendaknya diidentifikasikan
pula. Termasuk dalam sumber-sumber ini juga ketersediaan biaya.
Fungsi 3
 Pengelolaan organisani: (tugas, tanggung jawab, jadwal) Pengelolaan
organisasi pada hakikat pengembang instruksional adalah pekerjaan suatu
tim. Maka pertanyaan penting yang perlu dijawab agar memenuhi ketiga
fungsi dalam pengelolaan organisasi
a. Tugas: apa yang harus dikerjakan?
b. Tanggung jawab:
- Siapa atau apa yang akan mengrjakan itu?
- Siapa atau apa yang mempunyai kemampuan untuk mengerjakan itu?
c. Jadwal: kapan dan dimana harus dikerjakan?
II
Develop
Fungsi 4
Identifikasi tujuan
 TIU (Tujuan Instruktur Umum)
 TIK (Tujuan Instruksional Khusus)
Fungsi 5
 Materi : bagaimanakah urutan isi atau bahan yang akan kita
sajikan? Apakah akan kita pakai pendekatan yang bersifat induktif
(dari hal-hal yang khusus atau contoh-contoh ke hal yang umum
atau generalisasi) ataukan bersifat deduktif (dari hal yang umum
kekhusus)
 Belajar, mengajar : bentuk instruksional yang bagaimana yang
akan kita pakai? Kegiatan laboratorium, kegiatan di kelas, atau
belajar sendiri?
 Media: teknologi instruksional apa yang kita pilih sesuai dengan
karakteristik siswa dan situasi kondisi disini? Apakah kita pakaii
ceramah, field trip, diskusi, tugas individual, praktikum, dan
sebagainya?
Fungsi 6
 Prototype bahan instruksional dikembangkan sesuai dengan TIK
yang sudah dirumuskan. Dengan demikian antara TIK dan bahan
instruksional harus ada hubungan yang erat (relevan).
 Instrument evaluasi perlu disusun. Antara TIK dengan bahan
evaluasi harus terdapat kaitan yang erat karenaevaluasi
bertujuan untuk mengetahui apakah TIK telah tercapai atau
belum.
III
Evaluate
Setelah program instruksional disusun diadakan tes uji coba untuk menentukan
kelemahan dan keunggulan, serta efisiensi dan keefektifan dari program yang
dikembangkan.
Fungsi 7
 Setelah prototype program instruksional tersebut selesai harus kita
diujicobakan. Uji coba ini bisa dilakukan pada sample audience,
mungkin pada teman-teman kita sendiri. Tujuan uji coba ini adalah
untuk mengumpulkan data tentang kelebihan atau kelemahan dan
efisinsi atau keefektifan program.
Fungsi 8
 Tujuan : apakah tujuan yang dapat tercapai? bila tidak,
dimanakah kesalahannya? Sudah tepatkah perumusannya?
 Metode: apakah metode atau teknik yang dipakai sudah cocok
untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut mengingat karakteristik
siswa seperti yang telah diidentifikasi?
 Teknik evaluasi: apakah tidak ada kesalahan dalam pembuatan
instrument evaluasi? Apakah sudah dievaluasi hal-hal yang
seharusnya perlu dievaluasi?
Resources
 ProtoCALL
 http://www.siu.edu/~lmc/protocall.html
 Gustafson, K.L. (1991). Survey of instructional
development models (2nd ed.). Syracuse, New York:
Syracuse University Press.
Questions?

More Related Content

What's hot

perkembangan kepribadian remaja dan implikasinya dalam pendidikan
perkembangan kepribadian remaja dan implikasinya dalam pendidikanperkembangan kepribadian remaja dan implikasinya dalam pendidikan
perkembangan kepribadian remaja dan implikasinya dalam pendidikanJeanny Jannah
 
Strategi dan model pembelajaran p kn komtemporer dan inovatif
Strategi  dan  model  pembelajaran  p kn komtemporer dan inovatifStrategi  dan  model  pembelajaran  p kn komtemporer dan inovatif
Strategi dan model pembelajaran p kn komtemporer dan inovatifeli priyatna laidan
 
Latar belakang perlunya bk di sekolah
Latar belakang perlunya bk di sekolahLatar belakang perlunya bk di sekolah
Latar belakang perlunya bk di sekolahmustazie
 
MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR (Oleh : Anggi Saputra)
MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR (Oleh : Anggi Saputra)MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR (Oleh : Anggi Saputra)
MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR (Oleh : Anggi Saputra)Anggi Saputra
 
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+dwilaksmid
 
Peran dan Urgensi Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar Mengajar
Peran dan Urgensi Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar MengajarPeran dan Urgensi Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar Mengajar
Peran dan Urgensi Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar MengajarNoviaNitaSriHambari1
 
Metode pembelajaran SCL (Student Centered Learning)
Metode pembelajaran SCL (Student Centered Learning)Metode pembelajaran SCL (Student Centered Learning)
Metode pembelajaran SCL (Student Centered Learning)Vina Widya Putri
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
 
Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)
Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)
Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)Rahma Siska Utari
 
Teori belajar koneksionisme, guthrie, hull,dan
Teori belajar koneksionisme, guthrie, hull,danTeori belajar koneksionisme, guthrie, hull,dan
Teori belajar koneksionisme, guthrie, hull,danHelsy Dinafitri II
 
Landasan historis kurikulum
Landasan historis kurikulumLandasan historis kurikulum
Landasan historis kurikulumUlfia Rahmi
 
Bab 4 assure model
Bab 4 assure modelBab 4 assure model
Bab 4 assure modelAnita Adesti
 
ARTIKEL PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI.docx
ARTIKEL PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI.docxARTIKEL PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI.docx
ARTIKEL PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI.docxAsep Saepullah
 
makalah manajemen sekolah-GINA AMRIL
makalah manajemen sekolah-GINA AMRIL makalah manajemen sekolah-GINA AMRIL
makalah manajemen sekolah-GINA AMRIL GINA AMRIL
 
65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaranDani Novita Rahma
 

What's hot (20)

perkembangan kepribadian remaja dan implikasinya dalam pendidikan
perkembangan kepribadian remaja dan implikasinya dalam pendidikanperkembangan kepribadian remaja dan implikasinya dalam pendidikan
perkembangan kepribadian remaja dan implikasinya dalam pendidikan
 
Strategi dan model pembelajaran p kn komtemporer dan inovatif
Strategi  dan  model  pembelajaran  p kn komtemporer dan inovatifStrategi  dan  model  pembelajaran  p kn komtemporer dan inovatif
Strategi dan model pembelajaran p kn komtemporer dan inovatif
 
Latar belakang perlunya bk di sekolah
Latar belakang perlunya bk di sekolahLatar belakang perlunya bk di sekolah
Latar belakang perlunya bk di sekolah
 
MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR (Oleh : Anggi Saputra)
MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR (Oleh : Anggi Saputra)MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR (Oleh : Anggi Saputra)
MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR (Oleh : Anggi Saputra)
 
Konsep dasar media
Konsep dasar mediaKonsep dasar media
Konsep dasar media
 
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
Perkembangan bk, bk komprehensif, pola 17+
 
Peran dan Urgensi Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar Mengajar
Peran dan Urgensi Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar MengajarPeran dan Urgensi Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar Mengajar
Peran dan Urgensi Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar Mengajar
 
Metode pembelajaran SCL (Student Centered Learning)
Metode pembelajaran SCL (Student Centered Learning)Metode pembelajaran SCL (Student Centered Learning)
Metode pembelajaran SCL (Student Centered Learning)
 
Teori Belajar Motivasi
Teori Belajar MotivasiTeori Belajar Motivasi
Teori Belajar Motivasi
 
Makalah manajemen berbasis sekolah
Makalah manajemen berbasis sekolahMakalah manajemen berbasis sekolah
Makalah manajemen berbasis sekolah
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
 
Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)
Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)
Perbedaan Research & Development (R&D) dan Development Research (DR)
 
Teori belajar koneksionisme, guthrie, hull,dan
Teori belajar koneksionisme, guthrie, hull,danTeori belajar koneksionisme, guthrie, hull,dan
Teori belajar koneksionisme, guthrie, hull,dan
 
Landasan historis kurikulum
Landasan historis kurikulumLandasan historis kurikulum
Landasan historis kurikulum
 
4. teori-belajar
4. teori-belajar4. teori-belajar
4. teori-belajar
 
Bab 4 assure model
Bab 4 assure modelBab 4 assure model
Bab 4 assure model
 
ARTIKEL PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI.docx
ARTIKEL PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI.docxARTIKEL PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI.docx
ARTIKEL PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI.docx
 
makalah manajemen sekolah-GINA AMRIL
makalah manajemen sekolah-GINA AMRIL makalah manajemen sekolah-GINA AMRIL
makalah manajemen sekolah-GINA AMRIL
 
Sosiometri 1
Sosiometri 1Sosiometri 1
Sosiometri 1
 
65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
 

Similar to MUHAMMAD BACHTYAR ROSYADI_190709050012_ MODEL IDI.pptx

Eghy pancarrani 2 a kurikulum pembelajaran
Eghy pancarrani 2 a kurikulum pembelajaranEghy pancarrani 2 a kurikulum pembelajaran
Eghy pancarrani 2 a kurikulum pembelajaranEghy Yudhistira
 
Dokumen-tips-analisis-swot-dalam-model-pengajaran-pemprosesan-maklumat-dan-mo...
Dokumen-tips-analisis-swot-dalam-model-pengajaran-pemprosesan-maklumat-dan-mo...Dokumen-tips-analisis-swot-dalam-model-pengajaran-pemprosesan-maklumat-dan-mo...
Dokumen-tips-analisis-swot-dalam-model-pengajaran-pemprosesan-maklumat-dan-mo...AlfsbyForum
 
Model Pendidikan Bagi Orang Dewasa
Model Pendidikan Bagi Orang DewasaModel Pendidikan Bagi Orang Dewasa
Model Pendidikan Bagi Orang DewasaRatihkumala4
 
1.3c Model Problem Based Learning.pptx
1.3c    Model Problem Based Learning.pptx1.3c    Model Problem Based Learning.pptx
1.3c Model Problem Based Learning.pptxAndiNurmiah
 
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana SumantriStrategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana SumantriHariyatunnisa Ahmad
 
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)elissugiharti1
 
model model pengembangan media pembelajaran
 model model pengembangan media pembelajaran  model model pengembangan media pembelajaran
model model pengembangan media pembelajaran Dwi Karyani
 
Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)
Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)
Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)Hariyatunnisa Ahmad
 
Model pembelajaran berbasis masalah 1
Model pembelajaran berbasis masalah 1Model pembelajaran berbasis masalah 1
Model pembelajaran berbasis masalah 1Taryadi Taryadi
 
Model-model Pembelajaran Bahasa arab zaman modern dengan teknologi terjini
Model-model Pembelajaran Bahasa arab zaman modern dengan teknologi terjiniModel-model Pembelajaran Bahasa arab zaman modern dengan teknologi terjini
Model-model Pembelajaran Bahasa arab zaman modern dengan teknologi terjiniMuhammadFahri34
 
Model pengajaran
Model pengajaranModel pengajaran
Model pengajaranReni Nazta
 
Manajemen kurikulum 2014
Manajemen kurikulum 2014Manajemen kurikulum 2014
Manajemen kurikulum 2014Rochimudin
 
Model Treffinger.pembelajaran di sekolah dasarpptx
Model Treffinger.pembelajaran di sekolah dasarpptxModel Treffinger.pembelajaran di sekolah dasarpptx
Model Treffinger.pembelajaran di sekolah dasarpptxHarryRifallHerdiana
 
Interaksi 9: Model ASSURE dalam membina RPH
Interaksi 9: Model ASSURE dalam membina RPHInteraksi 9: Model ASSURE dalam membina RPH
Interaksi 9: Model ASSURE dalam membina RPHsuhaimi zulkipli
 
Langkah 9 designing and conducting formative evaluations
Langkah 9  designing and conducting formative evaluationsLangkah 9  designing and conducting formative evaluations
Langkah 9 designing and conducting formative evaluationsEDUCATIONAL TECHNOLOGY
 

Similar to MUHAMMAD BACHTYAR ROSYADI_190709050012_ MODEL IDI.pptx (20)

Eghy pancarrani 2 a kurikulum pembelajaran
Eghy pancarrani 2 a kurikulum pembelajaranEghy pancarrani 2 a kurikulum pembelajaran
Eghy pancarrani 2 a kurikulum pembelajaran
 
Dokumen-tips-analisis-swot-dalam-model-pengajaran-pemprosesan-maklumat-dan-mo...
Dokumen-tips-analisis-swot-dalam-model-pengajaran-pemprosesan-maklumat-dan-mo...Dokumen-tips-analisis-swot-dalam-model-pengajaran-pemprosesan-maklumat-dan-mo...
Dokumen-tips-analisis-swot-dalam-model-pengajaran-pemprosesan-maklumat-dan-mo...
 
Model Pendidikan Bagi Orang Dewasa
Model Pendidikan Bagi Orang DewasaModel Pendidikan Bagi Orang Dewasa
Model Pendidikan Bagi Orang Dewasa
 
1.3c Model Problem Based Learning.pptx
1.3c    Model Problem Based Learning.pptx1.3c    Model Problem Based Learning.pptx
1.3c Model Problem Based Learning.pptx
 
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana SumantriStrategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
Strategi Belajar Mengajar - Mulyana Sumantri
 
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
 
model model pengembangan media pembelajaran
 model model pengembangan media pembelajaran  model model pengembangan media pembelajaran
model model pengembangan media pembelajaran
 
Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)
Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)
Strategi Belajar Mengajar (Mulyana Sumantri)
 
Model pembelajaran berbasis masalah 1
Model pembelajaran berbasis masalah 1Model pembelajaran berbasis masalah 1
Model pembelajaran berbasis masalah 1
 
Model-model Pembelajaran Bahasa arab zaman modern dengan teknologi terjini
Model-model Pembelajaran Bahasa arab zaman modern dengan teknologi terjiniModel-model Pembelajaran Bahasa arab zaman modern dengan teknologi terjini
Model-model Pembelajaran Bahasa arab zaman modern dengan teknologi terjini
 
Tugas Otin
Tugas OtinTugas Otin
Tugas Otin
 
Model pengajaran
Model pengajaranModel pengajaran
Model pengajaran
 
Manajemen kurikulum 2014
Manajemen kurikulum 2014Manajemen kurikulum 2014
Manajemen kurikulum 2014
 
Ptk aditya
Ptk adityaPtk aditya
Ptk aditya
 
Proposal tesis model assure
Proposal tesis model assureProposal tesis model assure
Proposal tesis model assure
 
Model Treffinger.pembelajaran di sekolah dasarpptx
Model Treffinger.pembelajaran di sekolah dasarpptxModel Treffinger.pembelajaran di sekolah dasarpptx
Model Treffinger.pembelajaran di sekolah dasarpptx
 
Interaksi 9: Model ASSURE dalam membina RPH
Interaksi 9: Model ASSURE dalam membina RPHInteraksi 9: Model ASSURE dalam membina RPH
Interaksi 9: Model ASSURE dalam membina RPH
 
Model pengkur
Model pengkurModel pengkur
Model pengkur
 
Model-model Pembelajaran
Model-model PembelajaranModel-model Pembelajaran
Model-model Pembelajaran
 
Langkah 9 designing and conducting formative evaluations
Langkah 9  designing and conducting formative evaluationsLangkah 9  designing and conducting formative evaluations
Langkah 9 designing and conducting formative evaluations
 

Recently uploaded

Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
 
Jual Cytotec Di Sumba Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sumba Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Sumba Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sumba Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
 
Jual Cytotec Blora 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Blora 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Blora 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Blora 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasissupi412
 
PPT ANALISIS KEUANGAN PEMERINTAH (1).pptx
PPT ANALISIS KEUANGAN PEMERINTAH  (1).pptxPPT ANALISIS KEUANGAN PEMERINTAH  (1).pptx
PPT ANALISIS KEUANGAN PEMERINTAH (1).pptxfajar710984
 
Persyaratan Adminduk - Disdukcapil Kab. Kebumen
Persyaratan Adminduk - Disdukcapil Kab. KebumenPersyaratan Adminduk - Disdukcapil Kab. Kebumen
Persyaratan Adminduk - Disdukcapil Kab. KebumenPemdes Wonoyoso
 
PPT usaha Air Minum masak untuk jualan- Umum fix.pptx
PPT usaha Air Minum masak untuk jualan- Umum fix.pptxPPT usaha Air Minum masak untuk jualan- Umum fix.pptx
PPT usaha Air Minum masak untuk jualan- Umum fix.pptxfirbadian97
 

Recently uploaded (9)

Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
 
Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sinjai Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
Jual Cytotec Di Sumba Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sumba Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Sumba Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Sumba Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
Jual Cytotec Blora 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Blora 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Blora 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Blora 👗082322223014👗Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
Obat Aborsi Medan 082223109953 Klinik Jual Obat Aborsi Di Medan
Obat Aborsi Medan 082223109953 Klinik Jual Obat Aborsi Di MedanObat Aborsi Medan 082223109953 Klinik Jual Obat Aborsi Di Medan
Obat Aborsi Medan 082223109953 Klinik Jual Obat Aborsi Di Medan
 
Obat Aborsi Bandung ( Ampuh ) 082223109953 Jual Cytotec Asli Obat Telat Bulan...
Obat Aborsi Bandung ( Ampuh ) 082223109953 Jual Cytotec Asli Obat Telat Bulan...Obat Aborsi Bandung ( Ampuh ) 082223109953 Jual Cytotec Asli Obat Telat Bulan...
Obat Aborsi Bandung ( Ampuh ) 082223109953 Jual Cytotec Asli Obat Telat Bulan...
 
PPT ANALISIS KEUANGAN PEMERINTAH (1).pptx
PPT ANALISIS KEUANGAN PEMERINTAH  (1).pptxPPT ANALISIS KEUANGAN PEMERINTAH  (1).pptx
PPT ANALISIS KEUANGAN PEMERINTAH (1).pptx
 
Persyaratan Adminduk - Disdukcapil Kab. Kebumen
Persyaratan Adminduk - Disdukcapil Kab. KebumenPersyaratan Adminduk - Disdukcapil Kab. Kebumen
Persyaratan Adminduk - Disdukcapil Kab. Kebumen
 
PPT usaha Air Minum masak untuk jualan- Umum fix.pptx
PPT usaha Air Minum masak untuk jualan- Umum fix.pptxPPT usaha Air Minum masak untuk jualan- Umum fix.pptx
PPT usaha Air Minum masak untuk jualan- Umum fix.pptx
 

MUHAMMAD BACHTYAR ROSYADI_190709050012_ MODEL IDI.pptx

  • 1. DESAIN PEMBELAJARAN MODEL IDI Muhammad Bachtyar Rosyadi 190709050012
  • 2. Definisi  Pengembangan model IDI (Instruksional Development Institute) merupakan suatu hasil konsorsium antar perguruan tinggi di Amerika Serikat yang dikenal dengan Uniiversity Consorsium Instructional Development and Technology (UCIDT).  Model IDI ini model makro yang telah dikembangkan dan diuji cobakan pada beberapa negara di Asia dan Eropa dan telah berhasil di 334 institusi pendidikan di Amerika.
  • 3. Kelebihan Model IDI Model IDI ini memiliki keberhasilan yang sangat optimal dalam memecahkan pembelajaran peserta didik, dan para ahli mengakui bahwa model pembelajaran ini sebagai hasil rekayasa pembelajaran. Selain itu dalam perencanaan pembelajaran ini pelajar dituntut untuk dapat berinovasi untuk menciptakan sesuatu yang baru dan dapat diterima oleh masyarakat. Sehingga dapat terpecahkannya suatu masalah yang timbul dimasyarakat.
  • 4. Kekurangan Model IDI Model perencanaan pembelajaran ini banyak diterapkan pada institute. Maka jika model ini diterapkan di sekolah-sekolah dasar atau menengah atas kurang cocok karena pada perencanaan model belajar ini banyak mendidik pelajarnya untuk menemukan sendiri masalah dan menutut peserta didiknya untuk berinovasi sendiri dalam pembleajaran.
  • 7. Identifikasi masalah dimulai dengan analisis kebutuhan atau disebut need Assesment. Need Assesment ini berusaha mencari perbedaan antara apa yang ada dan apa yang idealnya. Karena banyaknya kebutuhan pengajaran, maka perlu ditentukan prioritas mana yang lebih dahulu dan mana yang selanjutnya. ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan yaitu : Karakteristik siswa, Kondisi dan Sumber yang relevan
  • 8. Fungsi 1 Analisis kebutuhan :  Keadaan ideal : mahasiswa fakultas pertanian semester VIII harus mengetahui berbagai cara memberantas hama wereng dan mampu mempraktekkan berbagai cara tersebut.  Keadaan sekarang: mereka belum tahu cara-cara memberantas hama wereng, dan belum mampu mempraktekkan berbagai cara memberantas hama wereng. Menentukan prioritas:  Kebutuhan: mereka perlu mempelajari cara-cara memberantas hama wereng Merumuskan masalah:  Bagaimana caranya agar mereka dapat mengetahui dan mampu memberantas hama wereng.
  • 9. Fungsi 2  Karakteristik siswa: kegiatan instruksional hendaknya berorientasi pada siswa. Siswa tidak lagi dipandang sebagai objek yang bersifat pasif dan dapat diperlakukan dengan sewenang-wenang oleh pegajar, tetapi sebagai subjek yang masin-masing mempunyai ciri dan karakteristik sendiri-sendiri.  Kondisi: berbagai hambatan yang mungkin kita jumpai hendaknya diidentifikasikan juga untuk mempertimbangkan langkah-langkah selanjutnya.  Sumber-sumber yang relevan: kecuali hambatan, sumber-sumber yang tersedia, baik yang bersifat human maupun nonhuman, baik yang sengaja dirancang maupun yang dapat kita manfaatkan, hendaknya diidentifikasikan pula. Termasuk dalam sumber-sumber ini juga ketersediaan biaya.
  • 10. Fungsi 3  Pengelolaan organisani: (tugas, tanggung jawab, jadwal) Pengelolaan organisasi pada hakikat pengembang instruksional adalah pekerjaan suatu tim. Maka pertanyaan penting yang perlu dijawab agar memenuhi ketiga fungsi dalam pengelolaan organisasi a. Tugas: apa yang harus dikerjakan? b. Tanggung jawab: - Siapa atau apa yang akan mengrjakan itu? - Siapa atau apa yang mempunyai kemampuan untuk mengerjakan itu? c. Jadwal: kapan dan dimana harus dikerjakan?
  • 12. Fungsi 4 Identifikasi tujuan  TIU (Tujuan Instruktur Umum)  TIK (Tujuan Instruksional Khusus)
  • 13. Fungsi 5  Materi : bagaimanakah urutan isi atau bahan yang akan kita sajikan? Apakah akan kita pakai pendekatan yang bersifat induktif (dari hal-hal yang khusus atau contoh-contoh ke hal yang umum atau generalisasi) ataukan bersifat deduktif (dari hal yang umum kekhusus)  Belajar, mengajar : bentuk instruksional yang bagaimana yang akan kita pakai? Kegiatan laboratorium, kegiatan di kelas, atau belajar sendiri?  Media: teknologi instruksional apa yang kita pilih sesuai dengan karakteristik siswa dan situasi kondisi disini? Apakah kita pakaii ceramah, field trip, diskusi, tugas individual, praktikum, dan sebagainya?
  • 14. Fungsi 6  Prototype bahan instruksional dikembangkan sesuai dengan TIK yang sudah dirumuskan. Dengan demikian antara TIK dan bahan instruksional harus ada hubungan yang erat (relevan).  Instrument evaluasi perlu disusun. Antara TIK dengan bahan evaluasi harus terdapat kaitan yang erat karenaevaluasi bertujuan untuk mengetahui apakah TIK telah tercapai atau belum.
  • 16. Setelah program instruksional disusun diadakan tes uji coba untuk menentukan kelemahan dan keunggulan, serta efisiensi dan keefektifan dari program yang dikembangkan.
  • 17. Fungsi 7  Setelah prototype program instruksional tersebut selesai harus kita diujicobakan. Uji coba ini bisa dilakukan pada sample audience, mungkin pada teman-teman kita sendiri. Tujuan uji coba ini adalah untuk mengumpulkan data tentang kelebihan atau kelemahan dan efisinsi atau keefektifan program.
  • 18. Fungsi 8  Tujuan : apakah tujuan yang dapat tercapai? bila tidak, dimanakah kesalahannya? Sudah tepatkah perumusannya?  Metode: apakah metode atau teknik yang dipakai sudah cocok untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut mengingat karakteristik siswa seperti yang telah diidentifikasi?  Teknik evaluasi: apakah tidak ada kesalahan dalam pembuatan instrument evaluasi? Apakah sudah dievaluasi hal-hal yang seharusnya perlu dievaluasi?
  • 19.
  • 20. Resources  ProtoCALL  http://www.siu.edu/~lmc/protocall.html  Gustafson, K.L. (1991). Survey of instructional development models (2nd ed.). Syracuse, New York: Syracuse University Press.