3. Antara Syariah dan Fikih
Syariah adalah aturan-aturan yang ditetapkan oleh Allah Swt
untuk dijadikan pedoman bagi manusia dalam mengatur hubungan dengan Tuhan,
dengan manusia beserta seluruh alam semesta.
Sedangkan fikh adalah ilmu yang menerangkan tentang
hukum syara’ (ketentuan-ketentuan hukumdari Allah) tentang perbuatan manusia
berdasarkan dalil yang terperinci serta ditemukan melalui penalaran para mujtahid
atau ulama.
4. Pemetaan syariah dan fikih;
Aspek Syariah Fikih
Ruang Lingkup Luas, mencakup semua ajaran
Islam
Sempit, merupakan bagian dari syariah
Sifat Kebenaran Mutlak dan absolut, karena
bersumber dari wahyu
Relatif, karena merupakan produk akal
mujtahid
Substansi Ajaran Fundamental, menetapkan
pokok-pokok ajaran Islam
Instrumental, merupakan rincian atau
penjelasan dari ajaran pokok
Keberadaan Terdapat dalam Alquran dan
Hadis
Terdapat dalam kitab fikih
Kesatuan dan Keragaman Hanya satu dan merupakan
kesatuan
Beragam, terdapat banyak pendapat
5. Contoh kasus..
Syariah; sebeum salat wajib berwudu apabila tersedia air dan tidak
berbahaya (misal terlalu dingin)
Fikih; apakah wudu batal apabila bersentuhan? – ada ulama yang
menyatakan batal secara mutlak, adapula yang menyatakan hanya batal bila
disertai nafsu, dan masih banyak lagi pendapat soal ini. Tapi mereka semua
sepakat bahwa sebelum salat, harus berwudu
Kita harus keukeh menjalankan syariah, tapi harus toleran dalam persoalan
fikih
6. Sumber-Sumber utama ajaran Islam
Alqur’an
Definisi; Alquran adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw melalui
malaikat Jibril dengan menggunakan bahasa Arab, sebagai hujjah (bukti) kerasulan Nabi
Muhammad, dan membacanya adalah ibadah.
Sejarah diturunkanya; Alquran diturunkan kepada nabi Muhammad saw secara berangsur-
angsur supaya mudah dihafal, mudah dicerna, dan sebagai respons atas persoalan-persoalan
yang terjadi pada masa itu.
Periodesasi wahyu: Alquran turun dalam dua periode, yaitu periode Mekkah dan Periode
Madaniyah.. Sedangkan Periode Madinah, diturunkan setelah nabi hijrah ke Madinah
Sejarah kodifikasi; Alquran mulai dibukukan pada masa pemerintahan khalifah Abu Bakar
Ash-shiddieq, dan disempurnakan pada masa pemerintahan Khalifah Usman bin Affan.
7. Selain Alquran, sumber utama lainnya adalah
hadis..
Hadis adalah penuturan sahabat tentang Rasulullah saw. baik mengenai perkataan, perbuatan,
maupun persetujuan beliau.
Maka bentuk hadis ada tiga perkataan/sabda (qauliyah), perbuatan (fi’liyah) dan persetujuan
(taqririyah)
Pembukuan hadis mulai dilakukan pada abad ke-2 H, pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz
(Dinasti Bani Umayyah
Cara hadis menjelaskan (bayan) Alquran:
Bayan Tafsir, yaitu menjelaskan apa yang terkandung dalam Alquran.
Bayan tafshil memberikan perincian bagi yang masih umum
Bayan Taqyid, memberikan batasan bagi ketentuan Allah Swt. yang bersifat mutlak
Bayan Takhshish mengkhususkan cakupan ketentuan yang umum
Bayan Taqrir, menguatkan ketentuan yang sudah disebutkan dalam Alquran
*Bayan Tasyri’, menetapkan hukum baru yang belum ditetapkan dalam Alquran.
8. Mengenal “anatomi” hadis
Sebuah hadis terdiri dari tiga bagian ;
Sanad ; yaitu rantai periwayat hadis itu sampai
kepada Rasulullah
Matan; isi dari hadis
Rawi; yang meriwayatkan hadis beserta
sanadnya.
9. Contoh;
ِحْمُر ُنْب ُدَّمَحُم اَنَثَّدَحَو ح ٌْثيَل اَنَثَّدَح ٍديِعَس ُنْب ُةَبْيَتُق اَنَثَّدَحُْثيَّلال اَنَرَبْخَأ ِر ِاجَهُمْلا ِْنبَح ىِبَأ ِْنب َدي ِزَي َْنعىِبَأ َْنع ٍبيِب
ِْنب ِ َّاَّلل ِدْبَع َْنع ِْريَخْلاو ٍرَْمع
Telah menyampaikan kepada kami Qutaibah bin Said, dari Laits dari
Muhammad bin Rumhi bin Muhajir, dari Laits, dari Yazid bin Abu Habib, dari
Abul Khair, dari Abdullah bin Umar
ِ َّاَّلل َلوُسَر َلَأَس ًالُجَر َّنَأ-وسلم عليه هللا صلى-ْيَخ ِمَالْسِاإل ُّىَأٌرَلاَق«ُأَرْقَتَو َماَعَّطال ُمِعْطُت
ْف ِرْعَت ْمَل ْنَمَو َتْفََرع ْنَم ىَلَع َمَالَّسال»
Bahwa seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah saw, Islam
seperti apakah yang paling baik? Beliau menjawab, “berilah
makanan dan sampaikanlah salam kepada orang yang kenal
maupun tidak kau kenal”
مسلم رواه
Diriwayatkan oleh Imam Muslim
Sanad
Rawi
Matan
10. Pembagian hadis..
Dari segi jumlah perowinya, Hadis dibagi menjadi 3
yaitu hadis mutawatir, hadis masyhur dan hadis ahad.
Dari segi kualitasnya, hadis dibagi menjadi 4 yaitu;
hadis shahih, hadis hasan, hadis dhaif dan hadis
maudhu.
11. Apabila tidak eksplisit di Alquran dan
Hadis, maka dilakukan
ijtihad, yang hanya bisa dilakukan oleh mujtahid, yakni
ulama yang mampu secara keilmuan dan integritas
ketakwaan untuk melakukannya.
Ijtihad adalah mencurahkan segala kesanggupan dalam
mengeluarkan hokum syara yang bersifat amaliyah dari dalil-
dalilnya yang terperinci baik dalam Alquran maupun dalam
Hadis.
12. Caranya?
Metode, cara, teori, atau kerangka konseptual yang dipergunakan para ulama dalam
berijtihad/ menetapkan hukum suatu persoalan ada dua
yaitu metode yang disepakati oleh para jumhur ulama (fuqaha’ dan ushuliyyun), dan metode
yang masih diperselisihkan di antara mereka.
Metode yang disepakati adalah ijma’ (kesepakatan ulama )dan qiyas (analogi),
sedangkan metode yang masih diperselisihkan adalah istihsan, istishab, fatwa shahabi,
maslahah mursalah, ‘urf dan saddudz dzari’ah.
Maqashid syariah diartikan dengan maksud atau tujuan ditetapkannya suatu ketentuan
syariah atau hukum Allah. Pengertian tersebut dilandasi asumsi bahwa penetapan
syariah memiliki tujuan tertentu oleh Pembuatnya yakni Allah Swt. Dan tujuan tersebut
diyakini adalah untuk kemaslahatan manusia sebagai sasaran syariah.
13. sekian dan terimakasih..
Bila ada pertanyaan, silakan disampaikan di forum atau disampaikan padaa
pertemuan langsung ‘non-daring’