4. Masalah transportasi timbul karena terdapat barang
yang homogen dari beberapa sumber ke beberapa
tujuan yang berhubungan dalam penentuan biaya total
transportasi . Maka dibutuhkan metode yang dapat
meminimumkan biaya total transportasi maka penulis
menggunakan Aplikasi Metode Transportasi
Pendekatan Vogel dalam meminimumkan biaya
transportasi terhadap pendistribusian minyak tanah di
kabupaten (Bungo, Tebo dan Tanjung Jabung Barat)
5. Perkembangan sektor minyak dan gas buni di Indonesia di
tujukan untuk menopang pembangunan bagi negara maka
Pertamina harus mempersiapkan diri dengan memperbaiki
sistem distribusi bahan bakar minyak. Provinsi Jambi yang
memiliki delapan Kabupaten yang terdiri dari 48
kecamatan dan 21 agen serta 210 pangkalan memperoleh
supply minyak tanah 310 KL/Hari (Hiswana Migas, 2002).
Maka diperoleh rumusan masalah yaitu bagaimanakah cara
meminimumkan biaya transportasi dengan menggunakan
metode pendekatan vogel terhadap pendistirbusian minyak
tanah di kabupaten (Bungo, Tebo dan Tanjung Jabung
Barat).
6. Menurut Subagyo,dkk(1997) metode transportasi
merupakan suatu metode yang digunakan untuk
mengatur distribusi dari sumber-sumber yang
menyediakan produk yang sama, ke tempat-tempat
yang membutuhkan secara optimal.
Taha(1996) arti sederhana metode transportasi
berusaha menentukan sebuah rencana transortasi
barang dari sejumlah sumber ke sejumlah tujuan.
Perumusan masalah metode transportasi : jika
kebutuhan = kapasitas, jika kebutuhan lebih kecil dari
kapasitas, bila kebutuhan lebih besar dari kapasitas.
7. Tujuan dari penelitian adalah mendapatkan biaya
transporasi yang minimum dengan menggunakan
Metode Transportasi Pendekatan Vogel terhadapa
pendistribusian minyak tanah pada kabupaten
(Bungo, Tebo dan Tanjung Jabung Barat).
Asumsi : biaya transportasi proporsional secara
langsung dengan jarak tempuh, proporsionla
langsung dengan jumlah unit yang dikirmkan,
proporsional langsung dengan biaya marjin, keadaan
jalan raya normal, mobil tangki dalam keadaan baik,
jumlah kapasitas sama dengan jumlah kebutuhan.
8.
9. Menurut Taha (1996) metode pendekatan Vogel merupakan
metode yang lebih mudah untuk dapat mengatur alokasi
beberapa sumber kebeberapa daerah pemasaran. Adapun
langkah-langkah:
1. Evaluasi venalti untuk setiap baris dan kolom dengan
mengurangkan biaya angkut terkecil dalam baris dan
kolom dari biaya angkut terkecil berikutnya dalam baris
dan kolom yang sama.
2. Identifikasi baris dan kolom dengan penalti terbesar,
pilih nilai yang sama secara sembarang.
3. Jika tepat satu baris atau satu kolom yang belum di
silang berhentilah.
10. Tempat dan waktu :
tempat penelitian di Pertamina Kasang Jambi, Hiswana
Migas, agen-agen di provinsi Jambi, Subdin tata ruang dan
prasaranaWilayah Provinsi dan Badan Pusat Statistik.
Pada tanggal : 14 Juni sd 30 Juni 2002.
Jenis penelitian termasuk dalam kategori penelitian terapan
yaitu berupa analisis sebuah metode pendekatan vogel.
Teknik analisis data : analisis data dapat di lakukan dengan
menggunakan langkah-langkah dalam metode transportasi
pendekatan vogel.
Variabel keputusan : yaitu mendapatkan biaya transportasi
yang minimum terhadap jumlah barang yang harus
dikirimkan ke tempat tujuan tertentu.
11. Untuk memenuhi kondisi bahwa biaya transportasi
yang diperoleh minimum akan dipelakukan evaluasi
basis dan evaluasi non basis. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa biaya total transportasi yang
dicapai adalah minimum karena tidak ada cell yang
negatif, hasil yang diperoleh lebih kecil dari biaya
transpor yang telah di tetapkan Pertamina.
12. Kesimpulan :
Jumlah alokasi minyak tanah dari agen ke pangkalan
yang memenuhi asumsi kapasitas = kebutuhan yaitu
kabupaten Bungo jumlah kapasitas = jumlah
kebutuhan 30KL, kabupaten Tebo jumlah kapasitas =
jumlah kebutuhan yaitu 14,6KL, Kabupaten Tanjung
Jabung Barat jumlah kapasitas = jumlah kebutuhan
yaitu 24,4 KL.