1. Amplifier & OP - Amplifier
Disusun Oleh :
Muhamad Cahyo Ardi Prabowo
1410501029
Pembimbing :
R. Suryoto Edy R, S.T., M.Eng.
Fakultas Teknik
Program Studi Teknik Elektro
UNIVERSITAS TIDAR
2. Daftar Isi
• Pengertian Amplifier,
• Jenis Amplifier,
• Hubungan Amplifier & Gain,
• Penerapan Amplifier,
• Pengertian Operational Amplifier,
• Jenis Operational Amplifier
• Daftar Pustaka
3. Pengertian Amplifier
• Amplifier, bisa juga disebut amp adalah rangkaian komponen
elektronika yang dipakai untuk menguatkan daya. Daya dipengaruhi
oleh arus ( I ) dan tegangan ( V ). Amplifier akan memperkuat sinyal
arus ( I ) dan tegangan ( V ) listrik dari masukannya sehingga
keluarannya menjadi arus ( I ) dan tegangan ( V ) listrik yang lebih
besar dari masukannya.
Gambar 1.1.
Vi = Tegangan Input
Vo= Tegangan Output
Vo = 2 x Vi
5. Jenis Amplifier
3. Output Capacitor Less ( keluaran tanpa kapasitor )
Yaitu rangkaian amplifier yang memiliki skema rangkaian dari
transistor / IC penguat final langsung ke keluaran speaker ( tanpa
pelantara apapun ). Umumnya tegangan amplifier ini simetris yaitu
+ (positif), 0 (nol), – (negatif).
6. Jenis Amplifier
1. Output Transformer Less ( keluaran tanpa trafo )
Yaitu rangkaian amplifier yang menggunakan elco sebagai ganti
transformer, misalkan nilai 2200uf untuk amplifier yang memiliki
watt besar.
2. Bridge Transformator Less
Yaitu rangkaian amplifier OCL yang digabung dengan metode
Bridge (jembatan). Sehingga daya keluaran-nya menjadi 2 kali lipat
dari power rangkaian amplifier OCL.
7. Hubungan Amplifier & Gain
• Besarnya penguatan dalam amplifier sering dikenal dengan istilah
gain. Gain merupakan hasil bagi dari daya di bagian keluaran
dengan daya di bagian masukan dalam bentuk fungsi frekuensi.
Ukuran gain yaitu decible (dB).
• Gain power amplifier yaitu gain yang memiliki penguatan antara 20
kali sampai 100 kali dari sinyal masukan.
• Rumus Gain :
G ( dB ) = 10 log ( P out / P in )).
P out : Daya output, dan P in : Daya input.
8. Penerapan Amplifier
• Dalam bidang audio, amplifier akan menguatkan sinyal suara
berbentuk analog dari sumber suara yaitu memperkuat sinyal / gain
arus ( I ) dan tegangan ( V ) listrik berbentuk sinyal AC dari input-
nya menjadi arus listrik AC dengan arus ( I ), tegangan ( V ) yang
lebih besar, sehingga output dayanya juga akan menjadi lebih
besar.
• Audio amplifier memperkuat sinyal di Audio (suara) kisaran kurang
dari 20 kHz, amplifier RF memperkuat frekuensi di frekuensi radio
kisaran antara 20 kHz dan 300 GHz.
9. Penerapan Amplifier
• Pada rangkaian Power Amplifier pada proses penguatan audio
terbagi menjadi dua kelompok yaitu :
1. Penguat sinyal tegangan ( V ) disebut driver menggunakan
susunan transistor darlington,
2. Penguat arus ( I ) atau penguat daya susunannya transistor
paralel, masing-masing transisistor berdaya besar dan
menggunakan sirip pendingin untuk membuang panas ke
udara.
11. Operational Amplifier
Penguat operasional atau yang biasa disebut op-amp merupakan
suatu jenis penguat elektronika dengan sambatan arus searah yang
memiliki bati / gain sangat besar dengan dua masukan dan satu
keluaran. Penguat operasional pada umumnya tersedia dalam
bentuk sirkuit terpadu, dapat dalam bentuk rangkaian seri maupun
paralel.
Gambar 1.4.
Sirkuit terpadu penguat
operasional dalam konfigurasi 8-
pin.
12. Operational Amplifier
Penguat operasional dalam bentuk rangkaian terpadu memiliki
karakteristik yang mendekati karakteristik penguat operasional ideal
tanpa perlu memperhatikan apa yang terdapat di dalamnya.
Karakteristik penguat operasional ideal adalah:
1. Bati tegangan tidak terbatas,
2. Impedansi masukan tidak terbatas,
3. Impedansi keluaran nol,
4. Lebar pita tidak terbatas,
5. Tegangan offset nol (kondisi ketika masukan sebesar nol).
14. Operational Amplifier
Pada gambar sirkuit internal 741 dapat dijelaskan bahwa transistor,
masukan terhubung dengan konfigurasi penguat emiter NPN yang
keluarannya terhubung secara langsung kepada sepasang
transistor PNP yang terkonfigurasi sebagai penguat basis bersama.
Konfigurasi ini memisahkan masukan dan mencegah sinyal umpan
balik yang mungkin memiliki efek berbahaya yang bergantung pada
frekuensi.
15. Operational Amplifier
Gambar 1.6. Simbol OP - Amp
V+ = masukan non-pembalik
V_ = masukan pembalik
V out = keluaran
Vs+ = catu daya positif
Vs- = catu daya negatif
16. Jenis Operational Amplifier
1. Penguat Pembalik / Non Inverting
Sebuah penguat pembalik menggunakan umpan balik negatif untuk
membalik dan menguatkan sebuah tegangan. Resistor Rf
melewatkan sebagian sinyal keluaran kembali ke masukan. Karena
keluaran tak sefase sebesar 180°, maka nilai keluaran tersebut
secara efektif mengurangi besar masukan. Ini mengurangi bati
keseluruhan dari penguat.
Gambar 1.7.
Penguat Non Inverting.
17. Jenis Operational Amplifier
2. Penguat non-pembalik / Inverting
Penguat non-pembalik memiliki bati minimum bernilai 1. Karena
tegangan sinyal masukan terhubung langsung dengan masukan
pada penguat operasional.
Gambar 1.8.
Penguat Inverting.