Teks tersebut membahas hubungan antara sistem struktur dan utilitas pada bangunan bertingkat. Hubungan tersebut terlihat dari perletakan utilitas yang umumnya berada di inti bangunan (core) dan mempengaruhi dimensi core. Core berfungsi untuk menampung fasilitas seperti lift, tangga darurat, pipa utilitas.
Jual Cytotec Di Surabaya Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
hubungan-utilitas-dengan-struktur_compress.pdf
1. Hubungan Utilitas dengan Struktur
Berdasarkan klasifikasi kombinasi struktur yang telah ditentukan sebelumnya, Core
ialah sistem struktur yang selalu berkombinasi dengan sistem struktur lainnya. Maka di nilai
pembahasan mengenai hubungan utilitas dengan struktur dapat menggunakan prinsip
integrasi utilitas pada Core dikarenakan perletakan jaringan utilitas pada umumnya diletakkan
pada Core sehingga keduanya memiliki hubungan yang saling mengikat. Berikut tabel yang
akan menjelaskan kaitan perletakkan core sehubungan dengan efektivitas utilitas :
Table 1. Karakterisitik Tata Letak Inti
Pengaruh pada
Letak Inti
Di ujung Di luar Di tengah Inti ganda Di sudut Acak
Fleksibilitas
ruang
Baik Sangat baik Cukup Kurang Baik
Kurang
sekali
Ruang di sisi
keliling
bangunan
Kurang Cukup Sangat baik
Sangat
baik
Kurang
sekali
Baik
Pemanfaatan
lantai dasar
Cukup Sangat baik Cukup Kurang Baik
Kurang
sekali
Jarak dari inti Kurang
Kurang
sekali
Baik
Sangat
baik
Cukup Cukup
Kejelasan pola
sirkulasi
Cukup Kurang Baik
Sangat
baik
Cukup Cukup
Pencahayaan
alami
Baik Sangat baik
Kurang
sekali
Kurang
sekali
Sangat
baik
kurang
Hubungan
dengan utilitas
di atap
Cukup
Kurang
sekali
Sangat baik Baik Kurang Cukup
Hubungan
dengan utilitas
di lantai dasar
Cukup Kurang Baik
Sangat
baik
Kurang
sekali
Cukup
Kekakuan
struktur
Kurang
Kurang
sekali
Sangat baik
Sangat
baik
Baik Cukup
Maka dapat disimpulkan dari tabel diatas bahwa perletakkan Core yang dapat
memenuhi kebutuhan utilitas bangunan serta kekakuan struktur yaitu pada tengah bangunan
dengan satu inti maupun inti ganda, perletakkan core ini akan diikuti pula oleh perletakkan
utilitas dikarenakan keduanya memiliki hubungan satu kesatuan. Core sebagai inti bangunan
2. selain berfungsi sebagai structural juga dapat digunakan sebagai fasilitas untuk akomodasi
utilitas, dapat berupa penggunaan Core secara utuh seperti Transportasi Vertikal pada Core,
ataupun sebagai fasilitas untuk meletakaan sebuah ruang integrasi seperti Shaft. Sehingga
dapat dikatakan hubungan dasar dari sistem struktur dan utilitas ialah Shaft dan Core sebagai
akomodasi utilitas utuh. Hubungan kedua sistem ini terlihat ketika dimensi dari Core dapat
ditentukan dari faktor utilitas yang diwadahinya selain dari perhitungan structural, yaitu
jumlah lift yang dibutuhkan, di samping itu masih ditambah pula kebutuhan untuk alokasi
ruang tangga, mesin tata udara ( AHU ), WC, dan lubang utilitas (Shaft), hal tersebut juga
dapat membuat jumlah inti bangunan lebih dari satu.
Utilitas bangunan adalah kelengkapan bangunan yang digunakan untuk menunjang
tercapainya unsur kenyamanan, kesehatan, keselamatan, kemudahan komunikasi dan
mobilitas dalam bangunan. sistem utilitas pada bangunan bertingkat maupun bentang lebar
pada umumnya berhubungan erat dengan sistem struktur. Utilitas tersebut dapat
mempengaruhi struktur bangunannya. Cakupan dari utilitas dalam bangunan :
1. Plambing, Ducting, Listrik, dan Pemadam Kebakaran
Instalasi pipa pada bangunan tinggi digunakan untuk mengalirkan air bersih (panas
dan dingin), air dingin dan air panas untuk keperluan tata udara (AHU), air untuk
keperluan pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran, pembuangan air kotor,
air bekas, air hujan dan air limbah, pipa-pipa tersebut membutuhkan shaft sebagai
tempat meletakkan agar mudah dalam distribusi vertikal serta mudah dalam
pengecekan. Jenis pipa yang digunakan : pipa besi (steel pipe / block pipe), pipa
galvanis, pipa Poly Vinyl Chloride atau pipa tembaga. (Juwana, 2004 : 178). Jaringan
pipa diatur menurut arah vertikal(riser, down feed, atau stand pipe) yang
disembunyikan dalam saluran di dalam tembok (shaft), sedangkan pada arah
horizontal, biasanya ditempatkan di atas langit-langit atau di lantai instalasi (lantai
mekanik dan elektrik).
3. Gambar 1. Shaft yang digunakan untuk meletakkan pipa
2. Penerangan, Telepon, Keamanan, Penangkal Petir, dan Tata Suara
Sistem utilitas pada suatu bangunan bertingkat tinggi untuk sistem penerangan,
telepon, keamanan, penangkal petir, dan tata suara, memerlukan lobang-lobang shaft,
sebagai tempat penghubung, selain itu dipersiapkan ruang generator, ruang PLN di
daerah basement, dan ruang panel.
.
Gambar 2. Contoh Shaft kabel
4. 3. Transportasi dalam Bangunan
Transportasi dalam bangunan merupakan syarat utama salah satu utilitas pada
bangunan tinggi. Transportasi bangunan dapat dibagi dalam tiga bagian :
Arah vertikal : elevator/lift
Arah miring : tangga berjalan/escalator
Arah datar : Moving walks and Ramp Conveyor
Elevator adalah alat angkut manusia maupun barang pada suatu bangunan bertingkat
yang dibagi dalam elevator penumpang, elevator barang, elevator makanan atau uang,
dan elevator barang atau untuk pemadam kebakaran. Sangkar elevator mempunyai
ukuran dan besar muatan juga kecepatan yang dipengaruhi oleh ketinggian bangunan..
Selain itu ada juga elevator dengan kecepatan tinggi yang dinamakan Express
Elevator dengan kecepatan 400-500 meter per menit. Untuk bangunan bertingkat
tinggi di atas 40 lantai akan digunakan sistem transportasi multizone dengan
dilengkapi Skylobby. Mesin elevator dapat dijadikan tempat penguat struktur sebagai
penahan beban horizontal. Kebutuhan dari elevator ialah ruang pada core.
Gambar 3. Tiga Zona Elevator yang membuat penggunanya harus berganti pada masing-masing
zona
4. Sampah
Pada bangunan bertingkat tinggi harus ada tempat shaft, untuk menyalurkan buangan
sampah dari lantai atas sampai lantai paling bawah. Shaft untuk sampah dapat berupa
Trash Chute.
5. Gambar 4. Penyaluran Sampah
5. Landasan Helikopter
Bangunan bertingkat tinggi lebih dari 20 lantai memerlukan juga landasan helicopter
dengan ukuran minimal 11,9 x 11,9 M dan dapat menahan beban vertikal 2,284 kg.
Landasan harus bebas dari fasilitas lain seperti antena dan penangkal petir. Fungsi dari
helicopter disini untuk evakuasi penghuni jika terjadi kebakaran. Perletakkan berada
di atas Core oleh karena pertimbangan beban yang dihasilkan.
Kebutuhan Utilitas terhadap Struktur
1. Shaft
Shaft adalah lubang menerus antara satu lantai dengan lantai lainnya, untuk
meletakkan saluran pipa utilitas secara vertikal. Shaft bisa dijumpai pada bangunan
bertingkat, baik rumah maupun gedung. Penempatan inti bangunan akan berdampak
pada kemungkinan penempatan jalur distribusi jaringan utilitas, baik pada arah
vertikal yang berdampak pada rancangan denah bangunan, maupan pada arah
horizontal yang berdampak pada potongan bangunan. Selanjutnya, dalam inti
bangunan terdapat sejumlah ruangan yang diatur sedemikian rupa sehingga jumlah
keseluruhan luas inti bangunan tidak melebihi 20% luas tipikal yang ada. Disamping
6. itu, 80% luas tipikal masih perlu dikurangi dengan jalur sirkulasi horizontal (koridor),
sehingga luas efektif bangunan menjadi berkurang.
Sekitar 4% dari luas tipikal digunakan untuk lubang utilitas bagi sistem
Mekanikal dan Elektrikal, yang umumnya dibagi atas dua zona distribusi. Pemisahan
lubang-lubang bagi ventilasi dan pengkondisian udara dimaksudkan agar tidak terjadi
konflik atau persilangan antara saluran udara (ducting). Untuk dapat digunakan secara
maksimal, perbandingan antara panjang dan lebar ruang yang digunakan untuk lubang
utilitas berkisar antara 1:2 sampai 1:4. Semua dinding bagi ruangan ini harus
menggunakan bahan yang dapat menahan api sekurang-kurangnya untuk waktu dua
jam. Shaft digunakan untuk akomodasi utilitas Penerangan, Telepon, Keamanan,
Penangkal Petir, Tata Suara, Plumbing, Ducting, Listrik, dan Pemadam Kebakaran.
Berikut ialah alternative jalur sirkulasi secara vertikal dan horizontal
Gambar 5. Alternatif Jalur Sirkulasi
2. Ruang
Hubungan struktur dan utilitas pada bangunan bertingkat tinggi yaitu dapat berupa
struktur yang digunakan sebagai ruang akomodasi sistem utilitas. Utilitas tersebut
7. dominan berupa Ruang AHU, Ruang Transportasi Vertikal ( Lift dan Tangga
Darurat ), Lubang Utilitas, berikut contohnya :
Gambar 6. Hubungan Utilitas dan Struktur
Keterangan :
1. Ruang Elevator Penumpang
2. Ruang Elevator Barang
3. Ruang Toilet A ( Shaft Plumbing )
4. Ruang Eksekutif ( Shaft Pengudaraan Buatan )
5. Ruang Toilet B ( Shaft Plumbing )
6. Ruang AHU ( Shaft Pengudaraan Buatan )
7. Tangga Kebakaran
8. Pantry