Abstrak.
Berdasarkan hadist terdapat kebutuhan dalam fungsi bangunan masjid untuk jamaahnya merapatkan shaf dan menghindari tiang ketika sholat. Ternyata dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, hal ini membawa kita kepada kemungkinan membangung masjid tanpa tiang. Tapi, adakah dalam hadist hal yang harus diperhatikan ketika membangun sebuah bangunan masjid? Makalah ini membahas kemungkinan dalam membangun masjid tanpa tiang dari sudut pandang islam dan arsitektur. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat pedoman perancangan masjid bentang lebar dengan memperhatikan ketentuan daya tampung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mengumpulkan dan mengolah data literatur. Hasil dari penelitian ini berupa pedoman peracangan sebuah masjid bentang lebar di Bengkulu.
BANGUNAN BERTINGKAT DIBAGI MENJADI DUA (BERDASARKAN KETINGGIAN GEDUNG DAN SPESIFIKASI DAN SYARAT-SYARAT) :
LOW RISE BUILDING (3-4 LANTAI ATAU DGN KETINGGIAN 10 m)
HIGH RISE BUILDING (LBH DARI 4 LANTAI ATAU LEBIH 10 m)
BANGUNAN BERTINGKAT DIBAGI MENJADI DUA (BERDASARKAN KETINGGIAN GEDUNG DAN SPESIFIKASI DAN SYARAT-SYARAT) :
LOW RISE BUILDING (3-4 LANTAI ATAU DGN KETINGGIAN 10 m)
HIGH RISE BUILDING (LBH DARI 4 LANTAI ATAU LEBIH 10 m)
Sistem tabung adalah jenis sistem struktur bangunan tinggi yang menggunakan kolom-kolom hanya pada bagian sisi luar bangunan yang jarak antar kolomnya sangat dekat.
Setya Kurniawan - #1 Arsitektur & Struktur Bangunan 2017.05.20 IND TEXTSetya Kurniawan
Introduction of relationship between the choice of structure system according to its architectural concept. A preliminary study to help architects better understand structural theory and case studies
Outrigger adalah suatu struktur tambahan berbentuk rangka batang berdimensi besar, yang dipasang menghubungkan core dengan kolom-kolom eksterior suatu bangunan gedung. Pemakaiannya telah cukup terbukti efektif dalam mengurangi simpangan lateral suatu bangunan tingkat tinggi, khususnya pada bangunan yang memiliki lebih dari 40 lantai.
Sistem tabung adalah jenis sistem struktur bangunan tinggi yang menggunakan kolom-kolom hanya pada bagian sisi luar bangunan yang jarak antar kolomnya sangat dekat.
Setya Kurniawan - #1 Arsitektur & Struktur Bangunan 2017.05.20 IND TEXTSetya Kurniawan
Introduction of relationship between the choice of structure system according to its architectural concept. A preliminary study to help architects better understand structural theory and case studies
Outrigger adalah suatu struktur tambahan berbentuk rangka batang berdimensi besar, yang dipasang menghubungkan core dengan kolom-kolom eksterior suatu bangunan gedung. Pemakaiannya telah cukup terbukti efektif dalam mengurangi simpangan lateral suatu bangunan tingkat tinggi, khususnya pada bangunan yang memiliki lebih dari 40 lantai.
Sistem tabung adalah jenis sistem struktur bangunan tinggi yang menggunakan kolom-kolom hanya pada bagian sisi luar bangunan yang jarak antar kolomnya sangat dekat.
Uji kenyamanan termal di Kedai Kopi Manyar dengan analisis teori Frick H., dkk. dengan judul buku Ilmu Fisika Bangunan Pengantar Pemahaman sahaya, kalor, kelembapan, iklim, gempa bumi, bunyi, dan kebakaran.
Standar Kenyamanan di Iklim Tropis di Kopi Manyar
Kedai kopi.
Jakarta Selatan, Bintaro.
Arsitek. Andra Matin.
Open Layout
Discuss, Workspace, Workshop, Talkshow, Photoshoot.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa proses Iteratif sangat berpengaruh dalam proses desain. Proses ini berpengaruh ke arah depan dan belakang didalam proses desain, tidak hanya ke satu arah saja.
Pengembangan yang dilakukan adalah, pada awalnya dilakukan Pemrograman/Pengumpulan Data (Program Dasar, Data Fisik, Data Tambahan) yang kemudian menjadi umpan masuk pada pross selanjutnya, yaitu proses Gambar Perancangan, lalu dianalisis sehingga terjadi Alternatif-alternatif maupun Variasi-variasi pada prosesnya, yang pada akhirnya ketika alternatif rancangan yang dimiliki sudah memenuhi persyaratan dan memenuhi keinginan client, munculah kriteria. Kepastian pada kriteria ini adalah suatu penguji yang menentukan dimana kita akan mengulangi proses tersebut dengan mencari umpan masuk kembali, atau kita bisa melanjutkan proses rancangan yang selanjutnya.
Dapat dilihat dari proses Pengumpulan Data, dan proses Gambar Perancangan, terdapat Informasi-informasi baru yang masuk selama proses tersebut baik dari Data Bank yang sudah kita miliki atau dari hasil Asistensi kepada Dosen (Client), baik di tahap awal, di tengah, maupun di akhir dari proses-proses itu sendiri. Dimana Informasi-informasi baru terebut sangat berpengaruh pada hasil-hasil nya. Dan proses Iteratif ini terjadi berulang-ulang kali, sehingga pada akhirnya didapatkan hasil output berupa hasil desain yang matang dan optimal.
Menurut Hershberger, 1999 dalam suatu proses perancangan pada bangunan diperlukan untuk pengumpulan data atau informasi dari klien maupun dari arsitek , lalu melakukan analisis atau mengidentifikasi semua faktor, dari faktor masalah-masalah yang berhubungan dengan manusia, lingkungan, kebudayan, teknologi, sementara, ekonomi, estetika dan keamanan. Selanjutnya memasuki tahap sintesis bangunan, lalu menentukan tema berdasarkan keinginan klien ataupun arsitek, dan menentukan konsep sebagai acuan, dan terakhir melakukan proses pembangunan rancangan.
Pengertian Urban Design, Urban Planning, dan Arsitektur KotaRabiyatul Adawiyah
Perancangan kota adalah sebuah konsep design yang dapat menatur maupun mengubah fisik lingkungan kota agar menjadi lebih baik melalui sebuah proses perkembangan.
All about Antoni Gaudi.
Antoni Gaudí was an Spanish architect born in Reus, Baix Camp, Catalonia 25th June 1852. Gaudí studied architecture at the Llotja School and the Barcelona Higher School of Architecture, graduated in 1878.
Sejarah Antoni Gaudi, Gaudí studied architecture at the Llotja School and the Barcelona Higher School of Architecture, graduating in 1878,
Gaudi berada dalam sejarah pergerakan modern dalam arsitektur berdasarkan nilai hakikat kerjanya, pada periode “Catalan Modernism 1880 – 1914”.
Gaudi merupakan mahasiswa yang cukup tepat untuk memperolah pendidikan yang tepat pada prinsip dasar dalam arsitektur.
Gaudi mempunyai gagasan pemikiran yang kuat sehingga ia lulus tepat waktu dan membagi jarak pada aturan umum yang berlaku dalam arsitektur
Gaudi mencari gayanya sendiri bermula dari yang bisa menguntungkan iklim pada usaha pertamanya.
Fungsionalism - CIAM menuntut suatu wilayah harus mempunyai fungsi yang sangat maksimum dengan memenuhi semua kebutuhan penghuni di wilayah tsb dan dalam penempatan daerah-daerah harus menempatkannya pada lokasi yang terbaik dan harus terdapat paparan matahari pada semua tempat tinggal. Dan bangunan tidak boleh dibangun di sepanjang area transportasi, dan pada teknik modern harus menggunakan konstruksi bangunan apartemen tinggi dengan ruang luas yang berjauahan, untuk membebaskan tanah untuk ruang hijau yang luas.
International Style - Arsitektur Modern yang telah dinamai Gaya Internasional berdasarkan pencapaian dari pengetahuan, teknologi dan teknik yang modern. Arsitektur modern dapat juga disebut ‘Human Architecture’ dimana ilmu dan teknik merupakan hasil dari pemikiran manusia. Gaya internasional meganut teknologi tinggi, ringan, pada pencapaian infrastruktur untuk mengembangkan bentuk massa bangunan.
Membahas tentang bangunan arsitektur kolonial di jakarta, dijelaskan beberapa contoh bangunannya. Gedung Arsip Nasional dan Museum Nasional Republik Indonesia.
BAB I
Transformasi Budaya: Arsitektur Neo- Classical 1750 – 1900
BAB II
Transformasi Wilayah: Perkembangan Perkotaan 1800 – 1909
BAB III
Transformasi Teknis: Rekayasa Struktural 1775 – 1939
MODERN
Pada Bangunan Arsitektur Kolonial Museum Nasional yang dibangun pada abad ke-18 berada di Jakarta, Indonesia dengan gaya arsitektur Neo-Klasik yang berasal dari negara Eropa mempunyai teori-teori umum mengenai bentuk , ruang, dan tatanan terhadap bangunan.
Hal ini membuktikan bahwa sebuah bangunan yang ingin diciptakan tidak terlewati oleh perihal detail teori-teori sebuah bentuk bangunan, ruang-ruang yang berada dalam bangunan tersebut dan juga cara pentaan denah ruang yang akan digunakan nantinya dan masiih menjadi pegangan untuk para arsitek untuk merancang sebuah bangunan hingga kini.
Sejarah Antoni Gaudi, Gaudí studied architecture at the Llotja School and the Barcelona Higher School of Architecture, graduating in 1878,
Gaudi berada dalam sejarah pergerakan modern dalam arsitektur berdasarkan nilai hakikat kerjanya, pada periode “Catalan Modernism 1880 – 1914”.
Gaudi merupakan mahasiswa yang cukup tepat untuk memperolah pendidikan yang tepat pada prinsip dasar dalam arsitektur.
Gaudi mempunyai gagasan pemikiran yang kuat sehingga ia lulus tepat waktu dan membagi jarak pada aturan umum yang berlaku dalam arsitektur
Gaudi mencari gayanya sendiri bermula dari yang bisa menguntungkan iklim pada usaha pertamanya
TRANSFORMASI BUDAYA, ARSITEKTUR NEO KLASIK 1750 - 1900
TRANSFORMASI WILAYAH, PERKEMBANGAN PERKOTAAN 1800 - 1909
TRANSFORMASI WILAYAH, REKAYASA STRUKTURAL 1755 - 1939
MODERN 1900
FUNGSIONALISME, CIAM 1928 - 1959
GAYA INTERNASIONAL 1925 - 1965
CIAM menuntut suatu wilayah harus mempunyai fungsi yang sangat maksimum dengan memenuhi semua kebutuhan penghuni di wilayah tsb dan dalam penempatan daerah-daerah harus menempatkannya pada lokasi yang terbaik dan harus terdapat paparan matahari pada semua tempat tinggal. Dan bangunan tidak boleh dibangun di sepanjang area transportasi, dan pada teknik modern harus menggunakan konstruksi bangunan apartemen tinggi dengan ruang luas yang berjauahan, membebaskan tanah dari struktur bangunan untuk ruang hijau yang luas.
Kampung Keluarga Berkualitas merupakan salah satu wadah yang sangat strategis untuk mengimplementasikan kegiatan-kegiatan prioritas Program Bangga Kencana secara utuh di lini
lapangan dalam rangka menyelaraskan pelaksanaan program-program yang dilaksanakan Desa
2. “ PENERAPAN STRUKTUR
BENTANG LEBAR
PADA BANGUNAN
MASJID
DI BENGKULU ”Kebutuhan dasar pada fungsi bangunan masjid
agar jamaah dapat merapatkan barisan salat dan
terhindar dari tiang.
3. Pendahuluan
Dari hadits Rasulullah ,ﷺ Anas Radhiyallahu Anhu,
“Kami dilarang salat (dengan membuat shaf)
yang dipisahkan oleh tiang dan kami diusir
darinya.” (HR. Hakim) (Wanili, 2012)
Peran tiang sangat dibutuhkan dalam bangunan
sebagai penyangga berdirinya bangunan, tetapi dengan
adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, sangat memungkinkan manusia
membangun bangunan tanpa tiang di tengah
bangunan.
4. Struktur Bidang
a. Struktur bidang datar
b. Struktur bidang lipat
c. Struktur bidang lengkung
Struktur Rangka
a. Struktur linear
b. Struktur rangka bidang
c. Struktur rangka gantung
d. Struktur rangka ruang
Struktur Biomorfik
a. Sistem pondasi
b. Struktur kabel
c. Struktur cangkang & rangka
Studi Pustaka
Ilmu Bangunan Struktur Bentang Lebar
( Tangoro, Dwi dkk. 2006)
Dikatakan bangunan bentang lebar jika
bentang yang dibutuhkan >20 m. Jenis
sistem bangunan bentang lebar:
1. Struktur Bidang
2. Struktur Rangka
3. Struktur Biomorfik
5. Metode
Kualitatif
Data literatur Struktur Bentang Lebar
Jenis
Sifat
Karakteristik
Material
Membandingkan efisiensi struktur
bentang lebar, dengan fungsi
bangunan masjid
6. Hasil dan
Pembahasan
Struktur Bidang
Struktur Biomorfik
Struktur Rangka
Bidang datar
Bidang lipat
Bidang lengkung
Rangka Linear
Rangka Bidang
Rangka Gantung
Rangka Ruang
Sistem Pondasi
Struktur Cangkang
Struktur Kabel
( Tangoro, Dwi dkk. 200
7. Struktur Bidang Hasil dan
Pembahasan
Material : Konstruksi beton
Karakteristik : Elemen plat yang tipis saling berhubungan
Bidang Datar
Mempunyai sifat beban yang bekerja tersebar
merata dengan banyak arah, karena gaya yang
bekerja diteruskan ke permukaan bidang.
Struktur Bidang Datar
(Sutrisno,1982)
8. Struktur Bidang Hasil dan
Pembahasan
Material : Konstruksi beton
Karakteristik : Elemen plat yang tipis saling berhubungan
Rangka bidang
lipat membentuk
ruang
Rangka Bidang Lipat
Piramidal Bidang Lipat
Polihedral Bidang Lipat
Mempunyai sifat
beban yang bekerja
sebagai atap
sehingga beban
hidup dari air hujan
dan angin,
sedangkan beban
mati dari struktur itu
sendiri bekerja gaya
tarik dan tekan yang
saling tegak lurus
Struktur Bidang Lipat
(Sutrisno,1982)
9. Struktur Bidang Hasil dan
PembahasanStruktur Bidang Lengkung
Cangkang barrel yang pendek Cangkang barrel yang panjang
Permukaan rotasional (synclastic)
Bentuk permukaan dari kurva yang diputar terhadap sumbu dengan
pelengkungan rangkap searah.
Bentuk dasar bidang lengkung dengan menggabung segi-segi maupun gabungan dari beberapa lingkaran.
Bentuk Konoid (conoid) Bentuk hyperbolic paraboloid Bentuk hyperboloid
Struktur Pelengkungan Tunggal Struktur Pelengkungan Rangkap
Sifat beban merata ke sisi-sisi
permukaan karena gaya yang timbul
pada permukaan cangkang saling
tegak lurus
Searah,
Dua arah (saling berbalikan)
Beban mati dari
struktur sendiri.
Beban hidup
dari air hujan
dan angin. Gaya
yang timbul
saling tegak
lurus.
Mempunyai gaya lengkung disetiap arahnya.
(Sutrisno,1982)
10. Struktur Rangka Hasil dan
PembahasanStruktur Rangka Linear
Busur
Lengkung
Kondisi kaku (jepit). Kondisi dengan dua sendi
Kondisi dengan tiga sendi
Barrel Catenary Pointed
Kubah Geodesic
(Geodesik Dome)
Kubah Jari-Jari
(Radial Dome)
Kubah Kisi-Kisi
(Lattice Dome)
Kubah Kisi-Kisi
Sejajar
(Parallel Lattice
Dome)
Kubah Schwedler
(Schwedler Dome)
Sistem yang bekerja ialah berkaitan dengan elemen
vertikal dan horisontal yang masing-masing mempunyai
gaya-gaya yang disalurkan ke pada bagian dasarnya,
sehingga untuk mempunyai kestabilan bisa digunakan
pengikat dibagian dasar elemen
Material: Baja Ringan
(Sutrisno,1982)
11. Struktur Rangka Hasil dan
PembahasanStruktur Rangka Bidang
Datar Miring Lengkung
Dua Sendi Tiga Sendi
Gaya yang bekerja pada sistem ini ialah dengan
menyalurkan beban tekan yang sebanding dengan gaya
tarik sehingga memberi kekakuan yang tinggi.
(Sutrisno,1982)
12. Struktur Rangka Hasil dan
PembahasanStruktur Rangka Gantung
Kabel
Struktur berkelengkungan tunggal
(single-curvature structure)
Struktur berkelengkungan ganda
(double-curvature structure)
Struktur kabel ganda
(double-cable structure)
Struktur kabel nonpretension
Struktur kabel pretension
Sifat dari sistem ini ialah gaya vertikal dan gaya horisontal dengan
asumsi posisi kabel selalu dalam keadaan miring, jika semakin kecil
sudut kabel kepada tiang pengaitnya, maka semakin keci hasil dari
gaya horisontalnya.
Material: Kabel Baja
(Sutrisno,1982)
13. Struktur Rangka Hasil dan
PembahasanStruktur Rangka Gantung
Membran
Simple Saddle Membrane Ridge type membrane Arch Type Membrane High Point Type Membrane
Sifat yang fleksibel dimana permukaan sistem dapat
meregang sesuai keadaan yang diinginkan, struktur ini
juga sensitif kepada tekanan angin yang dapat merubah
permukaan mapun bentuk.
Material yang biasa digunakan ialah PVC polister
(Sutrisno,1982)
14. Struktur Rangka Hasil dan
PembahasanStruktur Rangka Gantung
Tenda
Internal Masts Internal Arch External Masts
Struktur ini mempunyai lapisan struktur yang tipis,
antiklastik, terdiri dari membran tarik yang didukung
oleh struktur lengkung atau tiang.
Material: PVC
(Sutrisno,1982)
15. Struktur Rangka Hasil dan
PembahasanStruktur Rangka Ruang
Unit Ruang 1 Unit Ruang 2 Unit Ruang 3
Diatur dan disusun berbalikan dengan modul lainnya
sehingga gaya-gaya yang menjalar mengikuti bentuk
dari modul-modul yang tesusun.
Material, baja ringan.
(Sutrisno,1982)
16. Struktur Biomorfik Hasil dan
Pembahasan
Sistem Pondasi Struktur Kabel Struktur Cangkang & Rangka
Sistem pondasi akar
tunjang / tunggal,
bentuk mengecil ke
bawah
Terinsipirasi dari
jaring laba-laba
Terinsipirasi dari
bentuk cangkang
(Sutrisno,1982)
17. Hasil dan
Pembahasan
Struktur yang sesuai dengan kebutuhan
Masjid di Indonesia ialah:
• Struktur bidang lipat : pada struktur
atap bentuk lipatan mempunyai
kemiringan tinggi, lebih cocok dengan
iklim Indonesia,
• Material Beton, penulangan beton lebih
mudah struktur lipat dibandingkan
lengkung,
• Struktur Kabel, sebagai media pengikat
antan lipatan,
• Strutkur Biomorfik, sebagai sistem
pondasi akar tunjang atau sering
18. Hasil dan
Pembahasan
Fungsi ruang
bentang lebar
Masjid Negara
Kuala Lumpur:
Salat jamaah pria
bagian depan, salat
jamaah wanita
bagian belakang,
tanpa ada pemisah
ruangan.
Struktur Bidang Lipat,
Ruang Bentuk Radial
(Sekularac, 2010)
• Bentang: Diameter 70.0 m
• Material: Konstruksi Beton
• Daya tampung: 15.000
jamaah.
Masjid Negara Kuala Lumpur
LAPISAN ATAP UBIN
LAPISAN BETON
RANGKA BAJA
PLASTER
STRUKTUR UTAMA
ATAP
KOLOM PONDASI
19. Hasil dan
Pembahasan
Rangka dan gaya-gaya
aksi terhadap
pendukung
Gaya-gaya geser pada
tepi-tepi pelat.
Paraboloida hiperbolik
didukung kolom-
kolom sudut
Ruang Bentuk Radial
Masjid Negara Kuala Lumpur
20. 40.0 m
60.0 m
Masjid di Bengkulu
Hasil dan
Pembahasan
ATAP
Struktur Bidang
Lipat
Struktur Kabel
PONDASI
Struktur Biomorfik,
Sistem pondasi akar tunjang, alias
pondasi bor (mengecil kebawah)
Kebutuhan ruang sholat untuk 2000-5000 jamaa
137.5 cm x 62.5 cm = 8.593,75 cm²
0.86 m² x 2750 jamaah = 2.365 m²
Bentang
40.0 m x 60.0 m = 2400.0 m²
(Mendekati kebutuhan)
21. a. Ruang Segi Empat
b. Rangka dan gaya aksi
terhadap pendukung
c. Gaya geser pada tepi plat
yang didukung kolom
(Sekularac, 2010)
Masjid di Bengkulu
Hasil dan
Pembahasan
a
b c
22. Kesimpulan
Dalam ilmu arsitektur peran tiang dalam pembangunan sangat
dibutuhkan untuk menyangga berdirinya bangunan, berjalan dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, memungkinkan manusia
untuk membangun bangunan tanpa adanya tiang ditengah bangunan.
Terdapat berbagai teori struktur bentang lebar (Wide Span Structure)
yang dapat menyelesaikan pembangunan ruang tanpa tiang, yaitu:
Struktur bidang, struktur rangka, dan struktur bioformik. Dari
pengumpulan data literatur untuk mengupayakan minimalisir
penggunaan tiang digunakan struktur bentang lebar. Sehingga,
penerapan struktur bentang lebar masjid di Bengkulu menggunakan
salah satu jenis bentang lebar yaitu,
STRUKTUR BIDANG LIPAT yang didukung dengan struktur kabel
sebagai pengikat dan struktur biomorfik sebagai sistem pondasi akar
tunjang.
23. Daftar Pustaka
• Sekularac, 2010. Pembentukan Dari Struktur Lipat.
Disertasi Doktoral Fakultas Arsitektur, Universitas
Belgrade.
• Sutrisno.1982. Bentuk Struktur Bangunan dalam Arsitektur
Modern. Jakarta: Gramedia.
• Tangoro, Dwi, dkk. 2004. Ilmu Bangunan Struktur Bentang
Lebar. Depok.
• Wanili, Khairuddin. 2012. Ensiklopedi Masjid. Cetakan ke
3. Diterjemahkan oleh:Darwis, Lc. Jakarta: Darus Sunnah.