Bangunan Mode Gakuen Spiral Towers di Nagoya, Jepang memiliki tiga menara setinggi 170 meter yang terhubung secara spiral untuk menampung tiga sekolah. Bangunan ini dirancang untuk tahan gempa dengan sistem inti berbentuk tabung baja dan kolom kontrol getaran.
Sistem tabung adalah jenis sistem struktur bangunan tinggi yang menggunakan kolom-kolom hanya pada bagian sisi luar bangunan yang jarak antar kolomnya sangat dekat.
Sistem tabung adalah jenis sistem struktur bangunan tinggi yang menggunakan kolom-kolom hanya pada bagian sisi luar bangunan yang jarak antar kolomnya sangat dekat.
BANGUNAN BERTINGKAT DIBAGI MENJADI DUA (BERDASARKAN KETINGGIAN GEDUNG DAN SPESIFIKASI DAN SYARAT-SYARAT) :
LOW RISE BUILDING (3-4 LANTAI ATAU DGN KETINGGIAN 10 m)
HIGH RISE BUILDING (LBH DARI 4 LANTAI ATAU LEBIH 10 m)
A study on the John Hancock Center, Chicago as an example of high tech architecture. Brief overview and study of what makes it stand out in the Chicago skyline
BANGUNAN BERTINGKAT DIBAGI MENJADI DUA (BERDASARKAN KETINGGIAN GEDUNG DAN SPESIFIKASI DAN SYARAT-SYARAT) :
LOW RISE BUILDING (3-4 LANTAI ATAU DGN KETINGGIAN 10 m)
HIGH RISE BUILDING (LBH DARI 4 LANTAI ATAU LEBIH 10 m)
A study on the John Hancock Center, Chicago as an example of high tech architecture. Brief overview and study of what makes it stand out in the Chicago skyline
Sistem tabung adalah jenis sistem struktur bangunan tinggi yang menggunakan kolom-kolom hanya pada bagian sisi luar bangunan yang jarak antar kolomnya sangat dekat.
Rekayasa gempa - case 4 sistem penahan gempanoussevarenna
Semoga bermanfaat :)
Tolong jangan mengupload file ini kembali yaa, jika ingin mengupload kembali, copy url dan sertakan akun ini sebagai sumber ^^ Terima kasih
Setya Kurniawan - #1 Arsitektur & Struktur Bangunan 2017.05.20 IND TEXTSetya Kurniawan
Introduction of relationship between the choice of structure system according to its architectural concept. A preliminary study to help architects better understand structural theory and case studies
Outrigger adalah suatu struktur tambahan berbentuk rangka batang berdimensi besar, yang dipasang menghubungkan core dengan kolom-kolom eksterior suatu bangunan gedung. Pemakaiannya telah cukup terbukti efektif dalam mengurangi simpangan lateral suatu bangunan tingkat tinggi, khususnya pada bangunan yang memiliki lebih dari 40 lantai.
Pengertian
High rise building atau bangunan tinggi merupakan istilah yang sering digunakan merujuk kepada bangunan yang memiliki struktur menjulang tinggi atau bangunan dengan jumlah tingkat yang banyak.
Sebuah bangunan dapat disebut bangunan tinggi atau high rise building jika bangunan tersebut memiliki ketinggian 23 meter hingga 150 meter di atas tanah. Bangunan tinggi akan ideal ditinggali jika ada lift atau elevator dan tentunya didukung oleh struktur bangunan yang kuat dan tahan lama.
High rise building memiliki bentuk fisik yang langsing dan tinggi. Perbedaan antara luasan tapak dan ketinggiannya cukup signifikan. Sesuai dengan tujuan high rise building untuk menambah ruang dengan keterbatasan lahan, bangunan ini memiliki luasan tapak yang kecil yaitu 750 m2 sampai dengan 1500m 2, dengan setiap lantainya memiliki ketinggian 3,75 m.
Karakteristik
• Tinggi Bangunan
Seperti yang disebutkan diatas sebuah bangunan disebut bangunan tinggi atau high rise building apabila memiliki ketinggian setidaknya 23 meter atau 6 lantai.bangunan semacam ini sudah banyak ditemukan di kota-kota besar di indonesia.
• Luas Per Lantai
Bangunan tinggi merupakan bangunan yang hemat lahan dan biasanya memiliki luas tapak yang kecil karena titik umumnya luas pantai berkisar antara 750 m2 hingga 1500 meter persegi.
• Tipe Struktur
Sebuah bangunan tinggi harus didukung dengan struktur yang kuat menahan beban bangunan maupun momen dari ketinggiannya. Ada tiga macam struktur yaitu open frame, flat slab dan bearing wall system. Dari ketiga tipe ini tipe yang paling banyak digunakan adalah open frame karena lebih efisien dalam penggunaan material.
• Tipikal
Umumnya denah lantai bangunan tinggi memiliki bentuk yang tipikal lurus ke atas.dengan membuat lantai yang tipikal ke atas maka akan memudahkan dalam perencanaan dan pelaksanaannya terutama dari segi struktur. Biasanya ukuran lantai akan mengecil keatas untuk menekan moment akibat ketinggian bangunan.
• Keterbatasan Lahan
Bangunan tinggi merupakan salah satu solusi menghadapi masalah keterbatasan lahan. Namun dengan keterbatasan lahan ini biasanya bangunan tinggi akan menggunakan area parkir bertingkat. Dengan keterbatasan lahan maka bangunan tinggi biasanya jarang yang memiliki landscape yang baik kecuali menggunakan vertical garden atau sky garden.
• Risiko Angin Dan Gempa
Biasanya bangunan tinggi memiliki bentuk yang langsing dan tinggi. Secara fisika maka bangunan ini akan sangat dipengaruhi oleh adanya gempa maupun tekanan angin dari sekeliling bangunan. Untuk itu biasanya bangunan tinggi memiliki sistem aerodinamika yang baik serta struktur yang dapat bertahan dalam goncangan.
• Resiko Roboh
Semakin tinggi sebuah bangunan maka semakin besar pula resikonya untuk roboh. Berdasarkan hal ini maka pembangunan sebuah high rise building memerlukan perencanaan yang matang dan antisipasi berbagai kemungkinan yang dapat terjadi saat pelaksanaan konstruksi.
• Kompleksitas Tinggi
Pembangunan sebuah high rise building
Penerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di BengkuluRabiyatul Adawiyah
Abstrak.
Berdasarkan hadist terdapat kebutuhan dalam fungsi bangunan masjid untuk jamaahnya merapatkan shaf dan menghindari tiang ketika sholat. Ternyata dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, hal ini membawa kita kepada kemungkinan membangung masjid tanpa tiang. Tapi, adakah dalam hadist hal yang harus diperhatikan ketika membangun sebuah bangunan masjid? Makalah ini membahas kemungkinan dalam membangun masjid tanpa tiang dari sudut pandang islam dan arsitektur. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat pedoman perancangan masjid bentang lebar dengan memperhatikan ketentuan daya tampung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mengumpulkan dan mengolah data literatur. Hasil dari penelitian ini berupa pedoman peracangan sebuah masjid bentang lebar di Bengkulu.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
1. Mode Gakuen Spiral Towers
Mode Gakuen Spiral Towers yang berlokasi di dekat Stasiun Nagoya Kota Nagoya,
Jepang. Dalam desain bangunan ini berbentuk spiral menjulang ke atas dan memiliki 3 Tower
atau yang disebut ‘Wing”. karena desainnya mencakup tiga menara yang saling terkait dalam
bentuk spiral, menunjukkan energi yang terjalin dari para siswa dari tiga sekolah mode Gakuen:
sekolah mode (MODE), sekolah komputer dan animasi (HAL), dan sekolah kedokteran
(ISEN).
Bangunan ini memiliki 36 lantai di atas tanah, 3 tingkat ruang bawah tanah, dan 2
tingkat penthouse. Ketinggiannya adalah 170 meter di atas tanah dan 21 meter di bawah
tanah. Total luas bangunan yang dimiliki adalah 48.989 m² dengan total luas site nya 3540
m². Bangunan ini dirancang oleh Arsitek Nikken Sekkei LTD dalam waktu pembangunan 3
tahun yaitu dimulai dari February 2008 – October 2005. Fungsi bangunan ini adalah edukasi
dan fasilitas komersial yang hanya di lantai bawah saja. Jika dibandingkan dengan High-rise
Building tertinggi di dunia, tinggi Mode Gakuen Spiral Towers tidak melebihi tinggi gedung
Petronas yang ada di Malaysia.
2. Bangunan yang berbentuk spiral memiliki sebuah konsep yang pertama desain
bangunan berbentuk spiral diciptakan untuk mencerminkan visi kuat Masaru Tani yaitu
Presiden Mode Gakuen itu sendiri, yang kedua 3 Skin atau Tower “Wing” yang menutupi
bangunan menggambarkan 3 jenis sekolah di dalam satu bangunan yaitu sekolah mode
(MODE), sekolah komputer dan animasi (HAL), dan sekolah kedokteran (ISEN), lalu yang
terakhir bentuk skin yang di twist ke atas untuk menggambarkan antusiasme siswa dalam
semangat belajar.
A. SISTEM STRUKTUR
Di dalam denah Mode Gakuen Spiral Tower terdiri dari dua bagian yaitu bagian inti
atau disebut core dan bagian tower “Wing”. Di dalam denah core terdapat Lift, Tangga
Kebakaran dan tangga darurat, ruang servis dan utilitas, sedangkan di bagian Tower “Wing”
dipakai untuk ruang kelas.
Sistem core bangunan ini memakai sistem Braced Tube dengan 12 kolom baja tegak
tersusun di sekeliling inti dan diikat dengan jaringan koneksi baja penguat membentuk sebuah
3. struktur inti tebal berbentuk tabung ( inner truss tube ). Braced Tube atau disebut belt-trussed
frame and core bekerja mengikat kolom fasade ke inti bangunan sehingga meniadakan aksi
terpisah rangka dan inti pengakuan ini dinamai “cap trussing” apabila berada pada bagian atas
bangunan, dan dinamai “belt-trussed” apabila berada di bagian bawahnya. Struktur tubular ini
sangat kuat dan kokoh terhadap gaya horisontal dan memutar akibat gempa maupun angin atau
yang sering disebut gaya lateral. Lalu pada struktur “Wing” memiliki 4 kolom baja dipasang
mengikuti kemiringan sayap bangunan, untuk menahan gaya tekan horizontal dan gaya pelintir.
Gaya horizontal dan gaya puntir pada sayap dialirkan ke inti dan pondasi bangunan. Untuk
menambah rigid pada struktur sayap atau disebut “Wing”, bangunan ini menambahkan sebuah
teknologi di struktur sayapnya yang bernama Vibration Control Column, teknologi ini
sistemnya seperti pegas. Perletakkan Vibration Control Column ini pada rangka luar, setiap 4
sampai 7 lantai. Kolom ini disusun di 26 lokasi bangunan secara keseluruhan.
4. Simulasi menunjukkan bahwa kolom kontrol akan mengembang dan berkontraksi sebesar 40
mm di lantai dasar dan sekitar 20 mm di lantai lain selama gempa besar, eksterior yang
digunakan di dekat kolom kontrol disesuaikan agar dapat mengikuti perubahan bentuk
bangunan.
Karena adanya gravitasi dan gaya lateral, secara konstan cantilever truss dan sistem
pengkaku diagonal bisa menahan gaya horizontal yang disebabkan oleh gaya lateral. Dengan
mendukung struktur “wing” pada gaya horizontal maka diberi Vibration Control Columns
untuk bisa menahan tarikan dan dorongan yang dihasilkan oleh gaya lateral.
Untuk menyeimbangkan beban yang berada di rooftop dengan gaya lateral maka
teknologi Roof Vibration Control berfungsi untuk menyeimbangkan beban yang ada di rooftop
dengan gaya lateral bila terjadi gempa dan juga untuk meminimalisir terjadinya patah dalam
struktur. Teknologi ini sistemnya kurang lebih sama dengan Vibration Control Column yaitu
seperti pegas.