Sistem Air Panas - Plambing dan Pencegahan KebakaranSenia Firlania
Teruntuk mahasiswa/i khususnya di bidang refrigerasi dan tata udara. Jangan lupa untuk follow aku yaa.
semoga bermanfaat dan jadikan untuk contoh yaaa.
salam panas.
Sistem Air Panas - Plambing dan Pencegahan KebakaranSenia Firlania
Teruntuk mahasiswa/i khususnya di bidang refrigerasi dan tata udara. Jangan lupa untuk follow aku yaa.
semoga bermanfaat dan jadikan untuk contoh yaaa.
salam panas.
Sistem tabung adalah jenis sistem struktur bangunan tinggi yang menggunakan kolom-kolom hanya pada bagian sisi luar bangunan yang jarak antar kolomnya sangat dekat.
BANGUNAN BERTINGKAT DIBAGI MENJADI DUA (BERDASARKAN KETINGGIAN GEDUNG DAN SPESIFIKASI DAN SYARAT-SYARAT) :
LOW RISE BUILDING (3-4 LANTAI ATAU DGN KETINGGIAN 10 m)
HIGH RISE BUILDING (LBH DARI 4 LANTAI ATAU LEBIH 10 m)
Penerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di BengkuluRabiyatul Adawiyah
Abstrak.
Berdasarkan hadist terdapat kebutuhan dalam fungsi bangunan masjid untuk jamaahnya merapatkan shaf dan menghindari tiang ketika sholat. Ternyata dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, hal ini membawa kita kepada kemungkinan membangung masjid tanpa tiang. Tapi, adakah dalam hadist hal yang harus diperhatikan ketika membangun sebuah bangunan masjid? Makalah ini membahas kemungkinan dalam membangun masjid tanpa tiang dari sudut pandang islam dan arsitektur. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat pedoman perancangan masjid bentang lebar dengan memperhatikan ketentuan daya tampung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mengumpulkan dan mengolah data literatur. Hasil dari penelitian ini berupa pedoman peracangan sebuah masjid bentang lebar di Bengkulu.
Sistem tabung adalah jenis sistem struktur bangunan tinggi yang menggunakan kolom-kolom hanya pada bagian sisi luar bangunan yang jarak antar kolomnya sangat dekat.
BANGUNAN BERTINGKAT DIBAGI MENJADI DUA (BERDASARKAN KETINGGIAN GEDUNG DAN SPESIFIKASI DAN SYARAT-SYARAT) :
LOW RISE BUILDING (3-4 LANTAI ATAU DGN KETINGGIAN 10 m)
HIGH RISE BUILDING (LBH DARI 4 LANTAI ATAU LEBIH 10 m)
Penerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di BengkuluRabiyatul Adawiyah
Abstrak.
Berdasarkan hadist terdapat kebutuhan dalam fungsi bangunan masjid untuk jamaahnya merapatkan shaf dan menghindari tiang ketika sholat. Ternyata dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, hal ini membawa kita kepada kemungkinan membangung masjid tanpa tiang. Tapi, adakah dalam hadist hal yang harus diperhatikan ketika membangun sebuah bangunan masjid? Makalah ini membahas kemungkinan dalam membangun masjid tanpa tiang dari sudut pandang islam dan arsitektur. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat pedoman perancangan masjid bentang lebar dengan memperhatikan ketentuan daya tampung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mengumpulkan dan mengolah data literatur. Hasil dari penelitian ini berupa pedoman peracangan sebuah masjid bentang lebar di Bengkulu.
Pengangkutan Material dapat dibagi menjadi pengangkutan horisontal maupun vertikal. Truk dan Wagon termasuk dalam alat pengangkutan horisontal dari satu tempat ke tempat yang lain. Umumnya alat ini dipakai untuk pengangkutan material lepas (loose material) dengan jarak tempuh yang relatif jauh. Truk maupun wagon memerlukan alat lain yang membantu memuat material ke dalamnya.
Sedangkan Crane termasuk di dalam kategori alat pengangkutan vertikal. Material yang diangkut crane dipindahkan secara vertikal dari satu elevasi ke elevasi yang lebih tinggi. Jarak jangkau pengangkutan Crane lebih kecil.
Alat Pengangkut sangat mempengaruhi kelancaran operasional proyek, salah satu untung/rugi suatu proyek dipengaruhi oleh kelancaran sarana angkutan yang tersedia. Ada bermacam-macam alat angkut yang dapat digunakan untuk kegiatan pemindahan material dan karyawan seperti Truk, Crane, Power Scraper, Cable Way, Pipa ,dll
Similar to Transportasi Pada Gedung Bertingkat (20)
1. Transportasi Bangunan
S t r u k t u r B a n g u n a n L a n j u t
R a j a D h a r m a B a s a 0 4 . 2 0 1 8 . 1 . 0 3 1 9 3
F a h i r a 0 4 . 2 0 1 8 . 1 . 0 3 1 9 9
A y u K a r t i k a D i n i 0 4 . 2 0 1 8 . 1 . 0 3 2 2 6
N u r I n s a n i S a f a ' a 0 4 . 2 0 1 8 . 1 . 0 3 2 2 8
3. Tangga
• Tangga merupakan jalur yang mempunyai undak -
undak (trap) yang menghubungakan satu lantai
dengan lantai diatasnya dan mempunyai fungsi
sebagai jalan untuk naik dan turun antara lantai
tingkat.
• Penempatan atau letak ruang tangga tersendiri
mudah dilihat dan dicari orang, tidak berdekatan
dengan ruang lain agar tidak menggangu aktifitas
penghuni lain. Tangga juga mempunyai fungsi sebagai
jalan darurat, direncanakan dekat dengan pintu
keluar, sebagai antisipasi terhadap bencana
kebakaran, gempa keruntuhan dan lain - lain.
• Ada tangga yang digunakan untuk sirkulasi umum dan
ada tanga yang digunakan untuk kepentingan darurat.
4. Form, Space and Order -
F.D.K. Ching
Kemiringan tangga, ditentukan oleh
dimensi anak tangga dan tapaknya,
harus proporsional agar pas dengan
tubuh kita, gerakan dan
kemampuan. Jika curam, tangga bisa
melakukan pendakian yang secara
fisik melelahkan sekaligus
menakutkan secara psikologis. Jika
dangkal, tangga harus memiliki tapak
yang cukup dalam agar sesuai
dengan kita melangkah.
16. Elevator atau biasa disebut dengan lift merupakan alat angkut untuk
mengangkut orang atau barang dalam suatu bangunan yang tinggi. Lift dapat
dipasang untuk bangunan yang tingginya lebih dari 4 lantai, karena
kemampuan orang untuk naik turun dalam menjalankan tugasnya hanya
mampu dilakukan sampai 4 lantai.
Lift dipasang dalam bangunan karena sifatnya umum harus mengacu
pada peraturan - peraturan daerah. Untuk menentukan kriteria perancangan
lift penumpang, yang menjadi perhatian utama antara jenis dan fungsi
bangunan, banyaknya lantai, luas tiap lantai, dan intervalnya. Selain itu juga
perlu dibedakan kapasitas (mobil / kg), jumlah muatan dan kecepatan.
Semakin tinggi bangunannya, kecepatanya semakin tinggi
pula. Kapasitas, jumlah muatan dan kecepatan untuk masing - masing lift
berbeda, tergantung pabrik pembuatnya. Dalam peraturan bangunan,
khususnya untuk lift, ketepatan dan berhentinya lift harus tanpa sentakan
yang mengganggu penumpang, sehingga kecepatan dan berat akan
menentukan kenyamanan dalam menggunakan lift.
17. Persyaratan Umum
• Bangunan lebih dari 4 lantai.
• Jika menggunakan Traction System, dimensi kabel yang dapat digunakan min. 12mm.
• Jumlah kabel min. 3 buah.
• Balok pemikul dari baja / beton bertulang.
• Rel Lift dari bahan baja.
• Saat operasi ruang lift harus tertutup rapat.
• Lubang masuk lift hanya 1 tidak boleh lebih.
• Jarak tepi cabin lift dengan tepi lantai mix. 4cm.
• Tiap lift harus memiliki motor penggerak dan panel kontrol sendiri.
• Dasar lubang lift harus memiliki pondasi kedap air.
• Pintu otomatis.
• Panel kontrol pada kabin.
• Elevator barang tidak diperkenankan menjadi satu dengan tangga darurat.
• Elevator berdiri sendiri / satu kesatuan. Tabung lift menerus ke puncak bangunan.
• Ruang mesin lift memiliki ketinggian min. 2,1m terhindar dari petir, air, dan api.
18. BENTUK DAN MACAM LIFT TERGANTUNG PADA FUNGSI DAN KEGUNAAN
Lift penumpang,
(passanger elevator) digunakan untuk mengangkut
manusia.
Lift barang,
(fright elevator) digunakan untuk mengangkut barang.
Lift uang / makanan,
(dumb waiters).
Lift pemadam kebakaran,
Ruangannya tertutup, interior sederhana, digunakan jika
terjadi kebakaran. Interiornya harus tahan kebakaran
minimal 2 jam dengan ruang peluncurnya terbuat dari
beton (dinding tahan api).
Lift untuk Rumah Sakit,
(hospital elevator) Dimensi besarannya memanjang
dengan 2 pintu pada sisinya. Ranjang pasien dapat
terakomodasi dengan layak.
Lift pemandangan,
(observation elevator) merupakan lift penumpang
dengan dinding kereta bagian belakang, kanan, kiri dari
kaca tembus pandang untuk memandang keluar
bangunan.
Lift perumahan,
(residence elevator) digunakan untuk pelayanan pribadi,
dipasang di rumah, ruko, dan rusun.
Lift mobil,
(automobile elevator) dimensi besarannya cukup dalam,
untuk mengangkut mobil di gedung parkir. Biasanya
pintu kereta dipasang di muka dan belakang untuk
memudahkan arus sirkulasi keluar – masuk.
Lift penyandang cacat,
Lift penumpang yang dilengkapi dengan sarana
mempermudah penyandang cacat menggunakannya.
20. Untuk menentukan kriteria perancangan lift penumpang yang perlu
diperhatikan adalah :
• Type dan fungsi dari bangunan
• Banyaknya lantai
• Luas tiap lantai
• Dan intervalnya
Sistem penggerak dalam elevator dibedakan dalam :
• Sistem gearless
Yaitu mesin yang berada diatas, untuk perkantoran, hotel, apartemen,
rumah sakit dan sebagainya (sekarang ada juga lift yang mesinnya
disamping).
• Sistem hydrolic
Yaitu mesin dibawah, hanya terbatas pada 3-4 lantai, biasanya digunakan
untuk lift makanan dan uang. Sekarang system hydrolic juga dipakai untuk
penumpang manusia contoh di Bandara Kuala Lumpur.
Rumah lift dapat dibagi dalam 3 bagian yaitu :
• Lift pit.
Merupakan tempat pemberhentian akhir yang paling bawah, berupa buffer sangkar dan buffer beban
penyeimbang. Karena letaknya yang paling bawah, harus dibuat dari dinding kedap air.
• Ruang luncur (hoistway).
Tempat meluncurnya sangkar/kereta lift, terdapat pintu2 masuk ke kereta lift, tempat meluncurnya beban
penyeimbang, meletakkan rel peluncur dan beban penyeimbang.
• Ruang mesin.
Tempat meletakkan mesin/ motor traksi lift, dan tempat control panel (yang mengatur jalannya kereta).
21. Detail pengaturan elevator di Zona 5, Level 52.
Penumpang berpndah dari elevator ekspres 5X
ke elevator lokal 5A.
MENARA SHANGHAI
Lift Lokal dan Ekspres
melayani 9 Zona menara
secara efisien.
22. BURJ KHALIFA
Yang menarik pada bangunan tinggi ini adalah tangga darurat
yang tidak lagi masuk akal, karena itu lift juga digunaka pada
saat keadaan darurat. Lift akan berfungsi sebagai penyelamat
mengantarkan penumpang dari sky lobby ke lantai dasar.
Tinggi gedung : 828 m.
Lantai tertinggi : 162 Lantai (Lift hanya sampai lantai 160.
Lift tercepat : 10 mps / 600 mpm. Observation dan
Shuttle Lift yang berhenti di Sky Lobby.
Karena terletak di daerah yang memiliki perbedaan temperatur
tinggi, ventilasi pada Hotsway tidak efisien karena
memungkinkan Reverse Stack Effect. Jadi Hoistway dilengkapi
dengan Sprinkle System.
24. CORE
Core berupa shear wall pada Sears Tower adalah tempatnya
sistem utilitas, salah satunya adalah sistem lift. Sistem lift single-
decker pada bangunan dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu lift untuk
lantai 1-28, lantai 33-68, dan lantai 66-102.
Untuk lebih detail Sears tower memiliki 104 lift diataranya 8 lift
adalah untuk angkutan, 2 lift untuk melayani dek langit di tingkat 103,
dan Sisanya 94 lift adalah untuk penyewa. Ada 28 lift double-decker
yang beroperasi di 1600 fpm, untuk pengguna lantai di atas lantai 34.
Lift tersebut dapat membawa orang ke lantai teratas dengan waktu
60 detik.
WILLIS TOWER
25. ESCALATOR
• Escalator atau tangga berjalan adalah alat transportasi
antar lantai, sebagaimana tangga (manual) yang
menghubungkan satu lantai dengan satu lantai yang di
atasnya maupun di bawahnya dengan menggunakan
system tangga yang berjalan dengan
bertenaga/bergerak atas bantuan tenaga mesin.
Secara horizontal dibutuhkan ruang cukup luas untuk
fasilitas ini, karenanya, Escalator biasa digunakan pada
bangunan yang bersifat
public seperti mall, bandar udara, dll.
• Syarat eskalator:
a. Dilengkapi dengan railing,
b. Tidak ada celah antara lantai dengan anak tangga
pada Escalator dan didesain secara otomatis.
26. PERLETAKAN ESKALATOR:
A. Paralel. Diletakkan secara paralel. Perencanaannya
lebih menekankan segi arsitektural dan memungkinkan
sudut pandang yang luas.
B. Cross Over. Perletakan bersilangan secara menerus
(naik saja atau turun saja). Kurang efisien dalam sistim
sirkulasi tetapi bernilai estetis tinggi.
C. Double Cross Over. Perletakan bersilangan antara naik
dan turun,sehingga dapat mengangkut penumpang
dengan jumlah lebih banyak.
32. Marga laju atau travelator (bahasa Inggris:
moving walkway, autowalk, skywalk,
horizontal escalator, travolator, travelator)
33. adalah sebuah mekanisme pengangkut yang
bergerak perlahan yang digunakan untuk
memindahkan orang pada bidang mendatar dalam jarak
yang jauh Marga laju dapat digunakan dengan
maupun berjalan di atasnya. Marga laju biasanya
dipasang secara berpasangan, masing-masing untuk
kedua arah dengan laju yang konstan.
Marga Laju Bandara Hongkong
34. MARGA LAJU
BIASANYA DIPASANG
PADA TEMPAT-TEMPAT
BERIKUT.
Marga laju umumnya digunakan di
bandara yang besar, karena penumpang
dengan barang-barang berat biasanya
harus berjalan jauh. Marga laju dapat
digunakan:
•di lorong-lorong antara aula dan
terminal
•dalam lorong-lorong yang panjang
•sebagai penghubung antar terminal, atau
•sebagai akses ke fasilitas parkir atau
stasiun transportasi darat.
TRANSPORTASI UMUM
Marga laju berguna untuk mempermudah orang-
orang berpindah lebih cepat di stasiun bawah
tanah/metro bawah tanah, Terminal, Pelabuhan
atau memandu orang untuk pergi ke jalur tertentu.
36. Source of : dimensions.com
DIMENSI ALAT
MARGA LAJU
37. Keselamatan Bangunan Tinggi
S t r u k t u r B a n g u n a n L a n j u t
R a j a D h a r m a B a s a 0 4 . 2 0 1 8 . 1 . 0 3 1 9 3
F a h i r a 0 4 . 2 0 1 8 . 1 . 0 3 1 9 9
A y u K a r t i k a D i n i 0 4 . 2 0 1 8 . 1 . 0 3 2 2 6
N u r I n s a n i S a f a ' a 0 4 . 2 0 1 8 . 1 . 0 3 2 2 8
39. a. Bangunan tinggi proteksi mandiri
b. Pemakaian bahan, lapis penutup
c. Bervariasinya jenis utilitas bangunan
d. Penjalaran asap lewat saf-saf vertikal
e. Konstruksi dinding luar tanpa kanopi
f. Problema evakuasi penghuni
g. Penerapan kompartemenisasi
h. Evakuasi penghuni bila ada kebakaran
i. Aksesibilitas untuk external fire fighting
j. Perilaku penghuni / pengguna
MASALAH KEBAKARAN PADA
BANGUNAN GEDUNG TINGGI
40. S i f a t B a h a n T e r h a d a p K e b a k a r a n
Struktur baja perlu dilindungi
dengan bahan gipsum atau
vermiculite
Uji sifat bahan dinding dan penutup atap
(dari asbes gelombang) dengan test skala
penuh
41. HUTAN
GUNDUL
D a m p a k K e b a k a r a n
Kaitan dengan lifesafety
Ancaman jiwa maupun luka.
Trauma psikologis.
Kaitan dengan property safety
Memiskinkan masyarakat, kehilangan pekerjaan.
Kerugian harta benda, investasi merugi.
Kaitan dengan environmental safety
Gangguan terhadap kelestarian lingkungan.
Penipisan lapisan ozon, pemanasan global.
Kaitan dengan process / industrial safety
Stagnasi bisnis / usaha.
File data, rekaman, dokumen penting musnah.
K u r v a K e b a k a r a n
43. SARANA JALAN KELUAR
DAN PERSYARATANNYA
• Tiap lantai sedikitnya harus ada 2 Jalan keluar.
• Jumlah jalan keluar ditentukan oleh jumlah pengguna atau
penghuni bangunan.
• Jarak antar 2 jalan keluar adalah lebih dari setengah jarak
diagonal.
• Jarak tempuh 30m (tanpa sprinkler) dan 45m dengan sprinkler.
• Pintu kebakaran membuka ke luar dan menutup secara otomatis.
• Pintu kebakaran harus tahan api (fire rated) sesuai standar.
Kedap asap dilengkapi dengan penerangan dan blower penyedot
asap.
• Jalan keluar harus ke arah halaman luar.
• Jalur evakuasi harus dilengkapi dengan petunjuk arah.
• Jalur evakuasi harus bebas rintangan.
• Tangga kebakaran harus menerus.
• Lebar tangga tidak boleh menyempit kebawah.
• Tangga luar bangunan tidak boleh melingkar.
• Helipad bukan sarana evakuasi.
44. A : titik terjauh dalam ruang
B : pintu ke koridor
C : pintu ke fire stair
D : pintu ke luar tangga
E : pintu ke halaman luar (exit discharge)
Jarak tempuh A-C (apabila tangga kebakaran
memenuhi syarat), bila tidak jarak tersebut adalahA-E.
Persyaratan Jalan Keluar
45. TUNTUTAN TOTAL FIRE SAFETY
• SISTEM AKTIF SISTEM MENGGUNAKAN ENERGI
• SISTEM PASIF
• FIRE SAFETY
MANAGEMENT
SISTEM TERBANGUN
SISTEM PERSONIL
Sistem proteksi aktif Sistem proteksi pasif
Fire safety management
46. SISTEM PROTEKSI AKTIF
• Sistem deteksi & alarm kebakaran
(detektor, alarm kebakaran, manual call point)
• Sistem pemadam basis air manual
(slang kebakaran, hidran, hose reel)
• Sistem pemadam basis air otomatik
(sistem sprinkler, sistem kabut air dsb)
• Sistem pemadam basis kimia portable
(APAR)
• Sistem pemadam basis kimia khusus
(halon, dll)
• Peralatan pendukung sistem aktif
(sumber air, genset, pompa kebakaran)
47. SISTEM PROTEKSI PASIF
• Pembatasan pemakaian bahan mudah terbakar
(combustible materials)
• Penerapan sistem kompartemenisasi
(fungsi gedung, luas, volume, perlindungan bukaan, struktur terlindung)
• Penggunaan konstruksi tahan api / fire rated
(stabilitas – insulasi – integrasi yang dinyatakan dalam jam / menit)
• Perlindungan pada bukaan
(fire stopping, fire damper, fire shutter, canopy / overhang)
• Sistem pengendalian asap
(smoke venting – smoke removal – pressurization – smoke screen
– smoke zoning)
• Penyediaan sarana jalan ke luar yang aman
(fire door – fire stair – corridor – exit sign – area of refugee – exit discharge)
• Site planning for fire safety
(hardstanding – jarak bangunan – akses ke gedung – siamesse connection
– hidran luar – sumber air)
48. FIRE SAFETY MANAGEMENT
• Pemeriksaan berkala terhadap sistem dan
peralatan proteksi kebakaran
• Pembentukan tim emergency yang dinamis
• Pembinaan dan pelatihan personil
• Penyusunan Fire Emergency Plan
(FEP)
• Latihan kebakaran dan evakuasi
(fire drill)
• Penyusunan SOP aman kebakaran
(pekerjaan mengelas, men-cat, mematri / hot works )
• Fire safety audit
(walk through – preliminary – complete)
• Firesafe housekeeping
• Firesafety campaign / sosialisasi
49. RUANG BERPOTENSI BAHAYA
• Ruang dapur tmsk pemakaian LPG
• Ruang mesin, genset, ruang alat pemindah daya
(electric switchgear)
• Ruang / tempat pembuangan sampah
• Shaft vertikal utk saluran & pemipaan
• Gudang penyimpanan bahan bakar
• Ruang di atas plafon & di bawah lantai
• Bismen, tempat parkir, kerja hot-works
• Lingkungan sekitar bangunan / pagar
• Ruang tempat berkumpul, diskotek dll
50. Potensi & resiko bahaya kebakaran
(Risk & fire hazard potencies)
Potensi bahaya kebakaran
• Dapur dimana kompor dan bahan bakar
termasuk gas terletak.
• Gudang dimana tersimpan bebagai bahan /
barang.
• Ruang mekanik / elektrik dimana peralatan
mesin / listrik disimpan.
• Tempat pembuangan sampah.
• Ruang berkumpul dimana terdapat banyak
orang dengan berbagai aktivitas.
• Ruang-ruang lainnya yang ditetapkan oleh
pengelola.
Bahaya kaitan dgn penghuni
• Jumlah total penghuni
• Jumlah penghuni dewasa
• Jumlah orang yang harus dibantu
(orang tua, wanita hamil, penggu- na kursi roda,
orang dengan alat pacu jantung, dsb)
• Jumlah anak-anak
• Jumlah orang sakit / dirawat
• Lainnya yang memerlukan perhatian / perlakuan
khusus
51. TINDAKAN PENCEGAHAN
• Mengurangi penggunaan bahan mudah terbakar
(combustibles).
• Mencegah terjadinya penyulutan
(ignition).
• Menggunakan bahan penghambat api
(fire retardant).
• Melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan
berkala terhadap peralatan.
• Mewaspadai pekerjaan hot-works.
• Menjaga kebersihan di tempat kerja.
• Pengecekan terhadap instalasi listrik secara
berkala.
• Menerapkan FSM dan menyusun FEP.
• Evakuasi bertujuan memindahkan penghuni
bangunan ke lokasi aman di luar bangunan
• Evakuasi menyangkut aspek
pemberitahuan dini, komunikasi,
pemanduan ditunjang oleh prasarana dan
sarana yang terdapat dalam bangunan
• Hal-hal pokok dalam proses evakuasi
meliputi :
• sistem pemberitahuan,
• sistem pemandu evakuasi,
• sistem pelaksanaan evakuasi,
• sarana evakuasi,
• organisasi evakuasi
SISTEM EVAKUASI
52. STRATEGI EVAKUASI (lanjutan)
• Sistem pemberitahuan
• Pemberitahuan awal
• Pemberitahuan pelaksanaan evakuasi
• Pemberitahuan perkembangan jalannya evakuasi
• Pemberitahuan bahwa kondisi lokasi telah aman
• Sistem pemandu evakuasi
• Pemanduan agar tidak panik
• Pemanduan menuju ke sarana evakuasi (tidak ke lift)
• Pemanduan arah jalur evakuasi
• Pemanduan ke daerah aman atau ke muster points
• Roll call pada akhir evakuasi
• Sistem pelaksanaan evakuasi
• Pelaksanaan pemanduan di lapangan
• Pengamanan evakuasi
• Sistem pelaporan pelaksanaan evakuasi
• Komunikasi dan pemantauan
• Sistem pengecekan
• Sarana Evakuasi
• Koridor dan tangga darurat
• Jendela rescue
• Pintu kebakaran
• Tangga kebakaran dan presurisasi
• Horizontal exit
• Temporary shelter
• Exit di halaman luar
• Organisasi Evakuasi
• Penanggung jawab
• Pelaksana dan pengaman jalur
evakuasi
• Pemandu evakuasi
• Sistem pelaporan
• Medical aids / P3K
• Sistem komunikasi dan transportasi
• Tim rescue / SAR
• Kontak dengan Dinas Kebakaran