SlideShare a Scribd company logo
Transportasi Bangunan
S t r u k t u r B a n g u n a n L a n j u t
R a j a D h a r m a B a s a 0 4 . 2 0 1 8 . 1 . 0 3 1 9 3
F a h i r a 0 4 . 2 0 1 8 . 1 . 0 3 1 9 9
A y u K a r t i k a D i n i 0 4 . 2 0 1 8 . 1 . 0 3 2 2 6
N u r I n s a n i S a f a ' a 0 4 . 2 0 1 8 . 1 . 0 3 2 2 8
Transportasi Bangunan
• Tangga
• Elevator atau lift
• Eskalator
• Travelator
Tangga
• Tangga merupakan jalur yang mempunyai undak -
undak (trap) yang menghubungakan satu lantai
dengan lantai diatasnya dan mempunyai fungsi
sebagai jalan untuk naik dan turun antara lantai
tingkat.
• Penempatan atau letak ruang tangga tersendiri
mudah dilihat dan dicari orang, tidak berdekatan
dengan ruang lain agar tidak menggangu aktifitas
penghuni lain. Tangga juga mempunyai fungsi sebagai
jalan darurat, direncanakan dekat dengan pintu
keluar, sebagai antisipasi terhadap bencana
kebakaran, gempa keruntuhan dan lain - lain.
• Ada tangga yang digunakan untuk sirkulasi umum dan
ada tanga yang digunakan untuk kepentingan darurat.
Form, Space and Order -
F.D.K. Ching
Kemiringan tangga, ditentukan oleh
dimensi anak tangga dan tapaknya,
harus proporsional agar pas dengan
tubuh kita, gerakan dan
kemampuan. Jika curam, tangga bisa
melakukan pendakian yang secara
fisik melelahkan sekaligus
menakutkan secara psikologis. Jika
dangkal, tangga harus memiliki tapak
yang cukup dalam agar sesuai
dengan kita melangkah.
Form, Space and Order - F.D.K. Ching
Form, Space and Order - F.D.K. Ching
Form, Space and Order - F.D.K. Ching
The Architecture Reference &
Specification Book
Data Arsitek Jilid I
Bloomberg New Europian
Headquarters
TRANSPORTASI VERTIKAL.
ELEVATOR (LIFT).
Elevator atau biasa disebut dengan lift merupakan alat angkut untuk
mengangkut orang atau barang dalam suatu bangunan yang tinggi. Lift dapat
dipasang untuk bangunan yang tingginya lebih dari 4 lantai, karena
kemampuan orang untuk naik turun dalam menjalankan tugasnya hanya
mampu dilakukan sampai 4 lantai.
Lift dipasang dalam bangunan karena sifatnya umum harus mengacu
pada peraturan - peraturan daerah. Untuk menentukan kriteria perancangan
lift penumpang, yang menjadi perhatian utama antara jenis dan fungsi
bangunan, banyaknya lantai, luas tiap lantai, dan intervalnya. Selain itu juga
perlu dibedakan kapasitas (mobil / kg), jumlah muatan dan kecepatan.
Semakin tinggi bangunannya, kecepatanya semakin tinggi
pula. Kapasitas, jumlah muatan dan kecepatan untuk masing - masing lift
berbeda, tergantung pabrik pembuatnya. Dalam peraturan bangunan,
khususnya untuk lift, ketepatan dan berhentinya lift harus tanpa sentakan
yang mengganggu penumpang, sehingga kecepatan dan berat akan
menentukan kenyamanan dalam menggunakan lift.
Persyaratan Umum
• Bangunan lebih dari 4 lantai.
• Jika menggunakan Traction System, dimensi kabel yang dapat digunakan min. 12mm.
• Jumlah kabel min. 3 buah.
• Balok pemikul dari baja / beton bertulang.
• Rel Lift dari bahan baja.
• Saat operasi ruang lift harus tertutup rapat.
• Lubang masuk lift hanya 1 tidak boleh lebih.
• Jarak tepi cabin lift dengan tepi lantai mix. 4cm.
• Tiap lift harus memiliki motor penggerak dan panel kontrol sendiri.
• Dasar lubang lift harus memiliki pondasi kedap air.
• Pintu otomatis.
• Panel kontrol pada kabin.
• Elevator barang tidak diperkenankan menjadi satu dengan tangga darurat.
• Elevator berdiri sendiri / satu kesatuan. Tabung lift menerus ke puncak bangunan.
• Ruang mesin lift memiliki ketinggian min. 2,1m terhindar dari petir, air, dan api.
BENTUK DAN MACAM LIFT TERGANTUNG PADA FUNGSI DAN KEGUNAAN
Lift penumpang,
(passanger elevator) digunakan untuk mengangkut
manusia.
Lift barang,
(fright elevator) digunakan untuk mengangkut barang.
Lift uang / makanan,
(dumb waiters).
Lift pemadam kebakaran,
Ruangannya tertutup, interior sederhana, digunakan jika
terjadi kebakaran. Interiornya harus tahan kebakaran
minimal 2 jam dengan ruang peluncurnya terbuat dari
beton (dinding tahan api).
Lift untuk Rumah Sakit,
(hospital elevator) Dimensi besarannya memanjang
dengan 2 pintu pada sisinya. Ranjang pasien dapat
terakomodasi dengan layak.
Lift pemandangan,
(observation elevator) merupakan lift penumpang
dengan dinding kereta bagian belakang, kanan, kiri dari
kaca tembus pandang untuk memandang keluar
bangunan.
Lift perumahan,
(residence elevator) digunakan untuk pelayanan pribadi,
dipasang di rumah, ruko, dan rusun.
Lift mobil,
(automobile elevator) dimensi besarannya cukup dalam,
untuk mengangkut mobil di gedung parkir. Biasanya
pintu kereta dipasang di muka dan belakang untuk
memudahkan arus sirkulasi keluar – masuk.
Lift penyandang cacat,
Lift penumpang yang dilengkapi dengan sarana
mempermudah penyandang cacat menggunakannya.
CONTOH
BEBERAPA
MACAM
LIFT
Untuk menentukan kriteria perancangan lift penumpang yang perlu
diperhatikan adalah :
• Type dan fungsi dari bangunan
• Banyaknya lantai
• Luas tiap lantai
• Dan intervalnya
Sistem penggerak dalam elevator dibedakan dalam :
• Sistem gearless
Yaitu mesin yang berada diatas, untuk perkantoran, hotel, apartemen,
rumah sakit dan sebagainya (sekarang ada juga lift yang mesinnya
disamping).
• Sistem hydrolic
Yaitu mesin dibawah, hanya terbatas pada 3-4 lantai, biasanya digunakan
untuk lift makanan dan uang. Sekarang system hydrolic juga dipakai untuk
penumpang manusia contoh di Bandara Kuala Lumpur.
Rumah lift dapat dibagi dalam 3 bagian yaitu :
• Lift pit.
Merupakan tempat pemberhentian akhir yang paling bawah, berupa buffer sangkar dan buffer beban
penyeimbang. Karena letaknya yang paling bawah, harus dibuat dari dinding kedap air.
• Ruang luncur (hoistway).
Tempat meluncurnya sangkar/kereta lift, terdapat pintu2 masuk ke kereta lift, tempat meluncurnya beban
penyeimbang, meletakkan rel peluncur dan beban penyeimbang.
• Ruang mesin.
Tempat meletakkan mesin/ motor traksi lift, dan tempat control panel (yang mengatur jalannya kereta).
Detail pengaturan elevator di Zona 5, Level 52.
Penumpang berpndah dari elevator ekspres 5X
ke elevator lokal 5A.
MENARA SHANGHAI
Lift Lokal dan Ekspres
melayani 9 Zona menara
secara efisien.
BURJ KHALIFA
Yang menarik pada bangunan tinggi ini adalah tangga darurat
yang tidak lagi masuk akal, karena itu lift juga digunaka pada
saat keadaan darurat. Lift akan berfungsi sebagai penyelamat
mengantarkan penumpang dari sky lobby ke lantai dasar.
Tinggi gedung : 828 m.
Lantai tertinggi : 162 Lantai (Lift hanya sampai lantai 160.
Lift tercepat : 10 mps / 600 mpm. Observation dan
Shuttle Lift yang berhenti di Sky Lobby.
Karena terletak di daerah yang memiliki perbedaan temperatur
tinggi, ventilasi pada Hotsway tidak efisien karena
memungkinkan Reverse Stack Effect. Jadi Hoistway dilengkapi
dengan Sprinkle System.
EASTON PARK JATINANGOR
CORE
Core berupa shear wall pada Sears Tower adalah tempatnya
sistem utilitas, salah satunya adalah sistem lift. Sistem lift single-
decker pada bangunan dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu lift untuk
lantai 1-28, lantai 33-68, dan lantai 66-102.
Untuk lebih detail Sears tower memiliki 104 lift diataranya 8 lift
adalah untuk angkutan, 2 lift untuk melayani dek langit di tingkat 103,
dan Sisanya 94 lift adalah untuk penyewa. Ada 28 lift double-decker
yang beroperasi di 1600 fpm, untuk pengguna lantai di atas lantai 34.
Lift tersebut dapat membawa orang ke lantai teratas dengan waktu
60 detik.
WILLIS TOWER
ESCALATOR
• Escalator atau tangga berjalan adalah alat transportasi
antar lantai, sebagaimana tangga (manual) yang
menghubungkan satu lantai dengan satu lantai yang di
atasnya maupun di bawahnya dengan menggunakan
system tangga yang berjalan dengan
bertenaga/bergerak atas bantuan tenaga mesin.
Secara horizontal dibutuhkan ruang cukup luas untuk
fasilitas ini, karenanya, Escalator biasa digunakan pada
bangunan yang bersifat
public seperti mall, bandar udara, dll.
• Syarat eskalator:
a. Dilengkapi dengan railing,
b. Tidak ada celah antara lantai dengan anak tangga
pada Escalator dan didesain secara otomatis.
PERLETAKAN ESKALATOR:
A. Paralel. Diletakkan secara paralel. Perencanaannya
lebih menekankan segi arsitektural dan memungkinkan
sudut pandang yang luas.
B. Cross Over. Perletakan bersilangan secara menerus
(naik saja atau turun saja). Kurang efisien dalam sistim
sirkulasi tetapi bernilai estetis tinggi.
C. Double Cross Over. Perletakan bersilangan antara naik
dan turun,sehingga dapat mengangkut penumpang
dengan jumlah lebih banyak.
Kapasitas eskalator dibedakan dengan lebar
step. Ada tiga macam kapasitas sebagai
berikut :
Marga laju atau travelator (bahasa Inggris:
moving walkway, autowalk, skywalk,
horizontal escalator, travolator, travelator)
adalah sebuah mekanisme pengangkut yang
bergerak perlahan yang digunakan untuk
memindahkan orang pada bidang mendatar dalam jarak
yang jauh Marga laju dapat digunakan dengan
maupun berjalan di atasnya. Marga laju biasanya
dipasang secara berpasangan, masing-masing untuk
kedua arah dengan laju yang konstan.
Marga Laju Bandara Hongkong
MARGA LAJU
BIASANYA DIPASANG
PADA TEMPAT-TEMPAT
BERIKUT.
Marga laju umumnya digunakan di
bandara yang besar, karena penumpang
dengan barang-barang berat biasanya
harus berjalan jauh. Marga laju dapat
digunakan:
•di lorong-lorong antara aula dan
terminal
•dalam lorong-lorong yang panjang
•sebagai penghubung antar terminal, atau
•sebagai akses ke fasilitas parkir atau
stasiun transportasi darat.
TRANSPORTASI UMUM
Marga laju berguna untuk mempermudah orang-
orang berpindah lebih cepat di stasiun bawah
tanah/metro bawah tanah, Terminal, Pelabuhan
atau memandu orang untuk pergi ke jalur tertentu.
BANDAR UDARA
PRINSIP ALAT
MARGA LAJU
Source of : dimensions.com
DIMENSI ALAT
MARGA LAJU
Keselamatan Bangunan Tinggi
S t r u k t u r B a n g u n a n L a n j u t
R a j a D h a r m a B a s a 0 4 . 2 0 1 8 . 1 . 0 3 1 9 3
F a h i r a 0 4 . 2 0 1 8 . 1 . 0 3 1 9 9
A y u K a r t i k a D i n i 0 4 . 2 0 1 8 . 1 . 0 3 2 2 6
N u r I n s a n i S a f a ' a 0 4 . 2 0 1 8 . 1 . 0 3 2 2 8
Kebakaran
a. Bangunan tinggi  proteksi mandiri
b. Pemakaian bahan, lapis penutup
c. Bervariasinya jenis utilitas bangunan
d. Penjalaran asap lewat saf-saf vertikal
e. Konstruksi dinding luar tanpa kanopi
f. Problema evakuasi penghuni
g. Penerapan kompartemenisasi
h. Evakuasi penghuni bila ada kebakaran
i. Aksesibilitas untuk external fire fighting
j. Perilaku penghuni / pengguna
MASALAH KEBAKARAN PADA
BANGUNAN GEDUNG TINGGI
S i f a t B a h a n T e r h a d a p K e b a k a r a n
Struktur baja perlu dilindungi
dengan bahan gipsum atau
vermiculite
Uji sifat bahan dinding dan penutup atap
(dari asbes gelombang) dengan test skala
penuh
HUTAN
GUNDUL
D a m p a k K e b a k a r a n
Kaitan dengan lifesafety
 Ancaman jiwa maupun luka.
 Trauma psikologis.
Kaitan dengan property safety
 Memiskinkan masyarakat, kehilangan pekerjaan.
 Kerugian harta benda, investasi merugi.
Kaitan dengan environmental safety
 Gangguan terhadap kelestarian lingkungan.
 Penipisan lapisan ozon, pemanasan global.
Kaitan dengan process / industrial safety
 Stagnasi bisnis / usaha.
 File data, rekaman, dokumen penting musnah.
K u r v a K e b a k a r a n
FIRE FOLLOWS SERVICES
Instalasi bisa menimbulkan kebakaran
SARANA JALAN KELUAR
DAN PERSYARATANNYA
• Tiap lantai sedikitnya harus ada 2 Jalan keluar.
• Jumlah jalan keluar ditentukan oleh jumlah pengguna atau
penghuni bangunan.
• Jarak antar 2 jalan keluar adalah lebih dari setengah jarak
diagonal.
• Jarak tempuh 30m (tanpa sprinkler) dan 45m dengan sprinkler.
• Pintu kebakaran membuka ke luar dan menutup secara otomatis.
• Pintu kebakaran harus tahan api (fire rated) sesuai standar.
Kedap asap dilengkapi dengan penerangan dan blower penyedot
asap.
• Jalan keluar harus ke arah halaman luar.
• Jalur evakuasi harus dilengkapi dengan petunjuk arah.
• Jalur evakuasi harus bebas rintangan.
• Tangga kebakaran harus menerus.
• Lebar tangga tidak boleh menyempit kebawah.
• Tangga luar bangunan tidak boleh melingkar.
• Helipad bukan sarana evakuasi.
A : titik terjauh dalam ruang
B : pintu ke koridor
C : pintu ke fire stair
D : pintu ke luar tangga
E : pintu ke halaman luar (exit discharge)
Jarak tempuh A-C (apabila tangga kebakaran
memenuhi syarat), bila tidak jarak tersebut adalahA-E.
Persyaratan Jalan Keluar
TUNTUTAN TOTAL FIRE SAFETY
• SISTEM AKTIF  SISTEM MENGGUNAKAN ENERGI
• SISTEM PASIF
• FIRE SAFETY
MANAGEMENT


SISTEM TERBANGUN
SISTEM PERSONIL
Sistem proteksi aktif Sistem proteksi pasif
Fire safety management
SISTEM PROTEKSI AKTIF
• Sistem deteksi & alarm kebakaran
(detektor, alarm kebakaran, manual call point)
• Sistem pemadam basis air manual
(slang kebakaran, hidran, hose reel)
• Sistem pemadam basis air otomatik
(sistem sprinkler, sistem kabut air dsb)
• Sistem pemadam basis kimia portable
(APAR)
• Sistem pemadam basis kimia khusus
(halon, dll)
• Peralatan pendukung sistem aktif
(sumber air, genset, pompa kebakaran)
SISTEM PROTEKSI PASIF
• Pembatasan pemakaian bahan mudah terbakar
(combustible materials)
• Penerapan sistem kompartemenisasi
(fungsi gedung, luas, volume, perlindungan bukaan, struktur terlindung)
• Penggunaan konstruksi tahan api / fire rated
(stabilitas – insulasi – integrasi yang dinyatakan dalam jam / menit)
• Perlindungan pada bukaan
(fire stopping, fire damper, fire shutter, canopy / overhang)
• Sistem pengendalian asap
(smoke venting – smoke removal – pressurization – smoke screen
– smoke zoning)
• Penyediaan sarana jalan ke luar yang aman
(fire door – fire stair – corridor – exit sign – area of refugee – exit discharge)
• Site planning for fire safety
(hardstanding – jarak bangunan – akses ke gedung – siamesse connection
– hidran luar – sumber air)
FIRE SAFETY MANAGEMENT
• Pemeriksaan berkala terhadap sistem dan
peralatan proteksi kebakaran
• Pembentukan tim emergency yang dinamis
• Pembinaan dan pelatihan personil
• Penyusunan Fire Emergency Plan
(FEP)
• Latihan kebakaran dan evakuasi
(fire drill)
• Penyusunan SOP aman kebakaran
(pekerjaan mengelas, men-cat, mematri / hot works )
• Fire safety audit
(walk through – preliminary – complete)
• Firesafe housekeeping
• Firesafety campaign / sosialisasi
RUANG BERPOTENSI BAHAYA
• Ruang dapur tmsk pemakaian LPG
• Ruang mesin, genset, ruang alat pemindah daya
(electric switchgear)
• Ruang / tempat pembuangan sampah
• Shaft vertikal utk saluran & pemipaan
• Gudang penyimpanan bahan bakar
• Ruang di atas plafon & di bawah lantai
• Bismen, tempat parkir, kerja hot-works
• Lingkungan sekitar bangunan / pagar
• Ruang tempat berkumpul, diskotek dll
Potensi & resiko bahaya kebakaran
(Risk & fire hazard potencies)
Potensi bahaya kebakaran
• Dapur dimana kompor dan bahan bakar
termasuk gas terletak.
• Gudang dimana tersimpan bebagai bahan /
barang.
• Ruang mekanik / elektrik dimana peralatan
mesin / listrik disimpan.
• Tempat pembuangan sampah.
• Ruang berkumpul dimana terdapat banyak
orang dengan berbagai aktivitas.
• Ruang-ruang lainnya yang ditetapkan oleh
pengelola.
Bahaya kaitan dgn penghuni
• Jumlah total penghuni
• Jumlah penghuni dewasa
• Jumlah orang yang harus dibantu
(orang tua, wanita hamil, penggu- na kursi roda,
orang dengan alat pacu jantung, dsb)
• Jumlah anak-anak
• Jumlah orang sakit / dirawat
• Lainnya yang memerlukan perhatian / perlakuan
khusus
TINDAKAN PENCEGAHAN
• Mengurangi penggunaan bahan mudah terbakar
(combustibles).
• Mencegah terjadinya penyulutan
(ignition).
• Menggunakan bahan penghambat api
(fire retardant).
• Melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan
berkala terhadap peralatan.
• Mewaspadai pekerjaan hot-works.
• Menjaga kebersihan di tempat kerja.
• Pengecekan terhadap instalasi listrik secara
berkala.
• Menerapkan FSM dan menyusun FEP.
• Evakuasi bertujuan memindahkan penghuni
bangunan ke lokasi aman di luar bangunan
• Evakuasi menyangkut aspek
pemberitahuan dini, komunikasi,
pemanduan ditunjang oleh prasarana dan
sarana yang terdapat dalam bangunan
• Hal-hal pokok dalam proses evakuasi
meliputi :
• sistem pemberitahuan,
• sistem pemandu evakuasi,
• sistem pelaksanaan evakuasi,
• sarana evakuasi,
• organisasi evakuasi
SISTEM EVAKUASI
STRATEGI EVAKUASI (lanjutan)
• Sistem pemberitahuan
• Pemberitahuan awal
• Pemberitahuan pelaksanaan evakuasi
• Pemberitahuan perkembangan jalannya evakuasi
• Pemberitahuan bahwa kondisi lokasi telah aman
• Sistem pemandu evakuasi
• Pemanduan agar tidak panik
• Pemanduan menuju ke sarana evakuasi (tidak ke lift)
• Pemanduan arah jalur evakuasi
• Pemanduan ke daerah aman atau ke muster points
• Roll call pada akhir evakuasi
• Sistem pelaksanaan evakuasi
• Pelaksanaan pemanduan di lapangan
• Pengamanan evakuasi
• Sistem pelaporan pelaksanaan evakuasi
• Komunikasi dan pemantauan
• Sistem pengecekan
• Sarana Evakuasi
• Koridor dan tangga darurat
• Jendela rescue
• Pintu kebakaran
• Tangga kebakaran dan presurisasi
• Horizontal exit
• Temporary shelter
• Exit di halaman luar
• Organisasi Evakuasi
• Penanggung jawab
• Pelaksana dan pengaman jalur
evakuasi
• Pemandu evakuasi
• Sistem pelaporan
• Medical aids / P3K
• Sistem komunikasi dan transportasi
• Tim rescue / SAR
• Kontak dengan Dinas Kebakaran

More Related Content

What's hot

Jenis struktur
Jenis strukturJenis struktur
Jenis struktur
Zaid Hawari Darussalam
 
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR BANGUNAN TINGGI (APARTEMEN) 2017 / 2018
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR BANGUNAN TINGGI (APARTEMEN) 2017 / 2018STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR BANGUNAN TINGGI (APARTEMEN) 2017 / 2018
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR BANGUNAN TINGGI (APARTEMEN) 2017 / 2018
Saskia Oktrifani Sinaga
 
Sistem rangka tabung
Sistem rangka tabungSistem rangka tabung
Sistem rangka tabung
Fajar Fajar
 
Struktur Interspasial
Struktur InterspasialStruktur Interspasial
Struktur Interspasial
Ratna Dhani
 
Makalah Struktur Bentang Lebar
Makalah Struktur Bentang LebarMakalah Struktur Bentang Lebar
Makalah Struktur Bentang Lebar
SarahChan SarahChan
 
Konstruksi Plafond
Konstruksi PlafondKonstruksi Plafond
Konstruksi Plafond
Fahreza Azhar
 
Struktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkatStruktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkat
Versa Apriana
 
Sirkulasi
SirkulasiSirkulasi
Sirkulasi
Arsitek 15
 
analisa.pptx
analisa.pptxanalisa.pptx
analisa.pptx
FILMINDONESIAFILMSUB
 
Jaringan air bersih
Jaringan air bersihJaringan air bersih
Jaringan air bersih
rio aditama
 
Teknik Bangunan Bentang Lebar
Teknik Bangunan Bentang LebarTeknik Bangunan Bentang Lebar
Teknik Bangunan Bentang LebarBarley Prima
 
Penerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di Bengkulu
Penerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di BengkuluPenerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di Bengkulu
Penerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di Bengkulu
Rabiyatul Adawiyah
 
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5
Agus Hendrowibowo
 
Utilitas dan Tangga
Utilitas dan TanggaUtilitas dan Tangga
Utilitas dan Tangga
Arsitek 15
 
Sistem struktur bangunan tinggi - Referensi - by sha.pptx
Sistem struktur bangunan tinggi - Referensi - by sha.pptxSistem struktur bangunan tinggi - Referensi - by sha.pptx
Sistem struktur bangunan tinggi - Referensi - by sha.pptx
NurulQalbiKurniaShal
 
Struktur Rangka Ruang (space frame)
Struktur Rangka Ruang (space frame)Struktur Rangka Ruang (space frame)
Struktur Rangka Ruang (space frame)
Hasanuddin University
 
03.peranan lift saat kebakaran
03.peranan lift saat kebakaran03.peranan lift saat kebakaran
03.peranan lift saat kebakaran
Firmansyah Kusasi
 
01.perancangan sistem transportasi vertikal dalam gedung
01.perancangan sistem transportasi vertikal dalam gedung01.perancangan sistem transportasi vertikal dalam gedung
01.perancangan sistem transportasi vertikal dalam gedung
Firmansyah Kusasi
 

What's hot (20)

Jenis struktur
Jenis strukturJenis struktur
Jenis struktur
 
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR BANGUNAN TINGGI (APARTEMEN) 2017 / 2018
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR BANGUNAN TINGGI (APARTEMEN) 2017 / 2018STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR BANGUNAN TINGGI (APARTEMEN) 2017 / 2018
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR BANGUNAN TINGGI (APARTEMEN) 2017 / 2018
 
Sistem rangka tabung
Sistem rangka tabungSistem rangka tabung
Sistem rangka tabung
 
Struktur Interspasial
Struktur InterspasialStruktur Interspasial
Struktur Interspasial
 
Makalah Struktur Bentang Lebar
Makalah Struktur Bentang LebarMakalah Struktur Bentang Lebar
Makalah Struktur Bentang Lebar
 
Konstruksi Plafond
Konstruksi PlafondKonstruksi Plafond
Konstruksi Plafond
 
Struktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkatStruktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkat
 
Utilitas 2 lift dan elevator
Utilitas 2 lift dan elevatorUtilitas 2 lift dan elevator
Utilitas 2 lift dan elevator
 
Sirkulasi
SirkulasiSirkulasi
Sirkulasi
 
Core dan Shaft
Core dan ShaftCore dan Shaft
Core dan Shaft
 
analisa.pptx
analisa.pptxanalisa.pptx
analisa.pptx
 
Jaringan air bersih
Jaringan air bersihJaringan air bersih
Jaringan air bersih
 
Teknik Bangunan Bentang Lebar
Teknik Bangunan Bentang LebarTeknik Bangunan Bentang Lebar
Teknik Bangunan Bentang Lebar
 
Penerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di Bengkulu
Penerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di BengkuluPenerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di Bengkulu
Penerapan Struktur Bentang Lebar Pada Bangunan Masjid di Bengkulu
 
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR (STUPA) 5
 
Utilitas dan Tangga
Utilitas dan TanggaUtilitas dan Tangga
Utilitas dan Tangga
 
Sistem struktur bangunan tinggi - Referensi - by sha.pptx
Sistem struktur bangunan tinggi - Referensi - by sha.pptxSistem struktur bangunan tinggi - Referensi - by sha.pptx
Sistem struktur bangunan tinggi - Referensi - by sha.pptx
 
Struktur Rangka Ruang (space frame)
Struktur Rangka Ruang (space frame)Struktur Rangka Ruang (space frame)
Struktur Rangka Ruang (space frame)
 
03.peranan lift saat kebakaran
03.peranan lift saat kebakaran03.peranan lift saat kebakaran
03.peranan lift saat kebakaran
 
01.perancangan sistem transportasi vertikal dalam gedung
01.perancangan sistem transportasi vertikal dalam gedung01.perancangan sistem transportasi vertikal dalam gedung
01.perancangan sistem transportasi vertikal dalam gedung
 

Similar to Transportasi Pada Gedung Bertingkat

SISTEM UTILITAS 2.ppt
SISTEM UTILITAS 2.pptSISTEM UTILITAS 2.ppt
SISTEM UTILITAS 2.ppt
FandiAlzayn
 
Pekerjaan lift
Pekerjaan liftPekerjaan lift
Pekerjaan lift
Asnal Effendi
 
Pertemuan 4 pesawat angkat
Pertemuan 4 pesawat angkat Pertemuan 4 pesawat angkat
Pertemuan 4 pesawat angkat
Marfizal Marfizal
 
TRANSPORTASI VERTIKAL (ELEVATOR) ulltilitas bangunan
TRANSPORTASI VERTIKAL (ELEVATOR) ulltilitas bangunanTRANSPORTASI VERTIKAL (ELEVATOR) ulltilitas bangunan
TRANSPORTASI VERTIKAL (ELEVATOR) ulltilitas bangunan
PutriCahayaramadhany
 
Escalator
EscalatorEscalator
Aplikasi motor listrik by suparman
Aplikasi motor listrik by suparmanAplikasi motor listrik by suparman
Aplikasi motor listrik by suparman
suparman unkhair
 
Eskalator
EskalatorEskalator
Eskalator
Natalie Ulza
 
materi nautik crane.pptx
materi nautik crane.pptxmateri nautik crane.pptx
materi nautik crane.pptx
LilikBudiyanto1
 
Aplikasi motor listrik pada elevator
Aplikasi motor listrik pada elevatorAplikasi motor listrik pada elevator
Aplikasi motor listrik pada elevatorsuparman unkhair
 
Pertemuan 1 pesawat angkat
Pertemuan 1 pesawat angkatPertemuan 1 pesawat angkat
Pertemuan 1 pesawat angkat
Marfizal Marfizal
 
hubungan-utilitas-dengan-struktur_compress.pdf
hubungan-utilitas-dengan-struktur_compress.pdfhubungan-utilitas-dengan-struktur_compress.pdf
hubungan-utilitas-dengan-struktur_compress.pdf
ashariarsitek
 
Angkutan barang dengan KA
Angkutan barang dengan KAAngkutan barang dengan KA
Angkutan barang dengan KA
Syifa Fauziah
 
Modul TKP M1KB3 - INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR BANGUNAN
Modul TKP M1KB3 - INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR BANGUNANModul TKP M1KB3 - INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR BANGUNAN
Modul TKP M1KB3 - INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR BANGUNAN
PPGHybrid1
 
Tugas mesin otomatis
Tugas mesin otomatisTugas mesin otomatis
Tugas mesin otomatis
andri kolimon
 
Skywalk
SkywalkSkywalk
Skywalk
Hery Purnomo
 
PTM alat berat alat pengangkut material
PTM alat berat   alat pengangkut materialPTM alat berat   alat pengangkut material
PTM alat berat alat pengangkut material
Okitanawa Everrobert
 

Similar to Transportasi Pada Gedung Bertingkat (20)

SISTEM UTILITAS 2.ppt
SISTEM UTILITAS 2.pptSISTEM UTILITAS 2.ppt
SISTEM UTILITAS 2.ppt
 
Pekerjaan lift
Pekerjaan liftPekerjaan lift
Pekerjaan lift
 
Pertemuan 4 pesawat angkat
Pertemuan 4 pesawat angkat Pertemuan 4 pesawat angkat
Pertemuan 4 pesawat angkat
 
TRANSPORTASI VERTIKAL (ELEVATOR) ulltilitas bangunan
TRANSPORTASI VERTIKAL (ELEVATOR) ulltilitas bangunanTRANSPORTASI VERTIKAL (ELEVATOR) ulltilitas bangunan
TRANSPORTASI VERTIKAL (ELEVATOR) ulltilitas bangunan
 
Escalator
EscalatorEscalator
Escalator
 
Aplikasi motor listrik by suparman
Aplikasi motor listrik by suparmanAplikasi motor listrik by suparman
Aplikasi motor listrik by suparman
 
L2 f004511 mta
L2 f004511 mtaL2 f004511 mta
L2 f004511 mta
 
Makalah enginering
Makalah engineringMakalah enginering
Makalah enginering
 
Eskalator
EskalatorEskalator
Eskalator
 
13039 6-961878351400 (1)
13039 6-961878351400 (1)13039 6-961878351400 (1)
13039 6-961878351400 (1)
 
materi nautik crane.pptx
materi nautik crane.pptxmateri nautik crane.pptx
materi nautik crane.pptx
 
Aplikasi motor listrik pada elevator
Aplikasi motor listrik pada elevatorAplikasi motor listrik pada elevator
Aplikasi motor listrik pada elevator
 
Sistem transportasi ppt
Sistem transportasi pptSistem transportasi ppt
Sistem transportasi ppt
 
Pertemuan 1 pesawat angkat
Pertemuan 1 pesawat angkatPertemuan 1 pesawat angkat
Pertemuan 1 pesawat angkat
 
hubungan-utilitas-dengan-struktur_compress.pdf
hubungan-utilitas-dengan-struktur_compress.pdfhubungan-utilitas-dengan-struktur_compress.pdf
hubungan-utilitas-dengan-struktur_compress.pdf
 
Angkutan barang dengan KA
Angkutan barang dengan KAAngkutan barang dengan KA
Angkutan barang dengan KA
 
Modul TKP M1KB3 - INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR BANGUNAN
Modul TKP M1KB3 - INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR BANGUNANModul TKP M1KB3 - INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR BANGUNAN
Modul TKP M1KB3 - INSTALASI AIR BERSIH DAN AIR KOTOR BANGUNAN
 
Tugas mesin otomatis
Tugas mesin otomatisTugas mesin otomatis
Tugas mesin otomatis
 
Skywalk
SkywalkSkywalk
Skywalk
 
PTM alat berat alat pengangkut material
PTM alat berat   alat pengangkut materialPTM alat berat   alat pengangkut material
PTM alat berat alat pengangkut material
 

Transportasi Pada Gedung Bertingkat

  • 1. Transportasi Bangunan S t r u k t u r B a n g u n a n L a n j u t R a j a D h a r m a B a s a 0 4 . 2 0 1 8 . 1 . 0 3 1 9 3 F a h i r a 0 4 . 2 0 1 8 . 1 . 0 3 1 9 9 A y u K a r t i k a D i n i 0 4 . 2 0 1 8 . 1 . 0 3 2 2 6 N u r I n s a n i S a f a ' a 0 4 . 2 0 1 8 . 1 . 0 3 2 2 8
  • 2. Transportasi Bangunan • Tangga • Elevator atau lift • Eskalator • Travelator
  • 3. Tangga • Tangga merupakan jalur yang mempunyai undak - undak (trap) yang menghubungakan satu lantai dengan lantai diatasnya dan mempunyai fungsi sebagai jalan untuk naik dan turun antara lantai tingkat. • Penempatan atau letak ruang tangga tersendiri mudah dilihat dan dicari orang, tidak berdekatan dengan ruang lain agar tidak menggangu aktifitas penghuni lain. Tangga juga mempunyai fungsi sebagai jalan darurat, direncanakan dekat dengan pintu keluar, sebagai antisipasi terhadap bencana kebakaran, gempa keruntuhan dan lain - lain. • Ada tangga yang digunakan untuk sirkulasi umum dan ada tanga yang digunakan untuk kepentingan darurat.
  • 4. Form, Space and Order - F.D.K. Ching Kemiringan tangga, ditentukan oleh dimensi anak tangga dan tapaknya, harus proporsional agar pas dengan tubuh kita, gerakan dan kemampuan. Jika curam, tangga bisa melakukan pendakian yang secara fisik melelahkan sekaligus menakutkan secara psikologis. Jika dangkal, tangga harus memiliki tapak yang cukup dalam agar sesuai dengan kita melangkah.
  • 5. Form, Space and Order - F.D.K. Ching
  • 6. Form, Space and Order - F.D.K. Ching
  • 7. Form, Space and Order - F.D.K. Ching
  • 8. The Architecture Reference & Specification Book
  • 11.
  • 12.
  • 13.
  • 14.
  • 16. Elevator atau biasa disebut dengan lift merupakan alat angkut untuk mengangkut orang atau barang dalam suatu bangunan yang tinggi. Lift dapat dipasang untuk bangunan yang tingginya lebih dari 4 lantai, karena kemampuan orang untuk naik turun dalam menjalankan tugasnya hanya mampu dilakukan sampai 4 lantai. Lift dipasang dalam bangunan karena sifatnya umum harus mengacu pada peraturan - peraturan daerah. Untuk menentukan kriteria perancangan lift penumpang, yang menjadi perhatian utama antara jenis dan fungsi bangunan, banyaknya lantai, luas tiap lantai, dan intervalnya. Selain itu juga perlu dibedakan kapasitas (mobil / kg), jumlah muatan dan kecepatan. Semakin tinggi bangunannya, kecepatanya semakin tinggi pula. Kapasitas, jumlah muatan dan kecepatan untuk masing - masing lift berbeda, tergantung pabrik pembuatnya. Dalam peraturan bangunan, khususnya untuk lift, ketepatan dan berhentinya lift harus tanpa sentakan yang mengganggu penumpang, sehingga kecepatan dan berat akan menentukan kenyamanan dalam menggunakan lift.
  • 17. Persyaratan Umum • Bangunan lebih dari 4 lantai. • Jika menggunakan Traction System, dimensi kabel yang dapat digunakan min. 12mm. • Jumlah kabel min. 3 buah. • Balok pemikul dari baja / beton bertulang. • Rel Lift dari bahan baja. • Saat operasi ruang lift harus tertutup rapat. • Lubang masuk lift hanya 1 tidak boleh lebih. • Jarak tepi cabin lift dengan tepi lantai mix. 4cm. • Tiap lift harus memiliki motor penggerak dan panel kontrol sendiri. • Dasar lubang lift harus memiliki pondasi kedap air. • Pintu otomatis. • Panel kontrol pada kabin. • Elevator barang tidak diperkenankan menjadi satu dengan tangga darurat. • Elevator berdiri sendiri / satu kesatuan. Tabung lift menerus ke puncak bangunan. • Ruang mesin lift memiliki ketinggian min. 2,1m terhindar dari petir, air, dan api.
  • 18. BENTUK DAN MACAM LIFT TERGANTUNG PADA FUNGSI DAN KEGUNAAN Lift penumpang, (passanger elevator) digunakan untuk mengangkut manusia. Lift barang, (fright elevator) digunakan untuk mengangkut barang. Lift uang / makanan, (dumb waiters). Lift pemadam kebakaran, Ruangannya tertutup, interior sederhana, digunakan jika terjadi kebakaran. Interiornya harus tahan kebakaran minimal 2 jam dengan ruang peluncurnya terbuat dari beton (dinding tahan api). Lift untuk Rumah Sakit, (hospital elevator) Dimensi besarannya memanjang dengan 2 pintu pada sisinya. Ranjang pasien dapat terakomodasi dengan layak. Lift pemandangan, (observation elevator) merupakan lift penumpang dengan dinding kereta bagian belakang, kanan, kiri dari kaca tembus pandang untuk memandang keluar bangunan. Lift perumahan, (residence elevator) digunakan untuk pelayanan pribadi, dipasang di rumah, ruko, dan rusun. Lift mobil, (automobile elevator) dimensi besarannya cukup dalam, untuk mengangkut mobil di gedung parkir. Biasanya pintu kereta dipasang di muka dan belakang untuk memudahkan arus sirkulasi keluar – masuk. Lift penyandang cacat, Lift penumpang yang dilengkapi dengan sarana mempermudah penyandang cacat menggunakannya.
  • 20. Untuk menentukan kriteria perancangan lift penumpang yang perlu diperhatikan adalah : • Type dan fungsi dari bangunan • Banyaknya lantai • Luas tiap lantai • Dan intervalnya Sistem penggerak dalam elevator dibedakan dalam : • Sistem gearless Yaitu mesin yang berada diatas, untuk perkantoran, hotel, apartemen, rumah sakit dan sebagainya (sekarang ada juga lift yang mesinnya disamping). • Sistem hydrolic Yaitu mesin dibawah, hanya terbatas pada 3-4 lantai, biasanya digunakan untuk lift makanan dan uang. Sekarang system hydrolic juga dipakai untuk penumpang manusia contoh di Bandara Kuala Lumpur. Rumah lift dapat dibagi dalam 3 bagian yaitu : • Lift pit. Merupakan tempat pemberhentian akhir yang paling bawah, berupa buffer sangkar dan buffer beban penyeimbang. Karena letaknya yang paling bawah, harus dibuat dari dinding kedap air. • Ruang luncur (hoistway). Tempat meluncurnya sangkar/kereta lift, terdapat pintu2 masuk ke kereta lift, tempat meluncurnya beban penyeimbang, meletakkan rel peluncur dan beban penyeimbang. • Ruang mesin. Tempat meletakkan mesin/ motor traksi lift, dan tempat control panel (yang mengatur jalannya kereta).
  • 21. Detail pengaturan elevator di Zona 5, Level 52. Penumpang berpndah dari elevator ekspres 5X ke elevator lokal 5A. MENARA SHANGHAI Lift Lokal dan Ekspres melayani 9 Zona menara secara efisien.
  • 22. BURJ KHALIFA Yang menarik pada bangunan tinggi ini adalah tangga darurat yang tidak lagi masuk akal, karena itu lift juga digunaka pada saat keadaan darurat. Lift akan berfungsi sebagai penyelamat mengantarkan penumpang dari sky lobby ke lantai dasar. Tinggi gedung : 828 m. Lantai tertinggi : 162 Lantai (Lift hanya sampai lantai 160. Lift tercepat : 10 mps / 600 mpm. Observation dan Shuttle Lift yang berhenti di Sky Lobby. Karena terletak di daerah yang memiliki perbedaan temperatur tinggi, ventilasi pada Hotsway tidak efisien karena memungkinkan Reverse Stack Effect. Jadi Hoistway dilengkapi dengan Sprinkle System.
  • 24. CORE Core berupa shear wall pada Sears Tower adalah tempatnya sistem utilitas, salah satunya adalah sistem lift. Sistem lift single- decker pada bangunan dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu lift untuk lantai 1-28, lantai 33-68, dan lantai 66-102. Untuk lebih detail Sears tower memiliki 104 lift diataranya 8 lift adalah untuk angkutan, 2 lift untuk melayani dek langit di tingkat 103, dan Sisanya 94 lift adalah untuk penyewa. Ada 28 lift double-decker yang beroperasi di 1600 fpm, untuk pengguna lantai di atas lantai 34. Lift tersebut dapat membawa orang ke lantai teratas dengan waktu 60 detik. WILLIS TOWER
  • 25. ESCALATOR • Escalator atau tangga berjalan adalah alat transportasi antar lantai, sebagaimana tangga (manual) yang menghubungkan satu lantai dengan satu lantai yang di atasnya maupun di bawahnya dengan menggunakan system tangga yang berjalan dengan bertenaga/bergerak atas bantuan tenaga mesin. Secara horizontal dibutuhkan ruang cukup luas untuk fasilitas ini, karenanya, Escalator biasa digunakan pada bangunan yang bersifat public seperti mall, bandar udara, dll. • Syarat eskalator: a. Dilengkapi dengan railing, b. Tidak ada celah antara lantai dengan anak tangga pada Escalator dan didesain secara otomatis.
  • 26. PERLETAKAN ESKALATOR: A. Paralel. Diletakkan secara paralel. Perencanaannya lebih menekankan segi arsitektural dan memungkinkan sudut pandang yang luas. B. Cross Over. Perletakan bersilangan secara menerus (naik saja atau turun saja). Kurang efisien dalam sistim sirkulasi tetapi bernilai estetis tinggi. C. Double Cross Over. Perletakan bersilangan antara naik dan turun,sehingga dapat mengangkut penumpang dengan jumlah lebih banyak.
  • 27. Kapasitas eskalator dibedakan dengan lebar step. Ada tiga macam kapasitas sebagai berikut :
  • 28.
  • 29.
  • 30.
  • 31.
  • 32. Marga laju atau travelator (bahasa Inggris: moving walkway, autowalk, skywalk, horizontal escalator, travolator, travelator)
  • 33. adalah sebuah mekanisme pengangkut yang bergerak perlahan yang digunakan untuk memindahkan orang pada bidang mendatar dalam jarak yang jauh Marga laju dapat digunakan dengan maupun berjalan di atasnya. Marga laju biasanya dipasang secara berpasangan, masing-masing untuk kedua arah dengan laju yang konstan. Marga Laju Bandara Hongkong
  • 34. MARGA LAJU BIASANYA DIPASANG PADA TEMPAT-TEMPAT BERIKUT. Marga laju umumnya digunakan di bandara yang besar, karena penumpang dengan barang-barang berat biasanya harus berjalan jauh. Marga laju dapat digunakan: •di lorong-lorong antara aula dan terminal •dalam lorong-lorong yang panjang •sebagai penghubung antar terminal, atau •sebagai akses ke fasilitas parkir atau stasiun transportasi darat. TRANSPORTASI UMUM Marga laju berguna untuk mempermudah orang- orang berpindah lebih cepat di stasiun bawah tanah/metro bawah tanah, Terminal, Pelabuhan atau memandu orang untuk pergi ke jalur tertentu.
  • 36. Source of : dimensions.com DIMENSI ALAT MARGA LAJU
  • 37. Keselamatan Bangunan Tinggi S t r u k t u r B a n g u n a n L a n j u t R a j a D h a r m a B a s a 0 4 . 2 0 1 8 . 1 . 0 3 1 9 3 F a h i r a 0 4 . 2 0 1 8 . 1 . 0 3 1 9 9 A y u K a r t i k a D i n i 0 4 . 2 0 1 8 . 1 . 0 3 2 2 6 N u r I n s a n i S a f a ' a 0 4 . 2 0 1 8 . 1 . 0 3 2 2 8
  • 39. a. Bangunan tinggi  proteksi mandiri b. Pemakaian bahan, lapis penutup c. Bervariasinya jenis utilitas bangunan d. Penjalaran asap lewat saf-saf vertikal e. Konstruksi dinding luar tanpa kanopi f. Problema evakuasi penghuni g. Penerapan kompartemenisasi h. Evakuasi penghuni bila ada kebakaran i. Aksesibilitas untuk external fire fighting j. Perilaku penghuni / pengguna MASALAH KEBAKARAN PADA BANGUNAN GEDUNG TINGGI
  • 40. S i f a t B a h a n T e r h a d a p K e b a k a r a n Struktur baja perlu dilindungi dengan bahan gipsum atau vermiculite Uji sifat bahan dinding dan penutup atap (dari asbes gelombang) dengan test skala penuh
  • 41. HUTAN GUNDUL D a m p a k K e b a k a r a n Kaitan dengan lifesafety  Ancaman jiwa maupun luka.  Trauma psikologis. Kaitan dengan property safety  Memiskinkan masyarakat, kehilangan pekerjaan.  Kerugian harta benda, investasi merugi. Kaitan dengan environmental safety  Gangguan terhadap kelestarian lingkungan.  Penipisan lapisan ozon, pemanasan global. Kaitan dengan process / industrial safety  Stagnasi bisnis / usaha.  File data, rekaman, dokumen penting musnah. K u r v a K e b a k a r a n
  • 42. FIRE FOLLOWS SERVICES Instalasi bisa menimbulkan kebakaran
  • 43. SARANA JALAN KELUAR DAN PERSYARATANNYA • Tiap lantai sedikitnya harus ada 2 Jalan keluar. • Jumlah jalan keluar ditentukan oleh jumlah pengguna atau penghuni bangunan. • Jarak antar 2 jalan keluar adalah lebih dari setengah jarak diagonal. • Jarak tempuh 30m (tanpa sprinkler) dan 45m dengan sprinkler. • Pintu kebakaran membuka ke luar dan menutup secara otomatis. • Pintu kebakaran harus tahan api (fire rated) sesuai standar. Kedap asap dilengkapi dengan penerangan dan blower penyedot asap. • Jalan keluar harus ke arah halaman luar. • Jalur evakuasi harus dilengkapi dengan petunjuk arah. • Jalur evakuasi harus bebas rintangan. • Tangga kebakaran harus menerus. • Lebar tangga tidak boleh menyempit kebawah. • Tangga luar bangunan tidak boleh melingkar. • Helipad bukan sarana evakuasi.
  • 44. A : titik terjauh dalam ruang B : pintu ke koridor C : pintu ke fire stair D : pintu ke luar tangga E : pintu ke halaman luar (exit discharge) Jarak tempuh A-C (apabila tangga kebakaran memenuhi syarat), bila tidak jarak tersebut adalahA-E. Persyaratan Jalan Keluar
  • 45. TUNTUTAN TOTAL FIRE SAFETY • SISTEM AKTIF  SISTEM MENGGUNAKAN ENERGI • SISTEM PASIF • FIRE SAFETY MANAGEMENT   SISTEM TERBANGUN SISTEM PERSONIL Sistem proteksi aktif Sistem proteksi pasif Fire safety management
  • 46. SISTEM PROTEKSI AKTIF • Sistem deteksi & alarm kebakaran (detektor, alarm kebakaran, manual call point) • Sistem pemadam basis air manual (slang kebakaran, hidran, hose reel) • Sistem pemadam basis air otomatik (sistem sprinkler, sistem kabut air dsb) • Sistem pemadam basis kimia portable (APAR) • Sistem pemadam basis kimia khusus (halon, dll) • Peralatan pendukung sistem aktif (sumber air, genset, pompa kebakaran)
  • 47. SISTEM PROTEKSI PASIF • Pembatasan pemakaian bahan mudah terbakar (combustible materials) • Penerapan sistem kompartemenisasi (fungsi gedung, luas, volume, perlindungan bukaan, struktur terlindung) • Penggunaan konstruksi tahan api / fire rated (stabilitas – insulasi – integrasi yang dinyatakan dalam jam / menit) • Perlindungan pada bukaan (fire stopping, fire damper, fire shutter, canopy / overhang) • Sistem pengendalian asap (smoke venting – smoke removal – pressurization – smoke screen – smoke zoning) • Penyediaan sarana jalan ke luar yang aman (fire door – fire stair – corridor – exit sign – area of refugee – exit discharge) • Site planning for fire safety (hardstanding – jarak bangunan – akses ke gedung – siamesse connection – hidran luar – sumber air)
  • 48. FIRE SAFETY MANAGEMENT • Pemeriksaan berkala terhadap sistem dan peralatan proteksi kebakaran • Pembentukan tim emergency yang dinamis • Pembinaan dan pelatihan personil • Penyusunan Fire Emergency Plan (FEP) • Latihan kebakaran dan evakuasi (fire drill) • Penyusunan SOP aman kebakaran (pekerjaan mengelas, men-cat, mematri / hot works ) • Fire safety audit (walk through – preliminary – complete) • Firesafe housekeeping • Firesafety campaign / sosialisasi
  • 49. RUANG BERPOTENSI BAHAYA • Ruang dapur tmsk pemakaian LPG • Ruang mesin, genset, ruang alat pemindah daya (electric switchgear) • Ruang / tempat pembuangan sampah • Shaft vertikal utk saluran & pemipaan • Gudang penyimpanan bahan bakar • Ruang di atas plafon & di bawah lantai • Bismen, tempat parkir, kerja hot-works • Lingkungan sekitar bangunan / pagar • Ruang tempat berkumpul, diskotek dll
  • 50. Potensi & resiko bahaya kebakaran (Risk & fire hazard potencies) Potensi bahaya kebakaran • Dapur dimana kompor dan bahan bakar termasuk gas terletak. • Gudang dimana tersimpan bebagai bahan / barang. • Ruang mekanik / elektrik dimana peralatan mesin / listrik disimpan. • Tempat pembuangan sampah. • Ruang berkumpul dimana terdapat banyak orang dengan berbagai aktivitas. • Ruang-ruang lainnya yang ditetapkan oleh pengelola. Bahaya kaitan dgn penghuni • Jumlah total penghuni • Jumlah penghuni dewasa • Jumlah orang yang harus dibantu (orang tua, wanita hamil, penggu- na kursi roda, orang dengan alat pacu jantung, dsb) • Jumlah anak-anak • Jumlah orang sakit / dirawat • Lainnya yang memerlukan perhatian / perlakuan khusus
  • 51. TINDAKAN PENCEGAHAN • Mengurangi penggunaan bahan mudah terbakar (combustibles). • Mencegah terjadinya penyulutan (ignition). • Menggunakan bahan penghambat api (fire retardant). • Melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan berkala terhadap peralatan. • Mewaspadai pekerjaan hot-works. • Menjaga kebersihan di tempat kerja. • Pengecekan terhadap instalasi listrik secara berkala. • Menerapkan FSM dan menyusun FEP. • Evakuasi bertujuan memindahkan penghuni bangunan ke lokasi aman di luar bangunan • Evakuasi menyangkut aspek pemberitahuan dini, komunikasi, pemanduan ditunjang oleh prasarana dan sarana yang terdapat dalam bangunan • Hal-hal pokok dalam proses evakuasi meliputi : • sistem pemberitahuan, • sistem pemandu evakuasi, • sistem pelaksanaan evakuasi, • sarana evakuasi, • organisasi evakuasi SISTEM EVAKUASI
  • 52. STRATEGI EVAKUASI (lanjutan) • Sistem pemberitahuan • Pemberitahuan awal • Pemberitahuan pelaksanaan evakuasi • Pemberitahuan perkembangan jalannya evakuasi • Pemberitahuan bahwa kondisi lokasi telah aman • Sistem pemandu evakuasi • Pemanduan agar tidak panik • Pemanduan menuju ke sarana evakuasi (tidak ke lift) • Pemanduan arah jalur evakuasi • Pemanduan ke daerah aman atau ke muster points • Roll call pada akhir evakuasi • Sistem pelaksanaan evakuasi • Pelaksanaan pemanduan di lapangan • Pengamanan evakuasi • Sistem pelaporan pelaksanaan evakuasi • Komunikasi dan pemantauan • Sistem pengecekan • Sarana Evakuasi • Koridor dan tangga darurat • Jendela rescue • Pintu kebakaran • Tangga kebakaran dan presurisasi • Horizontal exit • Temporary shelter • Exit di halaman luar • Organisasi Evakuasi • Penanggung jawab • Pelaksana dan pengaman jalur evakuasi • Pemandu evakuasi • Sistem pelaporan • Medical aids / P3K • Sistem komunikasi dan transportasi • Tim rescue / SAR • Kontak dengan Dinas Kebakaran