SlideShare a Scribd company logo
1 of 105
Aditya Vikky Tarigan 
Dream3light.blogspot.com
LISTRIK DINAMIS 
Listrik mengalir
A. Arus & tegangan Listrik 
1. Arus Listrik 
 banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui kabel atau penghantar 
listrik lainnya tiap satuan waktu. 
Pada zaman dulu, Arus konvensional didefinisikan sebagai aliran muatan 
positif, sekalipun kita sekarang tahu bahwa arus listrik itu dihasilkan dari 
aliran elektron yang bermuatan negatif ke arah yang sebaliknya.
Menentukan arus listrik dan arus elektron. 
Klik 
Arah arus listrik Arah elektron 
Arus lisrik adalah aliran muatan positif dari potensial tinggi 
ke potensial rendah 
Arus elektron adalah aliran elektron dari potensial 
rendah ke potensial tinggi
Klik 
Arus listrik analok dengan arus air 
Benda A Potensial tinggi Benda B Potensial rendah 
Arus listrik 
Konduktor 
Klik 
Arus elektron 
Ketika benda A dan B memiliki jumlah dan jenis muatan muatan 
yang sama maka kedua benda dapat dikatakan telah memiliki 
potensial yang bagaimana ? 
Klik 
Apakah ketika terjadi 
aliran muatan listrik 
dari B ke A sampai 
muatan di B habis ? 
Arus listrik dapat mengalir jika ada beda potensial 
Kesimpulan 
Dua syarat apa yang harus dipenuhi agar arus listrik dapat 
mengalir dalam suatu rangkaian ?
Secara matematis dinyatakan sebagai : 
dQ 
dt 
I  
dQ= jumlah muatan listrik ( Coulomb ) 
dt = perubahan waktu ( detik ) 
I= Kuat arus listrik (Coulomb / detik atau Ampere)
n adalah partikel persatuan volume dan e muatan tiap partikel 
dQ = n.e.V.A.dt 
i 
dq 
dt 
  n.e.V. A 
Rapat arus (J) didefinisikan 
sebagai kuat arus persatuan luas 
J 
i 
A 
  n.e.V
Muatan Elektron 
muatan 1 elektron = -1,6021 x 10 10-19 Coulomb 
1 Coulomb = -6,24 x 10 1018 18 elektron
Syarat Terjadinya Arus 
Listrik 
Elektron dapat mengalir pada suatu 
rangkaian jika ada beda potensial. 
Tapi jika rangkaiannya terbuka elektron 
tetap tidak mengalir walaupun ada beda 
potensial. 
Jadi arus listrik dapat mengalir bila: 
1. Rangkaian listrik harus tertutup 
2. Harus ada beda potensial didalam 
rangkaian.
Arus listrik di dalam suatu rangkaian hanya dapat 
mengalir di dalam suatu rangkaian tertutup. 
Diagram Rangkaian
Beda potensial adalah dorongan yang menyebabkan elektron-elektron itu 
mengalir dari satu tempat ketempat lain. 
Arah aliran elektron dari potensial rendah (kutub -) ke potensial tinggi 
(kutub +). 
Arah arus listrik (sesuai konvensi) dari potensial tinggi (kutub + ) ke 
potensial rendah ( kutub - ). 
Potensial 
tinggi 
Potensial 
rendah
Mengapa ada Arus Arus? 
 karenakarenaadaadamuatanmuatanyang yang bergerakbergerak 
 karenakarenaadaadakecepatankecepatanpadapadamuatanmuatan 
 karenakarenaadaadapercepatanpercepatanyang yang 
dialamidialamimuatanmuatan 
 karenakarenaadaadagayagaya(F=ma) 
 karenakarenaadaadamedanmedanlistriklistrik 
 bedabedapotensialpotensial(E=V/d) 
 bedabedamuatanmuatan 
 pemisahanpemisahanmuatanmuatanpositifpositifdengandenganm 
uatanmuatannegatifnegatif 
 Karena Karenaada ada kerja yang memisahkan muatan
Aliranmuatan listrik dalam suatu rangkaian dapat dianalogikan 
(diumpakan) seperti aliran air.
Mana yang berbahaya, potensial atau arus? 
 Potensial listrik (tegangan) adalah besaran yang menyatakan 
dorongan terhadap elektron-elektron agar dapat mengalir 
 Bumi memiliki potensial listrik nol. 
 Beda potensial adalah beda nilai potensial antara dua titik 
berbeda dalam suatu rangkaian 
 Jadi walaupun antara dua titik didalam suatu rangkaian ada 
potensial listrik, arus listrik belumtentu mengalir. 
 Listrik tidak mengalir bila potensial kedua titik sama dan listrik 
baru mengalir bila di kedua titik terdapat beda potensial. 
 Jadi yang berbahaya adalah arus listrik, bukan potensial 
listrik.
Jenis Arus LISTRIK 
1. Arus searah(Direct Current/DC) 
 Arus yang mengalir dengan nilai konstan 
2. Arus bolak-balik (Alternating Current/AC) 
 Nilainya berubah-ubah secara periodik
Listrik arus searah atau DC (Direct Current) 
 Pada umumnya ini terjadi dalam sebuah 
konduktor seperti kabel, namun bisa juga 
terjadi dalam semikonduktor, isolator, atau 
juga vakum seperti halnya pancaran elektron 
atau pancaran ion. Dalam listrik arus searah, 
muatan listrik mengalir ke satu arah, berbeda 
dengan listrik arus bolak-balik (AC). 
 Istilah lama yang digunakan sebelum listrik 
arus searah adalah Arus galvanis.
Penyaluran tenaga listrik komersil yang pertama (yang dibuat oleh Thomas Edison di akhir 
abad ke 19) menggunakan listrik arus searah. Karena listrik arus bolak-balik lebih mudah 
digunakan dibandingkan dengan listrik arus searah untuk transmisi (penyaluran) dan 
pembagian tenaga listrik, di jaman sekarang hampir semua transmisi tenaga listrik 
menggunakan listrik arus bolak-balik. 
Arus DC misalnya : Battery dan Accu
Arus bolak-balik atau ac 
(alternating current) 
Bentuk gelombang dari listrik arus bolak-balik biasanya 
berbentuk gelombang sinusoida, karena ini yang 
memungkinkan pengaliran energi yang paling efisien. 
Namun dalam aplikasi-aplikasi spesifik yang lain, bentuk 
gelombang lain pun dapat digunakan, misalnya bentuk 
gelombang segitiga (triangular wave) atau bentuk 
gelombang segi empat (square wave).
Secara umum, listrik bolak-balik berarti penyaluran listrik dari sumbernya 
(misalnya PLN) ke kantor-kantor atau rumah-rumah penduduk. Namun ada 
pula contoh lain seperti sinyal-sinyal radio atau audi yang disalurkan melalui 
kabel, yang juga merupakan listrik arus bolak-balik. Di dalam aplikasi-aplikasi 
ini, tujuan utama yang paling penting adalah pengambilan informasi yang 
termodulasi atau terkode di dalam sinyal arus bolak-balik tersebut.
 Arus AC digunakan di rumah-rumah dan 
pabrik-pabrik, biasanya menggunakan 
voltage 110 volt atau 220 volt
mengapa arus AC bisa menyengat 
sedangkan arus DC tidak?" 
seperti yang kita tahu bahwa arus AC (alternating 
current) itu arusnya berubah ubah menurut fungsi 
waktu. Ketika kita menyentuh kabel yang beraruskan 
arus AC. Arus itu tentu akan melewati tubuh kita dan 
menjadikan diri kita sebagai hambatan, kondisi itu 
akan terjadi ketika posisi tubuh kita sedang terGround. 
Nah karena arus yang berubah-ubah inilah yang 
membuat kita merasa tersengat. Hal ini dapat terjadi 
karena jantung kita mendapat suatu getaran yang 
lebih besar dibandingkan getaran jantung itu sendiri, 
sehingga kita merasa tersengat.
Benda A 
Potensial tinggi 
Benda B Potensial 
rendah 
Arus elektron Konduktor 
Arus listrik 
Klik 
Klik 
Beda Potensial Listrik 
Definisi Beda potensial listrik 
Energi yang diperlukan untuk 
memindah muatan listrik tiap 
satuan muatan 
Benda C Potensial 
rendah 
Benda D Potensial 
tinggi 
Konduktor 
Arus elektron 
Arus listrik 
Klik 
W 
Q 
V  
V = Beda Potensial ( Volt ) 
W = Energi ( Joule ) 
Q = Muatan ( Coulomb ) 
1 Volt = 1J/C 
Satu volt didefinisikan untuk 
memindah muatan listrik 
sebesar 1 Coulumb 
memerlukan energi sebesar 
1 Joule. 
Benda C Potensial 
rendah 
Benda D Potensial 
tinggi 
Konduktor 
Arus elektron 
Arus listrik 
Klik 
Klik
Tegangan ( voltage ). 
 Satuan tegangan listrik : volt. 
 Satu volt : tenaga listrik yang dibutuhkan 
untuk menghasilkan intensitas listrik sebesar 
1 Ampere melalui sebuah konduktor 
(penghantar) yang memiliki tahanan sebesar 
1 Ohm. 
 Voltage rendah : arus listrik dengan tegangan 
listrik kurang dari 1000 volt.
Cara mengukur kuar arus 
 Alat ini hanya dapat digunakan untuk mengukur kuat 
arus DC saja. Kuat arus DC biasanya kecil. Karena itu alat 
ini hanya mencantumkan angka pengukuran sampai 500 
mA. 
 Mengukur kuat arus DC dilakukan dengan cara 
sambungan seri dengan alat pemakai, misalnya lampu 
pijar. Saklar penunjuk diarahkan pada DC mA dengan 
memperhatikan batas ukur. Dipilih misalnyaangka 25. 
 Disini kita mengukur dalam keadaan hubungan terbuka. 
Karena itu putuskan hubungan. 
 Tempelkan colok merah pada kutub positip (+) dan 
colokhitam (-) pada kutub negatip (-). 
 Baca skala, jarum menunjuk pada angka berapa. itulah 
hasil pengukurannya.
Mengukur kuat arus listrik 
 Alat untuk mengukur kuat arus listrik adalah amperemeter 
atau ammeter. 
 Amperemeter disusun seri dengan komponen yang akan 
diukur kuat arusnya.
Pengukuran Kuat arus listrik 
Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk 
mengukur kuat arus listrik 
Pemasangan Amperemeter dalam rangkaian listrik 
disusun secara seri ( tidak bercabang ) 
Klik 
Klik 
Klik 
Klik
Cara membaca Amperemeter 
skala maksimum 
skala yang ditunjuk jarum 
skala batas ukur 
Nilai yang terukur = 
Nilai yang ditunjuk jarum 
Nilai maksimum 
34 
100 
X 1 = 0,34 A 
Klik 
Klik 
Klik 
x Batas ukur
Saklar dan Sekering 
Saklar adalah alat untuk menyambung atau 
memutus aliran arus listrik. 
Diagram Rangkaian
Sekering adalah alat untuk membatasi kuat arus 
listrik maksimum yang mengalir. 
arus 
ground 
netral 
isolator 
sekering 
penjepit
Sumber Tegangan 
 Supaya arus listrik dapat 
terus mengalir dalam suatu 
penghantar, maka pada ujung 
– ujung penghantar itu harus 
selalu ada beda potensial. 
 Alat yang dapat mengadakan 
selisih atau beda potensial 
disebut sumber tegangan 
atau sumber arus listrik. 
 Beberapa macam sumber 
tegangan antara lain :
 Elemen Primer 
( Sumber tegangan yang tidak dapat “diisi ulang) 
1. ElemenVolta, terdiri dari komponen : 
Batang tembaga 
Lempeng seng 
Larutan asam 
sulfat encer 
- + 
Prinsip Kerja
2. Elemen Kering ( batu baterai ) 
Beda potensial = 1,5 V 
Prinsip Kerja
Elemen Sekunder ( dapat “diisi” kembali ) 
 Akkumulator (aki ) 
Bagia 
n – 
bagia 
n dari 
aki 
Pada saat aki digunakan terjadi perubahan energi kimia 
menjadi energi listrik. 
Pada saat akku diisi ulang terjadi perubahan energi listrik 
menjadi energi kimia 
Prinsip Kerja
Mengukur Beda Potensial 
( tegangan listrik ) 
 Alat pengukur tegangan listrik adalah voltmeter 
 Voltmeter dipasang paralel dengan komponen yang 
akan diukur beda potensialnya. 
Diagram Komponen
Mengukur arus listrik dan beda potensial 
Diagram Rangkaian 
voltmeter 
ammeter
Pengukuran Beda Potensial 
 Voltmeter adalah alat 
yang digunakan untuk 
mengukur beda 
potensial listrik ( 
tegangan ) 
 Pemasangan voltmeter 
dalam rangkaian listrik 
disusun secara parallel 
seperti gambar. 
Klik 
Klik
Cara Membaca Voltmeter 
Skala yang ditunjuk jarum 
Skala maksimum 
Batas ukur 
Nilai yang terukur = …. 
Klik
ALAT UKUR 
AMPERMETER/GALVANOMETER 
Dipakai untuk mengukur kuat arus. 
Mempunyai hambatan yang sangat kecil. 
Dipasang seri dengan alat yang akan diukur. 
Untuk mengukur kuat arus yang sangat besar (melebihi 
batas ukurnya) dipasang tahanan SHUNT paralel dengan 
Amperemeter (alat Amperemeter dengan tahanan Shunt 
disebut AMMETER) 
•untuk mengukur arus yang 
kuat arusnya n x i Ampere harus 
dipasang Shunt sebesar : 
R 
1 
1 
R S d  
n 

ALAT UKUR VOLTMETER 
Dipakai untuk mengukur beda potensial. 
Mempunyai tahanan dalam yang sangat besar. 
Dipasang paralel dengan alat (kawat) yang hendak diukur 
potensialnya. 
Untuk mengukur beda potensial yang melebihi batas ukurnya, 
dipasang tahanan depan seri dengan Voltmeter. 
Untuk mengukur beda potensial 
n x batas ukur maksimumnya, 
harus dipasang tahanan depan 
(RV): 
Rv = ( n - 1 ) Rd
CONTOH SOAL 
AMPERMETER/GALVANOMETER 
Sebuah galvanometer dengan hambatan 
5 ohm dilengkapi shunt, agar dapat diguna-kan 
untuk mengukur kuat arus sebesar 50 A. 
pada 100 millivolt jarum menunjukkan skala 
maksimum. 
Berapa besar hambatan shunt tersebut ?
JAWABAN CONTOH SOAL 
AMPERMETER/GALVANOMETER 
Rv 
Rshunt 
0,1 
0,02 
   
5 
maks 
maks 
v 
i amper 
R 
50 
2.500 
   
0,02 
diukur 
maks 
i 
n 
i 
1 
Rshunt  .5 ohm  0,002 
ohm 
2500  
1 i
CONTOH SOAL 
VOLTMETER 
Sebuah voltmeter yang mempunyai hambatan 
1000 ohm dipergunakan untuk mengukur po-tensial 
sampai 120 volt. Jika daya ukur volt-meter= 
= 6 volt. 
Berapa besar hambatan Multiplier agar 
pengukuran dapat dilakukan ?
JAWABAN CONTOH SOAL 
VOLTMETER 
Rv 
Rdepan 
120 
   20 
Rmultiplier  (n 1)Rv 
6 
diukur 
maks 
V 
n 
V 
(20 1)1000 19.000 multiplier R    ohm
osiloskop 
Alat untuk menunjukkan bentuk pulsa tegangan 
v 
Tegangan searah 
Tegangan boak balik 
v
V=besar tegangan (volt) 
Volt/div=tmbol volt/div pada osiloskop 
Frekuensi tegangan: 
f=frekuensi (hertz) 
t=total waktu (s) 
Time/div=tombol time/div pada osiloskop
B. Hambatan listrik 
Besarnya hambatan dari suatu konduktor dinyatakan dalam : 
L 
A 
R   
R = hambatan satuan = ohm 
L = panjang konduktor satuan = meter 
A = luas penampang satuan = m2 
 = hambat jenis atau resistivitas satuan = ohm meter 
Grafik hambat jenis lawan temperatur untuk suatu konduktor memenuhi hubungan : 
   t 
( ) 
( . ) 
t 
0 
1 
R(t) = R0 ( 1 + .t ) 
 = koef suhu hambat jenis
Hambatan Kawat Penghantar 
Tahukah anda apakah kawat penghantar itu? 
Kawat penghantar adalah kawat yang biasa kita 
gunakan untuk menghantarkan listrik yang biasa 
kita sebut kabel 
Mana yang lebih baik, tembaga, besi atau 
perak sebagai kawat penghantar? 
Yang paling baik sebagai kawat penghantar 
adalah perak karena memiliki hambatan paling 
kecil.
Mengapa Tembaga? 
Mengapa kabel sebagai kawat 
penghantar listrik terbuat dari 
tembaga? 
Tembaga banyak diginakan sebagai kawat 
penghantar karena memiliki hambatan yang sangat 
kecil dan harganya murah daripada perak atau 
emas. 
Apakah jadinya jika kabel listrik terbuat 
dari emas atau perak?
Hambatan kawat penghantar 
Apa sajakah yang mempengaruhi besarnya hambatan suatu kawat 
penghantar? 
Bila kita naik mobil, manakah yang lebih banyak hambatannya, 
berjalan sejauh 1 Km atau 10 Km? 
Tentu saja yang 10 Km, Semakin panjang perjalanan kita maka 
makin besar hambatan yang kita alami. 
Begitu juga dengan pejalanan listrik, semakin panjang kawat 
penghantar yang dilaluinya makin besar hambatan yang ia alami. 
Jadi, semakin panjang kawat penghantar 
semakin besar hambatannya
Panjang kawat dan Hambatannya 
Bila kita naik mobil, manakah yang lebih banyak 
hambatannya, berjalan sejauh 1 Km atau 10 Km? 
Tentu saja yang 10 Km, Semakin panjang perjalanan 
kita maka makin besar hambatan yang kita alami. 
Begitu juga dengan pejalanan listrik, semakin panjang 
kawat penghantar yang dilaluinya makin besar 
hambatan yang ia alami. 
Jadi, semakin panjang kawat penghantar 
semakin besar hambatannya
Tebal Kawat dan Hambatannya 
Lebih enak manakah, berkendaraan di jalan lebar atau 
di jalan yang sempit? 
Tentu saja jalan yang lebih lebar, karena semakin lebar 
jalan maka hambatannya semakin sedikit. 
Begitu juga dengan listrik yang melalui kawat 
penghantar, semakin besar kawat penghantar yang ia 
lalui, semakin kecil hambatan yang ia alami. 
Jadi, semakin besar kawat penghantar 
maka makin kecil hambatannya
Jenis Kawat dan Hambatannya 
Lebih lancar manakah, berkendaraan di jalan pasar, 
jalan pemukiman atau jalan tol? 
Tentu saja di jalan tol, karena bebas hambatan, jalan 
pemukiman kurang lancar karena ada hambatan, sedang 
jalan pasar sangat banyak hambatannya. 
Hambatan pada jalan tergantung dari jenis jalannya. 
Begitu juga dengan kawat penghantar, hambatannya 
tergantung dari bahan penyusunnya. 
Jadi, hambatan kawat tergantung dari 
jenis kawatnya.
Hambatan kawat penghantar 
Dari pernyataan tersebut, dapat disimpilkan bahwa 
hambatan kawat penghantar sebanding dengan 
panjang kawat, berbanding terbalik dengan luas 
penampang kawat dan tergantung dari jenis kawat 
penghantar. 
Sehingga dapat dibuat persamaan: 
R = ρ L 
A 
R = hambatan kawat (Ω) 
ρ = hambatan jenis kawat (Ωm) 
L = panjang kawat (m) 
A = luas penampang kawat (m²)
Kawat yang hambat jenisnya 0,000 001 Ωm dan luas penampangnya 0,000 000 
25 m² digunakan untuk membuat elemen pembakar listrik 1kW yang harus 
memiliki hambatan listrik 57,6 ohm. Berapa panjang kawat yang 
diperlukan? 
Diketahui 
ρ = 0,000 001 Ωm 
A = 0,000 000 25 m² 
R = 57,6 Ω 
Ditanya 
L = … 
Jawab 
R = ρ L 
A 
L 
57,6 = 0.000 001 . ____________ 
0,000 000 25 
L 
57,6 = ________ 
0,25 
L = 57,6 . 0,25 
L = 14,4 m 
Contoh
Hambatan Jenis 
E = medan listrik 
J = rapat arus
 Konduktivitas hambatan
HUBUNGAN HAMBATAN JENIS DAN 
HAMBATAN DENGAN SUHU
Penghantar listrik 
Mengapa ketika kita menyentuh kabel 
yang terlindung kita tidak kesetrum? 
Mengapa ketika kita menyentuh kabel 
yang tidak terlindung kita kesetrum? 
Pernahkah anda kesetrum listrik? 
Itu karena kabel terbuat 
dari konduktor dan 
dilindungi oleh isolator 
Apakah kaonduktor dan 
isolator itu?
Penghantar listrik 
Berdasarkan daya hantarnya, zat digolongkan menjadi: 
1. Konduktor 
2.Isolator
Konduktor : Penghantar Listrik yang 
Baik 
Contoh: tembaga, besi, 
perak dan karbon 
Semua jenis logam dan 
karbon adalah 
konduktor
Konduktor
Isolator : Penghantar Listrik yang 
Buruk 
Contoh: kayu, plastik, 
karet dan kaca 
Semua jenis non logam, 
kecuali karbon, adalah 
isolator 
Pada tegangan yang 
sangat tinggi, isolator 
dapat menghantarkan 
listrik dengan baik
Isolator
Super Konduktor 
Selain konduktor dan isolator, ada penghantar yang 
sangat baik dalam menghantarkan listrik yaitu Super 
konduktor 
Super konduktor penghantar tanpa hambatan. Kondisi 
ini tercapai pada suhu 0 mutlak (-273 °C).
Semi Konduktor 
Selain itu ada juga penghantar 
bukan konduktao maupun 
isolator, yaituSemi 
konduktor 
Semi konduktor adalah bahan 
yang dapat dibuat sebagai 
konduktor maupun isolator, 
contohnya silikon dan germanium
resistor 
Komponen eklektronika yang berfungsi 
sebagai penghambat listrik, biasanya terbuat 
dari arang.
warna I II III IV 
Hitam 1 1 100 
Cokelat 2 2 101 
Merah 3 3 102 
Jingga 4 4 103 
Kuning 5 5 104 
Hijau 6 6 105 
Biru 7 7 106 
Ungu 8 8 107 
Abu-abu 8 8 108 
Putih 9 9 0,1 
Emas - - 0,01 5% 
Perak - - 0,001 10% 
Tak berwarna - - 
0,000 
1
SUSUNAN HAMBATAN 
S E R I 
 i = i1 = i2 = i3 = .... 
 VS = Vad = Vab + Vbc + Vcd + ... 
 RS = R1 + R2 + R3 + ... 
 
1 2 3 1 2 3 V :V :V  R : R : R
Susunan seri pada Hambatan 
R1 R2 R3 
a b c d 
Vab Vbc Vcd 
a Rs d 
Vad 
Vad = Vab + Vbc + Vcd 
I Rs = I R1 + I R2 +I R3 
Rs = R1 + R2 +R3
SUSUNAN HAMBATAN 
PARAREL 
 Beda potensial pada masing-masing 
ujung tahanan besar ( VA = VB ). 
 i = i1 + i2 + i3 + .... 
 
 
1 1 1 1 
   ... 
1 2 3 R R R R p 
1 2 3 
1 2 3 
1 
: 
1 
: 
1 
: : 
R R R 
i i i 
Susunan Paralel pada Hambatan 
R1 
R2 
a b 
R3 
I = I1 + I2 + I3 
R a p 
+ + 
RP R1 R2 R3 
Vab 
1 1 1 1 
+ + 
RP R1 R2 R3 
b 
I 
I1 
I2 
I3 
I 
Vab Vab Vab Vab 
= 
=
Contoh 
 Tentukan hambatan pengganti pada rangkaian di bawah 
2 Ω 4 Ω 3 Ω 
2 Ω 
3 Ω 5 Ω 4 Ω 
1 
Rs = R1+R2+R3+R4+R5+R6+R7 
Rs =2+4+3+2+4+5+3 
Rs =23 Ω 
2 
6 Ω 
4 Ω 3 Ω 3 Ω 
1 1 
R2 
1 
= + 
RP R1 
1 = + 1 1 
RP 6 3 
1 1 2 
= + 
RP 6 6 
1 3 
= 
RP 6 
4 Ω RP: 2 Ω 3 Ω RP = 2 Ω 
Rs = R1+RP+R2 
Rs = 4+2+3 
Rs = 9 Ω
2Ω 2Ω 4Ω 
4Ω 
2Ω 
2Ω 
2Ω 
2Ω 
2Ω 
3 
4Ω 
6Ω 4Ω 
4Ω 
2Ω 
2Ω 
8Ω 
2Ω 
24Ω 
2Ω 
2Ω 
2Ω 
4 
5 
8Ω 
2Ω 
12Ω 
2Ω 
2Ω 
2Ω 
24Ω
2Ω 2Ω 4Ω 
4Ω 
2Ω 
2Ω 
2Ω 
2Ω 
2Ω 
3 
4Ω 
6Ω 4Ω 
4Ω 
2Ω 
2Ω 
8Ω 
2Ω 
24Ω 
2Ω 
2Ω 
2Ω 
4 
5 
8Ω 
2Ω 
12Ω 
2Ω 
2Ω 
2Ω 
24Ω
Perhatikan gambar di bawah 
I1 
R1 
R2 
Tentukan 
a.Kuat arus total 
b.Kuat arus I1 dan I2 
c.Tegangan ab dan tegangan bc 
1 1 
R2 
1 
= + 
RP R1 
1 1 1 
RP = 6 + 3 
1 3 
RP = 6 
Rs = R3 + Rp 
Rs = 4 + 2 
Rs = 6Ω 
RP = 2 Ω 
a 
V 
R 
I 
I  18 volt 
6Ω 
I  3 A 
6Ω 
3Ω 
a 
b c 
4Ω 
I2 
I 
V = 18 volt 
R3 
I1 : I2 = 
1 1 
: 
R1 R2 
I1 : I2 = 
1 1 
: 
6 3 
x6 
I1 : I2 = 1 : 2 
I1 = 
3 
1 
x I 
I1 = 
3 
1 
x 3 
I1 = 1 A 
I2 = 
3 
2 
x I 
2 
I2 = x 3 
3 
I2 = 2 A 
b 
c 
Vab = I R3 
Vab = 3 x 4 
Vab = 12 V 
Vbc = I1 R1 
Vbc = 1 x 6 
Vbc = 6 V 
atau 
Vbc = I2 R2 
Vbc = 2 x 3 
Vbc = 6 V
Latiha 
n 
Tentukan 
a. Hambatan pengganti 
b. Kuat arus total 
c. Kuat arus I1 dan I2 
d. Tegangan Vab 
a 
2 Ω 3Ω 
4Ω 
5Ω 
4Ω 
1Ω 
I2 I1 
I 
12 V 
b 
2Ω 2Ω 4Ω 
a 2Ω 
b c 
4Ω 
2Ω 
2Ω 
2Ω 
2Ω 
d e 
V = 12 V 
f 
Tentukan 
a. Hambatan pengganti 
b. Kuat arus tiap hambatan 
c. Tegangan tiap hambatan 
1 
2
CONTOH SOAL 
RANGKAIANSERI-PARAREL 
A 
B 
5 ohm 
3 ohm 
4 ohm 
5 ohm 
3 ohm 
6 ohm 
7 ohm 
7 ohm 
9 ohm 
6 ohm 
8 ohm 
12 ohm 
10 ohm 
4 ohm 
5 ohm 
4 ohm 
2 ohm 
Hitunglah hambatan pengganti di atas.
JAWABAN CONTOH SOAL 
RANGKAIAN SERI-PARAREL 
A 
B 
5 ohm 
3 ohm 
4 ohm 
5 ohm 
3 ohm 
6 ohm 
7 ohm 
7 ohm 
9 ohm 
6 ohm 
8 ohm 
12 ohm 
10 ohm 
4 ohm 
5 ohm 
4 ohm 
2 ohm 
Hambatan 5 ohm dan 3 ohm paling kanan dapat dihilangkan (tidak dihitung) karena 
arus listrik tidak akan melaluinya. PERHITUNGAN DILAKUKAN DARI BELAKANG. 
Rs  5 4  3 12ohm 
1 1 1 
6 12 
12 
R 4 
ohm 
2 1 
p 
R 
p 
  
  
 
7 7 4 18 s R     ohm 
1 1 1 
9 18 
18 
R 6 
ohm 
2 1 
p 
R 
p 
  
  
 
6 6 12 24 s R     ohm 
1 1 1 
8 24 
24 
R 6 
ohm 
3 1 
p 
R 
p 
  
  
 
10 4 6 20 s R     ohm 
1 1 1 
5 20 
20 
R 4 
ohm 
4 1 
p 
R 
p 
  
  
 
4 2 4 10 s R     ohm
RANGKAIAN HAMBATAN 
SEGITIGA - BINTANG 
RB 
R1 
RA 
RC 
. 
1 2 
1 2 3 
A 
R R 
R 
R R R 
 
  
. 
2 3 
1 2 3 
B 
R R 
R 
R R R 
 
  
. 
1 3 
1 2 3 
C 
R R 
R 
R R R 
 
 
CONTOH SOAL 
RANGKAIAN SEGITIGA-BINTANG 
12 ohm 6 ohm 
10 ohm 
4 ohm 2 ohm 
6 ohm 10 ohm 
6 ohm 
6 ohm 2 ohm 
Hitunglah hambatan pengganti. 
Hitunglah hambatan pengganti.
JAWABAN CONTOH SOAL 
RANGKAIAN SEGITIGA-BINTANG 
12 ohm 6 ohm 
10 ohm 
4 ohm 2 ohm 
6 ohm 10 ohm 
6 ohm 
6 ohm 2 ohm 
Jika besar perkalian silang hambatan sama : 
Maka rangkaian mengalami jembatan wheatstone 
hambatan yang di tengah tidak diperhitungkan 
karena tidak ada arus yang melalui hambatan 
tersebut. 
Rs 12  6 18ohm 4 2 6 s R    ohm 
1 1 1 
  
18 6 p R 
18 
R   4,5 
ohm 
p 3  
1 RA 
RB 
RC 
6.6 
R  R  R   2 
ohm 
A B C 6  6  
6 2 10 12 s R    ohm 2 2 4 s R    ohm 
1 1 1 
  
12 4 p R 
12 
R   3 
ohm 
p 1 3 3 2 5  s R    ohm
ALAT UKUR 
JEMBATAN WHEATSTONE 
untuk mengukur besar tahanan suatu penghantar 
•Bila arus yang lewat G = 0, maka : 
R 
R R 
R X  1 3 
2 
.
CONTOH SOAL 
JEMBATAN WHEATSTONE 
Suatu hambatan yang belum diketahui besar-nya 
ialah Rx dipasang pada jembatanWheat-stone. 
Hambatan-hambatan yang diketahui 
adalah 3 ohm, 2 ohm dan 10 ohm. Galvanome 
ter yang dipasang menunjukkan angka nol. 
Hitunglah Rx.
JAWABAN CONTOH SOAL 
JEMBATAN WHEATSTONE 
Rx .R2  R1.R3 
1 3 
2 
. 
x 
R R 
R 
R 
 
3.10 
R   15 
ohm 
x 2
Hukum Ohm 
1 A 
2 V
HUKUM OHM 
Jml 
Baterai 
V I 
1 
2 
3 
00,,452400 241,,602 
Dari tabel data dapat kita 
ketahui jika beda potensial 
diperbesar maka kuat arus 
listriknya juga turut membesar. 
Hubungan apa yang 
didapatkan antara beda 
potensial dengan kuat arus 
listrik? 
Buatlah grafik hubungan 
antara beda potensial 
dengan kuat arus listrik. 
Klik 
Klik 
Klik 
Klik 
Klik
Grafik Hubungan 
Beda potensail (V) 
terhadap kuat arus 
listrik ( I ) 
0,1 
Data 
I( A) 
V(volt) 
0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 
5,0 
4,0 
3,0 
2,0 
1,0 
V ~ I 
V = I R 
V 
I 
R 
= Beda potensial ( volt ) 
= Kuat arus listrik ( A ) 
= Hambatan ( Ω ) 
Klik 
Klik V I 
1,2 0,2 
2,6 0,4 
4,0 0,54 
Klik 
Klik
Grafik Hubungan Hambatan (R) 
terhadap kuat arus listrik ( 
I ) 
0,25 
I( A) 
R(Ω) 
0,50 0,75 1,0 1,5 
50 
40 
30 
20 
10 
Data 
R 10 20 30 40 
I 1,0 0,5 0,3 0,25 
Jika V dibuat tetap = 10 V 
I1 = 
V 
R 
I1 = 
10 
10 
I1 = 1,0 A 
I2 = 
V 
R 
I2 = 
10 
20 
I2 = 0,5 A 
I3 = 
V 
R 
I3 = 
10 
30 
I3 = 0,3 A 
I4 = 
V 
R 
I4 = 
10 
40 
I4 = 0,25 A 
R 
V 
= 
I 
Klik Klik 
Klik
HUKUM OHM 
Dalam suatu rantai aliran listrik, kuat arus berbanding lurus dengan 
beda potensial antara kedua ujung-ujungnya dan berbanding 
terbalik dengan besarnya hambatan kawat konduktor tersebut. 
Hambatan kawat konduktor biasanya dituliskan sebagai “R”. 
i 
V  
V 
A B  
R 
I = kuat arus 
VA - VB =VAB = beda potensial titik A dan titik B 
R = hambatan
Hk. Ohm 
2 4 6 8 10 
1 2 3 4 5 
2 2 2 2 2 
V 
I 
R 
 Tegangan sebanding dengan kuat arus 
V 
I = R 
Bila tegangan naik maka kuat arus juga naik 
Hasil bagi tegangan dengan kuat arus adalah 
tetap ( Hk. Ohm)
Persamaan Hk. Ohm 
V 
I 
= R 
atau 
V = I . R 
V = tegangan ( V ) 
I = Kuat arus (A) 
R = Hambatan (Ω)
CONTOH SOAL 
HUKUM OHM 
A 
V 
0,3 amper 
1,5 volt 
Metode amper-voltmeter dipasang sedemikian 
Rupa untuk mengetahui besar hambatan R, 
Seperti tampak gambar di atas, Hitung R.
JAWABANCONTOH SOAL 
HUKUMOHM 
A 
V 
0,3 amper 
1,5 volt 
V 
R 
I 
 
1,5 
R   5 
ohm 
0,3
TEGANGAN JEPIT (V) 
 Tegangan jepit adalah beda potensial antara ujung – ujung 
sumber tegangan saat mengalirkan arus listrik atau dalam 
rangkaian tertutup . 
V 
Pengukura Tegangan Jepit
GAYA GERAK LISTRIK (E) 
 Gaya gerak listrik adalah beda potensial antara ujung-ujung 
sumber tegangan pada saat tidak mengalirkan arus listrik 
atau dalam rangkaian terbuka. 
V 
Pengukura ggl
Susunan Seri GGL 
E 
r 
E E 
r r 
Etotal = n E 
rtotal = n r 
E = ggl ( volt) 
r = hambatan dalam ( Ω ) 
n = jumlah baterai 
Susunan Paralel GGL 
E 
r 
E 
E 
r 
r 
Etotal = E 
rtotal = 
r 
n
Hukum Ohm dalam rangkaian 
tUenrtutku setbuuaph ggl 
p R q 
Hubungan ggl dengan tegangan jepit 
Kuat arus yang mengalir dalam rangkaian 
I = Kuat arus ( A ) 
E = ggl ( volt ) 
R = hambatan luar ( Ω ) 
r = hambatan dalam ( Ω ) 
Vpq = tegangan jepit ( volt ) 
E , r 
I 
E 
 
R r 
I 
 
Tegangan jepit 
Vpq = I R 
E = Vpq + I r
LATIHAN 
Tiga buah elemen yang 
dirangkai seri masing – 
masing memiliki GGL 4 V dan 
hambatan dalam 0,2 Ω, 
dirangkai dengan hambatan 
luar seperti gambar Tentukan 
: 
a. Hambatan luar 
b. Kuat arus total ( I ) 
c. Kuat arus I1 dan I2 
d. Tegangan Vab, Vbc 
e. Tegangan jepit 
E 
r 
E E 
r r 
3 Ω 
6 Ω 
4 Ω 
a 
b c 
E = 4 V 
r = 0,2 Ω 
I 
I1 
I2
Klik 
Hukum I Kirchoff 
Klik 
Klik 
Pada rangkaian tidak bercabang ( seri ) kuat arus listrik dimana-mana 
sama 
L1 L2 
Rangkaian seri 
Berapakah kuat arus yang mengalir pada lampu 1 dan lampu 2 
Klik 
Klik
Hukum kirchoff I 
 Di pertengahan abad 19 Gustav Robert 
Kirchoff (1824 – 1887) menemukan cara untuk 
menentukan arus listrik pada rangkaian 
bercabang yang kemudian di kenal dengan 
Hukum Kirchoff. Hukum ini berbunyi “ Jumlah 
kuat arus yang masuk dalam titik 
percabangan sama dengan jumlah kuat arus 
yang keluar dari titik percabangan”. Yang 
kemudian di kenal sebagai hukum kirchoff I
I = I 1+I 2+I 3
Contoh 
1. Perhatikan rangkaian di bawah dan 
tentukan nilai I1, I2, I3 ? 
10A 
I = 40 A 
Q S 
25A 
I1 
I2 
I3 
Jawab 
P 
Pada titik cabang P 
I = 10 A + I1 + 25 A 
40 A = 10 A + I1 + 25 A 
40 A = 35 A + I1 
I1 = 40 A - 35 A 
I1 = 5 A 
Pada titik cabang Q 
10 A + I1 = I2 
10 A + 5 A = I2 
15 A = I2 
Pada titik cabang S 
I2 + 25 A = I3 
15 A + 25 A = I3 
40 A = I3 
Klik 
Klik 
Klik 
Klik 
Klik
Klik 
1. Tentukanlah kuat arus I1 sampai dengan I6 ? 
50 mA I1 I2 I3 
30mA 
I4 
I5 
I6 23mA 
15 mA 
3. Perhatikan rangkaian di bawah dan 
tentukan nilai I1 sampai I7 ? 
I7 
12 A I1 
I2 
I3 
I5 
I4 
I6 
Jika I1 = I2 
I3 : I4 = 1 : 2 
dan I5 = 2 I6 
2. 
Klik 
I = 20 A I2 
I1 
I4 
I3 
Jika I1 : I2 = 1 : 4 
dan I3 : I4 = 1 : 3 
Tentukan I1 sampai I4 ? 
Klik
Hukum kirchoff II 
 “Jumlah potensial (V) yang mengelilingi 
lintasan tertutup sama dengan nol” 
 ΣVtertutup = 0 
 ΣE +Σ(I.R) = 0
dream3light.blogspot.com

More Related Content

What's hot (20)

Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
Listrik Dinamis
Listrik DinamisListrik Dinamis
Listrik Dinamis
 
Buku Fisika KElas X- bab 7
Buku Fisika KElas X- bab 7Buku Fisika KElas X- bab 7
Buku Fisika KElas X- bab 7
 
Presentasi listrik dinamis laura
Presentasi listrik dinamis lauraPresentasi listrik dinamis laura
Presentasi listrik dinamis laura
 
listrik dinamis sma
listrik dinamis smalistrik dinamis sma
listrik dinamis sma
 
12211221000
1221122100012211221000
12211221000
 
PPT LISTRIK DINAMSI
PPT LISTRIK DINAMSIPPT LISTRIK DINAMSI
PPT LISTRIK DINAMSI
 
Listrik dinamis sma kelas 1
Listrik dinamis sma kelas 1Listrik dinamis sma kelas 1
Listrik dinamis sma kelas 1
 
Ppt listrik dinamis
Ppt listrik dinamisPpt listrik dinamis
Ppt listrik dinamis
 
Ppt listrik dinamis
Ppt listrik dinamisPpt listrik dinamis
Ppt listrik dinamis
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
Modul ardyanto
Modul ardyantoModul ardyanto
Modul ardyanto
 
listrik dinamis
listrik dinamis listrik dinamis
listrik dinamis
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
Modul pet
Modul petModul pet
Modul pet
 
Final efp (repaired)
Final efp (repaired)Final efp (repaired)
Final efp (repaired)
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
Miskonsepsi arus listrik dan hukum ohm
Miskonsepsi arus listrik dan hukum ohmMiskonsepsi arus listrik dan hukum ohm
Miskonsepsi arus listrik dan hukum ohm
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 

Viewers also liked

Bab 4 'optika geometris'
Bab 4 'optika geometris'Bab 4 'optika geometris'
Bab 4 'optika geometris'hallotugas
 
Kelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohm
Kelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohmKelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohm
Kelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohmMuhammad Ridlo
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum OhmLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohmyudhodanto
 
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeterHambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeterKhairul Amri
 
Rangkaian listrik ( revisi) mohamad ramdhani
Rangkaian listrik ( revisi) mohamad ramdhaniRangkaian listrik ( revisi) mohamad ramdhani
Rangkaian listrik ( revisi) mohamad ramdhaniRinanda S
 

Viewers also liked (8)

Pemantulan cahaya
Pemantulan cahayaPemantulan cahaya
Pemantulan cahaya
 
kls x bab 7
kls x bab 7kls x bab 7
kls x bab 7
 
Bab 4 'optika geometris'
Bab 4 'optika geometris'Bab 4 'optika geometris'
Bab 4 'optika geometris'
 
Kelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohm
Kelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohmKelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohm
Kelompok 2 hukum i kirchoff dan hukum ohm
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum OhmLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
 
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeterHambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
Hambatan dalam-amperemeter-dan-voltmeter
 
LENSA CEMBUNG-CEKUNG
LENSA CEMBUNG-CEKUNGLENSA CEMBUNG-CEKUNG
LENSA CEMBUNG-CEKUNG
 
Rangkaian listrik ( revisi) mohamad ramdhani
Rangkaian listrik ( revisi) mohamad ramdhaniRangkaian listrik ( revisi) mohamad ramdhani
Rangkaian listrik ( revisi) mohamad ramdhani
 

Similar to Listrik dinamis adiya

Similar to Listrik dinamis adiya (20)

PRINSIP DASAR LISTRIK
PRINSIP DASAR LISTRIKPRINSIP DASAR LISTRIK
PRINSIP DASAR LISTRIK
 
Listrik Dinamis
Listrik DinamisListrik Dinamis
Listrik Dinamis
 
08 bab 7
08 bab 708 bab 7
08 bab 7
 
08 bab 7
08 bab 708 bab 7
08 bab 7
 
Hukum - hukum rangkaian elekronika
Hukum - hukum rangkaian elekronikaHukum - hukum rangkaian elekronika
Hukum - hukum rangkaian elekronika
 
Animasi Fisika
Animasi FisikaAnimasi Fisika
Animasi Fisika
 
Fundamental of el listrik dasar ruri
Fundamental of el listrik dasar ruriFundamental of el listrik dasar ruri
Fundamental of el listrik dasar ruri
 
Rangkaian Listrik
Rangkaian ListrikRangkaian Listrik
Rangkaian Listrik
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
Iistrik dinamis
Iistrik dinamisIistrik dinamis
Iistrik dinamis
 
dasar-dasar-listrik
dasar-dasar-listrikdasar-dasar-listrik
dasar-dasar-listrik
 
Tegangan
TeganganTegangan
Tegangan
 
Dasar pemahaman listrik ayup 1
Dasar pemahaman listrik ayup 1Dasar pemahaman listrik ayup 1
Dasar pemahaman listrik ayup 1
 
Rangkaian Listrik Searah.pptx
Rangkaian Listrik Searah.pptxRangkaian Listrik Searah.pptx
Rangkaian Listrik Searah.pptx
 
dasar arus kelistrikan
dasar arus kelistrikandasar arus kelistrikan
dasar arus kelistrikan
 
Dasar dasar kelistrikan pada kendaraan mobil{ramdani-blog.blogspot.com}
Dasar dasar kelistrikan pada kendaraan mobil{ramdani-blog.blogspot.com}Dasar dasar kelistrikan pada kendaraan mobil{ramdani-blog.blogspot.com}
Dasar dasar kelistrikan pada kendaraan mobil{ramdani-blog.blogspot.com}
 
Listrik Dinamis
Listrik DinamisListrik Dinamis
Listrik Dinamis
 
Bab01 arus-dan-tegangan-listrik
Bab01 arus-dan-tegangan-listrikBab01 arus-dan-tegangan-listrik
Bab01 arus-dan-tegangan-listrik
 
Listrik Statis dan Listrik Dinamis
Listrik Statis dan Listrik DinamisListrik Statis dan Listrik Dinamis
Listrik Statis dan Listrik Dinamis
 
Bahan ajar LISTRIK KLS 9 MTSN DENANYAR
Bahan ajar LISTRIK KLS 9 MTSN DENANYARBahan ajar LISTRIK KLS 9 MTSN DENANYAR
Bahan ajar LISTRIK KLS 9 MTSN DENANYAR
 

Listrik dinamis adiya

  • 1. Aditya Vikky Tarigan Dream3light.blogspot.com
  • 3. A. Arus & tegangan Listrik 1. Arus Listrik  banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui kabel atau penghantar listrik lainnya tiap satuan waktu. Pada zaman dulu, Arus konvensional didefinisikan sebagai aliran muatan positif, sekalipun kita sekarang tahu bahwa arus listrik itu dihasilkan dari aliran elektron yang bermuatan negatif ke arah yang sebaliknya.
  • 4. Menentukan arus listrik dan arus elektron. Klik Arah arus listrik Arah elektron Arus lisrik adalah aliran muatan positif dari potensial tinggi ke potensial rendah Arus elektron adalah aliran elektron dari potensial rendah ke potensial tinggi
  • 5. Klik Arus listrik analok dengan arus air Benda A Potensial tinggi Benda B Potensial rendah Arus listrik Konduktor Klik Arus elektron Ketika benda A dan B memiliki jumlah dan jenis muatan muatan yang sama maka kedua benda dapat dikatakan telah memiliki potensial yang bagaimana ? Klik Apakah ketika terjadi aliran muatan listrik dari B ke A sampai muatan di B habis ? Arus listrik dapat mengalir jika ada beda potensial Kesimpulan Dua syarat apa yang harus dipenuhi agar arus listrik dapat mengalir dalam suatu rangkaian ?
  • 6. Secara matematis dinyatakan sebagai : dQ dt I  dQ= jumlah muatan listrik ( Coulomb ) dt = perubahan waktu ( detik ) I= Kuat arus listrik (Coulomb / detik atau Ampere)
  • 7. n adalah partikel persatuan volume dan e muatan tiap partikel dQ = n.e.V.A.dt i dq dt   n.e.V. A Rapat arus (J) didefinisikan sebagai kuat arus persatuan luas J i A   n.e.V
  • 8. Muatan Elektron muatan 1 elektron = -1,6021 x 10 10-19 Coulomb 1 Coulomb = -6,24 x 10 1018 18 elektron
  • 9. Syarat Terjadinya Arus Listrik Elektron dapat mengalir pada suatu rangkaian jika ada beda potensial. Tapi jika rangkaiannya terbuka elektron tetap tidak mengalir walaupun ada beda potensial. Jadi arus listrik dapat mengalir bila: 1. Rangkaian listrik harus tertutup 2. Harus ada beda potensial didalam rangkaian.
  • 10. Arus listrik di dalam suatu rangkaian hanya dapat mengalir di dalam suatu rangkaian tertutup. Diagram Rangkaian
  • 11. Beda potensial adalah dorongan yang menyebabkan elektron-elektron itu mengalir dari satu tempat ketempat lain. Arah aliran elektron dari potensial rendah (kutub -) ke potensial tinggi (kutub +). Arah arus listrik (sesuai konvensi) dari potensial tinggi (kutub + ) ke potensial rendah ( kutub - ). Potensial tinggi Potensial rendah
  • 12. Mengapa ada Arus Arus?  karenakarenaadaadamuatanmuatanyang yang bergerakbergerak  karenakarenaadaadakecepatankecepatanpadapadamuatanmuatan  karenakarenaadaadapercepatanpercepatanyang yang dialamidialamimuatanmuatan  karenakarenaadaadagayagaya(F=ma)  karenakarenaadaadamedanmedanlistriklistrik  bedabedapotensialpotensial(E=V/d)  bedabedamuatanmuatan  pemisahanpemisahanmuatanmuatanpositifpositifdengandenganm uatanmuatannegatifnegatif  Karena Karenaada ada kerja yang memisahkan muatan
  • 13. Aliranmuatan listrik dalam suatu rangkaian dapat dianalogikan (diumpakan) seperti aliran air.
  • 14. Mana yang berbahaya, potensial atau arus?  Potensial listrik (tegangan) adalah besaran yang menyatakan dorongan terhadap elektron-elektron agar dapat mengalir  Bumi memiliki potensial listrik nol.  Beda potensial adalah beda nilai potensial antara dua titik berbeda dalam suatu rangkaian  Jadi walaupun antara dua titik didalam suatu rangkaian ada potensial listrik, arus listrik belumtentu mengalir.  Listrik tidak mengalir bila potensial kedua titik sama dan listrik baru mengalir bila di kedua titik terdapat beda potensial.  Jadi yang berbahaya adalah arus listrik, bukan potensial listrik.
  • 15. Jenis Arus LISTRIK 1. Arus searah(Direct Current/DC)  Arus yang mengalir dengan nilai konstan 2. Arus bolak-balik (Alternating Current/AC)  Nilainya berubah-ubah secara periodik
  • 16. Listrik arus searah atau DC (Direct Current)  Pada umumnya ini terjadi dalam sebuah konduktor seperti kabel, namun bisa juga terjadi dalam semikonduktor, isolator, atau juga vakum seperti halnya pancaran elektron atau pancaran ion. Dalam listrik arus searah, muatan listrik mengalir ke satu arah, berbeda dengan listrik arus bolak-balik (AC).  Istilah lama yang digunakan sebelum listrik arus searah adalah Arus galvanis.
  • 17. Penyaluran tenaga listrik komersil yang pertama (yang dibuat oleh Thomas Edison di akhir abad ke 19) menggunakan listrik arus searah. Karena listrik arus bolak-balik lebih mudah digunakan dibandingkan dengan listrik arus searah untuk transmisi (penyaluran) dan pembagian tenaga listrik, di jaman sekarang hampir semua transmisi tenaga listrik menggunakan listrik arus bolak-balik. Arus DC misalnya : Battery dan Accu
  • 18. Arus bolak-balik atau ac (alternating current) Bentuk gelombang dari listrik arus bolak-balik biasanya berbentuk gelombang sinusoida, karena ini yang memungkinkan pengaliran energi yang paling efisien. Namun dalam aplikasi-aplikasi spesifik yang lain, bentuk gelombang lain pun dapat digunakan, misalnya bentuk gelombang segitiga (triangular wave) atau bentuk gelombang segi empat (square wave).
  • 19. Secara umum, listrik bolak-balik berarti penyaluran listrik dari sumbernya (misalnya PLN) ke kantor-kantor atau rumah-rumah penduduk. Namun ada pula contoh lain seperti sinyal-sinyal radio atau audi yang disalurkan melalui kabel, yang juga merupakan listrik arus bolak-balik. Di dalam aplikasi-aplikasi ini, tujuan utama yang paling penting adalah pengambilan informasi yang termodulasi atau terkode di dalam sinyal arus bolak-balik tersebut.
  • 20.  Arus AC digunakan di rumah-rumah dan pabrik-pabrik, biasanya menggunakan voltage 110 volt atau 220 volt
  • 21. mengapa arus AC bisa menyengat sedangkan arus DC tidak?" seperti yang kita tahu bahwa arus AC (alternating current) itu arusnya berubah ubah menurut fungsi waktu. Ketika kita menyentuh kabel yang beraruskan arus AC. Arus itu tentu akan melewati tubuh kita dan menjadikan diri kita sebagai hambatan, kondisi itu akan terjadi ketika posisi tubuh kita sedang terGround. Nah karena arus yang berubah-ubah inilah yang membuat kita merasa tersengat. Hal ini dapat terjadi karena jantung kita mendapat suatu getaran yang lebih besar dibandingkan getaran jantung itu sendiri, sehingga kita merasa tersengat.
  • 22. Benda A Potensial tinggi Benda B Potensial rendah Arus elektron Konduktor Arus listrik Klik Klik Beda Potensial Listrik Definisi Beda potensial listrik Energi yang diperlukan untuk memindah muatan listrik tiap satuan muatan Benda C Potensial rendah Benda D Potensial tinggi Konduktor Arus elektron Arus listrik Klik W Q V  V = Beda Potensial ( Volt ) W = Energi ( Joule ) Q = Muatan ( Coulomb ) 1 Volt = 1J/C Satu volt didefinisikan untuk memindah muatan listrik sebesar 1 Coulumb memerlukan energi sebesar 1 Joule. Benda C Potensial rendah Benda D Potensial tinggi Konduktor Arus elektron Arus listrik Klik Klik
  • 23. Tegangan ( voltage ).  Satuan tegangan listrik : volt.  Satu volt : tenaga listrik yang dibutuhkan untuk menghasilkan intensitas listrik sebesar 1 Ampere melalui sebuah konduktor (penghantar) yang memiliki tahanan sebesar 1 Ohm.  Voltage rendah : arus listrik dengan tegangan listrik kurang dari 1000 volt.
  • 24. Cara mengukur kuar arus  Alat ini hanya dapat digunakan untuk mengukur kuat arus DC saja. Kuat arus DC biasanya kecil. Karena itu alat ini hanya mencantumkan angka pengukuran sampai 500 mA.  Mengukur kuat arus DC dilakukan dengan cara sambungan seri dengan alat pemakai, misalnya lampu pijar. Saklar penunjuk diarahkan pada DC mA dengan memperhatikan batas ukur. Dipilih misalnyaangka 25.  Disini kita mengukur dalam keadaan hubungan terbuka. Karena itu putuskan hubungan.  Tempelkan colok merah pada kutub positip (+) dan colokhitam (-) pada kutub negatip (-).  Baca skala, jarum menunjuk pada angka berapa. itulah hasil pengukurannya.
  • 25. Mengukur kuat arus listrik  Alat untuk mengukur kuat arus listrik adalah amperemeter atau ammeter.  Amperemeter disusun seri dengan komponen yang akan diukur kuat arusnya.
  • 26. Pengukuran Kuat arus listrik Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik Pemasangan Amperemeter dalam rangkaian listrik disusun secara seri ( tidak bercabang ) Klik Klik Klik Klik
  • 27. Cara membaca Amperemeter skala maksimum skala yang ditunjuk jarum skala batas ukur Nilai yang terukur = Nilai yang ditunjuk jarum Nilai maksimum 34 100 X 1 = 0,34 A Klik Klik Klik x Batas ukur
  • 28. Saklar dan Sekering Saklar adalah alat untuk menyambung atau memutus aliran arus listrik. Diagram Rangkaian
  • 29. Sekering adalah alat untuk membatasi kuat arus listrik maksimum yang mengalir. arus ground netral isolator sekering penjepit
  • 30. Sumber Tegangan  Supaya arus listrik dapat terus mengalir dalam suatu penghantar, maka pada ujung – ujung penghantar itu harus selalu ada beda potensial.  Alat yang dapat mengadakan selisih atau beda potensial disebut sumber tegangan atau sumber arus listrik.  Beberapa macam sumber tegangan antara lain :
  • 31.  Elemen Primer ( Sumber tegangan yang tidak dapat “diisi ulang) 1. ElemenVolta, terdiri dari komponen : Batang tembaga Lempeng seng Larutan asam sulfat encer - + Prinsip Kerja
  • 32. 2. Elemen Kering ( batu baterai ) Beda potensial = 1,5 V Prinsip Kerja
  • 33. Elemen Sekunder ( dapat “diisi” kembali )  Akkumulator (aki ) Bagia n – bagia n dari aki Pada saat aki digunakan terjadi perubahan energi kimia menjadi energi listrik. Pada saat akku diisi ulang terjadi perubahan energi listrik menjadi energi kimia Prinsip Kerja
  • 34. Mengukur Beda Potensial ( tegangan listrik )  Alat pengukur tegangan listrik adalah voltmeter  Voltmeter dipasang paralel dengan komponen yang akan diukur beda potensialnya. Diagram Komponen
  • 35. Mengukur arus listrik dan beda potensial Diagram Rangkaian voltmeter ammeter
  • 36. Pengukuran Beda Potensial  Voltmeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur beda potensial listrik ( tegangan )  Pemasangan voltmeter dalam rangkaian listrik disusun secara parallel seperti gambar. Klik Klik
  • 37. Cara Membaca Voltmeter Skala yang ditunjuk jarum Skala maksimum Batas ukur Nilai yang terukur = …. Klik
  • 38. ALAT UKUR AMPERMETER/GALVANOMETER Dipakai untuk mengukur kuat arus. Mempunyai hambatan yang sangat kecil. Dipasang seri dengan alat yang akan diukur. Untuk mengukur kuat arus yang sangat besar (melebihi batas ukurnya) dipasang tahanan SHUNT paralel dengan Amperemeter (alat Amperemeter dengan tahanan Shunt disebut AMMETER) •untuk mengukur arus yang kuat arusnya n x i Ampere harus dipasang Shunt sebesar : R 1 1 R S d  n 
  • 39. ALAT UKUR VOLTMETER Dipakai untuk mengukur beda potensial. Mempunyai tahanan dalam yang sangat besar. Dipasang paralel dengan alat (kawat) yang hendak diukur potensialnya. Untuk mengukur beda potensial yang melebihi batas ukurnya, dipasang tahanan depan seri dengan Voltmeter. Untuk mengukur beda potensial n x batas ukur maksimumnya, harus dipasang tahanan depan (RV): Rv = ( n - 1 ) Rd
  • 40. CONTOH SOAL AMPERMETER/GALVANOMETER Sebuah galvanometer dengan hambatan 5 ohm dilengkapi shunt, agar dapat diguna-kan untuk mengukur kuat arus sebesar 50 A. pada 100 millivolt jarum menunjukkan skala maksimum. Berapa besar hambatan shunt tersebut ?
  • 41. JAWABAN CONTOH SOAL AMPERMETER/GALVANOMETER Rv Rshunt 0,1 0,02    5 maks maks v i amper R 50 2.500    0,02 diukur maks i n i 1 Rshunt  .5 ohm  0,002 ohm 2500  1 i
  • 42. CONTOH SOAL VOLTMETER Sebuah voltmeter yang mempunyai hambatan 1000 ohm dipergunakan untuk mengukur po-tensial sampai 120 volt. Jika daya ukur volt-meter= = 6 volt. Berapa besar hambatan Multiplier agar pengukuran dapat dilakukan ?
  • 43. JAWABAN CONTOH SOAL VOLTMETER Rv Rdepan 120    20 Rmultiplier  (n 1)Rv 6 diukur maks V n V (20 1)1000 19.000 multiplier R    ohm
  • 44. osiloskop Alat untuk menunjukkan bentuk pulsa tegangan v Tegangan searah Tegangan boak balik v
  • 45. V=besar tegangan (volt) Volt/div=tmbol volt/div pada osiloskop Frekuensi tegangan: f=frekuensi (hertz) t=total waktu (s) Time/div=tombol time/div pada osiloskop
  • 46. B. Hambatan listrik Besarnya hambatan dari suatu konduktor dinyatakan dalam : L A R   R = hambatan satuan = ohm L = panjang konduktor satuan = meter A = luas penampang satuan = m2  = hambat jenis atau resistivitas satuan = ohm meter Grafik hambat jenis lawan temperatur untuk suatu konduktor memenuhi hubungan :    t ( ) ( . ) t 0 1 R(t) = R0 ( 1 + .t )  = koef suhu hambat jenis
  • 47. Hambatan Kawat Penghantar Tahukah anda apakah kawat penghantar itu? Kawat penghantar adalah kawat yang biasa kita gunakan untuk menghantarkan listrik yang biasa kita sebut kabel Mana yang lebih baik, tembaga, besi atau perak sebagai kawat penghantar? Yang paling baik sebagai kawat penghantar adalah perak karena memiliki hambatan paling kecil.
  • 48. Mengapa Tembaga? Mengapa kabel sebagai kawat penghantar listrik terbuat dari tembaga? Tembaga banyak diginakan sebagai kawat penghantar karena memiliki hambatan yang sangat kecil dan harganya murah daripada perak atau emas. Apakah jadinya jika kabel listrik terbuat dari emas atau perak?
  • 49. Hambatan kawat penghantar Apa sajakah yang mempengaruhi besarnya hambatan suatu kawat penghantar? Bila kita naik mobil, manakah yang lebih banyak hambatannya, berjalan sejauh 1 Km atau 10 Km? Tentu saja yang 10 Km, Semakin panjang perjalanan kita maka makin besar hambatan yang kita alami. Begitu juga dengan pejalanan listrik, semakin panjang kawat penghantar yang dilaluinya makin besar hambatan yang ia alami. Jadi, semakin panjang kawat penghantar semakin besar hambatannya
  • 50. Panjang kawat dan Hambatannya Bila kita naik mobil, manakah yang lebih banyak hambatannya, berjalan sejauh 1 Km atau 10 Km? Tentu saja yang 10 Km, Semakin panjang perjalanan kita maka makin besar hambatan yang kita alami. Begitu juga dengan pejalanan listrik, semakin panjang kawat penghantar yang dilaluinya makin besar hambatan yang ia alami. Jadi, semakin panjang kawat penghantar semakin besar hambatannya
  • 51. Tebal Kawat dan Hambatannya Lebih enak manakah, berkendaraan di jalan lebar atau di jalan yang sempit? Tentu saja jalan yang lebih lebar, karena semakin lebar jalan maka hambatannya semakin sedikit. Begitu juga dengan listrik yang melalui kawat penghantar, semakin besar kawat penghantar yang ia lalui, semakin kecil hambatan yang ia alami. Jadi, semakin besar kawat penghantar maka makin kecil hambatannya
  • 52. Jenis Kawat dan Hambatannya Lebih lancar manakah, berkendaraan di jalan pasar, jalan pemukiman atau jalan tol? Tentu saja di jalan tol, karena bebas hambatan, jalan pemukiman kurang lancar karena ada hambatan, sedang jalan pasar sangat banyak hambatannya. Hambatan pada jalan tergantung dari jenis jalannya. Begitu juga dengan kawat penghantar, hambatannya tergantung dari bahan penyusunnya. Jadi, hambatan kawat tergantung dari jenis kawatnya.
  • 53. Hambatan kawat penghantar Dari pernyataan tersebut, dapat disimpilkan bahwa hambatan kawat penghantar sebanding dengan panjang kawat, berbanding terbalik dengan luas penampang kawat dan tergantung dari jenis kawat penghantar. Sehingga dapat dibuat persamaan: R = ρ L A R = hambatan kawat (Ω) ρ = hambatan jenis kawat (Ωm) L = panjang kawat (m) A = luas penampang kawat (m²)
  • 54. Kawat yang hambat jenisnya 0,000 001 Ωm dan luas penampangnya 0,000 000 25 m² digunakan untuk membuat elemen pembakar listrik 1kW yang harus memiliki hambatan listrik 57,6 ohm. Berapa panjang kawat yang diperlukan? Diketahui ρ = 0,000 001 Ωm A = 0,000 000 25 m² R = 57,6 Ω Ditanya L = … Jawab R = ρ L A L 57,6 = 0.000 001 . ____________ 0,000 000 25 L 57,6 = ________ 0,25 L = 57,6 . 0,25 L = 14,4 m Contoh
  • 55. Hambatan Jenis E = medan listrik J = rapat arus
  • 57. HUBUNGAN HAMBATAN JENIS DAN HAMBATAN DENGAN SUHU
  • 58. Penghantar listrik Mengapa ketika kita menyentuh kabel yang terlindung kita tidak kesetrum? Mengapa ketika kita menyentuh kabel yang tidak terlindung kita kesetrum? Pernahkah anda kesetrum listrik? Itu karena kabel terbuat dari konduktor dan dilindungi oleh isolator Apakah kaonduktor dan isolator itu?
  • 59. Penghantar listrik Berdasarkan daya hantarnya, zat digolongkan menjadi: 1. Konduktor 2.Isolator
  • 60. Konduktor : Penghantar Listrik yang Baik Contoh: tembaga, besi, perak dan karbon Semua jenis logam dan karbon adalah konduktor
  • 62. Isolator : Penghantar Listrik yang Buruk Contoh: kayu, plastik, karet dan kaca Semua jenis non logam, kecuali karbon, adalah isolator Pada tegangan yang sangat tinggi, isolator dapat menghantarkan listrik dengan baik
  • 64. Super Konduktor Selain konduktor dan isolator, ada penghantar yang sangat baik dalam menghantarkan listrik yaitu Super konduktor Super konduktor penghantar tanpa hambatan. Kondisi ini tercapai pada suhu 0 mutlak (-273 °C).
  • 65. Semi Konduktor Selain itu ada juga penghantar bukan konduktao maupun isolator, yaituSemi konduktor Semi konduktor adalah bahan yang dapat dibuat sebagai konduktor maupun isolator, contohnya silikon dan germanium
  • 66. resistor Komponen eklektronika yang berfungsi sebagai penghambat listrik, biasanya terbuat dari arang.
  • 67. warna I II III IV Hitam 1 1 100 Cokelat 2 2 101 Merah 3 3 102 Jingga 4 4 103 Kuning 5 5 104 Hijau 6 6 105 Biru 7 7 106 Ungu 8 8 107 Abu-abu 8 8 108 Putih 9 9 0,1 Emas - - 0,01 5% Perak - - 0,001 10% Tak berwarna - - 0,000 1
  • 68. SUSUNAN HAMBATAN S E R I  i = i1 = i2 = i3 = ....  VS = Vad = Vab + Vbc + Vcd + ...  RS = R1 + R2 + R3 + ...  1 2 3 1 2 3 V :V :V  R : R : R
  • 69. Susunan seri pada Hambatan R1 R2 R3 a b c d Vab Vbc Vcd a Rs d Vad Vad = Vab + Vbc + Vcd I Rs = I R1 + I R2 +I R3 Rs = R1 + R2 +R3
  • 70. SUSUNAN HAMBATAN PARAREL  Beda potensial pada masing-masing ujung tahanan besar ( VA = VB ).  i = i1 + i2 + i3 + ....   1 1 1 1    ... 1 2 3 R R R R p 1 2 3 1 2 3 1 : 1 : 1 : : R R R i i i 
  • 71. Susunan Paralel pada Hambatan R1 R2 a b R3 I = I1 + I2 + I3 R a p + + RP R1 R2 R3 Vab 1 1 1 1 + + RP R1 R2 R3 b I I1 I2 I3 I Vab Vab Vab Vab = =
  • 72. Contoh  Tentukan hambatan pengganti pada rangkaian di bawah 2 Ω 4 Ω 3 Ω 2 Ω 3 Ω 5 Ω 4 Ω 1 Rs = R1+R2+R3+R4+R5+R6+R7 Rs =2+4+3+2+4+5+3 Rs =23 Ω 2 6 Ω 4 Ω 3 Ω 3 Ω 1 1 R2 1 = + RP R1 1 = + 1 1 RP 6 3 1 1 2 = + RP 6 6 1 3 = RP 6 4 Ω RP: 2 Ω 3 Ω RP = 2 Ω Rs = R1+RP+R2 Rs = 4+2+3 Rs = 9 Ω
  • 73. 2Ω 2Ω 4Ω 4Ω 2Ω 2Ω 2Ω 2Ω 2Ω 3 4Ω 6Ω 4Ω 4Ω 2Ω 2Ω 8Ω 2Ω 24Ω 2Ω 2Ω 2Ω 4 5 8Ω 2Ω 12Ω 2Ω 2Ω 2Ω 24Ω
  • 74. 2Ω 2Ω 4Ω 4Ω 2Ω 2Ω 2Ω 2Ω 2Ω 3 4Ω 6Ω 4Ω 4Ω 2Ω 2Ω 8Ω 2Ω 24Ω 2Ω 2Ω 2Ω 4 5 8Ω 2Ω 12Ω 2Ω 2Ω 2Ω 24Ω
  • 75. Perhatikan gambar di bawah I1 R1 R2 Tentukan a.Kuat arus total b.Kuat arus I1 dan I2 c.Tegangan ab dan tegangan bc 1 1 R2 1 = + RP R1 1 1 1 RP = 6 + 3 1 3 RP = 6 Rs = R3 + Rp Rs = 4 + 2 Rs = 6Ω RP = 2 Ω a V R I I  18 volt 6Ω I  3 A 6Ω 3Ω a b c 4Ω I2 I V = 18 volt R3 I1 : I2 = 1 1 : R1 R2 I1 : I2 = 1 1 : 6 3 x6 I1 : I2 = 1 : 2 I1 = 3 1 x I I1 = 3 1 x 3 I1 = 1 A I2 = 3 2 x I 2 I2 = x 3 3 I2 = 2 A b c Vab = I R3 Vab = 3 x 4 Vab = 12 V Vbc = I1 R1 Vbc = 1 x 6 Vbc = 6 V atau Vbc = I2 R2 Vbc = 2 x 3 Vbc = 6 V
  • 76. Latiha n Tentukan a. Hambatan pengganti b. Kuat arus total c. Kuat arus I1 dan I2 d. Tegangan Vab a 2 Ω 3Ω 4Ω 5Ω 4Ω 1Ω I2 I1 I 12 V b 2Ω 2Ω 4Ω a 2Ω b c 4Ω 2Ω 2Ω 2Ω 2Ω d e V = 12 V f Tentukan a. Hambatan pengganti b. Kuat arus tiap hambatan c. Tegangan tiap hambatan 1 2
  • 77. CONTOH SOAL RANGKAIANSERI-PARAREL A B 5 ohm 3 ohm 4 ohm 5 ohm 3 ohm 6 ohm 7 ohm 7 ohm 9 ohm 6 ohm 8 ohm 12 ohm 10 ohm 4 ohm 5 ohm 4 ohm 2 ohm Hitunglah hambatan pengganti di atas.
  • 78. JAWABAN CONTOH SOAL RANGKAIAN SERI-PARAREL A B 5 ohm 3 ohm 4 ohm 5 ohm 3 ohm 6 ohm 7 ohm 7 ohm 9 ohm 6 ohm 8 ohm 12 ohm 10 ohm 4 ohm 5 ohm 4 ohm 2 ohm Hambatan 5 ohm dan 3 ohm paling kanan dapat dihilangkan (tidak dihitung) karena arus listrik tidak akan melaluinya. PERHITUNGAN DILAKUKAN DARI BELAKANG. Rs  5 4  3 12ohm 1 1 1 6 12 12 R 4 ohm 2 1 p R p      7 7 4 18 s R     ohm 1 1 1 9 18 18 R 6 ohm 2 1 p R p      6 6 12 24 s R     ohm 1 1 1 8 24 24 R 6 ohm 3 1 p R p      10 4 6 20 s R     ohm 1 1 1 5 20 20 R 4 ohm 4 1 p R p      4 2 4 10 s R     ohm
  • 79. RANGKAIAN HAMBATAN SEGITIGA - BINTANG RB R1 RA RC . 1 2 1 2 3 A R R R R R R    . 2 3 1 2 3 B R R R R R R    . 1 3 1 2 3 C R R R R R R   
  • 80. CONTOH SOAL RANGKAIAN SEGITIGA-BINTANG 12 ohm 6 ohm 10 ohm 4 ohm 2 ohm 6 ohm 10 ohm 6 ohm 6 ohm 2 ohm Hitunglah hambatan pengganti. Hitunglah hambatan pengganti.
  • 81. JAWABAN CONTOH SOAL RANGKAIAN SEGITIGA-BINTANG 12 ohm 6 ohm 10 ohm 4 ohm 2 ohm 6 ohm 10 ohm 6 ohm 6 ohm 2 ohm Jika besar perkalian silang hambatan sama : Maka rangkaian mengalami jembatan wheatstone hambatan yang di tengah tidak diperhitungkan karena tidak ada arus yang melalui hambatan tersebut. Rs 12  6 18ohm 4 2 6 s R    ohm 1 1 1   18 6 p R 18 R   4,5 ohm p 3  1 RA RB RC 6.6 R  R  R   2 ohm A B C 6  6  6 2 10 12 s R    ohm 2 2 4 s R    ohm 1 1 1   12 4 p R 12 R   3 ohm p 1 3 3 2 5  s R    ohm
  • 82. ALAT UKUR JEMBATAN WHEATSTONE untuk mengukur besar tahanan suatu penghantar •Bila arus yang lewat G = 0, maka : R R R R X  1 3 2 .
  • 83. CONTOH SOAL JEMBATAN WHEATSTONE Suatu hambatan yang belum diketahui besar-nya ialah Rx dipasang pada jembatanWheat-stone. Hambatan-hambatan yang diketahui adalah 3 ohm, 2 ohm dan 10 ohm. Galvanome ter yang dipasang menunjukkan angka nol. Hitunglah Rx.
  • 84. JAWABAN CONTOH SOAL JEMBATAN WHEATSTONE Rx .R2  R1.R3 1 3 2 . x R R R R  3.10 R   15 ohm x 2
  • 85. Hukum Ohm 1 A 2 V
  • 86. HUKUM OHM Jml Baterai V I 1 2 3 00,,452400 241,,602 Dari tabel data dapat kita ketahui jika beda potensial diperbesar maka kuat arus listriknya juga turut membesar. Hubungan apa yang didapatkan antara beda potensial dengan kuat arus listrik? Buatlah grafik hubungan antara beda potensial dengan kuat arus listrik. Klik Klik Klik Klik Klik
  • 87. Grafik Hubungan Beda potensail (V) terhadap kuat arus listrik ( I ) 0,1 Data I( A) V(volt) 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 5,0 4,0 3,0 2,0 1,0 V ~ I V = I R V I R = Beda potensial ( volt ) = Kuat arus listrik ( A ) = Hambatan ( Ω ) Klik Klik V I 1,2 0,2 2,6 0,4 4,0 0,54 Klik Klik
  • 88. Grafik Hubungan Hambatan (R) terhadap kuat arus listrik ( I ) 0,25 I( A) R(Ω) 0,50 0,75 1,0 1,5 50 40 30 20 10 Data R 10 20 30 40 I 1,0 0,5 0,3 0,25 Jika V dibuat tetap = 10 V I1 = V R I1 = 10 10 I1 = 1,0 A I2 = V R I2 = 10 20 I2 = 0,5 A I3 = V R I3 = 10 30 I3 = 0,3 A I4 = V R I4 = 10 40 I4 = 0,25 A R V = I Klik Klik Klik
  • 89. HUKUM OHM Dalam suatu rantai aliran listrik, kuat arus berbanding lurus dengan beda potensial antara kedua ujung-ujungnya dan berbanding terbalik dengan besarnya hambatan kawat konduktor tersebut. Hambatan kawat konduktor biasanya dituliskan sebagai “R”. i V  V A B  R I = kuat arus VA - VB =VAB = beda potensial titik A dan titik B R = hambatan
  • 90. Hk. Ohm 2 4 6 8 10 1 2 3 4 5 2 2 2 2 2 V I R  Tegangan sebanding dengan kuat arus V I = R Bila tegangan naik maka kuat arus juga naik Hasil bagi tegangan dengan kuat arus adalah tetap ( Hk. Ohm)
  • 91. Persamaan Hk. Ohm V I = R atau V = I . R V = tegangan ( V ) I = Kuat arus (A) R = Hambatan (Ω)
  • 92. CONTOH SOAL HUKUM OHM A V 0,3 amper 1,5 volt Metode amper-voltmeter dipasang sedemikian Rupa untuk mengetahui besar hambatan R, Seperti tampak gambar di atas, Hitung R.
  • 93. JAWABANCONTOH SOAL HUKUMOHM A V 0,3 amper 1,5 volt V R I  1,5 R   5 ohm 0,3
  • 94. TEGANGAN JEPIT (V)  Tegangan jepit adalah beda potensial antara ujung – ujung sumber tegangan saat mengalirkan arus listrik atau dalam rangkaian tertutup . V Pengukura Tegangan Jepit
  • 95. GAYA GERAK LISTRIK (E)  Gaya gerak listrik adalah beda potensial antara ujung-ujung sumber tegangan pada saat tidak mengalirkan arus listrik atau dalam rangkaian terbuka. V Pengukura ggl
  • 96. Susunan Seri GGL E r E E r r Etotal = n E rtotal = n r E = ggl ( volt) r = hambatan dalam ( Ω ) n = jumlah baterai Susunan Paralel GGL E r E E r r Etotal = E rtotal = r n
  • 97. Hukum Ohm dalam rangkaian tUenrtutku setbuuaph ggl p R q Hubungan ggl dengan tegangan jepit Kuat arus yang mengalir dalam rangkaian I = Kuat arus ( A ) E = ggl ( volt ) R = hambatan luar ( Ω ) r = hambatan dalam ( Ω ) Vpq = tegangan jepit ( volt ) E , r I E  R r I  Tegangan jepit Vpq = I R E = Vpq + I r
  • 98. LATIHAN Tiga buah elemen yang dirangkai seri masing – masing memiliki GGL 4 V dan hambatan dalam 0,2 Ω, dirangkai dengan hambatan luar seperti gambar Tentukan : a. Hambatan luar b. Kuat arus total ( I ) c. Kuat arus I1 dan I2 d. Tegangan Vab, Vbc e. Tegangan jepit E r E E r r 3 Ω 6 Ω 4 Ω a b c E = 4 V r = 0,2 Ω I I1 I2
  • 99. Klik Hukum I Kirchoff Klik Klik Pada rangkaian tidak bercabang ( seri ) kuat arus listrik dimana-mana sama L1 L2 Rangkaian seri Berapakah kuat arus yang mengalir pada lampu 1 dan lampu 2 Klik Klik
  • 100. Hukum kirchoff I  Di pertengahan abad 19 Gustav Robert Kirchoff (1824 – 1887) menemukan cara untuk menentukan arus listrik pada rangkaian bercabang yang kemudian di kenal dengan Hukum Kirchoff. Hukum ini berbunyi “ Jumlah kuat arus yang masuk dalam titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan”. Yang kemudian di kenal sebagai hukum kirchoff I
  • 101. I = I 1+I 2+I 3
  • 102. Contoh 1. Perhatikan rangkaian di bawah dan tentukan nilai I1, I2, I3 ? 10A I = 40 A Q S 25A I1 I2 I3 Jawab P Pada titik cabang P I = 10 A + I1 + 25 A 40 A = 10 A + I1 + 25 A 40 A = 35 A + I1 I1 = 40 A - 35 A I1 = 5 A Pada titik cabang Q 10 A + I1 = I2 10 A + 5 A = I2 15 A = I2 Pada titik cabang S I2 + 25 A = I3 15 A + 25 A = I3 40 A = I3 Klik Klik Klik Klik Klik
  • 103. Klik 1. Tentukanlah kuat arus I1 sampai dengan I6 ? 50 mA I1 I2 I3 30mA I4 I5 I6 23mA 15 mA 3. Perhatikan rangkaian di bawah dan tentukan nilai I1 sampai I7 ? I7 12 A I1 I2 I3 I5 I4 I6 Jika I1 = I2 I3 : I4 = 1 : 2 dan I5 = 2 I6 2. Klik I = 20 A I2 I1 I4 I3 Jika I1 : I2 = 1 : 4 dan I3 : I4 = 1 : 3 Tentukan I1 sampai I4 ? Klik
  • 104. Hukum kirchoff II  “Jumlah potensial (V) yang mengelilingi lintasan tertutup sama dengan nol”  ΣVtertutup = 0  ΣE +Σ(I.R) = 0