Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Perkembangan motorik masa anak-anak akhir
1. Selama masa anak-anak akhir, perkembangan motorik anak-anak
menjadi lebih halus dan lebih terkoordinasi daripada masa awal anak-anak.
Pada usia 10 atau 11 tahun, kebanyakan anak-anak dapat belajar bermain
olahraga. Berlari, memanjat, melompat tali, berenang, bersepeda dan
meluncur hanyalah sedikit dari banyak keterampilan fisik yang dapat
dikuasai oleh anak-anak sekolah dasar. Dan bila dikuasai, keterampilan-
keterampilan fisik tersebut adalah sumber prestasi yang besar bagi anak-
anak. Pada keterampilan-keterampiln motorik kasar yang meliputi kegiatan
otot besar, anak laki-laki biasanya lebih cekatan dari pada anak
perempuan.
Perkambangan Motorik
Masa Anak-anak Akhir
2. Sejak usia 6 tahun, koordinasi antara mata dan tangan (visio-
motorik) yang dibutuhkan untuk membidik, menyepak, melempar dan
menangkap juga berkembang. Pada usia 7 tahun, tangan anak semakin
kuat dan ia lebih menyukai pensil daripada krayon untuk melukis. Dari usia
8 hingga 10 tahun, tangan dapat digunakan secara bebas, mudah dan
tepat. Koordinasi motorik halus berkembang, di mana anak sudah dapat
menulis dengan baik. Ukuran huruf menjadi lebih kecil dan lebih rapi. Pada
usia 10 hingga 12 tahun, anak-anak mulai memperlihatkan keterampilan-
keterampilan manipulatif menyerupai kemampuan-kemampuan orang
dewasa. Mereka mulai memperlihatkan gerakan-gerakan yang kompleks,
rumit, dan cepat, yang diperlukan untuk menghasilkan karya kerajinan
yang bermutu bagus atau memainkan instrumen musik tertentu (Santrock,
1995).
Untuk memperhalus keterampilan-keterampilan motorik mereka,
anak-anak terus melakukan berbagai aktivitas fisik. Aktivitas fisik ini
dilakukan dalam bentuk permainan yang kadang-kadang bersifat informal,
permainan yang diatur sendiri oleh anak, seperti permainan umpet-
umpetan, di mana anak menggunakan keterampilan motornya. Di samping
itu, anak-anak juga melibatkan diri dalam aktivitas permainan olahraga
yang bersifat formal seperti olahraga senam, berenang, atau permainan
hoki.
Anak-anak masa sekolah ini mengembangkan kemampuan
melakukan permainan (game) dengan peraturan, sebab mereka sudah
dapat memahami dan menaati aturan-aturan suatu permainan. Pada waktu
yang sama, anak-anak mengalami peningkatan dalam koordinasi dan
3. pemilihan waktu yang tepat dalam melakukan berbagai cabang olahraga,
baik secara individual ataupun kelompok.
Partisipasi di berbagai cabang olahraga, dapat memberi
konsekuensi positif dan negatif bagi anak-anak. Di satu sisi, partisipasi
anak-anak dalam bidang olahraga dapat memberi latihan dan kesempatan
untuk belajar bersaing, meningkatkan harga diri (self-esteem), dan
memperluas pergaulan dan persahabatan dengan teman-teman sebaya.
Tetapi di sisi lain, olahraga juga menimbulkan dampak negatif bagi anak-
anak. Mereka mengalami terlalu banyak tekanan untuk berprestasi dan
menang, cidera fisik, harus bolos dari tugas akademis, berusaha mencapai
harapan-harapan yang tidak realistis untuk menjadi atlit yang sukses.