Menurut artikel ini, mainan memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan kognitif dan sosial anak. Mainan dapat melatih keterampilan motorik halus dan kasar anak, menstimulasi imajinasi, dan mempengaruhi minat karir dan identitas gender masa depan. Anak usia pra-sekolah membutuhkan mainan yang memperkenalkan konsep matematika, tubuh, dan alfabet serta memungkinkan aktivitas fisik untuk mengembangkan otot.

1. Antropologi Mainan Anak-Anak
Anak-anak mengalami periode belajar yang sensitif, atau 'periode kritis', di
mana mereka sangat sensitif terhadap informasi tertentu. Misalnya, manusia
memiliki periode kritis untuk penglihatan; selama beberapa bulan pertama bayi
baru lahir mengambil sejumlah besar informasi visual. Ini penting untuk
pengembangan sistem visual yang efisien. Beberapa bayi yang lahir dengan
katarak menerima operasi korektif terlalu terlambat – bertahun-tahun setelah
kelahiran mereka – dan sebagai hasilnya tidak pernah mengembangkan sistem
visual mereka dengan benar karena periode pembelajaran kritis telah berakhir.
Namun, operasi korektif awal dapat memastikan perkembangan normal. Dengan
cara yang sama, manusia juga memiliki periode kritis untuk perkembangan bahasa,
yang membentang dari lahir hingga sekitar usia 12 tahun. Inilah sebabnya
mengapa anak-anak jauh lebih baik dalam belajar bahasa dan alat musik daripada
orang dewasa, dan mengapa itu ide yang baik untuk mempromosikan
pengembangan bahasa dan keterampilan musik sejak dini.
Menurut teori perkembangan kognitif, anak-anak belajar dengan
berinteraksi dengan lingkungan mereka, dari mana mereka memperoleh
pematangan dan keterampilan (dan kadang-kadang kekurangan pematangan dan /
atau keterampilan) menuju kedewasaan. Cara anak-anak bermain (yaitu,
berdandan, superhero, pahlawan super, putri, ilmuwan, pesulap, artis, atlet),
bagaimana mereka bermain (yaitu, kompetitif atau kooperatif), dan dengan siapa
mereka bermain (yaitu, sendirian, dengan anak-anak dari jenis kelamin yang sama,
dengan anak-anak dari kedua jenis kelamin) memiliki pengaruh yang kuat dalam
membentuk dan mengembangkan identitas dewasa masa depan mereka. Secara
khusus, mainan dan bermain mempengaruhi minat anak-anak dalam karir masa
depan, apakah mereka menjadi individu yang berpengetahuan luas, dan seberapa
sehat dan dewasa mereka berhubungan dengan anggota dari jenis kelamin yang
sama dan berlawanan.

2. Dalam banyak hal, permainan anak-anak seperti "latihan" sadar atau tidak
sadar untuk mempersiapkan masa dewasa. Dalam hal ini, keragaman metode
bermain (sebagai lawan dari kesesuaian stereotip gender) dapat memiliki dampak
signifikan pada keseluruhan kebulatan identitas anak-anak ke depan. Stereotip
yang kita lihat dalam pemasaran mainan terhubung dengan ketidaksetaraan yang
kita lihat dalam kehidupan dewasa. Pada usia dasar yang terlambat, penelitian
menunjukkan bahwa anak-anak sudah memiliki gagasan yang sangat jelas tentang
pekerjaan yang cocok untuk anak laki-laki dan perempuan. Ide-ide yang sangat
sulit untuk digoyahkan nanti. Ada beberapa keuntungan perkembangan dan
pematangan untuk menyediakan anak-anak dengan permainan dan permainan
netral gender / gender-inklusif seperti teka-teki, permainan papan, blok bangunan,
catur, dan catur, mainan atau peralatan beroda (yaitu, sepeda, Flyer Radio),
boneka, alat musik, kit seni, peralatan sihir, peralatan sains, peralatan medis, kit
robotika, permainan bola inklusif gender, kegiatan air dan olahraga air, kegiatan
yang melibatkan berolahraga atau menari, kegiatan yang melibatkan alam,
kegiatan yang melibatkan belajar tentang hewan, bermain imajiner kreatif.
KESIMPULAN
Menurut pendidik anak usia dini, mainan merangsang indera sentuhan,
penglihatan, dan pendengaran bayi sementara juga mengembangkan imajinasi dan
ketangkasan mereka. Oleh karena itu, bayi yang telah didorong untuk bermain
dengan mainan yang tepat memiliki koordinasi otot yang lebih baik,
mengembangkan keterampilan motorik halus dan kasar lebih cepat, dan mencapai
tonggak perkembangan mereka lebih cepat. Anak-anak menikmati mainan yang
dapat mereka kuasai dan itu tepat untuk tahap perkembangan khusus mereka.
Penelitian menunjukkan antara 3 - 5 tahun, adalah kategori untuk anak-anak yang
pergi ke sekolah. Mereka membutuhkan mainan yang memperkenalkan mereka
pada matematika dasar, bagian tubuh dan alfabetMereka juga membutuhkan
aktivitas di luar pintu, sehingga kita dapat memberi mereka bola keranjang, bola,
jungkat-jungkit atau mesin ayun. Ini membantu mereka untuk memperkuat otot-
otot mereka.

3. Daftar Pustaka
Jihyun, S. (2020). How Young Children and Their Mothers Experience Two
Different Types of Toys: A Traditional Stuffed Toy Versus an Animated
Digital Toy. Child Youth Care Forum, 233-257.
Melissa N. Richards, D. L. (2020). Children’s utilization of toys is moderated by
age-appropriateness, toy category, and child age, Applied Developmental
Science, 1-14.
Szu-Yin Lin, S.-Y. C.-L.-H.-M. (2020). Enhancing Computational Thinking
Capability of Preschool Children by Game-based Smart Toys. Electronic
Commerce Research and Applications, 1-33.
Wilkinson, D. Y. (1974). Racial Socialization Through Children's Toys: A
Sociohistorical Examination. Journal of Black Studies, 96-109.