1. http://i.huffpost.com/gen/1607855/images/o-ARGUING-PARENTS-facebook.jpg
ila hubungan remaja muda dengan anggota-anggota keluarga tidak
harmonis selama masa remaja, biasanya kesalahan terletak pada kedua
belah pihak. Sering kali orang tua tidak memperbaiki konsep mereka
tentang kemampuan anak mereka setelah anak-anak menjadi lebih besar. Akibatnya,
mereka memperlakukan anak remaja mereka seperti ketika anak-anak itu masih kecil.
Sekalipun demikian mereka mengharapkan anak “bertindak sesuai dengan usia,” terlebih
bila berhubungan dengan masalah tanggung jawab.
Masalah yang penting lagi adalah apa yang disebut “kesenjangan generasi” antara
remaja dengan orang tua mereka. Kesenjangan ini sebagian disebabkan karena adanya
perubahan radikal dalam nilai dan standar perilaku yang biasanya terjadi dalam
perubahan budaya yang pesat, dan sebagian disebabkan karena kenyataan bahwa
kawula muda sekarang memiliki banyak kesempatan untuk pendidikan, sosial dan
budaya yang lebih besar daripada masa remaja orang tua mereka. Jadi sesungguhnya
ini merupakan “kesenjangan budaya,” sepenuhnya bukan karena perbedaan dalam usia
kronologis.
Kesenjangan generasi yang paling menonjol terjadi di bidang norma-norma sosial.
Seperti telah ditunjukkan sebelumnya, perilaku seksusal yang sekarang dilakukan oleh
para remaja adalah perilaku yang sangat terlarang oleh orang tua pada usia yang sama.
Orang tua tidak dapat sepenuhnya dipersalahkan sehubungan dengan
pertentangan yang berkembang antara mereka dan anak remaja mereka. Kecuali nak-
B
Perkembangan Dengan Orang Tua
2. anak praremaja, remaja muda adalah anak yang paling tidak bertanggung jawab, paling
sulit dihadapi, paling tidak dapat diramal dan paling menjengkelkan. Ketidakmampuan
dan ketidakmauan untuk berkomunikasi dengan orang tuasemakin memper besar
kesenjangan mereka.
Orang tua sulit menerima keengganan remaja untuk mengikuti larangan-larangan
yang dipandang penting, dan mereka tidak sabar menghadapi kegagalan remaja memikul
tanggung jawab yang sesuai dengan usia remaja. Sumber-sumber kejengkelan ini
biasanya mencapai puncaknya anatara usia empat belas dan lima belas tahun, setelah
itu hubungan orang tua-anak mulai membaik. Sama pentingnya, banyak remaja merasa
bahwa orang tua tidak “mengerti mereka” dan bahwa standart perilaku orang tua
dianggap kuno. Hal ini lebih disebabkan karena kesenjangan budaya, seperti sudah
dijelaskan, dan bukan karena perbedaan dalam usia.
sebab-sebab umum pertentangan keluarga selama masa remaja
· Standart perilaku
Remaja sering menganggap standart perilaku orang tua yang kuno dan yang modern
berbeda dan standart perilaku orang tua yang kuno harus menyesuaikan diri dengan
yang modern.
· Metode disiplin
Kalau metode disiplin yang digunakan orang tua dianggap “tidak adil” atau “kekanak-
kanakan,” maka remaja akan memberontak. Pemberontakan yang terbesar terjadi dalam
keluarga dimana salah satu orang tua lebih berkuasa daripada yang lainnya, terutama
bila ibu yang mempunyai kekuasaan terbesar.
· Hubungan dengan saudara kandung
Remaja mungkin menghina adik-adiknya dan membenci kakak-kakaknya sehingga
menimbulkan pertentangan dengan mereka dan juga dengan orang tua yang dianggap
bersikap “pilih kasih”
· Merasa menjadi korban
Remaja merasa selalu benci kalau status sosioekonomi keluarga tida memungkinkannya
mempunyai simbol-simbol status yang sama dengan yang dimiliki teman-teman, seperti
pakaian, mobil, dan sebagainya. Remaja tidak menyukai bila harus memikul tanggung
jawab rumah tangga seperti merawat adik-adik, atau bila orang tua tiri masuk kerumah
dan mencoba “memerintah.” Hal ini tidak disukai orang tua dan menambah ketegangan
hubungan orang tua-remaja.
· Sikap yang sangat kritis
3. Anggota keluarga tidak menyukai sikap remaja yang terlampau kritis terhadap mereka
dan terhadap pola kehidupan keluarga pada umumnya.
· Besarnya keluarga
Dalam keluarga sedang-yang terdiridari tiga atau empat anak-lebih sering terjadi
pertentangan-pertentangan dibandingkan dalam keluarga kecil atau keluarga besar.
Orang tua dalam keluarga besar tidak membenarkan adanya pertentangan, sedangkan
dalam keluarga kecil remaja bersikap lebih lunak dan tidak merasa perlu untuk
memberontak.
· Perilaku yang kurang matang
Orang tua sering mengembangkan sikap sering menghukum bila para remaja
mengabaikan tugas-tugas sekolah, melalaikan tanggung jawab atau membelanjakan
uang semaunya. Remaja membenci sikap kritis dan sikap menghukum ini.
· Memberontak terhadap sanak keluarga
Orang tua dan sanak keluarga menjadi marah bila remaja mengungkapkan perasaannya
secara terang-terangan bahwa pertemuan-pertemuan keluarga “membosankan” atau bila
para remaja menolak usul dan nasihat-nasihat mereka.
· “ Masalah palang pintu”
Kehidupan sosial remaja yang baru dan yang lebih aktif dapa mengakibatkannya
melanggar pertauran keluarga mengenai waktu pulang dan mengenali teman-teman
dengan siapa ia berhubungan, terutama teman-teman lawan jenis.