SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
1
PERANTI BERPIKIR KRITIS
MENGANALISIS MENGEVALUASI MENGHUBUNGKAN
Mengenal pola Menilai informasi Membanding/kontras
Mengklasifikasi Menentukan kriteria Berpikir logis
Mengidentifikasi
asumsi
Memberi prioritas Melakukan inferens
secara deduktif
Mengidentifikasi
ide utama
Mengenal penyimpangan
kebenaran
Melakukan inferens
secara induktif
Melakukan tahapan
(sequencing)
Melakukan pembuktian
(verifying)
Mengidentifikasi
hubungan kausal
Berpikir kritis merupakan esensi dasar dari penalaran (reasoning).
2
Tulisan ilmiah merupakan jelmaan atau bentuk konkret dari proses
penalaran.
TULISAN ILMIAH
PERTULISAN ILMIAH
(SCIENTIFIC WRITING)
LAPORAN TEKNIS
(TECHNICAL REPORT)
 Ada fenomena yang diamati
 Ada pemaparan konsep,
definisi, teori, pemakaian
preposisi (apa, mengapa,
bagaimana, di mana), dan
pandangan (view)
 Tunduk pada kaidah tulisan
ilmiah dan standar intelektual
 Berorientasi pada
pemaparan fakta, data,
progress
atau
 Berorientasi pada problem
solving (laboratory
experiment, design, project)
3
Berpikir : Kegiatan mental seseorang untuk merumuskan atau membentuk suatu
ide, mencapai suatu simpulan, dan lainnya
Penalaran : Proses berpikir menurut tahapan logis, dimulai dari apa yang diketahui
atau diasumsikan dan meningkat sampai suatu simpulan yang pasti
(definite) melalui penarikan inferens.
[[Penalaran ialah proses berfikir yang menghubungkan data atau fakta,
sehingga diperoleh suatu simpulan berupa pengetahuan.]]
Inferens : Suatu langkah dari benak/pikiran, aksi intelektual yang akhirnya
seseorang dapat sampai pada pendapat “sesuatu begitu karena sesuatu
yang lain juga begitu atau kelihatan begitu”.
Contoh: apabila anda mendekati saya sambil membawa sebilah pisau,
maka saya beranggapan (infer) anda akan melukai saya.
Inferens dapat kuat dapat lemah, berdasar atau tidak berdasar (justified
atau unjustified).
Ide : Apapun yang ada dalam benak/pikiran (mind) sebagai objek
pengetahuan (knowledge) atau pemikiran (thought).
4
Purpose
of the Thinking
(guna perpikiran): goal (tujuan),
objectives
(sasaran-sasaran)
ELEMENTS OF
REASONING
(elemen-elemen penalaran)
2
1
3
4
6
5
7
8 Question at Issues
(pertanyaan tentang
permasalahan-permasalahan):
problems (masalah-
masalah)
Points of View (titik-
titik pandang): frame of
reference (kerangka
acuan), perspective
(perspektif), orientation
(orientasi)
:
,
,
Information
(informasi): data, facts
(fakta-fakta), observations
(pengamatan-pengamatan),
experiments
(percobaan-percobaan)
:
, ,
Concepts (konsep-
konsep): theories (teori-
teori), definistions
(definisi-definisi), axioms
(azas-azas), laws (hukum-
hukum), models (model-
model)
Assumptions (asumsi-
asumsi): presupposition
(persangkaan), taking for
granted (perambilan untuk
diberikan)
Consequences
and Implications
(konsekuensi dan keterkaitan)
Interpretations
and inference
(tafsiran dan inferen):
conclusions
(simpulan), solutions
(solusi-solusi)
A CRITICAL THINKER CONSIDERS
THE ELEMENT OF REASONING
WITH SENSITIVITY TO UNIVERSAL INTELECTUAL STANDARDS
(dengan sensitivitas ke standar-standar intelektual universal)
Clear (adj.) = jernih, jelas, terang Precise (adj.) = tepat, persis
Relevant (adj.)= berhubungan, berkaitan Accurate (adj.)= teliti, cermat
Deep (adj.) = dalam, (bersifat mendalam Significant (adj.) = penting, berarti
Consistent (adj.) = tetap Broad (adj.) = besar, lebar
Logical (adj.) = berdasarkan logika, menurut pikiran sehat Realistic (adj.) = realistis
Rational (adj.) = masuk di-akal Fair (adj.) = jujur, adil, baik, terang, bersih
5
IDEAS
(gagasan-gagasan)
STATEMENTS (pernyataan-pernyataan) or
PROPOSITIONS (dalil-dalil) or
THEORIES (teori-teori)
DESIGNATIONS
(penunjukan-penunjukan) or
TERMS (istilah-istilah) or
CONCEPTS
(konsep-konsep)
ASSERTIONS
(tuntutan-tuntutan)
that is
(itu adalah)
WORDS
(kata-kata)
TRUE
(benar)
MEANINGFUL
(berarti)
MEANING
(arti)
DEFINITIONS
(definisi-definisi)
UNDEFINED
CONCEPTS
(konsep-konsep tak
terdefinisi
TRUTH
(kebenaran)
DERIVATIONS
(turunan-turunan)
PRIMITIVE
PROPOSITIONS
(dalil-dalil sederhana)
may be formulated in
(dapat diformulasikan dalam)
which may be
(yang mungkin)
and their
(dan itu adalah)
may be reduced, by way of
(dapat dikurangi, dengan cara)
to that of
(dengan yang)
(Karl R. Popper, 1963)
6
Memilih Pokok Bahasan (Masalah)
Pokok bahasan (masalah) yang akan diangkat ke dalam tulisan dapat diperoleh dari berbagai sumber, misalnya:
pengalaman sendiri, tempat kerja (belajar), lingkungan, buku-buku ilmiah, dan lainnya.
Beberapa kriteria dalam memilih masalah (perlu mendapat perhatian):
1)Pentingkah masalah itu dikemukakan?
2)Menariklah masalah itu?
3)Cukupkah kemampuan dan sarana yang diperlukan untuk menggarap masalah itu?
4)Tidakkah masalah itu terlalu luas atau terlalu sempit?
5)Mungkinkah diperoleh data yang diperlukan?
Untuk kondisi dapat mengiyakan pertanyaan-pertanyaan tersebut, berarti telah diperoleh pokok bahasan yang dimaksud.
Sehubungan dengan pokok bahasan, terdapat beberapa istilah yang pengertiannya sering kali saling mengaburkan.
Istilah-istilah tersebut ialah topik, tema, tesis, dan judul (terutama di bidang komposisi).
Topik, ialah pokok (subjek) yang dibahas.
Tema, merupakan tujuan (kehendak) penulis terhadap topik tersebut, atau dapat dikatakan
bahwa tema itu merupakan pernyataan sikap penulis terhadap topik.
Tesis, adalah pendapat utama penulis mengenai sikapnya terhadap topik tersebut.
Judul, adalah nama yang memberi identitas tulisan atau mencerminkan keseluruhan isi
tulisan.
7
Contoh:
Topik : Analisis Dampak Lingkungan
Tema : Analisis Dampak Lingkungan Menjamin Kualitas Lingkungan
Tesis : Kualitas Lingkungan hanya dapat terjamin melalui perencanaan yang baik
berdasarkan Analisis Dampak Lingkungan
Judul : Kawasan Proyek Asahan dalam Permasalahan Lingkungan
Pendapat lain mengatakan tentang perihal pengertian tersebut, bahwa tesis merupakan ungkapan tema dalam bentuk
sebuah kalimat; sehingga dikatakan, tema dan tesis sama saja, yaitu pendapat utama penulis mengenai topik yang
dikemukakan.
>>>>>> JUDUL
1 LATAR BELAKANG:
>>>2 ALINEA: 1 ALINEA
ALASAN REALITA (KONDISI
SAAT INI) DAN 1 ALINEA
ALASAN IDEAL
ALASAN MEMILIH JUDUL
SOLUSI AKIBAT
PERBEDAAN
YANG
TERDAPAT DI
LATAR
BELAKANG
2 RUMUSAN MASALAH:
DITULIS DALAM SATU
KESATUAN ALINEA
3 TINJAUAN PUSTAKA:
SPLITTING DARI KALIMAT JUDUL
UNTUK MENJADI SUBBAB
DIDUKUNG DENGAN>>>
4 TUJUAN PENELITIAN:
DITULIS DALAM SATU KESATUAN ALINEA
DI-DETAIL-KAN DENGAN
6 METODE PENELITIAN:
DITULIS DALAM SATU
KESATUAN ALINEA UNTUK
SETIAP TUJUAN PENELITIAN
SETELAH
DIPEROLEH
TUJUAN
PENELITIAN,
AKAN>>>
LANGKAH-LANGKAH
UNTUK MEMPEROLEH
TUJUAN PENELITIAN
UNTUK
MENDUKUNG
5 KONTRIBUSI PENELITIAN:
DITULIS DALAM SATU KESATUAN ALINEA
7 JADWAL PELAKSANAAN:
DITULIS DALAM SATU KESATUAN ALINEA
(DILENGKAPI DENGAN BARCHART YANG
DILETAKKAN SEBAGAI LAMPIRAN 1)
TOPIK; TEMA; TESIS
8 RENCANA BIAYA PENELITIAN:
DITULIS DALAM SATU KESATUAN ALINEA
(DILENGKAPI DENGAN RINCIAN BIAYA
YANG DILETAKKAN SEBAGAI LAMPIRAN 2)
9 LAMPIRAN-LAMPIRAN:
DITULIS DALAM SATU KESATUAN ALINEA,
MEMUAT LAMPIRAN 1, LAMPIRAN 2, DAN
LAMPIRAN 3 (DAFTAR PUSTAKA)
8
>>>>>> JUDUL
1.1 LATAR BELAKANG:
>>>2 ALINEA: 1 ALINEA
ALASAN REALITA
(KONDISI SAAT INI) DAN 1
ALINEA ALASAN IDEAL
ALASAN MEMILIH JUDUL
SOLUSI AKIBAT
PERBEDAAN
YANG
TERDAPAT DI
LATAR
BELAKANG
1.2 RUMUSAN MASALAH:
DITULIS DALAM SATU
KESATUAN ALINEA
2 TINJAUAN PUSTAKA:
SPLITTING DARI KALIMAT JUDUL
UNTUK MENJADI SUBBAB
DIDUKUNG DENGAN>>>
1.3 TUJUAN PENELITIAN:
DITULIS DALAM SATU KESATUAN ALINEA
DI-DETAIL-KAN DENGAN
3.1 METODE PENELITIAN:
DITULIS DALAM SATU
KESATUAN ALINEA UNTUK
SETIAP TUJUAN PENELITIAN
SETELAH
DIPEROLEH
TUJUAN
PENELITIAN,
AKAN>>>
LANGKAH-LANGKAH
UNTUK MEMPEROLEH
TUJUAN PENELITIAN
4 HASIL DAN BAHASAN:
SETIAP HASIL YANG
DIPEROLEH DARI SETIAP
LANGKAH DAN AKAN DIBAHAS
SETIAP
LANGKAH PADA
METODE
PENELITIAN
AKAN
DIPEROLEH
HASIL
5 KESIMPULAN:
DIBUAT UNTUK SETIAP
TUJUAN PENELITIAN
RINGKASAN
BAHASAN
UNTUK
MENDUKUNG
3 TATA KERJA:
3.1 WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
3.2 BAHAN DAN ALAT
UNTUK
MENDUKUNG
1.6 SISTEMATIKA PENULISAN:
DITULIS DALAM SATU KESATUAN ALINEA
PERLU:
>>>
1.5 MANFAAT PENELITIAN:
DITULIS DALAM SATU KESATUAN ALINEA
1.4 BATASAN MASALAH:
DITULIS DALAM SATU KESATUAN ALINEA
1 PENDAHULUAN:
TOPIK; TEMA; TESIS

More Related Content

What's hot

Merri syafwardi, hapzi ali, tahap tahap penelitian, ut- batam, 2018
Merri syafwardi, hapzi ali, tahap tahap penelitian, ut- batam, 2018Merri syafwardi, hapzi ali, tahap tahap penelitian, ut- batam, 2018
Merri syafwardi, hapzi ali, tahap tahap penelitian, ut- batam, 2018
merrisya
 

What's hot (9)

LANDASAN TEORI, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
LANDASAN TEORI, KERANGKA KONSEPTUAL  DAN HIPOTESISLANDASAN TEORI, KERANGKA KONSEPTUAL  DAN HIPOTESIS
LANDASAN TEORI, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
 
3. METODOLOGI PENELITIAN - TINJAUAN PUSTAKA & KERANGKA TEORI
3. METODOLOGI PENELITIAN - TINJAUAN PUSTAKA & KERANGKA TEORI3. METODOLOGI PENELITIAN - TINJAUAN PUSTAKA & KERANGKA TEORI
3. METODOLOGI PENELITIAN - TINJAUAN PUSTAKA & KERANGKA TEORI
 
Metode penelitian 06
Metode penelitian 06Metode penelitian 06
Metode penelitian 06
 
Kuliah ke 3
Kuliah ke 3Kuliah ke 3
Kuliah ke 3
 
Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian
 Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian
Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian
 
2021_KAJIAN PUSTAKA & PERUMUSAN MASALAH
2021_KAJIAN PUSTAKA & PERUMUSAN MASALAH2021_KAJIAN PUSTAKA & PERUMUSAN MASALAH
2021_KAJIAN PUSTAKA & PERUMUSAN MASALAH
 
MASALAH, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
MASALAH, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESISMASALAH, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
MASALAH, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
 
Merri syafwardi, hapzi ali, tahap tahap penelitian, ut- batam, 2018
Merri syafwardi, hapzi ali, tahap tahap penelitian, ut- batam, 2018Merri syafwardi, hapzi ali, tahap tahap penelitian, ut- batam, 2018
Merri syafwardi, hapzi ali, tahap tahap penelitian, ut- batam, 2018
 
2. kajian teori dan hipotesis bab ii(joko vedc)
2. kajian teori dan hipotesis bab ii(joko vedc)2. kajian teori dan hipotesis bab ii(joko vedc)
2. kajian teori dan hipotesis bab ii(joko vedc)
 

Viewers also liked (8)

Kriteria(kinerja)
Kriteria(kinerja)Kriteria(kinerja)
Kriteria(kinerja)
 
Persamaan Diferensial [orde-2]
Persamaan Diferensial [orde-2]Persamaan Diferensial [orde-2]
Persamaan Diferensial [orde-2]
 
persamaan-diferensial-orde-ii
persamaan-diferensial-orde-iipersamaan-diferensial-orde-ii
persamaan-diferensial-orde-ii
 
Persamaan differensial-biasa
Persamaan differensial-biasaPersamaan differensial-biasa
Persamaan differensial-biasa
 
Modul 2 pd linier orde n
Modul 2 pd linier orde nModul 2 pd linier orde n
Modul 2 pd linier orde n
 
Persamaan Diferensial Orde 2 Variasi Parameter
Persamaan Diferensial  Orde 2 Variasi ParameterPersamaan Diferensial  Orde 2 Variasi Parameter
Persamaan Diferensial Orde 2 Variasi Parameter
 
Persamaan Diferensial Orde 2
Persamaan Diferensial Orde 2Persamaan Diferensial Orde 2
Persamaan Diferensial Orde 2
 
Persamaandifferensial
PersamaandifferensialPersamaandifferensial
Persamaandifferensial
 

Similar to Berpikir ilmiah

Bahan metpen Prof.Dr.Hj.Setyaningsih,SE
Bahan metpen  Prof.Dr.Hj.Setyaningsih,SEBahan metpen  Prof.Dr.Hj.Setyaningsih,SE
Bahan metpen Prof.Dr.Hj.Setyaningsih,SE
Meiman21051983
 
Metpen 1 Penelitian Ilmiah
Metpen 1   Penelitian IlmiahMetpen 1   Penelitian Ilmiah
Metpen 1 Penelitian Ilmiah
Andi Iswoyo
 
Metode penelitian
Metode penelitianMetode penelitian
Metode penelitian
dodofiri
 
Materi 2 # masalah, variabel dan paradigma penelitian
Materi 2 # masalah, variabel dan paradigma penelitianMateri 2 # masalah, variabel dan paradigma penelitian
Materi 2 # masalah, variabel dan paradigma penelitian
Ahmad Kurnia
 
enoumerious
enoumeriousenoumerious
enoumerious
wisnu_yp
 
PROPOSAL_PENELITIAN_ILMIAH.pdf
PROPOSAL_PENELITIAN_ILMIAH.pdfPROPOSAL_PENELITIAN_ILMIAH.pdf
PROPOSAL_PENELITIAN_ILMIAH.pdf
DARADeva
 
1 metpen pendahuluan 2020 2021
1 metpen pendahuluan 2020 20211 metpen pendahuluan 2020 2021
1 metpen pendahuluan 2020 2021
RIDHOBARU
 
Proses penelitian diktat
Proses penelitian diktatProses penelitian diktat
Proses penelitian diktat
Fika Ratnasari
 
Pendahuluan Metodelogi penelitian
Pendahuluan Metodelogi penelitianPendahuluan Metodelogi penelitian
Pendahuluan Metodelogi penelitian
Stevie Principe
 
Metode-metode penelitian
Metode-metode penelitianMetode-metode penelitian
Metode-metode penelitian
Opank Juminten
 
Metode penelitian kuant & kual
Metode penelitian kuant & kualMetode penelitian kuant & kual
Metode penelitian kuant & kual
adejuve
 

Similar to Berpikir ilmiah (20)

Rangkuman berpikir kritis
Rangkuman berpikir kritisRangkuman berpikir kritis
Rangkuman berpikir kritis
 
Rangkuman berpikir kritis
Rangkuman berpikir kritisRangkuman berpikir kritis
Rangkuman berpikir kritis
 
Bahan metpen Prof.Dr.Hj.Setyaningsih,SE
Bahan metpen  Prof.Dr.Hj.Setyaningsih,SEBahan metpen  Prof.Dr.Hj.Setyaningsih,SE
Bahan metpen Prof.Dr.Hj.Setyaningsih,SE
 
Metpen 1 Penelitian Ilmiah
Metpen 1   Penelitian IlmiahMetpen 1   Penelitian Ilmiah
Metpen 1 Penelitian Ilmiah
 
Metode penelitian
Metode penelitianMetode penelitian
Metode penelitian
 
Materi 2 # masalah, variabel dan paradigma penelitian
Materi 2 # masalah, variabel dan paradigma penelitianMateri 2 # masalah, variabel dan paradigma penelitian
Materi 2 # masalah, variabel dan paradigma penelitian
 
KONSEP DASAR PENELITIAN.pptx
KONSEP DASAR PENELITIAN.pptxKONSEP DASAR PENELITIAN.pptx
KONSEP DASAR PENELITIAN.pptx
 
enoumerious
enoumeriousenoumerious
enoumerious
 
PROPOSAL_PENELITIAN_ILMIAH.pdf
PROPOSAL_PENELITIAN_ILMIAH.pdfPROPOSAL_PENELITIAN_ILMIAH.pdf
PROPOSAL_PENELITIAN_ILMIAH.pdf
 
1 metpen pendahuluan 2020 2021
1 metpen pendahuluan 2020 20211 metpen pendahuluan 2020 2021
1 metpen pendahuluan 2020 2021
 
Metode penelitian first
Metode penelitian firstMetode penelitian first
Metode penelitian first
 
Sistematika penulisan karya ilmiah
Sistematika penulisan karya ilmiahSistematika penulisan karya ilmiah
Sistematika penulisan karya ilmiah
 
metlit
metlitmetlit
metlit
 
Proses penelitian diktat
Proses penelitian diktatProses penelitian diktat
Proses penelitian diktat
 
Pendahuluan Metodelogi penelitian
Pendahuluan Metodelogi penelitianPendahuluan Metodelogi penelitian
Pendahuluan Metodelogi penelitian
 
Metode-metode penelitian
Metode-metode penelitianMetode-metode penelitian
Metode-metode penelitian
 
Sistematika Penulisan Karya Ilmiah (Landasan Teori,Kerangka Brepikir,dan Hipo...
Sistematika Penulisan Karya Ilmiah (Landasan Teori,Kerangka Brepikir,dan Hipo...Sistematika Penulisan Karya Ilmiah (Landasan Teori,Kerangka Brepikir,dan Hipo...
Sistematika Penulisan Karya Ilmiah (Landasan Teori,Kerangka Brepikir,dan Hipo...
 
metodologi penelitian
metodologi penelitianmetodologi penelitian
metodologi penelitian
 
Metode Penelitian Kualitatif 1
Metode Penelitian Kualitatif 1Metode Penelitian Kualitatif 1
Metode Penelitian Kualitatif 1
 
Metode penelitian kuant & kual
Metode penelitian kuant & kualMetode penelitian kuant & kual
Metode penelitian kuant & kual
 

More from Bogor

partial fraction expansion (foster first form)
partial fraction expansion (foster first form)partial fraction expansion (foster first form)
partial fraction expansion (foster first form)
Bogor
 
Persamaan Diferensial orde 1
Persamaan Diferensial orde 1Persamaan Diferensial orde 1
Persamaan Diferensial orde 1
Bogor
 
Penggunaan metode matriks impedans bus
Penggunaan metode matriks impedans busPenggunaan metode matriks impedans bus
Penggunaan metode matriks impedans bus
Bogor
 
Tulisan ilmiah vs tulisan sastra
Tulisan ilmiah vs tulisan sastraTulisan ilmiah vs tulisan sastra
Tulisan ilmiah vs tulisan sastra
Bogor
 

More from Bogor (12)

sintesis jaringan
sintesis jaringansintesis jaringan
sintesis jaringan
 
partial fraction expansion (foster first form)
partial fraction expansion (foster first form)partial fraction expansion (foster first form)
partial fraction expansion (foster first form)
 
Implementasi Automatic Packet Reporting System (APRS) Untuk Paket Data Pemant...
Implementasi Automatic Packet Reporting System (APRS) Untuk Paket Data Pemant...Implementasi Automatic Packet Reporting System (APRS) Untuk Paket Data Pemant...
Implementasi Automatic Packet Reporting System (APRS) Untuk Paket Data Pemant...
 
Persamaan Diferensial orde 1
Persamaan Diferensial orde 1Persamaan Diferensial orde 1
Persamaan Diferensial orde 1
 
Pemanfaatan Potensi Gas Bio
Pemanfaatan Potensi Gas BioPemanfaatan Potensi Gas Bio
Pemanfaatan Potensi Gas Bio
 
Hydrothermal Coordination (scheduling_problem)
Hydrothermal Coordination (scheduling_problem)Hydrothermal Coordination (scheduling_problem)
Hydrothermal Coordination (scheduling_problem)
 
Sekilas tentang Fuel Cell
Sekilas tentang Fuel CellSekilas tentang Fuel Cell
Sekilas tentang Fuel Cell
 
Sel.Surya_Solar.Cell_Solar.Photovoltaic
Sel.Surya_Solar.Cell_Solar.PhotovoltaicSel.Surya_Solar.Cell_Solar.Photovoltaic
Sel.Surya_Solar.Cell_Solar.Photovoltaic
 
Ringkasan tentang Solar Cell
Ringkasan tentang Solar CellRingkasan tentang Solar Cell
Ringkasan tentang Solar Cell
 
PV =contoh.soal&penyelesaiannya=
PV =contoh.soal&penyelesaiannya=PV =contoh.soal&penyelesaiannya=
PV =contoh.soal&penyelesaiannya=
 
Penggunaan metode matriks impedans bus
Penggunaan metode matriks impedans busPenggunaan metode matriks impedans bus
Penggunaan metode matriks impedans bus
 
Tulisan ilmiah vs tulisan sastra
Tulisan ilmiah vs tulisan sastraTulisan ilmiah vs tulisan sastra
Tulisan ilmiah vs tulisan sastra
 

Berpikir ilmiah

  • 1. 1 PERANTI BERPIKIR KRITIS MENGANALISIS MENGEVALUASI MENGHUBUNGKAN Mengenal pola Menilai informasi Membanding/kontras Mengklasifikasi Menentukan kriteria Berpikir logis Mengidentifikasi asumsi Memberi prioritas Melakukan inferens secara deduktif Mengidentifikasi ide utama Mengenal penyimpangan kebenaran Melakukan inferens secara induktif Melakukan tahapan (sequencing) Melakukan pembuktian (verifying) Mengidentifikasi hubungan kausal Berpikir kritis merupakan esensi dasar dari penalaran (reasoning).
  • 2. 2 Tulisan ilmiah merupakan jelmaan atau bentuk konkret dari proses penalaran. TULISAN ILMIAH PERTULISAN ILMIAH (SCIENTIFIC WRITING) LAPORAN TEKNIS (TECHNICAL REPORT)  Ada fenomena yang diamati  Ada pemaparan konsep, definisi, teori, pemakaian preposisi (apa, mengapa, bagaimana, di mana), dan pandangan (view)  Tunduk pada kaidah tulisan ilmiah dan standar intelektual  Berorientasi pada pemaparan fakta, data, progress atau  Berorientasi pada problem solving (laboratory experiment, design, project)
  • 3. 3 Berpikir : Kegiatan mental seseorang untuk merumuskan atau membentuk suatu ide, mencapai suatu simpulan, dan lainnya Penalaran : Proses berpikir menurut tahapan logis, dimulai dari apa yang diketahui atau diasumsikan dan meningkat sampai suatu simpulan yang pasti (definite) melalui penarikan inferens. [[Penalaran ialah proses berfikir yang menghubungkan data atau fakta, sehingga diperoleh suatu simpulan berupa pengetahuan.]] Inferens : Suatu langkah dari benak/pikiran, aksi intelektual yang akhirnya seseorang dapat sampai pada pendapat “sesuatu begitu karena sesuatu yang lain juga begitu atau kelihatan begitu”. Contoh: apabila anda mendekati saya sambil membawa sebilah pisau, maka saya beranggapan (infer) anda akan melukai saya. Inferens dapat kuat dapat lemah, berdasar atau tidak berdasar (justified atau unjustified). Ide : Apapun yang ada dalam benak/pikiran (mind) sebagai objek pengetahuan (knowledge) atau pemikiran (thought).
  • 4. 4 Purpose of the Thinking (guna perpikiran): goal (tujuan), objectives (sasaran-sasaran) ELEMENTS OF REASONING (elemen-elemen penalaran) 2 1 3 4 6 5 7 8 Question at Issues (pertanyaan tentang permasalahan-permasalahan): problems (masalah- masalah) Points of View (titik- titik pandang): frame of reference (kerangka acuan), perspective (perspektif), orientation (orientasi) : , , Information (informasi): data, facts (fakta-fakta), observations (pengamatan-pengamatan), experiments (percobaan-percobaan) : , , Concepts (konsep- konsep): theories (teori- teori), definistions (definisi-definisi), axioms (azas-azas), laws (hukum- hukum), models (model- model) Assumptions (asumsi- asumsi): presupposition (persangkaan), taking for granted (perambilan untuk diberikan) Consequences and Implications (konsekuensi dan keterkaitan) Interpretations and inference (tafsiran dan inferen): conclusions (simpulan), solutions (solusi-solusi) A CRITICAL THINKER CONSIDERS THE ELEMENT OF REASONING WITH SENSITIVITY TO UNIVERSAL INTELECTUAL STANDARDS (dengan sensitivitas ke standar-standar intelektual universal) Clear (adj.) = jernih, jelas, terang Precise (adj.) = tepat, persis Relevant (adj.)= berhubungan, berkaitan Accurate (adj.)= teliti, cermat Deep (adj.) = dalam, (bersifat mendalam Significant (adj.) = penting, berarti Consistent (adj.) = tetap Broad (adj.) = besar, lebar Logical (adj.) = berdasarkan logika, menurut pikiran sehat Realistic (adj.) = realistis Rational (adj.) = masuk di-akal Fair (adj.) = jujur, adil, baik, terang, bersih
  • 5. 5 IDEAS (gagasan-gagasan) STATEMENTS (pernyataan-pernyataan) or PROPOSITIONS (dalil-dalil) or THEORIES (teori-teori) DESIGNATIONS (penunjukan-penunjukan) or TERMS (istilah-istilah) or CONCEPTS (konsep-konsep) ASSERTIONS (tuntutan-tuntutan) that is (itu adalah) WORDS (kata-kata) TRUE (benar) MEANINGFUL (berarti) MEANING (arti) DEFINITIONS (definisi-definisi) UNDEFINED CONCEPTS (konsep-konsep tak terdefinisi TRUTH (kebenaran) DERIVATIONS (turunan-turunan) PRIMITIVE PROPOSITIONS (dalil-dalil sederhana) may be formulated in (dapat diformulasikan dalam) which may be (yang mungkin) and their (dan itu adalah) may be reduced, by way of (dapat dikurangi, dengan cara) to that of (dengan yang) (Karl R. Popper, 1963)
  • 6. 6 Memilih Pokok Bahasan (Masalah) Pokok bahasan (masalah) yang akan diangkat ke dalam tulisan dapat diperoleh dari berbagai sumber, misalnya: pengalaman sendiri, tempat kerja (belajar), lingkungan, buku-buku ilmiah, dan lainnya. Beberapa kriteria dalam memilih masalah (perlu mendapat perhatian): 1)Pentingkah masalah itu dikemukakan? 2)Menariklah masalah itu? 3)Cukupkah kemampuan dan sarana yang diperlukan untuk menggarap masalah itu? 4)Tidakkah masalah itu terlalu luas atau terlalu sempit? 5)Mungkinkah diperoleh data yang diperlukan? Untuk kondisi dapat mengiyakan pertanyaan-pertanyaan tersebut, berarti telah diperoleh pokok bahasan yang dimaksud. Sehubungan dengan pokok bahasan, terdapat beberapa istilah yang pengertiannya sering kali saling mengaburkan. Istilah-istilah tersebut ialah topik, tema, tesis, dan judul (terutama di bidang komposisi). Topik, ialah pokok (subjek) yang dibahas. Tema, merupakan tujuan (kehendak) penulis terhadap topik tersebut, atau dapat dikatakan bahwa tema itu merupakan pernyataan sikap penulis terhadap topik. Tesis, adalah pendapat utama penulis mengenai sikapnya terhadap topik tersebut. Judul, adalah nama yang memberi identitas tulisan atau mencerminkan keseluruhan isi tulisan.
  • 7. 7 Contoh: Topik : Analisis Dampak Lingkungan Tema : Analisis Dampak Lingkungan Menjamin Kualitas Lingkungan Tesis : Kualitas Lingkungan hanya dapat terjamin melalui perencanaan yang baik berdasarkan Analisis Dampak Lingkungan Judul : Kawasan Proyek Asahan dalam Permasalahan Lingkungan Pendapat lain mengatakan tentang perihal pengertian tersebut, bahwa tesis merupakan ungkapan tema dalam bentuk sebuah kalimat; sehingga dikatakan, tema dan tesis sama saja, yaitu pendapat utama penulis mengenai topik yang dikemukakan. >>>>>> JUDUL 1 LATAR BELAKANG: >>>2 ALINEA: 1 ALINEA ALASAN REALITA (KONDISI SAAT INI) DAN 1 ALINEA ALASAN IDEAL ALASAN MEMILIH JUDUL SOLUSI AKIBAT PERBEDAAN YANG TERDAPAT DI LATAR BELAKANG 2 RUMUSAN MASALAH: DITULIS DALAM SATU KESATUAN ALINEA 3 TINJAUAN PUSTAKA: SPLITTING DARI KALIMAT JUDUL UNTUK MENJADI SUBBAB DIDUKUNG DENGAN>>> 4 TUJUAN PENELITIAN: DITULIS DALAM SATU KESATUAN ALINEA DI-DETAIL-KAN DENGAN 6 METODE PENELITIAN: DITULIS DALAM SATU KESATUAN ALINEA UNTUK SETIAP TUJUAN PENELITIAN SETELAH DIPEROLEH TUJUAN PENELITIAN, AKAN>>> LANGKAH-LANGKAH UNTUK MEMPEROLEH TUJUAN PENELITIAN UNTUK MENDUKUNG 5 KONTRIBUSI PENELITIAN: DITULIS DALAM SATU KESATUAN ALINEA 7 JADWAL PELAKSANAAN: DITULIS DALAM SATU KESATUAN ALINEA (DILENGKAPI DENGAN BARCHART YANG DILETAKKAN SEBAGAI LAMPIRAN 1) TOPIK; TEMA; TESIS 8 RENCANA BIAYA PENELITIAN: DITULIS DALAM SATU KESATUAN ALINEA (DILENGKAPI DENGAN RINCIAN BIAYA YANG DILETAKKAN SEBAGAI LAMPIRAN 2) 9 LAMPIRAN-LAMPIRAN: DITULIS DALAM SATU KESATUAN ALINEA, MEMUAT LAMPIRAN 1, LAMPIRAN 2, DAN LAMPIRAN 3 (DAFTAR PUSTAKA)
  • 8. 8 >>>>>> JUDUL 1.1 LATAR BELAKANG: >>>2 ALINEA: 1 ALINEA ALASAN REALITA (KONDISI SAAT INI) DAN 1 ALINEA ALASAN IDEAL ALASAN MEMILIH JUDUL SOLUSI AKIBAT PERBEDAAN YANG TERDAPAT DI LATAR BELAKANG 1.2 RUMUSAN MASALAH: DITULIS DALAM SATU KESATUAN ALINEA 2 TINJAUAN PUSTAKA: SPLITTING DARI KALIMAT JUDUL UNTUK MENJADI SUBBAB DIDUKUNG DENGAN>>> 1.3 TUJUAN PENELITIAN: DITULIS DALAM SATU KESATUAN ALINEA DI-DETAIL-KAN DENGAN 3.1 METODE PENELITIAN: DITULIS DALAM SATU KESATUAN ALINEA UNTUK SETIAP TUJUAN PENELITIAN SETELAH DIPEROLEH TUJUAN PENELITIAN, AKAN>>> LANGKAH-LANGKAH UNTUK MEMPEROLEH TUJUAN PENELITIAN 4 HASIL DAN BAHASAN: SETIAP HASIL YANG DIPEROLEH DARI SETIAP LANGKAH DAN AKAN DIBAHAS SETIAP LANGKAH PADA METODE PENELITIAN AKAN DIPEROLEH HASIL 5 KESIMPULAN: DIBUAT UNTUK SETIAP TUJUAN PENELITIAN RINGKASAN BAHASAN UNTUK MENDUKUNG 3 TATA KERJA: 3.1 WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN 3.2 BAHAN DAN ALAT UNTUK MENDUKUNG 1.6 SISTEMATIKA PENULISAN: DITULIS DALAM SATU KESATUAN ALINEA PERLU: >>> 1.5 MANFAAT PENELITIAN: DITULIS DALAM SATU KESATUAN ALINEA 1.4 BATASAN MASALAH: DITULIS DALAM SATU KESATUAN ALINEA 1 PENDAHULUAN: TOPIK; TEMA; TESIS