SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Benzena dan Aromatik
Based on McMurry’s Organic Chemistry, 7th edition
2
Senyawa Aromatik
 Aromatik digunakan untuk menggambarkan
beberapa senyawa harum pada awal abad ke-19
 Dahulu: dikelompokkan dari sifat – sifat kimianya
(senyawa tak jenuh yang mengalami substitusi daripada
adisi)
 Sekarang: dibedakan dari senyawa alifatik dengan
konfigurasi elektronik
3
Why this Chapter?
 Reaktivitas dari senyawa aromatik yang
tersubstitusi terikat pada strukturnya
 Senyawa aromatik dapat membantu
penyelidikan tentang hubngan antara struktur
dan reaktivitas
4
Asal dan Nama
Hidrokarbon Aromatik
 Dari ter batu bara yang di distilasi pada temperatur
tinggi
 Penambahan katalis dapat membuah suhu dan
tekanan menjadi lebih tinggi
5
Penamaan Senyawa Aromatik
 Terdapat nama-nama senyawa umum. Contoh:
toluena = metil benzena dan anilina = amino benzena
 Penamaan benzena substitusi yaitu menuliskan
hidrokarbon dengan benzenanya
 C6H5Br = bromo benzena
 C6H5NO2 = nitro benzena
 C6H5CH2CH2CH3 = propyl benzena
6
7
Kelompok Fenil
 Benzena sebagai suatu substituen disebut gugus
fenil (untuk C6H5-)
 Dapat dituliskan dengan “Ph” or “f” sebagai
pengganti “C6H5”
 “Benzil” menunjukan “C6H5CH2-”
8
Benzena Terdisubstitusi
 Posisi cabang pada cincin benzena
 ortho- (o) menunjukan kedua substituen berada pada 1,2
dalam suatu cincin (saling berdekatan)
 meta- (m) menandai hubungan 1,3 (terpisah antara 1 karbon)
 para- (p) menandai hubungan1,4 (terpisah antara 2 karbon)
 Posisi para dapat menjelaskan pola reaksi
9
Penamaan Benzena dengan Lebih
dari Dua Substituen
 Menentukan posisi angka satu
 Menuliskan cabang sesuai abjad dengan tanda
penghubung
 Nama – nama umum seperti toluena atau anilina
dapat berfungsi sebagai nama induk, maka
substituen itu diberi nomor 1 pada cincin itu
10
15.2 Struktur dan Stabilitas
Benzena: Teori Orbital Molekul
 Benzena bereaksi secara perlahan dengan Br2 untuk
meghasilkan bromo benzena (dimana Br
menggantikan H)
 Pada substitusi ini reaksi cepat pada senyawa C=C,
menunjukan bahwa di benzena ada penghalang
yang lebih tinggi
11
Pemanasan Hidrogenasi sebagai Indikator
Kestabilan
 Penambahan H2 untuk C=C dapat membebaskan energi sekitar 118
kJ / mol - 3 ikatan ganda akan membebaskan 356 kJ / mol
 Dua ikatan ganda terkonjugasi pada cyclohexadiena ditambahkan
2 H2 dapat membebaskan 230 kJ/ mol
 Benzena yang memiliki 3 situs jenuh direaksikan dengan 3 molekul
H2 hanya dapat membebaskan energi sebesar 206 kJ/ mol
 Oleh karena itu, benzena memiliki kurang lebih sekitar 150 kJ/ mol
untuk mencapai stabilitas dari tiga ikatan ganda yang terisolasi
12
Struktur Benzena yang Tidak
Umum
 Semua ikatan C-C memiliki panjang yang sama: 139
pm – antara ikatan tunggal (154 pm) dan ikatan
rangkap (134 pm)
 Kerapatan elektron pada enam ikatan C-C adalah
identik
 Strukturnya dalah planar dan heksagonal
 Ikatan C–C–C membentuk120°
 Setiap C adalah sp2 dan memiliki orbital p tegak
lurus terhadap bidang cincin benzena
13
Penjelasan Orbital Molekul dari Benzena
 Kombinasi 6 orbital p menghasilkan
 3 ikakan orbital dengan 6 elektron
 3 antibonding tanpa elektron
 Orbital dengan energi yang sama berdegenerasi
14
Aromatik dan Aturan Hückel 4n+2
 Keadaan tidak stabil – panas dari hidrogenasi 150 kJ/mol
kurang negatif dari triene siklik
 Planar segienam: sudut ikatannya 120°, panjang ikatan C-C
adalah 139 pm
 Mengalami substitusi daripada adisi elektrofilik
 Resonansi hybrid dengan struktur antara dua baris ikatan
 Aturan Hückel, mengusulkan bahwa untuk menjadi aromaik,
suatu senyawa datar, monosiklik harus memiliki phi elektron
sebanyak 4n+2, dengan n ialah sebuah bilangan bulat
 Untuk n=1: 4n+2 = 6; stabil dan elektron terdelokalisasi
15
Senyawa dengan Elektron 4n  Bukan
Aromatik (Dapat Merupakan Antiaromatic)
 Planar,molekul siklik dengan elektron 4 n  jauh lebih stabil dari
yang diharapkan (antiaromatik)
 Elektron akan mendistorsi keluar dan berperilaku sebagai alkena
 Senyawa dengan elektron 4- and 8- tidak dapat terdelokalisasi
baik ikatan tunggal maupun ikatan rangkap
 Saat suhu rendah, Cyclobutadiene sangat tidak stabil jika
digabung dengan senyawa yang sama
 Cyclooctatetraene memiliki empat ikatan ganda, bereaksi dengan
Br2, KMnO4, dan HCl seolah – olah merupakan empat alkena
16
Ion Aromatik
 Aturan 4n+2 berlaku untuk ion serta spesies netral
 Anion siklopentadiena dan kation sikloheptatriena adalah
aromatik
 Kunci utama dari keduanya adalah karena mengandung 6
 elektron pada cincin p orbital
17
Anion dari Siklopentadiena Bersifat
Aromatik
 1,3-siklopentadiena
mengandung ikatan ganda
terkonjugasi bergabung
dengan CH2 yang
mengalami delokalisasi
 Pelapasan H+ pada CH2
menghasilkan 6 elektron
phi yang stabil
 Pelepasan H- atau H+
menghasilkan nonaromatik
4 dan 5 elektron
 Bersifat asam lebih kuat
karena anion stabil (pKa =
16)
18
Sikloheptatriena
 Cycloheptatriene memiliki 3 ikatan ganda
terkonjugasi bergabung dengan CH2
 Pelepasan “H-” meninggalkan kation
 Kation memiliki 6 elektron dan merupakan aromatik
19
Aromatik Heterosiklik: Pyridine dan
Pyrrole
 Senyawa heterosiklik mengandung unsur selain
karbon dalam cincin, seperti N, S, O, P
 Senyawa aromatik dapat memiliki unsur selain
karbon dalam cincin
 Ada banyak senyawa heterosiklik aromatik dan
banyak yang sangat umum
 Senyawa siklik yang hanya mengandung karbon
disebut carbocycles (tidak homocycles)
 Nomenclature termasuk yang khusus
20
Pyridine
 Sebuah heterosiklik yang beranggotkan enam elektron dengan
atom nitrogen dalam cincin nya
 Struktur elektron  menyerupai benzena (6 elektron)
 Pasangan elektron bebas pada Nitrogen bukan bagian dari sitem
aromatik (tegak lurus orbital)
 Piridin relatif lemah dibandingkan dengan amina normal tetapi
protonasi tidak mempengaruhi Aromatisitas
21
Pyrrole
 Sebuah heterosiklik beranggota lima elektron dengan satu
nitrogen
 Struktur elektron  mirip dengan anion siklopentadiena
 4 sp2-hibridisasi karbon dengan 4 p orbital tegak lurus ke cincin
dan 4 p elektron
 Atom Nitrogen adalah sp2-hibridisas dan pasangan elektron
menempati p orbital (6  elektron)
 Sejak pasangan elektron bebas berada di cincin aromatik,
protonasi menghancurkan aromatisitas, membuat Pyrrole menjadi
sanga lemah
22
Kenapa 4n +2?
 Ketika elektron mengisi orbital molekul, dibutuhkan
dua elektron (satu pasang) untuk mengisi orbital dan
empat elektron terendah-berbaring (dua pasang)
untuk mengisi masing-masing n sebagai indikator
keberhasilan tingkat energi
 Ini adalah total 4n + 2
23
Senyawa Polisiklik Aromatik
 Senyawa aromatik dapat memiliki cincin yang
berbagi satu set atom karbon (cincin menyatu)
 Senyawa dari benzena menyatu atau heterosiklik
aromatik cincin itu sendiri
24
Orbital Naftalena
 Tiga bentuk resonansi dan elektron terdelokalisasi

More Related Content

What's hot

Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organikPenyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organikIrma Rahmawati
 
Stereoisomer Konfigurasional
Stereoisomer KonfigurasionalStereoisomer Konfigurasional
Stereoisomer KonfigurasionalTrisna Firmansyah
 
Titrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanTitrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanDokter Tekno
 
Pertemuan 1 pendahuluan
Pertemuan 1 pendahuluanPertemuan 1 pendahuluan
Pertemuan 1 pendahuluanDenara Putri
 
Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)Windha Herjinda
 
Koef distribusi laporan
Koef distribusi laporanKoef distribusi laporan
Koef distribusi laporanChaLim Yoora
 
Reaksi Redoks pada Mekanisme Reaksi Square Planar
Reaksi Redoks pada Mekanisme Reaksi Square PlanarReaksi Redoks pada Mekanisme Reaksi Square Planar
Reaksi Redoks pada Mekanisme Reaksi Square PlanarAnindia Larasati
 
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echang
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echangNukleofilik dan elektrofilik_by:echang
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echangreza_kaligis
 
Substitusi Elektrofilik
Substitusi ElektrofilikSubstitusi Elektrofilik
Substitusi Elektrofilikelfisusanti
 
Pemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. iiPemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. iiKustian Permana
 
Aplikasi titrasi argentometri
Aplikasi titrasi argentometriAplikasi titrasi argentometri
Aplikasi titrasi argentometriKustian Permana
 
Tugas mekanisme kimia organik
Tugas mekanisme kimia organikTugas mekanisme kimia organik
Tugas mekanisme kimia organiksanrorobby
 
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonlaporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonqlp
 
TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)Farikha Uly
 
Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)
Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)
Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)nailaamaliaa
 

What's hot (20)

Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organikPenyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
 
Stereoisomer Konfigurasional
Stereoisomer KonfigurasionalStereoisomer Konfigurasional
Stereoisomer Konfigurasional
 
Titrasi Pengendapan
Titrasi PengendapanTitrasi Pengendapan
Titrasi Pengendapan
 
Pertemuan 1 pendahuluan
Pertemuan 1 pendahuluanPertemuan 1 pendahuluan
Pertemuan 1 pendahuluan
 
Alkana
AlkanaAlkana
Alkana
 
Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)
 
Koef distribusi laporan
Koef distribusi laporanKoef distribusi laporan
Koef distribusi laporan
 
Reaksi Redoks pada Mekanisme Reaksi Square Planar
Reaksi Redoks pada Mekanisme Reaksi Square PlanarReaksi Redoks pada Mekanisme Reaksi Square Planar
Reaksi Redoks pada Mekanisme Reaksi Square Planar
 
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echang
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echangNukleofilik dan elektrofilik_by:echang
Nukleofilik dan elektrofilik_by:echang
 
Stereokimia tep thp
Stereokimia tep thpStereokimia tep thp
Stereokimia tep thp
 
Substitusi Elektrofilik
Substitusi ElektrofilikSubstitusi Elektrofilik
Substitusi Elektrofilik
 
Reaksi eliminasi
Reaksi eliminasiReaksi eliminasi
Reaksi eliminasi
 
Pemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. iiPemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. ii
 
Kimia koordinasi
Kimia koordinasiKimia koordinasi
Kimia koordinasi
 
Alkilhalida
AlkilhalidaAlkilhalida
Alkilhalida
 
Aplikasi titrasi argentometri
Aplikasi titrasi argentometriAplikasi titrasi argentometri
Aplikasi titrasi argentometri
 
Tugas mekanisme kimia organik
Tugas mekanisme kimia organikTugas mekanisme kimia organik
Tugas mekanisme kimia organik
 
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalasetonlaporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
laporan kimia organik - Sintesis dibenzalaseton
 
TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)TOM (Teori Orbital Molekul)
TOM (Teori Orbital Molekul)
 
Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)
Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)
Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)
 

Viewers also liked

Mekanisme reaksi naftalen (1)
Mekanisme reaksi naftalen (1)Mekanisme reaksi naftalen (1)
Mekanisme reaksi naftalen (1)Ridwan Efendi
 
Ikatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigmaIkatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigmalinda listia
 
AROMATISITAS BENZENA & BENZENA TERSUBSTITUSI
AROMATISITAS  BENZENA  &  BENZENA  TERSUBSTITUSIAROMATISITAS  BENZENA  &  BENZENA  TERSUBSTITUSI
AROMATISITAS BENZENA & BENZENA TERSUBSTITUSIKlik Bayoe
 
Flavonoids classification, isolation and identification
Flavonoids classification, isolation and identificationFlavonoids classification, isolation and identification
Flavonoids classification, isolation and identificationMona Ismail
 

Viewers also liked (13)

Bab 4-senyawa-aromatik
Bab 4-senyawa-aromatikBab 4-senyawa-aromatik
Bab 4-senyawa-aromatik
 
Mekanisme reaksi naftalen (1)
Mekanisme reaksi naftalen (1)Mekanisme reaksi naftalen (1)
Mekanisme reaksi naftalen (1)
 
Materi polisiklis
Materi polisiklisMateri polisiklis
Materi polisiklis
 
Presentasi Farmakognosi
Presentasi FarmakognosiPresentasi Farmakognosi
Presentasi Farmakognosi
 
PP flavonoid
PP flavonoidPP flavonoid
PP flavonoid
 
Saponin
SaponinSaponin
Saponin
 
Terpenoid
TerpenoidTerpenoid
Terpenoid
 
Ikatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigmaIkatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigma
 
AROMATISITAS BENZENA & BENZENA TERSUBSTITUSI
AROMATISITAS  BENZENA  &  BENZENA  TERSUBSTITUSIAROMATISITAS  BENZENA  &  BENZENA  TERSUBSTITUSI
AROMATISITAS BENZENA & BENZENA TERSUBSTITUSI
 
Rumus lengkap-kimia
Rumus lengkap-kimiaRumus lengkap-kimia
Rumus lengkap-kimia
 
Flavonoids
FlavonoidsFlavonoids
Flavonoids
 
Flavonoids classification, isolation and identification
Flavonoids classification, isolation and identificationFlavonoids classification, isolation and identification
Flavonoids classification, isolation and identification
 
Flavonoid
FlavonoidFlavonoid
Flavonoid
 

Similar to Kelompok 6 mc murry 15

5-7. Aromatisitas Benzen.pptx
5-7. Aromatisitas Benzen.pptx5-7. Aromatisitas Benzen.pptx
5-7. Aromatisitas Benzen.pptxAuliaBioVen
 
Struktur dan tatanama benzena
Struktur dan tatanama benzenaStruktur dan tatanama benzena
Struktur dan tatanama benzenaAnnik Qurniawati
 
Bab 6 benzena dan turunannya
Bab 6   benzena dan turunannyaBab 6   benzena dan turunannya
Bab 6 benzena dan turunannya1habib
 
Link ppt hirro karbon
Link ppt hirro karbonLink ppt hirro karbon
Link ppt hirro karbonherliani123
 
Benzena dan turunannya
Benzena dan turunannya Benzena dan turunannya
Benzena dan turunannya olanascorepta
 
542888f8-b2c3-4aa4-84ef-21d59a12e42d.ppt
542888f8-b2c3-4aa4-84ef-21d59a12e42d.ppt542888f8-b2c3-4aa4-84ef-21d59a12e42d.ppt
542888f8-b2c3-4aa4-84ef-21d59a12e42d.pptNovalLerian1
 
ppt senyawa aromatis benzena dan turunan
ppt senyawa aromatis benzena dan turunanppt senyawa aromatis benzena dan turunan
ppt senyawa aromatis benzena dan turunanFransiskusSabianto
 
Senyawa Alkana, Alkena, Alkuna dan Keisomerannya
Senyawa Alkana, Alkena, Alkuna dan KeisomerannyaSenyawa Alkana, Alkena, Alkuna dan Keisomerannya
Senyawa Alkana, Alkena, Alkuna dan KeisomerannyaAlya Titania Annisaa
 
7 hidrokarbon-dan-minyak-bumi
7 hidrokarbon-dan-minyak-bumi7 hidrokarbon-dan-minyak-bumi
7 hidrokarbon-dan-minyak-bumiDwi Miftakhul
 

Similar to Kelompok 6 mc murry 15 (20)

Benzendanaromatisitas01
Benzendanaromatisitas01Benzendanaromatisitas01
Benzendanaromatisitas01
 
5-7. Aromatisitas Benzen.pptx
5-7. Aromatisitas Benzen.pptx5-7. Aromatisitas Benzen.pptx
5-7. Aromatisitas Benzen.pptx
 
Ppt senyawa heterosiklik
Ppt senyawa heterosiklik Ppt senyawa heterosiklik
Ppt senyawa heterosiklik
 
senyawa aromatik
senyawa aromatiksenyawa aromatik
senyawa aromatik
 
Struktur dan tatanama benzena
Struktur dan tatanama benzenaStruktur dan tatanama benzena
Struktur dan tatanama benzena
 
Bab 6 benzena dan turunannya
Bab 6   benzena dan turunannyaBab 6   benzena dan turunannya
Bab 6 benzena dan turunannya
 
Link ppt hirro karbon
Link ppt hirro karbonLink ppt hirro karbon
Link ppt hirro karbon
 
18-Aromatisitas.pptx
18-Aromatisitas.pptx18-Aromatisitas.pptx
18-Aromatisitas.pptx
 
Benzena dan turunannya
Benzena dan turunannya Benzena dan turunannya
Benzena dan turunannya
 
Senyawa Aromatis
Senyawa AromatisSenyawa Aromatis
Senyawa Aromatis
 
542888f8-b2c3-4aa4-84ef-21d59a12e42d.ppt
542888f8-b2c3-4aa4-84ef-21d59a12e42d.ppt542888f8-b2c3-4aa4-84ef-21d59a12e42d.ppt
542888f8-b2c3-4aa4-84ef-21d59a12e42d.ppt
 
ppt senyawa aromatis benzena dan turunan
ppt senyawa aromatis benzena dan turunanppt senyawa aromatis benzena dan turunan
ppt senyawa aromatis benzena dan turunan
 
Hidrokarbon
Hidrokarbon Hidrokarbon
Hidrokarbon
 
Hidrokarbon
Hidrokarbon Hidrokarbon
Hidrokarbon
 
1 alkana
1 alkana1 alkana
1 alkana
 
Senyawa Alkana, Alkena, Alkuna dan Keisomerannya
Senyawa Alkana, Alkena, Alkuna dan KeisomerannyaSenyawa Alkana, Alkena, Alkuna dan Keisomerannya
Senyawa Alkana, Alkena, Alkuna dan Keisomerannya
 
22kimia organik-1
22kimia organik-122kimia organik-1
22kimia organik-1
 
Senyawa aromatik
Senyawa aromatikSenyawa aromatik
Senyawa aromatik
 
7 hidrokarbon-dan-minyak-bumi
7 hidrokarbon-dan-minyak-bumi7 hidrokarbon-dan-minyak-bumi
7 hidrokarbon-dan-minyak-bumi
 
kimia-organik-1.ppt
kimia-organik-1.pptkimia-organik-1.ppt
kimia-organik-1.ppt
 

Kelompok 6 mc murry 15

  • 1. Benzena dan Aromatik Based on McMurry’s Organic Chemistry, 7th edition
  • 2. 2 Senyawa Aromatik  Aromatik digunakan untuk menggambarkan beberapa senyawa harum pada awal abad ke-19  Dahulu: dikelompokkan dari sifat – sifat kimianya (senyawa tak jenuh yang mengalami substitusi daripada adisi)  Sekarang: dibedakan dari senyawa alifatik dengan konfigurasi elektronik
  • 3. 3 Why this Chapter?  Reaktivitas dari senyawa aromatik yang tersubstitusi terikat pada strukturnya  Senyawa aromatik dapat membantu penyelidikan tentang hubngan antara struktur dan reaktivitas
  • 4. 4 Asal dan Nama Hidrokarbon Aromatik  Dari ter batu bara yang di distilasi pada temperatur tinggi  Penambahan katalis dapat membuah suhu dan tekanan menjadi lebih tinggi
  • 5. 5 Penamaan Senyawa Aromatik  Terdapat nama-nama senyawa umum. Contoh: toluena = metil benzena dan anilina = amino benzena  Penamaan benzena substitusi yaitu menuliskan hidrokarbon dengan benzenanya  C6H5Br = bromo benzena  C6H5NO2 = nitro benzena  C6H5CH2CH2CH3 = propyl benzena
  • 6. 6
  • 7. 7 Kelompok Fenil  Benzena sebagai suatu substituen disebut gugus fenil (untuk C6H5-)  Dapat dituliskan dengan “Ph” or “f” sebagai pengganti “C6H5”  “Benzil” menunjukan “C6H5CH2-”
  • 8. 8 Benzena Terdisubstitusi  Posisi cabang pada cincin benzena  ortho- (o) menunjukan kedua substituen berada pada 1,2 dalam suatu cincin (saling berdekatan)  meta- (m) menandai hubungan 1,3 (terpisah antara 1 karbon)  para- (p) menandai hubungan1,4 (terpisah antara 2 karbon)  Posisi para dapat menjelaskan pola reaksi
  • 9. 9 Penamaan Benzena dengan Lebih dari Dua Substituen  Menentukan posisi angka satu  Menuliskan cabang sesuai abjad dengan tanda penghubung  Nama – nama umum seperti toluena atau anilina dapat berfungsi sebagai nama induk, maka substituen itu diberi nomor 1 pada cincin itu
  • 10. 10 15.2 Struktur dan Stabilitas Benzena: Teori Orbital Molekul  Benzena bereaksi secara perlahan dengan Br2 untuk meghasilkan bromo benzena (dimana Br menggantikan H)  Pada substitusi ini reaksi cepat pada senyawa C=C, menunjukan bahwa di benzena ada penghalang yang lebih tinggi
  • 11. 11 Pemanasan Hidrogenasi sebagai Indikator Kestabilan  Penambahan H2 untuk C=C dapat membebaskan energi sekitar 118 kJ / mol - 3 ikatan ganda akan membebaskan 356 kJ / mol  Dua ikatan ganda terkonjugasi pada cyclohexadiena ditambahkan 2 H2 dapat membebaskan 230 kJ/ mol  Benzena yang memiliki 3 situs jenuh direaksikan dengan 3 molekul H2 hanya dapat membebaskan energi sebesar 206 kJ/ mol  Oleh karena itu, benzena memiliki kurang lebih sekitar 150 kJ/ mol untuk mencapai stabilitas dari tiga ikatan ganda yang terisolasi
  • 12. 12 Struktur Benzena yang Tidak Umum  Semua ikatan C-C memiliki panjang yang sama: 139 pm – antara ikatan tunggal (154 pm) dan ikatan rangkap (134 pm)  Kerapatan elektron pada enam ikatan C-C adalah identik  Strukturnya dalah planar dan heksagonal  Ikatan C–C–C membentuk120°  Setiap C adalah sp2 dan memiliki orbital p tegak lurus terhadap bidang cincin benzena
  • 13. 13 Penjelasan Orbital Molekul dari Benzena  Kombinasi 6 orbital p menghasilkan  3 ikakan orbital dengan 6 elektron  3 antibonding tanpa elektron  Orbital dengan energi yang sama berdegenerasi
  • 14. 14 Aromatik dan Aturan Hückel 4n+2  Keadaan tidak stabil – panas dari hidrogenasi 150 kJ/mol kurang negatif dari triene siklik  Planar segienam: sudut ikatannya 120°, panjang ikatan C-C adalah 139 pm  Mengalami substitusi daripada adisi elektrofilik  Resonansi hybrid dengan struktur antara dua baris ikatan  Aturan Hückel, mengusulkan bahwa untuk menjadi aromaik, suatu senyawa datar, monosiklik harus memiliki phi elektron sebanyak 4n+2, dengan n ialah sebuah bilangan bulat  Untuk n=1: 4n+2 = 6; stabil dan elektron terdelokalisasi
  • 15. 15 Senyawa dengan Elektron 4n  Bukan Aromatik (Dapat Merupakan Antiaromatic)  Planar,molekul siklik dengan elektron 4 n  jauh lebih stabil dari yang diharapkan (antiaromatik)  Elektron akan mendistorsi keluar dan berperilaku sebagai alkena  Senyawa dengan elektron 4- and 8- tidak dapat terdelokalisasi baik ikatan tunggal maupun ikatan rangkap  Saat suhu rendah, Cyclobutadiene sangat tidak stabil jika digabung dengan senyawa yang sama  Cyclooctatetraene memiliki empat ikatan ganda, bereaksi dengan Br2, KMnO4, dan HCl seolah – olah merupakan empat alkena
  • 16. 16 Ion Aromatik  Aturan 4n+2 berlaku untuk ion serta spesies netral  Anion siklopentadiena dan kation sikloheptatriena adalah aromatik  Kunci utama dari keduanya adalah karena mengandung 6  elektron pada cincin p orbital
  • 17. 17 Anion dari Siklopentadiena Bersifat Aromatik  1,3-siklopentadiena mengandung ikatan ganda terkonjugasi bergabung dengan CH2 yang mengalami delokalisasi  Pelapasan H+ pada CH2 menghasilkan 6 elektron phi yang stabil  Pelepasan H- atau H+ menghasilkan nonaromatik 4 dan 5 elektron  Bersifat asam lebih kuat karena anion stabil (pKa = 16)
  • 18. 18 Sikloheptatriena  Cycloheptatriene memiliki 3 ikatan ganda terkonjugasi bergabung dengan CH2  Pelepasan “H-” meninggalkan kation  Kation memiliki 6 elektron dan merupakan aromatik
  • 19. 19 Aromatik Heterosiklik: Pyridine dan Pyrrole  Senyawa heterosiklik mengandung unsur selain karbon dalam cincin, seperti N, S, O, P  Senyawa aromatik dapat memiliki unsur selain karbon dalam cincin  Ada banyak senyawa heterosiklik aromatik dan banyak yang sangat umum  Senyawa siklik yang hanya mengandung karbon disebut carbocycles (tidak homocycles)  Nomenclature termasuk yang khusus
  • 20. 20 Pyridine  Sebuah heterosiklik yang beranggotkan enam elektron dengan atom nitrogen dalam cincin nya  Struktur elektron  menyerupai benzena (6 elektron)  Pasangan elektron bebas pada Nitrogen bukan bagian dari sitem aromatik (tegak lurus orbital)  Piridin relatif lemah dibandingkan dengan amina normal tetapi protonasi tidak mempengaruhi Aromatisitas
  • 21. 21 Pyrrole  Sebuah heterosiklik beranggota lima elektron dengan satu nitrogen  Struktur elektron  mirip dengan anion siklopentadiena  4 sp2-hibridisasi karbon dengan 4 p orbital tegak lurus ke cincin dan 4 p elektron  Atom Nitrogen adalah sp2-hibridisas dan pasangan elektron menempati p orbital (6  elektron)  Sejak pasangan elektron bebas berada di cincin aromatik, protonasi menghancurkan aromatisitas, membuat Pyrrole menjadi sanga lemah
  • 22. 22 Kenapa 4n +2?  Ketika elektron mengisi orbital molekul, dibutuhkan dua elektron (satu pasang) untuk mengisi orbital dan empat elektron terendah-berbaring (dua pasang) untuk mengisi masing-masing n sebagai indikator keberhasilan tingkat energi  Ini adalah total 4n + 2
  • 23. 23 Senyawa Polisiklik Aromatik  Senyawa aromatik dapat memiliki cincin yang berbagi satu set atom karbon (cincin menyatu)  Senyawa dari benzena menyatu atau heterosiklik aromatik cincin itu sendiri
  • 24. 24 Orbital Naftalena  Tiga bentuk resonansi dan elektron terdelokalisasi