SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Nama : Tetti Mahrani Pul 
Nim : 8136142022 
Mata Kuliah 
Produksi Media Pembelajaran 
Kimia Lanjutan
 Kewirausahaan 
 Ekonomi kreatif 
 Rasa ingin tahu 
 Gemar membaca 
 Kreatif 
 Komunikatif 
 Tanggung jawab 
 Religius 
 Peduli lingkungan 
 Peduli sosial 
 Cinta tanah air
HIDRO KARBON 
• -Perbedaan senyawa organik dan senyawa 
organik 
• Kekhasan atom karbon 
• Senyawa Hidro karbon berdasarkan jenis 
ikatannya 
• Alkana 
• Alkena 
• Alkuna
Senyawa organik dan anorganik mempunyai perbedaan dalam hal 
kereaktifan, titik cair, dan titik didih serta kelarutan. 
Perbedaannya, yaitu senyawa organik mempunyai kereaktifan, titik 
didih, dan titik cair yang lebih rendah dibanding senyawa anorganik. 
Dalam hal kelarutan, senyawa organik lebih mudah larut dalam 
pelarut nonpolar seperti alkohol daripada dalam pelarut polar seperti 
air. 
Senyawa anorganik lebih mudah larut dalam pelarut air. 
Unsur utama yang terdapat dalam senyawa karbon (C) adalah karbon 
itu sendiri. Selain itu terdapat unsur hidrogen (H) dan oksigen (O). 
Back to home
Atom karbon (C) memiliki empat elektron pada kulit terluarnya, 
sehingga untuk mencapai susunan elektron yang stabil memerlukan 
empat elektron lagi. 
Kekhasan atom C adalah kemampuan atom karbon ini untuk berikatan 
dengan atom C lainnya. 
Atom C mempunyai empat macam kedudukan. 
1. Atom C primer adalah atom C yang mengikat satu atom C lainnya. 
2. Atom C sekunder adalah atom C yang mengikat dua atom C 
lainnya. 
3. Atom C tersier adalah atom C yang mengikat tiga atom C linnya. 
4. Atom C kuarterner adalah atom C yang mengikat empat atom C 
lainnya.
p 
H CH3 H 
p t k s p 
H3C – C – C – C – CH3 
CH3 CH3 H 
p p 
Keterangan: 
p = atom C primer 
s = atom C sekunder 
t = atom C tersier 
k = atom C kuartener 
Atom C dapat berikatan kovalen dengan empat atom H membentuk 
molekul CH4. Molekul ini mempunyai struktur ruang tetrahedral dengan 
atom C sebagai pusatnya. Setiap atom H pada CH4 dapat diganti dengan 
atom lainnya. 
H 
H – C – H 
H 
Back to home
Senyawa karbon ada senyawa yang hanya mengandung unsur karbon 
dan hidrogen. Senyawa seperti itu dikenal sebagai senyawa 
hidrokarbon. 
Berdasarkan jenis ikatan antara atom-atom karbon maka senyawa 
hidrokarbon dapat dikelompokkan menjadi senyawa hidrokarbon 
jenuh dan senyawa hidrokarbon tidak jenuh. 
Hidrokarbon jenuh, yaitu hidrokarbon yang ikatan antaratom 
karbonnya tunggal. 
Hidrokarbon tidak jenuh, yaitu hidrokarbon yang ikatan antara atom 
karbonnya rangkap dua atau rangkap tiga.
Rumus Molekul dan Nama Senyawa Alkana, Alkena, dan Alkuna (Suku 
1—10) 
Rumus umum 
Alkana: CnH2n+2 n = jumlah karbon dalam tiap-tiap molekul 
Alkena: CnH2n 
Alkuna: CnH2n-2
Rumus umum 
Alkana: CnH2n+2 
Alkena: CnH2n 
Alkuna: CnH2n-2 
n = jumlah karbon dalam tiap-tiap molekul 
Setiap rumus pada alkana, alkena, ataupun alkuna mempunyai 
perbedaan jumlah atom C sebanyak satu atom dan jumlah atom H 
sebanyak dua atom atau berbeda sebesar CH2. 
Suatu kelompok senyawa karbon yang suku-suku berurutannya 
berbeda dengan sebesar CH2 disebut deret homolog. 
Back to home
Sumber alkana terbanyak adalah minyak bumi dan gas alam. Alkana 
diperoleh dari minyak bumi dengan cara distilasi bertingkat. 
Alkana merupakan senyawa hidrokarbon jenuh yang disebut juga 
dengan parafin, yang mempunyai arti daya gabung kecil. 
Rantai karbon pada alkana dapat terbuka (alifatik), bercabang, dan 
tertutup (alisiklik dan aromatik). 
Senyawa alkana yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari 
adalah gas elpiji atau liquefied petroleum gas (LPG) yang digunakan 
sebagai bahan bakar kompor gas. 
LPG merupakan campuran antara propana dengan butana, secara 
umum mengandung 60% propana dan 40% butana.
Contoh senyawa alkana
Rumus Molekul, Nama, dan Sifat Fisis Alkana (Suku 1—10)
1. Menetapkan rantai karbon terpanjang dalam molekul sebagai 
rantai utama (rantai pokok). 
2. Menetapkan cabang yang terikat pada rantai utama. 
Cabang adalah gugus yang diperoleh jika satu atom 
hidrogen dilepaskan dari alkana sehingga mempunyai 
rumus: 
CnH2n+1 
Cabang biasa disingkat dengan R. Nama cabang diturunkan 
dari nama alkana, dengan mengganti akhiran ana dengan 
akhiran il atau dikenal dengan nama alkil.
3. Menetapkan nomor pada atom-atom C dari rantai utama 
secara berurutan dimulai dari salah satu ujung yang 
terdekat dengan cabang sehingga atom C yang mengikat 
cabang mendapat nomor terkecil. 
Apabila letak cabang mempunyai nomor yang sama dari 
kedua ujung maka penomoran dimulai dari salah satu 
ujung yang terdekat dengan atom C yang mengandung: 
a. Cabang lebih banyak 
b. Cabang yang urutan abjadnya lebih dahulu (etil lebih 
dahulu dari metil)
4. Menetapkan nama. 
a. Rantai utama diberi nama alkana. 
b. Cabang-cabang disebut lebih dahulu, disusun menurut 
abjad dan diberi awalan yang menyatakan jumlah 
cabang tersebut. Kemudian nama rantai utama. 
c. Jika terdapat dua atau lebih cabang yang sama maka 
diberi awalan yang menyatakan jumlah cabang 
tersebut (di, tri, tetra, penta, dan seterusnya). 
d. Penulisan antara angka dan huruf dipisahkan dengan 
tanda strip (–) sedangkan antara angka dengan angka 
dipisahkan dengan tanda koma (,).
Contoh: 
2 3 4 5 6 
CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3 n-heksana 
CH3 
CH3 – CH2 – CH – CH2 – CH – CH2 – CH3 3-etil-5-metilheptana 
CH2 CH3 
CH3 back to home 
1 
1 2 3 4 5 6 7
Contoh alkena adalah karet dan plastik. 
Alkena disebut senyawa hidrokarbon tidak jenuh. 
Senyawa alkena yang mempunyai dua ikatan rangkap disebut 
alkadiena. 
Alkena yang mempunyai tiga ikatan rangkap disebut 
alkatriena. 
Adanya ikatan rangkap pada alkena dapat ditunjukkan 
dengan mereaksikan senyawa alkena dengan air 
bromin. Warna air bromin akan hilang, karena Br2 
terikat pada molekul alkena.
Contoh senyawa alkena
1. Pemilihan rantai utama (rantai pokok). 
Rantai utama merupakan rantai terpanjang yang 
mengandung ikatan rangkap, diberi nama alkena. 
2. Penomoran atom C pada rantai utama. 
Penomoran dimulai dari atom C ujung yang terdekat 
dengan letak ikatan rangkap, sehingga atom C yang 
mengandung ikatan rangkap mendapat nomor yang kecil. 
Apabila ikatan rangkap mempunyai nomor yang sama dari 
kedua ujung maka penomoran dimulai dari salah satu 
ujung yang terdekat dengan cabang, sehingga cabang-cabang 
mempunyai nomor terkecil.
3. Pemberian nama. 
Cabang-cabang disebut lebih dahulu, disusun menurut 
abjad, dan diberi awalan yang menyatakan jumlah cabang 
tersebut, kemudian rantai utama. Letak ikatan rangkap 
dinyatakan dengan awalan angka pada nama rantai utama. 
Contoh: 
CH3 – CH – CH = CH – CH3 4-metil-2-pentena 
5 4 3 2 1 
CH3 
CH3 – C = CH – CH3 2-metil-2-butena 
CH3 
1 
2 3 4
2-butena 
H3C CH3 H3C H 
C = C C = C 
H H H CH3 
cis 2-butena trans 2-butena 
1,2-dibromoetena 
Br Br Br H 
C = C C = C 
H H H Br 
cis 1,2-dibromoetena trans 1,2-dibromoetena back to home
Senyawa alkuna yang banyak digunakan dalam kehidupan 
sehari-hari adalah etuna atau dalam perdagangan disebut 
asetilena. 
Etuna merupakan salah satu senyawa karbon yang dihasilkan 
dari batu bara dan dipergunakan sebagai pencampur oksigen 
dalam pengelasan logam. 
Alkuna lebih tidak jenuh dibandingkan alkena, karena pada 
alkuna terdapat ikatan rangkap tiga. Senyawa yang 
mempunyai 2 ikatan rangkap tiga disebut alkadiuna.
Menurut tata nama IUPAC, nama alkuna diambil dari nama 
alkana dengan akhiran ana diganti dengan una. 
Contoh: 
etuna : H – C ≡ C – H 
propuna : H – C ≡ C – CH3 
Untuk alkuna yang memiliki isomer, pemberian nama alkuna 
sama seperti pemberian nama alkena.
Contoh: 
1 2 3 4 5 
CH ≡ C – CH2 – CH2 – CH3 1-pentuna 
5 4 3 2 1 
CH3 – CH – C ≡ C –CH3 4-metil-2-pentuna 
CH3 
5 4 3 2 1 
CH3 – CH2 – C ≡ C – CH – CH3 2-metil-3-heksuna 
CH3 
1 2 3 4 5 6 7 8 
CH3 – CH2 – CH – C ≡ C – CH – CH2 – CH3 3-etil-6-metil- 
4-oktuna 
C2H5 CH3 back to home 
6

More Related Content

What's hot

hidrokarbon dan minyak bumi
 hidrokarbon dan minyak bumi hidrokarbon dan minyak bumi
hidrokarbon dan minyak bumimfebri26
 
Makalah alkana alkena alkuna
Makalah alkana alkena alkunaMakalah alkana alkena alkuna
Makalah alkana alkena alkunanoname8371
 
Hidrokarbon dan minyak bumi
Hidrokarbon dan minyak bumiHidrokarbon dan minyak bumi
Hidrokarbon dan minyak bumiJec Kha
 
Senyawa Hidrokarbon kelas xi Kurikulum 2013
Senyawa Hidrokarbon kelas xi Kurikulum 2013Senyawa Hidrokarbon kelas xi Kurikulum 2013
Senyawa Hidrokarbon kelas xi Kurikulum 2013Naufal Nabila
 
Senyawa Hidrokarbon (materi kimia)
Senyawa Hidrokarbon (materi kimia)Senyawa Hidrokarbon (materi kimia)
Senyawa Hidrokarbon (materi kimia)Rio Anggala
 
Alkana alkena alkuna
Alkana alkena alkunaAlkana alkena alkuna
Alkana alkena alkunaachmadkhoir
 
Alkana kimor kelompok 3
Alkana kimor kelompok 3Alkana kimor kelompok 3
Alkana kimor kelompok 3ibnuali9
 
Bab11 kimia organik
Bab11 kimia organikBab11 kimia organik
Bab11 kimia organikar1f54 sa
 
Alkana, alkena dan alkuna
Alkana, alkena dan alkunaAlkana, alkena dan alkuna
Alkana, alkena dan alkunaSiti Rahmah
 
Kimia organik ppt
Kimia organik pptKimia organik ppt
Kimia organik pptsodikin ali
 
Hidrokarbon dan minyak bumi
Hidrokarbon dan minyak bumiHidrokarbon dan minyak bumi
Hidrokarbon dan minyak bumimikatrishas
 

What's hot (19)

003 penamaan alkana
003 penamaan alkana003 penamaan alkana
003 penamaan alkana
 
HIDROKARBON
HIDROKARBONHIDROKARBON
HIDROKARBON
 
hidrokarbon dan minyak bumi
 hidrokarbon dan minyak bumi hidrokarbon dan minyak bumi
hidrokarbon dan minyak bumi
 
Makalah alkana alkena alkuna
Makalah alkana alkena alkunaMakalah alkana alkena alkuna
Makalah alkana alkena alkuna
 
Senyawa hidrokarbon
Senyawa hidrokarbonSenyawa hidrokarbon
Senyawa hidrokarbon
 
Hidrokarbon dan minyak bumi
Hidrokarbon dan minyak bumiHidrokarbon dan minyak bumi
Hidrokarbon dan minyak bumi
 
Alkuna
AlkunaAlkuna
Alkuna
 
Hidrokarbon
HidrokarbonHidrokarbon
Hidrokarbon
 
Senyawa Hidrokarbon kelas xi Kurikulum 2013
Senyawa Hidrokarbon kelas xi Kurikulum 2013Senyawa Hidrokarbon kelas xi Kurikulum 2013
Senyawa Hidrokarbon kelas xi Kurikulum 2013
 
Senyawa Hidrokarbon (materi kimia)
Senyawa Hidrokarbon (materi kimia)Senyawa Hidrokarbon (materi kimia)
Senyawa Hidrokarbon (materi kimia)
 
Alkana alkena alkuna
Alkana alkena alkunaAlkana alkena alkuna
Alkana alkena alkuna
 
Alkana kimor kelompok 3
Alkana kimor kelompok 3Alkana kimor kelompok 3
Alkana kimor kelompok 3
 
Bab11 kimia organik
Bab11 kimia organikBab11 kimia organik
Bab11 kimia organik
 
Hidrokarbon
HidrokarbonHidrokarbon
Hidrokarbon
 
Alkana, alkena dan alkuna
Alkana, alkena dan alkunaAlkana, alkena dan alkuna
Alkana, alkena dan alkuna
 
Alkana dan alkena s
Alkana dan alkena sAlkana dan alkena s
Alkana dan alkena s
 
Kimia organik ppt
Kimia organik pptKimia organik ppt
Kimia organik ppt
 
Hidrokarbon dan minyak bumi
Hidrokarbon dan minyak bumiHidrokarbon dan minyak bumi
Hidrokarbon dan minyak bumi
 
Kimia Organik semester 7
Kimia Organik semester 7Kimia Organik semester 7
Kimia Organik semester 7
 

Similar to Link ppt hirro karbon

Similar to Link ppt hirro karbon (20)

Modul kimia kelas xi bab 1
Modul kimia kelas xi bab 1Modul kimia kelas xi bab 1
Modul kimia kelas xi bab 1
 
Makalah hidrokarbon
Makalah hidrokarbonMakalah hidrokarbon
Makalah hidrokarbon
 
Tugas_kimia.docx
Tugas_kimia.docxTugas_kimia.docx
Tugas_kimia.docx
 
1 alkana
1 alkana1 alkana
1 alkana
 
kima organik.pptx
kima organik.pptxkima organik.pptx
kima organik.pptx
 
Hidrokarbon
Hidrokarbon Hidrokarbon
Hidrokarbon
 
Alkuna
AlkunaAlkuna
Alkuna
 
Alkuna
AlkunaAlkuna
Alkuna
 
Bab 9
Bab 9Bab 9
Bab 9
 
Hidrokarbon
HidrokarbonHidrokarbon
Hidrokarbon
 
Alkana, alkuna dan pentana
Alkana, alkuna dan pentanaAlkana, alkuna dan pentana
Alkana, alkuna dan pentana
 
7 hidrokarbon-dan-minyak-bumi
7 hidrokarbon-dan-minyak-bumi7 hidrokarbon-dan-minyak-bumi
7 hidrokarbon-dan-minyak-bumi
 
Bab 1HC dan Minyak Bumi.pptx
Bab 1HC dan Minyak Bumi.pptxBab 1HC dan Minyak Bumi.pptx
Bab 1HC dan Minyak Bumi.pptx
 
Kimia dasar
Kimia dasarKimia dasar
Kimia dasar
 
Kimia dasar
Kimia dasarKimia dasar
Kimia dasar
 
Media pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronikMedia pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronik
 
Media pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronikMedia pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronik
 
Media pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronikMedia pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronik
 
Media pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronikMedia pembelajaran elektronik
Media pembelajaran elektronik
 
KIMIA: Senyawa Karbon
KIMIA: Senyawa KarbonKIMIA: Senyawa Karbon
KIMIA: Senyawa Karbon
 

Link ppt hirro karbon

  • 1. Nama : Tetti Mahrani Pul Nim : 8136142022 Mata Kuliah Produksi Media Pembelajaran Kimia Lanjutan
  • 2.
  • 3.  Kewirausahaan  Ekonomi kreatif  Rasa ingin tahu  Gemar membaca  Kreatif  Komunikatif  Tanggung jawab  Religius  Peduli lingkungan  Peduli sosial  Cinta tanah air
  • 4. HIDRO KARBON • -Perbedaan senyawa organik dan senyawa organik • Kekhasan atom karbon • Senyawa Hidro karbon berdasarkan jenis ikatannya • Alkana • Alkena • Alkuna
  • 5. Senyawa organik dan anorganik mempunyai perbedaan dalam hal kereaktifan, titik cair, dan titik didih serta kelarutan. Perbedaannya, yaitu senyawa organik mempunyai kereaktifan, titik didih, dan titik cair yang lebih rendah dibanding senyawa anorganik. Dalam hal kelarutan, senyawa organik lebih mudah larut dalam pelarut nonpolar seperti alkohol daripada dalam pelarut polar seperti air. Senyawa anorganik lebih mudah larut dalam pelarut air. Unsur utama yang terdapat dalam senyawa karbon (C) adalah karbon itu sendiri. Selain itu terdapat unsur hidrogen (H) dan oksigen (O). Back to home
  • 6. Atom karbon (C) memiliki empat elektron pada kulit terluarnya, sehingga untuk mencapai susunan elektron yang stabil memerlukan empat elektron lagi. Kekhasan atom C adalah kemampuan atom karbon ini untuk berikatan dengan atom C lainnya. Atom C mempunyai empat macam kedudukan. 1. Atom C primer adalah atom C yang mengikat satu atom C lainnya. 2. Atom C sekunder adalah atom C yang mengikat dua atom C lainnya. 3. Atom C tersier adalah atom C yang mengikat tiga atom C linnya. 4. Atom C kuarterner adalah atom C yang mengikat empat atom C lainnya.
  • 7. p H CH3 H p t k s p H3C – C – C – C – CH3 CH3 CH3 H p p Keterangan: p = atom C primer s = atom C sekunder t = atom C tersier k = atom C kuartener Atom C dapat berikatan kovalen dengan empat atom H membentuk molekul CH4. Molekul ini mempunyai struktur ruang tetrahedral dengan atom C sebagai pusatnya. Setiap atom H pada CH4 dapat diganti dengan atom lainnya. H H – C – H H Back to home
  • 8. Senyawa karbon ada senyawa yang hanya mengandung unsur karbon dan hidrogen. Senyawa seperti itu dikenal sebagai senyawa hidrokarbon. Berdasarkan jenis ikatan antara atom-atom karbon maka senyawa hidrokarbon dapat dikelompokkan menjadi senyawa hidrokarbon jenuh dan senyawa hidrokarbon tidak jenuh. Hidrokarbon jenuh, yaitu hidrokarbon yang ikatan antaratom karbonnya tunggal. Hidrokarbon tidak jenuh, yaitu hidrokarbon yang ikatan antara atom karbonnya rangkap dua atau rangkap tiga.
  • 9. Rumus Molekul dan Nama Senyawa Alkana, Alkena, dan Alkuna (Suku 1—10) Rumus umum Alkana: CnH2n+2 n = jumlah karbon dalam tiap-tiap molekul Alkena: CnH2n Alkuna: CnH2n-2
  • 10. Rumus umum Alkana: CnH2n+2 Alkena: CnH2n Alkuna: CnH2n-2 n = jumlah karbon dalam tiap-tiap molekul Setiap rumus pada alkana, alkena, ataupun alkuna mempunyai perbedaan jumlah atom C sebanyak satu atom dan jumlah atom H sebanyak dua atom atau berbeda sebesar CH2. Suatu kelompok senyawa karbon yang suku-suku berurutannya berbeda dengan sebesar CH2 disebut deret homolog. Back to home
  • 11. Sumber alkana terbanyak adalah minyak bumi dan gas alam. Alkana diperoleh dari minyak bumi dengan cara distilasi bertingkat. Alkana merupakan senyawa hidrokarbon jenuh yang disebut juga dengan parafin, yang mempunyai arti daya gabung kecil. Rantai karbon pada alkana dapat terbuka (alifatik), bercabang, dan tertutup (alisiklik dan aromatik). Senyawa alkana yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah gas elpiji atau liquefied petroleum gas (LPG) yang digunakan sebagai bahan bakar kompor gas. LPG merupakan campuran antara propana dengan butana, secara umum mengandung 60% propana dan 40% butana.
  • 13. Rumus Molekul, Nama, dan Sifat Fisis Alkana (Suku 1—10)
  • 14. 1. Menetapkan rantai karbon terpanjang dalam molekul sebagai rantai utama (rantai pokok). 2. Menetapkan cabang yang terikat pada rantai utama. Cabang adalah gugus yang diperoleh jika satu atom hidrogen dilepaskan dari alkana sehingga mempunyai rumus: CnH2n+1 Cabang biasa disingkat dengan R. Nama cabang diturunkan dari nama alkana, dengan mengganti akhiran ana dengan akhiran il atau dikenal dengan nama alkil.
  • 15. 3. Menetapkan nomor pada atom-atom C dari rantai utama secara berurutan dimulai dari salah satu ujung yang terdekat dengan cabang sehingga atom C yang mengikat cabang mendapat nomor terkecil. Apabila letak cabang mempunyai nomor yang sama dari kedua ujung maka penomoran dimulai dari salah satu ujung yang terdekat dengan atom C yang mengandung: a. Cabang lebih banyak b. Cabang yang urutan abjadnya lebih dahulu (etil lebih dahulu dari metil)
  • 16. 4. Menetapkan nama. a. Rantai utama diberi nama alkana. b. Cabang-cabang disebut lebih dahulu, disusun menurut abjad dan diberi awalan yang menyatakan jumlah cabang tersebut. Kemudian nama rantai utama. c. Jika terdapat dua atau lebih cabang yang sama maka diberi awalan yang menyatakan jumlah cabang tersebut (di, tri, tetra, penta, dan seterusnya). d. Penulisan antara angka dan huruf dipisahkan dengan tanda strip (–) sedangkan antara angka dengan angka dipisahkan dengan tanda koma (,).
  • 17. Contoh: 2 3 4 5 6 CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3 n-heksana CH3 CH3 – CH2 – CH – CH2 – CH – CH2 – CH3 3-etil-5-metilheptana CH2 CH3 CH3 back to home 1 1 2 3 4 5 6 7
  • 18. Contoh alkena adalah karet dan plastik. Alkena disebut senyawa hidrokarbon tidak jenuh. Senyawa alkena yang mempunyai dua ikatan rangkap disebut alkadiena. Alkena yang mempunyai tiga ikatan rangkap disebut alkatriena. Adanya ikatan rangkap pada alkena dapat ditunjukkan dengan mereaksikan senyawa alkena dengan air bromin. Warna air bromin akan hilang, karena Br2 terikat pada molekul alkena.
  • 20. 1. Pemilihan rantai utama (rantai pokok). Rantai utama merupakan rantai terpanjang yang mengandung ikatan rangkap, diberi nama alkena. 2. Penomoran atom C pada rantai utama. Penomoran dimulai dari atom C ujung yang terdekat dengan letak ikatan rangkap, sehingga atom C yang mengandung ikatan rangkap mendapat nomor yang kecil. Apabila ikatan rangkap mempunyai nomor yang sama dari kedua ujung maka penomoran dimulai dari salah satu ujung yang terdekat dengan cabang, sehingga cabang-cabang mempunyai nomor terkecil.
  • 21. 3. Pemberian nama. Cabang-cabang disebut lebih dahulu, disusun menurut abjad, dan diberi awalan yang menyatakan jumlah cabang tersebut, kemudian rantai utama. Letak ikatan rangkap dinyatakan dengan awalan angka pada nama rantai utama. Contoh: CH3 – CH – CH = CH – CH3 4-metil-2-pentena 5 4 3 2 1 CH3 CH3 – C = CH – CH3 2-metil-2-butena CH3 1 2 3 4
  • 22. 2-butena H3C CH3 H3C H C = C C = C H H H CH3 cis 2-butena trans 2-butena 1,2-dibromoetena Br Br Br H C = C C = C H H H Br cis 1,2-dibromoetena trans 1,2-dibromoetena back to home
  • 23. Senyawa alkuna yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah etuna atau dalam perdagangan disebut asetilena. Etuna merupakan salah satu senyawa karbon yang dihasilkan dari batu bara dan dipergunakan sebagai pencampur oksigen dalam pengelasan logam. Alkuna lebih tidak jenuh dibandingkan alkena, karena pada alkuna terdapat ikatan rangkap tiga. Senyawa yang mempunyai 2 ikatan rangkap tiga disebut alkadiuna.
  • 24. Menurut tata nama IUPAC, nama alkuna diambil dari nama alkana dengan akhiran ana diganti dengan una. Contoh: etuna : H – C ≡ C – H propuna : H – C ≡ C – CH3 Untuk alkuna yang memiliki isomer, pemberian nama alkuna sama seperti pemberian nama alkena.
  • 25. Contoh: 1 2 3 4 5 CH ≡ C – CH2 – CH2 – CH3 1-pentuna 5 4 3 2 1 CH3 – CH – C ≡ C –CH3 4-metil-2-pentuna CH3 5 4 3 2 1 CH3 – CH2 – C ≡ C – CH – CH3 2-metil-3-heksuna CH3 1 2 3 4 5 6 7 8 CH3 – CH2 – CH – C ≡ C – CH – CH2 – CH3 3-etil-6-metil- 4-oktuna C2H5 CH3 back to home 6