Biaya peluang adalah pengorbanan yang harus dilakukan ketika memilih satu alternatif dan meninggalkan alternatif lainnya. Biaya peluang terdiri dari biaya eksplisit yang dikeluarkan dan biaya implisit berupa kesempatan yang hilang. Biaya peluang dihitung dengan menjumlahkan biaya eksplisit dan nilai kesempatan terbaik yang tidak terpilih.
2. Biaya peluang adalah segala sesuatu yang dikorbankan untuk
mendapatkan sesuatu.
Menurut para ahli:
a) N. Gregory Mankiew: biaya peluang adalah segala sesuatu yang
harus dikorbankan untuk memperoleh sesuatu.
b) Robert B. Ekelund & Robert D. Tollison: biaya peluang adalah biaya
dari penggunaan sumber daya untuk tujuan tertentu, yang diukur
dalam keuntungan yang tidak jadi didapat karena memilih
alternarif lainnya.
c) Paul A. Samuelson & William D. Nordhaus: keputusan memilih biaya
peluang karena memilih dalam dunia kelangkaan berarti
menyerahkan hal yang lain yaitu nilai berharga dari barang atau
jasa yang hilang.
3. Seorang memiliki uang Rp. 10 juta dengan uang sebesar itu ia
memiliki kesempatan bertamasya ke Bali atau membeli TV. Jika dia
memilih membeli tv ia kehilangan kesempatan menikmati
keindahan Bali begitu pula sebaliknya.
Rifki setelah lulus mendapat dua tawaran kerja staf akuntasi di PT A.
Dan tawaran sebagai customer service di bank ABC. Rifiki kemudian
memilih bekerja di PT A, maka Rifiki kehilangan kesempatan kerja
sebagai customer service. Biaya yang ditanggung dalam kasus ini
adalah Rifki kehilangan kesempatan kerja di bank ABC karena Rifki
kehilangan atau mengorbankan kesempatan kerja sebagai CS di
Bank ABC.
Adam ingin membeli bakso dan mi ayam, namun uangnya hanya
cukup untuk mebeli salah satu makanan. Kemudian ia memilih
membeli bakso sehingga adam kehilangan kesempatan membeli mi
ayam. Maka biaya peluangnya adalah satu mangkuk mi ayam,
karena Adam kehilangan kesempatan membeli mi ayam.
4. Efi melanjutkan kuliah dengan rincian biaya sebagai berikut:
Biaya tetap (hanya 1x) Rp5.000.000
Uang semester (8 x Rp3.000.000) Rp24.000.000
Pembelian buku Rp10.000.000
Uang kost 48 bulan Rp48.000.000
Biaya ekspliit Rp87.000.000
Padahal jika Efi tidak melanjutkan kuliah, ia bisa bekerja dengan gaji
Rp3.000.000 per bulan. Jika dia bekerja 4 tahun akan memperoleh gaji
RP144.000.000 (biaya implisit). Berapa biaya peluang siswa tersebut untuk
kuliah?
Jawab:
Biaya eksplisit + biaya implisit = Rp87.000.000 + Rp144.000.000
= Rp231.000.000
Maka, biaya peluang yang dikeluarkan Efi sebesar Rp231.000.000.
5. Andi dan Arum akan melalukan wisata dengan transportasi sebesar
Rp500.000. dan tiket masuk sebesar Rp200.000. Jika tidak
bertamasya, Andi menghasilkan upah masing- masing Rp300.000
setiap hari. Berapa biaya peluangnya?
Jawab:
Transportasi + tiket (biaya eksplisit) = Rp500.000+ Rp200.000
= Rp700.000
Penghasilan 2 orang (biaya implisit) = Rp600.000
Biaya peluang = Rp700.000 + Rp600.000
= Rp1.300.000
6. Biaya merupakan pengorbanan untuk memperoleh sesuatu, yang
dibedakan dalam:
a. Biaya eksplisit : pembayaran tunai dalam pembelian sumber
daya yang dibutuhkan, atau biaya yang benar- benar dikeluarkan.
b. Biaya emplisit : peluang (opportunity cost) penggunaan sumber
daya yang dimiliki, atau merupakan biaya peluang.
Biaya sehari- hari adalah pengorbanan yang harus dilakukan untuk
melakukan kegiatan ekonomi tanpa menghitung kerugian karena
dikorbankannya kegiatan yang lain.
Biaya sehari- hari muncul dari kegiatan yang dilakukan, sementara
biaya peluang muncul dari kegiatan yang tidak bisa dilakukan.
7. Biaya peluang muncu dilatar belakang kebutuhan manusia yang
tidak terbatas mengharuskan manusia memilih atau menentukan
prioritas dalam menentukan pilihan, yang menimbulkan biaya
peluang.
Biaya peluang merupakan biaya yang dikorbankan untuk
menggunakan sumber daya bagi tujuan tertentu diukur dari
manfaat yang dilepas karena pilihan tujuan lain.
Cara menghitung biaya peluang:
a. Bila ada 2 pilihan: dihitung dari
nilai peluang yang dikorbankan atau
yang tidak dipilih.
b. Bila lebih dar 2 pillihan: dihitung dari
nilai peluang terbaik yang dikorbankan
atau dipilih.