SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
Download to read offline
Pemikiran Ekonomi Daulah
Abbasiyah
Periodisasi
Pemerintahan Bani
Abbasiyah menjadi tiga
periode, yaitu:
Periode Pertama
(132 H – 232H) 
kekuasaan berada di
tangan khalifah
penuh
Periode Kedua (232 H – 590
H)  kekuasaan politik
berpindah ke tangan
golongan Turki, Bani Buwaih,
Bani Saljuq
Periode Ketiga (590
H – 656 H) 
kekuasaan kembali
ke tangan khalifah,
tetapi hanya di
Baghdad dan
sekitarnya
* Menurut Ahmad Syalabi
Keemasan masa ini dicapai pada periode
pertama  landasan bagi perkembangan
filsafat dan ilmu pengetahuan
1. Daulah Abbasiyyah Periode pertama merupakan periode fondasi
dalam pengembangan sejarah pemikiran ekonomi Islam.
2. Fikih Keuangan Publik Islami lebih banyak berkembang pada masa
periode pertama Daulah Abbasiyah seperti munculnya kitab klasik
ekonomi Islam yang berjudul al-kharaj dan al-amwal.
3. Imam Hasan al-Syaibâni lebih memilih pada kajian ekonomi mikro
rumah tangga Muslim bagaimana cara mendapatkan al-kasb dan
mengalokasikan infâq nya.
4. Kajian al-hisbah pun menjadi perhatian para ulama pada masa
Daulah Abbasiyah pertama yang dimulai kajiannya oleh Imam
Mawardi dan kemudian dikembangkan oleh para ulama setelahnya
seperti Yahya bin Umar dalam kitab ahkam al-Sûq dan Ibnu
Taimiyah dalam Hisbah fil Islam.
TRADISI DAN PRAKTEK EKONOMI PADA MASA
ABBASIYAH
Perkembangan pemikiran
ekonomi Daulah ABBASIYAH
bisa dilihat melalui
Masa ke-
khalifahan
Hadirnya
Ekonom
Muslim
Sudut Pandang Masa ke Khalifahan
1. Abu Ja‟far Al-Manshor
O Meletakkan dasar-dasar pemerintahan yang baik
O Pengendalian harga dilakukan oleh kepala jawatan
pos untuk melaporkan harga pasaran di setiap bahan
makanan dan barang lainnya
2. Al-Mahdi
O Kebijakan yang menguntungkan rakyat banyak,
seperti: membangun tempat persinggahan para
musyafir haji; pembuatan kolam-kolam air bagi
kafilah dagang
O Mengembalikan harta rampasan kepada pemiliknya
O Peningkatan ekonomi terjadi sejak terjadi
peningkatan sektor pertanian dan pertambangan
serta perdagangan
3. Harun al-Rasyid
O Pembentukan wazir yang mengepalai Dwan, yaitu:
O Diwan al-Khazanah  bertugas mengurus seluruh
perbendaharaan negara
O Diwan al-Azra‟  bertugas mengurus kekayaan negara
yang berupa hasil bumi
O Diwan Khazain as-Syiasah  bertugas mengurus
perlengkapan angkatan perang
O Sumber pendapatan negara meliputi: Kharaj,
jizyah, zakat, fa‟i, ghanimah, „usyr dan harta lain,
seperti: wakaf, sedekah, dan harta warisan
O Pada masa Harun al-Rasyid pendapatan Baitul Mal
dialokasikan untuk riset ilmiah dan penterjemahan
buku-buku Yunani disamping untuk biaya
pertahanan dan angaran rutin pegawai
Sudut Pandang Masa ke Khalifahan
O Harun al-Rasyid
O Pemerintahan Harun al-Rasyid sangat
memperhatikan masalah pajak  Qadi Abu Yusuf
menyusun kitab al-Kharaj
O Dalam pemungutan al-Kharaj, para Khalifah
Abbasiyah melakukannya dengan tiga cara:
O Al-Muhasabah atau penaksiran luas areal tanah dan
jumlah pajak yang harus dibayar dalam bentuk uang
O Al-Muqasamah atau penetapan jumlah tertentu
(persentase) dari hasil yang diperoleh
O Al-Muqatha’ah atau penatapan pajak hasil bumi
terhadap para jutawan berdasarkan persetujuan antara
pemerintah dengan yang bersangkutan
O Dinasti Abbasiyah lebih menekankan pada
perkembangan peradaban dan kebudayaan
islam, termasuk kehidupan ekonomi daripada
perluasan wilayah
Sudut Pandang Masa ke Khalifahan
Hadirnya Ekonom Muslim
Pemikiran Ekonomi Daulah Abbasiyah
Beberapa ekonom muslim pada masa Daulah
Abbasiyah
1. Abu Yusuf (113-182H)
2. Al-Syaibani (132-189H)
3. Abu Ubaid (150-224H)
4. Yahya bin Umar (213-289H)
5. Ibn Miskawaih (330-421H)
6. Al-Mawardi (364-450H)
7. Nasiruddin Thusi (485H)
1. Abu Yusuf (113-182H)
2. Asy Syaibani (132-189 H/750-804 M)
Salah satu rekan sejawat Abu Yusuf dalam mazhab Hanafiyah adalah
Muhammad bin Hasan asy-Syaibani.
Asy Syaibani menyusun risalah kecil yang berjudul al-Iktisab fi ar-Rizq al-
Mustathab membahas pendapatan dan belanja rumah tangga.
Asy Syaibani menguraikan perilaku konsumsi seorang muslim yang baik serta
keutamaan orang yang suka berderma dan tidak suka meminta-minta.
Asy Syaibani membagi pekerjaan jadi 4
jenis: ijarah (sewamenyewa), tijarah (perdagangan), zira’ah(pertanian),
dan shina’ah (industri).
• Asy Syaibani menilai pertanian sebagai lapangan
pekerjaan terbaik, padahal masyarakat Arab saat itu
lebih tertarik berdagang/berniaga.
• Dalam suatu risalah yang lain, yakni Kitab al-Asl, asy-
Saibani telah membahas masalah kerjasama usaha dan
bagi hasil.
• Secara umum, pandangan asy-Syaibani cenderung
berkaitan dengan perilaku ekonomi seorang muslim
sebagai individu.
• Asy Syaibani berbeda dengan Abu Yusuf yang
cenderung berkaitan dengan perilaku penguasa dan
kebijakan publik.
3. Abu Ubaid (150-224 H)
Biografi
• Nama lengkap Abu Ubaid: al-
Qasim bin Sallam bin Miskin bin
Zaid al-Harawi al-Azadi al-
Baghdadi. Ia lahir pada 150 H di
Harrah, Khurasan.
Abu Ubaid adalah ahli
hadis (muhaddits), ahli fiqh
(fuqaha), menjabat qadi di
Tarsus, sering menangani
kasus pertanahan dan
perpajakan.
Karya
• Karya Abu Ubaid yang fenomenal
adalah Kitab Al Amwal, yang
dianggap lebih kaya
dibanding Kitab Al Kharaj karya
Abu Yusuf.
Fokus Abu Ubaid lebih
tertuju pada permasalahan
terkait standar etika politik
suatu pemerintahan
daripada teknik efisiensi
pengelolaannya.
• Kitab al-Amwal fokus pada masalah Keuangan Publik
(Public Finance) meskipun mayoritas membahas
permasalahan administrasi pemerintahan.
• Kitab al-Amwal menekankan beberapa isu mengenai
perpajakan dan hukum pertanahan serta hukum
administrasi dan hukum internasional.
• Pada masa Abu Ubaid, pertanian adalah sektor terbaik
dan utama karena menyediakan kebutuhan dasar dan
sumber utama pendapatan negara.
• Abu Ubaid memiliki pendekatan yang berimbang
terhadap hak-hak individu, publik, dan Negara.
• Menurut Abu Ubaid, jika kepentingan individu
berbenturan dengan kepentingan publik, ia akan
berpihak pada kepentingan publik.
Kitab Al Amwal
• Abu Ubaid menekankan bahwa perbendaharaan negara
tidak boleh disalahgunakan atau dimanfaatkan oleh
penguasa untuk kepentingan pribadi.
• Abu Ubaid menyinggung pentingnya keseimbangan
kekuatan finansial penduduk nonmuslim (capacity to pay)
dengan kepentingan muslim.
• Kaum muslimin dilarang menarik pajak terhadap tanah
penduduk nonmuslim melebihi dari apa yang
diperbolehkan dalam perjanjian perdamaian.
• Abu Ubaid menyatakan bahwa tarif pajak kontraktual tidak
dapat dinaikkan, bahkan dapat diturunkan apabila terjadi
ketidakmampuan membayar.
• Abu Ubaid berupaya menghentikan diskriminasi atau
favoritisme, penindasan dalam perpajakan serta upaya
penghindaran pajak (tax evasion).
• Abu Ubaid mengakui adanya kepemilikan pribadi dan
kepemilikan publik.
• Pemikiran Abu Ubaid yang khas adalah mengenai hubungan
antara kepemilikan dengan kebijakan perbaikan pertanian.
• Dalam pandangan Abu Ubaid, sumber daya publik, seperti
air, padang rumput, dan api tidak boleh dimonopoli
seperti hima’ (taman pribadi).
• Menurut Abu Ubaid, seluruh sumber daya publik adalah milik
negara yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan
publik.
• Bagi Abu Ubaid, zakat adalah untuk memenuhi kebutuhan
dasar, serta bagaimana menyelamatkan orang-orang dari
bahaya kelaparan.
• Kalangan kaya wajib berzakat, kalangan menengah tidak
wajib berzakat tapi bukan mustahik zakat, kalangan bawah
adalah penerima zakat.
• Abu Ubaid mengadopsi prinsip “bagi setiap orang
adalah menurut kebutuhannya masing-masing” (li
kulli wahidin hasba hajatihi).
• Fungsi uang menurut Abu Ubaid: (1) standar nilai
pertukaran (standard of exchange value), (2) media
pertukaran (medium of exchange).
• Abu Ubaid mengakui fungsi uang sebagai penyimpan
nilai (store of value) saat membahas jumlah
tabungan minimum tahunan wajib kena zakat.
• Salah satu ciri khas Kitab al-Amwal di antara kita-
kitab lain yang membahas tentang keuangan publik
(public finance).
• Al Amwal membahas timbangan dan ukuran, yang
biasa digunakan menghitung beberapa kewajiban
agama yang berkaitan dengan harta atau denda.
Abu Ubaid pantas
disebut sebagai
pemimpin
“pemikiran
ekonomi mazhab
klasik” di antara
penulis tentang
keuangan publik
(public finance).
Abu Ubaid
membela
pelaksanaan
distribusi
kekayaan secara
adil dan merata
berdasarkan
prinsip keadilan
fiskal yang sebaik
dan sempurna.
Menurut Abu
Ubaid, segala
kebijakan yang
hanya
menguntungkan
sekelompok
masyarakat dan
membebani yang
lainnya harus
dihindari negara.
Abu Ubaid secara
tegas menyatakan
bahwa
pemerintah wajib
memberi jaminan
standar
kehidupan layak
bagi setiap
individu dalam
masyarakat
4. Yahya bin Umar (213-289H)
• Biografi
Nama lengkap Yahya bin Umar: Abu Bakar
Yahya bin Umar bin Yusuf al-Kannani al-
Andalusi, lahir pada 213 H, dibesarkan di
Kordova, Spanyol.
• Karya
Karya Yahya bin Umar yang terkenal adalah
kitab al-Muntakhabah fi Ikhtishâr al-
Mustakhrijah fi al-Fiqh al-Mâliki dan
kitab Ahkâm al-Sûq.
• Pandangan
Menurut Yahya bin Umar, ketakwaan kepada
Allah swt adalah asas dalam perekonomian
Islam, dan menjadi pembeda dengan
ekonomi konvensional.
• Fokus
Fokus perhatian Yahya ibn Umar tertuju pada
hukum-hukum pasar yang terefleksikan
dalam pembahasan tentang tas’ir (penetapan
harga).
Pandangan Yahya bin Umar
• Menurut Yahya bin Umar, pemerintah tidak berhak
melakukan intervensi harga, kecuali jika penyebab
kenaikan harga adalah human error.
• Menurut Yahya ibn Umar, hukum asal intervensi
pemerintah adalah haram. Boleh dilakukan jika dan hanya
jika kesejahteraan publik terancam.
• Yahya bin Umar melarang praktek banting harga
(dumping) untuk mencegah dampak negatif pada
mekanisme pasar & seluruh kehidupan masyarakat.
• Tentang ihtikar, Yahya bin Umar menyatakan bahwa
timbulnya kemudaratan terhadap masyarakat merupakan
syarat pelarangan penimbunan barang.
• Menurut Yahya bin Umar, kebijakan pemerintah saat harga
naik akibat ulah manusia adalah mengembalikan tingkat
harga ke equilibrium price.
Salah satu pandangan Ibn Miskawaih yang terkait
dengan aktivitas ekonomi adalah tentang pertukaran
dan peranan uang.
Ibnu Miskawaih menyatakan bahwa manusia merupakan
makhluk sosial dan tidak bisa hidup sendiri.
Menurut Ibnu Miskawaih, untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya, manusia harus bekerja sama dan saling
membantu dengan sesamanya.
Menurut Ibnu Miskawaih, manusia akan saling mengambil
dan memberi. Konsekuensinya, mereka akan menuntut
suatu kompensasi yang pantas
• Menurut Ibnu Miskawaih, barter jasa dua profesi
berbeda, akan menjadi reward jika kedua karya
tersebut seimbang.
• Menurut Ibnu Miskawaih, jika barter dua jasa
tidak seimbang, maka Dinar bisa jadi alternatif
penyeimbang.
• Ibnu Miskawaih menegaskan bahwa logam yang
dapat dijadikan sebagai mata uang adalah logam
yang dapat diterima secara universal.
• Menurut Ibnu Miskawaih, konvensi uang logam:
tahan lama, mudah dibawa, tidak mudah rusak,
dikehendaki orang dan orang senang melihatnya
•Biografi
Al Mawardi Abu al-Hasan Ali bin
Muhammad bin Habib al-Mawardi al-Basri
asy-Syafi’i lahir di kota Basrah pada
tahun 364 H (974 M).
•Karya
Pemikiran ekonomi al-Mawardi ada pada
tiga buah karya tulisnya, yaitu Kitab Adab
ad-Dunya wa ad-Din, al-Hawi dan al-
Ahkam as-Sulthaniyyah.
• Pandangan
Al Mawardi memaparkan perilaku ekonomi
muslim serta jenis mata pencaharian
utama, yaitu pertanian, peternakan,
perdagangan, dan industri.
•Fokus
Dalam Kitab al-Hawi, di salah satu
bagiannya, al-Mawardi secara khusus
membahas tentang mudharabah dalam
pandangan berbagai mazhab.
Dalam Kitab al-Ahkam as-
Sulthaniyyah, Al Mawardi
banyak menguraikan
tentang sistem
pemerintahan dan
administrasi negara Islam.
Dalam Kitab al-Ahkam as-
Sulthaniyyah, Al Mawardi
menguraikan lembaga
negara, penerimaan dan
pengeluaran negara, serta
institusi hisbah.
Menurut Al-Mawardi,
pemenuhan kebutuhan
dasar masyarakat adalah
kewajiban penguasa dari
sudut pandang ekonomi,
moral dan agama.
Menurut Al-Mawardi,
negara harus menyediakan
infrastruktur yang
diperlukan bagi
perkembangan ekonomi
dan kesejahteraan umum.
Kitab al-Ahkam as-Sulthaniyyah
• Menurut Al-Mawardi, penilaian atas kharaj harus
bervariasi sesuai faktor kemampuan tanah:
kesuburan, jenis tanaman dan sistem irigasi.
• Menurut Al-Mawardi, alternatif metode
penetapan kharaj adalah berdasarkan: misahah,
atau ukuran tanah yang ditanami saja,
atau musaqah.
• Metode Misahah: penetapan kharaj berdasarkan
ukuran tanah. Metode ini merupakan fixed-tax,
selama tanah tersebut memang bisa ditanami.
• Pada penetapan kharaj berdasarkan ukuran
tanah yang ditanami saja, tanah subur yang tidak
dikelola tidak termasuk penilaian obyek kharaj.
Pandangan Al Mawardi
• # Metode Musaqah: metode
penetapan kharaj berdasarkan persentase dari hasil
produksi (proportional tax) yang dipungut setelah
panen.
• # Menurut Al-Mawardi, untuk membiayai
kepentingan publik, Negara membutuhkan lembaga
keuangan negara (Baitul Mal) yang didirikan
permanen.
• # Menurut Al-Mawardi, melalui Baitul Mal,
pendapatan negara akan disimpan dalam pos
terpisah dan dibelanjakan sesuai alokasi masing-
masing.
• # Menurut Al-Mawardi, harta benda yang disimpan
di Baitul Mal sebagai amanah untuk didistribusikan
kepada mereka yang berhak.
7. Nasiruddin Thusi (485H)

More Related Content

Similar to 6. Bani Abbasiyah.pdf

pemikiran ekonomi abu ubaid
pemikiran ekonomi abu ubaidpemikiran ekonomi abu ubaid
pemikiran ekonomi abu ubaidMuchtar El Bahar
 
Sejarah pemikiran ekonomi syariah
Sejarah pemikiran ekonomi syariahSejarah pemikiran ekonomi syariah
Sejarah pemikiran ekonomi syariahmas karebet
 
sejarah pemikiran ekonomi islam
sejarah pemikiran ekonomi islamsejarah pemikiran ekonomi islam
sejarah pemikiran ekonomi islamRoviatul hasanah
 
Sejarah dan Pemikiran Islam Abu Yusuf
Sejarah dan Pemikiran Islam Abu YusufSejarah dan Pemikiran Islam Abu Yusuf
Sejarah dan Pemikiran Islam Abu Yusufteguh catur cahyono
 
Kilas Balik Perkembangan Studi Ekonomi Islam
Kilas Balik Perkembangan Studi Ekonomi IslamKilas Balik Perkembangan Studi Ekonomi Islam
Kilas Balik Perkembangan Studi Ekonomi IslamMuhammad Jamhuri
 
Sistem ekonomi menurut Abu Ubaid
Sistem ekonomi menurut Abu UbaidSistem ekonomi menurut Abu Ubaid
Sistem ekonomi menurut Abu UbaidFerdy Mujahid
 
materi2-130119174509-phpapp01.pdf
materi2-130119174509-phpapp01.pdfmateri2-130119174509-phpapp01.pdf
materi2-130119174509-phpapp01.pdfanwarkhmansion
 
Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam
Sejarah Pemikiran Ekonomi IslamSejarah Pemikiran Ekonomi Islam
Sejarah Pemikiran Ekonomi IslamGus Alwy Muhammad
 
Sejarah pemikiran ekonomi islam
Sejarah pemikiran ekonomi islamSejarah pemikiran ekonomi islam
Sejarah pemikiran ekonomi islamRikza Adhia
 
Perkembangan islam pada masa abbasiyah
Perkembangan islam pada masa abbasiyahPerkembangan islam pada masa abbasiyah
Perkembangan islam pada masa abbasiyahOsmar Simamora
 
Sumbangan Tamadun Islam Terhadap Peradaban Dunia (Ilmu Pengetahuan dan Ekonomi)
Sumbangan Tamadun Islam Terhadap Peradaban Dunia (Ilmu Pengetahuan dan Ekonomi)Sumbangan Tamadun Islam Terhadap Peradaban Dunia (Ilmu Pengetahuan dan Ekonomi)
Sumbangan Tamadun Islam Terhadap Peradaban Dunia (Ilmu Pengetahuan dan Ekonomi)Naz Cloud
 
sejarah pemikiran ekonomi islam
sejarah pemikiran ekonomi islamsejarah pemikiran ekonomi islam
sejarah pemikiran ekonomi islamAbida Muttaqiena
 
PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL
PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONALPERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL
PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONALNeng Putriyanti
 
Bab 3 sistem ekonomi dan fiskal masa kepemimpinan para khalifah
Bab 3 sistem ekonomi dan fiskal masa kepemimpinan para khalifahBab 3 sistem ekonomi dan fiskal masa kepemimpinan para khalifah
Bab 3 sistem ekonomi dan fiskal masa kepemimpinan para khalifahMuhammad Fathan Ali Husaini
 

Similar to 6. Bani Abbasiyah.pdf (20)

Aktualisasi syariah
Aktualisasi syariahAktualisasi syariah
Aktualisasi syariah
 
pemikiran ekonomi abu ubaid
pemikiran ekonomi abu ubaidpemikiran ekonomi abu ubaid
pemikiran ekonomi abu ubaid
 
Materi 3
Materi 3Materi 3
Materi 3
 
Sejarah pemikiran ekonomi syariah
Sejarah pemikiran ekonomi syariahSejarah pemikiran ekonomi syariah
Sejarah pemikiran ekonomi syariah
 
sejarah pemikiran ekonomi islam
sejarah pemikiran ekonomi islamsejarah pemikiran ekonomi islam
sejarah pemikiran ekonomi islam
 
Sejarah dan Pemikiran Islam Abu Yusuf
Sejarah dan Pemikiran Islam Abu YusufSejarah dan Pemikiran Islam Abu Yusuf
Sejarah dan Pemikiran Islam Abu Yusuf
 
Bahan Ajar
Bahan AjarBahan Ajar
Bahan Ajar
 
Kilas Balik Perkembangan Studi Ekonomi Islam
Kilas Balik Perkembangan Studi Ekonomi IslamKilas Balik Perkembangan Studi Ekonomi Islam
Kilas Balik Perkembangan Studi Ekonomi Islam
 
Sistem ekonomi menurut Abu Ubaid
Sistem ekonomi menurut Abu UbaidSistem ekonomi menurut Abu Ubaid
Sistem ekonomi menurut Abu Ubaid
 
materi2-130119174509-phpapp01.pdf
materi2-130119174509-phpapp01.pdfmateri2-130119174509-phpapp01.pdf
materi2-130119174509-phpapp01.pdf
 
Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam
Sejarah Pemikiran Ekonomi IslamSejarah Pemikiran Ekonomi Islam
Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam
 
Sejarah pemikiran ekonomi islam
Sejarah pemikiran ekonomi islamSejarah pemikiran ekonomi islam
Sejarah pemikiran ekonomi islam
 
Perkembangan islam pada masa abbasiyah
Perkembangan islam pada masa abbasiyahPerkembangan islam pada masa abbasiyah
Perkembangan islam pada masa abbasiyah
 
Sumbangan Tamadun Islam Terhadap Peradaban Dunia (Ilmu Pengetahuan dan Ekonomi)
Sumbangan Tamadun Islam Terhadap Peradaban Dunia (Ilmu Pengetahuan dan Ekonomi)Sumbangan Tamadun Islam Terhadap Peradaban Dunia (Ilmu Pengetahuan dan Ekonomi)
Sumbangan Tamadun Islam Terhadap Peradaban Dunia (Ilmu Pengetahuan dan Ekonomi)
 
sejarah pemikiran ekonomi islam
sejarah pemikiran ekonomi islamsejarah pemikiran ekonomi islam
sejarah pemikiran ekonomi islam
 
Materi 2
Materi 2Materi 2
Materi 2
 
ekonomi islam
ekonomi islamekonomi islam
ekonomi islam
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL
PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONALPERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL
PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL
 
Bab 3 sistem ekonomi dan fiskal masa kepemimpinan para khalifah
Bab 3 sistem ekonomi dan fiskal masa kepemimpinan para khalifahBab 3 sistem ekonomi dan fiskal masa kepemimpinan para khalifah
Bab 3 sistem ekonomi dan fiskal masa kepemimpinan para khalifah
 

Recently uploaded

Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 

6. Bani Abbasiyah.pdf

  • 2. Periodisasi Pemerintahan Bani Abbasiyah menjadi tiga periode, yaitu: Periode Pertama (132 H – 232H)  kekuasaan berada di tangan khalifah penuh Periode Kedua (232 H – 590 H)  kekuasaan politik berpindah ke tangan golongan Turki, Bani Buwaih, Bani Saljuq Periode Ketiga (590 H – 656 H)  kekuasaan kembali ke tangan khalifah, tetapi hanya di Baghdad dan sekitarnya * Menurut Ahmad Syalabi Keemasan masa ini dicapai pada periode pertama  landasan bagi perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan
  • 3. 1. Daulah Abbasiyyah Periode pertama merupakan periode fondasi dalam pengembangan sejarah pemikiran ekonomi Islam. 2. Fikih Keuangan Publik Islami lebih banyak berkembang pada masa periode pertama Daulah Abbasiyah seperti munculnya kitab klasik ekonomi Islam yang berjudul al-kharaj dan al-amwal. 3. Imam Hasan al-Syaibâni lebih memilih pada kajian ekonomi mikro rumah tangga Muslim bagaimana cara mendapatkan al-kasb dan mengalokasikan infâq nya. 4. Kajian al-hisbah pun menjadi perhatian para ulama pada masa Daulah Abbasiyah pertama yang dimulai kajiannya oleh Imam Mawardi dan kemudian dikembangkan oleh para ulama setelahnya seperti Yahya bin Umar dalam kitab ahkam al-Sûq dan Ibnu Taimiyah dalam Hisbah fil Islam.
  • 4. TRADISI DAN PRAKTEK EKONOMI PADA MASA ABBASIYAH Perkembangan pemikiran ekonomi Daulah ABBASIYAH bisa dilihat melalui Masa ke- khalifahan Hadirnya Ekonom Muslim
  • 5. Sudut Pandang Masa ke Khalifahan 1. Abu Ja‟far Al-Manshor O Meletakkan dasar-dasar pemerintahan yang baik O Pengendalian harga dilakukan oleh kepala jawatan pos untuk melaporkan harga pasaran di setiap bahan makanan dan barang lainnya 2. Al-Mahdi O Kebijakan yang menguntungkan rakyat banyak, seperti: membangun tempat persinggahan para musyafir haji; pembuatan kolam-kolam air bagi kafilah dagang O Mengembalikan harta rampasan kepada pemiliknya O Peningkatan ekonomi terjadi sejak terjadi peningkatan sektor pertanian dan pertambangan serta perdagangan
  • 6. 3. Harun al-Rasyid O Pembentukan wazir yang mengepalai Dwan, yaitu: O Diwan al-Khazanah  bertugas mengurus seluruh perbendaharaan negara O Diwan al-Azra‟  bertugas mengurus kekayaan negara yang berupa hasil bumi O Diwan Khazain as-Syiasah  bertugas mengurus perlengkapan angkatan perang O Sumber pendapatan negara meliputi: Kharaj, jizyah, zakat, fa‟i, ghanimah, „usyr dan harta lain, seperti: wakaf, sedekah, dan harta warisan O Pada masa Harun al-Rasyid pendapatan Baitul Mal dialokasikan untuk riset ilmiah dan penterjemahan buku-buku Yunani disamping untuk biaya pertahanan dan angaran rutin pegawai Sudut Pandang Masa ke Khalifahan
  • 7. O Harun al-Rasyid O Pemerintahan Harun al-Rasyid sangat memperhatikan masalah pajak  Qadi Abu Yusuf menyusun kitab al-Kharaj O Dalam pemungutan al-Kharaj, para Khalifah Abbasiyah melakukannya dengan tiga cara: O Al-Muhasabah atau penaksiran luas areal tanah dan jumlah pajak yang harus dibayar dalam bentuk uang O Al-Muqasamah atau penetapan jumlah tertentu (persentase) dari hasil yang diperoleh O Al-Muqatha’ah atau penatapan pajak hasil bumi terhadap para jutawan berdasarkan persetujuan antara pemerintah dengan yang bersangkutan O Dinasti Abbasiyah lebih menekankan pada perkembangan peradaban dan kebudayaan islam, termasuk kehidupan ekonomi daripada perluasan wilayah Sudut Pandang Masa ke Khalifahan
  • 9. Pemikiran Ekonomi Daulah Abbasiyah Beberapa ekonom muslim pada masa Daulah Abbasiyah 1. Abu Yusuf (113-182H) 2. Al-Syaibani (132-189H) 3. Abu Ubaid (150-224H) 4. Yahya bin Umar (213-289H) 5. Ibn Miskawaih (330-421H) 6. Al-Mawardi (364-450H) 7. Nasiruddin Thusi (485H)
  • 10. 1. Abu Yusuf (113-182H)
  • 11.
  • 12.
  • 13. 2. Asy Syaibani (132-189 H/750-804 M) Salah satu rekan sejawat Abu Yusuf dalam mazhab Hanafiyah adalah Muhammad bin Hasan asy-Syaibani. Asy Syaibani menyusun risalah kecil yang berjudul al-Iktisab fi ar-Rizq al- Mustathab membahas pendapatan dan belanja rumah tangga. Asy Syaibani menguraikan perilaku konsumsi seorang muslim yang baik serta keutamaan orang yang suka berderma dan tidak suka meminta-minta. Asy Syaibani membagi pekerjaan jadi 4 jenis: ijarah (sewamenyewa), tijarah (perdagangan), zira’ah(pertanian), dan shina’ah (industri).
  • 14. • Asy Syaibani menilai pertanian sebagai lapangan pekerjaan terbaik, padahal masyarakat Arab saat itu lebih tertarik berdagang/berniaga. • Dalam suatu risalah yang lain, yakni Kitab al-Asl, asy- Saibani telah membahas masalah kerjasama usaha dan bagi hasil. • Secara umum, pandangan asy-Syaibani cenderung berkaitan dengan perilaku ekonomi seorang muslim sebagai individu. • Asy Syaibani berbeda dengan Abu Yusuf yang cenderung berkaitan dengan perilaku penguasa dan kebijakan publik.
  • 15. 3. Abu Ubaid (150-224 H) Biografi • Nama lengkap Abu Ubaid: al- Qasim bin Sallam bin Miskin bin Zaid al-Harawi al-Azadi al- Baghdadi. Ia lahir pada 150 H di Harrah, Khurasan. Abu Ubaid adalah ahli hadis (muhaddits), ahli fiqh (fuqaha), menjabat qadi di Tarsus, sering menangani kasus pertanahan dan perpajakan. Karya • Karya Abu Ubaid yang fenomenal adalah Kitab Al Amwal, yang dianggap lebih kaya dibanding Kitab Al Kharaj karya Abu Yusuf. Fokus Abu Ubaid lebih tertuju pada permasalahan terkait standar etika politik suatu pemerintahan daripada teknik efisiensi pengelolaannya.
  • 16. • Kitab al-Amwal fokus pada masalah Keuangan Publik (Public Finance) meskipun mayoritas membahas permasalahan administrasi pemerintahan. • Kitab al-Amwal menekankan beberapa isu mengenai perpajakan dan hukum pertanahan serta hukum administrasi dan hukum internasional. • Pada masa Abu Ubaid, pertanian adalah sektor terbaik dan utama karena menyediakan kebutuhan dasar dan sumber utama pendapatan negara. • Abu Ubaid memiliki pendekatan yang berimbang terhadap hak-hak individu, publik, dan Negara. • Menurut Abu Ubaid, jika kepentingan individu berbenturan dengan kepentingan publik, ia akan berpihak pada kepentingan publik. Kitab Al Amwal
  • 17. • Abu Ubaid menekankan bahwa perbendaharaan negara tidak boleh disalahgunakan atau dimanfaatkan oleh penguasa untuk kepentingan pribadi. • Abu Ubaid menyinggung pentingnya keseimbangan kekuatan finansial penduduk nonmuslim (capacity to pay) dengan kepentingan muslim. • Kaum muslimin dilarang menarik pajak terhadap tanah penduduk nonmuslim melebihi dari apa yang diperbolehkan dalam perjanjian perdamaian. • Abu Ubaid menyatakan bahwa tarif pajak kontraktual tidak dapat dinaikkan, bahkan dapat diturunkan apabila terjadi ketidakmampuan membayar. • Abu Ubaid berupaya menghentikan diskriminasi atau favoritisme, penindasan dalam perpajakan serta upaya penghindaran pajak (tax evasion). • Abu Ubaid mengakui adanya kepemilikan pribadi dan kepemilikan publik.
  • 18. • Pemikiran Abu Ubaid yang khas adalah mengenai hubungan antara kepemilikan dengan kebijakan perbaikan pertanian. • Dalam pandangan Abu Ubaid, sumber daya publik, seperti air, padang rumput, dan api tidak boleh dimonopoli seperti hima’ (taman pribadi). • Menurut Abu Ubaid, seluruh sumber daya publik adalah milik negara yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan publik. • Bagi Abu Ubaid, zakat adalah untuk memenuhi kebutuhan dasar, serta bagaimana menyelamatkan orang-orang dari bahaya kelaparan. • Kalangan kaya wajib berzakat, kalangan menengah tidak wajib berzakat tapi bukan mustahik zakat, kalangan bawah adalah penerima zakat.
  • 19. • Abu Ubaid mengadopsi prinsip “bagi setiap orang adalah menurut kebutuhannya masing-masing” (li kulli wahidin hasba hajatihi). • Fungsi uang menurut Abu Ubaid: (1) standar nilai pertukaran (standard of exchange value), (2) media pertukaran (medium of exchange). • Abu Ubaid mengakui fungsi uang sebagai penyimpan nilai (store of value) saat membahas jumlah tabungan minimum tahunan wajib kena zakat. • Salah satu ciri khas Kitab al-Amwal di antara kita- kitab lain yang membahas tentang keuangan publik (public finance). • Al Amwal membahas timbangan dan ukuran, yang biasa digunakan menghitung beberapa kewajiban agama yang berkaitan dengan harta atau denda.
  • 20. Abu Ubaid pantas disebut sebagai pemimpin “pemikiran ekonomi mazhab klasik” di antara penulis tentang keuangan publik (public finance). Abu Ubaid membela pelaksanaan distribusi kekayaan secara adil dan merata berdasarkan prinsip keadilan fiskal yang sebaik dan sempurna. Menurut Abu Ubaid, segala kebijakan yang hanya menguntungkan sekelompok masyarakat dan membebani yang lainnya harus dihindari negara. Abu Ubaid secara tegas menyatakan bahwa pemerintah wajib memberi jaminan standar kehidupan layak bagi setiap individu dalam masyarakat
  • 21. 4. Yahya bin Umar (213-289H) • Biografi Nama lengkap Yahya bin Umar: Abu Bakar Yahya bin Umar bin Yusuf al-Kannani al- Andalusi, lahir pada 213 H, dibesarkan di Kordova, Spanyol. • Karya Karya Yahya bin Umar yang terkenal adalah kitab al-Muntakhabah fi Ikhtishâr al- Mustakhrijah fi al-Fiqh al-Mâliki dan kitab Ahkâm al-Sûq. • Pandangan Menurut Yahya bin Umar, ketakwaan kepada Allah swt adalah asas dalam perekonomian Islam, dan menjadi pembeda dengan ekonomi konvensional. • Fokus Fokus perhatian Yahya ibn Umar tertuju pada hukum-hukum pasar yang terefleksikan dalam pembahasan tentang tas’ir (penetapan harga).
  • 22. Pandangan Yahya bin Umar • Menurut Yahya bin Umar, pemerintah tidak berhak melakukan intervensi harga, kecuali jika penyebab kenaikan harga adalah human error. • Menurut Yahya ibn Umar, hukum asal intervensi pemerintah adalah haram. Boleh dilakukan jika dan hanya jika kesejahteraan publik terancam. • Yahya bin Umar melarang praktek banting harga (dumping) untuk mencegah dampak negatif pada mekanisme pasar & seluruh kehidupan masyarakat. • Tentang ihtikar, Yahya bin Umar menyatakan bahwa timbulnya kemudaratan terhadap masyarakat merupakan syarat pelarangan penimbunan barang. • Menurut Yahya bin Umar, kebijakan pemerintah saat harga naik akibat ulah manusia adalah mengembalikan tingkat harga ke equilibrium price.
  • 23. Salah satu pandangan Ibn Miskawaih yang terkait dengan aktivitas ekonomi adalah tentang pertukaran dan peranan uang. Ibnu Miskawaih menyatakan bahwa manusia merupakan makhluk sosial dan tidak bisa hidup sendiri. Menurut Ibnu Miskawaih, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia harus bekerja sama dan saling membantu dengan sesamanya. Menurut Ibnu Miskawaih, manusia akan saling mengambil dan memberi. Konsekuensinya, mereka akan menuntut suatu kompensasi yang pantas
  • 24. • Menurut Ibnu Miskawaih, barter jasa dua profesi berbeda, akan menjadi reward jika kedua karya tersebut seimbang. • Menurut Ibnu Miskawaih, jika barter dua jasa tidak seimbang, maka Dinar bisa jadi alternatif penyeimbang. • Ibnu Miskawaih menegaskan bahwa logam yang dapat dijadikan sebagai mata uang adalah logam yang dapat diterima secara universal. • Menurut Ibnu Miskawaih, konvensi uang logam: tahan lama, mudah dibawa, tidak mudah rusak, dikehendaki orang dan orang senang melihatnya
  • 25. •Biografi Al Mawardi Abu al-Hasan Ali bin Muhammad bin Habib al-Mawardi al-Basri asy-Syafi’i lahir di kota Basrah pada tahun 364 H (974 M). •Karya Pemikiran ekonomi al-Mawardi ada pada tiga buah karya tulisnya, yaitu Kitab Adab ad-Dunya wa ad-Din, al-Hawi dan al- Ahkam as-Sulthaniyyah. • Pandangan Al Mawardi memaparkan perilaku ekonomi muslim serta jenis mata pencaharian utama, yaitu pertanian, peternakan, perdagangan, dan industri. •Fokus Dalam Kitab al-Hawi, di salah satu bagiannya, al-Mawardi secara khusus membahas tentang mudharabah dalam pandangan berbagai mazhab.
  • 26. Dalam Kitab al-Ahkam as- Sulthaniyyah, Al Mawardi banyak menguraikan tentang sistem pemerintahan dan administrasi negara Islam. Dalam Kitab al-Ahkam as- Sulthaniyyah, Al Mawardi menguraikan lembaga negara, penerimaan dan pengeluaran negara, serta institusi hisbah. Menurut Al-Mawardi, pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat adalah kewajiban penguasa dari sudut pandang ekonomi, moral dan agama. Menurut Al-Mawardi, negara harus menyediakan infrastruktur yang diperlukan bagi perkembangan ekonomi dan kesejahteraan umum. Kitab al-Ahkam as-Sulthaniyyah
  • 27. • Menurut Al-Mawardi, penilaian atas kharaj harus bervariasi sesuai faktor kemampuan tanah: kesuburan, jenis tanaman dan sistem irigasi. • Menurut Al-Mawardi, alternatif metode penetapan kharaj adalah berdasarkan: misahah, atau ukuran tanah yang ditanami saja, atau musaqah. • Metode Misahah: penetapan kharaj berdasarkan ukuran tanah. Metode ini merupakan fixed-tax, selama tanah tersebut memang bisa ditanami. • Pada penetapan kharaj berdasarkan ukuran tanah yang ditanami saja, tanah subur yang tidak dikelola tidak termasuk penilaian obyek kharaj. Pandangan Al Mawardi
  • 28. • # Metode Musaqah: metode penetapan kharaj berdasarkan persentase dari hasil produksi (proportional tax) yang dipungut setelah panen. • # Menurut Al-Mawardi, untuk membiayai kepentingan publik, Negara membutuhkan lembaga keuangan negara (Baitul Mal) yang didirikan permanen. • # Menurut Al-Mawardi, melalui Baitul Mal, pendapatan negara akan disimpan dalam pos terpisah dan dibelanjakan sesuai alokasi masing- masing. • # Menurut Al-Mawardi, harta benda yang disimpan di Baitul Mal sebagai amanah untuk didistribusikan kepada mereka yang berhak.