SlideShare a Scribd company logo
1 of 75
AKSYAR KE-1




                              Disampaikan oleh :
Heru Prasetyo | Rezky Izhardhi | M. Ikhsan I.| Hendra Setyawan | Eko Wayandi |
                                 M. Muchlis F.

                           AKTUALISASI SHARIA
                           EKONOMI     ECONOMIC
                           SYARIAH     FORUM
PEMIKIRAN PRA KLASIK




    Para ilmuan mengecam praktek bunga (riba)
Pemikiran Pra Klasik


  Zaman Yunani Kuno
                       Istilah ekonomi pertama di
                       Kenal pada zaman yunani
                       kuno oleh Xenophone.
                       Pada zaman ini bunga atau
                       riba dikecam oleh para
                       ilmuan asal Yunani kuno
                       seperti
                       Plato, Aristoteles, dan
                       Xenopone.
Pemikiran Pra Klasik



   Zaman Romawi Kuno
                       Pada zaman Romawi kuno
                       bidang keilmuan memang
                       kurang berkembang
                       pesat, sehingga tidak ada
                       tokoh yang terkenal dan
                       pemikiran tentang ekonomi
                       dipengaruhi oleh pemikiran
                       Yunani kuno sehingga
                       melarang adanya riba.
PEMIKIRAN KLASIK




PENCURIAN KARYA PEMIKIRAN EKONOM ISLAM
Pemikiran Klasik

 Beberapa pemikiran ekonom muslim yang dicuri tanpa
 pernah disebut sumber kutipannya :
    • Teori Pareto Optimum yang diambil dari Najul Balaghah
      Imam Ali;
    • Beberapa Bab Ihya Ulumuddin Al-Ghazali disalin oleh
      Bar Hebraeus (pendeta Syriac Jacobite Church);
    • Gresham Law dan Oresme Treatise dari kitab Ibnu
      Taimiyah;
    • Bab dalam Buku Al-Ghazali (Tahafut Al Falasifa, Maqasid
      Falasifa, Al Munqid, Misykat al Anwar dan Ihya) banyak
      disalin Raymond Martini Pendeta Gereja Spanyol Ordo
      Domincian;
    • Banyak bab dari al-Farabi yang disalin St. Thomas
      Aquinas
    • Karya Abu Ubaid Al-Amwal diduga merupakan pemberi
      inspirasi bagi The Wealth of Nations-nya Adam Smith.
THE GREAT GAP
       DAN
PEREKONOMIAN ISLAM
THE GREAT GAP




                 1058 M s/d 1466 M
Keadaan Eropa saat The Dark Age begitu suram. Istana rumah dan benteng
   terlihat kumuh. Mengambarkan perokonomian saat itu bergitu buruk
Berbeda dengan keadaan Eropa, pada masa the dark age Eropa adalah masa
   kegemilangan Islam. Istana terlihat begitu indah, mewah, dan megah.
THE GREAT GAP (450 H s/d 850 H)




Eropa begitu Gelap Gulita, tidak ada lampu-lampu penerangan. Jalan-jalan
           berlumpur dan licin, tidak perbaikan jalan yang baik.
Keadaan jauh berbeda pada pihak Islam, jalan-jalan begitu terang-benderang.
    Jalan-jalan tidak lagi berlumpur. jalan-jalan sudah diaspal dan bagus.
TRADISI DAN PRAKTEK EKONOMI PADA
      MASA RASULULLAH SAW
SEBELUM ISLAM DATANG
 Perdagangan merupakan dasar perekonomian
  bangsa
 Banyak menggunakan sistem ribawi
 Menggunakan dinar dan dirham sebagai mata uang
SETELAH RASULULLAH SAW MENJADI KHALIFAH

Pendirian lembaga Baitul Mal
Pendapatan
 Sumber – sumber pendapatan negara berasal dari
 Kharaj, Zakat, Khums, Jizyah, Kaffarah dan harta waris dari orang yang
 tidak memiliki hak waris.

Pengeluaran
Dialokasikan untuk penyebaran Islam, pendidikan dam
kebudayaan, pengembangan ilmu pengetahuan, pengembangan
infrastruktur, pembangunan armada perang dan keamanan, dan penyediaan
layanan kesejahteraan sosial
◦ Instrumen Kebijakan Fiskal
  Peningkatan Pendapatan Nasional Dan Tingkat Partisipasi Kerja

  Kebijakan Pajak

  Anggaran

  Kebijakan Fiskal Khusus

◦ Kebijakan Moneter
  Penawaran Dan Permintaan Uang

  Pemercepatan Peredaran Uang

  Pengaruh Kebijakan Fiskal Terhadap Nilai Uang

  Mobilisasi Dan Utilitas Tabungan
Tradisi dan Praktek Ekonomi Masa
Pemerintahan Al-Khulafa Al-Rasyidun
 Abu Bakar ash-Shidiq
 ◦ Pemerataan Dana Baitul Mal
 ◦ Pembagian Tanah Hasil Taklukan

 Umar ibn al-Khattab
 ◦ Pembagian Administrasi Pemerintah
 ◦ Pendirian Cabang-Cabang Lembaga Baitul Mal
 ◦ Klasifikasi dan Alokasi Pendapatan Negara
 Utsman ibn Affan
  ◦ Pengembangan Sumber Daya Alam

  ◦ Pembentukan Armada Laut

  ◦ Pembagian Tanah – Tanah Negara Kepada Individu – Individu
    untuk reklamasi dan dan kontribusi kepada Baitul Mal

 Ali bin Abi Thalib
  ◦ Pemerataan Dana Baitul Mal

  ◦ Menarik diri dari daftar penerima dana bantuan Baitul Mal

  ◦ Menetapkan pajak hasil hutan dan sayuran

  ◦ Pencetakan mata uang koin atas nama negara Islam
Tradisi dan Praktek Ekonomi
               Masa Daulah Umawiyah
            ( 41 – 1321H / 661 – 750M )
 Khalifah Muawiyah ibn Abi Sofyan
  ◦ Pendirian Kantor Dinas
  ◦ Penertiban Angkatan Perang
  ◦ Mencetak Mata Uang
 Khalifah Abduk Malik ibn Marwan
  ◦ Konflik Dengan Pihak Romawi
  ◦ Pembenahan Administrasi Pemerintahan
  ◦ Penggunaan Bahasa Arab Sebagai Bahasa Resmi Administrasi
    Pemerintahan Islam
 Khalifah Umar ibn Abdul Aziz
 ◦ Ajaran Islam Kembali Diterapkan

 ◦ Memprioritaskan Pembangunan Dalam Negeri

 ◦ Mengurangi Beban Pajak Bagi Kaum Nasrani

 ◦ Menghapus Pajak Bagi Kaum Muslimin

 ◦ Pelarangan Penjualan Tanah Garapan

 ◦ Penerapan Kebijakan Otonomi Daerah

 ◦ Pembukaan Jalur Perdagangan Bebas

 ◦ Pemberian Lapangan Kerja Produktif Kepada Masyarakat Luas
Tradisi dan Praktek Ekonomi
                        Masa Daulah Abbasiyah
                      ( 132-656H / 750-1258M )
 Menurut Ahmad Syalabi pemerintahan Bani Abbasiyah dibagi menjadi 3
  periode, yaitu :
  ◦ Periode pertama, berlangsung dari tahun 132 H s/d 232 H. Pada masa ini
    kekuasaan berada di tangan khalifah secara penuh ( Masa Keemasan )
  ◦ Periode kedua, berlangsung dari tahun 232 H sampai 590 H. Pada masa ini
    kekuasaan politik berpindah kepada golongan Turki (232H-334H), Bani Buwaih
    (334-447H), dan Bani Saljuq (447-590H)
  ◦ Periode ketiga, berlangsung dari tahun 590H sampai 656H. Pada masa ini
    kekuasaan kembali di tangan khalifah, tetapi hanya di Baghdad dan sekitarnya.
◦ Abdullah al-Saffah (132 – 136 H)
      Pada     masa ini Daulah Abbasiyah belum mencapai masa
       keemasannya,     karena       perilaku   buruk   al-Saffah   yang
       menggunakan dana Baitul Mal untuk kepentingannya.
◦ Abu Ja’far al-Manshur (136 – 148 H)
      Merupakan pembina sesungguhnya Daulah Abbasiyah, karena
       banyak melakukan konsolidasi dan penertiban administrasi
       birokrasi.
      Pada masa ini perbendaharan negara dapat dikatakan tidak ada
       karena khalifah sebelumnya al-Saffah
      Ketika Khallifah al-Manshur wafat ia meninggalkan dana Baitul
       Mal sebesar 810 juta dirham.
Khalifah al-Mahdi (158 – 169 H)
  • Basrah menjadi pelabuhan yang sangat penting, karena merupakan
    jalur transit perdagangan antara Timur dan Barat.
  • Mengeluarkan berbagai kebijakan yang meringankan para kamum tani
    dan sektor perdagangan.
Khalifah Harun al-Rasyid (170 – 193 H)
  • Daulah Abbasiyah mencapai puncaknya
  • Menunjuk seorang wazir yang menjadi kepala dari beberapa diwan
  • Di tunjuknya Qadi Abu Yusuf yang membuat Kitab al-Kharaj
Khalifah al-Ma’mun (198 – 218 H)
  • Mengalokasikan dana Baitul Mal untuk gaji para penterjemah
  • Melakukan pembanguna sekolah – sekolah dan yang termasyhur
    adalah pembangunan Baitul al-Hikmah
  • Baghdad menjadi pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan
Tradisi dan Praktek Ekonomi Masa
                   Daulah Turki Usmani
                     ( 1300 – 1924 M)
Pendiri Daulah Turki Usmani
   – Padisyah al –Usman ( 1300 M )
Masa Kemasan
   – Muhammad al- Fatih ( 1451 – 1484 M )

   – Sultan Sulaiman al – Qanuni ( 1520 – 1566 M)

Perkembangan Ekonomi

   – Menggunakan sistem desentralisasi dalam mengatur
     pemungutan pajak

   – Menggunakan Undang-Undang Agraria

   – Melakukan pencetakan mata uang
PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM




      ABU YUSUF
     113 H - 182 H
Sistem al-Kharaj (pajak Tanah)
     menurut Abu Yusuf

      Tanah di luar
      wilayah Arabia


     Tanah di wilayah
    Arabia (kepemilikan
          negara)
wilayah arabia yang kalah
                                                dalam perang (usyr)



                                            tidak didistribusikan (kharaj)

                         tanah taklukan

                                             didistribusikan kepada yang
                                            merebut tanah tersebut (usyr)
                        tanah milik orang
                           islam (usyr)
Tanah di Luar Wilayah                       ditahan oleh negara (usyr atau
       arabia                                          kharaj)



                                            penduduk masuk islam (usyr)

                         tanah di bawah
                        perjanjian damai
                                             penduduk tidak masuk islam
                                            (kharaj atau membayar sesuai
                                                      perjanjian)
Tanah di wilayah Arabia
                (kepemilikan Negara)


                                 Menghidupkan tanah yang mati
                                       (Ihya’ al-Mawat)
        Institusi Iqta
                                    Tanah milik negara yang
 Iqta merupakan prosedur dari       mati, apabila seseorang
 pemberian tanah kosong yang     mengolah dan menghidupkan
 dilakukan oleh negara kepada    tanah yang mati, maka ia akan
mereka yang telah berjasa bagi   memperoleh hak kepemilikan
kaum muslim dan negara islam.          atasnya dan boleh
                                   mengembangkannya untuk
                                    keuntungannya sendiri.
MEKANISME PASAR
                   Kurva permintaan / demand
                   Formulasi Kurva permintaan / demand
Harga
                   inilah yang dikritisi dan dibantah oleh
                   Abu Yusuf bahwa “Pada kenyataannya
                   tudak selalu terjadi karena persediaan
                   barang sedikit maka harga akan mahal
   P2              dan bila persediaan barang melimpah
                   maka harga akan murah
                   Kadang-kadang makanan berlimpah
    P1             tetapi tetap mahal dan makanan sangat
                   sedikit namun tetap murah.



                            Jumlah
         Q1   Q2
MEKANISME PASAR
                   Kurva Penawaran / Supply
Harga
                   Harga tidak bergantung pada
                   permintaan saja tetapi juga
                   bergantung pada kekuatan
   P2              penawaran.



    P1




                      Jumlah
         Q1   Q2
PEMIKIRAN EKONOMI




    IMAM ASY-SYAIBANI
132 H/750 M - 189 H/804 M
Pemikiran Ekonomi Asy Syaibani

                         KITAB AL-KASB
      EKONOMI KONVENSIONAL                           EKONOMI ISLAM


aktivitas yang menghasilkan barang atau   Definisinya yaitu aktivitas menghasilkan
jasa disebut sebagai aktivitas produksi   barang dan jasa yang halal saja yang dapat
                                          disebut sebagai aktivitas produksi.



barang atau jasa itu mempunyai utilitas   barang atau jasa mempunyai utilitas jika
(nilai-guna).                             mengandung kemaslahatan.


nilai guna suatu barang atau jasa         nilai guna suatu barang atau jasa
ditentukan oleh keinginan (wants) orang   ditentukan oleh maqasid syariah dan ini
per orang dan ini bersifat subjektif      bersifat obyektif terhadap perilaku
                                          produsen.
Pemikiran Ekonomi Asy Syaibani

            KEKAYAAN DAN KEFAKIRAN
     keutamaan sifat-sifat kaya, sifat-sifat fakir
     mempunyai kedudukan yang lebih tinggi. Ia
     menyatakan apabila manusia telah merasa
     cukup dari apa yang dibutuhkan kemudian
     bergegas      pada      kebajikan,     sehingga
     mencurahkan       perhatian     pada     urusan
     akhiratnya, adalah lebih baik bagi mereka.
Pemikiran Ekonomi Asy Syaibani

            KLASIFIKASI USAHA-USAHA
                 PEREKONOMIAN

                                   usaha-usaha
                                  perekonomian
                                 dari segi hukum




                 fardu kifayah                fardu ‘ain
PEMIKIRAN EKONOMI




    ABU UBAID
  (154 H – 224 H)
Pemikiran Ekonomi Abu Ubaid



SUMBER                                                  Keuangan Publik
PENERIMAAN
KEUANGAN NEGARA
                                                Fa’I            Shadaqah / Zakat



      Kharaj                                                                       Usyr
                               Jizyah
  penghasilan tanah                                                           zakat tanaman dan
    taklukan kaum         pajak tahunan yang              Khumus              buah-buahan (QS.
muslimin dengan jalan      wajib diserahkan                                         Al-An’am:
damai yang pemiliknya
  menawarkan untuk
                           oleh non-muslim             1/5 dari ghanimah       141), kedua usyr
  mengolah tanah itu     sebagai jaminan atas              (rampasan         adalah sesuatu yang
  sebagai pengganti            keamanan                perang), rikaz adan     diambil dari harta
   sewa tanah dan           jiwa, harta, dan                luqathah            kafir zimmi yang
bersedia memberikan            kebebasan                                         melintas untuk
 sebahagian dari hasil         beribadah.                                    perdagangan (cukai
  produksinya. 50:50                                                                 dagang)
Pemikiran Ekonomi Abu Ubaid                  Iqta

                               Tanah yang diberikan oleh kepala
                               negara kepada seorang rakyatnya
                               untuk menguasai sebidang tanah
                              dengan mengabaikan yang lainnya.


                                      Ihya al-Mawat
        Hukum
                               Membuka kembali lahan(tanah) yang
      Pertanahan                        mati itu dengan
                              membersihkannya, mengairi, mendirika
                              n bangunan dan menanamkan kembali
                                benih-benih kehidupan pada lahan
                                            tersebut


                                 Hima / Perlindungan

                               Tanah yang tidak berpenduduk yang
                              dilindungi oleh negara untuk keperluan
                                 mengembala binatang ternak oleh
                                        seluruh umat Islam
Pemikiran Ekonomi Abu Ubaid


    PERANAN NEGARA DALAM PEREKONOMIAN
•    Azas pengelolaan harta didasarkan atas ketakwaan
     kepada Allah Swt
•    Keberadaan kekayaan pada komunitas kaum
     muslimin merupakan tanggungjawab seluruhnya,
     dan kepala negara berhak menggunakannya demi
     kepentingan seluruh kaum muslimin
•    Pemerintah bertanggungjawab atas keamanan,
     kesejahteraan, melindungi hak-hak rakyat,
     mengatur kekayaan publik dan menjamin
     terpeliharanya maqasid syariah
Pemikiran Ekonomi Abu Ubaid



• Keadilan menjadi prinsip dasar dalam misi khlaifah
• Khlaifah (pemerintah) menetapkan hukum
  berdasarkan Al-Quran dan As-Sunnah dan harus
  menyayangi rakyatnya
• Negara bertugas menegakan nilai-nilai keadilan
  sosial, mengatur keuangan negara seefektif mungkin
  dan menyediakan kebutuhan pokok, fasilitas
  umum, distribusi pendapatan yang berkeadilan
Pemikiran Ekonomi Abu Ubaid




                  FUNGSI UANG
• Standard nilai (standard of exchange value)
• Alat Tukar (medium of exchange)
• Mendukung uang logam dari emas dan perak
  dalam teori ekonomi konvensional
Pemikiran Ekonomi Imam Yahya
            bin Umar
*Imam Yahya bin ‘Umar merupakan salah
seorang fuqaha mazhab maliki. Beliau lahir
pada tahun 213 H dan dibesarkan di
kordova, Spanyol
*Karya-karya Imam Yahya bin ‘Umar: kitab
al-Muntakhabah fi Ikthtisar al-Mustakhrijah fi
al-fiqh al-Maliki dan al-ahkam al-suq.
Pemikiran Ekonomi
     Imam Yahya bin Umar




Penetapan   Kebebasan          Mekanisme Harga
  Harga      Ekonomi            dan Peranan
                               Undang-Undang




             Penimbunan
            Barang (Ihtikar)
Pemikiran Ekonomi
                  Al-Ghazali
Kebanyakan apabila kita mendengar nama al-Ghazali maka pikiran
kita langsung tertuju pada kitab Ihya Ulum ad-Din yang menjadi
master piece beliau dan tentunya yang terlintas dalam benak kita
bahwa beliau adalah seorang sufi yang memumpuni. Jarang kita
dapati orang yang mengkaji pemikiran al-Ghazali dari sudut
pandang lain selain tasawuf. Dari sudut pandang ekonomi
misalnya, walaupun beliau terkenal sebagai seorang yang ahli
dibidang tasawuf, bukan berarti beliau tidak memperhatikan
masalah-masalah yang lain. Karena latar belakang beliau yang mahir
dalam dunia tasawuf maka pemikiran ekonominya pun banyak
diwarnai dengan nilai-nilai ketasawufan
Maslahah
Berdasarkan skala prioritasnya, masalah
      terbagi menjadi tiga bagian

   Dharuriyyah (kebutuhan primer)
   kebutuhan yang harus dipenuhi oleh setiap muslim
   karena bila tidak dipenuhi maka akan sia-sialah
   kehidupan di dunia ini
         Al-hajiyyah (kebutuhan sekunder)
         kebutuhan yang diperlukan untuk mempermudah melaksanakan
         kebutuhan dharuri dan menghilangkan kesulitan yang dihadapi
         dalam melaksanakannya yang termasuk dalam kategori ini adalah
         rukhsah mangqashar dan menjamak shalat bagi seorang musafir

               Tahsiniyyah atau kamaliyyah (kebutuhan Tersier)
               Kebutuhan yang kepenuhannya bertujuan untuk memperindah
               seseorang dalam melaksanakan sesuatu, antara lain memakai
               pakaian
Evolusi Uang dan Permasalahan Barter
        Sejak zaman dahulu manusia telah bertransaksi dengan jual
  beli, jual beli tersebut dilakukan dengan sistem barter, yaitu
  menukarkan barang yang satu dengan barang lain sesuai dengan
  kebutuhan masing-masing. Zaman dahulu dilakukan karena belum
  adanya mata uang untuk melakukan transaksi.
        Kelemahan dari barter lebih disebabkannya oleh tidak adanya
  ukuran yang pasti mengenai samanya nilai suatu barang jika hendak
  ditukarkan, Untuk mengatasi masalah ini Ghazali menjelaskan
  bahwa dalam sistem barter tidak sesuai untuk diterapkan
  dimasanya.
  Menurut Ghazali kesulitan barter disebabkan oleh:
• Transaksi akan sulit karena transaksi akan terjadi apabila kedua
  pihak yang mengadakan pertukaran sepakat untuk bertransaksi
• Tidak adanya alat untuk menilai suatu barang
• menghambat kelancaran berbisnis karena pembayarannya selalu
  tertunda
RIBA DAN PERTUKARAN UANG




     Uang adalah alat tukar bukan hanya sebagai komoditas
perdagangan, begitu setidaknya pandangan dalam islam. Karena
    dengan adanya batasan ini segala praktek ketidakadilan,
ketidakjujuran, dan kezaliman dalam transaksi akan ditinggalkan
         karena dalam islam itu sebuah larangan (riba)
Aktifitas Poduksi
  Ghazali mengemukakan
 beberapa alasan mengapa      Pengelompokan
seseorang harus melakukan     Aktifitas Produksi
     aktifitas ekonomi


      Untuk memenuhi
   kebutuhan hidup, seperti
  sandang, papan dan pangan
                                  Industri Dasar

    Untuk mensejaterakan
     keluarga dengan cara
                                     Aktifitas
    menikah dan membina
         rumah tangga
                                    Penunjang
   Membantu orang yang                Aktifitas
     membutuhkan
                                     Pelengkap
Pemikiran Ekonomi Ibnu Hazm
    Masalah Sewa Tanah dan Kaitannya Dengan Pemerataan
                       Kesempatan
         Diantara pernyataan Ibnu Hazm berkenaan dengan sewa tanah
                                   adalah:
    “Menyewakan tanah sama sekali tidak diperbolehkan, baik untuk
bercocok tanam, perkebunan, mendirikan bangunan, baik untuk jangka
pendek, jangka panjang, maupun tanpa batas waktu tertentu, bila hal
           ini terjadi, hukum sewa-menyewa batal selamanya”.
                    Selanjutnya, Ibu Hazm menyatakan:
    “Dalam persoalan tanah tidak boleh dilakukan kecuali muzara’ah
    (penggarapan tanah) dengan sistem bagi hasil produksinya atau
mugharasah (kerjasama penanaman). Jika terdapan bangunan ditanah
  itu ikut pada bangunan tetapi tidak masuk dalam penyewaan sama
                                   sekali”.
• Ibnu Hazm menyebutkan empat kebubtuhan pokok yang memenuhi standar
 Jaminan          kehidupan manusia, yaitu makanan, minuman, pakaian, dan perlindungan
sosial bagi       (rumah)
orang tak
 mampu


              • Persoaalan mengenai kewajiban harta lain selain zakat merupakan persoalan yang
                diperselisihkan oleh fuqaha sebagian fuqaha menyatakan keberadaan kewajiban
Mengeluarkan harta yang harus dikeluarkan selain zakat. Pendapat ini juga pendapat sebagian
 Harta Selain   sahabat seperti, Umar ibn AL-Khaththab, Ali bin abi Thalib, abi Dzar al-Ghifari, dll.
    Zakat



                • Dalam persoalan zakat Ibnu Hazm menekankan pada status zakat sebagai suatu kewajiban dan juga
                  menekankan peranan harta dalam upaya memberantas kemiskinan. Menurutnya pemerintah
                  sebagai pemungut zakat dapat memberikan sanksi yang tidak membayar zakat. Sengingga orang
Zakat             mau mengeluarkannya baik secara sukarela maupun terpaksa.




                • Ibnu Hazm sangat fokus terhadap sistem pajak. Menurutnya, mengeluarkan kewajiban pajak harus
                  dipertimbangkan secara cermat karena apapun kebutuhan seseorang terhadap apa yang
 Pajak            dikeluarkannya akan berpengaruh pada sistem dan jumlah pajak yang dikumpulkan
PEMIKIRAN EKONOMI




        IBNU TAIMIYAH
(1263 – 1328 M / 661 – 728 H)
Pemikiran Ekonomi Ibnu Taimiyah




                          Hak Milik
   • Hak milik Individu
   • Hak milik Sosial atau Kolektif
   • Hak milik Negara
Pemikiran Ekonomi Ibnu Taimiyah


           KESETARAAN DAN KEADILAN
  Kompensasi yang setara (‘Iwadh al-mitsl)
  Harga yang setara (Tsaman al-mitsl)
  ”Harga yang setara adalah harga standar yang berlaku
  ketika masyarakat menjual barang-barang daganganya
  dan secara umum dapat diterima sesuatu yang setara
  bagi barang-barang tersebut atau barang-barang yang
  serupa pada waktu dan tempat yang khusus."
  Upah yang adil (Ujrah al-mitsl)
  “Berdasarkan tingkat harga yang berlaku di pasar tenaga
  kerja (tas'ir fil amal)”
Pemikiran Ekonomi Ibnu Taimiyah


          KONSEP LABA YANG ADIL
   Ibnu Taimiyah mendefinisikan laba yang adil
   sebagai laba normal yang secara umum
   diperoleh dari jenis perdagangan
   tertentu, tanpa merugikan orang lain, Ia
   menentang tingkat keuntungan yang tidak
   lazim, bersifat eksploitatif (ghaban fahisy)
   dengan memanfaatkan ketidakpedulian
   masyarakat terhadap kondisi pasar yang ada
   (murtasil).
Pemikiran Ekonomi Ibnu Taimiyah




   KONSEP LABA YANG ADIL
   Namun, ia tidak boleh mengenakan keuntungan
   terhadap orang-orang miskin yang lebih tinggi
   dari pada yang sedang berlaku (al-ribhal-
   mu'tad), dan sedang sangat membutuhkan
   (dharurah).
   Ibnu Taimiyah melarang diskriminasi harga
   terhadap pembeli atau penjual yang tidak
   mengetahui harga yang sebenarnya di pasar
Pemikiran Ekonomi Ibnu Taimiyah




Apakah kurva ini berlaku dalam
       Ekonomi Islam?
Pemikiran Ekonomi Ibnu Taimiyah

     “Jika penduduk menjual barang-barangnya
       secara normal (al-wajh al-ma’ruf) tanpa
       menggunakan cara-cara yang tidak adil
     kemudian harga tersebut meningkat karena
   pengaruh kelangkaan barang (yakni penurunan
       supply) atau karena peningkatan jumlah
            penduduk (yakni peningkatan
      demand), kenaikan harga-harga tersebut
    merupakan kehendak Allah swt. Dalam kasus
    ini, memaksa penjual untuk menjual barang-
     barang mereka pada harga tertentu adalah
    pemaksaan yang salah (ikrah bi ghairi haq).”
Pemikiran Ekonomi Ibnu Taimiyah


   Faktor yang Mempengaruhi Permintaan
   • Keinginan masyarakat (raghbah) terhadap berbagai
     jenis barang yang berbeda dan selalu berubah-rubah.
   • Jumlah para peminat (tullab) terhadap suatu barang.
   • Lemah atau kuatnya kebutuhan terhadap suatu
     barang serta besar atau kecilnya tingkat dan ukuran
     kebutuhan.
   • Kualitas pembeli, Jika pembeli adalah seorang yang
     kaya dan terpercaya dalam membayar utang, harga
     yang diberikan lebih rendah.
   • Jenis uang yang digunakan dalam transaksi. Harga
     akan lebih rendah jika pembayaran dilakukan dengan
     menggunakan uang yang umum dipakai (naqd ra’ij).
   • Tujuan transaksi yang menghendaki adanya
     kepemilikan resiprokal di antara kedua belah pihak.
PEMIKIRAN EKONOMI




      AL-MAQRIZI
(766 H/1364 M - 845 H/1442 M)
Pemikiran Ekonomi al-Maqrizi

 Uang menurut al-Maqrizi
 Menurut al-Maqrizi, baik pada masa sebelum maupun
 setelah kedatangan Islam, mata uang digunakan oleh
 umat manusia untuk menentukan berbagai harga barang
 dan biaya tenaga kerja. Untuk mencapai tujuan ini, mata
 uang yang dipakai hanya terdiri dari emas dan perak. (Al-
 Maqrizi, al-Nuqud al-Qadimah al-Islamiyah, dalam al-Abb al-Insitas al-Karmali (ed.), Kitab
 al-Nuqud al-‘Arabiyah wa al-Islamiyah wa ‘Ilm al-Namyat, (Kairo: Maktabah al-Tsaqafah
 al-Diniyah, 1986), Cet. ke-2, h. 73.)

 Menurut al-Maqrizi, mengindikasikan bahwa mata uang yang
 dapat diterima sebagai standar nilai, baik menurut
 hukum, logika, maupun tradisi, hanya yang terdiri dari emas
 dan perak. Oleh karena itu, mata uang yang menggunakan
 bahan selain kedua logam ini tidak layak disebut sebagai
 mata uang.
Pemikiran Ekonomi al-Maqrizi


                        TEORI INFLASI
       Dengan mengemukakan berbagai fakta bencana
        kelaparan yang pernah terjadi di Mesir, al-Maqrizi
        menyatakan bahwa peristiwa inflasi merupakan sebuah
        fenomena alam yang menimpa kehidupan masyarakat
        di seluruh dunia sejak masa dahulu hingga sekarang.

       al-Maqrizi membahas permasalahan inflasi secara lebih
        mendetail. Ia mengklasifikasika inflasi berdasarkan
        faktor penyebabnya ke dalam dua hal, yaitu inflasi
        yang disebabkan oleh faktor alamiah dan inflasi
        yang disebabkan oleh kesalahan manusia
Pemikiran Ekonomi al-Maqrizi



 Faktor Alamiah

      Menurut al-Maqrizi, ketika suatu bencana alam
       terjadi, berbagai bahan makanan dan hasil bumi lainnya
       mengalami gagal panen, sehingga persediaan barang-
       barang tersebut mengalami penurunan yang sangat
       drastis dan terjadi kelangkaan.
      Di lain pihak, karena sifatnya yang sangat signifikan
       dalam kehidupan, permintaan terhadap berbagai
       barang itu mengalami peningkatan. Harga-harga
       membumbung tinggi jauh melebihi daya beli
       masyarakat. Hal ini sangat berimplikasi terhadap
       kenaikan harga berbagai barang dan jasa lainnya.
Pemikiran Ekonomi al-Maqrizi




   Faktor Human Error

       korupsi dan administrasi yang buruk (corruption and bad
        administration)
       pajak yang berlebihan (Excessive Tax)
       peningkatan sirkulasi mata uang fulus (Excessive Seignorage)
Al MAUDUDI




Abu A’la Al Maududi lahir pada 25 september 1903 di
Aurangbad, Delhi, India. Pendidikan awal beliau di Madrasah
Furqoniyah sebuah sekolah menengah yang menerapkan sistem nalar
modern dan Islam tradisional, Al-maududi tidak mempunyai latar
belakang pendidikan agama yang mendalam, meskipun bukan seorang
ulama, tetapi dia adalah seorang otodidak tang cerdas. Beliau meninggal
pada tanggal 22 september 1979 di Buffalo, New York.
KONSEP SISTEM EKONOMI ISLAM
Tujuan Organisasi Ekonomi
             dalam Islam


Kebebasan   Perkembangan Kerjasama dan
 Individu       Moral    Persaudaraan
Apakah kreditur bisa memastikan, bahwa kita akan
mendapatkan keuntungan pada saat kita berdagang?
M. U. CHAPRA




Umar Chapra Lahir pada tanggal 1 februari 1933 di Pakistan
Saudi Arabia, beliau terkenal dengan kontribusinya mengenai
perkembangan ekonomi islam selama 3 dekade. Islam
menikmati kebangkitannya baru pada              3-4 dekade
terakhir, dikarenakan sebagian besar negara muslim adalah
negara miskin dengan tingkat pembangunan ekonomi yang
rendah.
Sistem Ekonomi
Kapitalisme
 Menempatkan kepentingan pribadi diatas
  kepentingan sosial.
Sosialisme
 Menunjukkan ketidakpercayaan secara penuh
  kepada kemampuan dalam mengelola
  kepemilikan pribadi.
Elemen-elemen Strategis yang penting
       dalam ekonomi islam

         Penyaringan yang merata

                Motivasi

             Restrukturisasi

              Peran Negara
Keuangan Publik


Zakat

Pajak
• Tidak memberatkan
• Dibelanjakan sesuai tujuan awal pengumpulan
Prinsip Pengeluaran
•   Kemaslahatan masyarakat
•   Menghapus penderitaan
•   Mayoritas lebih besar diutamakan
•   Yang menerima manfaat harus menanggung
    biayanya
MONZER KAHF



• Monzer      Al-Khaf     termasuk   orang    pertama    yang
  mengaktualisasikan analisis pengguna beberapa institusi
  islam (seperti zakat) terhadap agregat ekonomi. Menerbitkan
  buku yang berjudul “Ekonomi Islam: Telaah Analitik Terhadap
  Fungsi Sistem Ekonomi Islam”, Dikatakan bahwa karyanya itu
  memiliki awal sebuah “Analisis Matematika” ekonomi yang
  saat ini menjadikan kecenderungan ekonomi muslim.
Teori Konsumsi
• Rasionalisme Islam
 Alternatif yang konsisten dengan nilai-nilai Islam.
• Kepercayaan akan hari Akhir
  Tindakan di kehidupan sekarang dan akibatnya di kehidupan akhirat.

• Konsep Kesuksesan
 Taat kepada Allah dan pelarangan akan penimbunan harta.
• Konsep Kekayaan
 Digunakan untuk kepentingan dan kebutuhan manusia.
• Konsep Barang
 Barang-barang yang bermanfaat secara ekonomi.
Etika Konsumen
• Final Spending bagi seorang individu dalam analisa
  kahf sebagai berikut :
  FS = (Y-S) + (S-SZ)
  FS = (Y-SY) + (SY-ZSY). Atau
  Fs = Y(I-ZS)
•
  Ket :
• FS : Final Spending
  s : Presentasi Y yang di tabung
  Y : Pendapatan
  S : total tabungan
  z : presentasi zakat
  semakin tinggi s, maka semakin keci FS
STRUKTUR PASAR

Kebebasan



Keterlibatan Pemerintah dalam Pasar



Aturan-aturan Permainan Ekonomi Islam
Aspek-aspek Makro Ekonomi Islam

               Zakat

          Pelarangan Riba

       Bunga, Sewa dan Modal

               Qirad
Aktualisasi syariah

More Related Content

What's hot

Manajemen keuangan syariah
Manajemen keuangan syariahManajemen keuangan syariah
Manajemen keuangan syariahRidwan Munir
 
Teori perdagangan internasional
Teori perdagangan internasionalTeori perdagangan internasional
Teori perdagangan internasionallaila sekar
 
Murabahah salam istishna'
Murabahah salam istishna'Murabahah salam istishna'
Murabahah salam istishna'Marhamah Saleh
 
Kelompok 08 ppt bank syariah
Kelompok 08 ppt bank syariahKelompok 08 ppt bank syariah
Kelompok 08 ppt bank syariahPT. TERSERAH ANDA
 
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuanganSoal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuanganM Nasution
 
Konsep Kewirausahaan Dalam Islam
Konsep Kewirausahaan Dalam IslamKonsep Kewirausahaan Dalam Islam
Konsep Kewirausahaan Dalam IslamAbida Muttaqiena
 
Akuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank SyariahAkuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank SyariahPhuji Maisaroh
 
Proposal studi kelayakan_bisnis_cafe
Proposal studi kelayakan_bisnis_cafeProposal studi kelayakan_bisnis_cafe
Proposal studi kelayakan_bisnis_cafe20risman
 
Analisa Kinerja Bank
Analisa Kinerja BankAnalisa Kinerja Bank
Analisa Kinerja BankEko Mardianto
 
Keputusan pembiayaan 1 (fianncing decission)
Keputusan pembiayaan 1 (fianncing decission)Keputusan pembiayaan 1 (fianncing decission)
Keputusan pembiayaan 1 (fianncing decission)Throne Rush Indo
 
sejarah pemikiran ekonomi islam
sejarah pemikiran ekonomi islamsejarah pemikiran ekonomi islam
sejarah pemikiran ekonomi islamAbida Muttaqiena
 
Perbedaan ekonomi kapitalisme, sosialisme dan islam
Perbedaan ekonomi kapitalisme, sosialisme dan islamPerbedaan ekonomi kapitalisme, sosialisme dan islam
Perbedaan ekonomi kapitalisme, sosialisme dan islamMiftah Iqtishoduna
 

What's hot (20)

Ekonomi Makro Islam
Ekonomi Makro IslamEkonomi Makro Islam
Ekonomi Makro Islam
 
kemampuan dalam kewirausahaan
 kemampuan dalam kewirausahaan kemampuan dalam kewirausahaan
kemampuan dalam kewirausahaan
 
Keuangan Syariah
Keuangan SyariahKeuangan Syariah
Keuangan Syariah
 
Manajemen keuangan syariah
Manajemen keuangan syariahManajemen keuangan syariah
Manajemen keuangan syariah
 
Teori perdagangan internasional
Teori perdagangan internasionalTeori perdagangan internasional
Teori perdagangan internasional
 
ETIKA BISNIS ISLAMI.pptx
ETIKA BISNIS ISLAMI.pptxETIKA BISNIS ISLAMI.pptx
ETIKA BISNIS ISLAMI.pptx
 
Murabahah salam istishna'
Murabahah salam istishna'Murabahah salam istishna'
Murabahah salam istishna'
 
Kelompok 08 ppt bank syariah
Kelompok 08 ppt bank syariahKelompok 08 ppt bank syariah
Kelompok 08 ppt bank syariah
 
Koperasi syariah dan pembiayaan
Koperasi syariah dan pembiayaanKoperasi syariah dan pembiayaan
Koperasi syariah dan pembiayaan
 
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuanganSoal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
 
Konsep Kewirausahaan Dalam Islam
Konsep Kewirausahaan Dalam IslamKonsep Kewirausahaan Dalam Islam
Konsep Kewirausahaan Dalam Islam
 
MODEL BISNIS CANVAS
MODEL BISNIS CANVASMODEL BISNIS CANVAS
MODEL BISNIS CANVAS
 
Akuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank SyariahAkuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank Syariah
 
Proposal studi kelayakan_bisnis_cafe
Proposal studi kelayakan_bisnis_cafeProposal studi kelayakan_bisnis_cafe
Proposal studi kelayakan_bisnis_cafe
 
Analisa Kinerja Bank
Analisa Kinerja BankAnalisa Kinerja Bank
Analisa Kinerja Bank
 
3.metodologi ekonomi islam
3.metodologi ekonomi islam3.metodologi ekonomi islam
3.metodologi ekonomi islam
 
Proses kewirausahaan
Proses kewirausahaanProses kewirausahaan
Proses kewirausahaan
 
Keputusan pembiayaan 1 (fianncing decission)
Keputusan pembiayaan 1 (fianncing decission)Keputusan pembiayaan 1 (fianncing decission)
Keputusan pembiayaan 1 (fianncing decission)
 
sejarah pemikiran ekonomi islam
sejarah pemikiran ekonomi islamsejarah pemikiran ekonomi islam
sejarah pemikiran ekonomi islam
 
Perbedaan ekonomi kapitalisme, sosialisme dan islam
Perbedaan ekonomi kapitalisme, sosialisme dan islamPerbedaan ekonomi kapitalisme, sosialisme dan islam
Perbedaan ekonomi kapitalisme, sosialisme dan islam
 

Viewers also liked

Power point manajemen keuangan
Power point manajemen keuanganPower point manajemen keuangan
Power point manajemen keuanganPadma Sarita
 
Fiqih Muamalah - Konsep Harta dalam Islam
Fiqih Muamalah - Konsep Harta dalam IslamFiqih Muamalah - Konsep Harta dalam Islam
Fiqih Muamalah - Konsep Harta dalam IslamHaristian Sahroni Putra
 
baitul mal bil tamwil Baitul Mal biltamwil
baitul mal bil tamwil Baitul Mal biltamwilbaitul mal bil tamwil Baitul Mal biltamwil
baitul mal bil tamwil Baitul Mal biltamwilMahasiswa Kupu-kupu
 
Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...
Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...
Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...Jiantari Marthen
 
PPT LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
PPT LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAMPPT LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
PPT LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAMwafa khairani
 
Jurnal pemasaran internasional
Jurnal pemasaran internasionalJurnal pemasaran internasional
Jurnal pemasaran internasionalpangarso_adi
 
HARTA DALAM ISLAM
HARTA DALAM ISLAMHARTA DALAM ISLAM
HARTA DALAM ISLAMNurul Husna
 

Viewers also liked (10)

Power point manajemen keuangan
Power point manajemen keuanganPower point manajemen keuangan
Power point manajemen keuangan
 
Bab 01. overview managemen keuangan
Bab 01. overview managemen keuanganBab 01. overview managemen keuangan
Bab 01. overview managemen keuangan
 
Fiqih Muamalah - Konsep Harta dalam Islam
Fiqih Muamalah - Konsep Harta dalam IslamFiqih Muamalah - Konsep Harta dalam Islam
Fiqih Muamalah - Konsep Harta dalam Islam
 
baitul mal bil tamwil Baitul Mal biltamwil
baitul mal bil tamwil Baitul Mal biltamwilbaitul mal bil tamwil Baitul Mal biltamwil
baitul mal bil tamwil Baitul Mal biltamwil
 
Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...
Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...
Makalah manajemen pemasaran (studi kasus marketing mix pt. gudang garam) jian...
 
Konsep Harta Dalam Islam
Konsep Harta Dalam IslamKonsep Harta Dalam Islam
Konsep Harta Dalam Islam
 
PPT LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
PPT LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAMPPT LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
PPT LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
 
Jurnal pemasaran internasional
Jurnal pemasaran internasionalJurnal pemasaran internasional
Jurnal pemasaran internasional
 
Manajemen keuangan
Manajemen keuanganManajemen keuangan
Manajemen keuangan
 
HARTA DALAM ISLAM
HARTA DALAM ISLAMHARTA DALAM ISLAM
HARTA DALAM ISLAM
 

Similar to Aktualisasi syariah

Sejarah pemikiran ekonomi syariah
Sejarah pemikiran ekonomi syariahSejarah pemikiran ekonomi syariah
Sejarah pemikiran ekonomi syariahmas karebet
 
Sejarah peradaban islam Masa Bani Abbasiyah
Sejarah peradaban islam Masa Bani AbbasiyahSejarah peradaban islam Masa Bani Abbasiyah
Sejarah peradaban islam Masa Bani AbbasiyahMahad Alzaytun
 
sejarahperadabanislam.pdf
sejarahperadabanislam.pdfsejarahperadabanislam.pdf
sejarahperadabanislam.pdfssuser430884
 
kemajuan dinasti abbasiyah.pptx
kemajuan dinasti abbasiyah.pptxkemajuan dinasti abbasiyah.pptx
kemajuan dinasti abbasiyah.pptxKhoirunnisa174298
 
Sejarah sistem perekonomian islam dari masa ke masa
Sejarah sistem perekonomian islam dari masa ke masaSejarah sistem perekonomian islam dari masa ke masa
Sejarah sistem perekonomian islam dari masa ke masaogie nirwan
 
6. Bani Abbasiyah.pdf
6. Bani Abbasiyah.pdf6. Bani Abbasiyah.pdf
6. Bani Abbasiyah.pdfanmahfuzah
 
Peran dan kontribusi bani umayyah bagi peradaban islam
Peran dan kontribusi bani umayyah bagi peradaban islamPeran dan kontribusi bani umayyah bagi peradaban islam
Peran dan kontribusi bani umayyah bagi peradaban islamMasmasthar YanghAndal
 
S p-i-dinasti-umayyah
S p-i-dinasti-umayyahS p-i-dinasti-umayyah
S p-i-dinasti-umayyahLtfltf
 
Perkembangan ilmu pengetahuan sampai masa abbasiyyah 2
Perkembangan ilmu pengetahuan sampai masa abbasiyyah 2Perkembangan ilmu pengetahuan sampai masa abbasiyyah 2
Perkembangan ilmu pengetahuan sampai masa abbasiyyah 2Lilik Nadya Mustika
 
Sumbangan Tamadun Islam Terhadap Peradaban Dunia (Ilmu Pengetahuan dan Ekonomi)
Sumbangan Tamadun Islam Terhadap Peradaban Dunia (Ilmu Pengetahuan dan Ekonomi)Sumbangan Tamadun Islam Terhadap Peradaban Dunia (Ilmu Pengetahuan dan Ekonomi)
Sumbangan Tamadun Islam Terhadap Peradaban Dunia (Ilmu Pengetahuan dan Ekonomi)Naz Cloud
 
Bab 5 bani umayah
Bab 5 bani umayahBab 5 bani umayah
Bab 5 bani umayah2805khusna
 
Periode pemerintahan bani abasiyah
Periode pemerintahan bani abasiyahPeriode pemerintahan bani abasiyah
Periode pemerintahan bani abasiyahLilik Nadya Mustika
 

Similar to Aktualisasi syariah (20)

Sejarah pemikiran ekonomi syariah
Sejarah pemikiran ekonomi syariahSejarah pemikiran ekonomi syariah
Sejarah pemikiran ekonomi syariah
 
Sejarah peradaban islam Masa Bani Abbasiyah
Sejarah peradaban islam Masa Bani AbbasiyahSejarah peradaban islam Masa Bani Abbasiyah
Sejarah peradaban islam Masa Bani Abbasiyah
 
sejarahperadabanislam.pdf
sejarahperadabanislam.pdfsejarahperadabanislam.pdf
sejarahperadabanislam.pdf
 
Islam di spanyol
Islam di spanyolIslam di spanyol
Islam di spanyol
 
kemajuan dinasti abbasiyah.pptx
kemajuan dinasti abbasiyah.pptxkemajuan dinasti abbasiyah.pptx
kemajuan dinasti abbasiyah.pptx
 
Sejarah sistem perekonomian islam dari masa ke masa
Sejarah sistem perekonomian islam dari masa ke masaSejarah sistem perekonomian islam dari masa ke masa
Sejarah sistem perekonomian islam dari masa ke masa
 
6. Bani Abbasiyah.pdf
6. Bani Abbasiyah.pdf6. Bani Abbasiyah.pdf
6. Bani Abbasiyah.pdf
 
Bab 6 (1)
Bab 6 (1)Bab 6 (1)
Bab 6 (1)
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Peran dan kontribusi bani umayyah bagi peradaban islam
Peran dan kontribusi bani umayyah bagi peradaban islamPeran dan kontribusi bani umayyah bagi peradaban islam
Peran dan kontribusi bani umayyah bagi peradaban islam
 
S p-i-dinasti-umayyah
S p-i-dinasti-umayyahS p-i-dinasti-umayyah
S p-i-dinasti-umayyah
 
Abbasiyah
AbbasiyahAbbasiyah
Abbasiyah
 
Perkembangan ilmu pengetahuan sampai masa abbasiyyah 2
Perkembangan ilmu pengetahuan sampai masa abbasiyyah 2Perkembangan ilmu pengetahuan sampai masa abbasiyyah 2
Perkembangan ilmu pengetahuan sampai masa abbasiyyah 2
 
Sumbangan Tamadun Islam Terhadap Peradaban Dunia (Ilmu Pengetahuan dan Ekonomi)
Sumbangan Tamadun Islam Terhadap Peradaban Dunia (Ilmu Pengetahuan dan Ekonomi)Sumbangan Tamadun Islam Terhadap Peradaban Dunia (Ilmu Pengetahuan dan Ekonomi)
Sumbangan Tamadun Islam Terhadap Peradaban Dunia (Ilmu Pengetahuan dan Ekonomi)
 
Bab 5 bani umayah
Bab 5 bani umayahBab 5 bani umayah
Bab 5 bani umayah
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Bab 6
 
Bab 6 form 4
Bab 6 form 4Bab 6 form 4
Bab 6 form 4
 
Masa bani umayah
Masa bani umayahMasa bani umayah
Masa bani umayah
 
Periode pemerintahan bani abasiyah
Periode pemerintahan bani abasiyahPeriode pemerintahan bani abasiyah
Periode pemerintahan bani abasiyah
 
Materi 3
Materi 3Materi 3
Materi 3
 

Aktualisasi syariah

  • 1. AKSYAR KE-1 Disampaikan oleh : Heru Prasetyo | Rezky Izhardhi | M. Ikhsan I.| Hendra Setyawan | Eko Wayandi | M. Muchlis F. AKTUALISASI SHARIA EKONOMI ECONOMIC SYARIAH FORUM
  • 2. PEMIKIRAN PRA KLASIK Para ilmuan mengecam praktek bunga (riba)
  • 3. Pemikiran Pra Klasik Zaman Yunani Kuno Istilah ekonomi pertama di Kenal pada zaman yunani kuno oleh Xenophone. Pada zaman ini bunga atau riba dikecam oleh para ilmuan asal Yunani kuno seperti Plato, Aristoteles, dan Xenopone.
  • 4. Pemikiran Pra Klasik Zaman Romawi Kuno Pada zaman Romawi kuno bidang keilmuan memang kurang berkembang pesat, sehingga tidak ada tokoh yang terkenal dan pemikiran tentang ekonomi dipengaruhi oleh pemikiran Yunani kuno sehingga melarang adanya riba.
  • 5. PEMIKIRAN KLASIK PENCURIAN KARYA PEMIKIRAN EKONOM ISLAM
  • 6. Pemikiran Klasik Beberapa pemikiran ekonom muslim yang dicuri tanpa pernah disebut sumber kutipannya : • Teori Pareto Optimum yang diambil dari Najul Balaghah Imam Ali; • Beberapa Bab Ihya Ulumuddin Al-Ghazali disalin oleh Bar Hebraeus (pendeta Syriac Jacobite Church); • Gresham Law dan Oresme Treatise dari kitab Ibnu Taimiyah; • Bab dalam Buku Al-Ghazali (Tahafut Al Falasifa, Maqasid Falasifa, Al Munqid, Misykat al Anwar dan Ihya) banyak disalin Raymond Martini Pendeta Gereja Spanyol Ordo Domincian; • Banyak bab dari al-Farabi yang disalin St. Thomas Aquinas • Karya Abu Ubaid Al-Amwal diduga merupakan pemberi inspirasi bagi The Wealth of Nations-nya Adam Smith.
  • 7. THE GREAT GAP DAN PEREKONOMIAN ISLAM
  • 8. THE GREAT GAP 1058 M s/d 1466 M Keadaan Eropa saat The Dark Age begitu suram. Istana rumah dan benteng terlihat kumuh. Mengambarkan perokonomian saat itu bergitu buruk
  • 9. Berbeda dengan keadaan Eropa, pada masa the dark age Eropa adalah masa kegemilangan Islam. Istana terlihat begitu indah, mewah, dan megah.
  • 10. THE GREAT GAP (450 H s/d 850 H) Eropa begitu Gelap Gulita, tidak ada lampu-lampu penerangan. Jalan-jalan berlumpur dan licin, tidak perbaikan jalan yang baik.
  • 11. Keadaan jauh berbeda pada pihak Islam, jalan-jalan begitu terang-benderang. Jalan-jalan tidak lagi berlumpur. jalan-jalan sudah diaspal dan bagus.
  • 12. TRADISI DAN PRAKTEK EKONOMI PADA MASA RASULULLAH SAW
  • 13. SEBELUM ISLAM DATANG  Perdagangan merupakan dasar perekonomian bangsa  Banyak menggunakan sistem ribawi  Menggunakan dinar dan dirham sebagai mata uang
  • 14. SETELAH RASULULLAH SAW MENJADI KHALIFAH Pendirian lembaga Baitul Mal Pendapatan Sumber – sumber pendapatan negara berasal dari Kharaj, Zakat, Khums, Jizyah, Kaffarah dan harta waris dari orang yang tidak memiliki hak waris. Pengeluaran Dialokasikan untuk penyebaran Islam, pendidikan dam kebudayaan, pengembangan ilmu pengetahuan, pengembangan infrastruktur, pembangunan armada perang dan keamanan, dan penyediaan layanan kesejahteraan sosial
  • 15. ◦ Instrumen Kebijakan Fiskal  Peningkatan Pendapatan Nasional Dan Tingkat Partisipasi Kerja  Kebijakan Pajak  Anggaran  Kebijakan Fiskal Khusus ◦ Kebijakan Moneter  Penawaran Dan Permintaan Uang  Pemercepatan Peredaran Uang  Pengaruh Kebijakan Fiskal Terhadap Nilai Uang  Mobilisasi Dan Utilitas Tabungan
  • 16. Tradisi dan Praktek Ekonomi Masa Pemerintahan Al-Khulafa Al-Rasyidun  Abu Bakar ash-Shidiq ◦ Pemerataan Dana Baitul Mal ◦ Pembagian Tanah Hasil Taklukan  Umar ibn al-Khattab ◦ Pembagian Administrasi Pemerintah ◦ Pendirian Cabang-Cabang Lembaga Baitul Mal ◦ Klasifikasi dan Alokasi Pendapatan Negara
  • 17.  Utsman ibn Affan ◦ Pengembangan Sumber Daya Alam ◦ Pembentukan Armada Laut ◦ Pembagian Tanah – Tanah Negara Kepada Individu – Individu untuk reklamasi dan dan kontribusi kepada Baitul Mal  Ali bin Abi Thalib ◦ Pemerataan Dana Baitul Mal ◦ Menarik diri dari daftar penerima dana bantuan Baitul Mal ◦ Menetapkan pajak hasil hutan dan sayuran ◦ Pencetakan mata uang koin atas nama negara Islam
  • 18. Tradisi dan Praktek Ekonomi Masa Daulah Umawiyah ( 41 – 1321H / 661 – 750M )  Khalifah Muawiyah ibn Abi Sofyan ◦ Pendirian Kantor Dinas ◦ Penertiban Angkatan Perang ◦ Mencetak Mata Uang  Khalifah Abduk Malik ibn Marwan ◦ Konflik Dengan Pihak Romawi ◦ Pembenahan Administrasi Pemerintahan ◦ Penggunaan Bahasa Arab Sebagai Bahasa Resmi Administrasi Pemerintahan Islam
  • 19.  Khalifah Umar ibn Abdul Aziz ◦ Ajaran Islam Kembali Diterapkan ◦ Memprioritaskan Pembangunan Dalam Negeri ◦ Mengurangi Beban Pajak Bagi Kaum Nasrani ◦ Menghapus Pajak Bagi Kaum Muslimin ◦ Pelarangan Penjualan Tanah Garapan ◦ Penerapan Kebijakan Otonomi Daerah ◦ Pembukaan Jalur Perdagangan Bebas ◦ Pemberian Lapangan Kerja Produktif Kepada Masyarakat Luas
  • 20. Tradisi dan Praktek Ekonomi Masa Daulah Abbasiyah ( 132-656H / 750-1258M )  Menurut Ahmad Syalabi pemerintahan Bani Abbasiyah dibagi menjadi 3 periode, yaitu : ◦ Periode pertama, berlangsung dari tahun 132 H s/d 232 H. Pada masa ini kekuasaan berada di tangan khalifah secara penuh ( Masa Keemasan ) ◦ Periode kedua, berlangsung dari tahun 232 H sampai 590 H. Pada masa ini kekuasaan politik berpindah kepada golongan Turki (232H-334H), Bani Buwaih (334-447H), dan Bani Saljuq (447-590H) ◦ Periode ketiga, berlangsung dari tahun 590H sampai 656H. Pada masa ini kekuasaan kembali di tangan khalifah, tetapi hanya di Baghdad dan sekitarnya.
  • 21. ◦ Abdullah al-Saffah (132 – 136 H)  Pada masa ini Daulah Abbasiyah belum mencapai masa keemasannya, karena perilaku buruk al-Saffah yang menggunakan dana Baitul Mal untuk kepentingannya. ◦ Abu Ja’far al-Manshur (136 – 148 H)  Merupakan pembina sesungguhnya Daulah Abbasiyah, karena banyak melakukan konsolidasi dan penertiban administrasi birokrasi.  Pada masa ini perbendaharan negara dapat dikatakan tidak ada karena khalifah sebelumnya al-Saffah  Ketika Khallifah al-Manshur wafat ia meninggalkan dana Baitul Mal sebesar 810 juta dirham.
  • 22. Khalifah al-Mahdi (158 – 169 H) • Basrah menjadi pelabuhan yang sangat penting, karena merupakan jalur transit perdagangan antara Timur dan Barat. • Mengeluarkan berbagai kebijakan yang meringankan para kamum tani dan sektor perdagangan. Khalifah Harun al-Rasyid (170 – 193 H) • Daulah Abbasiyah mencapai puncaknya • Menunjuk seorang wazir yang menjadi kepala dari beberapa diwan • Di tunjuknya Qadi Abu Yusuf yang membuat Kitab al-Kharaj Khalifah al-Ma’mun (198 – 218 H) • Mengalokasikan dana Baitul Mal untuk gaji para penterjemah • Melakukan pembanguna sekolah – sekolah dan yang termasyhur adalah pembangunan Baitul al-Hikmah • Baghdad menjadi pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan
  • 23. Tradisi dan Praktek Ekonomi Masa Daulah Turki Usmani ( 1300 – 1924 M) Pendiri Daulah Turki Usmani – Padisyah al –Usman ( 1300 M ) Masa Kemasan – Muhammad al- Fatih ( 1451 – 1484 M ) – Sultan Sulaiman al – Qanuni ( 1520 – 1566 M) Perkembangan Ekonomi – Menggunakan sistem desentralisasi dalam mengatur pemungutan pajak – Menggunakan Undang-Undang Agraria – Melakukan pencetakan mata uang
  • 24. PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM ABU YUSUF 113 H - 182 H
  • 25. Sistem al-Kharaj (pajak Tanah) menurut Abu Yusuf Tanah di luar wilayah Arabia Tanah di wilayah Arabia (kepemilikan negara)
  • 26. wilayah arabia yang kalah dalam perang (usyr) tidak didistribusikan (kharaj) tanah taklukan didistribusikan kepada yang merebut tanah tersebut (usyr) tanah milik orang islam (usyr) Tanah di Luar Wilayah ditahan oleh negara (usyr atau arabia kharaj) penduduk masuk islam (usyr) tanah di bawah perjanjian damai penduduk tidak masuk islam (kharaj atau membayar sesuai perjanjian)
  • 27. Tanah di wilayah Arabia (kepemilikan Negara) Menghidupkan tanah yang mati (Ihya’ al-Mawat) Institusi Iqta Tanah milik negara yang Iqta merupakan prosedur dari mati, apabila seseorang pemberian tanah kosong yang mengolah dan menghidupkan dilakukan oleh negara kepada tanah yang mati, maka ia akan mereka yang telah berjasa bagi memperoleh hak kepemilikan kaum muslim dan negara islam. atasnya dan boleh mengembangkannya untuk keuntungannya sendiri.
  • 28. MEKANISME PASAR Kurva permintaan / demand Formulasi Kurva permintaan / demand Harga inilah yang dikritisi dan dibantah oleh Abu Yusuf bahwa “Pada kenyataannya tudak selalu terjadi karena persediaan barang sedikit maka harga akan mahal P2 dan bila persediaan barang melimpah maka harga akan murah Kadang-kadang makanan berlimpah P1 tetapi tetap mahal dan makanan sangat sedikit namun tetap murah. Jumlah Q1 Q2
  • 29. MEKANISME PASAR Kurva Penawaran / Supply Harga Harga tidak bergantung pada permintaan saja tetapi juga bergantung pada kekuatan P2 penawaran. P1 Jumlah Q1 Q2
  • 30. PEMIKIRAN EKONOMI IMAM ASY-SYAIBANI 132 H/750 M - 189 H/804 M
  • 31. Pemikiran Ekonomi Asy Syaibani KITAB AL-KASB EKONOMI KONVENSIONAL EKONOMI ISLAM aktivitas yang menghasilkan barang atau Definisinya yaitu aktivitas menghasilkan jasa disebut sebagai aktivitas produksi barang dan jasa yang halal saja yang dapat disebut sebagai aktivitas produksi. barang atau jasa itu mempunyai utilitas barang atau jasa mempunyai utilitas jika (nilai-guna). mengandung kemaslahatan. nilai guna suatu barang atau jasa nilai guna suatu barang atau jasa ditentukan oleh keinginan (wants) orang ditentukan oleh maqasid syariah dan ini per orang dan ini bersifat subjektif bersifat obyektif terhadap perilaku produsen.
  • 32. Pemikiran Ekonomi Asy Syaibani KEKAYAAN DAN KEFAKIRAN keutamaan sifat-sifat kaya, sifat-sifat fakir mempunyai kedudukan yang lebih tinggi. Ia menyatakan apabila manusia telah merasa cukup dari apa yang dibutuhkan kemudian bergegas pada kebajikan, sehingga mencurahkan perhatian pada urusan akhiratnya, adalah lebih baik bagi mereka.
  • 33. Pemikiran Ekonomi Asy Syaibani KLASIFIKASI USAHA-USAHA PEREKONOMIAN usaha-usaha perekonomian dari segi hukum fardu kifayah fardu ‘ain
  • 34. PEMIKIRAN EKONOMI ABU UBAID (154 H – 224 H)
  • 35. Pemikiran Ekonomi Abu Ubaid SUMBER Keuangan Publik PENERIMAAN KEUANGAN NEGARA Fa’I Shadaqah / Zakat Kharaj Usyr Jizyah penghasilan tanah zakat tanaman dan taklukan kaum pajak tahunan yang Khumus buah-buahan (QS. muslimin dengan jalan wajib diserahkan Al-An’am: damai yang pemiliknya menawarkan untuk oleh non-muslim 1/5 dari ghanimah 141), kedua usyr mengolah tanah itu sebagai jaminan atas (rampasan adalah sesuatu yang sebagai pengganti keamanan perang), rikaz adan diambil dari harta sewa tanah dan jiwa, harta, dan luqathah kafir zimmi yang bersedia memberikan kebebasan melintas untuk sebahagian dari hasil beribadah. perdagangan (cukai produksinya. 50:50 dagang)
  • 36. Pemikiran Ekonomi Abu Ubaid Iqta Tanah yang diberikan oleh kepala negara kepada seorang rakyatnya untuk menguasai sebidang tanah dengan mengabaikan yang lainnya. Ihya al-Mawat Hukum Membuka kembali lahan(tanah) yang Pertanahan mati itu dengan membersihkannya, mengairi, mendirika n bangunan dan menanamkan kembali benih-benih kehidupan pada lahan tersebut Hima / Perlindungan Tanah yang tidak berpenduduk yang dilindungi oleh negara untuk keperluan mengembala binatang ternak oleh seluruh umat Islam
  • 37. Pemikiran Ekonomi Abu Ubaid PERANAN NEGARA DALAM PEREKONOMIAN • Azas pengelolaan harta didasarkan atas ketakwaan kepada Allah Swt • Keberadaan kekayaan pada komunitas kaum muslimin merupakan tanggungjawab seluruhnya, dan kepala negara berhak menggunakannya demi kepentingan seluruh kaum muslimin • Pemerintah bertanggungjawab atas keamanan, kesejahteraan, melindungi hak-hak rakyat, mengatur kekayaan publik dan menjamin terpeliharanya maqasid syariah
  • 38. Pemikiran Ekonomi Abu Ubaid • Keadilan menjadi prinsip dasar dalam misi khlaifah • Khlaifah (pemerintah) menetapkan hukum berdasarkan Al-Quran dan As-Sunnah dan harus menyayangi rakyatnya • Negara bertugas menegakan nilai-nilai keadilan sosial, mengatur keuangan negara seefektif mungkin dan menyediakan kebutuhan pokok, fasilitas umum, distribusi pendapatan yang berkeadilan
  • 39. Pemikiran Ekonomi Abu Ubaid FUNGSI UANG • Standard nilai (standard of exchange value) • Alat Tukar (medium of exchange) • Mendukung uang logam dari emas dan perak dalam teori ekonomi konvensional
  • 40. Pemikiran Ekonomi Imam Yahya bin Umar *Imam Yahya bin ‘Umar merupakan salah seorang fuqaha mazhab maliki. Beliau lahir pada tahun 213 H dan dibesarkan di kordova, Spanyol *Karya-karya Imam Yahya bin ‘Umar: kitab al-Muntakhabah fi Ikthtisar al-Mustakhrijah fi al-fiqh al-Maliki dan al-ahkam al-suq.
  • 41. Pemikiran Ekonomi Imam Yahya bin Umar Penetapan Kebebasan Mekanisme Harga Harga Ekonomi dan Peranan Undang-Undang Penimbunan Barang (Ihtikar)
  • 42. Pemikiran Ekonomi Al-Ghazali Kebanyakan apabila kita mendengar nama al-Ghazali maka pikiran kita langsung tertuju pada kitab Ihya Ulum ad-Din yang menjadi master piece beliau dan tentunya yang terlintas dalam benak kita bahwa beliau adalah seorang sufi yang memumpuni. Jarang kita dapati orang yang mengkaji pemikiran al-Ghazali dari sudut pandang lain selain tasawuf. Dari sudut pandang ekonomi misalnya, walaupun beliau terkenal sebagai seorang yang ahli dibidang tasawuf, bukan berarti beliau tidak memperhatikan masalah-masalah yang lain. Karena latar belakang beliau yang mahir dalam dunia tasawuf maka pemikiran ekonominya pun banyak diwarnai dengan nilai-nilai ketasawufan
  • 43. Maslahah Berdasarkan skala prioritasnya, masalah terbagi menjadi tiga bagian Dharuriyyah (kebutuhan primer) kebutuhan yang harus dipenuhi oleh setiap muslim karena bila tidak dipenuhi maka akan sia-sialah kehidupan di dunia ini Al-hajiyyah (kebutuhan sekunder) kebutuhan yang diperlukan untuk mempermudah melaksanakan kebutuhan dharuri dan menghilangkan kesulitan yang dihadapi dalam melaksanakannya yang termasuk dalam kategori ini adalah rukhsah mangqashar dan menjamak shalat bagi seorang musafir Tahsiniyyah atau kamaliyyah (kebutuhan Tersier) Kebutuhan yang kepenuhannya bertujuan untuk memperindah seseorang dalam melaksanakan sesuatu, antara lain memakai pakaian
  • 44. Evolusi Uang dan Permasalahan Barter Sejak zaman dahulu manusia telah bertransaksi dengan jual beli, jual beli tersebut dilakukan dengan sistem barter, yaitu menukarkan barang yang satu dengan barang lain sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Zaman dahulu dilakukan karena belum adanya mata uang untuk melakukan transaksi. Kelemahan dari barter lebih disebabkannya oleh tidak adanya ukuran yang pasti mengenai samanya nilai suatu barang jika hendak ditukarkan, Untuk mengatasi masalah ini Ghazali menjelaskan bahwa dalam sistem barter tidak sesuai untuk diterapkan dimasanya. Menurut Ghazali kesulitan barter disebabkan oleh: • Transaksi akan sulit karena transaksi akan terjadi apabila kedua pihak yang mengadakan pertukaran sepakat untuk bertransaksi • Tidak adanya alat untuk menilai suatu barang • menghambat kelancaran berbisnis karena pembayarannya selalu tertunda
  • 45. RIBA DAN PERTUKARAN UANG Uang adalah alat tukar bukan hanya sebagai komoditas perdagangan, begitu setidaknya pandangan dalam islam. Karena dengan adanya batasan ini segala praktek ketidakadilan, ketidakjujuran, dan kezaliman dalam transaksi akan ditinggalkan karena dalam islam itu sebuah larangan (riba)
  • 46. Aktifitas Poduksi Ghazali mengemukakan beberapa alasan mengapa Pengelompokan seseorang harus melakukan Aktifitas Produksi aktifitas ekonomi Untuk memenuhi kebutuhan hidup, seperti sandang, papan dan pangan Industri Dasar Untuk mensejaterakan keluarga dengan cara Aktifitas menikah dan membina rumah tangga Penunjang Membantu orang yang Aktifitas membutuhkan Pelengkap
  • 47. Pemikiran Ekonomi Ibnu Hazm Masalah Sewa Tanah dan Kaitannya Dengan Pemerataan Kesempatan Diantara pernyataan Ibnu Hazm berkenaan dengan sewa tanah adalah: “Menyewakan tanah sama sekali tidak diperbolehkan, baik untuk bercocok tanam, perkebunan, mendirikan bangunan, baik untuk jangka pendek, jangka panjang, maupun tanpa batas waktu tertentu, bila hal ini terjadi, hukum sewa-menyewa batal selamanya”. Selanjutnya, Ibu Hazm menyatakan: “Dalam persoalan tanah tidak boleh dilakukan kecuali muzara’ah (penggarapan tanah) dengan sistem bagi hasil produksinya atau mugharasah (kerjasama penanaman). Jika terdapan bangunan ditanah itu ikut pada bangunan tetapi tidak masuk dalam penyewaan sama sekali”.
  • 48. • Ibnu Hazm menyebutkan empat kebubtuhan pokok yang memenuhi standar Jaminan kehidupan manusia, yaitu makanan, minuman, pakaian, dan perlindungan sosial bagi (rumah) orang tak mampu • Persoaalan mengenai kewajiban harta lain selain zakat merupakan persoalan yang diperselisihkan oleh fuqaha sebagian fuqaha menyatakan keberadaan kewajiban Mengeluarkan harta yang harus dikeluarkan selain zakat. Pendapat ini juga pendapat sebagian Harta Selain sahabat seperti, Umar ibn AL-Khaththab, Ali bin abi Thalib, abi Dzar al-Ghifari, dll. Zakat • Dalam persoalan zakat Ibnu Hazm menekankan pada status zakat sebagai suatu kewajiban dan juga menekankan peranan harta dalam upaya memberantas kemiskinan. Menurutnya pemerintah sebagai pemungut zakat dapat memberikan sanksi yang tidak membayar zakat. Sengingga orang Zakat mau mengeluarkannya baik secara sukarela maupun terpaksa. • Ibnu Hazm sangat fokus terhadap sistem pajak. Menurutnya, mengeluarkan kewajiban pajak harus dipertimbangkan secara cermat karena apapun kebutuhan seseorang terhadap apa yang Pajak dikeluarkannya akan berpengaruh pada sistem dan jumlah pajak yang dikumpulkan
  • 49. PEMIKIRAN EKONOMI IBNU TAIMIYAH (1263 – 1328 M / 661 – 728 H)
  • 50. Pemikiran Ekonomi Ibnu Taimiyah Hak Milik • Hak milik Individu • Hak milik Sosial atau Kolektif • Hak milik Negara
  • 51. Pemikiran Ekonomi Ibnu Taimiyah KESETARAAN DAN KEADILAN Kompensasi yang setara (‘Iwadh al-mitsl) Harga yang setara (Tsaman al-mitsl) ”Harga yang setara adalah harga standar yang berlaku ketika masyarakat menjual barang-barang daganganya dan secara umum dapat diterima sesuatu yang setara bagi barang-barang tersebut atau barang-barang yang serupa pada waktu dan tempat yang khusus." Upah yang adil (Ujrah al-mitsl) “Berdasarkan tingkat harga yang berlaku di pasar tenaga kerja (tas'ir fil amal)”
  • 52. Pemikiran Ekonomi Ibnu Taimiyah KONSEP LABA YANG ADIL Ibnu Taimiyah mendefinisikan laba yang adil sebagai laba normal yang secara umum diperoleh dari jenis perdagangan tertentu, tanpa merugikan orang lain, Ia menentang tingkat keuntungan yang tidak lazim, bersifat eksploitatif (ghaban fahisy) dengan memanfaatkan ketidakpedulian masyarakat terhadap kondisi pasar yang ada (murtasil).
  • 53. Pemikiran Ekonomi Ibnu Taimiyah KONSEP LABA YANG ADIL Namun, ia tidak boleh mengenakan keuntungan terhadap orang-orang miskin yang lebih tinggi dari pada yang sedang berlaku (al-ribhal- mu'tad), dan sedang sangat membutuhkan (dharurah). Ibnu Taimiyah melarang diskriminasi harga terhadap pembeli atau penjual yang tidak mengetahui harga yang sebenarnya di pasar
  • 54. Pemikiran Ekonomi Ibnu Taimiyah Apakah kurva ini berlaku dalam Ekonomi Islam?
  • 55. Pemikiran Ekonomi Ibnu Taimiyah “Jika penduduk menjual barang-barangnya secara normal (al-wajh al-ma’ruf) tanpa menggunakan cara-cara yang tidak adil kemudian harga tersebut meningkat karena pengaruh kelangkaan barang (yakni penurunan supply) atau karena peningkatan jumlah penduduk (yakni peningkatan demand), kenaikan harga-harga tersebut merupakan kehendak Allah swt. Dalam kasus ini, memaksa penjual untuk menjual barang- barang mereka pada harga tertentu adalah pemaksaan yang salah (ikrah bi ghairi haq).”
  • 56. Pemikiran Ekonomi Ibnu Taimiyah Faktor yang Mempengaruhi Permintaan • Keinginan masyarakat (raghbah) terhadap berbagai jenis barang yang berbeda dan selalu berubah-rubah. • Jumlah para peminat (tullab) terhadap suatu barang. • Lemah atau kuatnya kebutuhan terhadap suatu barang serta besar atau kecilnya tingkat dan ukuran kebutuhan. • Kualitas pembeli, Jika pembeli adalah seorang yang kaya dan terpercaya dalam membayar utang, harga yang diberikan lebih rendah. • Jenis uang yang digunakan dalam transaksi. Harga akan lebih rendah jika pembayaran dilakukan dengan menggunakan uang yang umum dipakai (naqd ra’ij). • Tujuan transaksi yang menghendaki adanya kepemilikan resiprokal di antara kedua belah pihak.
  • 57. PEMIKIRAN EKONOMI AL-MAQRIZI (766 H/1364 M - 845 H/1442 M)
  • 58. Pemikiran Ekonomi al-Maqrizi Uang menurut al-Maqrizi Menurut al-Maqrizi, baik pada masa sebelum maupun setelah kedatangan Islam, mata uang digunakan oleh umat manusia untuk menentukan berbagai harga barang dan biaya tenaga kerja. Untuk mencapai tujuan ini, mata uang yang dipakai hanya terdiri dari emas dan perak. (Al- Maqrizi, al-Nuqud al-Qadimah al-Islamiyah, dalam al-Abb al-Insitas al-Karmali (ed.), Kitab al-Nuqud al-‘Arabiyah wa al-Islamiyah wa ‘Ilm al-Namyat, (Kairo: Maktabah al-Tsaqafah al-Diniyah, 1986), Cet. ke-2, h. 73.) Menurut al-Maqrizi, mengindikasikan bahwa mata uang yang dapat diterima sebagai standar nilai, baik menurut hukum, logika, maupun tradisi, hanya yang terdiri dari emas dan perak. Oleh karena itu, mata uang yang menggunakan bahan selain kedua logam ini tidak layak disebut sebagai mata uang.
  • 59. Pemikiran Ekonomi al-Maqrizi TEORI INFLASI  Dengan mengemukakan berbagai fakta bencana kelaparan yang pernah terjadi di Mesir, al-Maqrizi menyatakan bahwa peristiwa inflasi merupakan sebuah fenomena alam yang menimpa kehidupan masyarakat di seluruh dunia sejak masa dahulu hingga sekarang.  al-Maqrizi membahas permasalahan inflasi secara lebih mendetail. Ia mengklasifikasika inflasi berdasarkan faktor penyebabnya ke dalam dua hal, yaitu inflasi yang disebabkan oleh faktor alamiah dan inflasi yang disebabkan oleh kesalahan manusia
  • 60. Pemikiran Ekonomi al-Maqrizi Faktor Alamiah  Menurut al-Maqrizi, ketika suatu bencana alam terjadi, berbagai bahan makanan dan hasil bumi lainnya mengalami gagal panen, sehingga persediaan barang- barang tersebut mengalami penurunan yang sangat drastis dan terjadi kelangkaan.  Di lain pihak, karena sifatnya yang sangat signifikan dalam kehidupan, permintaan terhadap berbagai barang itu mengalami peningkatan. Harga-harga membumbung tinggi jauh melebihi daya beli masyarakat. Hal ini sangat berimplikasi terhadap kenaikan harga berbagai barang dan jasa lainnya.
  • 61. Pemikiran Ekonomi al-Maqrizi Faktor Human Error  korupsi dan administrasi yang buruk (corruption and bad administration)  pajak yang berlebihan (Excessive Tax)  peningkatan sirkulasi mata uang fulus (Excessive Seignorage)
  • 62. Al MAUDUDI Abu A’la Al Maududi lahir pada 25 september 1903 di Aurangbad, Delhi, India. Pendidikan awal beliau di Madrasah Furqoniyah sebuah sekolah menengah yang menerapkan sistem nalar modern dan Islam tradisional, Al-maududi tidak mempunyai latar belakang pendidikan agama yang mendalam, meskipun bukan seorang ulama, tetapi dia adalah seorang otodidak tang cerdas. Beliau meninggal pada tanggal 22 september 1979 di Buffalo, New York.
  • 64. Tujuan Organisasi Ekonomi dalam Islam Kebebasan Perkembangan Kerjasama dan Individu Moral Persaudaraan
  • 65. Apakah kreditur bisa memastikan, bahwa kita akan mendapatkan keuntungan pada saat kita berdagang?
  • 66. M. U. CHAPRA Umar Chapra Lahir pada tanggal 1 februari 1933 di Pakistan Saudi Arabia, beliau terkenal dengan kontribusinya mengenai perkembangan ekonomi islam selama 3 dekade. Islam menikmati kebangkitannya baru pada 3-4 dekade terakhir, dikarenakan sebagian besar negara muslim adalah negara miskin dengan tingkat pembangunan ekonomi yang rendah.
  • 67. Sistem Ekonomi Kapitalisme  Menempatkan kepentingan pribadi diatas kepentingan sosial. Sosialisme  Menunjukkan ketidakpercayaan secara penuh kepada kemampuan dalam mengelola kepemilikan pribadi.
  • 68. Elemen-elemen Strategis yang penting dalam ekonomi islam Penyaringan yang merata Motivasi Restrukturisasi Peran Negara
  • 69. Keuangan Publik Zakat Pajak • Tidak memberatkan • Dibelanjakan sesuai tujuan awal pengumpulan Prinsip Pengeluaran • Kemaslahatan masyarakat • Menghapus penderitaan • Mayoritas lebih besar diutamakan • Yang menerima manfaat harus menanggung biayanya
  • 70. MONZER KAHF • Monzer Al-Khaf termasuk orang pertama yang mengaktualisasikan analisis pengguna beberapa institusi islam (seperti zakat) terhadap agregat ekonomi. Menerbitkan buku yang berjudul “Ekonomi Islam: Telaah Analitik Terhadap Fungsi Sistem Ekonomi Islam”, Dikatakan bahwa karyanya itu memiliki awal sebuah “Analisis Matematika” ekonomi yang saat ini menjadikan kecenderungan ekonomi muslim.
  • 71. Teori Konsumsi • Rasionalisme Islam Alternatif yang konsisten dengan nilai-nilai Islam. • Kepercayaan akan hari Akhir Tindakan di kehidupan sekarang dan akibatnya di kehidupan akhirat. • Konsep Kesuksesan Taat kepada Allah dan pelarangan akan penimbunan harta. • Konsep Kekayaan Digunakan untuk kepentingan dan kebutuhan manusia. • Konsep Barang Barang-barang yang bermanfaat secara ekonomi.
  • 72. Etika Konsumen • Final Spending bagi seorang individu dalam analisa kahf sebagai berikut : FS = (Y-S) + (S-SZ) FS = (Y-SY) + (SY-ZSY). Atau Fs = Y(I-ZS) • Ket : • FS : Final Spending s : Presentasi Y yang di tabung Y : Pendapatan S : total tabungan z : presentasi zakat semakin tinggi s, maka semakin keci FS
  • 73. STRUKTUR PASAR Kebebasan Keterlibatan Pemerintah dalam Pasar Aturan-aturan Permainan Ekonomi Islam
  • 74. Aspek-aspek Makro Ekonomi Islam Zakat Pelarangan Riba Bunga, Sewa dan Modal Qirad