SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Dasar Hukum Islam Seputar Busana Muslim
Islam merupakan agama yang diturunkan Allah swt kepada Nabi Muhammad saw, yang
mengatur hubungan manusia dengan Allah, dirinya dan dengan sesamanya. Hubungan manusia
dengan Allah meliputi aqidah dan ibadah. Hubungan manusia dengan dirinya meliputi akhlak,
makanan/minuman dan pakaian. Sedangkan hubungan manusia dengan sesamanya meliputi
muamalat dan uqubat.
Islam telah memberikan solusi dalam masalah pribadi yang berkaitan dengan hubungan
manusia dengan dirinya sendiri. Dalam masalah ini, Islam telah menetapkan hukum tertentu,
baik yang berkaitan dengan aktifitasnya maupun benda yang digunakan sebagai sarana dalam
memenuhi aktifitasnya. Hukum-hukum Islam tentang pakaian adalah hukum yang membahas
tentang benda (hukmu al-asyya’), bukan hukum perbuatan (hukmu al-af’al).
Dimana hukum perbuatan terikat dengan al-ahkam al-khamsah (wajib, sunnah, mubah,
makruh dan haram), sedangkan hukum bagi benda adalah halal-haram atau mubah-haram.
Karena pakaian merupakan benda yang digunakan seseorang untuk menutup aurat, maka pakaian
adalah bendanya sedangkan menutup aurat adalah perbuatan atau aktifitasnya. Berkaitan dengan
benda berlaku kaidah ushul: ”Hukum asal suatu benda adalah mubah, selama tidak ada dalil yang
mengharamkannya.” Dengan demikian, hukum benda yang berkaitan dengan pakaian, hukum
asalnya adalah mubah berdasarkan dalil umum, dan menjadi haram apabila ada dalil khusus yang
mengharamkannya. Misalkan, ada pakaian yang diharamkan karena menyerupai umat lain
(berdasarkan dalil tasyabbuh bi al-kuffar).
Kewajiban Menutup Aurat
Syariat Islam telah mewajibkan laki-laki dan wanita untuk menutup aurat, agar masing-
masing bisa menjaga pandangannya. Sebab, aurat adalah bagian tubuh manusia yang tidak boleh
terlihat, baik laki-laki maupun wanita. Sedangkan selain aurat, tidak ada larangan bagi laki-laki
dan wanita untuk melihatnya dengan pandangan yang wajar.
Allah swt berfirman:
”Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk
menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. [QS. Al A’raaf [7] : 26]
Imam Qurthubiy di dalam Tafsir Qurthubiy menyatakan; ayat ini merupakan dalil
wajibnya menutup aurat. Para ulama pun tidak berbeda pendapat mengenai wajibnya menutup
aurat. Mereka hanya berbeda pendapat tentang batasan tubuh mana yang termasuk aurat.
Diriwayatkan dari Aisyah ra, bahwasanya ia berkata:
”Sesungguhnya Asma Binti Abu Bakar datang menemui Rasulullah saw, sedangkan ia
mengenakan pakaian tipis. Nabi saw pun segera berpaling darinya seraya bersabda, ”Wahai
Asma, jika seorang wanita telah akil baligh, tidak boleh tampak darinya kecuali ini dan ini.
Beliau mengisyaratkan wajah dan kedua telapak tangan.” [HR. Abu Dawud]
Di dalam hadist lain dituturkan, bahwa Rasulullah saw bersabda;
”Barangsiapa melihat aurat, hendaklah ia menutupinya.” [HR. Abu Dawud]
”Ada dua golongan manusia yang menjadi penghuni neraka, yang sebelumnya aku tidak
pernah melihatnya; yakni, sekelompok orang yang memiliki cambuk seperti ekor sapi yang
digunakan untuk menyakiti umat manusia; dan wanita yang membuka auratnya dan berpakaian
tipis merangsang berlenggak-lenggok dan berlagak, kepalanya digelung seperti punuk onta.
Mereka tidak akan dapat masuk surga dan mencium baunya. Padahal, bau surga dapat tercium
dari jarak sekian-sekian.” [HR. Muslim]
Dari dalil-dalil di atas tampak jelas kewajiban seorang wanita untuk menutup auratnya.
Bahkan wanita yang menampakkan sebagian atau keseluruhan aurat, berbusana tipis dan
berlenggak-lenggok akan mendapatkan ancaman yang sangat keras dari Allah swt.
Mengenai batasan aurat wanita, jumhur ulama bersepakat bahwa aurat wanita meliputi
seluruh tubuh kecuali muka dan kedua telapak tangan. Dalilnya adalah firman Allah swt [QS. An
Nuur [24] : 31]
Menurut Imam Thabariy, makna yang lebih tepat untuk ”perhiasan yang biasa tampak”
adalah muka dan telapak tangan. Keduanya bukanlah aurat, dan boleh kelihatan di kehidupan
umum. Penafsiran semacam ini didasarkan pula pada sebuah riwayat:
Aisyah ra telah menceritakan, bahwa Asma Binti Abu Bakar masuk ke ruangan wanita
dengan berpakaian tipis, maka Rasulullah saw pun berpaling seraya berkata; ”Wahai Asma,
sesungguhnya perempuan itu jika telah baligh tidak pantas menampakkan tubuhnya kecuali ini
dan ini. Sambil menunjuk telapak tangan dan wajahnya.” [HR. Muslim]
Dengan demikian wanita wajib menutupi auratnya dengan pakaian yang tidak tipis, yaitu
yang tidak memungkinkan apa yang ada di sebaliknya tergambar, dimana warna kulitnya
haruslah tertutup.
Kewajiban Memakai Khimar dan Jilbab
Pembahasan di atas adalah hal yang berkaitan dengan menutup aurat. Dan pembahasan
ini tidak tepat bila dicampuradukkan dengan pembahasan pakaian wanita pada saat berada dalam
kehidupan umum. Dengan kata lain, selain memerintahkan menutup aurat, Syariat Islam juga
mewajibkan wanita untuk memakai busana khusus ketika hendak keluar rumah. Dimana,
kewajiban menutup aurat disatu sisi, sedangkan kewajiban mengenakan busana jilbab+khimar
adalah kewajiban di sisi yang lain. Dua kewajiban ini tidak dapat dicampuradukkan, sehingga
bisa muncul persepsi yang salah terhadap keduanya.
Dalam masalah menutup aurat, Syariat Islam tidak menentukan bentuk pakaian tertentu
untuk dijadikan sebagai penutup aurat, tentu tetap bahan yang tidak tipis dan harus mampu
menutupi warna kulit. Sehingga boleh memakai model dan bahan apapun selama tidak
tasyabbuh bi al-kuffar. Namun ketika seorang muslimah hendak keluar rumah, ia tidak boleh
pergi dengan pakaian sembarang, meskipun pakaian itu sudah dapat menutupi auratnya dengan
sempurna. Dalam hal ini seorang muslimah yang akan keluar rumah wajib memakai kerudung
(khimar) dan jilbab yang dikenakan menutupi pakaian sehari-hari.
Dalil yang menunjukkan kewajiban memakai khimar adalah firman Allah:
”Dan hendaklah mereka mengulurkan kain kerudung ke dadanya…” [QS. An Nuur:31]
Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan;
”Khumur adalah bentuk jamak (plural) dari khimaar, yakni apa-apa yang bisa menutupi
kepala. Khimaar kadang-kadang disebut oleh masyarakat dengan kerudung (al-miqaana’), Sa’id
Bin Jabir berkata, ”wal yadlribna: ulurkanlah kerudung-kerudung mereka di atas kerah mereka,
yakni di atas leher dan dada mereka, sehingga tidak terlihat apa-apa darinya.
Perintah mengenakan jilbab, Allah swt berfirman;
”Hai nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang
mukmin: ”Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka. Yang demikian
itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah
adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [QS. Al Ahzab:59]
Ayat di atas merupakan perintah yang sangat jelas kepada wanita-wanita mukminat
mengenai kewajiban mengenakan jilbab. Adapun yang dimaksud dengan jilbab adalah milhafah
(baju kurung) dan mula’ah (kain panjang yang tidak berjahit). Imam Qurthubiy di dalam Tafsir
Qurthubiy menyatakan, ”Jilbab adalah tsaub al-akbar min al-khimaar (pakaian yang lebih besar
daripada kerudung). Diriwayatkan dari Ibnu ’Abbas dan Ibnu Mas’ud, jilbab adalah ridaa’ (jubah
atau mantel). Adapula yang menyatakan al-qanaa’ (kerudung). Adapun yang benar, jilbab adalah
tsaub yasturu jamii’ al-badan (pakaian yang menutupi seluruh nadan). Dari Ummu ’Athiyyah,
bahwasanya ia berkata, ”Ya Rasulullah, salah seorang wanita diantara kami tidak memiliki
jilbab. Nabi menjawab, ”Hendaknya, saudaranya meminjamkan jilbab untuknya.” [HR. Mulim]
Kemudian jilbab juga disyaratkan untuk diulurkan ke bawah sampai menutupi kedua
telapak kaki. Dalam konteks ini, Ibnu Umar pernah menuturkan:
Rasulullah saw telah bersabda, ”Siapa saja yang mengulurkan pakaiannya karena
sombong Allah tidak akan memandangnya pada hari kiamat.” Ummu Salamah bertanya, ”Lantas,
bagaimana dengan ujung pakaian yang dibuat oleh para wanita?” Rasulullah menjawab,
”Hendaklah diulurkan sejengkal.” Ummu Salamah berkata lagi, ”Kalau begitu, akan tampak
kedua telapak kakinya.” Rasulullah menjawab lagi, Hendaklah diulurkan sehasta dan jangan
ditambah.” [HR. Abu Dawud]
Hadist ini menjelaskan bahwa pakaian luar (jilbab) mesti diulurkan ke bawah sampai
menutupi kedua telapak kaki. Kedua telapak kaki wanita yang telah tertutup dengan kaus kaki
ataupun sepatu tidak cukup dikatakan telah irkha (mengulurkan jilbab ke bawah hingga menutupi
kedua telapak kakinya). Dalam hal ini, yang dipentingkan bukanlah menutup kedua telapak kaki
dengan kaus kaki atau sepatu, tetapi secara nyata mengulurkan jilbab sampai ke bawah.
Subhanallah, jelaslah bahwa wanita wajib mengenakan jilbab dan khimar di atas pakaian
kesehariannya jika hendak keluar rumah. Lalu, apabila seorang muslimah hendak keluar rumah
tapi tidak memiliki jilbab, hendaklah ia meminjam kepada muslimah yang lain yang bersedia
meminjaminya. Jika tidak ada yang meminjaminya, tetap ia tidak boleh keluar rumah meskipun
telah menutup seluruh auratnya dengan pakaian rumah.
Diriwayatkan dari Ummu ’Athiah yang berkata, ”Rasulullah saw memerintahkan kami
agar keluar (menuju lapangan) pada hari raya Iedul Fitri dan Iedul Adha, baik ia budak wanita,
wanita haidl, maupun yang perawan. Adapun bagi orang-orang yang haidl maka menjauh dari
tempat shalat, namun menyaksikan kebaikan dan seruan kaum Muslim. Lalu aku berkata:
”Wahai Rasulullah saw, salah seorang diantara kami tidak memiliki jilbab.” Maka Rasulullah
saw menjawab, ”Hendaklah saudaranya itu meminjamkan jilbabnya.” [HR. Muslim]
Kewajiban muslimah untuk menjaga pandangan, menutup aurat, mengenakan
khimar+jilbab ketika berada di luar rumah telah ditetapkan berdasarkan dalil-dalil yang pasti
penunjukannya. Namun, sayangnya banyak muslimah yang awam terhadap ketentuan-ketentuan
itu. Bahkan, sebagian mereka ada yang menolak kewajiban menutup aurat dan mengenakan
khimar+jilbab di kehidupan umum, dengan alasan yang dibuat-buat. Mereka berdalih belum siap,
belum mendapatkan hidayah, bahkan ada yang menolak dengan tegas kewajiban tersebut dengan
alasan Islam tidak mewajibkan wanita mengenakan khimar+jilbab. Sebab, khimar dan jilbab
adalah tradisi berbusana orang Arab, sehingga hanya berlaku khusus orang Arab. Sebagian lagi
ada yang berdalih, bahwa ’illat memakai jilbab adalah agar bisa dibedakan antara wanita
merdeka dengan budak, sehingga wanita merdeka tidak diganggu. Karena saat ini sudah tidak
ada lagi budak wanita, sehingga ’illat pensyariatan jilbab sudah tidak berlaku lagi. Dan mungkin
masih banyak alasan-alasan yang lain.
Sungguh, alasan-alasan di atas tidak dapat dijadikan hujjah untuk menolak kewajiban
berkhimar dan berjilbab. Dimana, perintah mengenakan khimar dan jilbab telah disebutkan
dengan tegas di dalam al-Quran. [QS. An-Nuur:31 dan QS. Al-Ahzab:59]
Di dalam QS. An-Nuur:31 dan QS. Al-Ahzab:59 tersebut merupakan perintah Allah
kepada wanita-wanita Mukminat agar mereka mengenakan khimar yang diulurkan mulai dari
kepala hingga menutupi dada; dan jilbab yang diulurkan ke bawah hingga menutupi kedua
telapak kaki. Konteks yang diperintahkan sangat jelas, yakni khimar dan jilbab, sedangkan pihak
yang diseru untuk melaksanakan kewajiban tersebut adalah wanita-wanita Mukminat secara
umum, bukan hanya wanita-wanita Mukminat Arab. Oleh karena itu, perintah mengenakan
khimar dan jilbab berlaku umum untuk seluruh wanita-wanita Mukminat dimanapun mereka
tinggal. Sebab, perintah mengenakan khimar dan jilbab tidak ada hubungannya dengan budaya
Arab atau tidak, akan tetapi berkaitan dengan perintah Allah swt yang termaktub di dalam al-
Quran. Selama wanita tersebut adalah wanita Mukminat, maka ia terkena taklif untuk
mengenakan khimar dan jilbab.
Sementara yang menolak kewajiban jilbab dengan alasan ”Yang demikian itu supaya
mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu” sebagai ’illat, dan ketika
’illat nya hilang, maka hukum mengenakan jilbab tidak berlaku lagi, juga tertolak.
Benar, terkait QS. Al-Ahzab:59, para mufassir menyatakan, bahwa latar belakang
turunnya ayat itu berhubungan dengan wanita-wanita merdeka yang diganggu oleh laki-laki
ketika keluar dari rumahnya untuk suatu keperluan. Karena pakaian yang dikenakan mirip
dengan budak, sehingga mereka sering mendapatkan gangguan.
Selanjutnya Allah swt memerintahkan kepada wanita-wanita mukminat merdeka untuk
mengenakan jilbab agar mereka bisa dikenali dan dibedakan dari budak-budak wanita. Namun,
frase ”yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenal” bukanlah ’illat pensyariatan
jilbab bagi wanita Mukminat. Sebab, tidak ada satupun indikasi yang menunjukkan bahwa ’illat
pensyariatan jilbab adalah supaya bisa dikenal, sehingga jika sudah bisa dikenal dan dibedakan,
kewajiban itu tidak berlaku kembali. Frase tersebut hanya menunjukkan fungsi atau faedah
disyariatkannya jilbab, bukan menjadi ’illat (sebab) mengapa jilbab disyariatkan.
Dan tidak ada satupun petunjuk, baik dari sisi manthuq maupun mahfum, yang
menunjukkan, bahwa frase tersebut adalah ’illat pensyariatan jilbab. Bahkan, seandainya frase
tersebut ditetapkan sebagai ’illat hukum, hal itu justru akan bertentangan dengan al-Quran dan
sunnah yang telah mewajibkan wanita untuk menutup aurat, menjaga pandangan, mengenakan
khimar dan jilbab ketika keluar rumah.
Kesimpulan:
1. Syariat Islam telah mewajibkan laki-laki dan wanita untuk menutup anggota tubuhnya
yang termasuk aurat. Seorang wanita diharamkan menampakkan auratnya di kehidupan
umum, di hadapan laki-laki non mahram, atau ketika melaksanakan ibadah tertentu yang
harus menutup aurat.
2. Aurat wanita adalah seluruh tubuh kecuali muka dan kedua telapak tangan.
3. Seseorang baru disebut menutup aurat, jika warna kulit tubuhnya tidak lagi tampak dari
luar (tidak boleh transparan).
4. Busana yang harus dikenakan wanita Muslimah saat keluar dari rumah adalah khimar dan
jilbab.
5. Khimar adalah kain kerudung yang diulurkan hingga menutupi dada.
6. Jilbab adalah pakaian terusan yang dikenakan di atas pakaian sehari-hari dan wajib
diulurkan hingga menutupi kedua telapak kaki. Jilbab wajib dikenakan ketika wanita
hendak keluar dari rumah.
DASARHUKUM ISLAMSEPUTAR BUSANA MUSLIM

More Related Content

What's hot

Pergaulan remaja yang islami
Pergaulan remaja yang islamiPergaulan remaja yang islami
Pergaulan remaja yang islamidela aristi
 
Syarat berpakaian sesuai syariat islam
Syarat berpakaian sesuai syariat islamSyarat berpakaian sesuai syariat islam
Syarat berpakaian sesuai syariat islamFaiq Ahmad Abdul Aziz
 
Sirah Nabawiyah 01: Muqaddimah
Sirah Nabawiyah 01: MuqaddimahSirah Nabawiyah 01: Muqaddimah
Sirah Nabawiyah 01: MuqaddimahAbuNailah
 
Presentasi Fiqh Poligami
Presentasi Fiqh PoligamiPresentasi Fiqh Poligami
Presentasi Fiqh PoligamiMarhamah Saleh
 
Adab Menuntut Ilmu Menurut Imam Syafi'i
Adab Menuntut Ilmu Menurut Imam Syafi'iAdab Menuntut Ilmu Menurut Imam Syafi'i
Adab Menuntut Ilmu Menurut Imam Syafi'iFrenky Suseno Manik
 
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan SporozoaMakalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoayuliartiramli
 
agama islam kelas 10 tentang Adab berpakaian
agama islam kelas 10 tentang Adab berpakaianagama islam kelas 10 tentang Adab berpakaian
agama islam kelas 10 tentang Adab berpakaianYogi andreansyah
 
Tata Cara Memandikan Jenazah
Tata Cara Memandikan JenazahTata Cara Memandikan Jenazah
Tata Cara Memandikan JenazahArdhia Pramesti
 
TUGAS BIOLOGI SEL EUKARIOTIK
TUGAS BIOLOGI SEL EUKARIOTIKTUGAS BIOLOGI SEL EUKARIOTIK
TUGAS BIOLOGI SEL EUKARIOTIKNada Nasiroh M
 
Akhlak & etika bekerja dalam islam
Akhlak & etika bekerja dalam islamAkhlak & etika bekerja dalam islam
Akhlak & etika bekerja dalam islamNorita Rosdi
 
Klasifikasi Porifera kelas X
Klasifikasi Porifera kelas XKlasifikasi Porifera kelas X
Klasifikasi Porifera kelas XRiana Indah
 
06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN
06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN
06.2 HUKUM UTANG & PINJAMANfissilmikaffah1
 

What's hot (20)

Pergaulan remaja yang islami
Pergaulan remaja yang islamiPergaulan remaja yang islami
Pergaulan remaja yang islami
 
Syarat berpakaian sesuai syariat islam
Syarat berpakaian sesuai syariat islamSyarat berpakaian sesuai syariat islam
Syarat berpakaian sesuai syariat islam
 
Kingdom Monera
Kingdom MoneraKingdom Monera
Kingdom Monera
 
Sirah Nabawiyah 01: Muqaddimah
Sirah Nabawiyah 01: MuqaddimahSirah Nabawiyah 01: Muqaddimah
Sirah Nabawiyah 01: Muqaddimah
 
Presentasi Fiqh Poligami
Presentasi Fiqh PoligamiPresentasi Fiqh Poligami
Presentasi Fiqh Poligami
 
Adab Menuntut Ilmu Menurut Imam Syafi'i
Adab Menuntut Ilmu Menurut Imam Syafi'iAdab Menuntut Ilmu Menurut Imam Syafi'i
Adab Menuntut Ilmu Menurut Imam Syafi'i
 
Flagella
FlagellaFlagella
Flagella
 
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan SporozoaMakalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa
Makalah Protozoa, Filum Infusoria dan Sporozoa
 
Hukum syara tentang pergaulan pria & wanita
Hukum syara tentang pergaulan pria & wanitaHukum syara tentang pergaulan pria & wanita
Hukum syara tentang pergaulan pria & wanita
 
dinding sel
dinding seldinding sel
dinding sel
 
agama islam kelas 10 tentang Adab berpakaian
agama islam kelas 10 tentang Adab berpakaianagama islam kelas 10 tentang Adab berpakaian
agama islam kelas 10 tentang Adab berpakaian
 
Tata Cara Memandikan Jenazah
Tata Cara Memandikan JenazahTata Cara Memandikan Jenazah
Tata Cara Memandikan Jenazah
 
Filum Arthropoda Biologi
Filum Arthropoda BiologiFilum Arthropoda Biologi
Filum Arthropoda Biologi
 
TUGAS BIOLOGI SEL EUKARIOTIK
TUGAS BIOLOGI SEL EUKARIOTIKTUGAS BIOLOGI SEL EUKARIOTIK
TUGAS BIOLOGI SEL EUKARIOTIK
 
Aqidah Islam 1
Aqidah Islam 1Aqidah Islam 1
Aqidah Islam 1
 
Hijab Syar'i By Felix Siauw
Hijab Syar'i By Felix SiauwHijab Syar'i By Felix Siauw
Hijab Syar'i By Felix Siauw
 
Akhlak & etika bekerja dalam islam
Akhlak & etika bekerja dalam islamAkhlak & etika bekerja dalam islam
Akhlak & etika bekerja dalam islam
 
Klasifikasi Porifera kelas X
Klasifikasi Porifera kelas XKlasifikasi Porifera kelas X
Klasifikasi Porifera kelas X
 
minuman keras
minuman kerasminuman keras
minuman keras
 
06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN
06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN
06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN
 

Similar to Hukum Busana Muslim

Busana muslimah ( hijab )
Busana muslimah ( hijab )Busana muslimah ( hijab )
Busana muslimah ( hijab )Suryanee Djati
 
Busana muslimah ( hijab )
Busana muslimah ( hijab )Busana muslimah ( hijab )
Busana muslimah ( hijab )Suryanee Djati
 
Berbusana muslim dan muslimah merupakan cermin kepribadian dan Keindahan Diri
Berbusana muslim dan muslimah merupakan cermin kepribadian dan Keindahan DiriBerbusana muslim dan muslimah merupakan cermin kepribadian dan Keindahan Diri
Berbusana muslim dan muslimah merupakan cermin kepribadian dan Keindahan DiriAulia Dina Wulandani
 
Jilbab wanita muslima1
Jilbab wanita muslima1Jilbab wanita muslima1
Jilbab wanita muslima1zalviani
 
Pertemuan 6 busana muslim
Pertemuan 6 busana muslimPertemuan 6 busana muslim
Pertemuan 6 busana muslimyadilia
 
Pendidikan Agama Islam kelas X : Keutamaan Tata Cara Berpakaian Sesuai Syaria...
Pendidikan Agama Islam kelas X : Keutamaan Tata Cara Berpakaian Sesuai Syaria...Pendidikan Agama Islam kelas X : Keutamaan Tata Cara Berpakaian Sesuai Syaria...
Pendidikan Agama Islam kelas X : Keutamaan Tata Cara Berpakaian Sesuai Syaria...RiriCesar RiriCesar
 
Wahai muslimah, tutuplah auratmu, kenakan
Wahai muslimah, tutuplah auratmu, kenakanWahai muslimah, tutuplah auratmu, kenakan
Wahai muslimah, tutuplah auratmu, kenakanel-hafiy
 
Ahlak berpakaian
Ahlak berpakaianAhlak berpakaian
Ahlak berpakaianjuniftha
 
Risalah jumaat 012 aurat kita maruah kita
Risalah jumaat 012 aurat kita maruah kitaRisalah jumaat 012 aurat kita maruah kita
Risalah jumaat 012 aurat kita maruah kitaAhmad Junaidi Mohd Said
 
B’gaul nyar’i
B’gaul nyar’iB’gaul nyar’i
B’gaul nyar’iHeru Khoir
 
Etika berpakaian wanita muslimah dalam al quran dan hadits
Etika berpakaian wanita muslimah dalam al quran dan haditsEtika berpakaian wanita muslimah dalam al quran dan hadits
Etika berpakaian wanita muslimah dalam al quran dan haditsRisou Kun
 
Pakaian Syar'iku
Pakaian Syar'ikuPakaian Syar'iku
Pakaian Syar'ikuErwin Wahyu
 
X genap 3.-hidup-bermartabat-dengan-berbusana-muslim
X genap 3.-hidup-bermartabat-dengan-berbusana-muslimX genap 3.-hidup-bermartabat-dengan-berbusana-muslim
X genap 3.-hidup-bermartabat-dengan-berbusana-muslimWahyu Mulyana
 

Similar to Hukum Busana Muslim (20)

Busana muslimah ( hijab )
Busana muslimah ( hijab )Busana muslimah ( hijab )
Busana muslimah ( hijab )
 
Busana muslimah ( hijab )
Busana muslimah ( hijab )Busana muslimah ( hijab )
Busana muslimah ( hijab )
 
Kewajiban jilbab
Kewajiban jilbabKewajiban jilbab
Kewajiban jilbab
 
Berbusana muslim dan muslimah merupakan cermin kepribadian dan Keindahan Diri
Berbusana muslim dan muslimah merupakan cermin kepribadian dan Keindahan DiriBerbusana muslim dan muslimah merupakan cermin kepribadian dan Keindahan Diri
Berbusana muslim dan muslimah merupakan cermin kepribadian dan Keindahan Diri
 
Kriteria kerudung dan jilbab
Kriteria kerudung dan jilbabKriteria kerudung dan jilbab
Kriteria kerudung dan jilbab
 
Kriteria kerudung dan jilbab
Kriteria kerudung dan jilbabKriteria kerudung dan jilbab
Kriteria kerudung dan jilbab
 
Aurat wanita
Aurat wanitaAurat wanita
Aurat wanita
 
Tugas agama islam
Tugas agama islamTugas agama islam
Tugas agama islam
 
Jilbab wanita muslima1
Jilbab wanita muslima1Jilbab wanita muslima1
Jilbab wanita muslima1
 
Pertemuan 6 busana muslim
Pertemuan 6 busana muslimPertemuan 6 busana muslim
Pertemuan 6 busana muslim
 
Jilbab dan kesucian diri
Jilbab dan kesucian diriJilbab dan kesucian diri
Jilbab dan kesucian diri
 
Pendidikan Agama Islam kelas X : Keutamaan Tata Cara Berpakaian Sesuai Syaria...
Pendidikan Agama Islam kelas X : Keutamaan Tata Cara Berpakaian Sesuai Syaria...Pendidikan Agama Islam kelas X : Keutamaan Tata Cara Berpakaian Sesuai Syaria...
Pendidikan Agama Islam kelas X : Keutamaan Tata Cara Berpakaian Sesuai Syaria...
 
Wahai muslimah, tutuplah auratmu, kenakan
Wahai muslimah, tutuplah auratmu, kenakanWahai muslimah, tutuplah auratmu, kenakan
Wahai muslimah, tutuplah auratmu, kenakan
 
Jilbab dan kesucian diri
Jilbab dan kesucian diriJilbab dan kesucian diri
Jilbab dan kesucian diri
 
Ahlak berpakaian
Ahlak berpakaianAhlak berpakaian
Ahlak berpakaian
 
Risalah jumaat 012 aurat kita maruah kita
Risalah jumaat 012 aurat kita maruah kitaRisalah jumaat 012 aurat kita maruah kita
Risalah jumaat 012 aurat kita maruah kita
 
B’gaul nyar’i
B’gaul nyar’iB’gaul nyar’i
B’gaul nyar’i
 
Etika berpakaian wanita muslimah dalam al quran dan hadits
Etika berpakaian wanita muslimah dalam al quran dan haditsEtika berpakaian wanita muslimah dalam al quran dan hadits
Etika berpakaian wanita muslimah dalam al quran dan hadits
 
Pakaian Syar'iku
Pakaian Syar'ikuPakaian Syar'iku
Pakaian Syar'iku
 
X genap 3.-hidup-bermartabat-dengan-berbusana-muslim
X genap 3.-hidup-bermartabat-dengan-berbusana-muslimX genap 3.-hidup-bermartabat-dengan-berbusana-muslim
X genap 3.-hidup-bermartabat-dengan-berbusana-muslim
 

More from Andi Uli

Ahlak tasawuf
Ahlak tasawufAhlak tasawuf
Ahlak tasawufAndi Uli
 
Sejarah peradaban islam
Sejarah peradaban islamSejarah peradaban islam
Sejarah peradaban islamAndi Uli
 
Produk kosmetik nabati dan hewani 2
Produk kosmetik nabati dan hewani 2Produk kosmetik nabati dan hewani 2
Produk kosmetik nabati dan hewani 2Andi Uli
 
Makalah surat menyurat
Makalah surat menyuratMakalah surat menyurat
Makalah surat menyuratAndi Uli
 
Makalah proklamasi
Makalah proklamasiMakalah proklamasi
Makalah proklamasiAndi Uli
 
Makalah pbb
Makalah pbbMakalah pbb
Makalah pbbAndi Uli
 
Makalah kerajaan kota kapur dam tulang bawang
Makalah kerajaan kota kapur dam tulang bawangMakalah kerajaan kota kapur dam tulang bawang
Makalah kerajaan kota kapur dam tulang bawangAndi Uli
 
Gejala perasaan
Gejala perasaanGejala perasaan
Gejala perasaanAndi Uli
 
Karya seni rupa 2 dimensi dan 3 dimensi 3
Karya seni rupa 2 dimensi dan 3 dimensi 3Karya seni rupa 2 dimensi dan 3 dimensi 3
Karya seni rupa 2 dimensi dan 3 dimensi 3Andi Uli
 
Kliping sarpras
Kliping sarprasKliping sarpras
Kliping sarprasAndi Uli
 
Kliping gejala sosial
Kliping gejala sosialKliping gejala sosial
Kliping gejala sosialAndi Uli
 
Historis filsafat
Historis filsafatHistoris filsafat
Historis filsafatAndi Uli
 
Hasil kebudayaan masyarakat indonesia pada masa praaksara smp 1
Hasil kebudayaan masyarakat indonesia pada masa praaksara smp 1Hasil kebudayaan masyarakat indonesia pada masa praaksara smp 1
Hasil kebudayaan masyarakat indonesia pada masa praaksara smp 1Andi Uli
 
Hakikat pendidikan anak_usia_dini_paud
Hakikat pendidikan anak_usia_dini_paudHakikat pendidikan anak_usia_dini_paud
Hakikat pendidikan anak_usia_dini_paudAndi Uli
 
Busana muslim muslimah
Busana muslim muslimahBusana muslim muslimah
Busana muslim muslimahAndi Uli
 
Pemeliharaan dan perawatan barang kantor
Pemeliharaan dan perawatan barang kantorPemeliharaan dan perawatan barang kantor
Pemeliharaan dan perawatan barang kantorAndi Uli
 
Naskah cerpen
Naskah cerpenNaskah cerpen
Naskah cerpenAndi Uli
 
Makalah peristiwa penting proklamasi
Makalah  peristiwa penting proklamasiMakalah  peristiwa penting proklamasi
Makalah peristiwa penting proklamasiAndi Uli
 
Geografi ( sumber daya alam peternakan )
Geografi ( sumber daya alam peternakan )Geografi ( sumber daya alam peternakan )
Geografi ( sumber daya alam peternakan )Andi Uli
 
Gejala perasaan
Gejala perasaanGejala perasaan
Gejala perasaanAndi Uli
 

More from Andi Uli (20)

Ahlak tasawuf
Ahlak tasawufAhlak tasawuf
Ahlak tasawuf
 
Sejarah peradaban islam
Sejarah peradaban islamSejarah peradaban islam
Sejarah peradaban islam
 
Produk kosmetik nabati dan hewani 2
Produk kosmetik nabati dan hewani 2Produk kosmetik nabati dan hewani 2
Produk kosmetik nabati dan hewani 2
 
Makalah surat menyurat
Makalah surat menyuratMakalah surat menyurat
Makalah surat menyurat
 
Makalah proklamasi
Makalah proklamasiMakalah proklamasi
Makalah proklamasi
 
Makalah pbb
Makalah pbbMakalah pbb
Makalah pbb
 
Makalah kerajaan kota kapur dam tulang bawang
Makalah kerajaan kota kapur dam tulang bawangMakalah kerajaan kota kapur dam tulang bawang
Makalah kerajaan kota kapur dam tulang bawang
 
Gejala perasaan
Gejala perasaanGejala perasaan
Gejala perasaan
 
Karya seni rupa 2 dimensi dan 3 dimensi 3
Karya seni rupa 2 dimensi dan 3 dimensi 3Karya seni rupa 2 dimensi dan 3 dimensi 3
Karya seni rupa 2 dimensi dan 3 dimensi 3
 
Kliping sarpras
Kliping sarprasKliping sarpras
Kliping sarpras
 
Kliping gejala sosial
Kliping gejala sosialKliping gejala sosial
Kliping gejala sosial
 
Historis filsafat
Historis filsafatHistoris filsafat
Historis filsafat
 
Hasil kebudayaan masyarakat indonesia pada masa praaksara smp 1
Hasil kebudayaan masyarakat indonesia pada masa praaksara smp 1Hasil kebudayaan masyarakat indonesia pada masa praaksara smp 1
Hasil kebudayaan masyarakat indonesia pada masa praaksara smp 1
 
Hakikat pendidikan anak_usia_dini_paud
Hakikat pendidikan anak_usia_dini_paudHakikat pendidikan anak_usia_dini_paud
Hakikat pendidikan anak_usia_dini_paud
 
Busana muslim muslimah
Busana muslim muslimahBusana muslim muslimah
Busana muslim muslimah
 
Pemeliharaan dan perawatan barang kantor
Pemeliharaan dan perawatan barang kantorPemeliharaan dan perawatan barang kantor
Pemeliharaan dan perawatan barang kantor
 
Naskah cerpen
Naskah cerpenNaskah cerpen
Naskah cerpen
 
Makalah peristiwa penting proklamasi
Makalah  peristiwa penting proklamasiMakalah  peristiwa penting proklamasi
Makalah peristiwa penting proklamasi
 
Geografi ( sumber daya alam peternakan )
Geografi ( sumber daya alam peternakan )Geografi ( sumber daya alam peternakan )
Geografi ( sumber daya alam peternakan )
 
Gejala perasaan
Gejala perasaanGejala perasaan
Gejala perasaan
 

Recently uploaded

421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 

Recently uploaded (20)

421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 

Hukum Busana Muslim

  • 1. Dasar Hukum Islam Seputar Busana Muslim Islam merupakan agama yang diturunkan Allah swt kepada Nabi Muhammad saw, yang mengatur hubungan manusia dengan Allah, dirinya dan dengan sesamanya. Hubungan manusia dengan Allah meliputi aqidah dan ibadah. Hubungan manusia dengan dirinya meliputi akhlak, makanan/minuman dan pakaian. Sedangkan hubungan manusia dengan sesamanya meliputi muamalat dan uqubat. Islam telah memberikan solusi dalam masalah pribadi yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan dirinya sendiri. Dalam masalah ini, Islam telah menetapkan hukum tertentu, baik yang berkaitan dengan aktifitasnya maupun benda yang digunakan sebagai sarana dalam memenuhi aktifitasnya. Hukum-hukum Islam tentang pakaian adalah hukum yang membahas tentang benda (hukmu al-asyya’), bukan hukum perbuatan (hukmu al-af’al). Dimana hukum perbuatan terikat dengan al-ahkam al-khamsah (wajib, sunnah, mubah, makruh dan haram), sedangkan hukum bagi benda adalah halal-haram atau mubah-haram. Karena pakaian merupakan benda yang digunakan seseorang untuk menutup aurat, maka pakaian adalah bendanya sedangkan menutup aurat adalah perbuatan atau aktifitasnya. Berkaitan dengan benda berlaku kaidah ushul: ”Hukum asal suatu benda adalah mubah, selama tidak ada dalil yang mengharamkannya.” Dengan demikian, hukum benda yang berkaitan dengan pakaian, hukum asalnya adalah mubah berdasarkan dalil umum, dan menjadi haram apabila ada dalil khusus yang mengharamkannya. Misalkan, ada pakaian yang diharamkan karena menyerupai umat lain (berdasarkan dalil tasyabbuh bi al-kuffar). Kewajiban Menutup Aurat Syariat Islam telah mewajibkan laki-laki dan wanita untuk menutup aurat, agar masing- masing bisa menjaga pandangannya. Sebab, aurat adalah bagian tubuh manusia yang tidak boleh terlihat, baik laki-laki maupun wanita. Sedangkan selain aurat, tidak ada larangan bagi laki-laki dan wanita untuk melihatnya dengan pandangan yang wajar.
  • 2. Allah swt berfirman: ”Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. [QS. Al A’raaf [7] : 26] Imam Qurthubiy di dalam Tafsir Qurthubiy menyatakan; ayat ini merupakan dalil wajibnya menutup aurat. Para ulama pun tidak berbeda pendapat mengenai wajibnya menutup aurat. Mereka hanya berbeda pendapat tentang batasan tubuh mana yang termasuk aurat. Diriwayatkan dari Aisyah ra, bahwasanya ia berkata: ”Sesungguhnya Asma Binti Abu Bakar datang menemui Rasulullah saw, sedangkan ia mengenakan pakaian tipis. Nabi saw pun segera berpaling darinya seraya bersabda, ”Wahai Asma, jika seorang wanita telah akil baligh, tidak boleh tampak darinya kecuali ini dan ini. Beliau mengisyaratkan wajah dan kedua telapak tangan.” [HR. Abu Dawud] Di dalam hadist lain dituturkan, bahwa Rasulullah saw bersabda; ”Barangsiapa melihat aurat, hendaklah ia menutupinya.” [HR. Abu Dawud] ”Ada dua golongan manusia yang menjadi penghuni neraka, yang sebelumnya aku tidak pernah melihatnya; yakni, sekelompok orang yang memiliki cambuk seperti ekor sapi yang digunakan untuk menyakiti umat manusia; dan wanita yang membuka auratnya dan berpakaian tipis merangsang berlenggak-lenggok dan berlagak, kepalanya digelung seperti punuk onta. Mereka tidak akan dapat masuk surga dan mencium baunya. Padahal, bau surga dapat tercium dari jarak sekian-sekian.” [HR. Muslim] Dari dalil-dalil di atas tampak jelas kewajiban seorang wanita untuk menutup auratnya. Bahkan wanita yang menampakkan sebagian atau keseluruhan aurat, berbusana tipis dan berlenggak-lenggok akan mendapatkan ancaman yang sangat keras dari Allah swt. Mengenai batasan aurat wanita, jumhur ulama bersepakat bahwa aurat wanita meliputi seluruh tubuh kecuali muka dan kedua telapak tangan. Dalilnya adalah firman Allah swt [QS. An Nuur [24] : 31]
  • 3. Menurut Imam Thabariy, makna yang lebih tepat untuk ”perhiasan yang biasa tampak” adalah muka dan telapak tangan. Keduanya bukanlah aurat, dan boleh kelihatan di kehidupan umum. Penafsiran semacam ini didasarkan pula pada sebuah riwayat: Aisyah ra telah menceritakan, bahwa Asma Binti Abu Bakar masuk ke ruangan wanita dengan berpakaian tipis, maka Rasulullah saw pun berpaling seraya berkata; ”Wahai Asma, sesungguhnya perempuan itu jika telah baligh tidak pantas menampakkan tubuhnya kecuali ini dan ini. Sambil menunjuk telapak tangan dan wajahnya.” [HR. Muslim] Dengan demikian wanita wajib menutupi auratnya dengan pakaian yang tidak tipis, yaitu yang tidak memungkinkan apa yang ada di sebaliknya tergambar, dimana warna kulitnya haruslah tertutup. Kewajiban Memakai Khimar dan Jilbab Pembahasan di atas adalah hal yang berkaitan dengan menutup aurat. Dan pembahasan ini tidak tepat bila dicampuradukkan dengan pembahasan pakaian wanita pada saat berada dalam kehidupan umum. Dengan kata lain, selain memerintahkan menutup aurat, Syariat Islam juga mewajibkan wanita untuk memakai busana khusus ketika hendak keluar rumah. Dimana, kewajiban menutup aurat disatu sisi, sedangkan kewajiban mengenakan busana jilbab+khimar adalah kewajiban di sisi yang lain. Dua kewajiban ini tidak dapat dicampuradukkan, sehingga bisa muncul persepsi yang salah terhadap keduanya. Dalam masalah menutup aurat, Syariat Islam tidak menentukan bentuk pakaian tertentu untuk dijadikan sebagai penutup aurat, tentu tetap bahan yang tidak tipis dan harus mampu menutupi warna kulit. Sehingga boleh memakai model dan bahan apapun selama tidak tasyabbuh bi al-kuffar. Namun ketika seorang muslimah hendak keluar rumah, ia tidak boleh pergi dengan pakaian sembarang, meskipun pakaian itu sudah dapat menutupi auratnya dengan sempurna. Dalam hal ini seorang muslimah yang akan keluar rumah wajib memakai kerudung (khimar) dan jilbab yang dikenakan menutupi pakaian sehari-hari.
  • 4. Dalil yang menunjukkan kewajiban memakai khimar adalah firman Allah: ”Dan hendaklah mereka mengulurkan kain kerudung ke dadanya…” [QS. An Nuur:31] Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan; ”Khumur adalah bentuk jamak (plural) dari khimaar, yakni apa-apa yang bisa menutupi kepala. Khimaar kadang-kadang disebut oleh masyarakat dengan kerudung (al-miqaana’), Sa’id Bin Jabir berkata, ”wal yadlribna: ulurkanlah kerudung-kerudung mereka di atas kerah mereka, yakni di atas leher dan dada mereka, sehingga tidak terlihat apa-apa darinya. Perintah mengenakan jilbab, Allah swt berfirman; ”Hai nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin: ”Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [QS. Al Ahzab:59] Ayat di atas merupakan perintah yang sangat jelas kepada wanita-wanita mukminat mengenai kewajiban mengenakan jilbab. Adapun yang dimaksud dengan jilbab adalah milhafah (baju kurung) dan mula’ah (kain panjang yang tidak berjahit). Imam Qurthubiy di dalam Tafsir Qurthubiy menyatakan, ”Jilbab adalah tsaub al-akbar min al-khimaar (pakaian yang lebih besar daripada kerudung). Diriwayatkan dari Ibnu ’Abbas dan Ibnu Mas’ud, jilbab adalah ridaa’ (jubah atau mantel). Adapula yang menyatakan al-qanaa’ (kerudung). Adapun yang benar, jilbab adalah tsaub yasturu jamii’ al-badan (pakaian yang menutupi seluruh nadan). Dari Ummu ’Athiyyah, bahwasanya ia berkata, ”Ya Rasulullah, salah seorang wanita diantara kami tidak memiliki jilbab. Nabi menjawab, ”Hendaknya, saudaranya meminjamkan jilbab untuknya.” [HR. Mulim] Kemudian jilbab juga disyaratkan untuk diulurkan ke bawah sampai menutupi kedua telapak kaki. Dalam konteks ini, Ibnu Umar pernah menuturkan: Rasulullah saw telah bersabda, ”Siapa saja yang mengulurkan pakaiannya karena sombong Allah tidak akan memandangnya pada hari kiamat.” Ummu Salamah bertanya, ”Lantas, bagaimana dengan ujung pakaian yang dibuat oleh para wanita?” Rasulullah menjawab, ”Hendaklah diulurkan sejengkal.” Ummu Salamah berkata lagi, ”Kalau begitu, akan tampak
  • 5. kedua telapak kakinya.” Rasulullah menjawab lagi, Hendaklah diulurkan sehasta dan jangan ditambah.” [HR. Abu Dawud] Hadist ini menjelaskan bahwa pakaian luar (jilbab) mesti diulurkan ke bawah sampai menutupi kedua telapak kaki. Kedua telapak kaki wanita yang telah tertutup dengan kaus kaki ataupun sepatu tidak cukup dikatakan telah irkha (mengulurkan jilbab ke bawah hingga menutupi kedua telapak kakinya). Dalam hal ini, yang dipentingkan bukanlah menutup kedua telapak kaki dengan kaus kaki atau sepatu, tetapi secara nyata mengulurkan jilbab sampai ke bawah. Subhanallah, jelaslah bahwa wanita wajib mengenakan jilbab dan khimar di atas pakaian kesehariannya jika hendak keluar rumah. Lalu, apabila seorang muslimah hendak keluar rumah tapi tidak memiliki jilbab, hendaklah ia meminjam kepada muslimah yang lain yang bersedia meminjaminya. Jika tidak ada yang meminjaminya, tetap ia tidak boleh keluar rumah meskipun telah menutup seluruh auratnya dengan pakaian rumah. Diriwayatkan dari Ummu ’Athiah yang berkata, ”Rasulullah saw memerintahkan kami agar keluar (menuju lapangan) pada hari raya Iedul Fitri dan Iedul Adha, baik ia budak wanita, wanita haidl, maupun yang perawan. Adapun bagi orang-orang yang haidl maka menjauh dari tempat shalat, namun menyaksikan kebaikan dan seruan kaum Muslim. Lalu aku berkata: ”Wahai Rasulullah saw, salah seorang diantara kami tidak memiliki jilbab.” Maka Rasulullah saw menjawab, ”Hendaklah saudaranya itu meminjamkan jilbabnya.” [HR. Muslim] Kewajiban muslimah untuk menjaga pandangan, menutup aurat, mengenakan khimar+jilbab ketika berada di luar rumah telah ditetapkan berdasarkan dalil-dalil yang pasti penunjukannya. Namun, sayangnya banyak muslimah yang awam terhadap ketentuan-ketentuan itu. Bahkan, sebagian mereka ada yang menolak kewajiban menutup aurat dan mengenakan khimar+jilbab di kehidupan umum, dengan alasan yang dibuat-buat. Mereka berdalih belum siap, belum mendapatkan hidayah, bahkan ada yang menolak dengan tegas kewajiban tersebut dengan alasan Islam tidak mewajibkan wanita mengenakan khimar+jilbab. Sebab, khimar dan jilbab adalah tradisi berbusana orang Arab, sehingga hanya berlaku khusus orang Arab. Sebagian lagi ada yang berdalih, bahwa ’illat memakai jilbab adalah agar bisa dibedakan antara wanita merdeka dengan budak, sehingga wanita merdeka tidak diganggu. Karena saat ini sudah tidak
  • 6. ada lagi budak wanita, sehingga ’illat pensyariatan jilbab sudah tidak berlaku lagi. Dan mungkin masih banyak alasan-alasan yang lain. Sungguh, alasan-alasan di atas tidak dapat dijadikan hujjah untuk menolak kewajiban berkhimar dan berjilbab. Dimana, perintah mengenakan khimar dan jilbab telah disebutkan dengan tegas di dalam al-Quran. [QS. An-Nuur:31 dan QS. Al-Ahzab:59] Di dalam QS. An-Nuur:31 dan QS. Al-Ahzab:59 tersebut merupakan perintah Allah kepada wanita-wanita Mukminat agar mereka mengenakan khimar yang diulurkan mulai dari kepala hingga menutupi dada; dan jilbab yang diulurkan ke bawah hingga menutupi kedua telapak kaki. Konteks yang diperintahkan sangat jelas, yakni khimar dan jilbab, sedangkan pihak yang diseru untuk melaksanakan kewajiban tersebut adalah wanita-wanita Mukminat secara umum, bukan hanya wanita-wanita Mukminat Arab. Oleh karena itu, perintah mengenakan khimar dan jilbab berlaku umum untuk seluruh wanita-wanita Mukminat dimanapun mereka tinggal. Sebab, perintah mengenakan khimar dan jilbab tidak ada hubungannya dengan budaya Arab atau tidak, akan tetapi berkaitan dengan perintah Allah swt yang termaktub di dalam al- Quran. Selama wanita tersebut adalah wanita Mukminat, maka ia terkena taklif untuk mengenakan khimar dan jilbab. Sementara yang menolak kewajiban jilbab dengan alasan ”Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu” sebagai ’illat, dan ketika ’illat nya hilang, maka hukum mengenakan jilbab tidak berlaku lagi, juga tertolak. Benar, terkait QS. Al-Ahzab:59, para mufassir menyatakan, bahwa latar belakang turunnya ayat itu berhubungan dengan wanita-wanita merdeka yang diganggu oleh laki-laki ketika keluar dari rumahnya untuk suatu keperluan. Karena pakaian yang dikenakan mirip dengan budak, sehingga mereka sering mendapatkan gangguan. Selanjutnya Allah swt memerintahkan kepada wanita-wanita mukminat merdeka untuk mengenakan jilbab agar mereka bisa dikenali dan dibedakan dari budak-budak wanita. Namun, frase ”yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenal” bukanlah ’illat pensyariatan jilbab bagi wanita Mukminat. Sebab, tidak ada satupun indikasi yang menunjukkan bahwa ’illat pensyariatan jilbab adalah supaya bisa dikenal, sehingga jika sudah bisa dikenal dan dibedakan,
  • 7. kewajiban itu tidak berlaku kembali. Frase tersebut hanya menunjukkan fungsi atau faedah disyariatkannya jilbab, bukan menjadi ’illat (sebab) mengapa jilbab disyariatkan. Dan tidak ada satupun petunjuk, baik dari sisi manthuq maupun mahfum, yang menunjukkan, bahwa frase tersebut adalah ’illat pensyariatan jilbab. Bahkan, seandainya frase tersebut ditetapkan sebagai ’illat hukum, hal itu justru akan bertentangan dengan al-Quran dan sunnah yang telah mewajibkan wanita untuk menutup aurat, menjaga pandangan, mengenakan khimar dan jilbab ketika keluar rumah. Kesimpulan: 1. Syariat Islam telah mewajibkan laki-laki dan wanita untuk menutup anggota tubuhnya yang termasuk aurat. Seorang wanita diharamkan menampakkan auratnya di kehidupan umum, di hadapan laki-laki non mahram, atau ketika melaksanakan ibadah tertentu yang harus menutup aurat. 2. Aurat wanita adalah seluruh tubuh kecuali muka dan kedua telapak tangan. 3. Seseorang baru disebut menutup aurat, jika warna kulit tubuhnya tidak lagi tampak dari luar (tidak boleh transparan). 4. Busana yang harus dikenakan wanita Muslimah saat keluar dari rumah adalah khimar dan jilbab. 5. Khimar adalah kain kerudung yang diulurkan hingga menutupi dada. 6. Jilbab adalah pakaian terusan yang dikenakan di atas pakaian sehari-hari dan wajib diulurkan hingga menutupi kedua telapak kaki. Jilbab wajib dikenakan ketika wanita hendak keluar dari rumah.