Dokumen tersebut merangkum tentang penyuluhan tetanus neonatrum pada ibu yang memiliki bayi baru lahir. Penyuluhan mencakup pengertian, gejala, pencegahan, dan pengobatan tetanus neonatrum serta rencana pelaksanaan penyuluhan di Puskesmas Kamp. Dalam.
1. SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan : Tetanus Neonatrum
Sasaran : Ibu yang memiliki bayi baru lahir (BBL)
Target : Ibu-Ibu yang Mengunjungi Puskesmas
Waktu : 08.00 WIB s/d selesai
Hari/Tanggal :-
Tempat : Puskesmas Kamp. Dalam
1) Latar Belakang
Masalah pada neonatus ini biasanya timbul sebagai akibat yang spesifik
terjadi pada masa perinatal. Tidak hanya merupakan penyebab kematian
tetapi juga kecacatan. Masalah ini timbul sebagai akibat buruknya kesehatan
ibu, perawatan kehamilan yang kurang memadai, manajemen persalinan yang
tidak tepat dan tidak bersih, serta kurangnya perawatan bayi baru lahir.
2) Tujuan :
Tujuan Intruksional umum
Setelah dilakukan penyuluhan ini, diharapkan kepada ibu yang
membawa bayi Puskesmas Kamp. Dalam bersedia untuk diperiksa.
Tujuan Intruksional khusus
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan ibu yang memiliki bayi dapat
memahami :
Tentang pengertian Tetanus Neonatrium, Tanda dan Gejala, Pencegahan serta
Pengobatanya.
2. 3) Pokok Bahasan : Tetanus Neonatrum Pada Bayi Baru Lahir (BBL)
4) Sub Pokok Bahasan : Pengertian Tetanus Neonatrum
Mengetahui Tanda dan Gejala Tetanus Neonatrum
serta Pencegahan, Pengobatannya.
5) Metode : Metode yang digunakan adalah ceramah dan diskusi.
6) Media : Leaflet
7) Pengorganisasian
(1) Moderator
Membuka acara penyuluhan, mmperkenalkan diri dan tim kepada
peserta, mengatur proses dan lama penyuluhan dan menutup acara
penyuluhan.
(2) Penyaji
Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan mudah dipahami.
(3) Fasilitator
Mengevaluasi pserta tentang kejelasan materi penyuluhan.
(4) Observer
Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan rencana penyuluhan
(5) Notulen
Mencatat pertanyaan yang diajukan pserta.
(6) Peserta
Masyarakat di Puskesmas Pauh Kamba
3. 8) Rencana Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Penyuluhan
Tindakan
Proses Waktu
Kegiatan Pemateri Kegiatan Peserta
Pendahuluan 1. memberikan salam, Memperhatikan dan 5 menit
memperkenalkan diri, dan menjawab salam
membuka penyuluhan.
2. menjelaskan gambaran Memperhatikan
umum tentang materi yang
akan diajarkan beserta
manfaatnya.
Penyajian 1. menjelaskan pengertian Memperhatikan 15 menit
Tetanus Neonatrum pada
bayi baru lahir
a. Menanyakan kepada Memberikan
peserta apabila ada pertanyaan
yang kurang jelas
b. Menerima dan Memperhatikan
menjawab pertanyaan
yang diajukan peserta
2. menjelaskan penyebab, Memperhatikan
gejala, beserta pencegahan
Menanyakan kepada Menmberikan
peserta apabila ada pertanyaan
yang kurang jelas
Menerima dan Memperhatikan
menjawab pertanyaan
yang diajukan peserta
3. menjelaskan cara Memperhatikan
pengobatan tetanus
4. Penutup 1. menutup pertemuan Memperhatikan 10 menit
dengan membacakan
kesimpulan materi yang
telah dibahas bersama
dengan anak.
2. membagikan leaflet Menerima leaflet
3. memberi salam penutup. Memperhatikan dan
menjawab salam.
9) Setting Tempat
Puskesmas Kamp. Dalam
DENAH TEMPAT
Audien Audien
Audien Audien
Audien Audien
Audien Audien Audien Audien Audien
5. TETANUS NEONATRUM PADA BAYI
Tetanus Neonatrum
1) Pengertian
Tetanus neonatrum adalah penyakit pada bayi baru lahir (BBL) yang
disebabkan masuknya kuman tetanus melalui luka tali pusat. Akibat
pemotongan tali pusat dengan alat tidak bersih dan tidak steril/ terkena abu
2) Etiologi
Dalam 48 jam penyakit ini menjadi nyata dengan tanda- tanda :
(1) Malas minum, mudah teransang dan anak menangis terus
(2) Rahang sukar membuka karena terjadi kekakuan
(3) Suara bayi menangis tidak jelas
(4) Suhu tinggi
(5) kaku kuduk
3) Mikrobiologi
Kuman ini adalah kuman gram positif terbentuk batang yang anaerob,
motil yang berbentuk spora ternianalis berbentuk lonjong tak berwarna.
Spora ini berbentuk raket tenis atau dram stik tetanospanin di bentuk
sel vegetatif dibawah kendali plasmid, totelin ini merupakan rantai poli
peptide tunggal.
4) Epidemiologi
Penyakit tetanus biasanya timbul di daerah mudah terkontaminasi dengan
tanah, perawatan dan kebersihan luka yang buruk.
6. 5) Pathogenesis
(1) Kontaminasi luka dengan spora mungkin sering, biasanya penyakit ini
terjadi setelah luka yang dalam atau tertusuk paku, pecahan kaca
(2) Pada tetanus neonatrum luka terjadi akibat pemotongan tali pusat
dengan alat-alat steril atau perawatan tali pusat yang salah
6) Tetanus terjadi karena :
(1) Luka tali pusat kotor atau tidak bersih karena bermacam ramuan atau
debu
(2) Pemotongan tali pusat bayi menggunakan alat yang tidak bersih
(3) Ibu hamil tidak mendapatkan TT
7) Akibat tetanus
Sebagian berat bayi yang menderita Tetanus Neonatrum akan
meninggal dalam beberapa hari.
8) Pencegahan
(1) Mencegah terjadi luka
(2) Perawatan yang adekuat
(3) Pemberian anti tetanus seluruh beberapa jam setelah terkena luka
(4) Pemberian tetanus toxoid pada anak yang belum dapat imunisasi
(5) Berikan Pensilin Prokain selama 2-3 hari setelah mendapatkan luka
berat.
9) Pengobatan
(1) Diberikan cairan intra vena dengan larutan glukosa 5 % : nacl
7. Fisiogis : 4 : 1 selama 48 – 72 jam sesuai dengan kebutuhan.
(2) Diazepam dosis awal 2,5 Mg Intra vena berlahan – lahan selama 2-3
menit.
Dosis rumit 8-10 Ng / Kg BB/ hari.
(3) Amplisilin 100 Mg/ Kg BB/hari, di bagi 4 dosis secara intra vena
selama 10 hari.
DAFTAR PUSTAKA
Wiknjosastro, Hanifa. 2007. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo : Jakarta.
www.shvoong.com
http://id.shvoong.com/
http://creasoft.wordpress.com/2008/04/15/keperawatan-bayi-baru-lahir/
www.tabloid-nakita.com/artikel.php3?edisi=073…
http://www.usu.ac.id/id/files/artikel/Tetanus_Neonatorum.pdf
http://library.usu.ac.id/download/fk/penysaraf-kiking2.pdf