SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
Download to read offline
Studio Perancangan Arsitektur 5 (STUPA 5)
KONSEP-KONSEP PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN
PEMBAGIAN (SUBDIVISI) LAHAN dan POLA JALAN
Konsep pembagian (subdivisi) lahan dan pola jalan merupakan dua hal utama dalam perencanaan
perumahan.
Konsep di sini merupakan gagasan/ide dasar perencanaan dan perancangan dimana Anda harus
menentukan bagaimana pembagian (subdivisi) lahan dan pola jalan tersebut.
TUJUAN PEMBAGIAN (SUBDIVISI) LAHAN dan POLA JALAN
SEHINGGA,
Pembagian (sub divisi) lahan tidak hanya membagi-bagi lahan agar jumlah kavling pada
program pengelompokan hunian tercapai.
DAMPAK dari adanya pembagian (subdivisi) dan pola jalan yang BAIK, maka dapat tercipta:
- RTH yang bukan hanya sekedar ruang sisa lahan
- Jalan tidak rumit
- Jumlah kavling sesuai dengan program ruang
- Bentuk, posisi dan luas kavling mendukung layout hunian
CONTOH KONSEP-KONSEP PERENCANAAN
POLA JALAN
GRID	
   CUL-­‐DE-­‐SAC	
  
þ Privasi tinggi
þ Lalu lintas rendah, mengurangi
kebisingan
þ Lebar jalan lebih kecil, pola jalan
lebih ekonomis
þ Bertema dan lebih eksklusif
þ Keamanan terjaga karena hanya
terdapat 1 akses
þ Responsif terhadap kontur
þ Menyerap gangguan lingkungan
ý Bentuk kapling tidak beraturan
ý Tercipta kapling tusuk sate
ý Harga tinggi
þ Bentuk kapling praktis dan
efisien
þ Didapat bentuk kapling persegi
empat dan lebih banyak
þ Teratur
þ Pemanfaatan lahan maksimal
ý Monoton
ý Frekuensi lalu lintas lebih tinggi
karena banyak jalan tembus
ý Keamanan kurang terjaga
ý Tidak cocok untuk kontur yang
curam
LOOP	
  
þ Privasi tinggi, karena tercipta
pengelompokkan hunian
þ Bentuk jalan buntu ekonomis
tanpa kesulitan berputar kembali
þ Mengurangi kemacetan
þ Keamanan terjaga
þ Tidak monoton
þ Mewujudkan ruang terbuka di
tengah kelompok hunian,
memiliki nilai tambah
ý Membutuhkan lebih banyak
lahan
RADIAL	
   KURVALINEAR	
  
þ Paling peka terhadap kondisi tapak
ý Bentuk kapling tidak beraturan
ý Pola jalan membingungkan
þ Terdapat titik pusat yang menjadi tujuan
atau asal pergerakan
þ Bersifat resmi dan dominan
þ Cocok topografi berkontur
þ Berfungsi untuk menciptakan pergerakan
lalu-lintas menerus dengan belokan-
belokan sebagai traffic-calming
ý Bentuk kapling tidak persegi empat
CONTOH KONSEP-KONSEP PERENCANAAN
PEMBAGIAN (SUBDIVISI) LAHAN
KONVENSIONAL
§ Batasan kapling jelas.
§ Bentuk kapling relatif sama dan tersebar secara merata pada keseluruhan lahan.
CLUSTER	
  
§ Rumah dibangun
secara berkelompok
(cluster) untuk
mendapatkan
kepadatan yang
tinggi pada suatu
area.
§ Lahan lainnya
dimanfaatkan untuk
ruang terbuka.
§ Merupakan pengembangan multi fungsi
bangunan yang fleksibel tanpa ada
pembagian yang kaku untuk setiap zona
kegiatan.
§ Dalam suatu lahan, selain terdapat
rumah dengan berbagai tipe, terdapat
juga fungsi lain yaitu perkantoran,
pertokoan, area rekreasi dan ruang
terbuka.
§ Pembangunan dapat dilakukan secara
bertahap, karena kawasannya sangat
luas.
PLANNED	
  UNIT	
  DEVELOPMENT	
  (PUD)	
  
COBA	
  DIBANDINGKAN	
  
APAKAH BERKONSEP?
BAGAIMANA KONSEPNYA?
POLA JALANNYA?
WAYFINDING?
PENGELOMPOKKAN HUNIAN?
INOVATIF?
KONSEP-KONSEP PERENCANAAN
PEMBAGIAN (SUBDIVISI) LAHAN DAN POLA JALAN
KONTEMPORER
KONSEP	
  PERUMAHAN	
  CHARLES	
  CORREA	
  
https://www.architectural-review.com/buildings/revisit-
aranya-low-cost-housing-indore-balkrishna-doshi
KIAT-KIAT PEMBUATAN
PEMBAGIAN (SUBDIVISI) TAPAK
Dalam bahasa Perancis, Cul De Sac berarti
jalan buntu. Sesuai dengan namanya, tipe
kavling ini terletak di ujung jalan buntu.
Kelebihan:
1. Bagian depan kavling yang sempit
sangat baik, jika dilihat dari sisi
keamanan.
2. Memiliki bagian belakang yang melebar.
3. Karena bagian depan sempit, membuat
tipe kavling ini lebih tenang dan damai.
4. Sangat cocok untuk lokasi tempat tinggal.
Kekurangan:
1. Hanya memiliki area yang sempit untuk
parkir di depan rumah.
2. Pintu masuk yang sempit.
3. Lahan parkir di depan rumah terbatas
Cul-de-sac Lot
h9p://online.encodeplus.com/regs/fishers-­‐in/doc-­‐viewer.aspx?
secid=247#secid-­‐247	
  
1 kaki = 0.3048 meter
Interior Lot
Interior lot adalah jenis kavling yang paling umum
dalam sebuah cluster. Jenis kavling ini terletak di
tengah deretan kavling dalam satu blok.
Kelebihan:
1. Dari sisi keamanan lebih terjaga, karena hanya
memiliki satu akses pintu masuk.
2. Memerlukan sedikit maintenance.
3. Tidak terlalu berisik.
4. Lebih private dibanding tipe corner lot.
Kekurangan:
1. Untuk tempat tinggal, masalah sirkulasi udara
harus menjadi perhatian.
2. Hanya memiliki satu arah pandang (view).
3. Dekat dengan septic tank tetangga.
Corner Lot
Jenis kavling ini, lebih dikenal sebagai kavling sudut atau
hook. Sebagian orang menghindari tipe ini, tetapi sebagian
lagi justru mencari kavling sudut, karena umumnya kavling
jenis ini memiliki tanah yang lebih luas dibanding tipe interior.
Kelebihan:
1. Kavling lebih luas dibanding kavling interior.
2. Memiliki dua muka (pintu masuk).
3. Baik untuk tempat tinggal, karena memiliki sirkulasi udara
yang baik dan halaman yang luas.
4. Baik untuk tempat komersial, karena memiliki area parkir
yang luas.
Kekurangan:
1. Memerlukan biaya perawatan (maintenance) yang tinggi.
2. Dari segi keamanan agak riskan, karena memiliki dua
pintu masuk.
3. Suasana cenderung lebih berisik, terutama jika kavling
berada di persimpangan jalan.
T-Intersection Lot
Posisi tipe ini di Indonesia lebih dikenal dengan istilah
“tusuk sate”. Bagi yang percaya perhitungan feng shui,
kavling seperti ini memiliki kelebihan dan kekurangan
tersendiri yang tidak dimiliki kavling jenis lain.
Kelebihan:
1. Pandangan yang luas di muka rumah.
2. Kavling tipe ini sangat cocok untuk dijadikan
sebagai lokasi komersial, karena terlihat dari jauh.
Kekurangan:
1. Penghuni akan sering terganggu oleh lampu
kendaraan yang melintas saat malam.
2. Kurang aman jika dilihat dari sisi keamanan,
terutama oleh lalu lintas kendaraan di muka rumah.
3. Tipe ini kurang cocok dijadikan sebagai tempat
tinggal.
T-Intersection
Disebut flag lot atau kavling bendera, karena kavling ini
berbentuk “L” seperti bendera yang sedang berkibar.
Mungkin bentuk kavling ini amat jarang didapati dalam
sebuah cluster perumahan.
Kelebihan:
1. Keamanan lebih terjamin, karena pintu masuk
mudah diawasi dan posisi kavling tersembunyi.
2. Dari kaca mata feng shui, tipe ini lebih disukai,
karena bentuk denahnya yang mengantung di
belakang.
Kekurangan:
1. Tidak memiliki akses langsung ke jalan utama.
2. Tidak disarankan sebagai lokasi komersial.
Flag Lot
§ Siapkan hasil zoning kawasan yang telah
disepakati dalam kelompok
LANGKAH-LANGKAH PEMBAGIAN (SUBDIVISI) LAHAN
§ Tentukan fungsi bangunan dan pola jalan
dalam setiap zoning kawasan
LANGKAH-LANGKAH PEMBAGIAN (SUBDIVISI) LAHAN
LANGKAH-LANGKAH PEMBAGIAN (SUBDIVISI) LAHAN
§ Tentukan konsep pola jalan dalam setiap
zoning kawasan
§ Kemudian bagi tapak menjadi persil-persil/
kavling-kavling sesuai dengan ukuran di
program ruang
HINDARI PEMBAGIAN (SUBDIVISI) LAHAN berikut:
§ Terdapat jalan yang melayani hanya satu deretan kapling◊boros (kecuali apabila jalan ini terdapat pada
perimeter tapak dan berfungsi sebagai batas tapak)
§ Terdapat kapling yang “kesunyian” atau lone lot (berdiri sendirian, atau kurang dari 5 kapling depan-belakang –
kalau ada yang berdiri cuma 1 atau 2 kapling, artinya “parah sekali” subdivisi-nya)
§ Ukuran kapling “buruk”, yaitu apabila:
Ø ukuran depan kapling (ukuran kapling yang menghadap jalan) lebih panjang daripada ukuran samping
dari kapling à memboroskan tanah untuk jalan
Ø ukuran depan kapling tidak berkorespondensi dengan standar
Ø ukuran ruangan bangunan (misal: ukuran depan kapling 5m akan menghasilkan pembagian ruang
dengan lebar 2m dan 3m. Ini tidak baik. Atau ukuran depan kapling 8m bagi rumah kecil mungkin akan
menyebabkan ruang yang dibagi menjadi 4m dan 4m; dan ini mungkin bisa menjadi terlalu “mewah”
bagi suatu rumah kecil). Tapi masalah ini berlaku apabila hunian berbentuk row-houses.
Ø ukuran kapling sudut sama dengan ukuran kapling tengah (akan menyebabkan masalah dengan
bentuk ruang sudut jalan)
§ Geometri kapling rumah buruk (membentuk sudut tajam yang akan menyulitkan rancangan bangunan dan/
atau memboroskan tanah kapling)
HINDARI PEMBAGIAN (SUBDIVISI) LAHAN berikut:
§ Keberadaan/letak RTH (atau semacamnya) tidak sesuai dengan rencana penggunaan tanah kelompok
§ Terdapat bangunan (hunian atau bukan-hunian) yang membelakangi atau berdiri di samping RTH (apalagi
kalau ini menjadi “pola” dari keseluruhan rencana tapak!)
§ Letak RTH (atau semacamnya) tidak bersifat sentral. (Jika RTH atau taman terdapat lebih dari satu dan
disebar, setiap RTH/taman harus bersifat sentral. Bersifat sentral di sini tidak selalu berarti “di tengah” -- di
bagian perimeter-pun boleh, tetapi RTH/taman menjadi orientasi hunian atau fungsi lain).
HINDARI POLA SIRKULASI dan JALAN berikut:
§ Jalur-jalur jalan tidak memiliki hirarki yang jelas
§ Keseluruhan jalur-jalur berbentuk rumit (tidak memiliki pola yang jelas)
§ Geometri jalan buruk, apabila:
Ø Rumit (terdapat belokan tajam atau memiliki belokan- belokan rumit, jalan membentuk geometri yang
tidak jelas)
Ø Lebar jalan tidak bisa masuk 2 mobil
Ø Belokan terlalu tajam (menyulitkan mobil belok)
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Kota dan Tata Ruang Khusus. Studi kasus: Cagar Budaya Candi Prambanan
Kota dan Tata Ruang Khusus. Studi kasus: Cagar Budaya Candi PrambananKota dan Tata Ruang Khusus. Studi kasus: Cagar Budaya Candi Prambanan
Kota dan Tata Ruang Khusus. Studi kasus: Cagar Budaya Candi PrambananNurlina Y.
 
Struktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkatStruktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkatVersa Apriana
 
Fungsi apartemen
Fungsi apartemenFungsi apartemen
Fungsi apartemencan can
 
Konsbang 5- SHEAR WALL bearing wall pada bangunan.pdf
Konsbang 5- SHEAR WALL bearing wall pada bangunan.pdfKonsbang 5- SHEAR WALL bearing wall pada bangunan.pdf
Konsbang 5- SHEAR WALL bearing wall pada bangunan.pdfvilya hardi
 
1. modul praktikum asas dan studio perancangan arsitektur 1
1. modul praktikum   asas dan studio perancangan arsitektur 11. modul praktikum   asas dan studio perancangan arsitektur 1
1. modul praktikum asas dan studio perancangan arsitektur 1Mukhlishah Sam
 
Implementasi kriteria perancangan kota
Implementasi kriteria perancangan kotaImplementasi kriteria perancangan kota
Implementasi kriteria perancangan kotaMerisa Kadrina
 
Laporan Desain Site Plan Perumahan Kota Muntilan
Laporan Desain Site Plan Perumahan Kota MuntilanLaporan Desain Site Plan Perumahan Kota Muntilan
Laporan Desain Site Plan Perumahan Kota MuntilanNurlina Y.
 
Bandar Udara Internasional Banyuwangi
Bandar Udara Internasional BanyuwangiBandar Udara Internasional Banyuwangi
Bandar Udara Internasional BanyuwangiInfo Random Berfaedah
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Makassar
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota MakassarRencana Tata Ruang Wilayah Kota Makassar
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota MakassarPenataan Ruang
 
RPS STUDIO DESAIN ARSITEKTUR III_Genap 2022 2023_Zuhriati A Djailani.pdf
RPS STUDIO DESAIN ARSITEKTUR III_Genap 2022 2023_Zuhriati A Djailani.pdfRPS STUDIO DESAIN ARSITEKTUR III_Genap 2022 2023_Zuhriati A Djailani.pdf
RPS STUDIO DESAIN ARSITEKTUR III_Genap 2022 2023_Zuhriati A Djailani.pdfelviemokodongan3
 
Sistem rangka tabung
Sistem rangka tabungSistem rangka tabung
Sistem rangka tabungFajar Fajar
 

What's hot (20)

Kota dan Tata Ruang Khusus. Studi kasus: Cagar Budaya Candi Prambanan
Kota dan Tata Ruang Khusus. Studi kasus: Cagar Budaya Candi PrambananKota dan Tata Ruang Khusus. Studi kasus: Cagar Budaya Candi Prambanan
Kota dan Tata Ruang Khusus. Studi kasus: Cagar Budaya Candi Prambanan
 
Struktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkatStruktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkat
 
Real estate design
Real estate designReal estate design
Real estate design
 
Sistem tabung
Sistem tabungSistem tabung
Sistem tabung
 
Struktur rangka
Struktur rangkaStruktur rangka
Struktur rangka
 
Fungsi apartemen
Fungsi apartemenFungsi apartemen
Fungsi apartemen
 
Konsbang 5- SHEAR WALL bearing wall pada bangunan.pdf
Konsbang 5- SHEAR WALL bearing wall pada bangunan.pdfKonsbang 5- SHEAR WALL bearing wall pada bangunan.pdf
Konsbang 5- SHEAR WALL bearing wall pada bangunan.pdf
 
Studi literatur
Studi literaturStudi literatur
Studi literatur
 
Utilitas 2 lift dan elevator
Utilitas 2 lift dan elevatorUtilitas 2 lift dan elevator
Utilitas 2 lift dan elevator
 
1. modul praktikum asas dan studio perancangan arsitektur 1
1. modul praktikum   asas dan studio perancangan arsitektur 11. modul praktikum   asas dan studio perancangan arsitektur 1
1. modul praktikum asas dan studio perancangan arsitektur 1
 
Implementasi kriteria perancangan kota
Implementasi kriteria perancangan kotaImplementasi kriteria perancangan kota
Implementasi kriteria perancangan kota
 
Laporan Desain Site Plan Perumahan Kota Muntilan
Laporan Desain Site Plan Perumahan Kota MuntilanLaporan Desain Site Plan Perumahan Kota Muntilan
Laporan Desain Site Plan Perumahan Kota Muntilan
 
Kota hijau-iv-manual-ded-rev-120227
Kota hijau-iv-manual-ded-rev-120227Kota hijau-iv-manual-ded-rev-120227
Kota hijau-iv-manual-ded-rev-120227
 
Bandar Udara Internasional Banyuwangi
Bandar Udara Internasional BanyuwangiBandar Udara Internasional Banyuwangi
Bandar Udara Internasional Banyuwangi
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Makassar
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota MakassarRencana Tata Ruang Wilayah Kota Makassar
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Makassar
 
Core dan Shaft
Core dan ShaftCore dan Shaft
Core dan Shaft
 
RPS STUDIO DESAIN ARSITEKTUR III_Genap 2022 2023_Zuhriati A Djailani.pdf
RPS STUDIO DESAIN ARSITEKTUR III_Genap 2022 2023_Zuhriati A Djailani.pdfRPS STUDIO DESAIN ARSITEKTUR III_Genap 2022 2023_Zuhriati A Djailani.pdf
RPS STUDIO DESAIN ARSITEKTUR III_Genap 2022 2023_Zuhriati A Djailani.pdf
 
Sistem rangka tabung
Sistem rangka tabungSistem rangka tabung
Sistem rangka tabung
 
Sirkulasi
SirkulasiSirkulasi
Sirkulasi
 
Morfologi wilayah kota
Morfologi wilayah kotaMorfologi wilayah kota
Morfologi wilayah kota
 

Recently uploaded

Perencanaan Pelabuhan perikanan id.pptx
Perencanaan Pelabuhan perikanan  id.pptxPerencanaan Pelabuhan perikanan  id.pptx
Perencanaan Pelabuhan perikanan id.pptxNadhifMuhammad5
 
PROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptx
PROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptxPROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptx
PROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptxadista7
 
STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptx
STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptxSTRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptx
STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptxanggawatmaja
 
Metode_Sampling bahan galian mineral.pptx
Metode_Sampling bahan galian mineral.pptxMetode_Sampling bahan galian mineral.pptx
Metode_Sampling bahan galian mineral.pptxHeriGeologist
 
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptxarisvanrush
 
Pengukuran Topografi menggunakan GPS Geodetik
Pengukuran Topografi menggunakan GPS GeodetikPengukuran Topografi menggunakan GPS Geodetik
Pengukuran Topografi menggunakan GPS Geodetikzulmushawir2
 

Recently uploaded (11)

Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
 
Jual Obat Aborsi Bandar Lampung ( Asli Ampuh No.1 ) 0822 2310 9953 Tempat Kli...
Jual Obat Aborsi Bandar Lampung ( Asli Ampuh No.1 ) 0822 2310 9953 Tempat Kli...Jual Obat Aborsi Bandar Lampung ( Asli Ampuh No.1 ) 0822 2310 9953 Tempat Kli...
Jual Obat Aborsi Bandar Lampung ( Asli Ampuh No.1 ) 0822 2310 9953 Tempat Kli...
 
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
 
Perencanaan Pelabuhan perikanan id.pptx
Perencanaan Pelabuhan perikanan  id.pptxPerencanaan Pelabuhan perikanan  id.pptx
Perencanaan Pelabuhan perikanan id.pptx
 
PROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptx
PROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptxPROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptx
PROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptx
 
STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptx
STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptxSTRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptx
STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptx
 
Metode_Sampling bahan galian mineral.pptx
Metode_Sampling bahan galian mineral.pptxMetode_Sampling bahan galian mineral.pptx
Metode_Sampling bahan galian mineral.pptx
 
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
 
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx
 
Pengukuran Topografi menggunakan GPS Geodetik
Pengukuran Topografi menggunakan GPS GeodetikPengukuran Topografi menggunakan GPS Geodetik
Pengukuran Topografi menggunakan GPS Geodetik
 
Klinik Obat Aborsi Di Depok Wa 082223109953 Klinik Aborsi Di Depok
Klinik Obat Aborsi Di Depok Wa 082223109953 Klinik Aborsi Di DepokKlinik Obat Aborsi Di Depok Wa 082223109953 Klinik Aborsi Di Depok
Klinik Obat Aborsi Di Depok Wa 082223109953 Klinik Aborsi Di Depok
 

Materi Pembagian Lahan dan Pola Jalan.pdf

  • 1. Studio Perancangan Arsitektur 5 (STUPA 5) KONSEP-KONSEP PERENCANAAN TAPAK PERUMAHAN PEMBAGIAN (SUBDIVISI) LAHAN dan POLA JALAN
  • 2. Konsep pembagian (subdivisi) lahan dan pola jalan merupakan dua hal utama dalam perencanaan perumahan. Konsep di sini merupakan gagasan/ide dasar perencanaan dan perancangan dimana Anda harus menentukan bagaimana pembagian (subdivisi) lahan dan pola jalan tersebut. TUJUAN PEMBAGIAN (SUBDIVISI) LAHAN dan POLA JALAN SEHINGGA, Pembagian (sub divisi) lahan tidak hanya membagi-bagi lahan agar jumlah kavling pada program pengelompokan hunian tercapai. DAMPAK dari adanya pembagian (subdivisi) dan pola jalan yang BAIK, maka dapat tercipta: - RTH yang bukan hanya sekedar ruang sisa lahan - Jalan tidak rumit - Jumlah kavling sesuai dengan program ruang - Bentuk, posisi dan luas kavling mendukung layout hunian
  • 4.
  • 5. GRID   CUL-­‐DE-­‐SAC   þ Privasi tinggi þ Lalu lintas rendah, mengurangi kebisingan þ Lebar jalan lebih kecil, pola jalan lebih ekonomis þ Bertema dan lebih eksklusif þ Keamanan terjaga karena hanya terdapat 1 akses þ Responsif terhadap kontur þ Menyerap gangguan lingkungan ý Bentuk kapling tidak beraturan ý Tercipta kapling tusuk sate ý Harga tinggi þ Bentuk kapling praktis dan efisien þ Didapat bentuk kapling persegi empat dan lebih banyak þ Teratur þ Pemanfaatan lahan maksimal ý Monoton ý Frekuensi lalu lintas lebih tinggi karena banyak jalan tembus ý Keamanan kurang terjaga ý Tidak cocok untuk kontur yang curam LOOP   þ Privasi tinggi, karena tercipta pengelompokkan hunian þ Bentuk jalan buntu ekonomis tanpa kesulitan berputar kembali þ Mengurangi kemacetan þ Keamanan terjaga þ Tidak monoton þ Mewujudkan ruang terbuka di tengah kelompok hunian, memiliki nilai tambah ý Membutuhkan lebih banyak lahan
  • 6. RADIAL   KURVALINEAR   þ Paling peka terhadap kondisi tapak ý Bentuk kapling tidak beraturan ý Pola jalan membingungkan þ Terdapat titik pusat yang menjadi tujuan atau asal pergerakan þ Bersifat resmi dan dominan þ Cocok topografi berkontur þ Berfungsi untuk menciptakan pergerakan lalu-lintas menerus dengan belokan- belokan sebagai traffic-calming ý Bentuk kapling tidak persegi empat
  • 7. CONTOH KONSEP-KONSEP PERENCANAAN PEMBAGIAN (SUBDIVISI) LAHAN KONVENSIONAL
  • 8. § Batasan kapling jelas. § Bentuk kapling relatif sama dan tersebar secara merata pada keseluruhan lahan.
  • 9. CLUSTER   § Rumah dibangun secara berkelompok (cluster) untuk mendapatkan kepadatan yang tinggi pada suatu area. § Lahan lainnya dimanfaatkan untuk ruang terbuka.
  • 10. § Merupakan pengembangan multi fungsi bangunan yang fleksibel tanpa ada pembagian yang kaku untuk setiap zona kegiatan. § Dalam suatu lahan, selain terdapat rumah dengan berbagai tipe, terdapat juga fungsi lain yaitu perkantoran, pertokoan, area rekreasi dan ruang terbuka. § Pembangunan dapat dilakukan secara bertahap, karena kawasannya sangat luas. PLANNED  UNIT  DEVELOPMENT  (PUD)  
  • 11. COBA  DIBANDINGKAN   APAKAH BERKONSEP? BAGAIMANA KONSEPNYA? POLA JALANNYA? WAYFINDING? PENGELOMPOKKAN HUNIAN? INOVATIF?
  • 12.
  • 13.
  • 14.
  • 15.
  • 16.
  • 17.
  • 18.
  • 19.
  • 20. KONSEP-KONSEP PERENCANAAN PEMBAGIAN (SUBDIVISI) LAHAN DAN POLA JALAN KONTEMPORER
  • 23.
  • 25. Dalam bahasa Perancis, Cul De Sac berarti jalan buntu. Sesuai dengan namanya, tipe kavling ini terletak di ujung jalan buntu. Kelebihan: 1. Bagian depan kavling yang sempit sangat baik, jika dilihat dari sisi keamanan. 2. Memiliki bagian belakang yang melebar. 3. Karena bagian depan sempit, membuat tipe kavling ini lebih tenang dan damai. 4. Sangat cocok untuk lokasi tempat tinggal. Kekurangan: 1. Hanya memiliki area yang sempit untuk parkir di depan rumah. 2. Pintu masuk yang sempit. 3. Lahan parkir di depan rumah terbatas Cul-de-sac Lot h9p://online.encodeplus.com/regs/fishers-­‐in/doc-­‐viewer.aspx? secid=247#secid-­‐247   1 kaki = 0.3048 meter
  • 26. Interior Lot Interior lot adalah jenis kavling yang paling umum dalam sebuah cluster. Jenis kavling ini terletak di tengah deretan kavling dalam satu blok. Kelebihan: 1. Dari sisi keamanan lebih terjaga, karena hanya memiliki satu akses pintu masuk. 2. Memerlukan sedikit maintenance. 3. Tidak terlalu berisik. 4. Lebih private dibanding tipe corner lot. Kekurangan: 1. Untuk tempat tinggal, masalah sirkulasi udara harus menjadi perhatian. 2. Hanya memiliki satu arah pandang (view). 3. Dekat dengan septic tank tetangga.
  • 27. Corner Lot Jenis kavling ini, lebih dikenal sebagai kavling sudut atau hook. Sebagian orang menghindari tipe ini, tetapi sebagian lagi justru mencari kavling sudut, karena umumnya kavling jenis ini memiliki tanah yang lebih luas dibanding tipe interior. Kelebihan: 1. Kavling lebih luas dibanding kavling interior. 2. Memiliki dua muka (pintu masuk). 3. Baik untuk tempat tinggal, karena memiliki sirkulasi udara yang baik dan halaman yang luas. 4. Baik untuk tempat komersial, karena memiliki area parkir yang luas. Kekurangan: 1. Memerlukan biaya perawatan (maintenance) yang tinggi. 2. Dari segi keamanan agak riskan, karena memiliki dua pintu masuk. 3. Suasana cenderung lebih berisik, terutama jika kavling berada di persimpangan jalan.
  • 28. T-Intersection Lot Posisi tipe ini di Indonesia lebih dikenal dengan istilah “tusuk sate”. Bagi yang percaya perhitungan feng shui, kavling seperti ini memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri yang tidak dimiliki kavling jenis lain. Kelebihan: 1. Pandangan yang luas di muka rumah. 2. Kavling tipe ini sangat cocok untuk dijadikan sebagai lokasi komersial, karena terlihat dari jauh. Kekurangan: 1. Penghuni akan sering terganggu oleh lampu kendaraan yang melintas saat malam. 2. Kurang aman jika dilihat dari sisi keamanan, terutama oleh lalu lintas kendaraan di muka rumah. 3. Tipe ini kurang cocok dijadikan sebagai tempat tinggal. T-Intersection
  • 29. Disebut flag lot atau kavling bendera, karena kavling ini berbentuk “L” seperti bendera yang sedang berkibar. Mungkin bentuk kavling ini amat jarang didapati dalam sebuah cluster perumahan. Kelebihan: 1. Keamanan lebih terjamin, karena pintu masuk mudah diawasi dan posisi kavling tersembunyi. 2. Dari kaca mata feng shui, tipe ini lebih disukai, karena bentuk denahnya yang mengantung di belakang. Kekurangan: 1. Tidak memiliki akses langsung ke jalan utama. 2. Tidak disarankan sebagai lokasi komersial. Flag Lot
  • 30. § Siapkan hasil zoning kawasan yang telah disepakati dalam kelompok LANGKAH-LANGKAH PEMBAGIAN (SUBDIVISI) LAHAN
  • 31. § Tentukan fungsi bangunan dan pola jalan dalam setiap zoning kawasan LANGKAH-LANGKAH PEMBAGIAN (SUBDIVISI) LAHAN
  • 32. LANGKAH-LANGKAH PEMBAGIAN (SUBDIVISI) LAHAN § Tentukan konsep pola jalan dalam setiap zoning kawasan § Kemudian bagi tapak menjadi persil-persil/ kavling-kavling sesuai dengan ukuran di program ruang
  • 33. HINDARI PEMBAGIAN (SUBDIVISI) LAHAN berikut: § Terdapat jalan yang melayani hanya satu deretan kapling◊boros (kecuali apabila jalan ini terdapat pada perimeter tapak dan berfungsi sebagai batas tapak) § Terdapat kapling yang “kesunyian” atau lone lot (berdiri sendirian, atau kurang dari 5 kapling depan-belakang – kalau ada yang berdiri cuma 1 atau 2 kapling, artinya “parah sekali” subdivisi-nya) § Ukuran kapling “buruk”, yaitu apabila: Ø ukuran depan kapling (ukuran kapling yang menghadap jalan) lebih panjang daripada ukuran samping dari kapling à memboroskan tanah untuk jalan Ø ukuran depan kapling tidak berkorespondensi dengan standar Ø ukuran ruangan bangunan (misal: ukuran depan kapling 5m akan menghasilkan pembagian ruang dengan lebar 2m dan 3m. Ini tidak baik. Atau ukuran depan kapling 8m bagi rumah kecil mungkin akan menyebabkan ruang yang dibagi menjadi 4m dan 4m; dan ini mungkin bisa menjadi terlalu “mewah” bagi suatu rumah kecil). Tapi masalah ini berlaku apabila hunian berbentuk row-houses. Ø ukuran kapling sudut sama dengan ukuran kapling tengah (akan menyebabkan masalah dengan bentuk ruang sudut jalan) § Geometri kapling rumah buruk (membentuk sudut tajam yang akan menyulitkan rancangan bangunan dan/ atau memboroskan tanah kapling)
  • 34. HINDARI PEMBAGIAN (SUBDIVISI) LAHAN berikut: § Keberadaan/letak RTH (atau semacamnya) tidak sesuai dengan rencana penggunaan tanah kelompok § Terdapat bangunan (hunian atau bukan-hunian) yang membelakangi atau berdiri di samping RTH (apalagi kalau ini menjadi “pola” dari keseluruhan rencana tapak!) § Letak RTH (atau semacamnya) tidak bersifat sentral. (Jika RTH atau taman terdapat lebih dari satu dan disebar, setiap RTH/taman harus bersifat sentral. Bersifat sentral di sini tidak selalu berarti “di tengah” -- di bagian perimeter-pun boleh, tetapi RTH/taman menjadi orientasi hunian atau fungsi lain).
  • 35. HINDARI POLA SIRKULASI dan JALAN berikut: § Jalur-jalur jalan tidak memiliki hirarki yang jelas § Keseluruhan jalur-jalur berbentuk rumit (tidak memiliki pola yang jelas) § Geometri jalan buruk, apabila: Ø Rumit (terdapat belokan tajam atau memiliki belokan- belokan rumit, jalan membentuk geometri yang tidak jelas) Ø Lebar jalan tidak bisa masuk 2 mobil Ø Belokan terlalu tajam (menyulitkan mobil belok)