SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
TEORI ORGANISASI INTERNASIONAL DAN
PEMERINTAHAN GLOBAL
1. Amelia Rosalinda (193103500001)
2. Muh. Alwi Ridwan Fauzi (193103500003)
3. Rizki Syahputra (193103500006)
4. Rellie Borneo Wiradidjaja (193103500041)
KELOMPOK 1.
A. Administrasi Internasional
• (Dimock, 1960:3): “Administration involving two or more
nations, or a word wide agency such as the united Nations”
(administrasi yang melibatkan dua Negara atau lebih, atau
organisasi internasional yang ruang lingkupnya luas seperti
perserikatan bangsa-bangsa).
• Pendapat lain: administrasi secara internasional yang
melintasi batas-batas Negara, melibatkan antara Negara
dengan Negara, antara Negara dengan organisasi
internasional, atau antara organisasi internasional satu sama
lainnya.
• Holistik: Administrasi menyangkut berbagai hal yang ruang
lingkupnya melintas batas teritorial masing-masing Negara,
baik antara pemerintah dengan pemerintah, maupun antara
individu atau kelompok dengan individu atau kelompok
lainnya pada lingkungan administrasi (Negara) yang berbeda.
B. Organisasi Internasional
Organisasi internasional mencakup tiga unsur:
1. Keterlibatan Negara dalam suatu pola kerjasama
2. Adanya pertemuan-pertemuan secara berkala
3. Adanya staf yang bekerja sebagai “Pegawai Sipil Internasional”
“Pola kerjasama yang melintasi batas-batas Negara,
dengan didasari struktur organisasi yang jelas dan
lengkap serta di harapkan atau di proyeksi untuk
berlangsung serta melaksanakan fungsinya secara
berkesinambungan dan melembaga guna
mengusahakan tercapainya tujuan tujuan yang
diperlukan serta disepakati bersama, baik antara
pemerintah dengan pemerintah maupun antara
sesama kelompok non-pemerintah pada Negara yang
berbeda.”
Definisi:
1. Dari segi tujuan organisasi, apakah bersifat internasional
yaitu bahwa kegiatannya melintas batas-batas Negara
nasional.
2. Dari tinjauan terhadap model-model dan kelembagaan
organisasi internasional yang ada dewasa ini.
3. Sebagai proses yang mendekati taraf pengaturan oleh suatu
bentuk pemerintahan, dalam hubungan yang mencakup
baik antara Negara dengan Negara maupun antara aktor-
aktor bukan Negara.
Couloumbis dan Wolfe (1981:252) menambahkan
perlunya pendekatan atas 3 peringkat definisi, yaitu:
C. Penggolongan Organisasi internasional
Penggolongan organisasi internasional didasarkan pada:
a) Kegiatan administrasi
1. Organisasi internasional antar pemerintah (Inter-Governmental Organization) yang lazim disingkat IGO
2. Organisasi Internasional Non-Pemerintah (Non-Governmental Otganization) yang lazim disingkat NGO
b) Ruang-lingkup (wilayah) kegiatan dan keanggotaan
1. Organisasi internasional global
Contohnya :
1. PBB = UNO (The United Nations Organization)
2. OKI = OIC (the Organization of Islamic Conference)
3. GNB = NAM (the Non-Aligned Movement)
2. Organisasi Internasional Regional
Contohnya :
1. ASEAN (Association of South-East Asian Nations)
2. OAU ( Organization Of African Unity)
3. GCC ( Gulf Cooperation Council)
4. EC ( European Community)
5. SAARC (South-Asia Association for Regional Cooperation)
c) Bidang Kegiatan (Operasional) Organisasi
Contohnya:
1. Bidang Ekonomi
KADIN Internasional (International Chamber of
Commerce)
Dana Moneter Internasional (IMF/International
Monetary Fund)
Bank Dunia (IBRD/International for Reconstruction
and Development)
2. Bidang Lingkungan Hidup
UNEP (United Nations Environmental Program)
5. Bidang Komoditi (Pertanian dan Industri)
IWTO (International Wool Textile Organization)
ICO (International Coffee Organization)
6. Bidang Bea-Cukai dan perdagangan Internasional
GATT (Goverments Agreement on Tariffs and
Trade)
WTO (World Trade Organization) dan banyak lagi
lainnya.
3. Bidang Kesehatan
WHO (World Health Organization)
IDF (International Dental Federation)
4. Bidang Pertambangan
ITO (International Timber Organization)
d) Tujuan dan Luas-Bidang Kegiatan Organisasi
1. Organisasi Internasional Umum
Contohnya :
PBB = UNO (the United Nations Organization)
2. Organisasi Internasional Khusus
Contoh :
OPEC (Organization for Petroleum Exporting Countries)
UNICEF (United Nation Educational, Sience and Cultual
Organization)
ITU (International Telecommunication Union)
UPU (Universal Postal Union) dan sebagainya.
e) Ruang-Lingkup (wilayah) dan Bidang Kegiatan
1. Organisasi Internasional : Global-Umum
Contohnya : PBB
2. Organisasi Internasional : Global Khusus
Contohnya : OPEC, ICAO, IMCO, ITU, UPU, UNESCO, WHO,
FAO, dan Palang Merah Internasional (ICRC)
3. Organisasi Internasional : Regional-Umum
Contohnya : ASEAN, EU (European Union)
4. Organisasi Internasional : Regional-Khusus
Contohnya : AIPO, OAPEC, PATA
f) Menurut Taraf Kewenangan (Kekuasaan)
1. Organisasi Supra-Nasional (Supra-National
Organization)
2. Organisasi Kerjasama (Co-operative
Organizational)
g) Bentuk Dan Pola Kerjasama
1. Kerja sama Pertahanan-Keamanan (Collective
Security)
Contohnya : NATO (North Atlantic Treaty
Organization)
2. Kerjasama Fungsional (Functional Co-operation)
Contohnya : PBB, ASEAN, OKI, OPEC, SAARC, OAU,
GCC, dan sebagainya.
h) Fungsi Organisasi
1. Organisasi Politik (Political Organization)
Organisasi yang dalam kegiatannya menyangkut masalah-masalah politik dalam hubungan internasional.
Contohnya : PBB, ASEAN, NATO, ANZUS, SAARC, OAU, Liga Arab dan lain-lain.
2. Organisasi Administratif (Administrative Organization)
Organisasi yang sepenuhnya hanya melaksanakan kegiatan teknis secara administrative.
Contohnya :
UPU (Universal Postal Union)
ITU (International Telecommunication Union)
OPEC (Organisasi Negara Pengekspor Minyak)
ICAQ (International Civil Aviation Organization)
ICRC (International Committee of the Red Cross)
3. Organisasi Peradilan (Judical Organization)
Organisasi yang menyangkut aspek penyelesaian masalah sengketa pada berbagai bidang atau aspek
(Politik, Ekonomi, Hukum, Sosial dan budaya) menurut prosedur hukum yang berproses peradilan (sesuai
dengan ketentuan internasional dan perjanjian-perjanjian internasional.
Bentuk dan Pola Kerjasama
 REALISM (REALISME)
Organisasi Internasional adalah bentuk hubungan kerjasama yang dilakukan oleh negara-
negara dalam mewujudkan suatu kepentingan.
Realisme merupakan pendekatan klasik yang memiliki pandangan anarki akan sistem
internasional yang ada.
Menurut kaum realisme, Organisasi Internasional merupakan kerjasama yang
didalamnya terdapat sebuah perebutan aspek power dan wealth antar negara yang
tergabung dalam Organisasi Internasional.
, kaum realisme mempercayai kerjasama antar negara seperti Organisasi Internasional,
Rezim, dan Institusi Internasional mampu berjalan dengan baik apabila power yang
didistribusikan terbagi secara merata atau Organisasi Internasional yang dilakukan oleh
setiap negara tetap memiliki pengaruh dari kapabilitas power dari setiap negara tersebut.
 LIBERALINTERNATIONALISM (INTERNASIONALISME LIBERAL)
Internasionalisme liberal adalah doktrin kebijakan luar negeri yang menyatakan bahwa negara-negara
liberal harus ikut campur di negara berdaulat lain untuk mencapai tujuan liberalnya.
Tujuan internasionalisme liberal adalah mencapai menciptakan struktur global dalam sistem
internasional yang condong ke tatanan dunia liberal. Demi mencapai tujuan tersebut, perdagangan
bebas global, ekonomi liberal, dan sistem politik liberal digalakkan habis-habisan.
 NEOLIBERAL INSTITUTIONALISM (INSTITUSIONALISME NEOLIBERAL)
Liberalisme institusional atau institusionalisme liberal adalah teori hubungan
internasional yang mengklaim bahwa lembaga dan organisasi internasional seperti
Perserikatan Bangsa-Bangsa, NATO, dan Uni Eropa dapat meningkatkan dan
membantu kerja sama antarnegara.
Sejumlah pihak menyebut teori ini fungsionalisme rasional, bukan institusionalisme
liberal. Institusionalisme liberal juga sangat dekat namun tidak mirip dengan teori
rezim dan neoliberalisme
 CONSTRUCTIVISM (KONSTRUKTIVISME)
Dalam disiplin hubungan internasional, konstruktivisme adalah pandangan bahwa aspek-aspek
penting hubungan internasional dikonstruksi oleh sejarah dan masyarakat, bukan dampak
mutlak dari sifat manusia atau ciri khas politik dunia lainnya.
Menurut teorinya, konstruktivisme berusaha menunjukkan bahwa aspek-aspek
inti hubungan internasional dikonstruksi secara sosial, berlawanan dengan asumsi
neorealisme dan neoliberalisme, artinya aspek tersebut diwujudkan oleh proses
praktik dan interaksi sosial.
Secara sederhana organisasi internasional dapat didefinisikan sebagai sebuah struktur formal dan berkesinambungan
yang dibentuk oleh kesepakatan diantara anggotanya (keanggotaan negara dan non negara), dari paling tidak dua negara
merdeka atau lebih, yang memiliki tujuan untuk mengejar kepentingan bersama anggota. Dalam perpektif realisme
dalam memandang organisasi internasional menyatakan bahwa organisasi internasional adalah perpanjangan tangan
atau alat selimut untuk mencapai kepentingan nationalnya (national interest). Karena pada dasarnya menurut kacamata
realisme bahwa negara adalah aktor utama dengan kedaulatan otoritas tertinggi dalam arena internasional.
Internasionalisme liberal adalah doktrin kebijakan luar negeri yang menyatakan bahwa negara-negara liberal
harus ikut campur di negara berdaulat lain untuk mencapai tujuan liberalnya. Tujuan internasionalisme liberal adalah
mencapai menciptakan struktur global dalam sistem internasional yang condong ke tatanan dunia liberal. Demi mencapai
tujuan tersebut, perdagangan bebas global, ekonomi liberal, dan sistem politik liberal digalakkan habis-habisan.
Liberalisme institusional atau institusionalisme liberal adalah teori hubungan internasional yang mengklaim
bahwa lembaga dan organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa, NATO, dan Uni Eropa dapat
meningkatkan dan membantu kerja sama antarnegara. liberalisme institusional bersifat utilitarian dan rasionalistik.
Negara diperlakukan sebagai pelaku rasional yang beroperasi di sistem politik internasional yang hierarkinya tidak dapat
dipaksakan. Dalam disiplin hubungan internasional, konstruktivisme adalah pandangan bahwa aspek-aspek
penting hubungan internasional dikonstruksi oleh sejarah dan masyarakat, bukan dampak mutlak dari sifat manusia atau
ciri khas politik dunia lainnya.Konstruktivisme berusaha menunjukkan bahwa aspek-aspek inti hubungan internasional
dikonstruksi secara sosial, berlawanan dengan asumsi neorealisme dan neoliberalisme, artinya aspek tersebut
diwujudkan oleh proses praktik dan interaksi sosial.
KESIMPULAN
THANK YOU

More Related Content

Similar to draft PPT Teori Organisasi Internasional.pptx

Bab iv hukum internasional dan pengadilan internasional
Bab iv hukum internasional dan pengadilan internasionalBab iv hukum internasional dan pengadilan internasional
Bab iv hukum internasional dan pengadilan internasional
Arini Nurmala Sari
 
Negara dan konstitusi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Negara dan konstitusi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Negara dan konstitusi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Negara dan konstitusi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
materi-kuliah-pengertian-dan-penggolongan-organisasi-administrasi-internasion...
materi-kuliah-pengertian-dan-penggolongan-organisasi-administrasi-internasion...materi-kuliah-pengertian-dan-penggolongan-organisasi-administrasi-internasion...
materi-kuliah-pengertian-dan-penggolongan-organisasi-administrasi-internasion...
ArfanG2
 
Pengenalan hukum administrasi negara
Pengenalan hukum administrasi negaraPengenalan hukum administrasi negara
Pengenalan hukum administrasi negara
Ir. Zakaria, M.M
 

Similar to draft PPT Teori Organisasi Internasional.pptx (20)

Konsep hubungan internasional, hukum internasional, dan organisasi ...
Konsep hubungan internasional,   hukum   internasional,   dan   organisasi   ...Konsep hubungan internasional,   hukum   internasional,   dan   organisasi   ...
Konsep hubungan internasional, hukum internasional, dan organisasi ...
 
Sistem politik di indonesia
Sistem politik di indonesiaSistem politik di indonesia
Sistem politik di indonesia
 
Hub_Inter.pptx
Hub_Inter.pptxHub_Inter.pptx
Hub_Inter.pptx
 
makalah KTT.docx
makalah KTT.docxmakalah KTT.docx
makalah KTT.docx
 
Ppt pkn ( hubungan internasional )
Ppt pkn ( hubungan internasional )Ppt pkn ( hubungan internasional )
Ppt pkn ( hubungan internasional )
 
Makalah hukum tata negara
Makalah hukum tata negaraMakalah hukum tata negara
Makalah hukum tata negara
 
Makalah hukum tata negara (2)
Makalah hukum tata negara (2)Makalah hukum tata negara (2)
Makalah hukum tata negara (2)
 
Makalah hukum tata negara
Makalah hukum tata negaraMakalah hukum tata negara
Makalah hukum tata negara
 
Kita Harus Bisa
Kita Harus  BisaKita Harus  Bisa
Kita Harus Bisa
 
Bab iv hukum internasional dan pengadilan internasional
Bab iv hukum internasional dan pengadilan internasionalBab iv hukum internasional dan pengadilan internasional
Bab iv hukum internasional dan pengadilan internasional
 
Negara dan konstitusi
Negara dan konstitusiNegara dan konstitusi
Negara dan konstitusi
 
Negara dan konstitusi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Negara dan konstitusi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Negara dan konstitusi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Negara dan konstitusi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
materi-kuliah-pengertian-dan-penggolongan-organisasi-administrasi-internasion...
materi-kuliah-pengertian-dan-penggolongan-organisasi-administrasi-internasion...materi-kuliah-pengertian-dan-penggolongan-organisasi-administrasi-internasion...
materi-kuliah-pengertian-dan-penggolongan-organisasi-administrasi-internasion...
 
Kajian Sistem Politik dan Pemerintahan di Indonesia
Kajian Sistem Politik dan Pemerintahan di IndonesiaKajian Sistem Politik dan Pemerintahan di Indonesia
Kajian Sistem Politik dan Pemerintahan di Indonesia
 
Pengenalan hukum administrasi negara
Pengenalan hukum administrasi negaraPengenalan hukum administrasi negara
Pengenalan hukum administrasi negara
 
Materi pkn kls xii bab 5
Materi pkn kls xii bab 5Materi pkn kls xii bab 5
Materi pkn kls xii bab 5
 
Ringkasan materi pkn x
Ringkasan materi pkn xRingkasan materi pkn x
Ringkasan materi pkn x
 
Makalah hukum tata negara
Makalah hukum tata negaraMakalah hukum tata negara
Makalah hukum tata negara
 
Bab iv hubungan internasional
Bab iv hubungan internasionalBab iv hubungan internasional
Bab iv hubungan internasional
 
Tugas paper
Tugas paperTugas paper
Tugas paper
 

Recently uploaded

443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
AvivThea
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
iwidyastama85
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
randikaakbar11
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
Mas PauLs
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptxMekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
 
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
 
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptDemokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
 
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan AnakPWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 

draft PPT Teori Organisasi Internasional.pptx

  • 1. TEORI ORGANISASI INTERNASIONAL DAN PEMERINTAHAN GLOBAL 1. Amelia Rosalinda (193103500001) 2. Muh. Alwi Ridwan Fauzi (193103500003) 3. Rizki Syahputra (193103500006) 4. Rellie Borneo Wiradidjaja (193103500041) KELOMPOK 1.
  • 2. A. Administrasi Internasional • (Dimock, 1960:3): “Administration involving two or more nations, or a word wide agency such as the united Nations” (administrasi yang melibatkan dua Negara atau lebih, atau organisasi internasional yang ruang lingkupnya luas seperti perserikatan bangsa-bangsa). • Pendapat lain: administrasi secara internasional yang melintasi batas-batas Negara, melibatkan antara Negara dengan Negara, antara Negara dengan organisasi internasional, atau antara organisasi internasional satu sama lainnya. • Holistik: Administrasi menyangkut berbagai hal yang ruang lingkupnya melintas batas teritorial masing-masing Negara, baik antara pemerintah dengan pemerintah, maupun antara individu atau kelompok dengan individu atau kelompok lainnya pada lingkungan administrasi (Negara) yang berbeda.
  • 3. B. Organisasi Internasional Organisasi internasional mencakup tiga unsur: 1. Keterlibatan Negara dalam suatu pola kerjasama 2. Adanya pertemuan-pertemuan secara berkala 3. Adanya staf yang bekerja sebagai “Pegawai Sipil Internasional” “Pola kerjasama yang melintasi batas-batas Negara, dengan didasari struktur organisasi yang jelas dan lengkap serta di harapkan atau di proyeksi untuk berlangsung serta melaksanakan fungsinya secara berkesinambungan dan melembaga guna mengusahakan tercapainya tujuan tujuan yang diperlukan serta disepakati bersama, baik antara pemerintah dengan pemerintah maupun antara sesama kelompok non-pemerintah pada Negara yang berbeda.” Definisi:
  • 4. 1. Dari segi tujuan organisasi, apakah bersifat internasional yaitu bahwa kegiatannya melintas batas-batas Negara nasional. 2. Dari tinjauan terhadap model-model dan kelembagaan organisasi internasional yang ada dewasa ini. 3. Sebagai proses yang mendekati taraf pengaturan oleh suatu bentuk pemerintahan, dalam hubungan yang mencakup baik antara Negara dengan Negara maupun antara aktor- aktor bukan Negara. Couloumbis dan Wolfe (1981:252) menambahkan perlunya pendekatan atas 3 peringkat definisi, yaitu:
  • 5. C. Penggolongan Organisasi internasional Penggolongan organisasi internasional didasarkan pada: a) Kegiatan administrasi 1. Organisasi internasional antar pemerintah (Inter-Governmental Organization) yang lazim disingkat IGO 2. Organisasi Internasional Non-Pemerintah (Non-Governmental Otganization) yang lazim disingkat NGO b) Ruang-lingkup (wilayah) kegiatan dan keanggotaan 1. Organisasi internasional global Contohnya : 1. PBB = UNO (The United Nations Organization) 2. OKI = OIC (the Organization of Islamic Conference) 3. GNB = NAM (the Non-Aligned Movement) 2. Organisasi Internasional Regional Contohnya : 1. ASEAN (Association of South-East Asian Nations) 2. OAU ( Organization Of African Unity) 3. GCC ( Gulf Cooperation Council) 4. EC ( European Community) 5. SAARC (South-Asia Association for Regional Cooperation)
  • 6. c) Bidang Kegiatan (Operasional) Organisasi Contohnya: 1. Bidang Ekonomi KADIN Internasional (International Chamber of Commerce) Dana Moneter Internasional (IMF/International Monetary Fund) Bank Dunia (IBRD/International for Reconstruction and Development) 2. Bidang Lingkungan Hidup UNEP (United Nations Environmental Program) 5. Bidang Komoditi (Pertanian dan Industri) IWTO (International Wool Textile Organization) ICO (International Coffee Organization) 6. Bidang Bea-Cukai dan perdagangan Internasional GATT (Goverments Agreement on Tariffs and Trade) WTO (World Trade Organization) dan banyak lagi lainnya. 3. Bidang Kesehatan WHO (World Health Organization) IDF (International Dental Federation) 4. Bidang Pertambangan ITO (International Timber Organization)
  • 7. d) Tujuan dan Luas-Bidang Kegiatan Organisasi 1. Organisasi Internasional Umum Contohnya : PBB = UNO (the United Nations Organization) 2. Organisasi Internasional Khusus Contoh : OPEC (Organization for Petroleum Exporting Countries) UNICEF (United Nation Educational, Sience and Cultual Organization) ITU (International Telecommunication Union) UPU (Universal Postal Union) dan sebagainya. e) Ruang-Lingkup (wilayah) dan Bidang Kegiatan 1. Organisasi Internasional : Global-Umum Contohnya : PBB 2. Organisasi Internasional : Global Khusus Contohnya : OPEC, ICAO, IMCO, ITU, UPU, UNESCO, WHO, FAO, dan Palang Merah Internasional (ICRC) 3. Organisasi Internasional : Regional-Umum Contohnya : ASEAN, EU (European Union) 4. Organisasi Internasional : Regional-Khusus Contohnya : AIPO, OAPEC, PATA
  • 8. f) Menurut Taraf Kewenangan (Kekuasaan) 1. Organisasi Supra-Nasional (Supra-National Organization) 2. Organisasi Kerjasama (Co-operative Organizational) g) Bentuk Dan Pola Kerjasama 1. Kerja sama Pertahanan-Keamanan (Collective Security) Contohnya : NATO (North Atlantic Treaty Organization) 2. Kerjasama Fungsional (Functional Co-operation) Contohnya : PBB, ASEAN, OKI, OPEC, SAARC, OAU, GCC, dan sebagainya.
  • 9. h) Fungsi Organisasi 1. Organisasi Politik (Political Organization) Organisasi yang dalam kegiatannya menyangkut masalah-masalah politik dalam hubungan internasional. Contohnya : PBB, ASEAN, NATO, ANZUS, SAARC, OAU, Liga Arab dan lain-lain. 2. Organisasi Administratif (Administrative Organization) Organisasi yang sepenuhnya hanya melaksanakan kegiatan teknis secara administrative. Contohnya : UPU (Universal Postal Union) ITU (International Telecommunication Union) OPEC (Organisasi Negara Pengekspor Minyak) ICAQ (International Civil Aviation Organization) ICRC (International Committee of the Red Cross) 3. Organisasi Peradilan (Judical Organization) Organisasi yang menyangkut aspek penyelesaian masalah sengketa pada berbagai bidang atau aspek (Politik, Ekonomi, Hukum, Sosial dan budaya) menurut prosedur hukum yang berproses peradilan (sesuai dengan ketentuan internasional dan perjanjian-perjanjian internasional.
  • 10. Bentuk dan Pola Kerjasama  REALISM (REALISME) Organisasi Internasional adalah bentuk hubungan kerjasama yang dilakukan oleh negara- negara dalam mewujudkan suatu kepentingan. Realisme merupakan pendekatan klasik yang memiliki pandangan anarki akan sistem internasional yang ada. Menurut kaum realisme, Organisasi Internasional merupakan kerjasama yang didalamnya terdapat sebuah perebutan aspek power dan wealth antar negara yang tergabung dalam Organisasi Internasional. , kaum realisme mempercayai kerjasama antar negara seperti Organisasi Internasional, Rezim, dan Institusi Internasional mampu berjalan dengan baik apabila power yang didistribusikan terbagi secara merata atau Organisasi Internasional yang dilakukan oleh setiap negara tetap memiliki pengaruh dari kapabilitas power dari setiap negara tersebut.  LIBERALINTERNATIONALISM (INTERNASIONALISME LIBERAL) Internasionalisme liberal adalah doktrin kebijakan luar negeri yang menyatakan bahwa negara-negara liberal harus ikut campur di negara berdaulat lain untuk mencapai tujuan liberalnya. Tujuan internasionalisme liberal adalah mencapai menciptakan struktur global dalam sistem internasional yang condong ke tatanan dunia liberal. Demi mencapai tujuan tersebut, perdagangan bebas global, ekonomi liberal, dan sistem politik liberal digalakkan habis-habisan.
  • 11.  NEOLIBERAL INSTITUTIONALISM (INSTITUSIONALISME NEOLIBERAL) Liberalisme institusional atau institusionalisme liberal adalah teori hubungan internasional yang mengklaim bahwa lembaga dan organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa, NATO, dan Uni Eropa dapat meningkatkan dan membantu kerja sama antarnegara. Sejumlah pihak menyebut teori ini fungsionalisme rasional, bukan institusionalisme liberal. Institusionalisme liberal juga sangat dekat namun tidak mirip dengan teori rezim dan neoliberalisme  CONSTRUCTIVISM (KONSTRUKTIVISME) Dalam disiplin hubungan internasional, konstruktivisme adalah pandangan bahwa aspek-aspek penting hubungan internasional dikonstruksi oleh sejarah dan masyarakat, bukan dampak mutlak dari sifat manusia atau ciri khas politik dunia lainnya. Menurut teorinya, konstruktivisme berusaha menunjukkan bahwa aspek-aspek inti hubungan internasional dikonstruksi secara sosial, berlawanan dengan asumsi neorealisme dan neoliberalisme, artinya aspek tersebut diwujudkan oleh proses praktik dan interaksi sosial.
  • 12. Secara sederhana organisasi internasional dapat didefinisikan sebagai sebuah struktur formal dan berkesinambungan yang dibentuk oleh kesepakatan diantara anggotanya (keanggotaan negara dan non negara), dari paling tidak dua negara merdeka atau lebih, yang memiliki tujuan untuk mengejar kepentingan bersama anggota. Dalam perpektif realisme dalam memandang organisasi internasional menyatakan bahwa organisasi internasional adalah perpanjangan tangan atau alat selimut untuk mencapai kepentingan nationalnya (national interest). Karena pada dasarnya menurut kacamata realisme bahwa negara adalah aktor utama dengan kedaulatan otoritas tertinggi dalam arena internasional. Internasionalisme liberal adalah doktrin kebijakan luar negeri yang menyatakan bahwa negara-negara liberal harus ikut campur di negara berdaulat lain untuk mencapai tujuan liberalnya. Tujuan internasionalisme liberal adalah mencapai menciptakan struktur global dalam sistem internasional yang condong ke tatanan dunia liberal. Demi mencapai tujuan tersebut, perdagangan bebas global, ekonomi liberal, dan sistem politik liberal digalakkan habis-habisan. Liberalisme institusional atau institusionalisme liberal adalah teori hubungan internasional yang mengklaim bahwa lembaga dan organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa, NATO, dan Uni Eropa dapat meningkatkan dan membantu kerja sama antarnegara. liberalisme institusional bersifat utilitarian dan rasionalistik. Negara diperlakukan sebagai pelaku rasional yang beroperasi di sistem politik internasional yang hierarkinya tidak dapat dipaksakan. Dalam disiplin hubungan internasional, konstruktivisme adalah pandangan bahwa aspek-aspek penting hubungan internasional dikonstruksi oleh sejarah dan masyarakat, bukan dampak mutlak dari sifat manusia atau ciri khas politik dunia lainnya.Konstruktivisme berusaha menunjukkan bahwa aspek-aspek inti hubungan internasional dikonstruksi secara sosial, berlawanan dengan asumsi neorealisme dan neoliberalisme, artinya aspek tersebut diwujudkan oleh proses praktik dan interaksi sosial. KESIMPULAN