3. Budaya
1. Agama warisan Nabi Ibrahim dan Ismail telah dikotori dengan perilaku syirik
dan penyembahan berhala. Sekitar Ka’bah bersemayam ratusan patung dan
berhala sebagai sesembahan mereka. Tetapi kalau dikatakan mereka salah
karena menyembah berhala maka jawaban mereka : “ berhala-berhala
tersebut hanyalah sebagai WASILAH ( perantara ) antara mereka dengan
Allah”.
2. Kedudukan perempuan sangatlah rendah, bahkan dianggap sebagai barang
pelengkap saja. Itulah sebabnya mereka menganggap aib jika punya anak
seorang perempuan, dan sebagai akibatnya anak perempuan tersebut
dikubur hidup-hidup.
3. Fanatisme kesukuan sangat tinggi. Dengan sifat seperti itulah maka sering
terjadi pertumpahan darah antar suku hanya gara-gara masalah sepele.
4. Orang-orang yang lemah dan miskin dijadikan budak-budak. Mereka
diperjual belikan layaknya barang dipasar. Apapun bisa majikannya lakukan
karena sama dengan benda milik mereka yang bebas mau diapakan.
5. Tidak adanya tatanan hidup dan hukum. Yang berlaku adalah hukum rimba
yaitu “ siapa kuat dia yang berkuasa.“ Dengan keadaan seperti itu maka jelas
jalannya kehidupan dalam sosial masyarakat jauh dari kata nyaman dan
adil.
4. Kesenian
• Bangsa Arab termasuk bangsa yang memiliki rasa seni yang tinggi. Seni
bahasa Arab (syair) merupakan suatu seni yang paling indah yang amat
dihargai dan dimuliakan oleh bangsa tersebut. Mereka amat gemar
berkumpul mengelilingi penyair-penyair untuk mendengarkan syair-syairnya.
• Seorang penyair mempunyai kedudukan yang amat tinggi dalam
masyarakat Arab. Salah satu dari pengaruh syair pada bangsa Arab ialah
bahwa syair itu dapat meninggikan derajat orang yang tadinya hina, atau
sebaliknya. Contoh: ada seorang yang bernama Abdul. Dia adalah seorang
yang mulanya hidupnya melarat. Putrinya banyak, akan tetapi tidak ada
pemuda-pemuda yang mau memperistrikan mereka. Kemudian dipuji-puji
oleh Al Asya seorang penyair. Syair yang berisi pujian itu tersiar ke mana-mana.
Dengan demikian, menjadi masyhurlah Abdul Uzza itu, dan akhirnya
kehidupannya menjadi baik, dan berebutlah pemuda-pemuda meminang
putri-putrinya.
• Mereka mengadakan perlombaan bersyair dan syair-syair yang terbagus
biasanya mereka gantungkan di dinding Kakbah tidak jauh dari patung-patung
pujaan mereka agar dinikmati banyak orang.
5. Sosial
• Mereka hanya mengenal kebebasan pribadi, kebebasan keluarga, dan
kebebasan kabilah yang penuh.
• Keadaan itu menjadikan loyalitas mereka terhadap kabilah di atas segalanya.
Bila sesama kabilah mereka loyal karena masih kerabat sendiri, maka
berbeda dengan antar kabilah. Interaksi antar kabilah tidak menganut
konsep kesetaraan; yang kuat di atas dan yang lemah di bawah. Ini
tercermin, misalnya, dari tatanan rumah di Mekah kala itu. Rumah-rumah
Quraysh sebagai suku penguasa dan terhormat paling dekat dengan Ka’bah
lalu di belakang mereka menyusul pula rumah-rumah kabilah yang agak
kurang penting kedudukannya dan diikuti oleh yang lebih rendah lagi,
sampai kepada tempat-tempat tinggal kaum budak dan sebangsa kaum
gelandangan.
6. Agama
Paganisme, Yahudi, dan Kristen adalah agama orang Arab Jahiliyah.
Pagan adalah agama mayoritas
mereka. Ratusan berhala
dengan bermacam-macam
bentuk ada di sekitar Ka’bah.
Agama pagan sudah ada sejak
masa sebelum Ibrahim.
Setidaknya ada empat sebutan
bagi berhala-hala itu: ṣanam,
wathan, nuṣub, dan ḥubal.
Orang-orang dari semua
penjuru jazirah datang
berziarah ke tempat itu.
Beberapa kabilah melakukan
cara-cara ibadahnya sendiri-sendiri.
Ini membuktikan bahwa
paganisme sudah berumur
ribuan tahun.
Yahudi dan Kristen dianut oleh para
imigran yang bermukim di Yathrib
dan Yaman. Tidak banyak data
sejarah tentang pemeluk dan
kejadian penting agama ini di Jazirah
Arab, kecuali di Yaman.
Salah satu corak beragama yang ada
sebelum Islam datang selain tiga
agama di atas adalah Ḥanīfīyah, yaitu
sekelompok orang yang mencari
agama Ibrahim yang murni yang
tidak terkontaminasi oleh nafsu
penyembahan berhala-berhala, juga
tidak menganut agama Yahudi
ataupun Kristen, tetapi mengakui
keesaan Allah.
7. • Sebagian besar daerah Arab adalah daerah gersang dan
tandus, kecuali daerah Yaman yang terkenal subur dan bahwa
ia terletak di daerah strategis sebagai lalu lintas perdagangan.
Ia terletak di tengah-tengah dunia dan jalur-jalur
perdagangan dunia. Oleh karena itu, perdagangan merupakan
andalan bagi kehidupan perekonomian bagi mayoritas
negara-negara di daerah-daerah ini.
• Perekonomian orang Arab Jahiliyah yang sangat bergantung
pada perdagangan daripada peternakan apalagi pertanian.
Mereka dikenal sebagai pengembara dan pedagang tangguh.
Mereka juga sudah mengetahui jalan-jalan yang bisa dilalui
untuk bepergian jauh ke negeri-negeri tetangga.
• Barang dagangan utama ialah bijiran, wangi – wangian,
rempah, berhala, dsb.
Ekonomi
AMALAN DALAM EKONOMI
•Mengamalkan penindasan seperti riba dan penipuan.
• Biasa menipu dalam ukuran sukatan timbangan dalam
urusan perdagangan.
• Menjalankan perniagaan jahiliyah seperti penjualan patung
berhala pada musim haji yang sangat menuntungkan.
•Rompakan menjadi pekerjaan mulia.