3. Latar Belakang
• Sumber listrik di PMKS berasal dari alternator
Turbin yang diback-up oleh genset.
• Continueitas sumber listrik sangat diperlukan untuk
menjaga produktifitas dari PMKS.
• Bila pembangkit listrik mengalami gangguan akan
menyebabkan terganggunya proses produksi.
• Hal ini akan menyebabkan kerugian secara materi.
4. Tujuan
• Mengetahui bagian-bagian dari alternator.
• Untuk mengetahui parameter di alternator yang perlu
diperhatikan
• Untuk meninjau jenis gangguan pada alternator yang
mempengaruhi pabrik kelapa sawit.
• Untuk memahami penyebab dan dampak gangguan
pada alternator.
• Untuk mengetahui tindakan yang harus dilakukan pada
saat terjadi gangguan pada alternator
8. Generator Sinkron
• Sumber energi utama yang paling banyak
dipakai.
• Konverter energi terbesar di dunia.
• Mengubah energi mekanik menjadi energi listrik.
• Daya yang dihasilkan hingga 1500MW.
9. Generator Sinkron
Generator sinkron dibagi 2, yaitu:
Generator sinkron stationary field.
– Hampir sama dengan generator DC.
– Salient pole membentuk medan DC, yang dipotong
oleh armature.
– Armature memiliki lilitan 3 phase, terminalnya
terhubung ke 3 slip ring.
– Sepasang brush pada slip ring, memungkinkan
armature dihubungkan dengan beban 3 phase.
– Digunakan untuk tegangan output kurang dari 5kVA.
10. Generator Sinkron
• Generator sinkron revolving field.
– Memiliki stationary armature yang disebut stator.
– Lilitan stator 3 phase langsung dihubungkan ke
beban.
– Medan dibangkitkan oleh generator DC.
– Sering disebut juga alternator.
13. GENERATOR SEBAGAI PEMBANGKIT
Ada 3 Syarat mutlak untuk menghasilkan pembangkit:
1. Adanya Medan Magnet : Adanya induksi magnetisasi di sekitar penghantar atau
konduktor.
2. Adanya Penghantar ( Konduktor ) : Sebagai jalan atau media induksi magnetisasi
untuk menjadi voltage/beda potensial.
3. Relative Motion : Gerakan yang terus menerus /konstan yang berfungsi agar
induksi dari satu penghantar yang berputar (rotor) dapat memotong induksi dari
penghantar tetap (stator) atau yang disebut dengan perpotongan medan magnet
atau perpotongan fluks magnetik (garis-garis medan magnet).
14. Jumlah Pole
Tergantung pada:
• Kecepatan putaran.
• Frekuensi yang ingin dihasilkan.
f = p x n / 120 …… hz
• n = kecepatan rotor (r/min)
• p = jumlah pole pada rotor
• f = frekuensi tegangan induksi (Hz)
15. KOMPONEN DASAR GENERATOR
Main Stator :
Main Stator adalah :
bagian dari generator sebagai tempat untuk menerima induksi
magnet. Arus AC yang menuju ke beban disalurkan melalui
armature, komponen ini berbentuk sebuah rangka silinder dengan
lilitan kawat konduktor yang sangat banyak. Main Stator selalu
diam (tidak bergerak).
Lilitan dalam wye & netral dihubungkan ke ground, karena:
– Meningkatkan daya output.
– Menghindari tegangan harmonic, sehingga tegangan line
tetap sinusoidal dalam kondisi beban apapun.
17. KOMPONEN DASAR GENERATOR
ROTOR
Generator sinkron didesign menggunakan 2
type rotor, yaitu:
– Salient pole rotor .
– Cylindrical rotor.
Perbedaan utama antara keduanya:
Salient pole rotor digerakkan oleh turbin
kecepatan rendah. Sedangkan cylindrical rotor
digerakkan oleh turbin uap berkecepatan tinggi.
27. Gangguan Mekanis
Kerusakan Penyebab
Bearing
Overheating yang berlebihan dari salah
satu atau kedua bearing (suhu bearing 50
° C di atas suhu lingkungan) (Dengan
atau tanpa suara yang abnormal)
- Jika bearing telah berubah biru atau Jika grease telah menjadi hitam,
ganti bearing.
- bearing tidak sepenuhnya terkunci (goyang di housing bearing)
- Ujung frame tidak lurus
Temperatur
tidak normal
Overheating yang berlebihan pada frame
alternator (lebih dari 40 ° C di atas suhu
lingkungan)
- Aliran udara (inlet-outlet) sebagian tersumbat atau udara panas
bersirkulasi dalam alternator atau mesin
- Alternator beroperasi pada tegangan terlalu tinggi (> 105% dari Un
pada beban)
- Alternator kelebihan beban
Vibrations
Terlalu banyak getaran
- Misalignment (kopling)
- Cacat pemasangan atau kopling longgar
- Masalah balancing pada poros (Engine - Alternator)
Getaran berlebihan dan suara dengungan
yang datang dari mesin
- Phase imbalance
- Stator short-circuit
Suara yang
tidak normal
Alternator rusak oleh Akibat yang serius,
diikuti dengan Dengung dan getaran
- Sistem hubung singkat (kabel)
- Dampak dari kesalahan proses paralel
- kopling rusak
- Patah atau bengkok pada ujung poros
- Pergeseran dan hubung singkat pada rotor
- Fan retak atau longgar pada poros
- Kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada dioda / AVR
28. Gangguan Electrical
Kerusakan Tindakan Pengaruh Cek / Penyebab
Tidak ada
tegangan tanpa
beban pada start-
up
Hubungkan baterai
baru dari 4 sampai
12 volt untuk
terminal E-dan E
+, samakan
polaritas, selama 2
sampai 3 detik
Alternator bangkit dan yang
tegangan masih benar
ketika baterai dilepas
- Kurangnya magnet sisa
Alternator bangkit tetapi
tegangannya tidak
mencapai nilai nominal
ketika baterai dilepas
- Periksa sambungan dari tegangan input ke AVR
- Masalah dioda
- Rotor exciter hubung pendek
Alternator Bangkit namun
tegangan hilang ketika
baterai dilepas Kecepatan
Normal
- AVR rusak
- Stator (exciter) membuka rangkaian (cek Kumparan)
- Sambungan Rotor terbuka (cek resistansi)
Tegangan terlalu
rendah
Periksa speed
drive
Kecepatan Nominal
- Periksa koneksi AVR (mungkin rusak AVR)
- Stator exciter hubung pendek
- dioda terbakar
- Sambungan Rotor hubung pendek
- Periksa resistansi
Kecepatan terlalu rendah
Meningkatkan kecepatan putar (Jangan menyentuh
tegangan AVR
potensio (P2) sebelum berjalan pada kecepatan yang
benar.)
Tegangan terlalu
tinggi
Menyesuaikan
tegangan AVR
potensiometer
Penyesuaian tidak efektif AVR rusak
29. Gangguan Electrical
Kerusakan Tindakan Pengaruh Cek / Penyebab
Osilasi
tegangan
Sesuaikan AVR
stabilitas
potensiometer
Jika tidak ada efek: coba
yang normal / cepat mode
pemulihan (ST2)
- Periksa kecepatan: kemungkinan tidak stabil
- Koneksi longgar
- AVR rusak
- speed terlalu rendah ketika pada beban (atau LAM
diatur terlalu tinggi)
Voltase normal
tanpa beban
dan terlalu
rendah ketika
pada beban
Jalankan tanpa
beban dan periksa
tegangan antara E
+ dan E- di AVR
Tegangan antara E + dan E-
(DC) AREP / PMG <10V
- Periksa kecepatan (atau LAM diatur terlalu tinggi)
Tegangan antara E + dan
EAREP / PMG> 15V
- Kesalahan dioda
- Pendek sirkuit di lapangan utama. Periksa perlawanan.
- Kesalahan exciter angker. Periksa resistansi
Tegangan
menghilang
selama operasi
Periksa AVR,
Varistor, dioda , dan
mengganti
komponen yang
rusak
Tegangan tidak kembali ke
nilai rating
- Kumparan Exciter terbuka
- Kesalahan exciter angker
- AVR rusak
- Bidang Utama rangkaian terbuka atau hubung pendek
31. ACB (Air Circuit Breaker)
Fungsi
• Sebagai saklar utama
pada sistem distribusi.
• Sebagai pengaman arus
lebih dengan peredam
busur api hembusan
udara.
• Dapat di kombinasikan
dengan relay proteksi
sebagai trip unit.
32. OCR (Over Current Relay)
Fungsi
• Sebagai Proteksi terhadap
Beban Lebih.
• Sebagai Proteksi terhadap
gangguan short circuit
antar fasa & fasa ke netral.
• Memberi sinyal ke ACB
untuk melakukan
pemutusan circuit apabila
ada gangguan
33. EFR (Earth Fault Relay)
Fungsi
• Sebagai Proteksi terhadap
gangguan short circuit dari
fasa ke Ground.
• Memberi sinyal ke ACB
untuk melakukan
pemutusan circuit apabila
ada gangguan
34. Reverse Power Relay
Fungsi
• Untuk mendeteksi daya
balik, sehingga mencegah
generator bekerja sebagai
motor.
• Memberi sinyal ke ACB
untuk melakukan
pemutusan circuit apabila
ada gangguan