1. PARALEL GENERATOR
(Tugas Akhir Percobaan Generator AC)
OLEH
Nama
: Surya Andika
Npm
:1215031070
Kelompok
: 6 (enam)
LABORATORIUM KONVERSI ENERGI ELEKTRIK
LABORATORIUM TERPADU TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2013
SURYA ANDIKA
2. BAB I
PENDAHULUHAN
1.1 Latar belakang
Dalam dunia kelistrikan, kita mengenal suatu alat yang di sebut motor listrik
dan generator listrik. Secara sederhana, generator listrik berfungsi untuk
mengubah energi mekanik menjadi energi listrik sedangkan motor listrik
berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Dari kedua
fungsi dari masing-masing alat tersebut terdapat hubungan. Sebuah generator
akan bekerja dengan di bantu motor listrik untuk menggerakkan generator
tersebut. Dari fungsi generator tersebut menjadikan alat ini sangat diperlukan
dalam kehidupan sehari-hari. Generator sendiri ada dua macam yaitu generator
arus searah (DC) dan generator arus bolak-balik (AC).
Pada pembahasan kali ini, saya akan mencoba menjelaskan tentang generator
yaitu generator listrik arus bolak-balik. Untuk mendapatka daya pada generator
listrik arus bolak-balik (AC) ada beberapa metode yang dilakukan salah
satunya adalah memparalel dua atau lebih generator. Metode ini apa memberi
keuntungan salah satunya dapat menjaga koninyuitas apabila terjadi kerusakan
pada salah satu generator.
1.2 Tujuan
1. Menjelaskan pengertian generator arus bolak-balik (AC)
2. Menjelaskan pengertian paralel generator
3. Mengetahui keuntunga dari paralel generator
1.3 Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari generator arus bolak-balik (AC) ?
2. Apa pengertian dari paralel generator ?
3. Apa saja keuntungan dari paralel generator
SURYA ANDIKA
3. BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian generator arus bolak-balik (AC)
Generator arus bolak-balik berfungsi mengubah tenaga mekanis menjadi
tenaga listrik arus bolak-balik. Generator Arus Bolak-balik sering disebut
juga seabagai alternator, generator AC (alternating current), atau generator
sinkron. Dikatakan generator sinkron karena jumlah putaran rotornya sama
dengan jumlah putaran medan magnet pada stator. Kecepatan sinkron ini
dihasilkan dari kecepatan putar rotor dengan kutub-kutub magnet yang
berputar dengan kecepatan yang sama dengan medan putar pada stator. Mesin
ini tidak dapat dijalankan sendiri karena kutub-kutub rotor tidak dapat tibatiba mengikuti kecepatan medan putar pada waktu sakelar terhubung dengan
jala-jala.
Prinsip kerjanya dapat dipelajari dengan teori medan elekronik. Poros pada generator
dipasang dengan material ferromagnetic permanen. Setelah itu disekeliling poros terdapat
stator yang bentuk fisisnya adalah kumparan-kumparan kawat yang membentuk loop.
Ketika poros generator mulai berputar maka akan terjadi perubahan fluks pada
stator yang akhirnya karena terjadi perubahan tegangan dan aruslistrik tertentu.
Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan melalui kabel jaringan listrik.
SURYA ANDIKA
4. Generator AC merupakan komponen yang dapat mengubah energi gerak menjadi energi
listrik. Penggunaan generator saat ini dapat dimanfaakan sebagai pembangkit
listrik Generator AC atau altenator bekerja pada prinsip yang sama dari induksi
elektromagnetik sebagai generator DC.Arus bolak balik dapat dihasilkan dari perputaran
lilitan pada medan magnet atau perputaran medan magnet pada lilitan
stasioner(seimbang/tidak berubah).Nilai dari tegangan tergantung pada:
Jumlah perputaran pada lilitan
Kekuatan medan
Kecepatan rotasi lilitan / medan magnet
Generator arus bolak-balik sering disebut sebagai generator sinkron atau
alternator. Generator arus bolak-balik memberikan hubungan yang sangat
penting dalam proses perubahan energi dari batu bara, minyak, gas, atau
uranium ke dalam bentuk yang bermanfaat untuk digunakan dalam industri
atau rumah tangga. Dalam generator arus bolak-balik bertegangan rendah
yang kecil, medan diletakan pada bagian yang berputar atau rotor dan lilitan
jangkar pada bagian yang diam atau stator dari mesin
Konstruksi Generator AC
SURYA ANDIKA
5. Generator arus bolak-balik ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu:
1. Stator, merupakan bagian diam dari generator yang mengeluarkan tegangan
bolak-balik, antara lain:
Inti stator.
Bentuk dari inti stator ini berupa cincin laminasi-laminasi yang diikat serapat
mungkin untuk menghindari rugi-rugi arus eddy (eddy current losses). Pada
inti ini terdapat slot-slot untuk menempatkan konduktor dan untuk mengatur
arah medan magnetnya.
Belitan stator.
Bagian stator yang terdiri dari beberapa batang konduktor yang terdapat di
dalam slot-slot dan ujung-ujung kumparan. Masing-masing slot dihubungkan
untuk mendapatkan tegangan induksi.
Alur stator.
Merupakan bagian stator yang berperan sebagai tempat belitan stator
ditempatkan.
Rumah stator.
Bagian dari stator yang umumnya terbuat dari besi tuang yang berbentuk
silinder. Bagian belakang dari rumah stator ini biasanya memiliki sirip-sirip
sebagai alat bantu dalam proses pendinginan.
Stator terdiri dari badan generator yang terbuat dari baja yang berfungsi
melindungi bagian dalam generator, kotak terminal dan name plate pada
generator. Inti Stator yang terbuat dari bahan ferromagnetik yang berlapislapis dan terdapat alur-alur tempat meletakkan lilitan stator. Lilitan stator
yang merupakan tempat untuk menghasilkan tegangan. Sedangkan, rotor
berbentuk kutub sepatu (salient) atau kutub dengan celah udara sama rata
SURYA ANDIKA
6. (rotor silinder). Konstruksi dari generator sinkron dapat dilihat pada gambar
berikut ini.
2. Rotor, merupakan bagian bergerak yang menghasilkan medan magnit yang
menginduksikan ke stator. Stator dipisahkan oleh celah udara (air gap). Rotor
terdiri dari dua bagian umum, yaitu:
Inti kutub
Kumparan medan
Pada bagian inti kutub terdapat poros dan inti rotor yang memiliki fungsi
sebagai jalan atau jalur fluks magnet yang dibangkitkan oleh kumparan
medan. Pada kumparan medan ini juga terdapat dua bagian, yaitu bagian
penghantar sebagai jalur untuk arus pemacuan dan bagian yang diisolasi.
Isolasi pada bagian ini harus benar-benar baik dalam hal kekuatan
mekanisnya, ketahanannya akan suhu yang tinggi dan ketahanannya terhadap
gaya sentrifugal yang besar.
Konstruksi rotor untuk generator yang memiliki nilai putaran relatif tinggi
biasanya menggunakan konstruksi rotor dengan kutub silindris atau
”cylinderica poles” dan jumlah kutubnya relatif sedikit (2, 4, 6). Konstruksi
ini dirancang tahan terhadap gaya-gaya yang lebih besar akibat putaran yang
tinggi.
SURYA ANDIKA
7. Untuk putaran generator yang relatif rendah atau sedang (kurang dari 1000
rpm), dipakai konstruksi rotor dengan kutub menonjol atau ”salient pole”
dengan jumlah kutub-kutub yang relatif banyak.
Pada prinsipnya, salah satu dari penghantar atau kutub-kutub ini dibuat
sebagai bagian yang tetap sedangkan bagian-bagian yang lainnya dibuat
sebagai bagian yang berputar.
Prinsip Kerja Generator AC
Gambar : Rangkaian Ekivalen Generator AC
SURYA ANDIKA
8. Gambar : Prinsip Kerja Generator AC
Generator
AC
bekerja
berdasarkan
atas
prinsip
dasar
induksi
elektromagnetik. Tegangan bolak-balik akan dibangkitkan oleh putaran
medan magnetik dalam kumparan jangkar yang diam. Dalam hal ini
kumparan medan terletak pada bagian yang sama dengan rotor dari generator.
Nilai dari tegangan yang dibangkitkan bergantung pada :
Jumlah dari lilitan dalam kumparan.
Kuat medan magnetik, makin kuat medan makin besar tegangan yang
diinduksikan.
Kecepatan putar dari generator itu sendiri.
Prinsip generator ini secara sederhana dapat dijelaskan bahwa tegangan akan
diinduksikan pada konduktor apabila konduktor tersebut bergerak pada
medan magnet sehingga memotong garis-garis gaya. Hukum tangan kanan
berlaku pada generator dimana menyebutkan bahwa terdapat hubungan
antara penghantar bergerak, arah medan magnet, dan arah resultan dari aliran
arus yang terinduksi. Apabila ibu jari menunjukkan arah gerakan penghantar,
telunjuk menunjukkan arah fluks, jari tengah menunjukkan arah aliran
elektron yang terinduksi. Hukum ini juga berlaku apabila magnet sebagai
pengganti penghantar yang digerakkan.
Cara kerja sederhana:
Ketika kumparan diputar didalam medan magnet,satu sisi kumparan(biru) bergerak
ketassedang lainnya(kuning)bergerak kebawah.
SURYA ANDIKA
9.
Kumparan mengalami perubahan garis gaya magnet yang semakin sedikit,sehingga
padakedua sisi kumparan mengalir arus listrik mengitari kumparan mengalir arus
listrik mengitarikumparan hingga kumparan sinusoid.
Pada posisi sinusoid kumparan tidak mengalami perubahan garis gaya magnet
sehingga tidak ada listrik yang mengalir pada kumparan.
Pada posisi ini kumparan mendapat garis ± garis magnet maksimum.
Kumparan terus berputar hingga sisi biri bergerak kebawah dan sisi kuning bergerak
keatas.
Kumparan mengalami perubahan garis gaya magnet yang bertambah
banyak,sehingga padasetiap sisi kumparan mengalir arus listrik yang berlawanan
hingga posisi kumparansinusoidal.Kumparan terus berputar hingga sisi biru
bergerak ketas dan sisi kuning bergerak kebawah.
Agar menimbulkan medan magnet yang berpotongan dengan konduktor pada stator
rator diberi eksitasi.Karena ada dua kutub yang berbeda,utara dan selatan,maka
tegangan yangdihasilkan pada stator adalah tegangan bolak balik dengan
gelombang sinusoidal.
Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan melalui kabel jaringan listrik
untuk akhirnya digunakan masyarakat.
2.2
Paralel Generator
Paralel generator dapat diartikan menggabungkan dua buah generator tau
lebih dan kemudian dioperasikan secara bersama –sama dengan tujuan :
Mendapatkan daya yang lebih besar.
Untuk effisiensi (Menghemat biaya pemakaian operasional dan
Menghemat biaya pembelian)
SURYA ANDIKA
10.
Untuk memudahkan penentuan kapasitas generator.
Untuk menjamin kotinyuitas ketersediaan daya listrik.
Jika kita hendak memparalelkan dua generator atau lebih tentunya kita harus
memperhatikan beberapa persyaratan paralel generator tersebut.
Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi adalah,
Tegangan kedua generator harus mempunyai amplitudo yang sama.
Tegangan kedua generator harus mempunyai frekwensi yang sama
Tegangan antar generator harus sefasa.
Dengan persyaratan diatas berlaku apabila,
Lebih dari dua generator yang akan kerja paralel.
Dua atau lebih sistem yang akan dihubungkan sejajar.
Generator atau pusat tenaga listrik yang akan dihubungkan pada
sebuah jaringan.
Metoda sederhana yang dipergunakan untuk mensikronkan dua generator
atau lebih adalah dengan mempergunakan sinkroskop lampu. Yang harus
diperhatikan dalam metoda sederhana ini adalah lampu – lampu indikator
harus sanggup menahan dua kali tegangan antar fasa.
Sinkronoskop Lampu Gelap
Jenis sinkronoskop lampu gelap pada prinsipnya menghubungkan antara
ketiga fasa, yaitu U dengan U, V dengan V dan W dengan W.Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar Skema Sinkronoskop Lampu Gelap
SURYA ANDIKA
11. Pada hubungan ini jika tegangan antar fasa adalah sama maka ketiga lampu
akan gelap yang disebabkan oleh beda tegangan yang ada adalah nol.
Demikian juga sebaliknya, jika lampu menyala maka diantara fasa terdapat
beda tegangan. Ini dapat dijelaskan pada gambar berikut.
Gambar Beda tegangan antara fasa pada sinkronoskop lampu gelap
SURYA ANDIKA
12. Sinkronoskop Lampu Terang
Jenis sinkronoskop lampu terang pada prinsipnya menghubungkan antara
ketiga fasa, yaitu U dengan V, V dengan W dan W dengan U. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar Skema Sinkronoskop Lampu Terang
Sinkronoskop jenis ini merupakan kebalikan dari sinkronoskop lampu gelap.
Jika antara fasa terdapat beda tegangan maka ketiga lampu akan menyala
sama terang dan generator siap untuk diparalel. Kelemahan dari sinkronoskop
ini adalah kita tidak mengetahui seberapa terang lampu tersebut sampai
generator siap diparalel. Ini dapat dijelaskan dengan gambar dibawah ini.
Gambar Beda tegangan antara fasa sinkronoskop lampu terang
SURYA ANDIKA
13. Sinkronoskop Lampu Terang Gelap
Sinkronoskop jenis ini dapat dikatakan merupakan perpaduan antara
sinkronoskop lampu gelap dan terang.
Prinsip dari sinkronoskop ini adalah dengan menghubungkan satu fasa sama
dan dua fasa yang berlainan, yaitu fasa U dengan fasa U, fasa V dengan fasa
W dan asa W dengan fasa V. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada skema
dibawah ini.
Gambar Skema sinkronoskop lampu terang gelap
Pada sinkronoskop ini generator siap diparalel, jika satu lampu gelap dan
dua lampu lainnya terang. Pada kejadian ini dapat diterangkan pada gambar
berikut ini.
Gambar Beda tegangan antara fasa sinkronoskop lampu terang gelap
SURYA ANDIKA
14. Namun apabila persyaratan paralel antar generator tidak terpenuhi maka :
1. Jika Frekwensi tidak sama berdasarkan rumus f = ((p*n)/120) maka
terdapat hubungan kesebandingan antara f dan n, jika frekwensi tidak sama
atau f1 > f2, makaseolah – olah generator pertama (G1) akan menarik
generator kedua (G2). Dan G2 diperlakukan sebagai beban (motor) oleh G1.
2. Jika Tegangan tidak sama
Diagram paralel 2 generator
Dari diagram diatas, diketahui bahwa G1 dengan tegangan output E1 /phasa
dan tegangan G2 adalah E2 / phase, dan Rbeban atau bubar 0. Dengan
hukum kirchoff, bahwa E = 0 Pada loop 1, E1 – E2 – i1*Rbusbar = 0
E1 – E2 – i1* 0 = 0 Karena G1 paralel G2 maka, E1 = E2, sehingga
E1 – E1 – i1*Rbusbar = 0 i1 = (0/ Rbusbar) = 0/0 = 0
Apabila E1 E2 maka, E1 – E2 = Ei1 = (E / Rbusbar) =
Dan arus i1 akan memukul ke G2.Keterangan… Paralel Generator
Instalasi / Pengkabelan Generator
SURYA ANDIKA
15. Gambar Fungsional Untuk Sistem 2 Generator
Keterangan gambar,
A adalah ampere meter
A SW adalah switch amperemeter pada masing – masing fasa
V adalah voltmeter
V SW adalah switch voltmeter pada masing – masing fasa
W adalah wattmeter
F adalah frekwensi meter
F SW adalah switch untuk mengetahui frekwensi dari masing –
masing generator
SY adalah Sinkronoskop
SY SW adalah switch untuk sinkronisasi antar generator
L adalah lampu indikator sinkronoskop
REG ADJ adalah regulator adjusment tegangan secara automatis
MAN ADJ adalah adjusment tegangan secara manual
REG SW adalah switch untuk menindahkan pengaturan tegangan dari
manual ke automatis atau sebaliknya
GOV SW adalah switch untuk govenor.
BKR SW adalah breaker switch untuk pelepas beban pada masing –
masing generator
BKR adalah breaker untuk koneksi generator ke beban
PRM adalah primemover dalam hal ini adalah diesel engine
SURYA ANDIKA
16. G adalah generator
EXC adalah exciter dari generator
FLD adalah field windings (magnets)
CT adalah current transformator
Load Sharing
Konsep Load Sharing
Permasalahan yang pasti timbul untuk memparalelkan generator dengan
kapasitas yang berbeda adalah terjadinya overload pada generator yang
kapasitasnya lebih rendah.
Untuk mengatasi permasalahan ini terlebih dahulu kita mengetahui
karakteristik dari setiap generator. Karakteristik yang dimaksud adalah
karakteristik daya terhadap putaran atau frekwensi. Selain itu karakteristik
dari masing – masing generator harus mempunyai droop yang sama. Dengan
karakteristik yang demikian kita dapat melakukan pengaturan daya generator
sehingga dapat mencapai prosentase yang sama pada masing – masing unit
generator yang diparalel. Implementasi dari karakteristik tersebut adalah
dengan diagram karakteristik frekwensi - daya. Supaya terjadi distribusi
beban seperti pada diagram karakteristik, maka antar generator dioperasikan
pada kecepatan bersama yang besarnya
adalah sebagai berikut, Kecepatan bersama = b/d * g atau = c/e * g (%)
SURYA ANDIKA
17. Diagram Karakteristik Frekwensi Terhadap Daya Dua Genset.
dimana,
a. Frekwensi atau putaran bersama.
b. Beban pada genset 1.
c. Beban pada genset 2
d. Kapasitas genset 1.
e. Kapasitas genset 2
f. Total beban kedua genset.
g. Putaran atau frekwensi tanpa beban dari kedua genset.
Dengan demikian bila dua generator yang berkerja secara paralel, dan jika
salah satu generator karakteristik droopnya dinaikkan maka akan
mengakibatkan,
1. Frekwensi akan naik.
2. Daya yang disediakan oleh generator yang dinaikkan karakteristik
droopnya akan bertambah.
Untuk mendapatkan putaran generator dengan pembagian beban yang
demikian dapat digunakan formula dimana,
Sal adalah Putaran pada saat beban yang dibangkitkan
Sfl adalah Putaran pada saat beban penuh
Snl adalah Putaran pada saat beban kosong
SURYA ANDIKA
18. Aplikasi Load Sharing
Aplikasinya supaya terjadi distribusi beban antar genset yang demikian maka
dipergunakan alat load sharer untuk membagi beban genset secara
proporsional berdasarkan kapasitas generator. Beberapa merek dipasaran
menggunakan parameter tambahan selain parameter diatas yaitu persentase
diviasi total kuat arus genset atau total kuat arus genset dan tranformator arus
yang diperlukan. Sistem rangkaian salah satu peralatan load sharer dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.
Sistem Rangkaian Load Sharer Selco Model T4300 Dan Auto
Synchronization T4000
Prosedur Praktis Paralel Generator
Karena pertambahan beban sistem kelistrikan yang harus ditanggung oleh
generator maka diperlukan pertambahan daya dari generator lain untuk
mengcover beban sistem kelistrikan. Untuk keperluan tersebut diperlukan
paralel generator yang mengacu pada persyaratan paralel dengan prosedur
sebagai berikut.
SURYA ANDIKA
19. 1. Pastikan bahwa breaker dari generator yang akan diparalel (incoming
generator) dalam keadaan terbuka, atau dengan katalain incoming generator
terisolasi dengan sistem.
2. Pastikan AVR (Automatic Voltage Regulator) dalam keadaan “Automatic”,
bukan manual.
3. Start Prime mover sampai pada spesifikasi putaran tanpa beban.
4. Gunakan governor control untuk mengeset frekwensi Incoming generator
lebih tinggi 1/10 dari frekwensi sistem.
5. Gunakan AVR untuk mengeset Tegangan Incoming Generator sama atau
lebih tinggi dari sistem.
6. Gunakan Synchroscope pada incoming generator dan set frekwensi incoming
generator berputar perlahan – lahan di daerah “Fast” mendekati 0.
7. Tutup breaker incoming generator saat 1 sampai 2 derajat pada synchroscope
sebelum posisi 0. Dengan asumsi breaker mepunyai massa lembam dengan
demikian penutupan breaker tepat pada angka 0 pada synchroscope.
8. Matikan synchroscope.
9. Dengan governor control, buat perpindahan beban ke incominggenerator
secara perlahan – lahan.
10. Jika power faktor yang terbaca antara 2 generator atau lebih yang diparalel
tidak sama maka, set AVR masing – masing generator sampai power faktor
setiap generator mendekati sama.
Jika menggunakan peralatan automatic synchronizer yang digabung dengan
peralatan Load sharer dan kVA sharer kita hanya mengikuti langkah 1 dan 3,
selain itu kita dapat mempersingkat semua langkah diatas. Lama waktu yang
diperlukan untuk langkah – langkah diatas dengan menggunakan peralatan
automatic (AS, LS dan kVA S) adalah berkisar antara 10 sampai 15 detik.
Rules
Untuk menjamin kondisi layak laut maka kapal harus memenuhi standart
aturan Biro Klasifikasi.Untuk ketentuan jumlah generator dikapal, Sekurang-
SURYA ANDIKA
20. kurangnya dua agregat yang terpisah dari mesin penggerak utama harus
disediakan untuk pemberian daya instalasi listrik [BKI, 1996]. Ini untuk
menjamin jika generator terjadi kerusakan dilaut maka kapal masih dapat
beroperasi. Ketentuan untuk kapasitasnya, daya keluar dari generator yang
sekurang kurangnya diperlukan untuk pelayanan dilaut harus 15% lebih
tinggi daripada kebutuhan daya yang ditetapkan dalam balans daya [BKI,
1996]. Ini dimungkinkan untuk keperluan arus saut dari motor – motor listrik
peralatan diatas kapal. Sedangkan untuk ketentuan paralel generator dengan
kapasitas berbeda maka beda keluaran daya reaktif dari setiap generator tidak
boleh lebih kecil 15% dari keluaran daya reaktif generator kapasitas lebih
besar dan tidak boleh lebih kecil 25% dari daya reaktif generator berkapasitas
lebih kecil [BKI, 1996]. Aturan ini dimaksudkan untuk keamanan dalam
operasional generator pada kapasitas berbeda supaya tidak terjadinya beban
berlebih. Ketentuan untuk variasi frekwensi adalah + 5% [BKI, 1996], dengan
demikian karakteristik droop generator tidak boleh lebih dari 5%, ini
dimaksudkan untuk kestabilan kontrol operasional generator dikapal.
2.3
Keuntungan paralel generator
Reliability
Reliability dapat diartikan kehandalan dan kontunuitas system .Dengan
adanya unit cadangan , maka ketersediaan power supply terjamin.Dengan
harapan jika pada saat operasionla terjadi gangguan / rusak, naka dapat segera
digantikan dengan unit cadangan.
Kalaupun tidak ada Unit cadangan , pada saat 2 buah generator bekerja
parallel dan salah satu mengalami gangguan serius sehingga breaker lepas,
maka unti yang lain dapat menggantikan paling tidak 65 % dari total daya
beban.
Dan diprioritaskan untuk beban beban Essensial (penting) seperti : Lampu
penerangan , lift,escalator, computer dimana AC tidak perlu diaktifkan karma
termasul beban Non Essensial.
SURYA ANDIKA
21. Expandability
Expandability mempunyai arti dapat diperluas atau dikembangkan. Dengan
kapasitas generator yang telah dirancang sejak awal, biasanya sering kesulitan
untuk mencukupi pertumbuhan/perkembangan beban yang semakin pesat
listrik. Jika dengan menggunakan satu generator maka diperlukan
penggantian Ukuran generator dengan ukuran yang lebih besar dalam hal ini
biayanya akan tinggi. Dengan persiapan penambahan unit tambahan yang
dipersiapkan tempat serta instalasinya maka perluasan / pengembangan akan
penambahan beban sudah dapat di antisipasi dengan biaya yang lebih hemat.
FLEXIBILITY
Flexibility mempunyai arti fleksibelitas dalam Instalasi. Dengan kata lain
pembagian beban berat dapat terbagi merata dengan menggunakan beberapa
buah genset sehingga instalasi pemipaan dan instalasi kabel power akan lebih
mudah karena tidak dalam ukuran yang besar besar dibandingkan dengan satu
genset yang kapasitasnya sama.
SERVICEABILITY
Serviveability mempunyai arti kemudahan dalam perawatan dan maintenance
tanpa harus mengurangi standby power untuk beban beban critical (
Essensial). Jika salah satu dari generator mengalami kerusakan atau memang
dalam masa perawatan maka generator yang ada dirasa masih mampu
mensupply beban bebak critical bilamana terjadi gangguan pada power
supply utama ( PLN).
EFFICIENCY & COST EFFECTIVENESS
Dalam pemakaian biasanya beban mempunyai karakteristik dimana pada saat
tertentu bebannya tinggi dan pada saat tertentu pula bebannya rendah.
SURYA ANDIKA
22. Jika beban kecil maka cukup satu saja genset yang standby jika PLN
mengalami gangguan . Hal ini akan mempertimbangkan SFC (specific Fuel
Consumption) dari mesin. Mesin Diesel mempunyai SFC maximum bila
bebannya minimal 80 % - 100 % dari kapasitas nominal. Beban tersebut jika
di supply dengan 1 buah genset yang besar maka perbandingan beban dengan
kapasitas dayanya menjadi kecil bisa jadi kurang dari 50 % . dengan demikian
SFC pemakaian bahan bakarnya menjadi lebih besar
Dalam usaha untuk memparalelkan generator tentu perlu diperhatikan
beberapa ketentuan yang menjadi prasyarat dalam system parallel generator .
Ada 2 kondisi yang perlu diperhatikan dalam parallel generator yaitu :
- Syarat syarat yang di perlukan sebelum generator di sinkron.
- Hal hal yang perlu di perhatikan setelah sinkron agar dapat berfungsi
selayaknya.
SURYA ANDIKA