SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Download to read offline
PARALEL GENERATOR
(Tugas Akhir Percobaan Generator AC)

OLEH

Nama

: Surya Andika

Npm

:1215031070

Kelompok

: 6 (enam)

LABORATORIUM KONVERSI ENERGI ELEKTRIK
LABORATORIUM TERPADU TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2013

SURYA ANDIKA
BAB I
PENDAHULUHAN

1.1 Latar belakang
Dalam dunia kelistrikan, kita mengenal suatu alat yang di sebut motor listrik
dan generator listrik. Secara sederhana, generator listrik berfungsi untuk
mengubah energi mekanik menjadi energi listrik sedangkan motor listrik
berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Dari kedua
fungsi dari masing-masing alat tersebut terdapat hubungan. Sebuah generator
akan bekerja dengan di bantu motor listrik untuk menggerakkan generator
tersebut. Dari fungsi generator tersebut menjadikan alat ini sangat diperlukan
dalam kehidupan sehari-hari. Generator sendiri ada dua macam yaitu generator
arus searah (DC) dan generator arus bolak-balik (AC).
Pada pembahasan kali ini, saya akan mencoba menjelaskan tentang generator
yaitu generator listrik arus bolak-balik. Untuk mendapatka daya pada generator
listrik arus bolak-balik (AC) ada beberapa metode yang dilakukan salah
satunya adalah memparalel dua atau lebih generator. Metode ini apa memberi
keuntungan salah satunya dapat menjaga koninyuitas apabila terjadi kerusakan
pada salah satu generator.

1.2 Tujuan
1. Menjelaskan pengertian generator arus bolak-balik (AC)
2. Menjelaskan pengertian paralel generator
3. Mengetahui keuntunga dari paralel generator

1.3 Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari generator arus bolak-balik (AC) ?
2. Apa pengertian dari paralel generator ?
3. Apa saja keuntungan dari paralel generator

SURYA ANDIKA
BAB II
PEMBAHASAN

2.1

Pengertian generator arus bolak-balik (AC)

Generator arus bolak-balik berfungsi mengubah tenaga mekanis menjadi
tenaga listrik arus bolak-balik. Generator Arus Bolak-balik sering disebut
juga seabagai alternator, generator AC (alternating current), atau generator
sinkron. Dikatakan generator sinkron karena jumlah putaran rotornya sama
dengan jumlah putaran medan magnet pada stator. Kecepatan sinkron ini
dihasilkan dari kecepatan putar rotor dengan kutub-kutub magnet yang
berputar dengan kecepatan yang sama dengan medan putar pada stator. Mesin
ini tidak dapat dijalankan sendiri karena kutub-kutub rotor tidak dapat tibatiba mengikuti kecepatan medan putar pada waktu sakelar terhubung dengan
jala-jala.
Prinsip kerjanya dapat dipelajari dengan teori medan elekronik. Poros pada generator
dipasang dengan material ferromagnetic permanen. Setelah itu disekeliling poros terdapat
stator yang bentuk fisisnya adalah kumparan-kumparan kawat yang membentuk loop.
Ketika poros generator mulai berputar maka akan terjadi perubahan fluks pada
stator yang akhirnya karena terjadi perubahan tegangan dan aruslistrik tertentu.
Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan melalui kabel jaringan listrik.

SURYA ANDIKA
Generator AC merupakan komponen yang dapat mengubah energi gerak menjadi energi
listrik. Penggunaan generator saat ini dapat dimanfaakan sebagai pembangkit
listrik Generator AC atau altenator bekerja pada prinsip yang sama dari induksi
elektromagnetik sebagai generator DC.Arus bolak balik dapat dihasilkan dari perputaran
lilitan pada medan magnet atau perputaran medan magnet pada lilitan
stasioner(seimbang/tidak berubah).Nilai dari tegangan tergantung pada:
 Jumlah perputaran pada lilitan
 Kekuatan medan
 Kecepatan rotasi lilitan / medan magnet
Generator arus bolak-balik sering disebut sebagai generator sinkron atau
alternator. Generator arus bolak-balik memberikan hubungan yang sangat
penting dalam proses perubahan energi dari batu bara, minyak, gas, atau
uranium ke dalam bentuk yang bermanfaat untuk digunakan dalam industri
atau rumah tangga. Dalam generator arus bolak-balik bertegangan rendah
yang kecil, medan diletakan pada bagian yang berputar atau rotor dan lilitan
jangkar pada bagian yang diam atau stator dari mesin

Konstruksi Generator AC

SURYA ANDIKA
Generator arus bolak-balik ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu:
1. Stator, merupakan bagian diam dari generator yang mengeluarkan tegangan
bolak-balik, antara lain:
 Inti stator.
Bentuk dari inti stator ini berupa cincin laminasi-laminasi yang diikat serapat
mungkin untuk menghindari rugi-rugi arus eddy (eddy current losses). Pada
inti ini terdapat slot-slot untuk menempatkan konduktor dan untuk mengatur
arah medan magnetnya.

 Belitan stator.
Bagian stator yang terdiri dari beberapa batang konduktor yang terdapat di
dalam slot-slot dan ujung-ujung kumparan. Masing-masing slot dihubungkan
untuk mendapatkan tegangan induksi.
 Alur stator.
Merupakan bagian stator yang berperan sebagai tempat belitan stator
ditempatkan.
 Rumah stator.
Bagian dari stator yang umumnya terbuat dari besi tuang yang berbentuk
silinder. Bagian belakang dari rumah stator ini biasanya memiliki sirip-sirip
sebagai alat bantu dalam proses pendinginan.

Stator terdiri dari badan generator yang terbuat dari baja yang berfungsi
melindungi bagian dalam generator, kotak terminal dan name plate pada
generator. Inti Stator yang terbuat dari bahan ferromagnetik yang berlapislapis dan terdapat alur-alur tempat meletakkan lilitan stator. Lilitan stator
yang merupakan tempat untuk menghasilkan tegangan. Sedangkan, rotor
berbentuk kutub sepatu (salient) atau kutub dengan celah udara sama rata

SURYA ANDIKA
(rotor silinder). Konstruksi dari generator sinkron dapat dilihat pada gambar
berikut ini.

2. Rotor, merupakan bagian bergerak yang menghasilkan medan magnit yang
menginduksikan ke stator. Stator dipisahkan oleh celah udara (air gap). Rotor
terdiri dari dua bagian umum, yaitu:
 Inti kutub
 Kumparan medan

Pada bagian inti kutub terdapat poros dan inti rotor yang memiliki fungsi
sebagai jalan atau jalur fluks magnet yang dibangkitkan oleh kumparan
medan. Pada kumparan medan ini juga terdapat dua bagian, yaitu bagian
penghantar sebagai jalur untuk arus pemacuan dan bagian yang diisolasi.
Isolasi pada bagian ini harus benar-benar baik dalam hal kekuatan
mekanisnya, ketahanannya akan suhu yang tinggi dan ketahanannya terhadap
gaya sentrifugal yang besar.
Konstruksi rotor untuk generator yang memiliki nilai putaran relatif tinggi
biasanya menggunakan konstruksi rotor dengan kutub silindris atau
”cylinderica poles” dan jumlah kutubnya relatif sedikit (2, 4, 6). Konstruksi
ini dirancang tahan terhadap gaya-gaya yang lebih besar akibat putaran yang
tinggi.

SURYA ANDIKA
Untuk putaran generator yang relatif rendah atau sedang (kurang dari 1000
rpm), dipakai konstruksi rotor dengan kutub menonjol atau ”salient pole”
dengan jumlah kutub-kutub yang relatif banyak.

Pada prinsipnya, salah satu dari penghantar atau kutub-kutub ini dibuat
sebagai bagian yang tetap sedangkan bagian-bagian yang lainnya dibuat
sebagai bagian yang berputar.

Prinsip Kerja Generator AC

Gambar : Rangkaian Ekivalen Generator AC

SURYA ANDIKA
Gambar : Prinsip Kerja Generator AC

Generator

AC

bekerja

berdasarkan

atas

prinsip

dasar

induksi

elektromagnetik. Tegangan bolak-balik akan dibangkitkan oleh putaran
medan magnetik dalam kumparan jangkar yang diam. Dalam hal ini
kumparan medan terletak pada bagian yang sama dengan rotor dari generator.
Nilai dari tegangan yang dibangkitkan bergantung pada :
 Jumlah dari lilitan dalam kumparan.
 Kuat medan magnetik, makin kuat medan makin besar tegangan yang
diinduksikan.
 Kecepatan putar dari generator itu sendiri.
Prinsip generator ini secara sederhana dapat dijelaskan bahwa tegangan akan
diinduksikan pada konduktor apabila konduktor tersebut bergerak pada
medan magnet sehingga memotong garis-garis gaya. Hukum tangan kanan
berlaku pada generator dimana menyebutkan bahwa terdapat hubungan
antara penghantar bergerak, arah medan magnet, dan arah resultan dari aliran
arus yang terinduksi. Apabila ibu jari menunjukkan arah gerakan penghantar,
telunjuk menunjukkan arah fluks, jari tengah menunjukkan arah aliran
elektron yang terinduksi. Hukum ini juga berlaku apabila magnet sebagai
pengganti penghantar yang digerakkan.
Cara kerja sederhana:


Ketika kumparan diputar didalam medan magnet,satu sisi kumparan(biru) bergerak
ketassedang lainnya(kuning)bergerak kebawah.

SURYA ANDIKA


Kumparan mengalami perubahan garis gaya magnet yang semakin sedikit,sehingga
padakedua sisi kumparan mengalir arus listrik mengitari kumparan mengalir arus
listrik mengitarikumparan hingga kumparan sinusoid.



Pada posisi sinusoid kumparan tidak mengalami perubahan garis gaya magnet
sehingga tidak ada listrik yang mengalir pada kumparan.



Pada posisi ini kumparan mendapat garis ± garis magnet maksimum.



Kumparan terus berputar hingga sisi biri bergerak kebawah dan sisi kuning bergerak
keatas.



Kumparan mengalami perubahan garis gaya magnet yang bertambah
banyak,sehingga padasetiap sisi kumparan mengalir arus listrik yang berlawanan
hingga posisi kumparansinusoidal.Kumparan terus berputar hingga sisi biru
bergerak ketas dan sisi kuning bergerak kebawah.



Agar menimbulkan medan magnet yang berpotongan dengan konduktor pada stator
rator diberi eksitasi.Karena ada dua kutub yang berbeda,utara dan selatan,maka
tegangan yangdihasilkan pada stator adalah tegangan bolak balik dengan
gelombang sinusoidal.



Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan melalui kabel jaringan listrik
untuk akhirnya digunakan masyarakat.

2.2

Paralel Generator

Paralel generator dapat diartikan menggabungkan dua buah generator tau
lebih dan kemudian dioperasikan secara bersama –sama dengan tujuan :


Mendapatkan daya yang lebih besar.



Untuk effisiensi (Menghemat biaya pemakaian operasional dan



Menghemat biaya pembelian)

SURYA ANDIKA


Untuk memudahkan penentuan kapasitas generator.



Untuk menjamin kotinyuitas ketersediaan daya listrik.

Jika kita hendak memparalelkan dua generator atau lebih tentunya kita harus
memperhatikan beberapa persyaratan paralel generator tersebut.
Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi adalah,


Tegangan kedua generator harus mempunyai amplitudo yang sama.



Tegangan kedua generator harus mempunyai frekwensi yang sama



Tegangan antar generator harus sefasa.

Dengan persyaratan diatas berlaku apabila,


Lebih dari dua generator yang akan kerja paralel.



Dua atau lebih sistem yang akan dihubungkan sejajar.



Generator atau pusat tenaga listrik yang akan dihubungkan pada

sebuah jaringan.
Metoda sederhana yang dipergunakan untuk mensikronkan dua generator
atau lebih adalah dengan mempergunakan sinkroskop lampu. Yang harus
diperhatikan dalam metoda sederhana ini adalah lampu – lampu indikator
harus sanggup menahan dua kali tegangan antar fasa.

Sinkronoskop Lampu Gelap

Jenis sinkronoskop lampu gelap pada prinsipnya menghubungkan antara
ketiga fasa, yaitu U dengan U, V dengan V dan W dengan W.Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar Skema Sinkronoskop Lampu Gelap

SURYA ANDIKA
Pada hubungan ini jika tegangan antar fasa adalah sama maka ketiga lampu
akan gelap yang disebabkan oleh beda tegangan yang ada adalah nol.

Demikian juga sebaliknya, jika lampu menyala maka diantara fasa terdapat
beda tegangan. Ini dapat dijelaskan pada gambar berikut.

Gambar Beda tegangan antara fasa pada sinkronoskop lampu gelap

SURYA ANDIKA
Sinkronoskop Lampu Terang

Jenis sinkronoskop lampu terang pada prinsipnya menghubungkan antara
ketiga fasa, yaitu U dengan V, V dengan W dan W dengan U. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar Skema Sinkronoskop Lampu Terang

Sinkronoskop jenis ini merupakan kebalikan dari sinkronoskop lampu gelap.
Jika antara fasa terdapat beda tegangan maka ketiga lampu akan menyala
sama terang dan generator siap untuk diparalel. Kelemahan dari sinkronoskop
ini adalah kita tidak mengetahui seberapa terang lampu tersebut sampai
generator siap diparalel. Ini dapat dijelaskan dengan gambar dibawah ini.

Gambar Beda tegangan antara fasa sinkronoskop lampu terang

SURYA ANDIKA
Sinkronoskop Lampu Terang Gelap

Sinkronoskop jenis ini dapat dikatakan merupakan perpaduan antara
sinkronoskop lampu gelap dan terang.
Prinsip dari sinkronoskop ini adalah dengan menghubungkan satu fasa sama
dan dua fasa yang berlainan, yaitu fasa U dengan fasa U, fasa V dengan fasa
W dan asa W dengan fasa V. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada skema
dibawah ini.

Gambar Skema sinkronoskop lampu terang gelap

Pada sinkronoskop ini generator siap diparalel, jika satu lampu gelap dan
dua lampu lainnya terang. Pada kejadian ini dapat diterangkan pada gambar
berikut ini.

Gambar Beda tegangan antara fasa sinkronoskop lampu terang gelap

SURYA ANDIKA
Namun apabila persyaratan paralel antar generator tidak terpenuhi maka :
1. Jika Frekwensi tidak sama berdasarkan rumus f = ((p*n)/120) maka
terdapat hubungan kesebandingan antara f dan n, jika frekwensi tidak sama
atau f1 > f2, makaseolah – olah generator pertama (G1) akan menarik
generator kedua (G2). Dan G2 diperlakukan sebagai beban (motor) oleh G1.
2. Jika Tegangan tidak sama

Diagram paralel 2 generator

Dari diagram diatas, diketahui bahwa G1 dengan tegangan output E1 /phasa
dan tegangan G2 adalah E2 / phase, dan Rbeban atau bubar 0. Dengan
hukum kirchoff, bahwa E = 0 Pada loop 1, E1 – E2 – i1*Rbusbar = 0
E1 – E2 – i1* 0 = 0 Karena G1 paralel G2 maka, E1 = E2, sehingga
E1 – E1 – i1*Rbusbar = 0 i1 = (0/ Rbusbar) = 0/0 = 0
Apabila E1 E2 maka, E1 – E2 = Ei1 = (E / Rbusbar) =
Dan arus i1 akan memukul ke G2.Keterangan… Paralel Generator
Instalasi / Pengkabelan Generator

SURYA ANDIKA
Gambar Fungsional Untuk Sistem 2 Generator

Keterangan gambar,
A adalah ampere meter
A SW adalah switch amperemeter pada masing – masing fasa
V adalah voltmeter
V SW adalah switch voltmeter pada masing – masing fasa
W adalah wattmeter
F adalah frekwensi meter
F SW adalah switch untuk mengetahui frekwensi dari masing –
masing generator
SY adalah Sinkronoskop
SY SW adalah switch untuk sinkronisasi antar generator
L adalah lampu indikator sinkronoskop
REG ADJ adalah regulator adjusment tegangan secara automatis
MAN ADJ adalah adjusment tegangan secara manual
REG SW adalah switch untuk menindahkan pengaturan tegangan dari
manual ke automatis atau sebaliknya
GOV SW adalah switch untuk govenor.
BKR SW adalah breaker switch untuk pelepas beban pada masing –
masing generator
BKR adalah breaker untuk koneksi generator ke beban
PRM adalah primemover dalam hal ini adalah diesel engine

SURYA ANDIKA
G adalah generator
EXC adalah exciter dari generator
FLD adalah field windings (magnets)
CT adalah current transformator

Load Sharing
Konsep Load Sharing
Permasalahan yang pasti timbul untuk memparalelkan generator dengan
kapasitas yang berbeda adalah terjadinya overload pada generator yang
kapasitasnya lebih rendah.

Untuk mengatasi permasalahan ini terlebih dahulu kita mengetahui
karakteristik dari setiap generator. Karakteristik yang dimaksud adalah
karakteristik daya terhadap putaran atau frekwensi. Selain itu karakteristik
dari masing – masing generator harus mempunyai droop yang sama. Dengan
karakteristik yang demikian kita dapat melakukan pengaturan daya generator
sehingga dapat mencapai prosentase yang sama pada masing – masing unit
generator yang diparalel. Implementasi dari karakteristik tersebut adalah
dengan diagram karakteristik frekwensi - daya. Supaya terjadi distribusi
beban seperti pada diagram karakteristik, maka antar generator dioperasikan
pada kecepatan bersama yang besarnya
adalah sebagai berikut, Kecepatan bersama = b/d * g atau = c/e * g (%)

SURYA ANDIKA
Diagram Karakteristik Frekwensi Terhadap Daya Dua Genset.

dimana,
a. Frekwensi atau putaran bersama.
b. Beban pada genset 1.
c. Beban pada genset 2
d. Kapasitas genset 1.
e. Kapasitas genset 2
f. Total beban kedua genset.
g. Putaran atau frekwensi tanpa beban dari kedua genset.

Dengan demikian bila dua generator yang berkerja secara paralel, dan jika
salah satu generator karakteristik droopnya dinaikkan maka akan
mengakibatkan,
1. Frekwensi akan naik.
2. Daya yang disediakan oleh generator yang dinaikkan karakteristik
droopnya akan bertambah.

Untuk mendapatkan putaran generator dengan pembagian beban yang
demikian dapat digunakan formula dimana,
Sal adalah Putaran pada saat beban yang dibangkitkan
Sfl adalah Putaran pada saat beban penuh
Snl adalah Putaran pada saat beban kosong

SURYA ANDIKA
Aplikasi Load Sharing

Aplikasinya supaya terjadi distribusi beban antar genset yang demikian maka
dipergunakan alat load sharer untuk membagi beban genset secara
proporsional berdasarkan kapasitas generator. Beberapa merek dipasaran
menggunakan parameter tambahan selain parameter diatas yaitu persentase
diviasi total kuat arus genset atau total kuat arus genset dan tranformator arus
yang diperlukan. Sistem rangkaian salah satu peralatan load sharer dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.

Sistem Rangkaian Load Sharer Selco Model T4300 Dan Auto
Synchronization T4000

Prosedur Praktis Paralel Generator

Karena pertambahan beban sistem kelistrikan yang harus ditanggung oleh
generator maka diperlukan pertambahan daya dari generator lain untuk
mengcover beban sistem kelistrikan. Untuk keperluan tersebut diperlukan
paralel generator yang mengacu pada persyaratan paralel dengan prosedur
sebagai berikut.

SURYA ANDIKA
1. Pastikan bahwa breaker dari generator yang akan diparalel (incoming
generator) dalam keadaan terbuka, atau dengan katalain incoming generator
terisolasi dengan sistem.
2. Pastikan AVR (Automatic Voltage Regulator) dalam keadaan “Automatic”,
bukan manual.
3. Start Prime mover sampai pada spesifikasi putaran tanpa beban.
4. Gunakan governor control untuk mengeset frekwensi Incoming generator
lebih tinggi 1/10 dari frekwensi sistem.
5. Gunakan AVR untuk mengeset Tegangan Incoming Generator sama atau
lebih tinggi dari sistem.
6. Gunakan Synchroscope pada incoming generator dan set frekwensi incoming
generator berputar perlahan – lahan di daerah “Fast” mendekati 0.
7. Tutup breaker incoming generator saat 1 sampai 2 derajat pada synchroscope
sebelum posisi 0. Dengan asumsi breaker mepunyai massa lembam dengan
demikian penutupan breaker tepat pada angka 0 pada synchroscope.
8. Matikan synchroscope.
9. Dengan governor control, buat perpindahan beban ke incominggenerator
secara perlahan – lahan.
10. Jika power faktor yang terbaca antara 2 generator atau lebih yang diparalel
tidak sama maka, set AVR masing – masing generator sampai power faktor
setiap generator mendekati sama.

Jika menggunakan peralatan automatic synchronizer yang digabung dengan
peralatan Load sharer dan kVA sharer kita hanya mengikuti langkah 1 dan 3,
selain itu kita dapat mempersingkat semua langkah diatas. Lama waktu yang
diperlukan untuk langkah – langkah diatas dengan menggunakan peralatan
automatic (AS, LS dan kVA S) adalah berkisar antara 10 sampai 15 detik.

Rules
Untuk menjamin kondisi layak laut maka kapal harus memenuhi standart
aturan Biro Klasifikasi.Untuk ketentuan jumlah generator dikapal, Sekurang-

SURYA ANDIKA
kurangnya dua agregat yang terpisah dari mesin penggerak utama harus
disediakan untuk pemberian daya instalasi listrik [BKI, 1996]. Ini untuk
menjamin jika generator terjadi kerusakan dilaut maka kapal masih dapat
beroperasi. Ketentuan untuk kapasitasnya, daya keluar dari generator yang
sekurang kurangnya diperlukan untuk pelayanan dilaut harus 15% lebih
tinggi daripada kebutuhan daya yang ditetapkan dalam balans daya [BKI,
1996]. Ini dimungkinkan untuk keperluan arus saut dari motor – motor listrik
peralatan diatas kapal. Sedangkan untuk ketentuan paralel generator dengan
kapasitas berbeda maka beda keluaran daya reaktif dari setiap generator tidak
boleh lebih kecil 15% dari keluaran daya reaktif generator kapasitas lebih
besar dan tidak boleh lebih kecil 25% dari daya reaktif generator berkapasitas
lebih kecil [BKI, 1996]. Aturan ini dimaksudkan untuk keamanan dalam
operasional generator pada kapasitas berbeda supaya tidak terjadinya beban
berlebih. Ketentuan untuk variasi frekwensi adalah + 5% [BKI, 1996], dengan
demikian karakteristik droop generator tidak boleh lebih dari 5%, ini
dimaksudkan untuk kestabilan kontrol operasional generator dikapal.

2.3

Keuntungan paralel generator

Reliability
Reliability dapat diartikan kehandalan dan kontunuitas system .Dengan
adanya unit cadangan , maka ketersediaan power supply terjamin.Dengan
harapan jika pada saat operasionla terjadi gangguan / rusak, naka dapat segera
digantikan dengan unit cadangan.
Kalaupun tidak ada Unit cadangan , pada saat 2 buah generator bekerja
parallel dan salah satu mengalami gangguan serius sehingga breaker lepas,
maka unti yang lain dapat menggantikan paling tidak 65 % dari total daya
beban.
Dan diprioritaskan untuk beban beban Essensial (penting) seperti : Lampu
penerangan , lift,escalator, computer dimana AC tidak perlu diaktifkan karma
termasul beban Non Essensial.

SURYA ANDIKA
Expandability
Expandability mempunyai arti dapat diperluas atau dikembangkan. Dengan
kapasitas generator yang telah dirancang sejak awal, biasanya sering kesulitan
untuk mencukupi pertumbuhan/perkembangan beban yang semakin pesat
listrik. Jika dengan menggunakan satu generator maka diperlukan
penggantian Ukuran generator dengan ukuran yang lebih besar dalam hal ini
biayanya akan tinggi. Dengan persiapan penambahan unit tambahan yang
dipersiapkan tempat serta instalasinya maka perluasan / pengembangan akan
penambahan beban sudah dapat di antisipasi dengan biaya yang lebih hemat.

FLEXIBILITY
Flexibility mempunyai arti fleksibelitas dalam Instalasi. Dengan kata lain
pembagian beban berat dapat terbagi merata dengan menggunakan beberapa
buah genset sehingga instalasi pemipaan dan instalasi kabel power akan lebih
mudah karena tidak dalam ukuran yang besar besar dibandingkan dengan satu
genset yang kapasitasnya sama.

SERVICEABILITY
Serviveability mempunyai arti kemudahan dalam perawatan dan maintenance
tanpa harus mengurangi standby power untuk beban beban critical (
Essensial). Jika salah satu dari generator mengalami kerusakan atau memang
dalam masa perawatan maka generator yang ada dirasa masih mampu
mensupply beban bebak critical bilamana terjadi gangguan pada power
supply utama ( PLN).

EFFICIENCY & COST EFFECTIVENESS
Dalam pemakaian biasanya beban mempunyai karakteristik dimana pada saat
tertentu bebannya tinggi dan pada saat tertentu pula bebannya rendah.

SURYA ANDIKA
Jika beban kecil maka cukup satu saja genset yang standby jika PLN
mengalami gangguan . Hal ini akan mempertimbangkan SFC (specific Fuel
Consumption) dari mesin. Mesin Diesel mempunyai SFC maximum bila
bebannya minimal 80 % - 100 % dari kapasitas nominal. Beban tersebut jika
di supply dengan 1 buah genset yang besar maka perbandingan beban dengan
kapasitas dayanya menjadi kecil bisa jadi kurang dari 50 % . dengan demikian
SFC pemakaian bahan bakarnya menjadi lebih besar
Dalam usaha untuk memparalelkan generator tentu perlu diperhatikan
beberapa ketentuan yang menjadi prasyarat dalam system parallel generator .
Ada 2 kondisi yang perlu diperhatikan dalam parallel generator yaitu :
- Syarat syarat yang di perlukan sebelum generator di sinkron.
- Hal hal yang perlu di perhatikan setelah sinkron agar dapat berfungsi
selayaknya.

SURYA ANDIKA
III
PENUTUP
Demikian penyusuan makalah tentang generator arus searah (DC). Semogadapat
bermanfaat untuk kita semua.

SURYA ANDIKA
Daftar pustaka
1. http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=
1&ved=0CCoQFjAA&url=http%3A%2F%2Feprints.undip.ac.id%2F23
27%2F1%2FParalel_Generator.pdf&ei=HpS7UroZxYytB4bBgMAM&
usg=AFQjCNF8dtMJAroN1H9aVZSXDkAjp_Ocw&sig2=ITEN_nA3IBQLPHJDZcy3x
w&bvm=bv.58187178,d.bmk ( Diakses pada 15 Desember 2013 pukul
20.30 WIB)
2. http://dimasgenset.blogspot.com/2013/08/paralelsynchronegenerator.html (Dikases pada 26 Desember 2013 pukul 17.13 WIB)
3. http://www.scribd.com/doc/108486983/generator-ac (Dikases pada 26
Desember 2013 pukul 17.13 WIB).
4. http://mrratkey.blogspot.com/ (Dikases pada 26 Desember 2013 pukul
17.13 WIB).

SURYA ANDIKA

More Related Content

What's hot

Motor Induksi 1 phase
Motor Induksi 1 phase Motor Induksi 1 phase
Motor Induksi 1 phase Hamid Abdillah
 
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan MagnetGenerator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnetahmad haidaroh
 
Generator ac
Generator  acGenerator  ac
Generator aclukman_sn
 
Presentasi plta
Presentasi pltaPresentasi plta
Presentasi pltaIman Rosi
 
Generator sinkron
Generator sinkronGenerator sinkron
Generator sinkronbeninass
 
01 Dasar-Dasar Generator Sinkron.pptx
01 Dasar-Dasar Generator Sinkron.pptx01 Dasar-Dasar Generator Sinkron.pptx
01 Dasar-Dasar Generator Sinkron.pptxKang Nabil
 
Converter Ac Ac_Rezon
Converter Ac Ac_RezonConverter Ac Ac_Rezon
Converter Ac Ac_Rezonrezon arif
 
9 sistem 3 phasa beban seimbang
9  sistem  3 phasa beban seimbang9  sistem  3 phasa beban seimbang
9 sistem 3 phasa beban seimbangSimon Patabang
 
Zelio Smart Relay.pptx
Zelio Smart Relay.pptxZelio Smart Relay.pptx
Zelio Smart Relay.pptxDickySuwanto1
 
Makalah generator dc
Makalah generator dc Makalah generator dc
Makalah generator dc Surya Andika
 
8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor dayaSimon Patabang
 
Pengaturan tegangan pada generator
Pengaturan tegangan pada generatorPengaturan tegangan pada generator
Pengaturan tegangan pada generatorPutri Berlian Abadi
 
Transformator
TransformatorTransformator
Transformatorwibowow34
 
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )TEMMY NGEDY
 

What's hot (20)

Motor Induksi 1 phase
Motor Induksi 1 phase Motor Induksi 1 phase
Motor Induksi 1 phase
 
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan MagnetGenerator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
 
TURBIN AIR
TURBIN AIRTURBIN AIR
TURBIN AIR
 
Generator ac
Generator  acGenerator  ac
Generator ac
 
Energi pasang surut
Energi pasang surutEnergi pasang surut
Energi pasang surut
 
Makalah Motor DC
Makalah Motor DCMakalah Motor DC
Makalah Motor DC
 
Presentasi plta
Presentasi pltaPresentasi plta
Presentasi plta
 
Generator sinkron
Generator sinkronGenerator sinkron
Generator sinkron
 
01 Dasar-Dasar Generator Sinkron.pptx
01 Dasar-Dasar Generator Sinkron.pptx01 Dasar-Dasar Generator Sinkron.pptx
01 Dasar-Dasar Generator Sinkron.pptx
 
Converter Ac Ac_Rezon
Converter Ac Ac_RezonConverter Ac Ac_Rezon
Converter Ac Ac_Rezon
 
9 sistem 3 phasa beban seimbang
9  sistem  3 phasa beban seimbang9  sistem  3 phasa beban seimbang
9 sistem 3 phasa beban seimbang
 
Zelio Smart Relay.pptx
Zelio Smart Relay.pptxZelio Smart Relay.pptx
Zelio Smart Relay.pptx
 
Makalah generator dc
Makalah generator dc Makalah generator dc
Makalah generator dc
 
8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya
 
Pengaturan tegangan pada generator
Pengaturan tegangan pada generatorPengaturan tegangan pada generator
Pengaturan tegangan pada generator
 
Paper Generator AC
Paper Generator ACPaper Generator AC
Paper Generator AC
 
Simbol simbol listrik1
Simbol   simbol listrik1Simbol   simbol listrik1
Simbol simbol listrik1
 
Laporan praktikum karakteristik dioda
Laporan praktikum karakteristik diodaLaporan praktikum karakteristik dioda
Laporan praktikum karakteristik dioda
 
Transformator
TransformatorTransformator
Transformator
 
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
Disconnecting Switch ( Saklar Pemisah )
 

Viewers also liked

PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATOR
PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATORPRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATOR
PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATORAndri Ebo
 
MAKALAH ARUS AC DAN ARUS DC
MAKALAH ARUS AC DAN ARUS DCMAKALAH ARUS AC DAN ARUS DC
MAKALAH ARUS AC DAN ARUS DCChairun Nisa
 
Fatkhul susyawan tugas teknik tenaga listrik generator ac
Fatkhul susyawan tugas teknik tenaga listrik generator acFatkhul susyawan tugas teknik tenaga listrik generator ac
Fatkhul susyawan tugas teknik tenaga listrik generator acfatkhuls
 
Makalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe Shunt
Makalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe ShuntMakalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe Shunt
Makalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe ShuntHendy Winata
 
Makalah penggunaan genset
Makalah penggunaan gensetMakalah penggunaan genset
Makalah penggunaan gensetNoer Huda
 
Fatkhul susyawan tugas teknik tenaga listrik baterai
Fatkhul susyawan tugas teknik tenaga listrik bateraiFatkhul susyawan tugas teknik tenaga listrik baterai
Fatkhul susyawan tugas teknik tenaga listrik bateraifatkhuls
 
Model Produksi dengan Satu Faktor Produksi Variabel
Model Produksi dengan Satu Faktor Produksi VariabelModel Produksi dengan Satu Faktor Produksi Variabel
Model Produksi dengan Satu Faktor Produksi VariabelAzmi14015
 
Tugas Teknik Tenaga Listrik Generator AC
Tugas Teknik Tenaga Listrik Generator ACTugas Teknik Tenaga Listrik Generator AC
Tugas Teknik Tenaga Listrik Generator ACKurniawanHendi
 
CONTOH LAPORAN FISIKA 'LISTRIK STATIS'
CONTOH LAPORAN FISIKA 'LISTRIK STATIS'CONTOH LAPORAN FISIKA 'LISTRIK STATIS'
CONTOH LAPORAN FISIKA 'LISTRIK STATIS'Zuhriana Hasanah
 
Pemeliharaan sistem pendingin air cooler generator unit iv.
Pemeliharaan sistem pendingin air cooler generator unit iv.Pemeliharaan sistem pendingin air cooler generator unit iv.
Pemeliharaan sistem pendingin air cooler generator unit iv.Chenk Alie Patrician
 
Makalah motor diesel
Makalah motor dieselMakalah motor diesel
Makalah motor dieselHelmi Junaedi
 
Kelompok 1 power point(xitkj2)
Kelompok 1 power point(xitkj2)Kelompok 1 power point(xitkj2)
Kelompok 1 power point(xitkj2)Dzurrahmah Sa'idah
 
Generator ac (rev)
Generator ac (rev)Generator ac (rev)
Generator ac (rev)Imam Nugroho
 

Viewers also liked (20)

PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATOR
PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATORPRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATOR
PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATOR
 
generator-ac-dc
generator-ac-dcgenerator-ac-dc
generator-ac-dc
 
Makalah arus ac
Makalah arus acMakalah arus ac
Makalah arus ac
 
MAKALAH ARUS AC DAN ARUS DC
MAKALAH ARUS AC DAN ARUS DCMAKALAH ARUS AC DAN ARUS DC
MAKALAH ARUS AC DAN ARUS DC
 
modul praktikum
modul praktikummodul praktikum
modul praktikum
 
Fatkhul susyawan tugas teknik tenaga listrik generator ac
Fatkhul susyawan tugas teknik tenaga listrik generator acFatkhul susyawan tugas teknik tenaga listrik generator ac
Fatkhul susyawan tugas teknik tenaga listrik generator ac
 
Generator ac
Generator acGenerator ac
Generator ac
 
Makalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe Shunt
Makalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe ShuntMakalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe Shunt
Makalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe Shunt
 
Makalah penggunaan genset
Makalah penggunaan gensetMakalah penggunaan genset
Makalah penggunaan genset
 
A.C GENERATOR
A.C GENERATORA.C GENERATOR
A.C GENERATOR
 
GENERATOR
GENERATORGENERATOR
GENERATOR
 
Fatkhul susyawan tugas teknik tenaga listrik baterai
Fatkhul susyawan tugas teknik tenaga listrik bateraiFatkhul susyawan tugas teknik tenaga listrik baterai
Fatkhul susyawan tugas teknik tenaga listrik baterai
 
Model Produksi dengan Satu Faktor Produksi Variabel
Model Produksi dengan Satu Faktor Produksi VariabelModel Produksi dengan Satu Faktor Produksi Variabel
Model Produksi dengan Satu Faktor Produksi Variabel
 
Tugas Teknik Tenaga Listrik Generator AC
Tugas Teknik Tenaga Listrik Generator ACTugas Teknik Tenaga Listrik Generator AC
Tugas Teknik Tenaga Listrik Generator AC
 
CONTOH LAPORAN FISIKA 'LISTRIK STATIS'
CONTOH LAPORAN FISIKA 'LISTRIK STATIS'CONTOH LAPORAN FISIKA 'LISTRIK STATIS'
CONTOH LAPORAN FISIKA 'LISTRIK STATIS'
 
Pemeliharaan sistem pendingin air cooler generator unit iv.
Pemeliharaan sistem pendingin air cooler generator unit iv.Pemeliharaan sistem pendingin air cooler generator unit iv.
Pemeliharaan sistem pendingin air cooler generator unit iv.
 
Makalah motor diesel
Makalah motor dieselMakalah motor diesel
Makalah motor diesel
 
LAPORAN FISIKA SMA
LAPORAN FISIKA SMALAPORAN FISIKA SMA
LAPORAN FISIKA SMA
 
Kelompok 1 power point(xitkj2)
Kelompok 1 power point(xitkj2)Kelompok 1 power point(xitkj2)
Kelompok 1 power point(xitkj2)
 
Generator ac (rev)
Generator ac (rev)Generator ac (rev)
Generator ac (rev)
 

Similar to Makalah generator ac

Ade yusup ttl 2015
Ade yusup ttl 2015Ade yusup ttl 2015
Ade yusup ttl 2015yusupade
 
Teknik tenaga listrik generator ac
Teknik tenaga listrik generator acTeknik tenaga listrik generator ac
Teknik tenaga listrik generator acyusupade
 
Presentation1.pptx
Presentation1.pptxPresentation1.pptx
Presentation1.pptxzainal968005
 
divian yusi saputra tugas teknik tenaga listrik generator ac dan motor ac
divian yusi saputra tugas teknik tenaga listrik generator ac dan motor acdivian yusi saputra tugas teknik tenaga listrik generator ac dan motor ac
divian yusi saputra tugas teknik tenaga listrik generator ac dan motor acdivianyusi
 
Generator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan MagnetGenerator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan Magnetahmad haidaroh
 
Dasar Konversi Energi Listrik Generator-Sinkron
Dasar Konversi Energi Listrik Generator-SinkronDasar Konversi Energi Listrik Generator-Sinkron
Dasar Konversi Energi Listrik Generator-Sinkronmasterunedo
 
Paralel Generator AC & Paralel Motor AC
Paralel Generator AC & Paralel Motor ACParalel Generator AC & Paralel Motor AC
Paralel Generator AC & Paralel Motor ACprakosobagas
 
Induksi elektromagnetik-induksi-diri
Induksi elektromagnetik-induksi-diriInduksi elektromagnetik-induksi-diri
Induksi elektromagnetik-induksi-dirighabug
 
Tugas fisika 16 9-2011
Tugas fisika 16 9-2011Tugas fisika 16 9-2011
Tugas fisika 16 9-2011dem00nzz
 
Robotika mesin dc
Robotika mesin dc Robotika mesin dc
Robotika mesin dc rudi33
 
Materi motor listrik dc 1
Materi motor listrik dc 1Materi motor listrik dc 1
Materi motor listrik dc 1Adhi Susanto
 
Pengertian generator
Pengertian generatorPengertian generator
Pengertian generatorundlup
 
Pengertian generator
Pengertian generatorPengertian generator
Pengertian generatornabilaafif10
 
Sistem Catu Daya (SCD) BAB 3. generator listrik
Sistem Catu Daya (SCD) BAB 3. generator listrikSistem Catu Daya (SCD) BAB 3. generator listrik
Sistem Catu Daya (SCD) BAB 3. generator listrikPutri Berlian Abadi
 
Paper motor listrik kipas angin
Paper motor listrik kipas anginPaper motor listrik kipas angin
Paper motor listrik kipas anginAiny El-adLha
 

Similar to Makalah generator ac (20)

Ade yusup ttl 2015
Ade yusup ttl 2015Ade yusup ttl 2015
Ade yusup ttl 2015
 
Teknik tenaga listrik generator ac
Teknik tenaga listrik generator acTeknik tenaga listrik generator ac
Teknik tenaga listrik generator ac
 
Presentation1.pptx
Presentation1.pptxPresentation1.pptx
Presentation1.pptx
 
divian yusi saputra tugas teknik tenaga listrik generator ac dan motor ac
divian yusi saputra tugas teknik tenaga listrik generator ac dan motor acdivian yusi saputra tugas teknik tenaga listrik generator ac dan motor ac
divian yusi saputra tugas teknik tenaga listrik generator ac dan motor ac
 
Generator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan MagnetGenerator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan Magnet
 
Dasar Konversi Energi Listrik Generator-Sinkron
Dasar Konversi Energi Listrik Generator-SinkronDasar Konversi Energi Listrik Generator-Sinkron
Dasar Konversi Energi Listrik Generator-Sinkron
 
Paralel Generator AC & Paralel Motor AC
Paralel Generator AC & Paralel Motor ACParalel Generator AC & Paralel Motor AC
Paralel Generator AC & Paralel Motor AC
 
Induksi elektromagnetik-induksi-diri
Induksi elektromagnetik-induksi-diriInduksi elektromagnetik-induksi-diri
Induksi elektromagnetik-induksi-diri
 
Laporan pk t
Laporan pk tLaporan pk t
Laporan pk t
 
Jenis-jenis Motor Listrik
Jenis-jenis Motor ListrikJenis-jenis Motor Listrik
Jenis-jenis Motor Listrik
 
Electronic Engine (Motor Electric)
Electronic Engine (Motor Electric)Electronic Engine (Motor Electric)
Electronic Engine (Motor Electric)
 
Tugas fisika 16 9-2011
Tugas fisika 16 9-2011Tugas fisika 16 9-2011
Tugas fisika 16 9-2011
 
Robotika mesin dc
Robotika mesin dc Robotika mesin dc
Robotika mesin dc
 
09-Generator Sinkron.pptx
09-Generator Sinkron.pptx09-Generator Sinkron.pptx
09-Generator Sinkron.pptx
 
Materi motor listrik dc 1
Materi motor listrik dc 1Materi motor listrik dc 1
Materi motor listrik dc 1
 
Pengertian generator
Pengertian generatorPengertian generator
Pengertian generator
 
Pengertian generator
Pengertian generatorPengertian generator
Pengertian generator
 
Sistem Catu Daya (SCD) BAB 3. generator listrik
Sistem Catu Daya (SCD) BAB 3. generator listrikSistem Catu Daya (SCD) BAB 3. generator listrik
Sistem Catu Daya (SCD) BAB 3. generator listrik
 
Paper motor listrik kipas angin
Paper motor listrik kipas anginPaper motor listrik kipas angin
Paper motor listrik kipas angin
 
Materi Aktuator
Materi AktuatorMateri Aktuator
Materi Aktuator
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 

Makalah generator ac

  • 1. PARALEL GENERATOR (Tugas Akhir Percobaan Generator AC) OLEH Nama : Surya Andika Npm :1215031070 Kelompok : 6 (enam) LABORATORIUM KONVERSI ENERGI ELEKTRIK LABORATORIUM TERPADU TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG 2013 SURYA ANDIKA
  • 2. BAB I PENDAHULUHAN 1.1 Latar belakang Dalam dunia kelistrikan, kita mengenal suatu alat yang di sebut motor listrik dan generator listrik. Secara sederhana, generator listrik berfungsi untuk mengubah energi mekanik menjadi energi listrik sedangkan motor listrik berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Dari kedua fungsi dari masing-masing alat tersebut terdapat hubungan. Sebuah generator akan bekerja dengan di bantu motor listrik untuk menggerakkan generator tersebut. Dari fungsi generator tersebut menjadikan alat ini sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Generator sendiri ada dua macam yaitu generator arus searah (DC) dan generator arus bolak-balik (AC). Pada pembahasan kali ini, saya akan mencoba menjelaskan tentang generator yaitu generator listrik arus bolak-balik. Untuk mendapatka daya pada generator listrik arus bolak-balik (AC) ada beberapa metode yang dilakukan salah satunya adalah memparalel dua atau lebih generator. Metode ini apa memberi keuntungan salah satunya dapat menjaga koninyuitas apabila terjadi kerusakan pada salah satu generator. 1.2 Tujuan 1. Menjelaskan pengertian generator arus bolak-balik (AC) 2. Menjelaskan pengertian paralel generator 3. Mengetahui keuntunga dari paralel generator 1.3 Rumusan masalah 1. Apa pengertian dari generator arus bolak-balik (AC) ? 2. Apa pengertian dari paralel generator ? 3. Apa saja keuntungan dari paralel generator SURYA ANDIKA
  • 3. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian generator arus bolak-balik (AC) Generator arus bolak-balik berfungsi mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik arus bolak-balik. Generator Arus Bolak-balik sering disebut juga seabagai alternator, generator AC (alternating current), atau generator sinkron. Dikatakan generator sinkron karena jumlah putaran rotornya sama dengan jumlah putaran medan magnet pada stator. Kecepatan sinkron ini dihasilkan dari kecepatan putar rotor dengan kutub-kutub magnet yang berputar dengan kecepatan yang sama dengan medan putar pada stator. Mesin ini tidak dapat dijalankan sendiri karena kutub-kutub rotor tidak dapat tibatiba mengikuti kecepatan medan putar pada waktu sakelar terhubung dengan jala-jala. Prinsip kerjanya dapat dipelajari dengan teori medan elekronik. Poros pada generator dipasang dengan material ferromagnetic permanen. Setelah itu disekeliling poros terdapat stator yang bentuk fisisnya adalah kumparan-kumparan kawat yang membentuk loop. Ketika poros generator mulai berputar maka akan terjadi perubahan fluks pada stator yang akhirnya karena terjadi perubahan tegangan dan aruslistrik tertentu. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan melalui kabel jaringan listrik. SURYA ANDIKA
  • 4. Generator AC merupakan komponen yang dapat mengubah energi gerak menjadi energi listrik. Penggunaan generator saat ini dapat dimanfaakan sebagai pembangkit listrik Generator AC atau altenator bekerja pada prinsip yang sama dari induksi elektromagnetik sebagai generator DC.Arus bolak balik dapat dihasilkan dari perputaran lilitan pada medan magnet atau perputaran medan magnet pada lilitan stasioner(seimbang/tidak berubah).Nilai dari tegangan tergantung pada:  Jumlah perputaran pada lilitan  Kekuatan medan  Kecepatan rotasi lilitan / medan magnet Generator arus bolak-balik sering disebut sebagai generator sinkron atau alternator. Generator arus bolak-balik memberikan hubungan yang sangat penting dalam proses perubahan energi dari batu bara, minyak, gas, atau uranium ke dalam bentuk yang bermanfaat untuk digunakan dalam industri atau rumah tangga. Dalam generator arus bolak-balik bertegangan rendah yang kecil, medan diletakan pada bagian yang berputar atau rotor dan lilitan jangkar pada bagian yang diam atau stator dari mesin Konstruksi Generator AC SURYA ANDIKA
  • 5. Generator arus bolak-balik ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu: 1. Stator, merupakan bagian diam dari generator yang mengeluarkan tegangan bolak-balik, antara lain:  Inti stator. Bentuk dari inti stator ini berupa cincin laminasi-laminasi yang diikat serapat mungkin untuk menghindari rugi-rugi arus eddy (eddy current losses). Pada inti ini terdapat slot-slot untuk menempatkan konduktor dan untuk mengatur arah medan magnetnya.  Belitan stator. Bagian stator yang terdiri dari beberapa batang konduktor yang terdapat di dalam slot-slot dan ujung-ujung kumparan. Masing-masing slot dihubungkan untuk mendapatkan tegangan induksi.  Alur stator. Merupakan bagian stator yang berperan sebagai tempat belitan stator ditempatkan.  Rumah stator. Bagian dari stator yang umumnya terbuat dari besi tuang yang berbentuk silinder. Bagian belakang dari rumah stator ini biasanya memiliki sirip-sirip sebagai alat bantu dalam proses pendinginan. Stator terdiri dari badan generator yang terbuat dari baja yang berfungsi melindungi bagian dalam generator, kotak terminal dan name plate pada generator. Inti Stator yang terbuat dari bahan ferromagnetik yang berlapislapis dan terdapat alur-alur tempat meletakkan lilitan stator. Lilitan stator yang merupakan tempat untuk menghasilkan tegangan. Sedangkan, rotor berbentuk kutub sepatu (salient) atau kutub dengan celah udara sama rata SURYA ANDIKA
  • 6. (rotor silinder). Konstruksi dari generator sinkron dapat dilihat pada gambar berikut ini. 2. Rotor, merupakan bagian bergerak yang menghasilkan medan magnit yang menginduksikan ke stator. Stator dipisahkan oleh celah udara (air gap). Rotor terdiri dari dua bagian umum, yaitu:  Inti kutub  Kumparan medan Pada bagian inti kutub terdapat poros dan inti rotor yang memiliki fungsi sebagai jalan atau jalur fluks magnet yang dibangkitkan oleh kumparan medan. Pada kumparan medan ini juga terdapat dua bagian, yaitu bagian penghantar sebagai jalur untuk arus pemacuan dan bagian yang diisolasi. Isolasi pada bagian ini harus benar-benar baik dalam hal kekuatan mekanisnya, ketahanannya akan suhu yang tinggi dan ketahanannya terhadap gaya sentrifugal yang besar. Konstruksi rotor untuk generator yang memiliki nilai putaran relatif tinggi biasanya menggunakan konstruksi rotor dengan kutub silindris atau ”cylinderica poles” dan jumlah kutubnya relatif sedikit (2, 4, 6). Konstruksi ini dirancang tahan terhadap gaya-gaya yang lebih besar akibat putaran yang tinggi. SURYA ANDIKA
  • 7. Untuk putaran generator yang relatif rendah atau sedang (kurang dari 1000 rpm), dipakai konstruksi rotor dengan kutub menonjol atau ”salient pole” dengan jumlah kutub-kutub yang relatif banyak. Pada prinsipnya, salah satu dari penghantar atau kutub-kutub ini dibuat sebagai bagian yang tetap sedangkan bagian-bagian yang lainnya dibuat sebagai bagian yang berputar. Prinsip Kerja Generator AC Gambar : Rangkaian Ekivalen Generator AC SURYA ANDIKA
  • 8. Gambar : Prinsip Kerja Generator AC Generator AC bekerja berdasarkan atas prinsip dasar induksi elektromagnetik. Tegangan bolak-balik akan dibangkitkan oleh putaran medan magnetik dalam kumparan jangkar yang diam. Dalam hal ini kumparan medan terletak pada bagian yang sama dengan rotor dari generator. Nilai dari tegangan yang dibangkitkan bergantung pada :  Jumlah dari lilitan dalam kumparan.  Kuat medan magnetik, makin kuat medan makin besar tegangan yang diinduksikan.  Kecepatan putar dari generator itu sendiri. Prinsip generator ini secara sederhana dapat dijelaskan bahwa tegangan akan diinduksikan pada konduktor apabila konduktor tersebut bergerak pada medan magnet sehingga memotong garis-garis gaya. Hukum tangan kanan berlaku pada generator dimana menyebutkan bahwa terdapat hubungan antara penghantar bergerak, arah medan magnet, dan arah resultan dari aliran arus yang terinduksi. Apabila ibu jari menunjukkan arah gerakan penghantar, telunjuk menunjukkan arah fluks, jari tengah menunjukkan arah aliran elektron yang terinduksi. Hukum ini juga berlaku apabila magnet sebagai pengganti penghantar yang digerakkan. Cara kerja sederhana:  Ketika kumparan diputar didalam medan magnet,satu sisi kumparan(biru) bergerak ketassedang lainnya(kuning)bergerak kebawah. SURYA ANDIKA
  • 9.  Kumparan mengalami perubahan garis gaya magnet yang semakin sedikit,sehingga padakedua sisi kumparan mengalir arus listrik mengitari kumparan mengalir arus listrik mengitarikumparan hingga kumparan sinusoid.  Pada posisi sinusoid kumparan tidak mengalami perubahan garis gaya magnet sehingga tidak ada listrik yang mengalir pada kumparan.  Pada posisi ini kumparan mendapat garis ± garis magnet maksimum.  Kumparan terus berputar hingga sisi biri bergerak kebawah dan sisi kuning bergerak keatas.  Kumparan mengalami perubahan garis gaya magnet yang bertambah banyak,sehingga padasetiap sisi kumparan mengalir arus listrik yang berlawanan hingga posisi kumparansinusoidal.Kumparan terus berputar hingga sisi biru bergerak ketas dan sisi kuning bergerak kebawah.  Agar menimbulkan medan magnet yang berpotongan dengan konduktor pada stator rator diberi eksitasi.Karena ada dua kutub yang berbeda,utara dan selatan,maka tegangan yangdihasilkan pada stator adalah tegangan bolak balik dengan gelombang sinusoidal.  Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan melalui kabel jaringan listrik untuk akhirnya digunakan masyarakat. 2.2 Paralel Generator Paralel generator dapat diartikan menggabungkan dua buah generator tau lebih dan kemudian dioperasikan secara bersama –sama dengan tujuan :  Mendapatkan daya yang lebih besar.  Untuk effisiensi (Menghemat biaya pemakaian operasional dan  Menghemat biaya pembelian) SURYA ANDIKA
  • 10.  Untuk memudahkan penentuan kapasitas generator.  Untuk menjamin kotinyuitas ketersediaan daya listrik. Jika kita hendak memparalelkan dua generator atau lebih tentunya kita harus memperhatikan beberapa persyaratan paralel generator tersebut. Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi adalah,  Tegangan kedua generator harus mempunyai amplitudo yang sama.  Tegangan kedua generator harus mempunyai frekwensi yang sama  Tegangan antar generator harus sefasa. Dengan persyaratan diatas berlaku apabila,  Lebih dari dua generator yang akan kerja paralel.  Dua atau lebih sistem yang akan dihubungkan sejajar.  Generator atau pusat tenaga listrik yang akan dihubungkan pada sebuah jaringan. Metoda sederhana yang dipergunakan untuk mensikronkan dua generator atau lebih adalah dengan mempergunakan sinkroskop lampu. Yang harus diperhatikan dalam metoda sederhana ini adalah lampu – lampu indikator harus sanggup menahan dua kali tegangan antar fasa. Sinkronoskop Lampu Gelap Jenis sinkronoskop lampu gelap pada prinsipnya menghubungkan antara ketiga fasa, yaitu U dengan U, V dengan V dan W dengan W.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar Skema Sinkronoskop Lampu Gelap SURYA ANDIKA
  • 11. Pada hubungan ini jika tegangan antar fasa adalah sama maka ketiga lampu akan gelap yang disebabkan oleh beda tegangan yang ada adalah nol. Demikian juga sebaliknya, jika lampu menyala maka diantara fasa terdapat beda tegangan. Ini dapat dijelaskan pada gambar berikut. Gambar Beda tegangan antara fasa pada sinkronoskop lampu gelap SURYA ANDIKA
  • 12. Sinkronoskop Lampu Terang Jenis sinkronoskop lampu terang pada prinsipnya menghubungkan antara ketiga fasa, yaitu U dengan V, V dengan W dan W dengan U. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar Skema Sinkronoskop Lampu Terang Sinkronoskop jenis ini merupakan kebalikan dari sinkronoskop lampu gelap. Jika antara fasa terdapat beda tegangan maka ketiga lampu akan menyala sama terang dan generator siap untuk diparalel. Kelemahan dari sinkronoskop ini adalah kita tidak mengetahui seberapa terang lampu tersebut sampai generator siap diparalel. Ini dapat dijelaskan dengan gambar dibawah ini. Gambar Beda tegangan antara fasa sinkronoskop lampu terang SURYA ANDIKA
  • 13. Sinkronoskop Lampu Terang Gelap Sinkronoskop jenis ini dapat dikatakan merupakan perpaduan antara sinkronoskop lampu gelap dan terang. Prinsip dari sinkronoskop ini adalah dengan menghubungkan satu fasa sama dan dua fasa yang berlainan, yaitu fasa U dengan fasa U, fasa V dengan fasa W dan asa W dengan fasa V. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada skema dibawah ini. Gambar Skema sinkronoskop lampu terang gelap Pada sinkronoskop ini generator siap diparalel, jika satu lampu gelap dan dua lampu lainnya terang. Pada kejadian ini dapat diterangkan pada gambar berikut ini. Gambar Beda tegangan antara fasa sinkronoskop lampu terang gelap SURYA ANDIKA
  • 14. Namun apabila persyaratan paralel antar generator tidak terpenuhi maka : 1. Jika Frekwensi tidak sama berdasarkan rumus f = ((p*n)/120) maka terdapat hubungan kesebandingan antara f dan n, jika frekwensi tidak sama atau f1 > f2, makaseolah – olah generator pertama (G1) akan menarik generator kedua (G2). Dan G2 diperlakukan sebagai beban (motor) oleh G1. 2. Jika Tegangan tidak sama Diagram paralel 2 generator Dari diagram diatas, diketahui bahwa G1 dengan tegangan output E1 /phasa dan tegangan G2 adalah E2 / phase, dan Rbeban atau bubar 0. Dengan hukum kirchoff, bahwa E = 0 Pada loop 1, E1 – E2 – i1*Rbusbar = 0 E1 – E2 – i1* 0 = 0 Karena G1 paralel G2 maka, E1 = E2, sehingga E1 – E1 – i1*Rbusbar = 0 i1 = (0/ Rbusbar) = 0/0 = 0 Apabila E1 E2 maka, E1 – E2 = Ei1 = (E / Rbusbar) = Dan arus i1 akan memukul ke G2.Keterangan… Paralel Generator Instalasi / Pengkabelan Generator SURYA ANDIKA
  • 15. Gambar Fungsional Untuk Sistem 2 Generator Keterangan gambar, A adalah ampere meter A SW adalah switch amperemeter pada masing – masing fasa V adalah voltmeter V SW adalah switch voltmeter pada masing – masing fasa W adalah wattmeter F adalah frekwensi meter F SW adalah switch untuk mengetahui frekwensi dari masing – masing generator SY adalah Sinkronoskop SY SW adalah switch untuk sinkronisasi antar generator L adalah lampu indikator sinkronoskop REG ADJ adalah regulator adjusment tegangan secara automatis MAN ADJ adalah adjusment tegangan secara manual REG SW adalah switch untuk menindahkan pengaturan tegangan dari manual ke automatis atau sebaliknya GOV SW adalah switch untuk govenor. BKR SW adalah breaker switch untuk pelepas beban pada masing – masing generator BKR adalah breaker untuk koneksi generator ke beban PRM adalah primemover dalam hal ini adalah diesel engine SURYA ANDIKA
  • 16. G adalah generator EXC adalah exciter dari generator FLD adalah field windings (magnets) CT adalah current transformator Load Sharing Konsep Load Sharing Permasalahan yang pasti timbul untuk memparalelkan generator dengan kapasitas yang berbeda adalah terjadinya overload pada generator yang kapasitasnya lebih rendah. Untuk mengatasi permasalahan ini terlebih dahulu kita mengetahui karakteristik dari setiap generator. Karakteristik yang dimaksud adalah karakteristik daya terhadap putaran atau frekwensi. Selain itu karakteristik dari masing – masing generator harus mempunyai droop yang sama. Dengan karakteristik yang demikian kita dapat melakukan pengaturan daya generator sehingga dapat mencapai prosentase yang sama pada masing – masing unit generator yang diparalel. Implementasi dari karakteristik tersebut adalah dengan diagram karakteristik frekwensi - daya. Supaya terjadi distribusi beban seperti pada diagram karakteristik, maka antar generator dioperasikan pada kecepatan bersama yang besarnya adalah sebagai berikut, Kecepatan bersama = b/d * g atau = c/e * g (%) SURYA ANDIKA
  • 17. Diagram Karakteristik Frekwensi Terhadap Daya Dua Genset. dimana, a. Frekwensi atau putaran bersama. b. Beban pada genset 1. c. Beban pada genset 2 d. Kapasitas genset 1. e. Kapasitas genset 2 f. Total beban kedua genset. g. Putaran atau frekwensi tanpa beban dari kedua genset. Dengan demikian bila dua generator yang berkerja secara paralel, dan jika salah satu generator karakteristik droopnya dinaikkan maka akan mengakibatkan, 1. Frekwensi akan naik. 2. Daya yang disediakan oleh generator yang dinaikkan karakteristik droopnya akan bertambah. Untuk mendapatkan putaran generator dengan pembagian beban yang demikian dapat digunakan formula dimana, Sal adalah Putaran pada saat beban yang dibangkitkan Sfl adalah Putaran pada saat beban penuh Snl adalah Putaran pada saat beban kosong SURYA ANDIKA
  • 18. Aplikasi Load Sharing Aplikasinya supaya terjadi distribusi beban antar genset yang demikian maka dipergunakan alat load sharer untuk membagi beban genset secara proporsional berdasarkan kapasitas generator. Beberapa merek dipasaran menggunakan parameter tambahan selain parameter diatas yaitu persentase diviasi total kuat arus genset atau total kuat arus genset dan tranformator arus yang diperlukan. Sistem rangkaian salah satu peralatan load sharer dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Sistem Rangkaian Load Sharer Selco Model T4300 Dan Auto Synchronization T4000 Prosedur Praktis Paralel Generator Karena pertambahan beban sistem kelistrikan yang harus ditanggung oleh generator maka diperlukan pertambahan daya dari generator lain untuk mengcover beban sistem kelistrikan. Untuk keperluan tersebut diperlukan paralel generator yang mengacu pada persyaratan paralel dengan prosedur sebagai berikut. SURYA ANDIKA
  • 19. 1. Pastikan bahwa breaker dari generator yang akan diparalel (incoming generator) dalam keadaan terbuka, atau dengan katalain incoming generator terisolasi dengan sistem. 2. Pastikan AVR (Automatic Voltage Regulator) dalam keadaan “Automatic”, bukan manual. 3. Start Prime mover sampai pada spesifikasi putaran tanpa beban. 4. Gunakan governor control untuk mengeset frekwensi Incoming generator lebih tinggi 1/10 dari frekwensi sistem. 5. Gunakan AVR untuk mengeset Tegangan Incoming Generator sama atau lebih tinggi dari sistem. 6. Gunakan Synchroscope pada incoming generator dan set frekwensi incoming generator berputar perlahan – lahan di daerah “Fast” mendekati 0. 7. Tutup breaker incoming generator saat 1 sampai 2 derajat pada synchroscope sebelum posisi 0. Dengan asumsi breaker mepunyai massa lembam dengan demikian penutupan breaker tepat pada angka 0 pada synchroscope. 8. Matikan synchroscope. 9. Dengan governor control, buat perpindahan beban ke incominggenerator secara perlahan – lahan. 10. Jika power faktor yang terbaca antara 2 generator atau lebih yang diparalel tidak sama maka, set AVR masing – masing generator sampai power faktor setiap generator mendekati sama. Jika menggunakan peralatan automatic synchronizer yang digabung dengan peralatan Load sharer dan kVA sharer kita hanya mengikuti langkah 1 dan 3, selain itu kita dapat mempersingkat semua langkah diatas. Lama waktu yang diperlukan untuk langkah – langkah diatas dengan menggunakan peralatan automatic (AS, LS dan kVA S) adalah berkisar antara 10 sampai 15 detik. Rules Untuk menjamin kondisi layak laut maka kapal harus memenuhi standart aturan Biro Klasifikasi.Untuk ketentuan jumlah generator dikapal, Sekurang- SURYA ANDIKA
  • 20. kurangnya dua agregat yang terpisah dari mesin penggerak utama harus disediakan untuk pemberian daya instalasi listrik [BKI, 1996]. Ini untuk menjamin jika generator terjadi kerusakan dilaut maka kapal masih dapat beroperasi. Ketentuan untuk kapasitasnya, daya keluar dari generator yang sekurang kurangnya diperlukan untuk pelayanan dilaut harus 15% lebih tinggi daripada kebutuhan daya yang ditetapkan dalam balans daya [BKI, 1996]. Ini dimungkinkan untuk keperluan arus saut dari motor – motor listrik peralatan diatas kapal. Sedangkan untuk ketentuan paralel generator dengan kapasitas berbeda maka beda keluaran daya reaktif dari setiap generator tidak boleh lebih kecil 15% dari keluaran daya reaktif generator kapasitas lebih besar dan tidak boleh lebih kecil 25% dari daya reaktif generator berkapasitas lebih kecil [BKI, 1996]. Aturan ini dimaksudkan untuk keamanan dalam operasional generator pada kapasitas berbeda supaya tidak terjadinya beban berlebih. Ketentuan untuk variasi frekwensi adalah + 5% [BKI, 1996], dengan demikian karakteristik droop generator tidak boleh lebih dari 5%, ini dimaksudkan untuk kestabilan kontrol operasional generator dikapal. 2.3 Keuntungan paralel generator Reliability Reliability dapat diartikan kehandalan dan kontunuitas system .Dengan adanya unit cadangan , maka ketersediaan power supply terjamin.Dengan harapan jika pada saat operasionla terjadi gangguan / rusak, naka dapat segera digantikan dengan unit cadangan. Kalaupun tidak ada Unit cadangan , pada saat 2 buah generator bekerja parallel dan salah satu mengalami gangguan serius sehingga breaker lepas, maka unti yang lain dapat menggantikan paling tidak 65 % dari total daya beban. Dan diprioritaskan untuk beban beban Essensial (penting) seperti : Lampu penerangan , lift,escalator, computer dimana AC tidak perlu diaktifkan karma termasul beban Non Essensial. SURYA ANDIKA
  • 21. Expandability Expandability mempunyai arti dapat diperluas atau dikembangkan. Dengan kapasitas generator yang telah dirancang sejak awal, biasanya sering kesulitan untuk mencukupi pertumbuhan/perkembangan beban yang semakin pesat listrik. Jika dengan menggunakan satu generator maka diperlukan penggantian Ukuran generator dengan ukuran yang lebih besar dalam hal ini biayanya akan tinggi. Dengan persiapan penambahan unit tambahan yang dipersiapkan tempat serta instalasinya maka perluasan / pengembangan akan penambahan beban sudah dapat di antisipasi dengan biaya yang lebih hemat. FLEXIBILITY Flexibility mempunyai arti fleksibelitas dalam Instalasi. Dengan kata lain pembagian beban berat dapat terbagi merata dengan menggunakan beberapa buah genset sehingga instalasi pemipaan dan instalasi kabel power akan lebih mudah karena tidak dalam ukuran yang besar besar dibandingkan dengan satu genset yang kapasitasnya sama. SERVICEABILITY Serviveability mempunyai arti kemudahan dalam perawatan dan maintenance tanpa harus mengurangi standby power untuk beban beban critical ( Essensial). Jika salah satu dari generator mengalami kerusakan atau memang dalam masa perawatan maka generator yang ada dirasa masih mampu mensupply beban bebak critical bilamana terjadi gangguan pada power supply utama ( PLN). EFFICIENCY & COST EFFECTIVENESS Dalam pemakaian biasanya beban mempunyai karakteristik dimana pada saat tertentu bebannya tinggi dan pada saat tertentu pula bebannya rendah. SURYA ANDIKA
  • 22. Jika beban kecil maka cukup satu saja genset yang standby jika PLN mengalami gangguan . Hal ini akan mempertimbangkan SFC (specific Fuel Consumption) dari mesin. Mesin Diesel mempunyai SFC maximum bila bebannya minimal 80 % - 100 % dari kapasitas nominal. Beban tersebut jika di supply dengan 1 buah genset yang besar maka perbandingan beban dengan kapasitas dayanya menjadi kecil bisa jadi kurang dari 50 % . dengan demikian SFC pemakaian bahan bakarnya menjadi lebih besar Dalam usaha untuk memparalelkan generator tentu perlu diperhatikan beberapa ketentuan yang menjadi prasyarat dalam system parallel generator . Ada 2 kondisi yang perlu diperhatikan dalam parallel generator yaitu : - Syarat syarat yang di perlukan sebelum generator di sinkron. - Hal hal yang perlu di perhatikan setelah sinkron agar dapat berfungsi selayaknya. SURYA ANDIKA
  • 23. III PENUTUP Demikian penyusuan makalah tentang generator arus searah (DC). Semogadapat bermanfaat untuk kita semua. SURYA ANDIKA
  • 24. Daftar pustaka 1. http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd= 1&ved=0CCoQFjAA&url=http%3A%2F%2Feprints.undip.ac.id%2F23 27%2F1%2FParalel_Generator.pdf&ei=HpS7UroZxYytB4bBgMAM& usg=AFQjCNF8dtMJAroN1H9aVZSXDkAjp_Ocw&sig2=ITEN_nA3IBQLPHJDZcy3x w&bvm=bv.58187178,d.bmk ( Diakses pada 15 Desember 2013 pukul 20.30 WIB) 2. http://dimasgenset.blogspot.com/2013/08/paralelsynchronegenerator.html (Dikases pada 26 Desember 2013 pukul 17.13 WIB) 3. http://www.scribd.com/doc/108486983/generator-ac (Dikases pada 26 Desember 2013 pukul 17.13 WIB). 4. http://mrratkey.blogspot.com/ (Dikases pada 26 Desember 2013 pukul 17.13 WIB). SURYA ANDIKA