SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Perencanaan, pengadaan, sp psikotropik,
prekursor, narkotik
• Desi Irma Maryana
• Dinda Nurnuri
• Muhamad Ramdan Algipary
• Vania rivany
Perencanaan
Kegiatan dalam pemilihan jenis, jumlah,
dan harga dalam rangka pengadaan.
 Metode Epidemioligi
Berdasarkan pola penyakit dan pola
pengobatan penyakit.
 Metode Konsumsi
Berdasarkan data pengeluaran barang
periode lalu.
- Fast moving
- Slow moving
Metode Kombinasi
Gabungan metode epidemiologi dan konsumsi.
Metode just in time
Digunakan untuk obat yang jarang dipakai dan
harganya mahal serta kedaluarsa yang pendek.
Metode Dalam Perencanaan
Perencanaan dilakukan dengan melakukan pengumpulan data dan ditulis di
buku defecta. Selain itu juga dilakukan berdasarkan analisis pareto (Sistem
ABC).
• Pareto (daftar barang yang terjual yang
memberikan kontribusi terhadap omzet,
disusun dari nilai tertinggi sampai terendah
disertai kuantitas barang yang terjual)
• Pareto A: 20-25% total item menghasilkan 80% omzet;
• Pareto B: 25-40% total item menghasilkan 15% omzet;
• Pareto C: 50-60% total item menghasilkan 5% omzet.
Pengelompokan Pareto
Pemesanan rutin dilakukan terhadap
produk golongan Pareto A dan B.
golonangan pareto C dilakukan bila
produk tersebut akan habis
Pengadaan
• Membuat Bon Permintaan Barang
Apotek (BPBA) terlebih dahulu.
Kemudian BPBA tersebut diisi dan
dikirimkan ke distributor.
• Format surat pemesanan (SP)
terlampir
Pemesanan
dan order
Penerimaan
• Menerima barang yang dipesan dan
mengecek barang yang dikirim oleh
distributor seperti;
• Faktur
• Surat Pemesanan
• Permintaan dari outlet mengenai
jumlah nama obat, harga satuan,
perhitungan harga serta waktu
kadaluwarsa.
• Metode FIFO, FEFO, dan LIFO
• First In First Out (FIFO) adalah penyimpanan obat
berdasarkan obat yang datang lebih dulu dan dikeluarkan
lebih dulu.
• First Expired First Out (FEFO) adalah penyimpanan
obat berdasarkan obat yang memiliki tanggal kadaluarsa
lebih cepat maka dikeluarkan lebih dulu.
• Last In First Out (LIFO) adalah penyimpanan obat
berdasarkan obat yang terakhir masuk dikeluarkan
terlebih dahulu.
• Sesuai indikasi dan abjad
• Obat bebas di simpan di gondola depan
• Sediaan syrup, drop, tetes, salep, krim, suppo, ovula di
simpan di rak terpisah
• Psikotropik dan narkotik di simpan di lemari terkunci
Penyimpanan
PSIKOTROPIKA
psikotropika merupakan zat atau obat, baik alamiah maupun
sintetis bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui
pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1997
Golongan psikotropika
Golongan1
Golongan2
Golongan3
Golongan4
Psikotropika golongan I adalah psikotropika yang hanya dapat
digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak
digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi amat kuat
mengakibatkan sindroma ketergantungan.
Psikotropika golongan II adalah psikotropika yang
berhasiat pengobatan digunakan dalam terapi dan
atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma
ketergantungan.
Psikotropika golongan III adalah psikotropika yang berkhasiat
pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau untuk
tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang
mengakibatkan sindroma ketergantungan.
Psikotropika golongan IV adalah psikotropika yang
berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan untuk
terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma
ketergantungan.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1997
Pemesanan Psikotropika
Tata cara pemesanan obat-obat psikotropika yakni dengan membuat surat pesanan (SP) khusus psikotropika (model khusus
rangkap) yang sudah ditandatangani oleh APA yang dikirim ke pedagang besar farmasi (PBF). Satu lembar SP psikotropika dapat
terdiri lebih dari satu jenis obat psikotropika dalam satu PBF.
psikotropikaPBF
TandatanganAPA (1
SPbisa>satujenis)
Suratpesanan(rangkap)
Contoh SP Psikotropika
SP Psikotropika terdiri dari komponen
1. Nomor surat
2. Nama dan SIPA apoteker
3. Jabatan Apoteker
4. Ditributor yang di tuju
5. Jenis psikotropika
6. Tujuan pemesanan
7. Jumlah obat yang d minta
8. Stempel apotek
PREKURSOR
Prekursor Farmasi adalah zat atau bahan pemula atau bahan kimia yang dapat
digunakan sebagai bahan baku/penolong untuk keperluan proses produksi industri
farmasi atau produk antara, produk ruahan, dan produk jadi yang mengandung
ephedrine,pseudoephedrine, norephedrine/pheny lpropanolamine, ergotamin,
ergometrine, atau Potasium Permanganat(permenkes No.3 tahun 2015)
Contoh SP Prekursor
surat pesanan Psikotropika atau Prekursor
Farmasi hanya dapat digunakan untuk 1
(satu) atau beberapa jenis Psikotropika atau
Prekursor Farmasi
Contoh prekusor yang diawasi oleh pemerintah antara lain:
1.Tabel I :
•Potassium permanganate
•1-Phenyl 2-propanone
•Acetate anhydride
•N-acetylanthranilic acid
•Isosafrole
•3,4-methylenedioxyphenyl -2-propanone
•Piperonal
•Safrole
•Ephedrine
•Pseudo ephedrine
•Norephedine(Phenylpropanol amine/PPA)HCL ,
•Ergometrine
•Lysergic acid
•Tabel II
Hydrochloric acid
•Sulphuric acid
•Toluene
•Ethyl ether ( Diethyl ether)
•Acetone
•Methyl ethyl ketone
•Phenylacetic acid
•Anthranillic acid
•Piperidine
Peraturan menteri kesehatan nomor 168 tahun 2005
tentang prekursor untuk industri farmasi.
Surat Pesanan Narkotik
16
• Apotek merupakan salah satu sarana kesehatan yang dapat
melakukan penyerahan narkotika. Apotek dapat menyerahkan
narkotika kepada rumah sakit,puskesmas, apotek lainnya, balai
pengobatan, dokter dan pasien.
Apoteker hanya dapat memesan narkotika
melalui Pedagang Besar Farmasi (PBF) yang
telah ditunjuk khusus oleh Menteri, yaitu PT.
Kimia Farma dengan tujuan untuk
memudahkan pengawasan peredaran
narkotika.
Pemesanan narkotika dilakukan dengan membuat surat
pesanan narkotika asli yang ditandatangani oleh
Apoteker Penanggungjawab Apotek di Apotek yang
dilengkapi dengan nama, nomor Surat Izin Praktek
Apoteker (SIPA) di apotek,tanggal dan nomor surat,
alamat lengkap dan stempel apotek.
17
Satu surat pesananhanya untuk satu jenis narkotika. Surat pesanan
khusus narkotika yang dibuat rangkap lima, yang masing-masing
diserahkan kepada Pedagang Besar Farmasi yang bersangkutan
(Surat Pesanan asli dan 2 lembar copy Surat Pesanan), dan satu
lembar sebagai arsip di apotek.
18
Berdasarkan Permenkes Nomor 28/MENKES/PER/V/1978
tentang penyimpanan narkotika, apotek harus memiliki tempat
khusus untuk penyimpanan narkotika yang memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
- Harus dibuat seluruhnya dari kayu atau bahan lain yang kuat.
- Harus mempunyai kunci yang kuat.
- Dibagi dua masing-masing dengan kunci yang berlainan; bagian
pertama dipergunakan untuk menyimpan morfina, petidina, dan
garam-garamnya serta
- Persediaan narkotika; bagian kedua dipergunakan untuk menyimpan
narkotika lainnya yang dipakai sehari-hari.
- Lemari khusus tidak boleh dipergunakan untuk menyimpan barang l
lain selain narkotika.
- Anak kunci lemari khusus harus dikuasai oleh penanggung jawab
atau pegawai lain yang dikuasakan.
- Lemari khusus harus ditaruh di tempat yang aman dan tidak terlihat
oleh umum.
19
Obat Bahan atau ramuan bahan yang
berupa bahan tumbuhan, bahan hewan,
bahan Menurut Undang-undang nomor 35
tahun 2009 pasal 43, Apotek hanya dapat
melakukan penyerahan narkotika kepada
rumah sakit, pusat kesehatan masyarakat,
apotek lainnya, balai pengobatan, dokter,
dan pasien. Apotek hanyadapat
menyerahkan narkotika kepada pasien
berdasarkan resep dari dokter. Apotek
dilarang mengulangi menyerahkan narkotika
atas dasar resep yang sama dari seorang
dokter atau atas dasar salinan resep dokter
(Undang-Undang Nomor 9 tahun 1976 Pasal
7).
Pada resep narkotika yang baru dilayani
sebagian, apotek boleh membuat salinan
resep tetapi salinan resep tersebut hanya
boleh dilayani diapotek yang menyimpan
resep asli. mineral, sediaan sarian (galenik)
atau campuran dari bahan tersebut, yang
secara turun-temurun telah digunakan untuk
pengobatan berdasarkan pengalaman.
Perencanaan Pengadaan Psikotropik Prekursor Narkotik

More Related Content

What's hot

penggolongan obat menurut pemerintah
 penggolongan obat menurut pemerintah penggolongan obat menurut pemerintah
penggolongan obat menurut pemerintahGdiss Yogaswara
 
Sri Puji Astuti-Laporan PKPA di Apotek-FF-Full Text-2016
Sri Puji Astuti-Laporan PKPA di Apotek-FF-Full Text-2016Sri Puji Astuti-Laporan PKPA di Apotek-FF-Full Text-2016
Sri Puji Astuti-Laporan PKPA di Apotek-FF-Full Text-2016Sri Puji Astuti
 
Dispensing sediaan steril01
Dispensing sediaan steril01Dispensing sediaan steril01
Dispensing sediaan steril01roywidhie
 
Pengantar Compounding dan Dispensing.ppt
Pengantar Compounding dan Dispensing.pptPengantar Compounding dan Dispensing.ppt
Pengantar Compounding dan Dispensing.pptDwipaJunikaPutra1
 
P6. Pelayanan Informasi Obat.pdf
P6. Pelayanan Informasi Obat.pdfP6. Pelayanan Informasi Obat.pdf
P6. Pelayanan Informasi Obat.pdfMuhammadRidlo14
 
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.Nova Rizky
 
Pedoman dasar-teknik-aseptis
Pedoman dasar-teknik-aseptisPedoman dasar-teknik-aseptis
Pedoman dasar-teknik-aseptisMusa Diryanto
 
perencanaan sediaan farmasi.ppt
perencanaan sediaan farmasi.pptperencanaan sediaan farmasi.ppt
perencanaan sediaan farmasi.pptYayaCahyadi1
 
Pedoman penyusunan formularium rs
Pedoman penyusunan formularium rsPedoman penyusunan formularium rs
Pedoman penyusunan formularium rsHenry Nobito
 
Contoh SOP Apotek
Contoh SOP Apotek Contoh SOP Apotek
Contoh SOP Apotek Lalla Haflah
 
Monitoring efek samping obat (MESO)
Monitoring efek samping obat (MESO) Monitoring efek samping obat (MESO)
Monitoring efek samping obat (MESO) saninuraeni
 
Ppt penggolongan obat 1
Ppt penggolongan obat 1Ppt penggolongan obat 1
Ppt penggolongan obat 1LyezFarm
 
Pengantar farmasi klinik
Pengantar farmasi klinikPengantar farmasi klinik
Pengantar farmasi klinikChafa Nick
 

What's hot (20)

Naranjo naranjo
Naranjo naranjoNaranjo naranjo
Naranjo naranjo
 
Obat Kewaspadaan Tinggi
Obat Kewaspadaan TinggiObat Kewaspadaan Tinggi
Obat Kewaspadaan Tinggi
 
PEDOMAN MESO NAKES
PEDOMAN MESO NAKESPEDOMAN MESO NAKES
PEDOMAN MESO NAKES
 
penggolongan obat menurut pemerintah
 penggolongan obat menurut pemerintah penggolongan obat menurut pemerintah
penggolongan obat menurut pemerintah
 
Regulasi ijin-edar-bpom 2
Regulasi ijin-edar-bpom 2Regulasi ijin-edar-bpom 2
Regulasi ijin-edar-bpom 2
 
Sri Puji Astuti-Laporan PKPA di Apotek-FF-Full Text-2016
Sri Puji Astuti-Laporan PKPA di Apotek-FF-Full Text-2016Sri Puji Astuti-Laporan PKPA di Apotek-FF-Full Text-2016
Sri Puji Astuti-Laporan PKPA di Apotek-FF-Full Text-2016
 
Dispensing sediaan steril01
Dispensing sediaan steril01Dispensing sediaan steril01
Dispensing sediaan steril01
 
KFT
KFTKFT
KFT
 
Pengantar Compounding dan Dispensing.ppt
Pengantar Compounding dan Dispensing.pptPengantar Compounding dan Dispensing.ppt
Pengantar Compounding dan Dispensing.ppt
 
P6. Pelayanan Informasi Obat.pdf
P6. Pelayanan Informasi Obat.pdfP6. Pelayanan Informasi Obat.pdf
P6. Pelayanan Informasi Obat.pdf
 
Manajemen Pengadaan Obat di rumah sakit
Manajemen Pengadaan Obat di rumah sakitManajemen Pengadaan Obat di rumah sakit
Manajemen Pengadaan Obat di rumah sakit
 
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
Laporan Teknologi Sediaan Steril : Pembuatan Injeksi klorpromazin HCL.
 
Pedoman dasar-teknik-aseptis
Pedoman dasar-teknik-aseptisPedoman dasar-teknik-aseptis
Pedoman dasar-teknik-aseptis
 
TRAINING CDOB 2020.pptx
TRAINING CDOB 2020.pptxTRAINING CDOB 2020.pptx
TRAINING CDOB 2020.pptx
 
perencanaan sediaan farmasi.ppt
perencanaan sediaan farmasi.pptperencanaan sediaan farmasi.ppt
perencanaan sediaan farmasi.ppt
 
Pedoman penyusunan formularium rs
Pedoman penyusunan formularium rsPedoman penyusunan formularium rs
Pedoman penyusunan formularium rs
 
Contoh SOP Apotek
Contoh SOP Apotek Contoh SOP Apotek
Contoh SOP Apotek
 
Monitoring efek samping obat (MESO)
Monitoring efek samping obat (MESO) Monitoring efek samping obat (MESO)
Monitoring efek samping obat (MESO)
 
Ppt penggolongan obat 1
Ppt penggolongan obat 1Ppt penggolongan obat 1
Ppt penggolongan obat 1
 
Pengantar farmasi klinik
Pengantar farmasi klinikPengantar farmasi klinik
Pengantar farmasi klinik
 

Similar to Perencanaan Pengadaan Psikotropik Prekursor Narkotik

8. PELAYANAN NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA.pptx
8. PELAYANAN NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA.pptx8. PELAYANAN NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA.pptx
8. PELAYANAN NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA.pptxZurya12
 
KEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptx
KEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptxKEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptx
KEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptxZakiah dr
 
Narkotika psikotropika dlm aspek perundangan-undangan MIK.pptx
Narkotika psikotropika dlm aspek perundangan-undangan MIK.pptxNarkotika psikotropika dlm aspek perundangan-undangan MIK.pptx
Narkotika psikotropika dlm aspek perundangan-undangan MIK.pptxelizarman
 
MANAJEMEN APOTEK - PERTEMUAN 2 21 JULI 2022.pptx
MANAJEMEN APOTEK - PERTEMUAN 2 21 JULI 2022.pptxMANAJEMEN APOTEK - PERTEMUAN 2 21 JULI 2022.pptx
MANAJEMEN APOTEK - PERTEMUAN 2 21 JULI 2022.pptxSarah898658
 
1.1 APOTEK.pptx
1.1 APOTEK.pptx1.1 APOTEK.pptx
1.1 APOTEK.pptxdyana55
 
Per BPOM No. 4 tahun 2018 tentang fasyanfar
Per BPOM No. 4 tahun 2018 tentang fasyanfarPer BPOM No. 4 tahun 2018 tentang fasyanfar
Per BPOM No. 4 tahun 2018 tentang fasyanfarUlfah Hanum
 
Materi Kuliah 1. Penggolongan Obat
Materi Kuliah 1. Penggolongan ObatMateri Kuliah 1. Penggolongan Obat
Materi Kuliah 1. Penggolongan ObatRobby Candra Purnama
 
Penggolongan Obat (Fitri Ayu Wahyuni_Farmasetika).pptx
Penggolongan Obat (Fitri Ayu Wahyuni_Farmasetika).pptxPenggolongan Obat (Fitri Ayu Wahyuni_Farmasetika).pptx
Penggolongan Obat (Fitri Ayu Wahyuni_Farmasetika).pptxFitriAyuWahyuni1
 
Farmakologi penggolongan obat
Farmakologi penggolongan obatFarmakologi penggolongan obat
Farmakologi penggolongan obatJohan Bernardus
 
Annida R_Manajemen Farmasi di Apotek (1).pdf
Annida R_Manajemen Farmasi di Apotek (1).pdfAnnida R_Manajemen Farmasi di Apotek (1).pdf
Annida R_Manajemen Farmasi di Apotek (1).pdfssuserbb0b09
 
Farmakologi materi.pptx
Farmakologi materi.pptxFarmakologi materi.pptx
Farmakologi materi.pptxsodiqin diqin
 
Permenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotika
Permenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotikaPermenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotika
Permenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotikaAdriyal Sutrinanda
 
Permenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotika
Permenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotikaPermenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotika
Permenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotikaUlfah Hanum
 
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)Robby Candra Purnama
 
Penyebaran Informasi Tentang Obat dan Obat Tradisional
Penyebaran Informasi Tentang Obat dan Obat TradisionalPenyebaran Informasi Tentang Obat dan Obat Tradisional
Penyebaran Informasi Tentang Obat dan Obat TradisionalMahyudd1n
 
Penggolongan obat berdasarkan jenisnya
Penggolongan obat berdasarkan jenisnyaPenggolongan obat berdasarkan jenisnya
Penggolongan obat berdasarkan jenisnyaRonaldo Tempone
 
farmasetika Penggolongan Obat obatan: bagai mana kategori Obat
farmasetika Penggolongan Obat obatan: bagai mana kategori Obatfarmasetika Penggolongan Obat obatan: bagai mana kategori Obat
farmasetika Penggolongan Obat obatan: bagai mana kategori Obatwawangunawan560355
 

Similar to Perencanaan Pengadaan Psikotropik Prekursor Narkotik (20)

8. PELAYANAN NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA.pptx
8. PELAYANAN NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA.pptx8. PELAYANAN NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA.pptx
8. PELAYANAN NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA.pptx
 
KEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptx
KEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptxKEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptx
KEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptx
 
Narkotika psikotropika dlm aspek perundangan-undangan MIK.pptx
Narkotika psikotropika dlm aspek perundangan-undangan MIK.pptxNarkotika psikotropika dlm aspek perundangan-undangan MIK.pptx
Narkotika psikotropika dlm aspek perundangan-undangan MIK.pptx
 
PENGGOLONGAN OBAT.pptx
PENGGOLONGAN OBAT.pptxPENGGOLONGAN OBAT.pptx
PENGGOLONGAN OBAT.pptx
 
MANAJEMEN APOTEK - PERTEMUAN 2 21 JULI 2022.pptx
MANAJEMEN APOTEK - PERTEMUAN 2 21 JULI 2022.pptxMANAJEMEN APOTEK - PERTEMUAN 2 21 JULI 2022.pptx
MANAJEMEN APOTEK - PERTEMUAN 2 21 JULI 2022.pptx
 
1.1 APOTEK.pptx
1.1 APOTEK.pptx1.1 APOTEK.pptx
1.1 APOTEK.pptx
 
Per BPOM No. 4 tahun 2018 tentang fasyanfar
Per BPOM No. 4 tahun 2018 tentang fasyanfarPer BPOM No. 4 tahun 2018 tentang fasyanfar
Per BPOM No. 4 tahun 2018 tentang fasyanfar
 
Materi Kuliah 1. Penggolongan Obat
Materi Kuliah 1. Penggolongan ObatMateri Kuliah 1. Penggolongan Obat
Materi Kuliah 1. Penggolongan Obat
 
Penggolongan Obat (Fitri Ayu Wahyuni_Farmasetika).pptx
Penggolongan Obat (Fitri Ayu Wahyuni_Farmasetika).pptxPenggolongan Obat (Fitri Ayu Wahyuni_Farmasetika).pptx
Penggolongan Obat (Fitri Ayu Wahyuni_Farmasetika).pptx
 
Farmakologi penggolongan obat
Farmakologi penggolongan obatFarmakologi penggolongan obat
Farmakologi penggolongan obat
 
Annida R_Manajemen Farmasi di Apotek (1).pdf
Annida R_Manajemen Farmasi di Apotek (1).pdfAnnida R_Manajemen Farmasi di Apotek (1).pdf
Annida R_Manajemen Farmasi di Apotek (1).pdf
 
Tia nurazijah
Tia nurazijahTia nurazijah
Tia nurazijah
 
Farmakologi materi.pptx
Farmakologi materi.pptxFarmakologi materi.pptx
Farmakologi materi.pptx
 
uu narkotika.pdf
uu narkotika.pdfuu narkotika.pdf
uu narkotika.pdf
 
Permenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotika
Permenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotikaPermenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotika
Permenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotika
 
Permenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotika
Permenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotikaPermenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotika
Permenkes 3 2015 peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotika
 
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI PELAYANAN KEFARMASIAN (Narkotika Psikotropika)
 
Penyebaran Informasi Tentang Obat dan Obat Tradisional
Penyebaran Informasi Tentang Obat dan Obat TradisionalPenyebaran Informasi Tentang Obat dan Obat Tradisional
Penyebaran Informasi Tentang Obat dan Obat Tradisional
 
Penggolongan obat berdasarkan jenisnya
Penggolongan obat berdasarkan jenisnyaPenggolongan obat berdasarkan jenisnya
Penggolongan obat berdasarkan jenisnya
 
farmasetika Penggolongan Obat obatan: bagai mana kategori Obat
farmasetika Penggolongan Obat obatan: bagai mana kategori Obatfarmasetika Penggolongan Obat obatan: bagai mana kategori Obat
farmasetika Penggolongan Obat obatan: bagai mana kategori Obat
 

Recently uploaded

MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritisfidel377036
 
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdfDETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdfBekti5
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024Zakiah dr
 
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptINFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptab368
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxHikmaLavigne
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxunityfarmasis
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Arif Fahmi
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.pptTrifenaFebriantisitu
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxmade406432
 

Recently uploaded (12)

MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
 
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdfDETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptINFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
 

Perencanaan Pengadaan Psikotropik Prekursor Narkotik

  • 1. Perencanaan, pengadaan, sp psikotropik, prekursor, narkotik • Desi Irma Maryana • Dinda Nurnuri • Muhamad Ramdan Algipary • Vania rivany
  • 2. Perencanaan Kegiatan dalam pemilihan jenis, jumlah, dan harga dalam rangka pengadaan.
  • 3.  Metode Epidemioligi Berdasarkan pola penyakit dan pola pengobatan penyakit.  Metode Konsumsi Berdasarkan data pengeluaran barang periode lalu. - Fast moving - Slow moving Metode Kombinasi Gabungan metode epidemiologi dan konsumsi. Metode just in time Digunakan untuk obat yang jarang dipakai dan harganya mahal serta kedaluarsa yang pendek. Metode Dalam Perencanaan
  • 4. Perencanaan dilakukan dengan melakukan pengumpulan data dan ditulis di buku defecta. Selain itu juga dilakukan berdasarkan analisis pareto (Sistem ABC). • Pareto (daftar barang yang terjual yang memberikan kontribusi terhadap omzet, disusun dari nilai tertinggi sampai terendah disertai kuantitas barang yang terjual)
  • 5. • Pareto A: 20-25% total item menghasilkan 80% omzet; • Pareto B: 25-40% total item menghasilkan 15% omzet; • Pareto C: 50-60% total item menghasilkan 5% omzet. Pengelompokan Pareto Pemesanan rutin dilakukan terhadap produk golongan Pareto A dan B. golonangan pareto C dilakukan bila produk tersebut akan habis
  • 6. Pengadaan • Membuat Bon Permintaan Barang Apotek (BPBA) terlebih dahulu. Kemudian BPBA tersebut diisi dan dikirimkan ke distributor. • Format surat pemesanan (SP) terlampir Pemesanan dan order
  • 7. Penerimaan • Menerima barang yang dipesan dan mengecek barang yang dikirim oleh distributor seperti; • Faktur • Surat Pemesanan • Permintaan dari outlet mengenai jumlah nama obat, harga satuan, perhitungan harga serta waktu kadaluwarsa.
  • 8. • Metode FIFO, FEFO, dan LIFO • First In First Out (FIFO) adalah penyimpanan obat berdasarkan obat yang datang lebih dulu dan dikeluarkan lebih dulu. • First Expired First Out (FEFO) adalah penyimpanan obat berdasarkan obat yang memiliki tanggal kadaluarsa lebih cepat maka dikeluarkan lebih dulu. • Last In First Out (LIFO) adalah penyimpanan obat berdasarkan obat yang terakhir masuk dikeluarkan terlebih dahulu. • Sesuai indikasi dan abjad • Obat bebas di simpan di gondola depan • Sediaan syrup, drop, tetes, salep, krim, suppo, ovula di simpan di rak terpisah • Psikotropik dan narkotik di simpan di lemari terkunci Penyimpanan
  • 9. PSIKOTROPIKA psikotropika merupakan zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1997
  • 10. Golongan psikotropika Golongan1 Golongan2 Golongan3 Golongan4 Psikotropika golongan I adalah psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi amat kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Psikotropika golongan II adalah psikotropika yang berhasiat pengobatan digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Psikotropika golongan III adalah psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan. Psikotropika golongan IV adalah psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan untuk terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1997
  • 11. Pemesanan Psikotropika Tata cara pemesanan obat-obat psikotropika yakni dengan membuat surat pesanan (SP) khusus psikotropika (model khusus rangkap) yang sudah ditandatangani oleh APA yang dikirim ke pedagang besar farmasi (PBF). Satu lembar SP psikotropika dapat terdiri lebih dari satu jenis obat psikotropika dalam satu PBF. psikotropikaPBF TandatanganAPA (1 SPbisa>satujenis) Suratpesanan(rangkap)
  • 12. Contoh SP Psikotropika SP Psikotropika terdiri dari komponen 1. Nomor surat 2. Nama dan SIPA apoteker 3. Jabatan Apoteker 4. Ditributor yang di tuju 5. Jenis psikotropika 6. Tujuan pemesanan 7. Jumlah obat yang d minta 8. Stempel apotek
  • 13. PREKURSOR Prekursor Farmasi adalah zat atau bahan pemula atau bahan kimia yang dapat digunakan sebagai bahan baku/penolong untuk keperluan proses produksi industri farmasi atau produk antara, produk ruahan, dan produk jadi yang mengandung ephedrine,pseudoephedrine, norephedrine/pheny lpropanolamine, ergotamin, ergometrine, atau Potasium Permanganat(permenkes No.3 tahun 2015)
  • 14. Contoh SP Prekursor surat pesanan Psikotropika atau Prekursor Farmasi hanya dapat digunakan untuk 1 (satu) atau beberapa jenis Psikotropika atau Prekursor Farmasi
  • 15. Contoh prekusor yang diawasi oleh pemerintah antara lain: 1.Tabel I : •Potassium permanganate •1-Phenyl 2-propanone •Acetate anhydride •N-acetylanthranilic acid •Isosafrole •3,4-methylenedioxyphenyl -2-propanone •Piperonal •Safrole •Ephedrine •Pseudo ephedrine •Norephedine(Phenylpropanol amine/PPA)HCL , •Ergometrine •Lysergic acid •Tabel II Hydrochloric acid •Sulphuric acid •Toluene •Ethyl ether ( Diethyl ether) •Acetone •Methyl ethyl ketone •Phenylacetic acid •Anthranillic acid •Piperidine Peraturan menteri kesehatan nomor 168 tahun 2005 tentang prekursor untuk industri farmasi.
  • 16. Surat Pesanan Narkotik 16 • Apotek merupakan salah satu sarana kesehatan yang dapat melakukan penyerahan narkotika. Apotek dapat menyerahkan narkotika kepada rumah sakit,puskesmas, apotek lainnya, balai pengobatan, dokter dan pasien.
  • 17. Apoteker hanya dapat memesan narkotika melalui Pedagang Besar Farmasi (PBF) yang telah ditunjuk khusus oleh Menteri, yaitu PT. Kimia Farma dengan tujuan untuk memudahkan pengawasan peredaran narkotika. Pemesanan narkotika dilakukan dengan membuat surat pesanan narkotika asli yang ditandatangani oleh Apoteker Penanggungjawab Apotek di Apotek yang dilengkapi dengan nama, nomor Surat Izin Praktek Apoteker (SIPA) di apotek,tanggal dan nomor surat, alamat lengkap dan stempel apotek. 17 Satu surat pesananhanya untuk satu jenis narkotika. Surat pesanan khusus narkotika yang dibuat rangkap lima, yang masing-masing diserahkan kepada Pedagang Besar Farmasi yang bersangkutan (Surat Pesanan asli dan 2 lembar copy Surat Pesanan), dan satu lembar sebagai arsip di apotek.
  • 18. 18 Berdasarkan Permenkes Nomor 28/MENKES/PER/V/1978 tentang penyimpanan narkotika, apotek harus memiliki tempat khusus untuk penyimpanan narkotika yang memenuhi persyaratan sebagai berikut: - Harus dibuat seluruhnya dari kayu atau bahan lain yang kuat. - Harus mempunyai kunci yang kuat. - Dibagi dua masing-masing dengan kunci yang berlainan; bagian pertama dipergunakan untuk menyimpan morfina, petidina, dan garam-garamnya serta - Persediaan narkotika; bagian kedua dipergunakan untuk menyimpan narkotika lainnya yang dipakai sehari-hari. - Lemari khusus tidak boleh dipergunakan untuk menyimpan barang l lain selain narkotika. - Anak kunci lemari khusus harus dikuasai oleh penanggung jawab atau pegawai lain yang dikuasakan. - Lemari khusus harus ditaruh di tempat yang aman dan tidak terlihat oleh umum.
  • 19. 19 Obat Bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan Menurut Undang-undang nomor 35 tahun 2009 pasal 43, Apotek hanya dapat melakukan penyerahan narkotika kepada rumah sakit, pusat kesehatan masyarakat, apotek lainnya, balai pengobatan, dokter, dan pasien. Apotek hanyadapat menyerahkan narkotika kepada pasien berdasarkan resep dari dokter. Apotek dilarang mengulangi menyerahkan narkotika atas dasar resep yang sama dari seorang dokter atau atas dasar salinan resep dokter (Undang-Undang Nomor 9 tahun 1976 Pasal 7). Pada resep narkotika yang baru dilayani sebagian, apotek boleh membuat salinan resep tetapi salinan resep tersebut hanya boleh dilayani diapotek yang menyimpan resep asli. mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut, yang secara turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.