Dokumen tersebut membahas tentang perawatan luka dan praktik pemasangan bandage. Terdapat informasi mengenai definisi luka, klasifikasi luka, proses penyembuhan luka, faktor yang mempengaruhinya, perawatan luka bersih dan kotor, serta teknik pemasangan bandage.
1. PERAWATAN LUKA DANPERAWATAN LUKA DAN
PRAKTEK PEMASANGANPRAKTEK PEMASANGAN
BANDAGEBANDAGE
dr Prasaja, M.Kes
For D3 OT’s
2. Definisi LukaDefinisi Luka
Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh
yang disebabkan oleh trauma benda tajam atau tumpul,
perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik atau
gigitan hewan[Hidayat, 2007].
Menurut Koiner dan Taylan luka adalah terganggunya
(disruption) integritas normal dari kulit dan jaringan di
bawahnya yang terjadi secara tiba-tiba atau disengaja,
tertutup atau terbuka, bersih atau terkontaminasi,
superficial atau dalam.
3. KLASIFIKASI LUKA
Tindakan Thd Luka
Integritas Luka
Mekanisme Luka
Luka disengaja (Intentional Traumatis)
Luka tertutup
Luka terbuka
Luka abrasi
Luka memar
Luka incisi
Luka tidak disengaja (Unintentional Traumatis)
6. Proses Penyembuhan LukaProses Penyembuhan Luka
Respon
inflamasi akut
Fase
maturasi
Fase proliferativeFase destruktif
Pembersihan
jaringan yang mati
dan yang
mengalami
devitalisasi oleh
leukosit
polimorfonuklear
dan makrofag.
Pada Saat
pembuluh
darah baru,
yang
diperkuat oleh
jaringan ikat,
menginfiltrasi
luka
Mencakup
re-epitelisasi,
konstraksi
luka, dan
reorganisasi
jaringan ikat
Mencakup
hemostasis,
pelepasan
histamine,
mediator lain
dari sel-sel
yang rusak,
dan migrasi
sel darah putih
11. Proses Pembekuan DarahProses Pembekuan Darah
Trombosit Trombokinase /
Tromboplastin
Protrombin Trombin
Fibrinogen Fibrin
12. KLASIFIKASI PENYEMBUHAN LUKAKLASIFIKASI PENYEMBUHAN LUKA
Penyembuhan Intensitas Primer
Luka diusahakan bertaut, biasanya dengan
bantuan jahitan
Penyembuhan Intesitas Sekunder
Penyembuhan luka tanpa ada bantuan dari
luar (mengandalkan antibodi)
13. FAKTOR YANG MEMPENGARUHIFAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENYEMBUHAN LUKAPENYEMBUHAN LUKA
Faktor Patofisiologi umum
Faktor Intrinsik
Faktor Ekstrinsik
Faktor Lokal
Faktor Psikososial
14. Faktor-faktor patofisiologiFaktor-faktor patofisiologi UUmummum
Sejumlah kondisi medis berhubungan dengan
buruknya penyembuhan Luka
Kelambatan penyembuhan luka terjadi akibat
kurang tersedianya substansi-substansi yang
diperlukan untuk proses penyembuhan luka,
seperti oksigen, asam amino, vitamin, dan
mineral
Penurunan daya tahan terhadap infeksi
15. Faktor-faktor yang dapatFaktor-faktor yang dapat
memperlambat penyembuhanmemperlambat penyembuhan
1. Faktor yang ada hubungannya dengan pasien
(intrinsik), seperti:
Kondisi-kondisi yang kurang menguntungkan
pada tempat luka
Kondisi medis yang dapat menyebabkan
lingkungan sekitar yang buruk
2. Faktor-faktor dari luar (ekstrinsik), seperti:
Seperti pengelolaan luka yang kurang tepat
Efek-efek terapi lainnya yang tidak
menguntungkan
16. Faktor-faktor lokal yangFaktor-faktor lokal yang
mmerugikan pada tempat lukaerugikan pada tempat luka
Kurangnya suplai darah dan pengaruh hipoksia
Dehidrasi
Eksudat berlebihan
Turunnya temperature
Jaringan nekrotik, krusta yang berlebihan, dan
benda asing
Hematoma
Trauma dapat berulang
18. Penatalaksanaan luka yang tidakPenatalaksanaan luka yang tidak
tepattepat
Gagal mengkaji luka secara akurat dan gagal
mengidentifikasi masalah-masalah yang
menyebabkan terlambatnya penyembuhan
Teknik pembalutan luka yang kurang hati-
hati
Pemilihan produk-produk perawatan luka
yang kurang sesuai
19. LanjutanLanjutan
Mengganti tatacara pembalutan sebelum
mempunyai cukup waktu untuk menjadikan
balutan tersebut efektif
Gagal membuat gambaran penyembuhan dan
gagal mengevaluasi efektivitas program
pengobatan
Perilaku negatif terhadap penyembuhan
Penatalaksanaan luka yang tidakPenatalaksanaan luka yang tidak
tepattepat
20. Balutan yang idealBalutan yang ideal
Memilih balutan yang paling sesuai
Diperlukan pengetahuan terperinci tentang
karakteristik, penggunaan, kontraindikasi, dan
kewaspadaan yang paling sesuai
21. Masalah pemilihan balutan dipersulitMasalah pemilihan balutan dipersulit
oleh beberapa faktoroleh beberapa faktor
Produk-produk yang kelihatannya sama
Pabrik pembuatnya dapat merekomendasikan
tipe-tipe produk yang berbeda
Percobaan klinis yang luas dan komparatif
Pengaruh tradisi terapeutik
Adanya tanggung-jawab yang tidak jelas
Sifat ekonomi
Produk-produk baru memasuki pasaran setiap
saat
22. Balutan luka yang berbau busukBalutan luka yang berbau busuk
Luka yang berbau busuk sangat mengganggu
bagi pasien, sehingga menyebabkan isolasi
sosial menyangkut dirinya sendiri, hilangnya
nafsu makan dan depresi
Mengobati infeksi penyebab bau, hendaknya
obat-obat sederhana yang lain tidak dilupakan,
seperti menggati linen tempat tidur
23. Faktor-faktor yang mempengaruhiFaktor-faktor yang mempengaruhi
ppemilihan balutanemilihan balutan
Letak luka atau kesulitan pemasangan balutan
Ukuran luka
Frekuensi penggantian balutan yang diperlukan
pertimbangan kenyamanan dan kosmetika
Di mana dan oleh siapa balutan tersebut akan
diganti
Tersedianya balutan dengan ukuran yang
diperlukan
24. Membersihkan lukaMembersihkan luka
Uuntuk membantu dalam proses penyembuhan
Seperti pada luka bakar dengan ketebalan penuh
atau abrasi luas yang terkontaminasi tanah,
butiran pasir mungkin perlu dilakukan
debridemen di kamar operasi di bawah anestesi
umum
Saat membersihkan luka gunakan sarung tangan
25. KOMPLIKASI SPESIFIK ADANYA LUKAKOMPLIKASI SPESIFIK ADANYA LUKA
Hemorrhage (Perdarahan)
Meningkatnya nadi, meningkatnya pernafasan,
Menurunnya tekanan darah, lemah, pasien
mengeluh kehausan.
Infeksi
luka memerah, bengkak, nyeri, jaringan sekitar
mengeras, leukosit meningkat.
Dehisence
(tepi sulit/tidak dapat menyatu)
Eviceration
(menonjolnya organ-organ tubuh bagian dalam ke
arah luar melalui incisi)
26. TINDAKAN PERAWATANTINDAKAN PERAWATAN TERHADAPTERHADAP
LUKALUKA
Perawatan Luka Bersih
Prosedur perawatan yang dilakukan pada luka bersih
(tanpa ada pus dan necrose), termasuk didalamnya
mengganti balutan.
Perawatan Luka Kotor
Perawatan pada luka yang terjadi karena tekanan
terus menerus pada bagian tubuh tertentu sehingga
sirkulasi darah ke daerah tersebut terganggu.
27. Perawatan Luka BersihPerawatan Luka Bersih
Tujuan :
Mencegah timbulnya infeksi.
Observasi perkembangan luka.
Mengabsorbsi drainase.
Meningkatkan kenyamanan fisik dan psikologis.
Indikasi :
Luka bersih tak terkontaminasi dan luka steril.
Balutan kotor dan basah akibat eksternal ada
rembesan/ eksudat.
Ingin mengkaji keadaan luka.
Mempercepat debridemen jaringan nekrotik.
28. Perawatan Luka Kotor (decubitus)Perawatan Luka Kotor (decubitus)
Tujuan :
Mempercepat penyembuhan luka.
Mencegah meluasnya infeksi.
Mengurangi gangguan rasa nyaman
bagi pasien maupun orang lain.
29. 1. Menyiapkan alat
2. Menyiapkan Pasien
– Perkenalkan diri
– Jelaskan tujuan
– Jelaskan prosedur perawatan pada pasien
– Persetujuan pasien
1. Tekhnis pelaksanaan
Prosedur Perawatan Luka
30. PERALATAN
Alat SterilAlat Steril Alat Tidak SterilAlat Tidak Steril
Pincet anatomi 1Pincet anatomi 1
Pinchet chirurgie 1Pinchet chirurgie 1
Gunting Luka (Lurus)Gunting Luka (Lurus)
Kapas LidiKapas Lidi
Kasa SterilKasa Steril
Kasa Penekan (deppers)Kasa Penekan (deppers)
Mangkok / kom KecilMangkok / kom Kecil
Gunting pembalutGunting pembalut
PlasterPlaster
Bengkok/Bengkok/ kantong plastikkantong plastik
PembalutPembalut
Alkohol 70 %Alkohol 70 %
Betadine 10 %Betadine 10 %
Bensin/ AsetonBensin/ Aseton
Obat antiseptic/ desinfektanObat antiseptic/ desinfektan
NaCl 0,9 %NaCl 0,9 %
34. Prosedur PelaksanaanProsedur Pelaksanaan
Jelaskan prosedur perawatan pada pasien.
Tempatkan alat yang sesuai.
Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
(mengurangi transmisi pathogen yang berasal dari
darah). Sarung tangan digunakan saat memegang
bahan berair dari cairan tubuh.
Buka pembalut dan buang pada tempatnya serta
kajilah luka becubitus yang ada.
Bersihkan bekas plester dengan bensin/aseton (bila
tidak kontra indikasi), arah dari dalam ke luar.
Desinfektan sekitar luka dengan alkohol 70%.
35. Buanglah kapas kotor pada tempatnya dan pincet kotor
tempatkan pada bengkok dengan larutan desinfektan.
Bersihkan luka dengan H2O2 / savlon.
Bersihkan luka dengan NaCl 0,9 % dan keringkan.
Olesi luka dengan betadine 2 % (sesuai advis dari dokter)
dan tutup luka dengan kasa steril.
Plester verban atau kasa.
Rapikan pasien.
Alat bereskan dan cuci tangan.
Catat kondisi dan perkembangan luka.
LanjutanLanjutanProsedur PelaksanaanProsedur Pelaksanaan
36. Hal-hal yang perlu diperhatikanHal-hal yang perlu diperhatikan
Cermat dalam menjaga kesterilan
Peka terhadap privasi pasien
Saat melepas atau memasang balutan,
perhatikan tidak merubah posisi drain atau
menarik luka.
Alat pelindung mata harus dipakai bila terdapat
resiko kontaminasi okuler seperti cipratan mata
39. Tujuan PembalutanTujuan Pembalutan
Mempertahankan bidai dan kasa penutup
Imobilisasi, dengan menunjang bagian tubuh
yang cedera dan menjaga agar bagian tubuh
yang cedera tidak bergerak
Sebagai penekan untuk menghentikan
pendarahan dan menahan pembengkakan
Mempertahankan keadaan asepsis
40. Tipe Bentuk PembalutTipe Bentuk Pembalut
1.
2.
3.
1. Plester biasanya dipergunakan
untuk menutup luka yang telah
diberi antiseptik.
2. Pembalut pita/gulung dapat
dibuat dari kain katun, kain kasa,
flannel ataupun bahan elastik.
3. Mitela merupakan kain segitiga
sama kaki dengan panjang kaki
90 cm, terbuat dari kain mori.
41. Funda adalah kain segitiga sama kaki yang
sisi kiri dan kanannya dibelah 6 – 10 cm
tingginya dari alas, sepanjang kurang lebih
1/3 dari panjang alas dan sudut puncaknya
dilipat ke dalam.
Platenga merupakan pembalut segitiga yang
dibelah dari puncak sampai setengah
tingginya.
LanjutanTipe Bentuk PembalutTipe Bentuk Pembalut
42. Balutan sirkuler (spiral bandage)
Balutan pucuk rebung (spiral reverse
bandage)
Balutan angka delapan (figure of eight)
Balutan rekurens (recurrent bandage)
BeberapaBeberapa Teknik Penggunaan PembalutTeknik Penggunaan Pembalut
Pita
43.
44. Cara membalut dengan mitellCara membalut dengan mitellaa
Salah satu sisi mitella dilipat 3-4 cm sebanyak 1-3 kali.
Pertengahan sisi yang telah terlipat diletakkan di luar
bagian yang akan dibalut, lalu ditarik secukupnya dan
kedua ujung sisi itu diikaitkan.
Salah satu ujung lainnya yang bebas ditarik dan dapat
diikatkan pada ikatan diatas, atau diikatkan pada
tempat lain atau dapat dibiarkan bebas, hal ini
tergantung tempat dan kepentingannya.
50. Membalut Tumit Dan Dan PergelanganMembalut Tumit Dan Dan Pergelangan
KakiKaki
51. KesimpulanKesimpulan
Perawatan luka bertujuan untuk mencegah
infeksi dari masuknya mikroorganisme ke dalam
kulit dan membran mukosa
Manfaatnya untuk membantu pasien dalam
penyembuhan luka, memperoleh rasa nyaman
dan membantu pasien mendapatkan kembali
fungsi normal
52. LanjutanLanjutan
Pada saat melakukan perawatan
luka bersih dan kotor harus
menguasai ilmu pengetahuan juga
keterampilan klinis
KesimpulanKesimpulan
53. Tujuan pemasangan Balut dan bidai merupakan
pertolongan pertama pada Luka dan patah tulang
akibat kecelakaan atau trauma.
Perhatikan prosedur dan tata cara pada saat
melakukan pembalutan
LanjutanLanjutanKesimpulanKesimpulan