SlideShare a Scribd company logo
1 of 54
PERAWATAN LUKA DANPERAWATAN LUKA DAN
PRAKTEK PEMASANGANPRAKTEK PEMASANGAN
BANDAGEBANDAGE
dr Prasaja, M.Kes
For D3 OT’s
Definisi LukaDefinisi Luka
 Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh
yang disebabkan oleh trauma benda tajam atau tumpul,
perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik atau
gigitan hewan[Hidayat, 2007].
 Menurut Koiner dan Taylan luka adalah terganggunya
(disruption) integritas normal dari kulit dan jaringan di
bawahnya yang terjadi secara tiba-tiba atau disengaja,
tertutup atau terbuka, bersih atau terkontaminasi,
superficial atau dalam.
KLASIFIKASI LUKA
Tindakan Thd Luka
Integritas Luka
Mekanisme Luka
Luka disengaja (Intentional Traumatis)
Luka tertutup
Luka terbuka
Luka abrasi
Luka memar
Luka incisi
Luka tidak disengaja (Unintentional Traumatis)
Anatomi Kulit
Proses Penyembuhan LukaProses Penyembuhan LukaProses Penyembuhan LukaProses Penyembuhan Luka
Proses Penyembuhan LukaProses Penyembuhan Luka
Respon
inflamasi akut
Fase
maturasi
Fase proliferativeFase destruktif
Pembersihan
jaringan yang mati
dan yang
mengalami
devitalisasi oleh
leukosit
polimorfonuklear
dan makrofag.
Pada Saat
pembuluh
darah baru,
yang
diperkuat oleh
jaringan ikat,
menginfiltrasi
luka
Mencakup
re-epitelisasi,
konstraksi
luka, dan
reorganisasi
jaringan ikat
Mencakup
hemostasis,
pelepasan
histamine,
mediator lain
dari sel-sel
yang rusak,
dan migrasi
sel darah putih
Proses penyembuhan luka
KESEMBUHAN LUKA ,FASE RADANG
KESEMBUHAN SEKUNDER, JARINGAN GRANULASI
Proses penyembuhan luka
Proses Pembekuan DarahProses Pembekuan Darah
Trombosit Trombokinase /
Tromboplastin
Protrombin Trombin
Fibrinogen Fibrin
KLASIFIKASI PENYEMBUHAN LUKAKLASIFIKASI PENYEMBUHAN LUKA
Penyembuhan Intensitas Primer
Luka diusahakan bertaut, biasanya dengan
bantuan jahitan
Penyembuhan Intesitas Sekunder
Penyembuhan luka tanpa ada bantuan dari
luar (mengandalkan antibodi)
FAKTOR YANG MEMPENGARUHIFAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENYEMBUHAN LUKAPENYEMBUHAN LUKA
Faktor Patofisiologi umum
Faktor Intrinsik
Faktor Ekstrinsik
Faktor Lokal
Faktor Psikososial
Faktor-faktor patofisiologiFaktor-faktor patofisiologi UUmummum
Sejumlah kondisi medis berhubungan dengan
buruknya penyembuhan Luka
Kelambatan penyembuhan luka terjadi akibat
kurang tersedianya substansi-substansi yang
diperlukan untuk proses penyembuhan luka,
seperti oksigen, asam amino, vitamin, dan
mineral
Penurunan daya tahan terhadap infeksi
Faktor-faktor yang dapatFaktor-faktor yang dapat
memperlambat penyembuhanmemperlambat penyembuhan
1. Faktor yang ada hubungannya dengan pasien
(intrinsik), seperti:
 Kondisi-kondisi yang kurang menguntungkan
pada tempat luka
 Kondisi medis yang dapat menyebabkan
lingkungan sekitar yang buruk
2. Faktor-faktor dari luar (ekstrinsik), seperti:
 Seperti pengelolaan luka yang kurang tepat
 Efek-efek terapi lainnya yang tidak
menguntungkan
Faktor-faktor lokal yangFaktor-faktor lokal yang
mmerugikan pada tempat lukaerugikan pada tempat luka
 Kurangnya suplai darah dan pengaruh hipoksia
 Dehidrasi
 Eksudat berlebihan
 Turunnya temperature
 Jaringan nekrotik, krusta yang berlebihan, dan
benda asing
 Hematoma
 Trauma dapat berulang
Faktor-faktorFaktor-faktor PPsikososialsikososial
Mempengaruhi penyembuhan Kedekatan
hubungan antara pikiran dan tubuh
Perilaku positif dari para pegawai terhadap
pengobatan, ternyata berperan penting dalam
proses penyembuhan
Penatalaksanaan luka yang tidakPenatalaksanaan luka yang tidak
tepattepat
Gagal mengkaji luka secara akurat dan gagal
mengidentifikasi masalah-masalah yang
menyebabkan terlambatnya penyembuhan
Teknik pembalutan luka yang kurang hati-
hati
Pemilihan produk-produk perawatan luka
yang kurang sesuai
LanjutanLanjutan
Mengganti tatacara pembalutan sebelum
mempunyai cukup waktu untuk menjadikan
balutan tersebut efektif
Gagal membuat gambaran penyembuhan dan
gagal mengevaluasi efektivitas program
pengobatan
Perilaku negatif terhadap penyembuhan
Penatalaksanaan luka yang tidakPenatalaksanaan luka yang tidak
tepattepat
Balutan yang idealBalutan yang ideal
Memilih balutan yang paling sesuai
Diperlukan pengetahuan terperinci tentang
karakteristik, penggunaan, kontraindikasi, dan
kewaspadaan yang paling sesuai
Masalah pemilihan balutan dipersulitMasalah pemilihan balutan dipersulit
oleh beberapa faktoroleh beberapa faktor
 Produk-produk yang kelihatannya sama
 Pabrik pembuatnya dapat merekomendasikan
tipe-tipe produk yang berbeda
 Percobaan klinis yang luas dan komparatif
 Pengaruh tradisi terapeutik
 Adanya tanggung-jawab yang tidak jelas
 Sifat ekonomi
 Produk-produk baru memasuki pasaran setiap
saat
Balutan luka yang berbau busukBalutan luka yang berbau busuk
Luka yang berbau busuk sangat mengganggu
bagi pasien, sehingga menyebabkan isolasi
sosial menyangkut dirinya sendiri, hilangnya
nafsu makan dan depresi
Mengobati infeksi penyebab bau, hendaknya
obat-obat sederhana yang lain tidak dilupakan,
seperti menggati linen tempat tidur
Faktor-faktor yang mempengaruhiFaktor-faktor yang mempengaruhi
ppemilihan balutanemilihan balutan
Letak luka atau kesulitan pemasangan balutan
Ukuran luka
Frekuensi penggantian balutan yang diperlukan
pertimbangan kenyamanan dan kosmetika
Di mana dan oleh siapa balutan tersebut akan
diganti
Tersedianya balutan dengan ukuran yang
diperlukan
Membersihkan lukaMembersihkan luka
Uuntuk membantu dalam proses penyembuhan
Seperti pada luka bakar dengan ketebalan penuh
atau abrasi luas yang terkontaminasi tanah,
butiran pasir mungkin perlu dilakukan
debridemen di kamar operasi di bawah anestesi
umum
Saat membersihkan luka gunakan sarung tangan
KOMPLIKASI SPESIFIK ADANYA LUKAKOMPLIKASI SPESIFIK ADANYA LUKA
 Hemorrhage (Perdarahan)
Meningkatnya nadi, meningkatnya pernafasan,
Menurunnya tekanan darah, lemah, pasien
mengeluh kehausan.
 Infeksi
luka memerah, bengkak, nyeri, jaringan sekitar
mengeras, leukosit meningkat.
 Dehisence
(tepi sulit/tidak dapat menyatu)
 Eviceration
(menonjolnya organ-organ tubuh bagian dalam ke
arah luar melalui incisi)
TINDAKAN PERAWATANTINDAKAN PERAWATAN TERHADAPTERHADAP
LUKALUKA
 Perawatan Luka Bersih
Prosedur perawatan yang dilakukan pada luka bersih
(tanpa ada pus dan necrose), termasuk didalamnya
mengganti balutan.
 Perawatan Luka Kotor
Perawatan pada luka yang terjadi karena tekanan
terus menerus pada bagian tubuh tertentu sehingga
sirkulasi darah ke daerah tersebut terganggu.
Perawatan Luka BersihPerawatan Luka Bersih
Tujuan :
 Mencegah timbulnya infeksi.
 Observasi perkembangan luka.
 Mengabsorbsi drainase.
 Meningkatkan kenyamanan fisik dan psikologis.
Indikasi :
 Luka bersih tak terkontaminasi dan luka steril.
 Balutan kotor dan basah akibat eksternal ada
rembesan/ eksudat.
 Ingin mengkaji keadaan luka.
 Mempercepat debridemen jaringan nekrotik.
Perawatan Luka Kotor (decubitus)Perawatan Luka Kotor (decubitus)
Tujuan :
Mempercepat penyembuhan luka.
Mencegah meluasnya infeksi.
Mengurangi gangguan rasa nyaman
bagi pasien maupun orang lain.
1. Menyiapkan alat
2. Menyiapkan Pasien
– Perkenalkan diri
– Jelaskan tujuan
– Jelaskan prosedur perawatan pada pasien
– Persetujuan pasien
1. Tekhnis pelaksanaan
Prosedur Perawatan Luka
PERALATAN
Alat SterilAlat Steril Alat Tidak SterilAlat Tidak Steril
Pincet anatomi 1Pincet anatomi 1
Pinchet chirurgie 1Pinchet chirurgie 1
Gunting Luka (Lurus)Gunting Luka (Lurus)
Kapas LidiKapas Lidi
Kasa SterilKasa Steril
Kasa Penekan (deppers)Kasa Penekan (deppers)
Mangkok / kom KecilMangkok / kom Kecil
Gunting pembalutGunting pembalut
PlasterPlaster
Bengkok/Bengkok/ kantong plastikkantong plastik
PembalutPembalut
Alkohol 70 %Alkohol 70 %
Betadine 10 %Betadine 10 %
Bensin/ AsetonBensin/ Aseton
Obat antiseptic/ desinfektanObat antiseptic/ desinfektan
NaCl 0,9 %NaCl 0,9 %
Kasa penekan
(deppers)
Prosedur PelaksanaanProsedur Pelaksanaan
Jelaskan prosedur perawatan pada pasien.
Tempatkan alat yang sesuai.
Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
(mengurangi transmisi pathogen yang berasal dari
darah). Sarung tangan digunakan saat memegang
bahan berair dari cairan tubuh.
Buka pembalut dan buang pada tempatnya serta
kajilah luka becubitus yang ada.
Bersihkan bekas plester dengan bensin/aseton (bila
tidak kontra indikasi), arah dari dalam ke luar.
Desinfektan sekitar luka dengan alkohol 70%.
Buanglah kapas kotor pada tempatnya dan pincet kotor
tempatkan pada bengkok dengan larutan desinfektan.
Bersihkan luka dengan H2O2 / savlon.
Bersihkan luka dengan NaCl 0,9 % dan keringkan.
Olesi luka dengan betadine 2 % (sesuai advis dari dokter)
dan tutup luka dengan kasa steril.
Plester verban atau kasa.
Rapikan pasien.
Alat bereskan dan cuci tangan.
Catat kondisi dan perkembangan luka.
LanjutanLanjutanProsedur PelaksanaanProsedur Pelaksanaan
Hal-hal yang perlu diperhatikanHal-hal yang perlu diperhatikan
Cermat dalam menjaga kesterilan
Peka terhadap privasi pasien
Saat melepas atau memasang balutan,
perhatikan tidak merubah posisi drain atau
menarik luka.
Alat pelindung mata harus dipakai bila terdapat
resiko kontaminasi okuler seperti cipratan mata
BANDAGE/MEMBALUT
DAN PENATALAKSANAAN
KASUS DENGAN
BANDAGE
Definisi MembalutDefinisi Membalut
Membalut adalah tindakan untuk
menyangga atau menahan bagian
tubuh agar tidak bergeser atau
berubah dari posisi yang
dikehendaki
Tujuan PembalutanTujuan Pembalutan
 Mempertahankan bidai dan kasa penutup
 Imobilisasi, dengan menunjang bagian tubuh
yang cedera dan menjaga agar bagian tubuh
yang cedera tidak bergerak
 Sebagai penekan untuk menghentikan
pendarahan dan menahan pembengkakan
 Mempertahankan keadaan asepsis
Tipe Bentuk PembalutTipe Bentuk Pembalut
1.
2.
3.
1. Plester biasanya dipergunakan
untuk menutup luka yang telah
diberi antiseptik.
2. Pembalut pita/gulung dapat
dibuat dari kain katun, kain kasa,
flannel ataupun bahan elastik.
3. Mitela merupakan kain segitiga
sama kaki dengan panjang kaki
90 cm, terbuat dari kain mori.
 Funda adalah kain segitiga sama kaki yang
sisi kiri dan kanannya dibelah 6 – 10 cm
tingginya dari alas, sepanjang kurang lebih
1/3 dari panjang alas dan sudut puncaknya
dilipat ke dalam.
 Platenga merupakan pembalut segitiga yang
dibelah dari puncak sampai setengah
tingginya.
LanjutanTipe Bentuk PembalutTipe Bentuk Pembalut
 Balutan sirkuler (spiral bandage)
 Balutan pucuk rebung (spiral reverse
bandage)
 Balutan angka delapan (figure of eight)
 Balutan rekurens (recurrent bandage)
BeberapaBeberapa Teknik Penggunaan PembalutTeknik Penggunaan Pembalut
Pita
Cara membalut dengan mitellCara membalut dengan mitellaa
 Salah satu sisi mitella dilipat 3-4 cm sebanyak 1-3 kali.
 Pertengahan sisi yang telah terlipat diletakkan di luar
bagian yang akan dibalut, lalu ditarik secukupnya dan
kedua ujung sisi itu diikaitkan.
 Salah satu ujung lainnya yang bebas ditarik dan dapat
diikatkan pada ikatan diatas, atau diikatkan pada
tempat lain atau dapat dibiarkan bebas, hal ini
tergantung tempat dan kepentingannya.
Membalut DadaMembalut Dada
Menggendong LenganMenggendong Lengan
Membalut Sendi SikuMembalut Sendi Siku
MembalutMembalut Sendi LututSendi Lutut
Membalut pergelangan tanganMembalut pergelangan tangan
Membalut Tumit Dan Dan PergelanganMembalut Tumit Dan Dan Pergelangan
KakiKaki
KesimpulanKesimpulan
Perawatan luka bertujuan untuk mencegah
infeksi dari masuknya mikroorganisme ke dalam
kulit dan membran mukosa
Manfaatnya untuk membantu pasien dalam
penyembuhan luka, memperoleh rasa nyaman
dan membantu pasien mendapatkan kembali
fungsi normal
LanjutanLanjutan
Pada saat melakukan perawatan
luka bersih dan kotor harus
menguasai ilmu pengetahuan juga
keterampilan klinis
KesimpulanKesimpulan
Tujuan pemasangan Balut dan bidai merupakan
pertolongan pertama pada Luka dan patah tulang
akibat kecelakaan atau trauma.
Perhatikan prosedur dan tata cara pada saat
melakukan pembalutan
LanjutanLanjutanKesimpulanKesimpulan
Semoga Bermanfaat 

More Related Content

What's hot

Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatanpjj_kemenkes
 
Warna dasar luka 2
Warna dasar luka 2Warna dasar luka 2
Warna dasar luka 2Iwan Saputra
 
Bantuan hidup dasar 2020
Bantuan hidup dasar 2020Bantuan hidup dasar 2020
Bantuan hidup dasar 2020rickygunawan84
 
Nilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalNilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalTri Kusniati
 
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanPemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanChristian Paomey
 
Modul 4 kb 1 3 t bencana (triase treatment-transportation)
Modul 4 kb 1 3 t bencana (triase treatment-transportation)Modul 4 kb 1 3 t bencana (triase treatment-transportation)
Modul 4 kb 1 3 t bencana (triase treatment-transportation)Uwes Chaeruman
 
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)Nenell 'kovalen' Miraldy
 
ASUHAN KEPERAWATAN SISTEM REPRODUKSI
ASUHAN KEPERAWATAN SISTEM REPRODUKSIASUHAN KEPERAWATAN SISTEM REPRODUKSI
ASUHAN KEPERAWATAN SISTEM REPRODUKSIYaa Muthmainnah
 
Kegawatan Kardiovaskuler: Sindrom Koroner Akut, Henti Jantung, dan Syok Kardi...
Kegawatan Kardiovaskuler: Sindrom Koroner Akut, Henti Jantung, dan Syok Kardi...Kegawatan Kardiovaskuler: Sindrom Koroner Akut, Henti Jantung, dan Syok Kardi...
Kegawatan Kardiovaskuler: Sindrom Koroner Akut, Henti Jantung, dan Syok Kardi...Robertus Arian Datusanantyo
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
konsep dan prinsip patient safety.ppt
konsep dan prinsip patient safety.pptkonsep dan prinsip patient safety.ppt
konsep dan prinsip patient safety.pptSriTursina
 

What's hot (20)

Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan
 
Warna dasar luka 2
Warna dasar luka 2Warna dasar luka 2
Warna dasar luka 2
 
Bantuan hidup dasar 2020
Bantuan hidup dasar 2020Bantuan hidup dasar 2020
Bantuan hidup dasar 2020
 
Nilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalNilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vital
 
Pemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopoldPemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopold
 
Penanganan Luka Bakar untuk Umum
Penanganan Luka Bakar untuk UmumPenanganan Luka Bakar untuk Umum
Penanganan Luka Bakar untuk Umum
 
BALUT DAN BIDAI
BALUT DAN BIDAIBALUT DAN BIDAI
BALUT DAN BIDAI
 
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanPemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
 
Luka Bakar
Luka BakarLuka Bakar
Luka Bakar
 
Modul 4 kb 1 3 t bencana (triase treatment-transportation)
Modul 4 kb 1 3 t bencana (triase treatment-transportation)Modul 4 kb 1 3 t bencana (triase treatment-transportation)
Modul 4 kb 1 3 t bencana (triase treatment-transportation)
 
Mekanisme nyeri
Mekanisme nyeriMekanisme nyeri
Mekanisme nyeri
 
Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6
 
Pp perawatan luka
Pp perawatan lukaPp perawatan luka
Pp perawatan luka
 
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
 
Ambulasi dan mobilisasi AKPER MUNA
Ambulasi dan mobilisasi AKPER MUNA Ambulasi dan mobilisasi AKPER MUNA
Ambulasi dan mobilisasi AKPER MUNA
 
Perawatan luka
Perawatan lukaPerawatan luka
Perawatan luka
 
ASUHAN KEPERAWATAN SISTEM REPRODUKSI
ASUHAN KEPERAWATAN SISTEM REPRODUKSIASUHAN KEPERAWATAN SISTEM REPRODUKSI
ASUHAN KEPERAWATAN SISTEM REPRODUKSI
 
Kegawatan Kardiovaskuler: Sindrom Koroner Akut, Henti Jantung, dan Syok Kardi...
Kegawatan Kardiovaskuler: Sindrom Koroner Akut, Henti Jantung, dan Syok Kardi...Kegawatan Kardiovaskuler: Sindrom Koroner Akut, Henti Jantung, dan Syok Kardi...
Kegawatan Kardiovaskuler: Sindrom Koroner Akut, Henti Jantung, dan Syok Kardi...
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
konsep dan prinsip patient safety.ppt
konsep dan prinsip patient safety.pptkonsep dan prinsip patient safety.ppt
konsep dan prinsip patient safety.ppt
 

Similar to Ppt perawatan luka ot

Perawatan luka 2020
Perawatan luka 2020Perawatan luka 2020
Perawatan luka 2020IwanHamzah1
 
Perawatan luka 2016
Perawatan luka 2016Perawatan luka 2016
Perawatan luka 2016IwanHamzah1
 
perawatan-luka dan tindakan asepsis1.ppt
perawatan-luka dan tindakan asepsis1.pptperawatan-luka dan tindakan asepsis1.ppt
perawatan-luka dan tindakan asepsis1.pptFadiljen
 
Perawatan luka 2
Perawatan luka 2Perawatan luka 2
Perawatan luka 2IwanHamzah1
 
PERAWATAN LUKA POST OPERATIVE KEBIDANAN
PERAWATAN LUKA POST OPERATIVE KEBIDANANPERAWATAN LUKA POST OPERATIVE KEBIDANAN
PERAWATAN LUKA POST OPERATIVE KEBIDANANAstriYuliaSariLubis1
 
Prinsip perwt kulit& luka ke 2
Prinsip perwt kulit& luka ke 2Prinsip perwt kulit& luka ke 2
Prinsip perwt kulit& luka ke 2Army Of God
 
Kdk keterampilan dasar klinik
Kdk keterampilan dasar klinikKdk keterampilan dasar klinik
Kdk keterampilan dasar klinikmuhammad reza
 
Perawatan luka bencana
Perawatan luka bencanaPerawatan luka bencana
Perawatan luka bencanaRidhaaa0
 
Penyembuhanluka1 180402013348
Penyembuhanluka1 180402013348Penyembuhanluka1 180402013348
Penyembuhanluka1 180402013348job Titri company
 
Luka kotor dan bakar (Mikroteaching)
Luka kotor dan bakar (Mikroteaching)Luka kotor dan bakar (Mikroteaching)
Luka kotor dan bakar (Mikroteaching)Sulistia Rini
 
Konsep perawatan luka bersih dan angkat jahitan
Konsep perawatan luka bersih dan angkat jahitanKonsep perawatan luka bersih dan angkat jahitan
Konsep perawatan luka bersih dan angkat jahitanSulistia Rini
 
NURSING CARE PLAN FOR PATIENTS WITH WOUNDS.ppt
NURSING CARE PLAN FOR PATIENTS WITH WOUNDS.pptNURSING CARE PLAN FOR PATIENTS WITH WOUNDS.ppt
NURSING CARE PLAN FOR PATIENTS WITH WOUNDS.pptrienrizky1
 

Similar to Ppt perawatan luka ot (20)

Perawatan luka 2020
Perawatan luka 2020Perawatan luka 2020
Perawatan luka 2020
 
Perawatan luka 2016
Perawatan luka 2016Perawatan luka 2016
Perawatan luka 2016
 
Perawatan luka
Perawatan lukaPerawatan luka
Perawatan luka
 
perawatan-luka dan tindakan asepsis1.ppt
perawatan-luka dan tindakan asepsis1.pptperawatan-luka dan tindakan asepsis1.ppt
perawatan-luka dan tindakan asepsis1.ppt
 
Perawatan luka 2
Perawatan luka 2Perawatan luka 2
Perawatan luka 2
 
PERAWATAN LUKA POST OPERATIVE KEBIDANAN
PERAWATAN LUKA POST OPERATIVE KEBIDANANPERAWATAN LUKA POST OPERATIVE KEBIDANAN
PERAWATAN LUKA POST OPERATIVE KEBIDANAN
 
PERAWATAN_LUKA.pptx
PERAWATAN_LUKA.pptxPERAWATAN_LUKA.pptx
PERAWATAN_LUKA.pptx
 
Prinsip perwt kulit& luka ke 2
Prinsip perwt kulit& luka ke 2Prinsip perwt kulit& luka ke 2
Prinsip perwt kulit& luka ke 2
 
Kdk keterampilan dasar klinik
Kdk keterampilan dasar klinikKdk keterampilan dasar klinik
Kdk keterampilan dasar klinik
 
Luka pembedahan
Luka pembedahanLuka pembedahan
Luka pembedahan
 
Luka pembedahan
Luka pembedahanLuka pembedahan
Luka pembedahan
 
Perawatan luka bencana
Perawatan luka bencanaPerawatan luka bencana
Perawatan luka bencana
 
Teknik perawatan luka
Teknik perawatan lukaTeknik perawatan luka
Teknik perawatan luka
 
4. perawatan luka 1 AKPER PEMKAB MUNA
4. perawatan luka 1 AKPER PEMKAB MUNA 4. perawatan luka 1 AKPER PEMKAB MUNA
4. perawatan luka 1 AKPER PEMKAB MUNA
 
Penyembuhanluka1 180402013348
Penyembuhanluka1 180402013348Penyembuhanluka1 180402013348
Penyembuhanluka1 180402013348
 
Penyembuhan luka part 1
Penyembuhan luka part 1Penyembuhan luka part 1
Penyembuhan luka part 1
 
Luka kotor dan bakar (Mikroteaching)
Luka kotor dan bakar (Mikroteaching)Luka kotor dan bakar (Mikroteaching)
Luka kotor dan bakar (Mikroteaching)
 
Konsep perawatan luka bersih dan angkat jahitan
Konsep perawatan luka bersih dan angkat jahitanKonsep perawatan luka bersih dan angkat jahitan
Konsep perawatan luka bersih dan angkat jahitan
 
Perawatan Luka Modern
Perawatan Luka ModernPerawatan Luka Modern
Perawatan Luka Modern
 
NURSING CARE PLAN FOR PATIENTS WITH WOUNDS.ppt
NURSING CARE PLAN FOR PATIENTS WITH WOUNDS.pptNURSING CARE PLAN FOR PATIENTS WITH WOUNDS.ppt
NURSING CARE PLAN FOR PATIENTS WITH WOUNDS.ppt
 

Recently uploaded

Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 

Recently uploaded (19)

Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 

Ppt perawatan luka ot

  • 1. PERAWATAN LUKA DANPERAWATAN LUKA DAN PRAKTEK PEMASANGANPRAKTEK PEMASANGAN BANDAGEBANDAGE dr Prasaja, M.Kes For D3 OT’s
  • 2. Definisi LukaDefinisi Luka  Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh yang disebabkan oleh trauma benda tajam atau tumpul, perubahan suhu, zat kimia, ledakan, sengatan listrik atau gigitan hewan[Hidayat, 2007].  Menurut Koiner dan Taylan luka adalah terganggunya (disruption) integritas normal dari kulit dan jaringan di bawahnya yang terjadi secara tiba-tiba atau disengaja, tertutup atau terbuka, bersih atau terkontaminasi, superficial atau dalam.
  • 3. KLASIFIKASI LUKA Tindakan Thd Luka Integritas Luka Mekanisme Luka Luka disengaja (Intentional Traumatis) Luka tertutup Luka terbuka Luka abrasi Luka memar Luka incisi Luka tidak disengaja (Unintentional Traumatis)
  • 5. Proses Penyembuhan LukaProses Penyembuhan LukaProses Penyembuhan LukaProses Penyembuhan Luka
  • 6. Proses Penyembuhan LukaProses Penyembuhan Luka Respon inflamasi akut Fase maturasi Fase proliferativeFase destruktif Pembersihan jaringan yang mati dan yang mengalami devitalisasi oleh leukosit polimorfonuklear dan makrofag. Pada Saat pembuluh darah baru, yang diperkuat oleh jaringan ikat, menginfiltrasi luka Mencakup re-epitelisasi, konstraksi luka, dan reorganisasi jaringan ikat Mencakup hemostasis, pelepasan histamine, mediator lain dari sel-sel yang rusak, dan migrasi sel darah putih
  • 11. Proses Pembekuan DarahProses Pembekuan Darah Trombosit Trombokinase / Tromboplastin Protrombin Trombin Fibrinogen Fibrin
  • 12. KLASIFIKASI PENYEMBUHAN LUKAKLASIFIKASI PENYEMBUHAN LUKA Penyembuhan Intensitas Primer Luka diusahakan bertaut, biasanya dengan bantuan jahitan Penyembuhan Intesitas Sekunder Penyembuhan luka tanpa ada bantuan dari luar (mengandalkan antibodi)
  • 13. FAKTOR YANG MEMPENGARUHIFAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEMBUHAN LUKAPENYEMBUHAN LUKA Faktor Patofisiologi umum Faktor Intrinsik Faktor Ekstrinsik Faktor Lokal Faktor Psikososial
  • 14. Faktor-faktor patofisiologiFaktor-faktor patofisiologi UUmummum Sejumlah kondisi medis berhubungan dengan buruknya penyembuhan Luka Kelambatan penyembuhan luka terjadi akibat kurang tersedianya substansi-substansi yang diperlukan untuk proses penyembuhan luka, seperti oksigen, asam amino, vitamin, dan mineral Penurunan daya tahan terhadap infeksi
  • 15. Faktor-faktor yang dapatFaktor-faktor yang dapat memperlambat penyembuhanmemperlambat penyembuhan 1. Faktor yang ada hubungannya dengan pasien (intrinsik), seperti:  Kondisi-kondisi yang kurang menguntungkan pada tempat luka  Kondisi medis yang dapat menyebabkan lingkungan sekitar yang buruk 2. Faktor-faktor dari luar (ekstrinsik), seperti:  Seperti pengelolaan luka yang kurang tepat  Efek-efek terapi lainnya yang tidak menguntungkan
  • 16. Faktor-faktor lokal yangFaktor-faktor lokal yang mmerugikan pada tempat lukaerugikan pada tempat luka  Kurangnya suplai darah dan pengaruh hipoksia  Dehidrasi  Eksudat berlebihan  Turunnya temperature  Jaringan nekrotik, krusta yang berlebihan, dan benda asing  Hematoma  Trauma dapat berulang
  • 17. Faktor-faktorFaktor-faktor PPsikososialsikososial Mempengaruhi penyembuhan Kedekatan hubungan antara pikiran dan tubuh Perilaku positif dari para pegawai terhadap pengobatan, ternyata berperan penting dalam proses penyembuhan
  • 18. Penatalaksanaan luka yang tidakPenatalaksanaan luka yang tidak tepattepat Gagal mengkaji luka secara akurat dan gagal mengidentifikasi masalah-masalah yang menyebabkan terlambatnya penyembuhan Teknik pembalutan luka yang kurang hati- hati Pemilihan produk-produk perawatan luka yang kurang sesuai
  • 19. LanjutanLanjutan Mengganti tatacara pembalutan sebelum mempunyai cukup waktu untuk menjadikan balutan tersebut efektif Gagal membuat gambaran penyembuhan dan gagal mengevaluasi efektivitas program pengobatan Perilaku negatif terhadap penyembuhan Penatalaksanaan luka yang tidakPenatalaksanaan luka yang tidak tepattepat
  • 20. Balutan yang idealBalutan yang ideal Memilih balutan yang paling sesuai Diperlukan pengetahuan terperinci tentang karakteristik, penggunaan, kontraindikasi, dan kewaspadaan yang paling sesuai
  • 21. Masalah pemilihan balutan dipersulitMasalah pemilihan balutan dipersulit oleh beberapa faktoroleh beberapa faktor  Produk-produk yang kelihatannya sama  Pabrik pembuatnya dapat merekomendasikan tipe-tipe produk yang berbeda  Percobaan klinis yang luas dan komparatif  Pengaruh tradisi terapeutik  Adanya tanggung-jawab yang tidak jelas  Sifat ekonomi  Produk-produk baru memasuki pasaran setiap saat
  • 22. Balutan luka yang berbau busukBalutan luka yang berbau busuk Luka yang berbau busuk sangat mengganggu bagi pasien, sehingga menyebabkan isolasi sosial menyangkut dirinya sendiri, hilangnya nafsu makan dan depresi Mengobati infeksi penyebab bau, hendaknya obat-obat sederhana yang lain tidak dilupakan, seperti menggati linen tempat tidur
  • 23. Faktor-faktor yang mempengaruhiFaktor-faktor yang mempengaruhi ppemilihan balutanemilihan balutan Letak luka atau kesulitan pemasangan balutan Ukuran luka Frekuensi penggantian balutan yang diperlukan pertimbangan kenyamanan dan kosmetika Di mana dan oleh siapa balutan tersebut akan diganti Tersedianya balutan dengan ukuran yang diperlukan
  • 24. Membersihkan lukaMembersihkan luka Uuntuk membantu dalam proses penyembuhan Seperti pada luka bakar dengan ketebalan penuh atau abrasi luas yang terkontaminasi tanah, butiran pasir mungkin perlu dilakukan debridemen di kamar operasi di bawah anestesi umum Saat membersihkan luka gunakan sarung tangan
  • 25. KOMPLIKASI SPESIFIK ADANYA LUKAKOMPLIKASI SPESIFIK ADANYA LUKA  Hemorrhage (Perdarahan) Meningkatnya nadi, meningkatnya pernafasan, Menurunnya tekanan darah, lemah, pasien mengeluh kehausan.  Infeksi luka memerah, bengkak, nyeri, jaringan sekitar mengeras, leukosit meningkat.  Dehisence (tepi sulit/tidak dapat menyatu)  Eviceration (menonjolnya organ-organ tubuh bagian dalam ke arah luar melalui incisi)
  • 26. TINDAKAN PERAWATANTINDAKAN PERAWATAN TERHADAPTERHADAP LUKALUKA  Perawatan Luka Bersih Prosedur perawatan yang dilakukan pada luka bersih (tanpa ada pus dan necrose), termasuk didalamnya mengganti balutan.  Perawatan Luka Kotor Perawatan pada luka yang terjadi karena tekanan terus menerus pada bagian tubuh tertentu sehingga sirkulasi darah ke daerah tersebut terganggu.
  • 27. Perawatan Luka BersihPerawatan Luka Bersih Tujuan :  Mencegah timbulnya infeksi.  Observasi perkembangan luka.  Mengabsorbsi drainase.  Meningkatkan kenyamanan fisik dan psikologis. Indikasi :  Luka bersih tak terkontaminasi dan luka steril.  Balutan kotor dan basah akibat eksternal ada rembesan/ eksudat.  Ingin mengkaji keadaan luka.  Mempercepat debridemen jaringan nekrotik.
  • 28. Perawatan Luka Kotor (decubitus)Perawatan Luka Kotor (decubitus) Tujuan : Mempercepat penyembuhan luka. Mencegah meluasnya infeksi. Mengurangi gangguan rasa nyaman bagi pasien maupun orang lain.
  • 29. 1. Menyiapkan alat 2. Menyiapkan Pasien – Perkenalkan diri – Jelaskan tujuan – Jelaskan prosedur perawatan pada pasien – Persetujuan pasien 1. Tekhnis pelaksanaan Prosedur Perawatan Luka
  • 30. PERALATAN Alat SterilAlat Steril Alat Tidak SterilAlat Tidak Steril Pincet anatomi 1Pincet anatomi 1 Pinchet chirurgie 1Pinchet chirurgie 1 Gunting Luka (Lurus)Gunting Luka (Lurus) Kapas LidiKapas Lidi Kasa SterilKasa Steril Kasa Penekan (deppers)Kasa Penekan (deppers) Mangkok / kom KecilMangkok / kom Kecil Gunting pembalutGunting pembalut PlasterPlaster Bengkok/Bengkok/ kantong plastikkantong plastik PembalutPembalut Alkohol 70 %Alkohol 70 % Betadine 10 %Betadine 10 % Bensin/ AsetonBensin/ Aseton Obat antiseptic/ desinfektanObat antiseptic/ desinfektan NaCl 0,9 %NaCl 0,9 %
  • 31.
  • 32.
  • 34. Prosedur PelaksanaanProsedur Pelaksanaan Jelaskan prosedur perawatan pada pasien. Tempatkan alat yang sesuai. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan (mengurangi transmisi pathogen yang berasal dari darah). Sarung tangan digunakan saat memegang bahan berair dari cairan tubuh. Buka pembalut dan buang pada tempatnya serta kajilah luka becubitus yang ada. Bersihkan bekas plester dengan bensin/aseton (bila tidak kontra indikasi), arah dari dalam ke luar. Desinfektan sekitar luka dengan alkohol 70%.
  • 35. Buanglah kapas kotor pada tempatnya dan pincet kotor tempatkan pada bengkok dengan larutan desinfektan. Bersihkan luka dengan H2O2 / savlon. Bersihkan luka dengan NaCl 0,9 % dan keringkan. Olesi luka dengan betadine 2 % (sesuai advis dari dokter) dan tutup luka dengan kasa steril. Plester verban atau kasa. Rapikan pasien. Alat bereskan dan cuci tangan. Catat kondisi dan perkembangan luka. LanjutanLanjutanProsedur PelaksanaanProsedur Pelaksanaan
  • 36. Hal-hal yang perlu diperhatikanHal-hal yang perlu diperhatikan Cermat dalam menjaga kesterilan Peka terhadap privasi pasien Saat melepas atau memasang balutan, perhatikan tidak merubah posisi drain atau menarik luka. Alat pelindung mata harus dipakai bila terdapat resiko kontaminasi okuler seperti cipratan mata
  • 38. Definisi MembalutDefinisi Membalut Membalut adalah tindakan untuk menyangga atau menahan bagian tubuh agar tidak bergeser atau berubah dari posisi yang dikehendaki
  • 39. Tujuan PembalutanTujuan Pembalutan  Mempertahankan bidai dan kasa penutup  Imobilisasi, dengan menunjang bagian tubuh yang cedera dan menjaga agar bagian tubuh yang cedera tidak bergerak  Sebagai penekan untuk menghentikan pendarahan dan menahan pembengkakan  Mempertahankan keadaan asepsis
  • 40. Tipe Bentuk PembalutTipe Bentuk Pembalut 1. 2. 3. 1. Plester biasanya dipergunakan untuk menutup luka yang telah diberi antiseptik. 2. Pembalut pita/gulung dapat dibuat dari kain katun, kain kasa, flannel ataupun bahan elastik. 3. Mitela merupakan kain segitiga sama kaki dengan panjang kaki 90 cm, terbuat dari kain mori.
  • 41.  Funda adalah kain segitiga sama kaki yang sisi kiri dan kanannya dibelah 6 – 10 cm tingginya dari alas, sepanjang kurang lebih 1/3 dari panjang alas dan sudut puncaknya dilipat ke dalam.  Platenga merupakan pembalut segitiga yang dibelah dari puncak sampai setengah tingginya. LanjutanTipe Bentuk PembalutTipe Bentuk Pembalut
  • 42.  Balutan sirkuler (spiral bandage)  Balutan pucuk rebung (spiral reverse bandage)  Balutan angka delapan (figure of eight)  Balutan rekurens (recurrent bandage) BeberapaBeberapa Teknik Penggunaan PembalutTeknik Penggunaan Pembalut Pita
  • 43.
  • 44. Cara membalut dengan mitellCara membalut dengan mitellaa  Salah satu sisi mitella dilipat 3-4 cm sebanyak 1-3 kali.  Pertengahan sisi yang telah terlipat diletakkan di luar bagian yang akan dibalut, lalu ditarik secukupnya dan kedua ujung sisi itu diikaitkan.  Salah satu ujung lainnya yang bebas ditarik dan dapat diikatkan pada ikatan diatas, atau diikatkan pada tempat lain atau dapat dibiarkan bebas, hal ini tergantung tempat dan kepentingannya.
  • 50. Membalut Tumit Dan Dan PergelanganMembalut Tumit Dan Dan Pergelangan KakiKaki
  • 51. KesimpulanKesimpulan Perawatan luka bertujuan untuk mencegah infeksi dari masuknya mikroorganisme ke dalam kulit dan membran mukosa Manfaatnya untuk membantu pasien dalam penyembuhan luka, memperoleh rasa nyaman dan membantu pasien mendapatkan kembali fungsi normal
  • 52. LanjutanLanjutan Pada saat melakukan perawatan luka bersih dan kotor harus menguasai ilmu pengetahuan juga keterampilan klinis KesimpulanKesimpulan
  • 53. Tujuan pemasangan Balut dan bidai merupakan pertolongan pertama pada Luka dan patah tulang akibat kecelakaan atau trauma. Perhatikan prosedur dan tata cara pada saat melakukan pembalutan LanjutanLanjutanKesimpulanKesimpulan