Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
FILUM ARTHROPODA
1. FILUM
ARTHROPODA
Kelompok 4
SINTA NURUL C (24020116120038)
ANGGI KRISDIANTO (24020116120039)
DEWI AYU M (24020116120040)
RESANTI ADITYANI (24020116120044)
FAUZAN AZHAR (24020116140054)
AIDA RIDWANAH Y (24020116140102)
2. Arthropoda berasal dari bahasa Yunani yaitu arthros = sendi dan podos = kaki.
Oleh karena itu ciri utama hewan ini adalah kaki yang tersusun atas ruas-ruas.
Jumlah spesies anggota filum ini terbanyak dibandingkan dengan filum lainnya
yaitu lebih dari 800.000 spesies. Hewan yang tergolong arthropoda hidup di darat
sampai ketinggian 6.000 m, sedangkan yang hidup di air dapat ditemukan sampai
kedalaman 10.000 meter (Kastawi, 2005).
3. Kaki tersusun atas ruas-ruas atau segmen-segmen
Bentuk tubuh simetri bilateral, triploblastik
Memiliki rangka luar yang dilapisi oleh kitin
Tubuh terdiri dari kepala (caput), dada (toraks) serta perut (abdomen)
Habitat di air tawar, air laut dan daratan
Reproduksi secara aseksual maupun seksual
Bersifat parasit, heterotropik dan ada juga yang hidup bebas
Kitin
4. Sistem Pencernaan Sistem Sirkulasi
Pencernaan Arthropoda
merupakan sistem
pencernaan yang sempurna
karena organ pencernaanya
lengkap, terdiri dari mulut,
kerongkongan, usus dan
anus.
Sistem Peredaran darah
Arthropoda adalah terbuka
dan darahnya tidak
mengandung hemoglobin
melainkan hemosianin
sehingga berwarna biru.
Terdapat sinus yaitu ruang
yang mengelilingi jaringan
dan organ.
Sistem Ekskresi
Sistem ekskresi berupa
kelenjar hijau atau dengan
pembuluh malphigi yang
terletak pada usus
belakang. Hasil ekskresi
keluar melalui anus
5. Sistem Respirasi
Arthropoda memiliki sistem
pernafasan berupa paru-
paru, paru-paru buku,
permukaan tubuh, insang
dan trakea.
Lanjutan …..
Sistem Saraf
Sistem saraf Arthropoda
berupa tangga tali. Terdiri
atas sel-sel ganglion.
Ganglia berfungsi sebagai
pusat gerak refleks dan
pengendalian seluruh
kegiatan
Sistem Reproduksi
Reproduksi secara seksual
(partenogenesis) dan
aseksual (paedogenesis).
Gamet jantan dan betina
terpisah (berumah dua).
Biasanya fertilisisasi
internal : ovipar dan
ovovivipar diikuti
metamorfosis
7. Trilobita merupakan penghuni yang umum ditemukan di laut dangkal pada Era Palaeozoikum
namun lenyap saat kepunahan massal Perm sekitar 250 juta tahun lalu. Ahli palaeontologi telah
mendeskripsikan sekitar 4000 spesies triliunan (Reece et al., 2008). Nama Trilobita berasal dari
kenampakan binatang tersebut yang sangat khas yang terdiri dari tiga bagian (three lobes), yaitu
cephalon (kepala), thorax (dada atau perut) dan Pygadium (ekor). Selain itu, bila diamati ke arah
samping tubuh trilobita juga terbagi menjadi 3 bagian, yaitu bagian tengah (central / axial lobe) dan
bagian pinggir (lateral lobes). di kedua sisi kanan dan kirinya. Fosil trilobita banyak ditemukan
bersama dengan koral, crinoid, brachiopoda, dan chepalopoda sehingga diperkirakan mereka hidup
di laut dangkal. Pertumbuhan trilobita dilakukan dengan cara molting dan sering meninggalkan
jejak fosil seperti burrow dan trail.
9. Chelicerata adalah kelompok yang sangat kuno yang mencakup eurypterids (punah), kepiting
tapal kuda, laba-laba, kutu dan tungau, kalajengking, laba-laba laut, dan lain-lain. Kelompok
Chelicerata dibagi menjadi 2 kelas yaitu Xiposhura dan Arachnida.
Ciri-Ciri :
• enam pasang pelengkap anggota badan yang mencakup sepasang chelicerae
• sepasang pedipalp, dan empat pasang walking legs
• lima pasang walking legs di kepiting tapal kuda)
• Mereka tidak memiliki rahang bawah dan antena.
• Chelicerata menyedot makanan dalam bentuk cair dari mangsanya
10. Xiphosura adalah kelompok kelautan kuno yang berasal dari Periode kambria. Kepiting
tapal kuda tidak memiliki segmentasi tubuh, memiliki carapace berbentuk tapal kuda dan
perut yang lebar, yang memiliki telson menyerupai duri yang panjang, atau disebut
sebagai tailpiece. Selain itu, kepiting tapal kuda juga memiliki insang buku yang terbuka.
Mereka juga bisa berenang dengan piring perut abdominal dan bisa berjalan dengan
menggunakan kaki. Perburuan dilakukan pada malam hari, mangsa berupa cacing dan
moluska kecil. Contohnya adalah mimi (Limulus polyphemus).
1. Kelas Xiposhura
12. 2. Kelas Archnidae
Kata Arachnida berasal dari bahasa Yunani, yaitu arachne yang artinya laba-laba.
Tubuhnya memiliki kepala (bersatu dengan dada disebut kepala dada) dan perut.
Pada tubuh depan, terdapat bintik mata dan bukan mata facet atau mata majemuk. Di
tubuh bagian kepala, terdapat mulut yang berfungsi memegang atau menangkap
mangsa dan disebut kelisera, bentuknya meruncing dan ujungnya berlubang sebagai
alat sengat berisi kelenjar racun, sepasang pedipalpus sebagai alat capit berbentuk
seperti gunting
13.
14. • Tubuh terbagi atas kepala yang menyatu dengan dada (cephalothoraks) dan perut
(abdomen), bagian abdomen terdiri dari beberapa segmen, kadang-kadang
cephalothoraks dan abdomen menyatu, pada cephalotoraks terdapat sepasang cheli
cera (alat gerak pertama), sepasang pedipalpus (alat gerak ke dua) yang berbentuk
capit
• Memiliki 4 pasang kaki,
• Arachnida tidak mempunyai antenna
• Darahnya tidak mengandung hemoglobin.
• Arachnida dapat menjadi predator, parasit, atau pemakan bangkai.
Karakteristik Arachnida
15. Kelas Arachnida diklasifikasikan menjadi 3 ordo, yaitu
Ordo Scorpionida
• Memiliki pedipalpus
yang seperti catut yang
besar.
• Memiliki chelisera yang
kecil.
• Mempunyai sengat.
• Ex : Scorpio sp.
Ordo Arachnoida
• Memiliki 2 bagian tubuh
yaitu kepala dan perut
• kaki berbuku – buku dan
berbulu.
• Berkaki delapan,
• Tubuhnya makroskopis,
• Ciri khasnya memiliki
spinnets untuk
membentuk jaring –
jaring sebagai alat
pertahanan diri dan
mencari mangsa.
• Ex : Latrodectus mactans
Ordo Acarina
• Ukuran tubuhnya kecil
• Tidak bersegmen
• Abdomennya bersatu
dengan cephalothoraks.
• Kebanyakan bertubuh
bulat atau oval, pipih,
dorsoventral, caput,torax
• Abdomen bersatu, tanpa
segmen
• Ex: caplak
(Dermacentor sp.)
16. Kelompok ini mempunyai mandibula dan maksila di bagian mulutnya, yang termasuk kelompok Mandibulata
adalah Crustacea, Myriapoda, dan Insecta (serangga).
1. Myriapoda
Myriapoda dibagi menjadi Chilopoda (lipan) dan Diplopoda (kaki seribu).
Ciri-ciri :
• Kepala myriapods menyerupai kepala crustacean tapi hanya memiliki sepasang antena, bukan dua.
• Memiliki rahang bawah dan dua pasang maxillae (sepasang maxillae di kaki seribu).
• Sistem pernapasan dengan permukaan tubuh dan trakea ketika fase juvenil, jika air, mungkin
memiliki insang.
17. Chilopoda
• Habitat di tempat lembap seperti di bawah
kayu gelondongan atau batu.
• Tubuh mereka agak rata dorsoventral dan
mungkin berisi dari beberapa sampai 177
somit. Segmen tubuh pertama dimodifikasi
menjadi cakar yang beracun yang digunakan
untuk membunuh mangsa mereka.
• Kepala mereka memakai sepasang mata
• Respirasi dengan trakea
• Reproduksi ovipar
• Contoh : Scutigera dengan 15 pasang kaki dan
Scolopendra dengan 21 pasang kaki
Diplopoda
• Memiliki kaki yang banyak.
• Badan silinder mereka terdiri dari 25
sampai 100 segmen.
• Keempat segmen toraks itu hanya
memiliki sepasang kaki.
• Hidup di tempat lembab dan gelap di
bawahnya batu dan kayu.
• Betina bertelur di sarang dan menjaga
anak mereka.
• Mereka merupaka salah satu hewan
paling awal di daratan, hidup dari
memakan lumut dan tumbuhan vaskular
primitif
Myriapoda
Gb. Scutigera
Gb. Kaki Seribu
Gb. Scolopendra
19. 2. Crustacea
Kata Crustacea berasal dari bahasa latin yaitu kata Crusta yang berarti cangkang yang keras seperti
pada udang, lobster dan kepiting. Struktur tubuh Crustacea bersegmen (beruas) dan terdiri atas
chepalotorax (kepala dan dada menjadi satu) serta abdomen (perut). Bagian anterior (ujung depan)
tubuh besar dan lebih lebar, sedangkan posterior (ujung belakang)nya sempit.
20. • Struktur tubuh bersegmen (beruas), rangka eksoskeleton
• Tubuhnya terdiri atas bagian chepalotorax (kepala dan dada menjadi satu) serta abdomen
(perut).
• Pada bagian kepala terdiri dari : 2 pasang antenna, 1 pasang mandibular untuk menggigit
mangsanya, 1 pasang maksilla, 1 pasang maksilliped.
• Seluruh permukaan tubuh mengandung Chemosensilla
• Habitat di air tawar maupun air laut
Ciri - Ciri
21. 3. Serangga
Serangga dan kerabatnya memiliki lebih banyak spesies daripada semua makhluk hidup lain apabila
digabungkan. Mereka hidup di hampir semua habitat darat dan di perairan tawar, dan serangga yang
terbang memenuhi udara. Kunci kesuksesan serangga adalah dapat terbang.
22. Filum Arthropoda yang menguntungkan
a. Arachnida bermanfaat untuk pengendalian populasi serangga, terutama serangga hama.
b. Insecta terutama golongan kupu-kupu dan lebah sangat membantu para petani karena dapat membantu
proses penyerbukan pada bunga.
c. Insecta dibudidayakan karena dapat menghasilkan madu. Misal: lebah madu
d. Bidang industri, kupu-kupu, ulat sutera membuat kepompong yang dapat menghasilkan sutra
(contoh: Bombix mori).
e. Sumber makanan yang mengandung protein hewani tinggi.Misalnya Udang , kepiting, dll
23. Filum Arthropoda yang merugikan
a. Hewan-hewan Arachnida lebih banyak merugikan manusia, terutama hewan-hewan Acarina, yaitu Sarcoptes
scabei, menyebabkan gatal atau kudis pada manusia. Prosoptes equi, menyebabkan kudis pada ternak domba,
kelinci,dan kuda. Todectes cynotis, (tungau kudis telinga) menyerang anjing dan kucing.
b. Merusak tanaman budidaya manusia, misal: belalang, kumbang kelapa, ulat.
c. Menyebabkan penyakit pada tanaman, misal: Nilapervata lugens (wereng) menyebabkan penyakit virus tungro,
belalang (walang sangit) yang mengisap cairan biji padi muda sehingga tanaman padi menjadi puso.
d. Parasit pada manusia (mengisap darah), misal: nyamuk, kutu kepala dan kutu busuk.