SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
eJournal Administrasi Bisnis, 2017, 5 (4): 942-956
ISSN 2355-5408 , ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id
© Copyright 2017
Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) Dan Current Ratio
(CR) Terhadap Return on Equity (ROE). Studi Empiris
Pada Perusahaan Sub Sektor Kabel Yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2013-2016
Adityo Joko Pratomo 1
Ringkasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Debt to Equity
Ratio (DER) dan Current Ratio (CR) Terhadap Return On Equity (ROE)
Perusahaan sub sektor kabel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan empat
variabel, yang meliputi Debt to Equity Ratio (X1) dan Current Ratio (X2)
sebagai variabel independen. dan Return On Equity (Y) sebagai variabel
dependen. Teknik pengumpulan data yaitu dengan metode dokumentasi. Untuk
pengujian instrument menggunakan Uji asumsi klasik dan Uji statistik.
Sedangkan untuk teknik analisis data menggunakan metode regresi linier
berganda karena variabel yang digunakan dua variabel, dengan uji F dan uji t.
Hasil analisis dengan menggunakan SPSS (Statistical Product and Services
Solution) versi 20.0 menunjukan bahwa Debt to Equity Ratio (X1) dan Current
Ratio (X2) secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On
Equity (Y). Secara parsial Debt to Equity Ratio (X1) tidak berpengaruh
terhadap Return On Equity (Y) sedangkan Current Ratio (X2) berpengaruh
negatif terhadap Return On Equity (Y) dan rasio yang mempunyai pengaruh
dominan terhadap Return On Equity (Y) yaitu Current Ratio (X2).
Kata Kunci : Debt to Equity Ratio, Current Ratio dan Return on Equity
Pendahuluan
Kondisi perekonomian di Indonesia pada saat ini telah menciptakan
suatu persaingan yang ketat antar perusahaan dalam industri manufaktur
Persaingan membuat setiap perusahaan semakin meningkatkan kinerjanya agar
tujuan utama perusahaan dapat tercapai. Secara umum tujuan utama dari setiap
perusahaan yang telah go public adalah meningkatkan kemakmuran pemilik
atau para pemegang saham melalui peningkatan nilai perusahaan. Nilai
perusahaan merupakan hal yang sangat penting karena mencerminkan kinerja
perusahaan yang dapat mempengaruhi persepsi investor terhadap perusahaan.
Beberapa perusahaan kabel berskala nasional saat ini mulai
mengembangkan usahanya dan berperan aktif dalam mendukung program
pemerintah tersebut, mereka ikut aktif dalam setiap tender-tender yang
1
Mahasiswa Program S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Mulawarman. Email: adhit.arsen@gmail.com
Pengaruh Debt to Equity Ratio dan Current Ratio Terhadap Return on Equity (Adit)
943
diadakan untuk pembangunan proyek-proyek baru seputar pengadaan barang
dan jasa pada pembangunan infrastruktur kelistrikan dan telekomunikasi di
Indonesia. Sebuah pabrik kabel dapat dikatakan sebagai industri padat modal,
artinya industri yang memerlukan modal cukup besar untuk penggunaan
operasional dan pembangunannya. Dari pengertian tersebut dapat tergambarkan
bahwa modal menjadi hal yang penting dalam industri kabel. Beberapa cara
mendapat modal adalah modal sendiri, hutang atau pinjaman.
Dalam kaitannya dengan penelitian ini, penulis akan menganalisis salah
satu faktor yang mempengaruhi profitabilitas perusahaan, yaitu kondisi
perusahaan. Kondisi perusahaan dalam hal ini diartikan sebagai kinerja
keuangan perusahaan. Kinerja perusahaan merupakan suatu hal yang sangat
penting, karena kinerja perusahaan berpengaruh dan dapat digunakan sebagai
alat untuk mengetahui apakah perusahaan mengalami perkembangan atau
sebaliknya. Ukuran kinerja perusahaan yang paling lama dan paling banyak
digunakan adalah kinerja keuangan yang diukur dari laporan keuangan
perusahaan. Analisis terhadap laporan keuangan dapat dilakukan dengan cara
perhitungan rasio keuangan. Jenis rasio keuangan yang digunakan dalam
menilai kinerja keuangan perusahaan adalah Debt to Equity Ratio (DER),
Current Ratio (CR) dan Return on Equity (ROE).
Berikut ini adalah gambaran rata - rata rasio keuangan pada perusahaan
sub sektor kabel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013 – 2016
yang terkait dengan Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR) dan
Return on Equity (ROE) dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel Rata – rata kinerja keuangan perusahaan sub sektor kabel
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013 – 2016
Rasio 2013 2014 2015 2016
Debt to Equity Ratio 2,21 1,62 1,12 0,94
Current Ratio 212,11 232,33 215,94 271,67
Return on Equity 8,80 9,66 6,97 16,36
Sumber: ICMD yang diolah
Debt to Equity Ratio (DER) adalah rasio utang atas modal. Dari data
perusahaan di atas menunjukan bahwa rata – rata kinerja keuangan perusahaan
terus menurun setiap tahunnya pada tahun 2014 nilai DER turun sebesar 0.59
dari tahun sebelumnya menjadi 1.62, kemudian pada tahun 2015 mengalami
penurunan kembali sebesar 0.50 menjadi 1.12 dan pada tahun 2016 mengalami
penurunan kembali menjadi 0.94. Semakin tinggi DER menunjukan komposisi
total hutang semakin besar dibanding dengan total modal sendiri, dari rata- rata
di atas DER menurun tiap tahunnya maka ini menunjukan semakin kecil beban
perusahaan terhadap pihak luar (kreditur). Rendahnya beban hutang yang
ditanggung perusahaan dapat meningkatkan jumlah laba yang diterima
perusahaan.
Current Ratio (CR) adalah perbandingan antara jumlah aktiva lancar
dengan hutang lancar. dari data perusahaan di atas menunjukan CR mengalami
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: 942-956
944
peningkatan dan penuruan tiap tahunnya, dari tabel diatas dapat dilihat pada
tahun 2014 CR meningkat sebesar 20.22 dari tahun sebelumnya yaitu 212.11.
Kemudian pada tahun 2015 CR mengalami penurunan menjadi 215.94 dan
pada tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar 55,37 menjadi 271.67.
Semakin rendah CR dapat berpengaruh buruk terhadap kemampuan suatu
perusahaan dalam membayar berbagai kewajiban lancarnya. Ketika perusahaan
tidak mampu membayar kewajiban lancarnya maka ini akan berpengaruh
negatif terhadap peningkatan laba.
Return on Equity (ROE) adalah perbandingan antara laba bersih
sesudah pajak dengan total ekuitas. Dari data perusahaan di atas menunjukan
bahwa rata – rata nilai ROE perusahaan pada tahun 2014 meningkat 0.86 dari
tahun sebelumnya menjadi 9.66, kemudian mengalami penurunan sebesar 2.69
pada tahun 2015 dan terjadi peningkatan menjadi 16.36 pada tahun 2016.
Meningkatnya ROE menandakan suatu keberhasilan bagi perusahaan dalam
memperoleh laba, sebaliknya jika nilai ROE rendah menandakan ada masalah
dalam pengelolaan keuangan pada perusahaan.
Berdasarkan latar belakang di atas, didapatkan suatu gambaran tentang
adanya pengaruh berbeda-beda yang ditimbulkan oleh DER dan CR terhadap
ROE. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian ini untuk menganalisis
pengelolaan keuangan, juga menguji kembali pengaruh variabel tersebut
terhadap profitabilitas yang telah dilakukan oleh para peneliti terdahulu dengan
dukungan teori sehingga judul penelitian ini adalah “Analisis Pengaruh Debt to
Equity Ratio dan Current Ratio Terhadap Return on Equity Perusahaan Sub
Sektor Kabel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan penulis dalam latar belakang
diatas, maka penulis memetapkan rumusan masalah sebagai berikut:
a. Apakah Debt to Equity Ratio (DER) dan Current Ratio (CR) secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap Return on Equity (ROE) perusahaan sub
sektor kabel di BEI ?
b. Apakah Debt to Equity Ratio (DER) dan Current Ratio (CR) secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap Return on Equity (ROE) perusahaan sub
sektor kabel di BEI ?
c. Diantara variable Debt to Equity Ratio (DER) dan Current Ratio (CR)
variable manakah yang berpengaruh dominan terhadap Return on Equity
(ROE) perusahaan sub sektor kabel di BEI ?
Tujuan Penelitan
Tujuan yang ingin dicapai penulis dari penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui apakah Debt to Equity Ratio (DER) dan Current Ratio
(CR) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Return on Equity
(ROE) perusahaan sub sektor kabel di BEI
Pengaruh Debt to Equity Ratio dan Current Ratio Terhadap Return on Equity (Adit)
945
b. Untuk mengetahui apakah Debt to Equity Ratio (DER) dan Current Ratio
(CR) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Return on Equity
(ROE) perusahaan sub sektor kabel di BEI
c. Untuk mengetahui variable manakah yang berpengaruh dominan terhadap
Return on Equity (ROE), Diantara variable Debt to Equity Ratio (DER) dan
Current Ratio (CR)
Kerangka Dasar Teori
Manajemen Keuangan
Menurut Martono dan Harjito (2008:3), Manajemen keuangan adalah
segala aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan bagaimana memperoleh
dana, dan mengelola aset sesuai tujuan perusahaan secara menyeluruh.
Menurut Sudana (2011:1), Manajemen keuangan merupakan bidang
keuangan yang menerapkan prinsip-prinsip keuangan dalam suatu organisasi
perusahaan untuk menciptakan dan mempertahankan nilai melalui pengambilan
keputusan dan pengelolaan sumber daya yang tepat.
Laporan Keuangan
Menurut Raharjaputra (2011:194), laporan keuangan merupakan alat
yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi
keuangan dan hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan.
Sedangkan menurut Kasmir (2014:7), laporan keuangan adalah laporan yang
menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu
periode tertentu.
Analisis Laporan Keuangan
Menurut Harahap (2011:190) Analisis laporan keuangan adalah
penguraian pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil
dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau mempunyai makna
antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non
kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang
sangat penting dalam menghasilkan keputusan yang tepat.
Menurut Hery (2015:132), analisis laporan keuangan merupakan suatu
proses untuk membedah laporan keuangan ke dalam unsur-unsurnya dan
masing-masing dari unsur tersebut dengen tujuan untuk memperoleh pengertian
dan pemahaman yang baik dan tepat atas laporan keuangan itu sendiri. Analisis
laporan keuangan sangat bergantung pada informasi yang diberikan laporan
keuangan perusahaan.
Analisis Rasio Keuangan
Menurut Munawir (2009:55) Analisis rasio keuangan merupakan salah
satu cara pemrosesan dan penginterpretasian informasi akuntansi yang
dinyatakan dalam artian relative maupun absolut untuk menjalankan hubungan
tertentu antara suatu angka dengan angka lainya dari suatu laporan keuangan.
Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan antara jumlah
tertentu dengan jumlah yang lain dengan menggunakan alat analisis berupa
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: 942-956
946
rasio. Rasio ini akan menjelaskan atau memberikan gambaran kepada
penganalisis tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu
perusahaan terutama apabila angka rasio pembanding yang digunakan standar.
Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian kuantitatif.
Penelitian kuantitatif menekankan pada pengujian teori-teori melalui
pengukuran variabel variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis
data dengan prosedur statistik (Indriantoro dan Supomo, 2009:12). Data
kuantitatif dalam penelitian adalah data skunder yang diukur dalam suatu skala
numeric yang berupa data runtut waktu (time series). Data tersebut telah
dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data serta dipublikasikan pada
masyarakat pengguna data.
Penelitian ini termasuk sebagai hypotesis testing. Studi yang termasuk
dalam pengujian hipotesis biasanya menjelaskan sifat hubungan tertentu, atau
menentukan perbedaan antar kelompok atau kebebasan (independensi) dua atau
lebih faktor dalam suatu situasi. Hypotesis testing merupakan suatu penelitian
yang sudah memiliki kejelasan dan gambaran, pengujian hipotesis
dimaksudkan untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel
penelitian (Sekaran, 2009:162).
Definisi Operasional Variable
Penelitian ini menggunakan satu variable dependen dan tiga variable
independen. Definisi operasional masing-masing variable dalam penelitian
adalah sebagai berikut:
X1 = Debt to Equity Ratio (DER) adalah salah satu rasio leverage yang
menunjukan perbandingan antara total hutang dengan modal sendiri.
Rasio ini digunakan untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan
oleh kreditur dengan pemilik perusahaan sehingga rasio ini berfungsi
untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan
hutang. DER dapat diformulasikan sebagai berikut:
Sumber: (Harahap, 2010:303)
X2 = Current Ratio (CR) adalah rasio finansial yang dapat mengukur
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek
dengan aktiva lancar. CR dapat diformulasikan sebagai berikut :
Sumber : (Kasmir, 2008:147)
Pengaruh Debt to Equity Ratio dan Current Ratio Terhadap Return on Equity (Adit)
947
Y = Return on Equity (ROE) merupakan rasio antara laba bersih setelah
pajak terhadap penyertaan modal. ROE dapat diformulasikan sebagai
berikut :
Sumber : (Sawir, 2009:20)
Analisis dan Pembahasan
Analisis
Analisis data ini dilakukan untuk membuktikan apakah hipotesis
penelitian yang diajukan diterima atau tidak berdasarkan permasalahan yang
telah dirumuskan sebelumnya. Data tersebut dianalisis menggunakan aplikasi
SPSS. Dalam penelitian ini penulis melakukan pengujian terhadap
penyimpangan asumsi klasik dan regresi linier berganda.
Uji Penyimpangan Asumsi Klasik
Uji penyimpangan asumsi klasik dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan empat model asumsi, yaitu :
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi,
variabel dependen, variabel independen atau kedua-duanya mempunyai
distribusi normal atau tidak. Uji Normalitas yang digunakan adalah uji
statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Jika nilai signifikan
diatas 0,05 maka data residual terdistribusi dengan normal. Namun, jika
hasil menunjukkan nilai signifikan dibawah 0,05 maka data residual
terdistribusi tidak normal. Hasil uji asumsi normalitas disajikan pada tabel
berikut ini :
Tabel Hasil Uji Asumsi Normalitas
Berdasarkan hasil Uji Normalitas menggunakan uji statistik non-
parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Diketahui nilai signifikansi 0,996.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 20
Normal Parameters
a,b
Mean 0E-7
Std.
Deviation
6,85631570
Most Extreme Differences
Absolute ,092
Positive ,092
Negative -,068
Kolmogorov-Smirnov Z ,411
Asymp. Sig. (2-tailed) ,996
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: 942-956
948
Hasil uji ini menunjukan nilai signifikan diatas 0,05 maka data residual
terdistribusi dengan normal.
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Gejala
multikoliniearitas terdeteksi apabila nilai VIF > 10. Sebaliknya jika nilai
VIF < 10 maka tidak ditemukan korelasi diantara variabel independen. Hasil
uji multikolinieritas dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel Hasil Uji Multikolieritas
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 13,984 4,322 3,236 ,005
DER ,272 1,079 ,066 ,252 ,804 ,718 1,392
CR -,017 ,013 -,353 -1,343 ,197 ,718 1,392
a. Dependent Variable: ROE
Sumber : Data diolah SPSS 20.0
Berdasarkan hasil uji multikoliniearitas pada tabel Hasil Uji
Multikolieritas. Nilai tolerance DER (X1) 0,718 > 0,10 dan VIF 1,392 < 10,
dapat diartikan tidak terjadi multikoliniearitas antara varibel DER (X1)
dengan variabel CR(X2).
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dan residual dari satu pengamatan ke
pegamatan yang lain. Jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05 maka tidak
terdapat heteroskedastisitas, dan sebaliknya jika nilai signifikan lebih kecil
dari 0,05 maka terdapat heteroskedastisitas. Hasil uji asumsi
heteroskedastisitas menggunakan Rank Spearman berikut ini :
Tabel Hasil Uji Heteroskedastisitas
Correlations
DER CR Unstandardized
Residual
Spearman'
s rho
DER
Correlation Coefficient 1,000 -,939
**
,005
Sig. (2-tailed) . ,000 ,985
N 20 20 20
CR
Correlation Coefficient -,939
**
1,000 ,183
Sig. (2-tailed) ,000 . ,439
N 20 20 20
Unstandard
ized
Residual
Correlation Coefficient ,005 ,183 1,000
Sig. (2-tailed) ,985 ,439 .
N 20 20 20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber : Data diolah SPSS 20.0
Pengaruh Debt to Equity Ratio dan Current Ratio Terhadap Return on Equity (Adit)
949
Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas pada tabel Hasil Uji
Heteroskedastisitas, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi masing – masing
variabel independent, yaitu :
1) Nilai signifikan DER(X1) adalah 0.985 > 0.05, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
2) Nilai signifikan CR(X2) adalah 0.439 > 0.05, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Hasil uji autokorelasi dengan metode Durbin Waston Test (DW)
menggunakan alat bantu software SPSS 20.00 adalah sebagaimana pada
Tabel Persamaan Regresi di bawah ini.
Tabel Hasil Uji Autokorelasi
Model Summary
b
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 ,393a
,154 ,055 7,24842 1,764
a. Predictors: (Constant), CR, DER
b. Dependent Variable: ROE
Sumber : Data diolah SPSS 20.0
Diketahui pada tabel durbin Watson, nilai dl=1,100 dan du=1.537
Dari hasil pengolahan data pada tabel Hasil Uji Autokorelasi
diketahui nilai Durbin Watson adalah 1,764. Jadi, nilai durbin Watson
berada diantara du dan 4 -du atau 1,537 < 1,764 < 2.463. maka dapat
disimpulkan bahwa dalam regresi liniear tersebut tidak terdapat Autokorelasi
diantara kesalahan pengganggu.
Uji Regresi Liniear Berganda
a. Persamaan Regresi
Hasil pengolahan data persamaan regresi dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel Persamaan Regresi
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 13,984 4,322 3,236 ,005
DER ,272 1,079 ,066 ,252 ,804
CR -,017 ,013 -,353 -1,343 ,197
a. Dependent Variable: ROE
Berdasarkan hasil perhitungan di atas diperoleh persamaan regresi
linier berganda dari variabel DER dan CR terhadap ROE sebagai berikut:
Y = 13,984 + 0,272 X1- 0,017 X2
1) Konstan sebesar 13,984; artinya jika DER (X1) dan CR (X2) nilainya
adalah 0, maka ROE (Y) nilainya adalah 13,984.
2) Koefisien regresi variabel DER (X1) sebesar 0,272, artinya jika
variabel independen lain nilainya tetap dan DER mengalami kenaikan
1%, maka ROE (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,272.
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: 942-956
950
Koefisien bernilai positif, artinya terjadi hubungan positif antara DER
dengan ROE, semakin naik DER maka ROE meningkat.
3) Koefisien regresi variabel CR (X2) sebesar -0.017; artinya jika variabel
independen lain nilainya tetap dan CR mengalami kenaikan 1%, maka
ROE (Y) akan mengalami penurunan sebesar 0,017. Koefisien bernilai
negatif artinya terjadi hubungan negatif antara CR dengan ROE, semakin
naik CR maka semakin menurun ROE.
b. Koefisien Korelasi
Hasil koefisien korelasi dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel Koefisien Korelasi
Sumber : Data diolah SPSS 20.0
Hasil korelasi Variabel DER (X1) dengan ROE (Y) diperoleh nilai
0,254. Nilai korelasi tersebut dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r
berada diantara 0.200 – 0.399. Jadi korelasi tersebut berada pada tingkat
hubungan yang lemah.
Hasil korelasi Variabel CR (X2) dengan ROE (Y) diperoleh nilai -
0,389. Nilai korelasi tersebut dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai
r, berada diantara 0.200 – 0.399. Jadi korelasi tersebut berada pada tingkat
hubungan yang lemah.
c. Koofisien Determinasi
Hasil koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel Koefisien Determinasi
Sumber : Data diolah SPSS 20.0
Correlations
DER CR ROE
DER
Pearson Correlation 1 -,531
*
,254
Sig. (2-tailed) ,016 ,280
N 20 20 20
CR
Pearson Correlation -,531
*
1 -,389
Sig. (2-tailed) ,016 ,090
N 20 20 20
ROE
Pearson Correlation ,254 -,389 1
Sig. (2-tailed) ,280 ,090
N 20 20 20
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,393
a
,154 ,055 7,24842
a. Predictors: (Constant), CR, DER
Pengaruh Debt to Equity Ratio dan Current Ratio Terhadap Return on Equity (Adit)
951
Dari pengolahan data diperoleh nilai koefisien determinasi (R2
)
sebesar 0,154 atau 15,4% hal ini menunjukkan besarnya proporsi
sumbangan variabel DER (X1) dan CR (X2) sebesar 15,4% terhadap ROE.
Sedangkan sisanya sebesar 84,6% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
disertakan dalam penelitian ini.
d. Uji F (simultan)
Hasil uji statistik simultan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel Uji Statistik F
ANOVA
a
Model Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 162,725 2 81,363 1,549 ,241b
Residual 893,172 17 52,540
Total 1055,897 19
a. Dependent Variable: ROE
b. Predictors: (Constant), CR, DER
Uji simultan ini menggunakan hipotesis sebagai berikut :
Ha : Variabel independent DER dan CR secara bersama berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependent ROE.
Ho : Variabel independent DER dan CR secara bersama tidak berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependent ROE.
Dengan kaidah keputusan, jika nilai Fhitung ≥ Ftabel maka Ho ditolak
dan Ha diterima. Jika Fhitung ≤ Ftabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Pada tabel uji statistik parsial diperoleh nilai Fhitung = 1.549, kemudian
dibandingkan dengan Ftabel. Nilai Ftabel dicari dengan rumus :
Ftabel = m (jumlah variabel) ; n (jumlah sampel) – m – 1
Ftabel = 2 ; 20 – 2 – 1
Ftabel = 2 ; 17
Maka ditemukan nilai Fhitung 1.549 ≤ Ftabel 3,59, artinya DER dan CR
secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap ROE.
e. Uji t (parsial)
Hasil uji parsial ditunjukan pada tabel berikut ini :
Tabel Uji Statistik Parsial
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 13,984 4,322 3,236 ,005
DER ,272 1,079 ,066 ,252 ,804
CR -,017 ,013 -,353 -1,343 ,197
a. Dependent Variable: ROE
Sumber : Data diolah SPSS 20.0
Pada tingkat signifikansi ( = 0.05) dilakukan uji statistic secara
parsial.uji parsial ini menggunakan hipotesis sebagai berikut:
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: 942-956
952
Ha : Variabel DER (X1) dan CR (X2) berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel ROE (Y).
Ho : Variabel DER (X1) dan CR (X2) tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel ROE (Y).
Dengan kaidah keputusan jika nilai thitung ≥ ttabel maka Ho ditolak dan
Ha diterima. Jika thitung ≤ ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. Nilai ttabel
dicari dengan rumus :
ttabel = /2 ; n (jumlah sampel) – m (variabel bebas) – 1
ttabel = 0.05/2 ; 20 – 2 – 1
ttabel = 0.025 ; 17, maka ttabel = 2.110
1) Analisis Variabel DER (X1) terhadap ROE (Y)
Hasil uji parsial antara DER terhadap ROE diperoleh nilai thitung = 0.252,
selanjutnya dibandingkan dengan nilai ttabel = 2.110. ternyata nilai thitung
0.252 ≤ 2110 ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Jadi hasil analisis
ini menjelaskan bahwa DER tidak berpengaruh signifikan terhadap ROE
perusahaan sub sector kabel di BEI.
2) Analisis Variabel CR (X2) terhadap ROE (Y)
Hasil uji parsial antara CR terhadap ROE diperoleh nilai thitung = -1.343,
selanjutnya dibandingkan dengan nilai ttabel = 2.110. ternyata nilai thitung -
1.343 ≤ 2110 ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Jadi hasil analisis
ini menjelaskan bahwa CR tidak berpengaruh terhadap ROE.
f. Uji Dominan
Tabel Hasil uji Cross product
Sumber : Data diolah SPSS 20.0
Correlations
DER CR ROE
DER
Pearson Correlation 1 -,531*
,254
Sig. (2-tailed) ,016 ,280
Sum of Squares and Cross-
products
62,804 -2860,784 65,354
Covariance 3,305 -150,568 3,440
N 20 20 20
CR
Pearson Correlation -,531
*
1 -,389
Sig. (2-tailed) ,016 ,090
Sum of Squares and Cross-
products
-2860,784 462840,853 -8589,095
Covariance -150,568 24360,045 -452,058
N 20 20 20
ROE
Pearson Correlation ,254 -,389 1
Sig. (2-tailed) ,280 ,090
Sum of Squares and Cross-
products
65,354 -8589,095 1055,897
Covariance 3,440 -452,058 55,574
N 20 20 20
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Pengaruh Debt to Equity Ratio dan Current Ratio Terhadap Return on Equity (Adit)
953
Hasil uji pada tabel diatas menunjukan bahwa nilai Cross product
adalah DER = 65,354 dan CR = -8589,095. Untuk mengetahu variabel mana
yang paling berpengaruh dominan menggunakan rumus sebagai berikut :
1) Hasil perumusan pengaruh DER terhadap ROE adalah 0,016 atau 1,6%.
Artinya pengaruh DER terhadap ROE adalah sebesar 1,6%.
2) Hasil perumusan pengaruh CR terhadap ROE adalah 0.138 atau 13,8%.
Artinya pengaruh CR terhadap ROE adalah sebesar 13,8%.
Maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh paling dominan diantara
variabel DER dan CR terhadap ROE adalah CR sebesar 13,8%.
Pembahasan
Hasil uji asumsi klasik terhadap model regresi yang digunakan dalam
penelitian ini dapat dijelaskan bahwa tidak terdapat penyimpangan terhadap
asumsi klasik karena data yang digunakan berdistribusi normal, tidak
ditemukan gejala multikoliniearitas, heteroskedastisitas maupun autokorelasi
diantara variabel independen.
Hasil uji statistik regresi linier berganda diperoleh nilai koefisien
regresi untuk setiap variabel independen terhadap variabel dependen dengan
persamaan regresi Y = 13,984 + 0,272 X1- 0,017 X2 + e. dimana nilai
persamaan tersebut dapat diartikan sebagai berikut :
Nilai konstan  = 13,984, dapat dijelaskan bahwa jika nilai variabel independen
seperti rasio DER (X1) dan CR (X2) nilainya 0, maka ROE perusahaan
sub sektor kabel nilainya adalah 13,984.
Nilai regresi variabel DER (X1) sebesar 0,272, dapat dijelaskan bahwa setiap
kenaikan rasio DER 1%, maka ROE perusahaan sub sektor kabel akan
mengalami peningkatan sebesar 0,272.
Nilai regresi variabel CR (X2) sebesar -0.017; dapat dijelaskan bahwa setiap
kenaikan rasio CR sebesar 1%, maka ROE perusahaan sub sektor kabel
akan mengalami penurunan sebesar 0,017.
Hasil korelasi Variabel DER dengan ROE diperoleh nilai 0,254. Maka
setelah dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r, korelasi tersebut berada
pada tingkat hubungan yang lemah. Tidak ada perbedaan dengan hasil korelasi
Variabel CR dengan ROE yang diperoleh nilai - 0,389. Setelah dikonsultasikan
dengan tabel interpretasi nilai r, korelasi tersebut juga berada pada tingkat
hubungan yang lemah.
Hasil determinan dapat dijelaskan bahwa ROE pada parusahaan sub
sektor kabel di bursa efek Indonesia tidak terlalu dipengaruhi oleh rasio DER
dan CR, dimana rasio – rasio ini hanya memberikan kontribusi yang minim
terhadap ROE yaitu sebesar 15,4%.
Hasil uji simultan dalam penelitian ini, diketahui bahwa rasio DER dan
CR secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap ROE perusahaan sub
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: 942-956
954
sektor kabel. Hal ini dapat dijelaskan bahwa dari hasil analisis uji F nilai
signifikansi yang didapat adalah sebesar 0.241, hasil ini lebih besar dari batas
nilai  yaitu 0.05. Hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian
Hantono (2015), bahwa secara simultan variabel-variabel independen; Current
Ratio dan Debt to Equity Ratio, berpengaruh signifikan terhadap Return on
Equity.
Hasil uji statistik secara parsial dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Pengaruh rasio DER terhadap ROE
Hasil uji koefisien DER terhadap ROE diketahui bahwa DER tidak
berpengaruh signifikan terhadap ROE perusahaan sub sektor kabel di Bursa
Efek Indonesia. Hasil analisis Muhamad Khalil (2014) dan Henny Yulsiati
(2016) juga menyatakan bahwa DER berpengaruh negatif terhadap ROE,
namun bertentangan dengan hasil penelitian Hantono (2015) yang
menyatakan bahwa DER berpengaruh positif terhadap ROE.
Hal tersebut dapat dijelaskan bahwa apabila nilai DER rendah
menandakan struktur permodalan usaha tidak terlau memanfaatkan utang
terhadap ekuitas. Semakin rendah DER menunjukan semakin kecil beban
perusahaan terhadap pihak luar (kreditur). Rendahnya beban hutang yang
ditanggung perusahaan dapat meningkatkan jumlah laba yang diterima
perusahaan.
b. Pengaruh rasio CR terhadap ROE
Hasil uji koefisien CR terhadap ROE diketahui bahwa CR tidak
berpengaruh signifikan terhadap ROE perusahaan sub sektor kabel di Bursa
Efek Indonesia. Hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian
Hantono (2015) yang menyatakan bahwa CR berpengaruh signifikan
terhadap ROE. Hasil analisis ini menunjukan bahwa nilai CR tergolong
rendah sehingga berpengaruh negatif terhadap ROE. Hal ini dapat dijelaskan
bahwa semakin rendah CR dapat berpengaruh buruk terhadap kemampuan
suatu perusahaan dalam membayar berbagai kewajiban lancarnya. Ketika
perusahaan tidak mampu membayar kewajiban lancarnya maka ini akan
berpengaruh negatif terhadap peningkatan laba.
Hasil uji dominan dalam penelitian ini pengaruh DER terhadap ROE
hanya sebesar 1,6%. Sedangkan pengaruh CR terhadap ROE adalah sebesar
13,8%. Maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh paling dominan diantara
variabel DER dan CR terhadap ROE adalah variabel CR yaitu sebesar
13,8%.
Penutup
Hasil analisis secara parsial diketahui bahwa rasio DER tidak
berpengaruh terhadap ROE perusahaan sub sektor kabel di Bursa Efek
Indonesia. Hal ini menunjukan rendahnya nilai DER, dimana kecilnya beban
perusahaan terhadap pihak luar (kreditur). Rendahnya beban hutang yang
ditanggung perusahaan dapat meningkatkan jumlah laba yang diterima
Pengaruh Debt to Equity Ratio dan Current Ratio Terhadap Return on Equity (Adit)
955
perusahaan. Sedangkan CR tidak berpengaruh terhadap ROE perusahaan sub
sektor kabel di Bursa Efek Indonesia. Hasil analisis ini menunjukan bahwa nilai
CR tergolong rendah.
Hasil analisis secara simultan rasio DER dan CR secara bersama - sama
tidak berpengaruh signifikan terhadap ROE perusahaan sub sektor kabel. Hal
ini dapat dijelaskan bahwa dari hasil analisis uji F nilai signifikansi yang
didapat adalah sebesar 0.241, hasil ini lebih besar dari batas nilai  yaitu 0.05.
Hasil analisis yang paling dominan diantara variabel DER dan CR
terhadap ROE adalah variabel CR yaitu sebesar 13,8%. Dibandingkan dengan
variabel DER yang hanya berpengaruh 1,6%.
Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas penelitian
dengan cara memperpanjang periode penelitian atau menambah tahun
pengamatan dan juga memperbanyak jumlah sampel untuk penelitian yang
akan datang.
Penelitian yang akan datang juga sebaiknya menambah variabel
independen yang masih berbasis pada data laporan keuangan selain yang
digunakan dalam penelitian ini dengan tetap berlandaskan pada penelitian-
penelitian sebelumnya.
Daftar Pustaka
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM
SPSS 19. Semarang: Universitas Diponegoro.
____________. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM
SPSS 19. Semarang: Universitas Diponegoro.
Gujarati, Damodar. 2010. Ekonometrika Dasar, Cetakan Keempat, Jakarta :
Penerbit Erlangga.
Hanafi, Mamduh & Halim Abdul. 2009. Analisa Laporan Keuangan,
Yogyakarta : UPP AMP YKPN.
Hendra S, Raharja Putra. 2011. Manajemen Keuangan dan Akutansi Untuk
Eksekutif Perusahaan, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Hery. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: CAPS.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta :
Salemba Empat.
Indriantoro, Nur, Bambang Supomo, 2009. Metodologi Penelitian Bisnis untuk
Akuntansi dan Manajemen, Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE
Yogyakarta.
Irawati, Susan. 2006. Manajemen keuangan. Bandung: Pustaka.
Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.
______. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
______. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Cetakan ke empat belas,
Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: 942-956
956
Kieso, Weygandt, dan Warfield. 2008. Akuntansi Intermediate. Jakarta :
Erlangga.
Martono dan Agus Harjito. 2008. Manajemen Keuangan. Yogyakarta :
Ekonisia.
Moeljadi. 2006. Manajemen Keuangan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif.
Edisi Pertama, Malang : Bayu Media Publishing.
Munawir. 2009. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty Offset.
_______ . 2010. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.
Muslich, Muhammad. 2008. Manajemen Keuangan Modern: Analisis,
Perencanaan dan Kebijaksanaan, Jakarta : Binarupa Aksara
Reeve, Fess.Warren. 2008. Pengertian Perusahaan. Pengantar Akuntansi dan
Bisnis (edisi 21)
Riduwan. 2010. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung:
Alfabeta.
Sartono, Agus. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:
BPFE.
Sawir, Agnes. 2009. Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan
Perusahaan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Sekaran, Uma. 2009. Metodologi penelitian untuk bisnis. Edisi 4. Buku 1.
Jakarta: Salemba 4.
Sudana, I. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktek. Jakarta
: Erlangga.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RND. Bandung:
Alfabeta.
Syamsuddin, Lukman. 2009. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta:
Rajawali Pers.
Syafri, Sofyan Harahap. 2008. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
___________________. 2010. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
___________________. 2011. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
Weston, J.F dan Copeland. 2008. Dasar–Dasar Manajemen Keuangan Jilid II.
Jakarta : Erlangga.
Website Bursa Efek Indonesia. www.idx.co.id

More Related Content

Similar to DER-CR-ROE

Analisa Pengaruh Perputaran Kas dan Perputaran Piutang Terhadap Return on Ass...
Analisa Pengaruh Perputaran Kas dan Perputaran Piutang Terhadap Return on Ass...Analisa Pengaruh Perputaran Kas dan Perputaran Piutang Terhadap Return on Ass...
Analisa Pengaruh Perputaran Kas dan Perputaran Piutang Terhadap Return on Ass...Mercu Buana University
 
13373-27073-1-SM.pdf
13373-27073-1-SM.pdf13373-27073-1-SM.pdf
13373-27073-1-SM.pdfkuliahonline1
 
efisiensi modal kerja & likuiditas thd profitabilitas.pdf
efisiensi modal kerja & likuiditas thd profitabilitas.pdfefisiensi modal kerja & likuiditas thd profitabilitas.pdf
efisiensi modal kerja & likuiditas thd profitabilitas.pdfIndraDwiPrasetya3
 
Power point proposal
Power point proposalPower point proposal
Power point proposalpipitfitroh
 
Proposal analisis roa dan roe untuk mengukur kinerja keuangan
Proposal analisis roa dan roe untuk mengukur kinerja keuanganProposal analisis roa dan roe untuk mengukur kinerja keuangan
Proposal analisis roa dan roe untuk mengukur kinerja keuanganMarobo United
 
Jurnal pengaruh ukuran perusahaan, niai perusahaan profitabiltas dan financia...
Jurnal pengaruh ukuran perusahaan, niai perusahaan profitabiltas dan financia...Jurnal pengaruh ukuran perusahaan, niai perusahaan profitabiltas dan financia...
Jurnal pengaruh ukuran perusahaan, niai perusahaan profitabiltas dan financia...LUSI2
 
kemampuan laba bersih dan arus kas operasi dalam memprediksi arus kas operasi...
kemampuan laba bersih dan arus kas operasi dalam memprediksi arus kas operasi...kemampuan laba bersih dan arus kas operasi dalam memprediksi arus kas operasi...
kemampuan laba bersih dan arus kas operasi dalam memprediksi arus kas operasi...Raisa Grace Marella
 
Wibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdf
Wibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdfWibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdf
Wibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdfBimoKunDwiCahyo
 
Jurnal rasio perputaran dan periode penagihan pitang usaha terhadap rasio lan...
Jurnal rasio perputaran dan periode penagihan pitang usaha terhadap rasio lan...Jurnal rasio perputaran dan periode penagihan pitang usaha terhadap rasio lan...
Jurnal rasio perputaran dan periode penagihan pitang usaha terhadap rasio lan...Instansi
 
53 jurnal ekuitas hibah tesis 2019_financial distress_12 jan 2020
53 jurnal ekuitas hibah tesis 2019_financial distress_12 jan 202053 jurnal ekuitas hibah tesis 2019_financial distress_12 jan 2020
53 jurnal ekuitas hibah tesis 2019_financial distress_12 jan 2020Aminullah Assagaf
 
Analisis Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Return Saham
Analisis Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Return SahamAnalisis Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Return Saham
Analisis Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Return SahamPT Tritama Cahaya Abadi
 
Karya ilmiah Bahasa Indonesia
Karya ilmiah Bahasa IndonesiaKarya ilmiah Bahasa Indonesia
Karya ilmiah Bahasa Indonesiarodo ezra
 

Similar to DER-CR-ROE (20)

Analisa Pengaruh Perputaran Kas dan Perputaran Piutang Terhadap Return on Ass...
Analisa Pengaruh Perputaran Kas dan Perputaran Piutang Terhadap Return on Ass...Analisa Pengaruh Perputaran Kas dan Perputaran Piutang Terhadap Return on Ass...
Analisa Pengaruh Perputaran Kas dan Perputaran Piutang Terhadap Return on Ass...
 
13373-27073-1-SM.pdf
13373-27073-1-SM.pdf13373-27073-1-SM.pdf
13373-27073-1-SM.pdf
 
efisiensi modal kerja & likuiditas thd profitabilitas.pdf
efisiensi modal kerja & likuiditas thd profitabilitas.pdfefisiensi modal kerja & likuiditas thd profitabilitas.pdf
efisiensi modal kerja & likuiditas thd profitabilitas.pdf
 
Power point proposal
Power point proposalPower point proposal
Power point proposal
 
Proposal analisis roa dan roe untuk mengukur kinerja keuangan
Proposal analisis roa dan roe untuk mengukur kinerja keuanganProposal analisis roa dan roe untuk mengukur kinerja keuangan
Proposal analisis roa dan roe untuk mengukur kinerja keuangan
 
Jurnal pengaruh ukuran perusahaan, niai perusahaan profitabiltas dan financia...
Jurnal pengaruh ukuran perusahaan, niai perusahaan profitabiltas dan financia...Jurnal pengaruh ukuran perusahaan, niai perusahaan profitabiltas dan financia...
Jurnal pengaruh ukuran perusahaan, niai perusahaan profitabiltas dan financia...
 
Proposal fenty
Proposal fentyProposal fenty
Proposal fenty
 
kemampuan laba bersih dan arus kas operasi dalam memprediksi arus kas operasi...
kemampuan laba bersih dan arus kas operasi dalam memprediksi arus kas operasi...kemampuan laba bersih dan arus kas operasi dalam memprediksi arus kas operasi...
kemampuan laba bersih dan arus kas operasi dalam memprediksi arus kas operasi...
 
970 2579-1-pb
970 2579-1-pb970 2579-1-pb
970 2579-1-pb
 
Wibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdf
Wibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdfWibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdf
Wibowo dan Mulyanto 2020,Size (-), Prof, (-), Winner Loss Stock (-).pdf
 
Madpen 2
Madpen 2Madpen 2
Madpen 2
 
K akpm21
K akpm21K akpm21
K akpm21
 
Jurnal rasio perputaran dan periode penagihan pitang usaha terhadap rasio lan...
Jurnal rasio perputaran dan periode penagihan pitang usaha terhadap rasio lan...Jurnal rasio perputaran dan periode penagihan pitang usaha terhadap rasio lan...
Jurnal rasio perputaran dan periode penagihan pitang usaha terhadap rasio lan...
 
53 jurnal ekuitas hibah tesis 2019_financial distress_12 jan 2020
53 jurnal ekuitas hibah tesis 2019_financial distress_12 jan 202053 jurnal ekuitas hibah tesis 2019_financial distress_12 jan 2020
53 jurnal ekuitas hibah tesis 2019_financial distress_12 jan 2020
 
skripsi
skripsiskripsi
skripsi
 
Analisis Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Return Saham
Analisis Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Return SahamAnalisis Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Return Saham
Analisis Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Return Saham
 
Karya ilmiah Bahasa Indonesia
Karya ilmiah Bahasa IndonesiaKarya ilmiah Bahasa Indonesia
Karya ilmiah Bahasa Indonesia
 
Model untuk investor
Model untuk investorModel untuk investor
Model untuk investor
 
Jurnal Skripsi
Jurnal SkripsiJurnal Skripsi
Jurnal Skripsi
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 

DER-CR-ROE

  • 1. eJournal Administrasi Bisnis, 2017, 5 (4): 942-956 ISSN 2355-5408 , ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2017 Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) Dan Current Ratio (CR) Terhadap Return on Equity (ROE). Studi Empiris Pada Perusahaan Sub Sektor Kabel Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2013-2016 Adityo Joko Pratomo 1 Ringkasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) dan Current Ratio (CR) Terhadap Return On Equity (ROE) Perusahaan sub sektor kabel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan empat variabel, yang meliputi Debt to Equity Ratio (X1) dan Current Ratio (X2) sebagai variabel independen. dan Return On Equity (Y) sebagai variabel dependen. Teknik pengumpulan data yaitu dengan metode dokumentasi. Untuk pengujian instrument menggunakan Uji asumsi klasik dan Uji statistik. Sedangkan untuk teknik analisis data menggunakan metode regresi linier berganda karena variabel yang digunakan dua variabel, dengan uji F dan uji t. Hasil analisis dengan menggunakan SPSS (Statistical Product and Services Solution) versi 20.0 menunjukan bahwa Debt to Equity Ratio (X1) dan Current Ratio (X2) secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On Equity (Y). Secara parsial Debt to Equity Ratio (X1) tidak berpengaruh terhadap Return On Equity (Y) sedangkan Current Ratio (X2) berpengaruh negatif terhadap Return On Equity (Y) dan rasio yang mempunyai pengaruh dominan terhadap Return On Equity (Y) yaitu Current Ratio (X2). Kata Kunci : Debt to Equity Ratio, Current Ratio dan Return on Equity Pendahuluan Kondisi perekonomian di Indonesia pada saat ini telah menciptakan suatu persaingan yang ketat antar perusahaan dalam industri manufaktur Persaingan membuat setiap perusahaan semakin meningkatkan kinerjanya agar tujuan utama perusahaan dapat tercapai. Secara umum tujuan utama dari setiap perusahaan yang telah go public adalah meningkatkan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham melalui peningkatan nilai perusahaan. Nilai perusahaan merupakan hal yang sangat penting karena mencerminkan kinerja perusahaan yang dapat mempengaruhi persepsi investor terhadap perusahaan. Beberapa perusahaan kabel berskala nasional saat ini mulai mengembangkan usahanya dan berperan aktif dalam mendukung program pemerintah tersebut, mereka ikut aktif dalam setiap tender-tender yang 1 Mahasiswa Program S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: adhit.arsen@gmail.com
  • 2. Pengaruh Debt to Equity Ratio dan Current Ratio Terhadap Return on Equity (Adit) 943 diadakan untuk pembangunan proyek-proyek baru seputar pengadaan barang dan jasa pada pembangunan infrastruktur kelistrikan dan telekomunikasi di Indonesia. Sebuah pabrik kabel dapat dikatakan sebagai industri padat modal, artinya industri yang memerlukan modal cukup besar untuk penggunaan operasional dan pembangunannya. Dari pengertian tersebut dapat tergambarkan bahwa modal menjadi hal yang penting dalam industri kabel. Beberapa cara mendapat modal adalah modal sendiri, hutang atau pinjaman. Dalam kaitannya dengan penelitian ini, penulis akan menganalisis salah satu faktor yang mempengaruhi profitabilitas perusahaan, yaitu kondisi perusahaan. Kondisi perusahaan dalam hal ini diartikan sebagai kinerja keuangan perusahaan. Kinerja perusahaan merupakan suatu hal yang sangat penting, karena kinerja perusahaan berpengaruh dan dapat digunakan sebagai alat untuk mengetahui apakah perusahaan mengalami perkembangan atau sebaliknya. Ukuran kinerja perusahaan yang paling lama dan paling banyak digunakan adalah kinerja keuangan yang diukur dari laporan keuangan perusahaan. Analisis terhadap laporan keuangan dapat dilakukan dengan cara perhitungan rasio keuangan. Jenis rasio keuangan yang digunakan dalam menilai kinerja keuangan perusahaan adalah Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR) dan Return on Equity (ROE). Berikut ini adalah gambaran rata - rata rasio keuangan pada perusahaan sub sektor kabel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013 – 2016 yang terkait dengan Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR) dan Return on Equity (ROE) dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel Rata – rata kinerja keuangan perusahaan sub sektor kabel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013 – 2016 Rasio 2013 2014 2015 2016 Debt to Equity Ratio 2,21 1,62 1,12 0,94 Current Ratio 212,11 232,33 215,94 271,67 Return on Equity 8,80 9,66 6,97 16,36 Sumber: ICMD yang diolah Debt to Equity Ratio (DER) adalah rasio utang atas modal. Dari data perusahaan di atas menunjukan bahwa rata – rata kinerja keuangan perusahaan terus menurun setiap tahunnya pada tahun 2014 nilai DER turun sebesar 0.59 dari tahun sebelumnya menjadi 1.62, kemudian pada tahun 2015 mengalami penurunan kembali sebesar 0.50 menjadi 1.12 dan pada tahun 2016 mengalami penurunan kembali menjadi 0.94. Semakin tinggi DER menunjukan komposisi total hutang semakin besar dibanding dengan total modal sendiri, dari rata- rata di atas DER menurun tiap tahunnya maka ini menunjukan semakin kecil beban perusahaan terhadap pihak luar (kreditur). Rendahnya beban hutang yang ditanggung perusahaan dapat meningkatkan jumlah laba yang diterima perusahaan. Current Ratio (CR) adalah perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan hutang lancar. dari data perusahaan di atas menunjukan CR mengalami
  • 3. eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: 942-956 944 peningkatan dan penuruan tiap tahunnya, dari tabel diatas dapat dilihat pada tahun 2014 CR meningkat sebesar 20.22 dari tahun sebelumnya yaitu 212.11. Kemudian pada tahun 2015 CR mengalami penurunan menjadi 215.94 dan pada tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar 55,37 menjadi 271.67. Semakin rendah CR dapat berpengaruh buruk terhadap kemampuan suatu perusahaan dalam membayar berbagai kewajiban lancarnya. Ketika perusahaan tidak mampu membayar kewajiban lancarnya maka ini akan berpengaruh negatif terhadap peningkatan laba. Return on Equity (ROE) adalah perbandingan antara laba bersih sesudah pajak dengan total ekuitas. Dari data perusahaan di atas menunjukan bahwa rata – rata nilai ROE perusahaan pada tahun 2014 meningkat 0.86 dari tahun sebelumnya menjadi 9.66, kemudian mengalami penurunan sebesar 2.69 pada tahun 2015 dan terjadi peningkatan menjadi 16.36 pada tahun 2016. Meningkatnya ROE menandakan suatu keberhasilan bagi perusahaan dalam memperoleh laba, sebaliknya jika nilai ROE rendah menandakan ada masalah dalam pengelolaan keuangan pada perusahaan. Berdasarkan latar belakang di atas, didapatkan suatu gambaran tentang adanya pengaruh berbeda-beda yang ditimbulkan oleh DER dan CR terhadap ROE. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian ini untuk menganalisis pengelolaan keuangan, juga menguji kembali pengaruh variabel tersebut terhadap profitabilitas yang telah dilakukan oleh para peneliti terdahulu dengan dukungan teori sehingga judul penelitian ini adalah “Analisis Pengaruh Debt to Equity Ratio dan Current Ratio Terhadap Return on Equity Perusahaan Sub Sektor Kabel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan penulis dalam latar belakang diatas, maka penulis memetapkan rumusan masalah sebagai berikut: a. Apakah Debt to Equity Ratio (DER) dan Current Ratio (CR) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Return on Equity (ROE) perusahaan sub sektor kabel di BEI ? b. Apakah Debt to Equity Ratio (DER) dan Current Ratio (CR) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Return on Equity (ROE) perusahaan sub sektor kabel di BEI ? c. Diantara variable Debt to Equity Ratio (DER) dan Current Ratio (CR) variable manakah yang berpengaruh dominan terhadap Return on Equity (ROE) perusahaan sub sektor kabel di BEI ? Tujuan Penelitan Tujuan yang ingin dicapai penulis dari penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui apakah Debt to Equity Ratio (DER) dan Current Ratio (CR) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Return on Equity (ROE) perusahaan sub sektor kabel di BEI
  • 4. Pengaruh Debt to Equity Ratio dan Current Ratio Terhadap Return on Equity (Adit) 945 b. Untuk mengetahui apakah Debt to Equity Ratio (DER) dan Current Ratio (CR) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Return on Equity (ROE) perusahaan sub sektor kabel di BEI c. Untuk mengetahui variable manakah yang berpengaruh dominan terhadap Return on Equity (ROE), Diantara variable Debt to Equity Ratio (DER) dan Current Ratio (CR) Kerangka Dasar Teori Manajemen Keuangan Menurut Martono dan Harjito (2008:3), Manajemen keuangan adalah segala aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan bagaimana memperoleh dana, dan mengelola aset sesuai tujuan perusahaan secara menyeluruh. Menurut Sudana (2011:1), Manajemen keuangan merupakan bidang keuangan yang menerapkan prinsip-prinsip keuangan dalam suatu organisasi perusahaan untuk menciptakan dan mempertahankan nilai melalui pengambilan keputusan dan pengelolaan sumber daya yang tepat. Laporan Keuangan Menurut Raharjaputra (2011:194), laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Sedangkan menurut Kasmir (2014:7), laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Analisis Laporan Keuangan Menurut Harahap (2011:190) Analisis laporan keuangan adalah penguraian pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam menghasilkan keputusan yang tepat. Menurut Hery (2015:132), analisis laporan keuangan merupakan suatu proses untuk membedah laporan keuangan ke dalam unsur-unsurnya dan masing-masing dari unsur tersebut dengen tujuan untuk memperoleh pengertian dan pemahaman yang baik dan tepat atas laporan keuangan itu sendiri. Analisis laporan keuangan sangat bergantung pada informasi yang diberikan laporan keuangan perusahaan. Analisis Rasio Keuangan Menurut Munawir (2009:55) Analisis rasio keuangan merupakan salah satu cara pemrosesan dan penginterpretasian informasi akuntansi yang dinyatakan dalam artian relative maupun absolut untuk menjalankan hubungan tertentu antara suatu angka dengan angka lainya dari suatu laporan keuangan. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan antara jumlah tertentu dengan jumlah yang lain dengan menggunakan alat analisis berupa
  • 5. eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: 942-956 946 rasio. Rasio ini akan menjelaskan atau memberikan gambaran kepada penganalisis tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio pembanding yang digunakan standar. Metode Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik (Indriantoro dan Supomo, 2009:12). Data kuantitatif dalam penelitian adalah data skunder yang diukur dalam suatu skala numeric yang berupa data runtut waktu (time series). Data tersebut telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data serta dipublikasikan pada masyarakat pengguna data. Penelitian ini termasuk sebagai hypotesis testing. Studi yang termasuk dalam pengujian hipotesis biasanya menjelaskan sifat hubungan tertentu, atau menentukan perbedaan antar kelompok atau kebebasan (independensi) dua atau lebih faktor dalam suatu situasi. Hypotesis testing merupakan suatu penelitian yang sudah memiliki kejelasan dan gambaran, pengujian hipotesis dimaksudkan untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel penelitian (Sekaran, 2009:162). Definisi Operasional Variable Penelitian ini menggunakan satu variable dependen dan tiga variable independen. Definisi operasional masing-masing variable dalam penelitian adalah sebagai berikut: X1 = Debt to Equity Ratio (DER) adalah salah satu rasio leverage yang menunjukan perbandingan antara total hutang dengan modal sendiri. Rasio ini digunakan untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan oleh kreditur dengan pemilik perusahaan sehingga rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan hutang. DER dapat diformulasikan sebagai berikut: Sumber: (Harahap, 2010:303) X2 = Current Ratio (CR) adalah rasio finansial yang dapat mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar. CR dapat diformulasikan sebagai berikut : Sumber : (Kasmir, 2008:147)
  • 6. Pengaruh Debt to Equity Ratio dan Current Ratio Terhadap Return on Equity (Adit) 947 Y = Return on Equity (ROE) merupakan rasio antara laba bersih setelah pajak terhadap penyertaan modal. ROE dapat diformulasikan sebagai berikut : Sumber : (Sawir, 2009:20) Analisis dan Pembahasan Analisis Analisis data ini dilakukan untuk membuktikan apakah hipotesis penelitian yang diajukan diterima atau tidak berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya. Data tersebut dianalisis menggunakan aplikasi SPSS. Dalam penelitian ini penulis melakukan pengujian terhadap penyimpangan asumsi klasik dan regresi linier berganda. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik Uji penyimpangan asumsi klasik dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan empat model asumsi, yaitu : a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi, variabel dependen, variabel independen atau kedua-duanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji Normalitas yang digunakan adalah uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Jika nilai signifikan diatas 0,05 maka data residual terdistribusi dengan normal. Namun, jika hasil menunjukkan nilai signifikan dibawah 0,05 maka data residual terdistribusi tidak normal. Hasil uji asumsi normalitas disajikan pada tabel berikut ini : Tabel Hasil Uji Asumsi Normalitas Berdasarkan hasil Uji Normalitas menggunakan uji statistik non- parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Diketahui nilai signifikansi 0,996. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 20 Normal Parameters a,b Mean 0E-7 Std. Deviation 6,85631570 Most Extreme Differences Absolute ,092 Positive ,092 Negative -,068 Kolmogorov-Smirnov Z ,411 Asymp. Sig. (2-tailed) ,996 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
  • 7. eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: 942-956 948 Hasil uji ini menunjukan nilai signifikan diatas 0,05 maka data residual terdistribusi dengan normal. b. Uji Multikolinieritas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Gejala multikoliniearitas terdeteksi apabila nilai VIF > 10. Sebaliknya jika nilai VIF < 10 maka tidak ditemukan korelasi diantara variabel independen. Hasil uji multikolinieritas dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel Hasil Uji Multikolieritas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) 13,984 4,322 3,236 ,005 DER ,272 1,079 ,066 ,252 ,804 ,718 1,392 CR -,017 ,013 -,353 -1,343 ,197 ,718 1,392 a. Dependent Variable: ROE Sumber : Data diolah SPSS 20.0 Berdasarkan hasil uji multikoliniearitas pada tabel Hasil Uji Multikolieritas. Nilai tolerance DER (X1) 0,718 > 0,10 dan VIF 1,392 < 10, dapat diartikan tidak terjadi multikoliniearitas antara varibel DER (X1) dengan variabel CR(X2). c. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual dari satu pengamatan ke pegamatan yang lain. Jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05 maka tidak terdapat heteroskedastisitas, dan sebaliknya jika nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 maka terdapat heteroskedastisitas. Hasil uji asumsi heteroskedastisitas menggunakan Rank Spearman berikut ini : Tabel Hasil Uji Heteroskedastisitas Correlations DER CR Unstandardized Residual Spearman' s rho DER Correlation Coefficient 1,000 -,939 ** ,005 Sig. (2-tailed) . ,000 ,985 N 20 20 20 CR Correlation Coefficient -,939 ** 1,000 ,183 Sig. (2-tailed) ,000 . ,439 N 20 20 20 Unstandard ized Residual Correlation Coefficient ,005 ,183 1,000 Sig. (2-tailed) ,985 ,439 . N 20 20 20 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Sumber : Data diolah SPSS 20.0
  • 8. Pengaruh Debt to Equity Ratio dan Current Ratio Terhadap Return on Equity (Adit) 949 Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas pada tabel Hasil Uji Heteroskedastisitas, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi masing – masing variabel independent, yaitu : 1) Nilai signifikan DER(X1) adalah 0.985 > 0.05, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 2) Nilai signifikan CR(X2) adalah 0.439 > 0.05, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. d. Uji Autokorelasi Hasil uji autokorelasi dengan metode Durbin Waston Test (DW) menggunakan alat bantu software SPSS 20.00 adalah sebagaimana pada Tabel Persamaan Regresi di bawah ini. Tabel Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 ,393a ,154 ,055 7,24842 1,764 a. Predictors: (Constant), CR, DER b. Dependent Variable: ROE Sumber : Data diolah SPSS 20.0 Diketahui pada tabel durbin Watson, nilai dl=1,100 dan du=1.537 Dari hasil pengolahan data pada tabel Hasil Uji Autokorelasi diketahui nilai Durbin Watson adalah 1,764. Jadi, nilai durbin Watson berada diantara du dan 4 -du atau 1,537 < 1,764 < 2.463. maka dapat disimpulkan bahwa dalam regresi liniear tersebut tidak terdapat Autokorelasi diantara kesalahan pengganggu. Uji Regresi Liniear Berganda a. Persamaan Regresi Hasil pengolahan data persamaan regresi dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel Persamaan Regresi Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 13,984 4,322 3,236 ,005 DER ,272 1,079 ,066 ,252 ,804 CR -,017 ,013 -,353 -1,343 ,197 a. Dependent Variable: ROE Berdasarkan hasil perhitungan di atas diperoleh persamaan regresi linier berganda dari variabel DER dan CR terhadap ROE sebagai berikut: Y = 13,984 + 0,272 X1- 0,017 X2 1) Konstan sebesar 13,984; artinya jika DER (X1) dan CR (X2) nilainya adalah 0, maka ROE (Y) nilainya adalah 13,984. 2) Koefisien regresi variabel DER (X1) sebesar 0,272, artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan DER mengalami kenaikan 1%, maka ROE (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,272.
  • 9. eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: 942-956 950 Koefisien bernilai positif, artinya terjadi hubungan positif antara DER dengan ROE, semakin naik DER maka ROE meningkat. 3) Koefisien regresi variabel CR (X2) sebesar -0.017; artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan CR mengalami kenaikan 1%, maka ROE (Y) akan mengalami penurunan sebesar 0,017. Koefisien bernilai negatif artinya terjadi hubungan negatif antara CR dengan ROE, semakin naik CR maka semakin menurun ROE. b. Koefisien Korelasi Hasil koefisien korelasi dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel Koefisien Korelasi Sumber : Data diolah SPSS 20.0 Hasil korelasi Variabel DER (X1) dengan ROE (Y) diperoleh nilai 0,254. Nilai korelasi tersebut dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r berada diantara 0.200 – 0.399. Jadi korelasi tersebut berada pada tingkat hubungan yang lemah. Hasil korelasi Variabel CR (X2) dengan ROE (Y) diperoleh nilai - 0,389. Nilai korelasi tersebut dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r, berada diantara 0.200 – 0.399. Jadi korelasi tersebut berada pada tingkat hubungan yang lemah. c. Koofisien Determinasi Hasil koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel Koefisien Determinasi Sumber : Data diolah SPSS 20.0 Correlations DER CR ROE DER Pearson Correlation 1 -,531 * ,254 Sig. (2-tailed) ,016 ,280 N 20 20 20 CR Pearson Correlation -,531 * 1 -,389 Sig. (2-tailed) ,016 ,090 N 20 20 20 ROE Pearson Correlation ,254 -,389 1 Sig. (2-tailed) ,280 ,090 N 20 20 20 *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,393 a ,154 ,055 7,24842 a. Predictors: (Constant), CR, DER
  • 10. Pengaruh Debt to Equity Ratio dan Current Ratio Terhadap Return on Equity (Adit) 951 Dari pengolahan data diperoleh nilai koefisien determinasi (R2 ) sebesar 0,154 atau 15,4% hal ini menunjukkan besarnya proporsi sumbangan variabel DER (X1) dan CR (X2) sebesar 15,4% terhadap ROE. Sedangkan sisanya sebesar 84,6% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini. d. Uji F (simultan) Hasil uji statistik simultan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel Uji Statistik F ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 162,725 2 81,363 1,549 ,241b Residual 893,172 17 52,540 Total 1055,897 19 a. Dependent Variable: ROE b. Predictors: (Constant), CR, DER Uji simultan ini menggunakan hipotesis sebagai berikut : Ha : Variabel independent DER dan CR secara bersama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependent ROE. Ho : Variabel independent DER dan CR secara bersama tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependent ROE. Dengan kaidah keputusan, jika nilai Fhitung ≥ Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika Fhitung ≤ Ftabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. Pada tabel uji statistik parsial diperoleh nilai Fhitung = 1.549, kemudian dibandingkan dengan Ftabel. Nilai Ftabel dicari dengan rumus : Ftabel = m (jumlah variabel) ; n (jumlah sampel) – m – 1 Ftabel = 2 ; 20 – 2 – 1 Ftabel = 2 ; 17 Maka ditemukan nilai Fhitung 1.549 ≤ Ftabel 3,59, artinya DER dan CR secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap ROE. e. Uji t (parsial) Hasil uji parsial ditunjukan pada tabel berikut ini : Tabel Uji Statistik Parsial Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 13,984 4,322 3,236 ,005 DER ,272 1,079 ,066 ,252 ,804 CR -,017 ,013 -,353 -1,343 ,197 a. Dependent Variable: ROE Sumber : Data diolah SPSS 20.0 Pada tingkat signifikansi ( = 0.05) dilakukan uji statistic secara parsial.uji parsial ini menggunakan hipotesis sebagai berikut:
  • 11. eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: 942-956 952 Ha : Variabel DER (X1) dan CR (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel ROE (Y). Ho : Variabel DER (X1) dan CR (X2) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel ROE (Y). Dengan kaidah keputusan jika nilai thitung ≥ ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika thitung ≤ ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. Nilai ttabel dicari dengan rumus : ttabel = /2 ; n (jumlah sampel) – m (variabel bebas) – 1 ttabel = 0.05/2 ; 20 – 2 – 1 ttabel = 0.025 ; 17, maka ttabel = 2.110 1) Analisis Variabel DER (X1) terhadap ROE (Y) Hasil uji parsial antara DER terhadap ROE diperoleh nilai thitung = 0.252, selanjutnya dibandingkan dengan nilai ttabel = 2.110. ternyata nilai thitung 0.252 ≤ 2110 ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Jadi hasil analisis ini menjelaskan bahwa DER tidak berpengaruh signifikan terhadap ROE perusahaan sub sector kabel di BEI. 2) Analisis Variabel CR (X2) terhadap ROE (Y) Hasil uji parsial antara CR terhadap ROE diperoleh nilai thitung = -1.343, selanjutnya dibandingkan dengan nilai ttabel = 2.110. ternyata nilai thitung - 1.343 ≤ 2110 ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Jadi hasil analisis ini menjelaskan bahwa CR tidak berpengaruh terhadap ROE. f. Uji Dominan Tabel Hasil uji Cross product Sumber : Data diolah SPSS 20.0 Correlations DER CR ROE DER Pearson Correlation 1 -,531* ,254 Sig. (2-tailed) ,016 ,280 Sum of Squares and Cross- products 62,804 -2860,784 65,354 Covariance 3,305 -150,568 3,440 N 20 20 20 CR Pearson Correlation -,531 * 1 -,389 Sig. (2-tailed) ,016 ,090 Sum of Squares and Cross- products -2860,784 462840,853 -8589,095 Covariance -150,568 24360,045 -452,058 N 20 20 20 ROE Pearson Correlation ,254 -,389 1 Sig. (2-tailed) ,280 ,090 Sum of Squares and Cross- products 65,354 -8589,095 1055,897 Covariance 3,440 -452,058 55,574 N 20 20 20 *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
  • 12. Pengaruh Debt to Equity Ratio dan Current Ratio Terhadap Return on Equity (Adit) 953 Hasil uji pada tabel diatas menunjukan bahwa nilai Cross product adalah DER = 65,354 dan CR = -8589,095. Untuk mengetahu variabel mana yang paling berpengaruh dominan menggunakan rumus sebagai berikut : 1) Hasil perumusan pengaruh DER terhadap ROE adalah 0,016 atau 1,6%. Artinya pengaruh DER terhadap ROE adalah sebesar 1,6%. 2) Hasil perumusan pengaruh CR terhadap ROE adalah 0.138 atau 13,8%. Artinya pengaruh CR terhadap ROE adalah sebesar 13,8%. Maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh paling dominan diantara variabel DER dan CR terhadap ROE adalah CR sebesar 13,8%. Pembahasan Hasil uji asumsi klasik terhadap model regresi yang digunakan dalam penelitian ini dapat dijelaskan bahwa tidak terdapat penyimpangan terhadap asumsi klasik karena data yang digunakan berdistribusi normal, tidak ditemukan gejala multikoliniearitas, heteroskedastisitas maupun autokorelasi diantara variabel independen. Hasil uji statistik regresi linier berganda diperoleh nilai koefisien regresi untuk setiap variabel independen terhadap variabel dependen dengan persamaan regresi Y = 13,984 + 0,272 X1- 0,017 X2 + e. dimana nilai persamaan tersebut dapat diartikan sebagai berikut : Nilai konstan  = 13,984, dapat dijelaskan bahwa jika nilai variabel independen seperti rasio DER (X1) dan CR (X2) nilainya 0, maka ROE perusahaan sub sektor kabel nilainya adalah 13,984. Nilai regresi variabel DER (X1) sebesar 0,272, dapat dijelaskan bahwa setiap kenaikan rasio DER 1%, maka ROE perusahaan sub sektor kabel akan mengalami peningkatan sebesar 0,272. Nilai regresi variabel CR (X2) sebesar -0.017; dapat dijelaskan bahwa setiap kenaikan rasio CR sebesar 1%, maka ROE perusahaan sub sektor kabel akan mengalami penurunan sebesar 0,017. Hasil korelasi Variabel DER dengan ROE diperoleh nilai 0,254. Maka setelah dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r, korelasi tersebut berada pada tingkat hubungan yang lemah. Tidak ada perbedaan dengan hasil korelasi Variabel CR dengan ROE yang diperoleh nilai - 0,389. Setelah dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r, korelasi tersebut juga berada pada tingkat hubungan yang lemah. Hasil determinan dapat dijelaskan bahwa ROE pada parusahaan sub sektor kabel di bursa efek Indonesia tidak terlalu dipengaruhi oleh rasio DER dan CR, dimana rasio – rasio ini hanya memberikan kontribusi yang minim terhadap ROE yaitu sebesar 15,4%. Hasil uji simultan dalam penelitian ini, diketahui bahwa rasio DER dan CR secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap ROE perusahaan sub
  • 13. eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: 942-956 954 sektor kabel. Hal ini dapat dijelaskan bahwa dari hasil analisis uji F nilai signifikansi yang didapat adalah sebesar 0.241, hasil ini lebih besar dari batas nilai  yaitu 0.05. Hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian Hantono (2015), bahwa secara simultan variabel-variabel independen; Current Ratio dan Debt to Equity Ratio, berpengaruh signifikan terhadap Return on Equity. Hasil uji statistik secara parsial dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Pengaruh rasio DER terhadap ROE Hasil uji koefisien DER terhadap ROE diketahui bahwa DER tidak berpengaruh signifikan terhadap ROE perusahaan sub sektor kabel di Bursa Efek Indonesia. Hasil analisis Muhamad Khalil (2014) dan Henny Yulsiati (2016) juga menyatakan bahwa DER berpengaruh negatif terhadap ROE, namun bertentangan dengan hasil penelitian Hantono (2015) yang menyatakan bahwa DER berpengaruh positif terhadap ROE. Hal tersebut dapat dijelaskan bahwa apabila nilai DER rendah menandakan struktur permodalan usaha tidak terlau memanfaatkan utang terhadap ekuitas. Semakin rendah DER menunjukan semakin kecil beban perusahaan terhadap pihak luar (kreditur). Rendahnya beban hutang yang ditanggung perusahaan dapat meningkatkan jumlah laba yang diterima perusahaan. b. Pengaruh rasio CR terhadap ROE Hasil uji koefisien CR terhadap ROE diketahui bahwa CR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROE perusahaan sub sektor kabel di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian Hantono (2015) yang menyatakan bahwa CR berpengaruh signifikan terhadap ROE. Hasil analisis ini menunjukan bahwa nilai CR tergolong rendah sehingga berpengaruh negatif terhadap ROE. Hal ini dapat dijelaskan bahwa semakin rendah CR dapat berpengaruh buruk terhadap kemampuan suatu perusahaan dalam membayar berbagai kewajiban lancarnya. Ketika perusahaan tidak mampu membayar kewajiban lancarnya maka ini akan berpengaruh negatif terhadap peningkatan laba. Hasil uji dominan dalam penelitian ini pengaruh DER terhadap ROE hanya sebesar 1,6%. Sedangkan pengaruh CR terhadap ROE adalah sebesar 13,8%. Maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh paling dominan diantara variabel DER dan CR terhadap ROE adalah variabel CR yaitu sebesar 13,8%. Penutup Hasil analisis secara parsial diketahui bahwa rasio DER tidak berpengaruh terhadap ROE perusahaan sub sektor kabel di Bursa Efek Indonesia. Hal ini menunjukan rendahnya nilai DER, dimana kecilnya beban perusahaan terhadap pihak luar (kreditur). Rendahnya beban hutang yang ditanggung perusahaan dapat meningkatkan jumlah laba yang diterima
  • 14. Pengaruh Debt to Equity Ratio dan Current Ratio Terhadap Return on Equity (Adit) 955 perusahaan. Sedangkan CR tidak berpengaruh terhadap ROE perusahaan sub sektor kabel di Bursa Efek Indonesia. Hasil analisis ini menunjukan bahwa nilai CR tergolong rendah. Hasil analisis secara simultan rasio DER dan CR secara bersama - sama tidak berpengaruh signifikan terhadap ROE perusahaan sub sektor kabel. Hal ini dapat dijelaskan bahwa dari hasil analisis uji F nilai signifikansi yang didapat adalah sebesar 0.241, hasil ini lebih besar dari batas nilai  yaitu 0.05. Hasil analisis yang paling dominan diantara variabel DER dan CR terhadap ROE adalah variabel CR yaitu sebesar 13,8%. Dibandingkan dengan variabel DER yang hanya berpengaruh 1,6%. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas penelitian dengan cara memperpanjang periode penelitian atau menambah tahun pengamatan dan juga memperbanyak jumlah sampel untuk penelitian yang akan datang. Penelitian yang akan datang juga sebaiknya menambah variabel independen yang masih berbasis pada data laporan keuangan selain yang digunakan dalam penelitian ini dengan tetap berlandaskan pada penelitian- penelitian sebelumnya. Daftar Pustaka Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Semarang: Universitas Diponegoro. ____________. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Semarang: Universitas Diponegoro. Gujarati, Damodar. 2010. Ekonometrika Dasar, Cetakan Keempat, Jakarta : Penerbit Erlangga. Hanafi, Mamduh & Halim Abdul. 2009. Analisa Laporan Keuangan, Yogyakarta : UPP AMP YKPN. Hendra S, Raharja Putra. 2011. Manajemen Keuangan dan Akutansi Untuk Eksekutif Perusahaan, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Hery. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: CAPS. Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta : Salemba Empat. Indriantoro, Nur, Bambang Supomo, 2009. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta. Irawati, Susan. 2006. Manajemen keuangan. Bandung: Pustaka. Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers. ______. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. ______. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Cetakan ke empat belas, Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.
  • 15. eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 4, 2017: 942-956 956 Kieso, Weygandt, dan Warfield. 2008. Akuntansi Intermediate. Jakarta : Erlangga. Martono dan Agus Harjito. 2008. Manajemen Keuangan. Yogyakarta : Ekonisia. Moeljadi. 2006. Manajemen Keuangan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif. Edisi Pertama, Malang : Bayu Media Publishing. Munawir. 2009. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty Offset. _______ . 2010. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty. Muslich, Muhammad. 2008. Manajemen Keuangan Modern: Analisis, Perencanaan dan Kebijaksanaan, Jakarta : Binarupa Aksara Reeve, Fess.Warren. 2008. Pengertian Perusahaan. Pengantar Akuntansi dan Bisnis (edisi 21) Riduwan. 2010. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sartono, Agus. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE. Sawir, Agnes. 2009. Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Sekaran, Uma. 2009. Metodologi penelitian untuk bisnis. Edisi 4. Buku 1. Jakarta: Salemba 4. Sudana, I. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktek. Jakarta : Erlangga. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RND. Bandung: Alfabeta. Syamsuddin, Lukman. 2009. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Rajawali Pers. Syafri, Sofyan Harahap. 2008. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. ___________________. 2010. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. ___________________. 2011. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Weston, J.F dan Copeland. 2008. Dasar–Dasar Manajemen Keuangan Jilid II. Jakarta : Erlangga. Website Bursa Efek Indonesia. www.idx.co.id