Dokumen ini membahas tiga puzzle ekonomi yang meliputi: (1) pengambilan keputusan individu di bawah ketidakpastian, (2) asal mula boom dan bust ekonomi, dan (3) psikologi pemilih dan kebijakan ekonomi. Dokumen ini juga menjelaskan bahwa individu menggunakan berbagai alat penalaran seperti hipotesis, cerita, dan teori intuitif dalam memahami hubungan kausal antar variabel ekonomi.
2. Dalam melihat ini penulis melihat tiga kategori representatif dari teka-teki ekonomi, mulai dari tingkat mikro (pengambilan
keputusan individu di bawah ketidakpastian Knightian) hingga tingkat makro (ketidakstabilan ekonomi dan keputusan
kebijakan ekonomi).
3. 01 Pertama, pengambilan keputusan di bawah ketidakpastian. Sedangkan teori
neoklasik mengasumsikan kekuatan penghitungan yang tak terbatas, teori perilaku
menganggap bahwa rasionalitas manusia terikat dengan berbagai cara. Namun,
teori neoklasik sering mengeluh bahwa teori perilaku tidak memiliki teori
irasionalitas yang koheren untuk melawan keanggunan model ekonomi tradisional.
02
Kedua, asal mula boom dan bust. Makroekonomi memiliki banyak alat teoritis
untuk memahami siklus bisnis, tetapi sangat buruk dalam memprediksi krisis
ekonomi. Shiller (2000, 2017) dan Tuckett (2011), berpendapat bahwa stabilitas
ekonomi makro didorong sebagian besar oleh apa narasi yang beredar di
masyarakat. Ini tidak dapat dipahami tanpa pemahaman tentang psikologi narasi
dalam individu dan sosiologi penyebaran informasi lintas individu.
03
Ketiga, psikologi pemilih dan kebijakan ekonomi. Asumsi bahwa orang biasa bias
tidak secara otomatis menyiratkan bahwa tindakan pemerintah korektif dapat
berbuat lebih baik, karena pejabat pemerintah sendiri adalah manusia dan
karenanya rentan terhadap insentif dan bias kognitif.
TAHAPAN TERSEBUT:
4. • Orang-orang tampaknya memiliki setidaknya tiga jenis alat penalaran
penjelasan di kepala mereka - heuristik hipotesis-inferensi, pemikiran naratif,
dan teori intuitif - melayani fungsi yang berbeda tetapi tumpang tindih.
Mereka berlaku, secara longgar, untuk berpikir tentang garpu sebab akibat,
rantai sebab akibat, dan jaring kausal.
• Pertama, garpu sebab akibat: A atau B dapat menyebabkan X; yang mana
Orang sering ingin mengetahui apa yang menyebabkan beberapa peristiwa
tertentu terjadi, karena mengetahui sebab itu memberi mereka informasi yang
relevan dengan keputusan atau membantu mereka menyimpulkan informasi
penting lainnya. Mereka menggunakan heuristik hipotesa untuk
melakukannya. Kedua, rantai sebab akibat: A menyebabkan B, yang
menyebabkan C, yang menyebabkan X; apa yang bisa menjadi A, B, dan C?
Orang-orang sering ingin menjahit rantai kausal panjang yang dapat secara
bersamaan menjelaskan peristiwa masa lalu sambil memperkirakan peristiwa
masa depan. Mereka menggunakan cerita untuk mencapai ini. Akhirnya,
jaringan kausal: A, B, C, dan D saling terkait secara kausal; apa yang
menyebabkan apa? Orang sering perlu membentuk pemahaman tentang
bagaimana sistem variabel yang kompleks saling mempengaruhi. Mereka
membangun teori intuitif untuk memahami pengaruh ini.
Ilmu Pembuatan Sense