SlideShare a Scribd company logo
1 of 145
EKONOMI
MIKRO
Devina Aulia W - 1222300145
Ivelia Nurma Tis'a L. - 1222300147
SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN ILMU
EKONOMI
 Secara harfiah, kata "ekonomi berasal dari kata yunani, oikos, yang berarti
"keluarga, rumah tangga" dan nomos yang berarti "peraturan, aturan, hukum"
secara garis besar ekonomi dapat diartikan sebagai"aturan rumah tangga" atau
"manajemen rumah tangga"
 ekonomi difungsikan sebagai ilmu terapan dalam manajemen keluarga, bisnis dan
pemerintah
 penelaahan ekonomi sudah mulai dipelajari sejak 350 sebelum masehi dipelajari
pada tingkat mendasar dan bersifat filosofis
 pada tahun 1270 dikembangkan oleh thomas equinas
 pada 1758 francois quesnay mencoba menjelaskan lebih jauh lagi
 pada 1776 muncul tokoh baru, yaitu adam smith yang berhasil mengangkat
penelaahan ekonomi menjadi suatu disiplin baru yang disebut ilmu ekonomi.
MAZHAB -MAZHAB DALAM EKONOMI
 Mazhab Merkantilisme babak panjang pertalian sederhana dalam sejarah pemikiran
ekonomi Eropa dan kebijaksanaan ekonomi nasional, yang membentang sekitar tahun
1500 sampai tahun 1800.
 Mazhab Fisokrat pada hakikatnya berlandaskan hukum alam. Sebagaimana Isaac Newton
(1643-1727) yang telah menemukan hukum dunia fisik, maka Quesnay percaya bahwa
seluruh kegiatan manusia harus dibawa ke dalam harmoni dengan hukum alam
 Mazhab Klasik mengacu kepada sekumpulan gagasan ekonomi yang bersumber dari
formulasi David Hume,terletak pada gagasan bahwa pertumbuhan ekonomi berlangsung
melalui interaksi antara akumulasi modal dan pembagian kerja.
 Mazhab Sosialisme Dalam mazhab sosialisme ini sistem pemilikan dan pelaksanaan
kolektif atas faktor-faktor produksi (khususnya barang-barang modal), biasanya dikuasai
oleh pemerintah.
 Mazhab Historis beranggapan bahwa konsep-konsep ekonomi sesungguhnya merupakan
produk perkembangan menurut sejarah kehidupan ekonomi yang khusus tumbuh di suatu
negara
 Mazhab Marjinalis memberikan analisis yang telak mengenai hubungan antara kebutuhan
dan harga dengan mengacu kepada konsep "guna marjinal". bahwa dalam hal seorang
individu, setiap tambahan suatu barang yang dilakukan secara berturut-turut akan
memperkecil nilai objektif setiap tambahan yang dimiliki oleh individu itu.
 Mazhab Institusionalis Mazhab ini datang dari Amerika Serikat tahun 1900-an dan
pengaruhnya masih kuat sampai sekarang. Contohnya adalah adanya Undang-Undang Anti-
Trust yang masih dipertahankan.
 Mazhab Neoklasik menjelaskan segala kondisi ekonomi dalam kerangka kekuatan-kekuatan
misterius invisible hand (tangan-tangan tak terlihat), maka dalam mazhab ekonomi neoklasik
mencoba memberi penjelasan lengkap dengan memfokuskan pada mekanisme-mekanisme
aktual yang menyebabkan terjadinya kondisi ekonomi tersebut .
 Mazhab Keynesian meluaskan analisis Keynes terhadap pertumbuhan ekonomi dan
pertanyaan mengenai distribusi fungsional pendapatan (functional distribution of income)
antara upah dan laba yang oleh Keynes sendiri diabaikan
 Mazhab Chicago suatu varian neoklasisme dan mengacu kepada Klasisisme Baru (New
Classicism), di mana, pertama, pasar dianggap sebagai mekanisme utama dalam
menyelesaikan berbagai masalah ekonomi, asalkan didukung kebebasan politik intelektual.
Teori ekonomi adalah suatu ilmu sosial yang membicarakan tentang
bagaimana usaha manusia untuk mencapai kemakmuran. Oleh karena itu,
tidak asing lagi bahwa ilmu ekonomi sering disebut sebagai ilmu tentang
kemakmuran.
Ilmu ekonomi timbul sebagai akibat (1) jumlah dan macam ragam
kebutuhan manusia sangat banyak dan tak terbatas, serta (2) akibat alat
pemuas kebutuhan relatif terbatas bila dibandingkan dengan kebutuhan
manusia
PENGERTIAN ILMU EKONOMI
Dengan kata lain, teori adalah penjelasan tentang mekanisme yang tersirat
dalam perilaku atau gelagat yang diamati, tidak terlihat tetapi menjadi dasar
bagi bekerjanya mekanisme itu.
Teori pada dasarnya mengandung tiga kelompok himpunan, yaitu (a)
definisi yang menyatakan secara jelas berbagai istilah yang digunakan,
(b) asumsi yang menentukan kondisi berlakunya teori, dan (c) sebuah
atau beberapa hipotesis yang merupakan dugaan tentang perilaku atau
gelagat yang diamati.
teori juga harus mampu membuat prediksi. Prediksi adalah ramalan ilmiah
yang berbentuk sebagai suatu pernyataan bersyarat, seperti kalau
pemerintah menaikkan harga beras, maka para petani akan terdorong
untuk mempertinggi produktivitas tanah mereka sehingga produksi beras
akan meningkat.
pakar ilmu ekonomi modern, Paul Samuelson, juga memberikan
beberapa pengertian dari ilmu ekonomi, yaitu:
Pengertian
2
Ilmu ekonomi adalah menanyakan barang apa
(what) yang akan
diproduksi, bagaimana (how) barang-barang ini
diproduksi, dan untuk siapa (for whom)
diproduksi.
Pengertian
1
Ilmu ekonomi adalah menganalisis setiap
gerakan dan perubahan yang terjadi dalam
keseluruhan ekonomi.
Pengertian
3
Pengertian
4
Ilmu ekonomi adalah mempelajari perdagangan di
antara berbagai
Ilmu ekonomi merupakan ilmu mengenai pilihan,
yaitu ilmu yang
mempelajari bagaimana orang memilih
menggunakan sumber daya
produksi yang langka atau terbatas.
Pengertian
5
Ilmu ekonomi merupakan suatu studi tentang uang,
suku bunga,
modal, dan kekayaan
KELANGKAAN & PROBLEM EKONOMI
Barang
Barang dibedakan secara
klasifikasinya
1. Menurut cara mendapatkannya
dibedakan menjadi barang ekonomi
, barang bebas, barangmodal,
barang setengah jadi.
2. Menurut cara penggunaannya
dibedakan menjadi barang pribadi &
barang publik.
Jasa
Layanan seseorang/ instansi/
barang yang akan memenuhi
kebutuhan masyarakat Jasa
diberikan dengan dukungan
fasilitas dan menggunakan
barang-barang yang merupakan
fasilitasnya.
1. Pengertian dasar barang dan jasa
2. Kelangkaan (scarcity) dan alternatif pilihan
 Ilmu ekonomi adalah suatu telaah mengenai individu dan masyarakat dalam
memenuhi kebutuhannya dengan menggunakan sumber daya yang terbatas
sebagai konsekuensi dan adanya kelangkaan. Kelangkaan berarti tidak
semua kebutuhan manusia dapat dipenuhi sehingga memaksa manusia
untuk membuat pilihan. Dengan melakukan pilihan, pemenuhan atas suatu
kebutuhan tertentu memiliki implikasi mengorbankan kebutuhan yang lain.
 Adanya kelangkaan memaksa kita memilih dan membuat keputusan. Pilihan di
atas dibatasi oleh kendala sumber-sumber ekonomi, juga dibatasi oleh politik,
peraturan, tradisi, dan juga oleh moral.
 masalah pokok dalam perekonomian timbul karena adanya "kelangkaan" atau
"kekurangan" (scarcity) akibat dari ketidakseimbangan antara kebutuhan
masyarakat dan faktor-faktor produksi yang tersedia dalam masyarakat.
Keinginan ini dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu keinginan yang disertai
kemampuan membeli barang maupun jasa yang diinginkan dan keinginan yang
tidak disertai oleh kemampuan untuk membeli.
Oleh karena itulah ilmu ekonomi adalah ilmu yang menyangkut manusia,
khususnya yang berhubungan dengan tindakan dan perilakunya. Di lain pihak,
ilmu ekonomi juga membahas tentang sumber daya yang pada dasarnya
disediakan oleh alam, jadi bersifat alami. Oleh karena itu, ilmu ekonomi adalah
ilmu yang membicarakan tentang alam dan membahas ketersediaan sumber
dava vane laneka,
3. Problem dalam Ilmu
Ekonomi
 Mekanisme Ekonomi yaitu permasalahan tentang pemilihan barang
dan jasa yang harus dihasilkan oleh suatu masyarakat baik kuantitas,
kualitas, maupun jenisnya bergantung pada preferensi masyarakat itu
sejalan dengan tersedianya sumber daya
 Mekanisme Perencanaan Pusat yaitu yang mengatur jalannya kegiatan
ekonomi melalui rencana yang dibuat oleh pemerintah pusat atau badan
pusat khusus
 Mekanisme Pasar yaitu berlangsungnya kegiatan ekonomi melalui
pasar, dalam artian pertemuan antara pembeli barang dan jasa
dengan penjualnya untuk melakukan transaksi
KEGIATAN
EKONOMI
 kebutuhan manusia yaitu pangkat kegiatan atau tujuan akhir
dari perekonomian
 sumber pemuas tergantung pada jumlah dan kualitas sumber-
sumber yang dimilikinya. sumber-sumber adalah alat yang
tersedia untuk menghasilkan barang-barang yang digunakan
untuk memenuhi kebutuhan
 Teknik produksi yaitu pengetahuan dan alat-alat untuk
mengubah sumber-sumber menjadi bentuk yang dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan
 Sumber daya teknologi yaitu terdiri dari alam dan manusia,
teknologi mempunyai fungsi mengembangkan sumber daya
alam maupun manusia
 Sumber daya alam, para ahli ekonomi menyebut sumber daya
sebagai masukan dalam proses produksi
 Sumber daya manusia adalah sumber daya yang berupa jasa
manusia. baik fisik maupun mental
Lingkup pembahasan Ilmu Ekonomi
Ilmu Ekonomi dibagi dalam tiga kelompok dasar yaitu:
1. Kelompok ekonomi deskriptif
mengumpulkan keterangan faktual yang relevan mengenai suatu masalah
ekonomi.
2. Kelompok teori ekonomi
dapat dipecah lagi ke dalam dua kelompok besar, yaitu kelompok teori
ekonomi mikro dan kelompok teori ekonomi makro. Tugas utamanya ialah
mencoba menerangkan secara umum perilaku sistem perekonomian.
3. Teori ekonomi terapan
menggunakan hasil-hasil pemikiran yang terkumpul dalam teori ekonomi
untuk menerangkan keterangan-keterangan yang dikumpulkan oleh ekonomi
deskriptif.
BAB II
TEORI PERMINTAAN, PENAWARAN,
DAN HARGA PASAR
Nama Kelompok :
Devina Aulia Wardani 1222300145
Ivelia Nurma Tis’a L 1222300147
2.1 HARGA SUATU BARANG DAN
JASA
• Harga adalah nilai barang dan jasa yang dinyatakan dengan jumlah
uang tertentu
• Barang dan jasa tersebut mempunyai harga bila mempunyai nilai
guna
• Barang yang langka dan semakin berguna maka barang itu semakin
mahal
• Dalam bahasa teori ekonomi, harga terbentuk adanya interaksi antara
permintaan dan penawaran
Fungsi Harga :
1. Mengadakan keseimbangan antara kebutuhan dengan alat pemuas yang diminta.
2. Dengan adanya harga manusia mau tidak mau akan membatasi kebutuhannya
sesuai dengan kemampuannya dalam membayar harga barang dan jasa tersebut.
3. Harga juga membagi alat produksi pada berbagai kemungkinan pemakaian.
4. Harga juga merupakan pembentuk pendapatan berupa upah, bunga modal, serta
pendapatan pengusaha dan pemilik sumber.
2.2. TEORI
PERMINTAAN
• Permintaan akan barang dan jasa timbul dari kebutuhan konsumen karena barang dan
jasa itu mempunyai "nilai".
• Dalam teori ekonomi, "permintaan" ialah keinginan konsumen untuk memiliki dan
menguasai barang dan jasa, dan didukung oleh kekuatan untuk membeli atau menukar
barang dan jasa tersebut.
• Dalam sistem ekonomi yang menganut sistem harga, ialah keinginan untuk membeli
yang didukung oleh uang yang cukup untuk membayar barang yang diinginkan itu.
• Sedang permintaan itu sendiri bisa didefinisikan dengan jumlah barang atau jasa yang
diminta oleh pembeli pada berbagai tingkat harga untuk periode waktu tertentu dan
dalam suatu pasar tertentu.
Faktor yang mempengaruhi suatu barang :
a. Harga barang itu sendiri.
b. Kegunaan barang tersebut.
c. Rasa dan keinginan konsumen.
d. Banyak dan sedikitnya konsumen itu sendiri.
e. Jumlah barang dan jasa yang tersedia.
f. Jumlah dan jenis barang pengganti.
g. Harga barang yang lain.
h. Tingkat penghasilan konsumen.
i. Waktu/tempat.
Teori ekonomi mempunyai arti berbagai jumlah barang yang
ditawarkan pada berbagai tingkat harga dalam periode tertentu. penawaran
dapat diartikan dengan “berbagai kuantitas barang yang akan dijual oleh di
pasar dengan berbagai kemungkinan harga, dengan asumsi keadaan lain
dianggap tetap tak berubah”
penawaran adalah hubungan antara harga dengan kuantitas untuk
setiap unit waktu yang akan dijual oleh penjual . Biasanya, kurva penawaran
naik ke arah kanan atas karena harga yang lebih tinggi akan mendorong
penjual untuk menjual lebih banyak dan dapat menarik penjual lain masuk
ke pasar
2.3. TEORI PENAWARAN
Bentuk kurva penawaran
1. Bentuk kurva penawaran yang tunduk dengan hukum penawaran
kurva penawaran memperlihatkan kuantitas maksimal dalam satu unit
waktu yang dijual oleh penjual dengan berbagai pilihan harga dipasar .
Persamaan permintaan berslope negative sedang
persamaan penawaran berslope positif. Slope positif ini
menunjukkan arah perubahan harga dan jumlah yang
ditawarkan searah dan bentuk kurva penawaran, miring
dari kiri bawah ke kanan atas
2. Bentuk kurva penawaran yang tidak tunduk kepada hukum penawaran
kurva S3 merupakan kurva penawaran untuk jangka waktu yang sangat
pendek, dimana produsen tidak dapat menambah atau tidak sempat menambah
jumlah produksinya.
kurva S1 merupakan kurva penawaran jangka Panjang dengan biaya
konstan atau constant cost long-run supply curve, sedangkan kurva S2 disebut
sebagai kurva penawaran jangka Panjang dengan biaya menurun atau decreasing
cost long-run supplu curve
Kurva penawaran itu adalah tempat yang menunjukkan maksimal yang
ditawarkan. Disini dipergunakan istilah cateris paribus, yang menganggap bahwa
factor lain tetap konstan
perubahan teknologi akan mempengaruhi kondisi biaya penjual. Pada
umumnya kurva penawaran dan factor-factor input dianggap tetap. Pajak dan
subsidi merupakan factor penting yang harus dianggap konstan
Perubahan penawaran
Faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan penawaran :
1. Berubahnya harga input variabel
2. Perubahan teknologi
3. Perubahan iklim
4. Harga komoditas lain
5. Biaya untuk memperoleh faktor produksi, dsb
harga pasar ialah suatu tingkat harga tertentu dimana penjual mau
menjual sejumlah barangnya dan konsumen mau membeli sejumlah barang
tersebut. Jadi terjadinya harga pasar merupakan hasil dari kompromi antara
penjual dan pembeli.
2.4. PENENTUAN HARGA PASAR
2.5. APLIKASI PRAKTIS KESEIMBANGAN PASAR
1. Kebijakan ceiling price yaitu kebijakan yang ditetapkan
dengan tujuan melindungi konsumen agar mendapatkan
harga yang wajar
2. Kebijakan floor price yaitu kebijakan yang ditetapkan
pemerintah diatas harga pasar yang bertujuan untuk
melindungi produsen agar mendapatkan harga yang wajar
3. Teori penyesuaian harga
4. Surplus produsen dan konsumen adalah ukuran
keuntungan yang diperoleh produsen karena mereka
beroperasi pada suatu pasar komoditi.
5. Pengalihan beban pajak
6. Kasus penetapan harga barang
a. Barang bebas (jumlahnya melimpah, tidak punya
harga)
b. Barang potensial (peralatan makan terbuat dari
emas)
Kelompok
12
Pengantar Ekonomi
Mikro
1. Devina aulia w.
1222300145
2. Ivelia nurma t. l
1222300147
Elastisitas harga permintaan adalah kepekaan jumlah
suatu produk yang akan dibeli oleh konsumen terhadap
perubahan harga dengan kurva permintaan tertentu .
Guna melihat berapa besar respons tersebut, teori
Mengukur respons/reaksi dalam teori ekonomi
disebut dengan elastisitas .
BAB
III
TEORI
ELASTISITAS
3.1 PENGERTIAN ELASTISITAS
Price Elasticity Cross Elasticity
Advertising Elasticity
Jika yang berubah pendapatan
maka ukuran responsnya maka
Income Elasticity
Jika yang berubah harga barang
itu sendiri maka ukuran
responsnya disebut elasitas
harga permintaan
Jika yang berubah harga barang
lain, mempunyai hubungan
komplemen/substitusi maka ukuran
responsnya disebut elastitas
silang
Jika yang berubah iklan dari
barang maka ukuran responsnya
Guna melihat berapa besar respons tersebut, teori ekonomi
menggunakan ukuran yang disebut Elastitas . Diantaranya yaitu:
3.2 ELASTISITAS PERMINTAAN
Konsep sifat elastisitas
permintaan
Terdapat 5 macam sifat elastisitas suatu
permintaan barang
Perfec
t
Elast
ic
Inelas
tic
Unitary
Elastic
Perfect
Inelastic
1. Jika koefisien elastisitas tak terhingga maka
elastisitasnya perfect elastic
2. Jika koefisien elastisitas > 1 maka elastisitasnya
Melihat besarnya koefisien elastisitasnya:
3.2.2 Cara mengukur tingkat
elastisitas
1. Arc elasticity (elastisitas busur)
Mengukur respons perubahan jumlah barang yang diminta karena adanya perubahan
harga
Ed = % Perubahan Qx
% Perubahan Px
Ed = OX1 – OX0 : OP1 - OPo
Oxo OPO
• Konsep elastisitas menggambarkan adanya kecilnya perubahan harga sehingga
seakan-akan tidak terjadi.
2. Point Elasticity
• Pendekatan ini menghitung tingkat elastisitas dengan waktu titik yang
terdapat pada kurva permintaan/ penawaran
a. Menghitung Tingkat Elastisitas dengan menggunakan Pendekatan
Persamaan Fungsi
Rumus : Q x P
P Q
c. Mengamati arah perubahan harga dan Total Revenue
Jika harga dinaikkan berakibat TR-nya turun maka
sifat elastisitas permintaannya adalah Elastis. Karena
akan menghasilkan nilai koefisien elastisitas > 1.
b. Dengan mengamati hubungan Elastisitas dengan Total Revenue (Total
Penerimaan)
d. Dengan melihat kurva permintaan (AR) dengan MR
 D1 sifat permintaannya disebut perfect
inelastic
 D2 sifat permintaannya disebut perfect elastis
 D3 sifat permintaannya disebut elastis
e. Melihat kecondongan kurva permintaan
 .jika nilai MR = 0, koefisien elastisitas = 1 dan permintaannya unitary elastis
 Jika nilai MR = positif, koefisien elastisitas > 1 dan permintaannya elastis
 Jika nilai MR = negatif, koefisien elastisitas < 1 dan permintaannya inelastis
Bentuk elastisitas yang ekstrim ada dua yaitu :
Jika kurva permintaan sejajar dengan sumbu Y maka besarnya tingkat elastisitas = 0
• Elastisitas sempurna
Bila kirva permintaan sejajar sumbu x maka besarnya tingkat elastisitas = ῳ. Yang
berarti beberapapun jumlah barang yang diminta harga akan tetap.
• Inelastisitas sempurna
 Macam penggunaan
Ada atau tidaknya barang subtitusi yang kualitas relatif sama dan harganya lebih
rendah . Jika ada maka permintaan akan barang tersebut elastisitas
 Faktor yang mempengaruhi tingkat elastisitas
Semakin bervariatif penggunaanya barang tersebut, maka permintaan akan barang itu
akan elastis.
 Perbandingan harga barang dengan pendapatan
konsumen
Bila harga yang diminta itu relative mengambil sebagian besar pendapatan konsumen
maka permintaan akan elastis dan sebaliknya bila permintaan tersebut relatif
mengambil sebagia kecil dari pendapatan konsumen maka permintaan akan inelastis
3.3 ELASTISITAS SILANG (Cross Elastisity)
Elastisitas permintaan silang mengukur sampai berapa jauh berbagai barang
berhubungan satu sama lain. Jika kita lihat barang X dan Y, elastisitas silang
barang X terhadap barang Y sama dengan presentasi p harga barang Y. untuk
membandingkan prosentase perubahan jumlah barang X yang dibeli dengan
prosentase perubahan harga Y dan ini dapat diformulasikan sebagai berikut :
Contoh perhitungan elastisitas
silang
Elastisitas silang permintaan sering
 Elastisitas silang barang subtitusi
Naiknya jumlah yang diminta juga mengsakibatkan jumlah yang diminta berkurang
walaupun harga tidak berubah.
 Elastisitas silang barang komplementer
Jika barang Y naik mengakibatkan naiknya
jumlah barang X yang diminta. Baranng X
dan Y adalah substitut. Tetapi jika harga
3.4 ELASTISITAS PENAWARAN
Rumus : %∆Qs
%∆Px
Suatu perubahan harga akan mengaibatkan perubahan jumlah dalam arah yang
sama bila kurva penawaran miring kearah kanan atas, jadi X dan P adalah
positif keduanya atau negatif keduanya. Oleh sebab itu, koefisien
elastisitas selalu positif.
Menentukan sifat penawaran, yaitu
dengan cara :
1. Melihat besarnya koefisien
elastisitasnya
a. Jika nilai Es tak terhingga (ῳ) disebut perfect
elastis (sangat elastis)
b. Jika nilai Es > 1 disebut elastis
c. Jika nilai Es < 1 disebut inelastic
d. Jika nilai Es = 1 disebut unitary elastis
e. Jika nilai Es = 0 disebut perfect elastis (inelastic
2. Melihat kecondongan kurva
permintaan
Jika kecondongan kurva permintaannya seperti :
a. S1 sifat penawarannya disebut perfect inelastis
b. S2 sifat penawarannya disebut inelastis
3.5 ELASTISITAS PENDAPATAN
Elastisitas yang menunjukkan tingkat kepekaan dari perubahan jumlah barang yang
diminta dengan perubahan pendapatan atau ukuran yang menyatakan kepekaan
jumlah output yang diminta karena perubahan pendapatan konsumen.
Koefisien elastisitas pendapatan:
Ei = ΔQ/ΔI • ∑I/∑Q
Ei = dQ/dI • I/Q
Ei = ΔQ/ΔI • I/Q
3.5.1 Perubahan permintaan barang Lux karena
adanya kenaikan
Barang luxury adalah barang yang
dibeli dalam jumlah lebih banyak jika
pendapatan konsumen bertambah
3.5.2 Perubahan permintaan barang interior karena adanya
kenaikan
Barang inferior adalah barang
yang dibeli dalam jumlah sedikit
atau dikurangi jika pendapatan
konsumen bertambah
C O N T O H
Kasi
Terim
BAB IV
PERILAKU KONSUMEN
W
E
L
C
O
M
E
47
Nama Kelompok :
1. Devina Aulia Wardani 1222300145
2. Ivelia Nurma Tis,a L 1222300146
Permintaan timbul karena konsumen memerlukan manfaat dan barang
yang di minta. Manfaat inilah yang dikenal dengan utilits (utility). Permintaan suatu
barang menggambarkan permintaan akan manfaat dan barang tersebut atau dengan
kata lain permintaan suatu barang merupakan derifikasi (penurunan) dan manfaat
barang yang diberikan oleh barang tersebut.
Dalam hal ini terdapat dua cara pengukuran nilai manfaat suatu barang,
yakni dengan cara kardinal (dengan menggunakan pendekatan nilai absolut) dan
secara ordinal (dengan menggunakan pendekatan nilai relatif, order, atau rangking)
BEBERAPA KONSEP BERKAITAN
DENGAN PERILAKU KONSUMEN
48
Kebutuhan manusia pada garis besarnya dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu kebutuhan pokok dan kebutuhan sekunder. Kebutuhan poko terdiri dari
makanan,pakaian, dll. Sedangkan diluar kebutuhan pokok termasuk kebutuhan sekunder. Untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan ini
diperlukan barang dan jasa. Kemampuan barang dan jasa dalam memenuhi ebutuhan manusia disebut “nilai”
Nilai barang dapat dibedakan menjadi :
a. Nilai penggunaan objektif ialah kesanggupan suatu barang dan jasa untuk memenuhi keperluaan manusia
b. Nilai penggunaan subjektif yaitu arti yang diberikan oleh seseorang epada suatu barang tertentu umtuk memuaskan kebutuhannya. Nilai
subjektif ini memiliki skor yang berlainan pada setiap individu dalam menilai suatu barang, ha ini tergantung tempat, waktu dan jumlah barang
tersebut yang dimilikinya (kelangkaan)
Pada zaman modern ini, barang dan jasa mempuyai nilai kegunaan untuk pemenuhan kebutuhan juga mempunyai nilai pertukaran, yaitu kemampuan
barang dan jasa tersebut untuk ditukarkan dengan barang dan jasa lainnya
Nilai pertukaran dapat dibagi menjadi :
a. Objektif : kemampuan barang dan jasa itu sendiri untuk ditukarkan dengan barang dan jasa lain
b. Subjektif : arti yang diberikan oleh seseorang kepada suatu barang dan jasa bertalian dengan kegunaan barang tersebut dengan dirinya
NILAI BARANG
49
Pada hakikatnya kepuasan manusia tidaklah terbatas untuk memenuhi semua kebutuhan manusia. Oleh karena itu, hendaknya
manusia dapat berpikir rasional dalam menentukan kebutuhan sehingga keseimbangan anatara kebutuhan dan alat pemuasnya
mendekati keseimbangan. Banyak pendapat ahli ekonomi, terutama ahli ekonomi yang termasuk aliran klasik membicarakan
tentang kebutuhan dan pemuasannya. Diantaranya adalah Gossen yang dikenal dengan Hukukum Gossen yaitu :
 Hukum Gossen I : Jika pemuasan kebutuhan dijalankan terus-menerus, maka kenikmatannya akan terus-menerus berkurang
sampai akhirnya datang kekenyangan (kejenuhan)
 Hukum Gossen II : Tiap-tiap manusia akan berusaha memenuhi berbagai kebutuhannya supaya semua
kebutuhannya tersebut dipuaskan dengan seimbang. Berdasarkan penda ini timbulah berbagai teori guna dan
kepuasan (marginal unity)
PEMENUHAN KEPUASAN
50
Salah satu tujuan pokok teori ekonomi mikro adalah usaha utuk
menjelaskan perilaku konsumen di pasar barang. Secara tradisionalperilaku konsumen
dapat dijelaskan dengan menggunakan konsep utilitas (daya guna). Dalam kearangka
tradisional ini dikenal sekelompok orang yang menganggap bahwa utilitas dapat
diukur secara absolut dengan menggunakan unit pengukuran yang disebut dengan
“util”.
Pendekatan tradisinal ini merumuskan hubungan antara jumlah daya
guna dengan barang yang dikonsumsikan dalam bentuk suatu fungsi :
U = f(X1; X2;……..Xn).
Dimana U adalah banyaknya daya guna bagi seseorang konsumen dan X2 adalah
banyaknya barang tertentu yang dikonsumsikan oleh konsumen tersebut. Jumlah daya
guna total yang diperolehnya akan naik sebagai akibat dari kegiatan tersebut.
Berbagai pendekatan perilaku konsumen dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu
pendekatan tradisional dan pendekatan modern.
PENDEKATAN TRADISIONAL UNTUK
MENGUNGKAPKAN PERILAKU KONSUMEN
51
Pendekatan tradisional terpecah menjadi dua. Pendekatan pertama berkembang menjadi teori daya
guna kardinal (cardinal utility) dan yang kedua teori daya guna ordinal (ordinal utility). Teori pertama menjelaskan
menggunakan pendekatan marginal utility dan total utility, sedangkan teori kedua menggunakan pendekatan
indifference curve. Asumsi dasar dari pendekatan cardinal yang menyatakan utility seseorang bisa diukur adalah
pendekatan yang terlalu subjektivitas. Dari kelemahan ini muncul teori yang kedua, yaitu teori daya guna ordinal.
Sebetulnya selain dua pendekatan itu masih ada pendekatan lain yang bisa mengungkapkan perilaku
konsumen, yaitu pendekatan atribute dan pendekatan Revealed Preference Hypothesis (RP). Masing-masing
pendekatan ini sangat berguna dalam menganalisis tingkah laku (perilaku) konsumen dan juga dapat dipergunakan
untuk menjelaskan permintaan konsumen perseorangan.
PEMENUHAN KEPUASAN
52
Menurut teori ini kita tidak perlu kita tidak perlu mengetahui
secara absolut besarnya daya guna bagi seorang konsumen. Utility seseorang
mengonsumsi barang dan jasa tidak bisa dinyatakan dengan bilangan
numerik, tetapi bisa diungkapkan. Dalam pendekatan utilitas cardinal,
dianggap bahwa manfaat atau kenikmatan yang diperoleh oleh seseorang
konsumen dinyatakan secara kuantitatif dan dapat diukur secara pasti
Nilai guna total berkenaan dengan jumlah seluruh kepuasan
yang diperoleh dan mengonsumsi sejumlah komoditas tertentu. Nilai guna
marginal adalah pertambahan atau pengurangan kepuasan sebagai akibat dan
pertambahan atau pengurangan penggunaan suatu unit komoditas tertentu.
Berkaitan dengan fenomena ini dalam teori nilai guna dikenal dengan
hukum diminishing marginal utility, yaitu pertambahan utilitas menurunan
karena pertambahan satu unit komoditas yang dikonsumsi. Dalam
pendekatan ini guna dapat dibedakan anatara guna total (total utility = TU)
dan guna batas atau marginal utility (MU).
CARDINAL APPROACH
53
1. Guna Batas (Marginal Utility)
Guna batas ialah sumbangan kepuasan yang diberikan oleh barang
terakhir yang dimiliki oleh orang tersebut. Menurut hukum Gossen maka semakin
banyak jumlah barang yang sejenis yang dipunyai oleh seseorang maka sumbangan
kepuasan dari barang yang terakhir semakin kecil. Kepuasan maksimum yang
diberikan oleh sejumlah barang tersebut akan menjadi maksimum bila barang terakhir
yang dimilikinya tidak memberikan tambahan kepuasan lagi.
2. Guna Total (Total Utility)
Guna Total ialah tingkat kepuasan yang diperoleh karena
mengonsumsi berbagai jumlah barang. Guna total ini akan semakin besar jika barang
yang dikonsumsi semakin banyak sampai pada tingkat tertentu dimana guna total ini
akan mencapai titik maksimum, maka kepuasan konsumen tidak akan bertambah lagi
dan total gunanya akan menurun.
KONSEP GUNA BATAS DAN GUNA
TOTAL(MU DAN TU)
54
Dari data diatas kurva TU bentuknya mula-mula meningkat
namun pada titik puncaknya kurva TU itu menurun. Kurva MU bentuknya
terus menurun. MU bisa bertanda negative, kurva MU bertanda negatif
ditandai dengan bentuk kurvanya memotong sumbu horizontal bagian
bawah. Kurva TU setelah titik puncak akan cenderung menurun, tetapi
bentuk kurva TU tidak bisa memotong sumbu horizontal
55
1. Pada waktu konsumen mengonsumsi unit ketiga maka pada waktu itu kepuasan
telah mencapai titik maksimum pada unit ketujuh kepuasan total tidak bertambah.
Kalau tambahan ini terus dilakukan maka guna totalnya dapat menjadi 0 bahkan
bisa menjadi negatif.
2. Pada waktu TU maksimal (unit ke-3) maka MU-nya = 0. Marginal Utility terus
menurun. Hal ini disebabkan tambahan guna itu selalu menurun dengan adanya
unit barang yang dikonsumsikan.
1. Utility seseorang bisa diukur dengan uang
Asumsi dasar yang digunakan pada pendekatan ini adalah tingkat
kepuasan konsumen mengonsumsi barang/jasa dapat dihitung sacara numerik. Nilai
guna total berkenaan dengan jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dan
mengonsumsi sejumlah barang tertentu.nilai guna marginal adalah pertambahan atau
pengurangan kepuasan sebagai akibat dari pertambahan atau pengurangan
penggunaan satu unit barang tertentu.
Daya guna mengandung pengertian subjektif segingga sukar mengukur
util. Kesukaran ini merupakan penghambat bagi pendekatan ini dalam usaha untuk
memahami perilaku konsumen. Asumsi tentang ukuran ini harus diartikan sebagai
jumlah uang yang bersedia dibayar konsumen untuk mendapatkan satu satuan barang
lagi. Dengan demikian ukuran uang dapat digunakan untuk membahas perilaku
konsumen.
ASUMSI (ANGGAPAN) DALAM TEORI
CARDINAL
56
Sumbu absis adalah untuk skala kuantitas
barang X. Sumbu ordinat merupakan skala untuk daya
guna. Kurva U(X) menggambarkan hubungan antara
besarnya daya guna dengan banyaknya barang yang
dikonsumsi.
Dengan X3 lereng kurva U(X) adalah positif
yang berarti selalu ada pertambahan daya guna bila
konsumsi barang X bertambah. Tetapi bila jumlah X3 sudah
dilewati dan penambah jumlah barang X diteruskan, jumlah
daya guna justru akan lebih rendah dari jumlah sebelumnya.
Titik X3 mencerminkan jumlah barang X yang memberikan
tingkat daya guna maksimal atau titik kepuasan maksimal.
Teori nilai guna dikenal dengan hukum
Diminishing of Marginal Utility, yaitu
pertambahan utilitas yang menurun karena
pertambahan satu unit barang yang dikonsumsi.
Semakin banyak barang yang dikonsumsi makin
besar pula jumlah daya guna total yang diperoleh.
Akan tetapi, jumlah pertambahannya dapat
menjadi 0 dan bila pertambahan konsumsinya
diteruskan jumlahnya bahkan menjadi negatif.
2. Berlakunya Hukum Gossen
57
Konsumen bersifat rasional sehingga perilakunya harus dapat dipahami menurut logika
umum. Setiap konsumen dianggap mempunyai tujuan ideal, yaitu daya guna
maksimum. Asumsi ini dikembangkan dari konsep bahwa manusia pada hakikatnya
adalah homo economicus. Jadi, konsumen yang tidak berusaha memaksimumkan daya
guna dengan kendala pendapatan tertentu tidak dapat dijadikan objek pembahasan.
Perbedaanya adalah anatara keputusan total (total utility) dan kepuasan marjinal
(marginal utility). Semakin banyak barang X yang dikonsumsi, semakin kecil marginal
utility yang diperoleh barang X.
58
3. Konsumen Bersifat Rasional
1. Asumsi Utility Bisa Diukur adalah Pemikiran yang Keliru
Aliran ini dianggap bahwa tinggi rendahnya nilai suatu barang
tergantung dari subjek yang memberikan penilaian. Jadi, suatu barang baru
mempunyai arti bagi seorang konsumen apabila barang tersebut mempunyai daya
guna baginya. Besarnya daya guna tergantung dari konsumen yang bersangkutan.
2. Marginal Utility dari uang Tidaklah Konstan
Semakin banyak jumlah uang yang dimiliki, semakin memberikan
kepuasan yang lebih besar. Kriteria pokok dari suatu alat pengukur tersebut harus
mempunyai nilai yang tetap. Dapat terjadi kemungkinan bahwa makin kaya
seseorang semakin besar kesediaannya untuk memperoleh satu satuan daya guna
yang sama. Hal ini disebabkan oleh semakin banyak uang yang dimilikinya,
semakin rendah penilaiannya terhadap uang.
ASUMSI (ANGGAPAN) DALAM TEORI
CARDINAL
59
Untuk mencari marginal utility ini dipergunakan perhitungan sebagai berikut :
TU2 (sesudah tambahan) – TU1 (sebelum ada penambahan) = Mux
atau (Tux+1) - (Tux) = Mux
Jika total utility mencapai titik maksimal maka MU = 0, dan selanjutnya jika
total utility menurun karena pertambahan unit barang yang dikonsumsi maka
MU akan menjadi negatif (-). Turunan pertama dari fungsi TU adalah nilai x
yang bisa menghasilkan TU maksimal atau bisa juga dikatakan nilai X
turunan pertama dari MU = 0, maka TU-nya maksimal.
MAKSIMALISASI GUNA
60
1. Dolar ke-1 dari pendapatnnya akan dibelanjakannya barang X karena
barang X memberikan MU X > MU Y.
2. Dolar ke-2 dari pendapatnnya akan dibelanjakannya barang X karena
barang MU X masih lebih besar dari MU Y
3. Dolar ke-3 konsumen masih akan memberikan pada barang X karena MU
X > MU Y, yaitu MU X sebesar 30 dan MU Y sebesar 28. jadi menurut
konsumen lebih memuaskan membeli barang X dari pada barang Y
4. Dolar ke-5 dan ke-6 konsumen lebih suka membelanjakan barang Y
karena MU Y masih lebih besar dari MU X
61
Kesimpulanan : penghasilan sepuluh dolar tersebut maka konsumen akan membelanjakan pendapatannya itu
dengan empat unit barang X dan enam unit barang Y karena komposisi inilah yang memberikan guna
tertinggi bagi konsumen
 Untuk memecahkan kasus semacam ini
dapat mempergunskan formula berikut
:
MUx = MUy
Px Py …………….. (1)
62
 Kelemahan dari formula ini adalah tidak diperhatikannya berapa besar pendapatan konsumen. Untuk
mengatasi kelemahan tersebut mka dibuat formula pelengkap sebagai berikut :
X . Py + Y . Py = …………. = I (pendapatan) …………(2)
Dari tabel 4.3 diatas yang memenuhi persyaratan pertama ada 4 kombinasi yaitu :
1. Kombinasi I : 4 barang X dan 1 barang Y 3. Kombinasi III : 7 barang X dan 4 barang
Y
2. Kombinasi II : 6 barang X dan 2 barang Y 4. Kombinasi IV : 8 barang X dan 5
barang Y
Dari ke empat kombinasi tersebut yang memenuhi syarat kedua adalah kombinasi 7 barang X dan 3
barang Y (7 x $ 1 + 3 x $ 2 = $ 3)
CARA MEMPERGUNAKAN PERSAMAAN FUNGSI
63
1) Syarat pertama : MUx/Px = MUy/Py 26/1 = 40/2 = 20 …… telah memenuhi syarat pertama
2) Syarat kedua : X. Px + Y. Py = I ( income) 7 x $ 1 + 3 x $ 2 = 13 …… memenihi syarat kedua
PERUBAHAN KOMBINASI BARANG YANG DIBELI KONSUMEN
1) Efek Subtitusi : naiknya harga salah satu barang tersebut, konsumen akan mengalihkan barang yang dibeli kepada
barang pengganti yang lebih murah
2) Efek Pendapatan : kenaikan harga bagi konsumen yang pendapatannya tetap akan menyebabkan pendapatan rill
konsumen tersebut akan berkurang
 Untuk memecahkan kasus semacam ini
dapat mempergunskan formula berikut
:
MUx = MUy
Px Py …………….. (1)
64
 Kelemahan dari formula ini adalah tidak diperhatikannya berapa besar pendapatan konsumen. Untuk
mengatasi kelemahan tersebut mka dibuat formula pelengkap sebagai berikut :
X . Py + Y . Py = …………. = I (pendapatan) …………(2)
Ada tiga kelemahan pada the Cardinalist Approach, yaitu :
1. Asumsi yang digunakan dalam pendekatan cardinal ini adalah asumsi yang keliru (doubtful)
2. Asumsi yang digunakan utility dari uang yang konstan adalah tidak realistic karena jika income
seseorang meningkat maka marginal utility dari uang akan berubah.
3. Anggapan terjadinya diminishing marginal utility hanya bersifat psikologis saja.
4.4 INDEFFERENCE CURVE APPROACH
65
PROPERTY INDIFERENCE CURVE
1. Asumsi dalam Pendekatan Indiference Curve
Agar perilaku konsumen dapat dijelaskan riil, teori indifference curve memerlukan adanya beberapa anggapan (asumsi), yaitu:
 Konsumen selalu bersifat rasional (rationality).
 Nilai guna dari uang bersifat konstan (constant marginal of money).
 Utility dinyatakan secara ordinal.
 Berlakunya hukum tambahan yang semakin lama semakin berkurang (diminishing marginal utility).
 The total utility dari konsumen tergantung dari beberapa komoditi.
 Konsistensi dan transititas pilihan.
Jika konsumen membeli barang karena mengharap memperoleh manfaat atau nilai guna (utility), tentu saja
secara rasional konsumen berharap memperoleh utilitas yang optimal. Secara rasional utility juga akan meningkat jika
jumlah komoditi yang dikonsumsi meningkat. Konsumen akan bertindak secara rasional, yaitu dengan jumlah uang yang
dimiliki ingin mendapatkan utilitas yang maksimum. .
Cara kedua, yaitu menggunakan metode ordinal, tingkat utilitas diukur melalui order atau rangking tetapi
tidak disebutkan nilai gunanya secara pasti. Dalam hal ini mengonsumsi empat komoditas pada umumnya lebih
memuaskan daripada mengonsumsi satu komoditas, tetapi berapa nilai kepuasannya tidak dapat diketahui secara pasti.
2. Kurva IC Menunjukkan Berlakunya Hukum Diminishing Marginal Rate of Substitution
Berubahnya kombinasi dari A ke B menunjukkan jika konsumen menghendaki barang X lebih banyak maka
ia harus bersedia mengurangi barang Y dengan jumlah tertentu. Inilah yang disebut dengan Marginal Rate of Substitution
Lebih lanjut jika perubahan itu mula-mula dari titik A ke B dan berlanjut ke titik C.
66
Gambar 4.4 Kurva IC
67
3. Sifat-sifat Indifference
Curve
a. Berlakunya hukum diminishing rate of return, yaitu jika kita menambah jumlah barang X, maka jumlah barang Y
yang ada akan dikurangi. Sebaliknya bila barang Y yang ditambah maka barang X yang akan dikurangi.
Pengurangan itu semakin lama semakin berkurang.
b. Cembung terhadap titik 0 atau origin.
c. Dua IC tidak akan saling berpotongan.
4. Jika Terjadi Kumpulan Kurva IC, Kurva IC yang Semakin Jauh dari Titik Origin, Utilitasnya
Semakin Besar
kombinasi X dan Y pada indeference curve (IC) akan berubah
dengan adanya penambahan jumlah barang X dan Y menjadi kurva IC1 dan
IC2 ini tidak akan saling memotong karena kombinasi-kombinasi yang ada
pada IC yang berbeda. Kombinasi di titik B menunjukkan tingkat utilitas
konsumen lebih tinggi. Hal ini bisa juga dikatakan semakin jauh dari titik 0
menunjukkan IC yang memberikan utilitas lebih tinggi.
Gambar 4.6 IC yang lebih jauh dari origin memberikan kepuasan lebih tinggi
5. Pada Dua IC Tidak Saling Berpotongan
Kombinasi di titik A memberikan utilitas sama dengan kombinasi di
titik C. Kombinasi di titik A memberikan utilitas sama dengan kombinasi di titik C.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kombinasi di titik B sama dengan kombinasi
yang ada di titik C. Dalam kenyataannya, kombinasi yang ada di titik B tidak akan
sama dengan titik C.
1. Berubahnya salah satu dari harga barang
Jika harga barang X naik, maka garis anggaran (budget line) dan
indifference curve-nya bergeser ke kiri. Jika harga barang X turun maka garis
anggaran dan indifference curve akan bergeser ke kanan. Bila titik singgung antara
garis anggaran (budget line) dengan indifference curve yang baru dan yang lama
dihubungkan maka garis penghubung itu disebut price cunsumtion curve (PCC).
PERUBAHAN UTILITAS KONSUMEN
68
2. Berubahnya pendapatan konsumen
Bilamana pendapatan konsumen turun maka kedua curva di atas akan bergeser ke kanan dan sejajar pula. Bila titik
singgung antara kurva anggaran (budget line) dan indefference yang lama dan yang baru dihubungkan, maka garis yang
menghubungkan kedua titik itu disebut Income Counsumption Curve (ICC).
3. Perubahan Harga pada Barang Normal dan Inferior
 Jika terjadi perubahan harga, misalkan barang X harga lebih murah maka konsumen
akan membeli barang X akan dibeli dalam jumlah lebih banyak. Konsumen akan
membeli barang dengan jumlah yang lebih banyak jika harga substitusi (substitution
effect). Efek substitusi dari gambar di atas diperlihatkan berubahnya kombinasi barang
X dan Y yang dikonsumsi konsumen dari titik E1 ke E3 atau sebesar X1-X2.barang itu
turun (lebih murah).
5. Perubahan harga pada inferior
DERIVIASI KURVA PERMINTAAN DARI KURVA PCC
69
Dampak perubahan harga pada barang inferior. Perubahan
kombinasi dari E1 ke E3 adalah price efect (efek harga) sebesar X1-X3,
perubahan dari kombinasi E3 ke E2 adalah income effect atau sebesar E3 ke E2
sebesar X3-X2.
Perubahan harga akan mengubah jumlah barang Y tetap, maka
BL. Akan berubah dari BL ke BL1 ke BL2 karena perubahan Hubungan tersebut
tidak lain hanyalah kurva permintaan. Jadi kurva permintaan adalah
keseimbangan konsumen (keinginan optimal konsumen untuk membeli suatu
barang pada satu kendala tertentu)
PENGGAMBARAN KURVA ENGEL DARI KURVA ICC
Permintaan akan bergeser ke kiri atau ke kanan (the demand curve) tergantung apakah tingkat
pendapatan naik atau turun. Fenomena itu dapat diterangkan sebagai berikut: Naiknya tingkat pendapatan akan
menggeser BL secara paralel dari BL ke BL1 ke BL2. Bila titik-titik D, E, F dapat dihubungkan menjadi 1 garis,
hasil yang diperoleh dikenal sebagai Income Consumption Curve (ICC) menunjukkan keseimbangan konsumen
karena perubahan tingkat pendapatan selama tingkat harga tetap.
70
BENTUK INDIFFERENCE CURVE
Bentuk kurva Indiference Curve adalah nonlinier
turun dari kiri atas ke kanan bawah dan cembung
terhadap titik nol.ini menggambarkan berlakunya
hukum diminishing marginal utility. ada beberapa
bentuk curve indifference yang lain, seperti
KRITIK DAN APLIKASI INDIFFERENCE CURVE
1. Kritik
 Kritik terhadap pendekatan indifference curve. Bentuk kurva IC yang konveks untuk individu
tidaklah mudah. A
 Substitusi barang Y terhadap barang X yang diakibatkan adanya kenaikan harga barang X tidak
otomatis terjadi karena adanya faktor-faktor lain yang membuat konsumen tetap pada barang X
atau meninggalkan barang X.
 IC approach tidak dapat digunakan untuk menganalisis effect advertising, past behavior of stock.
2. Aplikasi menghitung utilitas konsumen dengan fungsi
71
BAB V
DEFINISI
 Produksi adalah kegiatan mengubah input menjadi output
 Produksi menunjuk pada jumlah input yang dipakai dan jumlah fisik output yang dihasilkan.
Sedangkan Biaya Produksi menunjuk pada biaya perolehan input tersebut(nilai uangnya).
 Biaya adalah beban yang harus dibayar produsen untuk menghasilkan suatu barang sampai barang
tersebut dikonsumsi oleh konsumen.
?????
PERIODE WAKTU PEMBEBANAN BIAYA
Dalam analisis proses produksi terdapat
jangka waktu yang dinamakan jangka waktu
pendek dan jangka waktu panjang, dimana
ukuran jangka waktu industri satu dengan
industri lainnya tidak sama.
Suatu jangka waktu proses produksi
tertentu di mana hanya ada satu
faktor produksi yang tidak dapat
ditambah atau dikurangi jumlahnya
oleh produsen berapapun output
yang dihasilkan. Sedangkan faktor
produksi lain berubah-ubah.
Jangka Panjang Jangka Pendek
Keadaan proses produksi di mana
semua faktor produksi bersifat
variabel. Artinya jumlahnya dapat
diubah-ubah sehingga produsen
memiliki kesempatan untuk
mendapatkan kombinasi faktor
produksi yang paling efisien.
● Merupakan perkiraan jumlah pendapatan yang
seharusnya diperoleh apabila sumber daya yang
digunakan tersebut digunakan dalam usaha terbaik
lainnya.
● Ongkos implisit adalah ongkos produksi yang berasal
dari penggunaan factor-factor produksi yang dimiliki
sediri oleh produsen.
Biaya Implist ? Biaya Alternatif ?
• Alternative Cost Principle adalah biaya produksi untuk
suatu output sebagai nilai yang harus dikorbankan dan
alternatif produksi yang menggunakan input di mana input
tersebut digunakan untuk memproduksi output tertentu.
• Biaya alternatif untuk menghasilkan satu unit barang X
sama dengan jumlah barang Y yang harus dikorbankan
untuk menghasilkan barang X.
Biaya Eksplisit ? Biaya Lainnya ?
● Merupakan biaya yang nyata diderita/yang umum
dibebankan pada produksi.
● Biaya produksi eksplisit adalah biaya produksi yang
harus dikeluarkan untuk faktor-faktor produksi yang
harus dibeli dari pihak luar.
● Biaya eksternal adalah biaya kerugian yang diderita
oleh pihak lain sebagai akibat dari kegiatan usaha
perusahaan.
● Konsep biaya sosial merupakan keseluruhan biaya
yang menjadi beban perusahaan maupun yang diderita
masyarakat dalam menghasilkan produksi tertentu.
Teori biaya Tradisional dan Modern
● Teori Biaya Tradisional adalah teori biaya yang sampai sekarang dianut
secara luas, yaitu teori dengan kurva biaya total, biaya variabel, dan biaya
marginal yang berbentuk U.
● Teori Biaya Modern adalah dimana perusahaan memelihara kapasitas
cadangan (strategi perusahaan dalam menghadapi gangguan), sehingga
dalam jangka pendek kurva biaya rata-rata bervariabel berbentuk seperti
cawan. Untuk jangka Panjang, kurva biaya rata-rata berbentuk huruf L.
Analisis Biaya Produk
Menggunakan pendekatan secara Total Cost dan dibagi dalam dua unsur
cost, yaitu ;
1. Biaya Tetap / Fixed Cost (FC)
Biaya yang harus dikeluarkan dan tidak bergantung dengan
jumlah produksi.
2. Biaya Variabel / Variable Cost (VC)
Biaya yang harus dikeluarkan dan bergantung pada besar
kecilnya jumlah produk yang dihasilkan.
Jangka Pendek
TC = TFC + TVC
TFC = TC – TVC
TVC = TC - TFC
Analisis Biaya Produk
Ciri – ciri :
1. Fixed Cost secara total adalah tetap, tetapi
biaya per satuan adalah variabel. Semakin
besar produk yang dihasilkan maka biaya
tetap per satuan akan menurun, tetapi
tidak akan menjadi 0.
2. Biaya Variabel secara total adalah variabel,
tetapi biaya variabel per satuan dalam
jangka pendek adalah konstan.
Jangka Pendek
Analisis Biaya Produk
1. Biaya Tetap Rata-Rata / Average Fixed Cost (AFC)
Semakin besar produk yang dihasilkan maka AFC-nya semakin kecil
tetapi tidak akan 0.
2. Biaya Variabel Rata-Rata / Average Variable Cost (AVC)
AVC jangka pendek besarnya adalah konstan, sedangkan AVC
jangka panjang bersifat: mula-mula AVC turun kemudian pada
jumlah produksi tertentu AVC akan naik. Bentuk Grafik AVC seperti
U.
3. Biaya Rata-Rata / Average Cost (AC)
4. Marginal Cost (MC)
Jangka Panjang
AFC = TFC/Q
AVC = TVC/Q
AC =
𝐓𝐂
𝐐
MC =
𝐓𝐂𝟐− 𝐓𝐂𝟏
𝐐𝟐 − 𝐐𝟏
Grafik
This is where you section ends. Duplicate this set of slides as many times you need to go over all your sections.
KURVA BIAYA RATA-RATA DAN BIAYA MARGINAL
JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG
• Saat produksi lebih kecil dari X, maka biaya rata-rata jangka pendek
(SC) > biaya rata-rata jangka panjang (LC).
• Jika perusahaan menambah produksi X menjadi X1 maka biaya
produksi total meningkat. Jadi, pada jumlah produksi setinggi X
tampak bahwa SC = LC. Artinya biaya marginal jangka
pendek(SMC) < biaya marginal jangka panjang (LMC), dan
menggambarkan SMC berada dibawah LMC.
• Jika perusahaan menambah produksi dari X1 ke X2, maka kurva
SMC harus lebih tinggi dari LMC.
KURVA BIAYA RATA-RATA DAN BIAYA MARGINAL
JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG
 Skala Ekonomis adalah keadaan dimana biaya produksi rata-rata
semakin murah apabila kita menghasilkan barang dengan jumlah
yang semakin banyak.
 Skala Tidak Ekonomis adalah keadaan di mana karena terlalu
banyaknya barang yang dihasilkan kapasitas manajemen
perusahaan semakin rumit dalam mengendalikan bekerjanya
perusahaan.
 Skala Produksi Optimal adalah keadaan di mana biaya produksi
rata-rata dalam jangka Panjang mencapai titik terendah, yaitu
pada produksi sebesar 0X.
 Tingkat Produksi Optimal adalah keadaan jangka pendek di mana
biaya produksi rata-rata mencapai titik terendah.
LAC merupakan sampul dari SAC. Sampai dengan
jumlah produksi X perusahaan menghadapi skala
ekonomis, dan setelah produksi meningkat lagi
perusahaan menghadapi skala tidak ekonomis, di
mana biaya produksi rata-rata meningkat terus.
Merupakan perubahan biaya total karena perubahan satu unit
output bila perusahaan punya banyak waktu untuk
menghadapi perubahan output dengan mengubah skala
perusahaan.
Tingkat Output Optimum adalah tingkat output di mana biaya
rata-rata jangka pendek paling rendah adalah tingkat output di mana skala
pabrik tertentu paling penting dipergunakan. Pada tingkat ini, input sumber-
sumber per unit output paling rendah.
Tingkat output optimum untuk suatu skala pabrik tidak sama
dengan tingkat output di mana perusahaan mendapat laba paling besar.
HUBUNGAN LMC DENGAN SMC
• X2 adalah jumlah output tertentu. Skala perusahaan SAC menghasilkan output X3 dengan
biaya per unit lebih kecil dari skala perusahaan lain. SMC = SAC pada output X3.
• Pada X3, SAC > LAC. Sehingga pada tingkat output tersebut, STC > LTC.
• Dengan pergeseran output dari X2 ke X3 setiap output tambahan per unit waktu harus
meningkatkan STC > LTC. Jadi, antara X1 dan X2 SMC < LMC.
Artinya, jumlah SMC = LMC adalah bahwa untuk perubahan yang sangat kecil tak
menjadi soal apakah perubahan dilakukan dengan mengubah sedikit sumber-sumber variabel yang
digunakan dengan skala perusahaan tertentu. Semua sumber yang digunakan mempunyai efisiensi
yang sama pada output X2.
• Diseconomics of scale adalah batas-batas efisiensi
manajemen dalam mengawasi dan mengoordinasi sebuah
perusahaan.
• Penambahan skala produksi, economic scale menyebabkan
kurva biaya rata-rata menurun dan kemudian bila economic
scale sudah diperoleh, maka disceconomics of scale mulai
berlaku.
• Jika economics of scale untuk skala perusahaan yang besar
lebih besar dan kerugian karena diseconomics of scale,
maka kurva LAC akan miring ke kanan bawah.
• Jika diseconomics of scale > economics of scale, maka kurva
LAC akan berbelok ke kanan atas
FAKTOR
Kurva LAC Turun?
Pembagian
Kerja dan
Spesialisasi
Tenaga Kerja
Faktor Teknologi, di
mana semakin
besar
kemungkinan
untuk
menggunakan
teknologi maju
atau mesin yang
lebih besar.
DISEKONOMI
Skala ?
Alasan
TEORI BIAYA MODERN
Perbedaan utama antara teori biaya
tradisional dengan modern adalah adanya
kapasitas cadangan pada teori biaya modern.
1. Para pengusaha akan memilih skala perusahaan yang memberi kemungkinan
produksi yang efisien dan fleksibel.
2. Para pengusaha ingin memenuhi permintaan musiman atas produksinya
secara efisien.
3. Kapasitas cadangan digunakan untuk mengatasi hambatan proses produksi
karena Adanya kerusakan.
4. Para pengusaha biasanya mengharapkan peningkatan permintaan atas hasil
produksinya di masa mendatang
Perbedaan
TEORI BIAYA MODERN
kapasitas minimal sebesar QA dan maksimal QB.
Kapasitas normal perusahaan berada di antara QA dan QB.
Dalam interval QA dan QB, dua alternatif yang dapat
ditempuh ;
● 1. Membayar gaji lembur untuk tambahan jam kerja
(garis putus a”-b”)
● 2. Mengadakan tambahan peralatan yang tidak
mengganggu struktur yang telah ada (garis a-b)
Kurva AFC Kurva AVC dan MC
TEORI BIAYA MODERN
 Seperti teori biaya tradisional, pada titik
minimum, AC = MC.
 Persamaan MC dengan AVC dimulai dari
tingkat produksi QA sampai QB.
Biaya Total per Unit
AC
TEORI BIAYA MODERN
 Biaya produksi per unit turun perlahan-lahan pada skala produksi yang sangat
besar, sedangkan biaya manajemen naik secara perlahan-lahan.
 Penurunan biaya produksi relatif lebih besar atau sama dengan peningkatan
biaya manajemen. Hasilnya diperoleh kurva biaya jangka panjang yang
berbentuk L.
TEORI BIAYA MODERN
Dalam teori modern, masing-masing kurva jangka panjang
berpotongan dengan kurva biaya jangka panjang. Logika ini
bersumber dari kenyataan bahwa perusahaan pada umumnya
beroperasi pada tingkat interval kapasitas normal.
Titik minimum SAC menurut teori ini,
selamanya lebih kecil dari LAC pada titik
yang bersangkutan
THANKYOUU
PENENTUAN HARGA DALAM
PASAR PERSAINGAN
SEMPURNA
BAB VIII
8.1 Bentuk Pasar
Persaingan
Secara fisik adalah duatu tempat berkumpulnya para penjual. Pengertian
teori ekonomi adalah suatu tempat berkumpulnya pembeli dan penjual yang
bersepakat mengenai harga jumlah yang diperjualbelikan, dengan kata lain
terjadinya transaksi jual beli suatu barang
8.1 Pengertian
Pasar
Para ahli ekonomi menggolongkan pasar secara teori ekonomi mikro
menjadi empat golongan besar, yaitu :
1. Pasar persaingan sempurna
2. Pasar persaingan monopolisti
3. Pasar monopoli
4. Pasar oligopoli
8.1.2 Ciri-Ciri Pasar
Persaingan
8.2 Pasar Persaingan
Sempurna
Pasar persaingan sempurna adalah suatu pasar yang terdapat banyak penjual dan
pembeli
Harga pasar digambarkan oleh
garis lurus yang sejajar dengan
sumbu horizontal, yaitu sumbu
jumlah barang
8.2.1 Ciri- Ciri Pasar Persaingan
Murni/Sempurna
1. Jumlah Penjual dan
Pembeli Sangat Banyak
Hal ini berarti bahwa harga barang akan tetap karena masing-masing penjual
hanya merupakan bagian yang kecil dari seluruh pembeli dan penjual yang
ada di pasar
2. Barang yang
Diperjualbelikan
Homogen/Identik
Barang Homogen artinya semua jenis barang yang ditawarkan semua penjual
sama
8.2.1 Ciri- Ciri Pasar Persaingan
Murni/Sempurna
3. Penjual Bisa Keluar
Masuk di Pasar dengan Mudah
Penjual mudah keluar masuk pasar artinya baik penjual yang baru maupun
yang lama bebas untuk masuk atau meninggalkan pasar, artinya penjual bisa
memulai mengusahakan produksi atau beruualan tanpa ada suatu hambatan
4. Informasi terhadap
Pasar Sempurna
Jika ada konsumen yang mengetahui harga yang lebih murah maka konsumen
yang lain juga segera mengetahuinya. Baik penjual maupun pembeli
mempunyai pengetahuan yang lengkap. Artinya, apabila salah satu produsen
menggunakan teknologi baru, maka dengan mudah produsen yang lain
mengikutinya
Persaingan sempurna produsen tidak dapat mempengaruhi harga barang
persatuan maka kurva penerimaan total akan bersifat linier berbentuk garis
lurus mulai dari titik asal 0 karena harga adalah konstan maka besarnya p, Ar
dan Mr mempunyai nilai yang sama sehingga kurvanya berimpit menjadi
satu
8.2.2. Penentuan Jumlah
Produksi dan Harga
Kaidah menetapkan harga dan jumlah produk dengan MR = MC dengan
syarat informasi pasar untuk memperoleh nilai MC dan Mr bersifat centainty
atau bisa diperhitungkan sedang kaidah MC = Mr dikarenakan Mr adalah
turunan pertama dari fungsi TR dan MC adalah turunan pertama dari fungsi
TC
1. Penentuan Harga dalam Pasar
Persaingan Sempurna yang Memperoleh
Laba
Harga dan jumlah yang
diproduksi yang menjamin laba
maksimal adalah sebesar
P = OP1 dan Q = OQ1
2. Penentuan Harga dalam Pasar
Persaingan Sempurna yan Memperoleh
Kerugian Minimum
Harga dan jumlah yang
diproduksi yang menjamin rugi
minimal adalah sebesar
P = OP2 dan Q = OQ1
8.2.2. Penentuan Jumlah
Produksi dan Harga
3. Penentuan Harga dalam Pasar
Persaingan Sempurna yang Memperoleh
Normal Profit (Break Even Income)
Harga dan jumlah yang
diproduksi yang menjamin lambat
normal adalah sebesar
P = OP1 dan Q = OQ1
Dengan AC yang paling rendah
8.2.3 Periode Jangka Pendek dan Jangka Panjang
yang Dialami Perusahaan dalam Persaingan Sempurna
1. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam Periode Jangka
Pendek
Dalam jangka pendek perusahaan dalam perusahaan sempurna dapat
mengalami tiga hal yaitu
• mendapat laba supernormal
• mendapat laba normal
• menderita kerugian
8.2.3 Periode Jangka Pendek dan Jangka Panjang
yang Dialami Perusahaan dalam Persaingan Sempurna
Pada harga P = AVC perusahaan tidak perlu tutup usaha
karena tutup usaha dengan melanjutkan usaha kondisi
kerugiannya sama, yaitu KL. Titik ini disebut short
downpoint.
2. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam Periode Jangka
Panjang
Dalam jangka panjang perusahaan-perusahaan hanya mendapatkan normal profit
saja (impas / Break event)
Kesimpulannya bahwa dalam jangka panjang
perusahaan-perusahaan selalu hanya akan memperoleh
keuntungan normal saja dengan MR = MC = AC pada
saat AC minimum
8.2.3 Keburukan dan Kebaikan Perusahaan yang
Berada dalam Pasar Persaingan Sempurna
• Keburukan
Tidak ada inovasi dan membatasi pilihan konsumen. Antara penjual yang satu
dengan yang lain duduknya sama persis atau identik konsumen tidak bisa
memilih Karena masing-masing konsumen tidak kuasa mempengaruhi pasar.
• Kebaikan
Adanya alokasi sumber daya yang efisien dan adanya kebebasan bertindak. Jika
tidak bisa efisien, perusahaan baru siap memasuki pasar sebagai pesaing, dan hal
ini akan menyebabkan tambahan supply dan selanjutnya berakibat turunnya
harga. Mudahnya perusahaan baru memasuki pasar ini dipersyaratkan pada pasar
persaingan sempurna
Nama Kelompok :
1. Devina Aulia Wardani (1222300145)
2. Ivelia Nurma Tis’a L. (1222300147)
THANK YOU
BAB IX
Penentuan Pasar Persaingan
Monopolistik
Nama Kelompok:
1. Devina Aulia Wardani ( 1222300145)
2. Ivelia Nurma Tis’a L. (1222300147)
9.1. Bentuk Pasar Persaingan Monopolistik
• Pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan
masing-masing penjual dapat mempengaruhi harga dengan jalan diferensiasi
produk
• Terdapat dua unsur model pasar persaingan monopoli :
1. Terdapat unsur monopoli karena jenis barang tersebut memang hanya satu
macam
2. Terdapat juga unsur persaingannya karena jumlah penjual banyak
sehingga tindakan dari seorang penjual tidak mempunyai pengaruh yang
berarti terhadap penjual lainnya
• Perbedaan produk menyebabkan sebagian konsumen lebih menyukai produk
penjual tertentu dibandingkan dengan produk penjualan lain. Akibatnya kurva
permintaan yang dihadapi oleh seorang penjual agak miring sedikit ke bawah
dan menyebabkan penjual sedikit banyak dapat mengendalikan harga
produknya
• Dalam jangka pendek suatu perusahaan juga seperti pada pasar yang lain
maksudnya bahwa pada suatu saat perusahaan akan menerima keuntungan
lebih atau menerima kerugian atau hanya menerima keuntungan normal saja
9.1. Bentuk Pasar Persaingan Monopolistik
• Dalam jangka panjang terjadi dua kemungkinan penyesuaian jalan masuknya
perusahaan-perusahaan baru ke dalam industri yaitu terbuka dan satunya tertutup
Bentuk kurva delman dari perusahaan monopolistik berada di antara
perusahaan monopoli dan persaingan sempurna. Pada persaingan
sempurna bentuk kurva diamondnya horizontal atau elastis sempurna,
kurva demand dari monopoli bersifat inelastis.
9.2. Tiga Kondisi Yang Bisa Dialami Persaingan Monopolistik
1. Mendapat laba supernormal
Harga dan output yang menjamin laba maksimal dengan menggunakan
kaidah Mr = MC. Pada kaidah Mr = MC harga jual produk sebesar OP1
dan output yang dijual sebanyak OQ1 dan besarnya laba P1P2Lk
9.2. Tiga Kondisi Yang Bisa Dialami Persaingan Monopolistik
2. Mendapat laba normal
Mr = MC adalah kaidah guna menetapkan harga dan output yang
menjamin laba maksimal. Pada kaida MR = MC harga jual
produk sebesar OP1 dan output yang dijual sebanyak OQ1 dan
besarnya TC = TR, yaitu sebesar 0P1KQ1
3. Menderita kerugian
MR = MC adalah kaidah guna menetapkan harga dan output yang
menjamin kalau laba yang maksimal tetapi kalau rugi kerugian
yang minimal.
9.3. Akibat Perubahan Monopoli Terhadap Output dan Harga
1. Perubahan harga berakibat perubahan permintaan yang besar
Bentuk kurva temannya bersifat sangat elastis sehingga dengan sedikit menaikkan
harga maka output akan mengalami banyak pengurangan.
2. Efisiensi masing-masing perusahaan
Akan terdapat beberapa efisiensi masing-masing perusahaan dalam jangka panjang
bila masuknya perusahaan baru ke dalam industri yang bersangkutan bebas dan
mudah. Artinya, perusahaan tidak akan dirangsang untuk membangun skala optimum
perusahaan atau untuk menjalankan skala perusahaan yang telah dibangunnya pada
tingkat output optimum.
3. Promosi penjualan
Beberapa pemborosan iklan dari perubahan desain yang dapat terjadi dalam
persaingan monopoli. Dalam oligopoli usaha penjual yang satu memperluas pasarnya
akan mendorong pihak lain untuk melakukan usaha yang sama untuk
mempertahankan bagian pasarnya
9.3. Akibat Perubahan Monopoli Terhadap Output dan Harga
4. Jenis produk yang tersedia
Konsumen akan memperoleh berbagai merek produk tertentu yang berbagai
ragam yang dapat dipilih dalam pasar persaingan monopoli. Akan tetapi, suatu
peringatan perlu diberikan di sini ragam produk tertentu demikian banyak
sehingga membingungkan konsumen dan persoalan pemilihan dapat menjadi
lebih sulit.
KELOMPOK 12
- DEVINA AULIA ( 1222300145 )
- IVELIA NURMA TIS'A LAILI (
PENGANTAR EKONOMI
MIKRO
PASAR
MONOPOLI
BAB X
MENENTUKAN HARGA
PADA
Monopoli murni atau pure monopoly adalah suatu keadaan dimana
didalam pasar hanya ada satu penjual sehingga tidak ada
perusahaan pesaing.
ARTI MONOPOLI
Tip: Download this background and use it with
your family, friends, and colleagues if you're
playing this online.
Kindly delete the note after editing this page.
Produk yang dijual di pasar tersebut tak memiliki barang
subtitusinya. Produk yang dijual oleh sang monopoli harus
dengan mudah dibedakan dengan barang lain yang dijual dalam
perekonomian
Perubahan harga dan output produk lain yang dijual dalam
perekonomian tak memengaruhi produser lain dalam
perekonomian.
Akan tetapi meskipun mempunyai pengawasan penuh atau lebih
dari 90% atas sesuatu produk oleh satu perusahaan, monopoli
tidak sempurna kecuali kalau tidak ada barang substitusi /
monopoli murni memberikan suatu alat yang sangat berguna
untuk menganalisis persoalan penentuan harga, output, dan
alokasi sumber A+
Monopoli sebagai alat analisis sangat berguna
dipakai pada industri -industri yang
mendekati monopoli murni atau industri yang
dalam banyak hal bertindak seperti dalam
monopoli murni.
Monopoli sebagai alat analisis dan berbagai
modifikasinya sangat berguna dalam
mempelajari persaingan oligopoli dan
Pertama
Kedua
PRINSIP-
PRINSIP
MONOPOLI
1. Sebagai alat
analisis yang
sangat berguna
dipakai dalam
2. Sebagai alat analisi dan
berbagai modifikasinya
sangat berguna dalam
mempelajari persaingan
oligopoli dan persaingan
monopoli
1
2
5
3
CIRI CIRI DAN FAKTOR PENYEBAB PASAR
MONOPOLI
4
Pasar Monopili adalah Industri suatu perusahaan (barang atau
jasa yang dihasilkannya vtidak dapat dibeli ditempat lain).
Tidak memiliki Barang pengganti yang mirip (barang tersebut
satu-satunya jenis barang yang seperti itu atau close
subtitute).
Tidak Terdapat Kemungkinan Masuk Dalam Industri (tanpa sifat
ini pasar monopoli tidak akan terwujud karena tanpa adanya
halangan tersebut )
Dapat Maempengaruhi Penentuan Harga (oleh karena itu pasar
monopoli adalah satu-satunya penjual dalam pasar)
Promosi Iklan Kurang Diperlukan (oleh karena itu monopoli
adalah satu-satunya perusahaan dalam Industri).
FAKTOR FAKTOR ADANYA PASAR
MONOPOLI
1. Perusahaan monopoli memiliki sumber daya tertentu yang unik yang
tidak dimiliki perusahaan manapun.
2. Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skal ekonomi
hingga ketingkat produksi yang tinggi.
3. Monopoli ada dan berkembang melalui undang-undang, yaitu
pemerintah memberi hak monopoli kepada perusahaan
HAMBATAN BAGI PERUSAHAAN YANG AKAN
MEMASUKI PASAR
SUMMER
BEACH
VACATION
SUNSCREEN
VALENTINE'S
DAY
CUPID
LOVE
CHOCOLATES
CAR
BRAKE
STEERING WHEEL
DRIVE
BOOK
CHAPTER
READ
AUTHOR
PENGUASAAN
BARANG MENTAH
TERBATASNYA
PASAR
PEMBERIAN HAK
MONOPOLI OLEH
PEMERINTAH
HAK PATEN
1 2 3 4
Mudahnya akses bagi suatu perusahaan untuk memasuki
suatu pasar dampat berdampak dengan masuknya perusahaan-
periusahaan lainnya. Pada pasar monopoli, hal ini dapat
dicegah dengan melakukan berbagai cara sebagai berikut :
DI SITU PERUSAHAAN TERSEBUT MENGHASILKAN OUTPUT SEBESAR Q UNIT PADA TINGKAT BIAYA C BIAYA
PER UNIT DAN IA MENJUAL OUTPUT-NYA TERSEBUT PADA TINGKAT HARGA P. LABA, YAITU SAMA DENGAN
(P-C) KALI Q, DITUNJUKKAN OLEH BIDANG PPCC DAN ITU MERUPAKAN LABA MAKSIMUM.
JIKA SUATU PERUSAHAAN YANG MONOPOLISTIK MENYAMAKAN MR DENGAN MC-NYA, MAKA PADA SAAT YANG
SAMA IA MENENTUKAN PULA TINGKAT OUTPUT DAN TINGKAT HARGA PASAR UNTUK PRODUKNYA. KEPUTUSAN
INI DILUKISKAN DALAM GAMBAR DI BAWAH INI.
PENENTUAN BESARNYA HARGA DAN
OUTPUT
JIKA MR > MC, BERARTI JIKA PRODUKSI DITAMBAH, KENAIKAN PENERIMAAN
YANG DIPEROLEH AKAN LEBIH BESAR DARI KENAIKAN BIAYANYA.
Hal ini berarti bahwa seorang manajer dapat meningkatkan laba
perusahaan dengan meningkatkan produksi jika ingin meningkatkan
laba perusahaan, Kondisi laba maksimal yaitu kondisi tingkat output
Secara matematis kondisi laba maksimal pada perusahaan monopoli
dapat ditunjukkan sebagai berikut
Laba maksimal akan diperoleh jika turunan pertama darı fungsi laba
terhadap tingkat output sama dengan nol.
Harga maksimal yang masih dapat
diterima oleh konsumen untuk output Q
adalah P. Jadi kombinasi harga dan
output yang memaksimalkan laba bagi
monopoli adalah Q dan P.
Besar laba yang diperoleh monopoli
POSISI
KESEIMBANGAN
:Seorang produsen monopoli adalah satu-satunya produsen
dalam suatu pasar sehingga kurva permintaan yang dihadapinya
adalah kurva permintaan pasar
:Perbedaan antara perusahaan dalam persaingan murni dan
monopolis terlihat dalam bidang penjualan sebagai berikut :
- Sang Monopiolis akan menghadapi kurva permintaan akan
produknya.
- Lebih banyak yang dijualnya perunit oleh sebab itu harga
output yang lebih besar
sang monopolis harus
menurunkan harga. Artinya
bahwa output tentu
monopolis akan mencapai
penerimaan total maksimum.
Penjualan yang lebih besar
10.5.1 HUBUNGAN P, TR
DAN MR
LABA,RUGI DAN IMPAS BAGI
MONOPOLIS
1. monopilis yang mendapat keuntungan
Keuntungan max yang merupakan tujuan pokok
dari seorang produsen dapat dilihat dari
gambar dibawah ini, laba max (P1KLP2) dicapai
pada saat MC=MR. Laba max dicapai bila
monopolis menjual produksinya OP1 dengan
jumlah barang yang dijual sebanyak OQ. Jika
monopolis menjual dengan jumlah lebih banyak
atau lebih sedikit laba yang diterimanya
2. dalam jangka pendek
monopolis mengalami impas
Besarnya harga TR=TC. Hal
ini terjadi karena adanya
kenaikan ongkos rata-rata
sehingga besarnya AC jangka
pendek naik menjadi sama
dengan harga (P) sehingga
Besarnya TC lebih besar daripada
TR. Hal ini terjadi apabila
terjadi kenaikan ongkos rata-rata
yang terus menerus sehingga AC
jangka pendek lebih besar daripada
harga per unit (P). Dengan
demikian, dalam jangka pendek
POSISI
KESEIMBANGANKERUGI
AN DAN PENGATURAN
MONOPOLI
Dalam industri monopoli, dihalanginya perusahaan baru untuk
masuk memungkinkan diperolehnya laba jangka panjang. Bila
terdapat laba, konsumen membayar lebih mahal untuk produk
tersebut dari biaya produksinya.
1. Output yang Lebih Kecil (jika suatu industri, sedang
melakukan persaingan murni dijadikan monopoli maka monopoli
akan menaikkan harga dan memperkecil output dari sebelumnya)
3. Efisiensi Ekonomi (perusahaan monopoli biasanya tidak
menggunakan sumber-sumber pada tingkat efisiensi puncaknya.
monopoli biasanhya menggunakan sumber-sumber tetap yang tidak
digunakan).
4. Promosi Penjualan (kegiatan promosi penjualan mungkin akan
menguntungkan sang monopolis
2. Halangan bagi Perusahaan Lain yang Hendak Masuk
Pasar (dalam monopoli, dihalanginya perusahaan baru
untuk masuk memungkinkan diperolehnya laba jangka
panjang)
Pengaruran Harga
Pemerintah bisa mengawasiuntuk
mengatur harga yang dikenakan oleh
perusahaan monopoli negara, seperti
Pengaturan monopoli oleh
pemerintah
BAB XI
MENENTUKAN HARGA
PADA PASAR
OLIGOPOLI
Nama Kelompok :
Devina Aulia Wardani 1222300145
Ivelia Nurma Tis’a L. 1222300147
1st
grade
11.1. PENGERTIAN
• Bentuk lain dan pasar yang banyak ditemui dalam parktik adalah pasar oligopoli, yaitu keadaan
dimana hanya sedikit penjual sehingga tindakan seorang produsen akan mendorong produsen lain
untuk produksi
•
11.1. PENGERTIAN
• Berdasarkan kriteria CR4, struktur pasar sektor industri di Indonesia menurut Dumairy (dalam
perekonomian Indonesia) pada tahun 1997 umumnya industri di Indonesia adalah oligopoli, seperti
(1) industri makanan, minuman , dan tembakau 67% (2) industri kertas dan penerbitan 56% (3)
industri kimia 47% (4) industri minyak batu bara 55% (5) industri logam dasar 55% (6) industri
barang jadi dari logam, mesin, dan peralatannya 60% (7) industri pengolahan lainnya 60%
• Karakter pasar Oligopoli yaitu :
a. Perusahaan saling bersepakat untuk melakukan penentuan harga dan jumlah produksi
b. Perusahaan tidak saling melakukan kesepakatan
11.2. DEMAND OLIGOPOLI
Struktur pasar oligopoli bisa juga terjadi dalam industri dimana
wilayah pasar suatu perusahaan sangat kecil, misalnya industri pompa
bensin. Dalam industri ini hanya ada sedikit penjual (pompa bensin)
yang bersaing dalam suatu wilayah geografis yang kecil. Perhatikan
duopoli, sebuah bentuk khusus oligopoli, dimana ada dua perusahaan
yang menghasilkan suatu produk tertentu.
11.2.1. MODEL OLIGOPOLI
1. Model Cournot
Adalah model pasar duopoli (dua penjual) yang pertama kali diteliti oleh Augustin Cournot tahun
1938. Model ini beranggapan bahwa barang yang dihasilkan dua buah perusahaan adalah sama
dan bersifat substitut sempurna serta struktur ongkos produksi per unit sama.
Output yang dihasilkan perusaan kedua adalah 0,25 (0,5 x 0,5) dari
seluruh permintaan yang ada dipasar. Perusahaan pertama menawarkan
0,5 dari seluruh permintaan yang ada di pasar pada periode selanjutnya.
Selama perusahaan kedua dapat menawarkan 0,25 dari seluruh permintan
pasar, perusahaan pertama pada waktu berikutnya akan menghasilkan 0,5
x (1- 0,25) = 0,375 dari seluruh permintaan pasar dan kemudia perusahaan
kedua akan melakukan reaksi dengan menawarkan output setengah dari
jumlah output yang tidak dilayani oleh perusahaan pertama atau sebesar
0,5 x (1- 0,375) = 0,3125 dst.
11.2.1. MODEL OLIGOPOLI
Penurunan Kurva Reaksi secara Matematis
Misalkan kurva permintaan yang dihadapi duopoli adalah :
Q = a + bX, dan b > 0, serta Q = Q1 + Q2
Dimana : Q = jumlah output total
Q1 = jumlah output yang dihasilkan perusahaan pertama
Q2 = jumlah output yang dihasilkan perusahaan kedua
a = konstanta
b = slope / kemiringan garis permintaan
Kurva marginal revenue (MR) dari masing-masing duopoli. Apabila keadaan duopolis tidak sama
besarnya, maka perusahaan yang mempunyai ukuran atau skala usaha yang lebih besar akan
memiliki 11R yang lebih kecil.
11.2.1. MODEL OLIGOPOLI
Penurunan Kurva Reaksi secara Matematis
11.2.1. MODEL OLIGOPOLI
Penurunan Kurva Reaksi secara Matematis
Ada beberapa kelemahan dari model Cournot , yaitu :
• Asumsi dalam cournot yang mengatakan bahwa masing-masing produsen tidak memanfaatkan
pengalaman-pengalaman dalam mengantisipasi tindakan pesaing adalah tidak realistis
• Jumlah output yang dihasilkan produsen pesaing masing-masing periode dianggap konstan
• Pada model cournot tidak dijelakan sampai berapa lama proses penyesuaian untuk menuju ke
posisi keseimbangan
• Anggapan bahwa ongkos produksi besarnya nol tidaklah realistis
Model Bertand
Model Bertrand menggunakan alat analisis yang sama dengan model cournot, yaitu menggunakan
fungsi reaksi untuk reaksi untuk menentukan posisi keseimbangan yang stabil dari pasar.
11.2.1. MODEL OLIGOPOLI
Penurunan Kurva Reaksi secara Matematis
Ada beberapa kelemahan dari model Cournot , yaitu :
• Asumsi dalam cournot yang mengatakan bahwa masing-masing produsen tidak memanfaatkan
pengalaman-pengalaman dalam mengantisipasi tindakan pesaing adalah tidak realistis
• Jumlah output yang dihasilkan produsen pesaing masing-masing periode dianggap konstan
• Pada model cournot tidak dijelakan sampai berapa lama proses penyesuaian untuk menuju ke
posisi keseimbangan
• Anggapan bahwa ongkos produksi besarnya nol tidaklah realistis
Model Bertand
Model Bertrand menggunakan alat analisis yang sama dengan model cournot, yaitu menggunakan
fungsi reaksi untuk reaksi untuk menentukan posisi keseimbangan yang stabil dari pasar.
11.2.1. MODEL OLIGOPOLI
Model Chamberlin (pasar kelompok kecil)
Model chamberlin beranggapan bahwa masing-masing perusahaan tidak bebas (terikat)
terhadap pesaingnya yang ada di pasar. Setiap ada perubahan tingkat output atau tingkat harga yang
dilakukan oleh salah satu perusahaan, akan memengaruhi perusahaan pesaingnya dan pesaing itu
akan mengambil kebijakan untuk melawan tindakan tersebut
chamberlin berpendapat bahwa keseimbangan pasar dapat terjadi tanpa adanya
penggabungan (collusion) diantara perusahaan yang ada di pasar.
Model Kurva Permintaan Patah
 Terdapat industri yang dewasa dan berpengalaman dengan atau tanpa difererensi produk.
 Apabila suatu perusahaan menurunkan harga, maka perusahaan-perusahaan lainnya dalam
industri akan mengikuti menandingi penurunan harga tersebut
 Apabila perusahaan menaikkan harga, maka perusahaan-perusahaan lainnya dalam industri tidak
akan mengikutinya..
11.2.1. MODEL OLIGOPOLI
Model Stackelberg
Dalam model ini dianggap bahwa salah satu perusahaan dalam pasar oligopoli cukup kuat menjadi
leader sehingga perusahaan pesaing mengakuinya dapat berperilaku seperti halnya perusahaan yang
digambarkan oleh model cournot.
Penentuan Harga dan Output Dalam
sekarang anggap bahwa hanya ada sejumlah kecil perusahaan yang
berlokasi di pasar dan masing-masing mempunyai pangsa pasar yang
cukup besar terhadap penjualan total. oleh karena itu, jika suatu
perusahaan menurunkan harganya dan memperoleh kenaikan volume
penjualan yang cukup tinggi maka perusahaan-perusahaan lainnya akan
kehilangan sebagian besar volume usaha mereka
11.2.1. MODEL OLIGOPOLI
Penentuan Harga dan Output Dalam
pergeseran kurva permintaan tidak akan menimbulkan kesulitan yang
berarti dalam pembuatan keputusan tentang harga atau output jika
perusahaan a mengetahui secara pasti bagaimana reaksi perusahaan
saingan yang terhadap perubahan-perubahan harga
① Menghasilkan atau menjual barang standar atau barang berbeda
② kekuatan menentukan harga kadang-kadang lemah atau kuat
③ promosi masih diperlukan
11.3. MODEL PENETAPAN HARGA PASAR
OLIGOPOLI
pasar oligopoli ini mempunyai beberapa model
dalam menetapkan harga produknya diantaranya
yang paling banyak ditemui adalah
① Pasar kartel
② Pasar dengan kepemimpinan harga (proce
leadership)
salah satu tipe keadaan yang ditimbulkannya
adalah kinked demand curve atau kurva
permintaan yang patah. seorang penjual dapat
menaikkan jumlah penjualannya dengan jalan
menurunkan harganya hal ini mengakibatkan
larinya pembeli dan penjual yang lain dan datang
berbondong-bondong untuk membeli barang
tersebut
11.3.1. PASAR DENGAN KETEGARAN HARGA
11.3.1. PASAR DENGAN KETEGARAN HARGA
bentuk kurva yang tkinked itu
adalah PED2. hal ini terjadi
karena sifat reaksi seorang
produsen terhadap tindakan
produsen lain karena kurva
penerimaan marginalnya
adalah PLNMR yaitu ada
bagian yang patah atau LN
11.3.1. PASAR DENGAN KETEGARAN HARGA
mula-mula kurva sebesar
MC2. tingkat harga yang
menjamin laba maksimal
(MC=MR) adalah OP1. jika
biaya per unit turun, MC
bergeser menjadi MC1
dengan tidak merubah harga
yang menjamin labanya
maksumal
11.3.1. PASAR DENGAN KETEGARAN HARGA
harga akan berubah jika MC
memotong bagian MR yang
condong miring
11.4. PENGARUH OLIGOPOLI
TERHADAP KESEJAHTERAAN
oligopoli menimbulkan efek yang negatif dalam bentuk
① adanya keuntungan yang terlalu besar yang dinikmati
oleh para produsen oligopoli dalam jangka panjang
② adanya ketidakefisienan produksi
③ adanya eksploitasi terhadap konsumen maupun buruh
④ ketegaran harga sering dikatakan menunjang adanya
inflasi yang dapat merugikan masyarakat makro
ada tiga faktor yang memungkinkan terjadinya kerjasama
yaitu:
① dapat meningkatkan keuntungan mereka jika mereka
mengurangi tingkat persaingan antara mereka dan
bertindak seperti monopolis
② mengadakan kerjasama agar dapat mengurangi
ketidakpuasan yang ada
③ adanya kerjasama antar mereka menutup
kemungkinan masuknya produsen baru dalam industri

More Related Content

Similar to TUGAS PTE MIKRO KEL 12

Hari_Moektiwibowo_ST_MM_27022023083157_1._Pendahuluan_PIE.pdf
Hari_Moektiwibowo_ST_MM_27022023083157_1._Pendahuluan_PIE.pdfHari_Moektiwibowo_ST_MM_27022023083157_1._Pendahuluan_PIE.pdf
Hari_Moektiwibowo_ST_MM_27022023083157_1._Pendahuluan_PIE.pdf
rahmathabibi9
 
Konsep ilmu ekonomi _Aprilia Putri Nurmala _06_XE_20231205_215212_0000.pdf
Konsep ilmu ekonomi _Aprilia Putri Nurmala _06_XE_20231205_215212_0000.pdfKonsep ilmu ekonomi _Aprilia Putri Nurmala _06_XE_20231205_215212_0000.pdf
Konsep ilmu ekonomi _Aprilia Putri Nurmala _06_XE_20231205_215212_0000.pdf
slametwidodo77
 

Similar to TUGAS PTE MIKRO KEL 12 (20)

Hari_Moektiwibowo_ST_MM_27022023083157_1._Pendahuluan_PIE.pdf
Hari_Moektiwibowo_ST_MM_27022023083157_1._Pendahuluan_PIE.pdfHari_Moektiwibowo_ST_MM_27022023083157_1._Pendahuluan_PIE.pdf
Hari_Moektiwibowo_ST_MM_27022023083157_1._Pendahuluan_PIE.pdf
 
Kumpulan Teori Ekonomi Mikro Kelompok 9 .pptx
Kumpulan Teori Ekonomi Mikro Kelompok 9 .pptxKumpulan Teori Ekonomi Mikro Kelompok 9 .pptx
Kumpulan Teori Ekonomi Mikro Kelompok 9 .pptx
 
Tugas mandiri mikro ekonomi
Tugas mandiri mikro ekonomiTugas mandiri mikro ekonomi
Tugas mandiri mikro ekonomi
 
Konsep Dasar Ekonomi IPS
Konsep Dasar Ekonomi IPSKonsep Dasar Ekonomi IPS
Konsep Dasar Ekonomi IPS
 
Kumpulan Teori Pengantar Ekonomi MikroPPT
Kumpulan Teori Pengantar Ekonomi MikroPPTKumpulan Teori Pengantar Ekonomi MikroPPT
Kumpulan Teori Pengantar Ekonomi MikroPPT
 
KUMPULAN TEORI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9pptx
KUMPULAN TEORI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9pptxKUMPULAN TEORI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9pptx
KUMPULAN TEORI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 9pptx
 
Kumpulan Teori Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 1.pptx
Kumpulan Teori Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 1.pptxKumpulan Teori Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 1.pptx
Kumpulan Teori Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 1.pptx
 
Tugas Akhir Kumpulan Teori Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 1.pptx
Tugas Akhir Kumpulan Teori Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 1.pptxTugas Akhir Kumpulan Teori Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 1.pptx
Tugas Akhir Kumpulan Teori Pengantar Ekonomi Mikro Kelompok 1.pptx
 
Pengangtar ilmu ekonomi
Pengangtar ilmu ekonomiPengangtar ilmu ekonomi
Pengangtar ilmu ekonomi
 
PENGANTAR MIKRO SIGIT SARDJONO KELOMPOK 11.pptx
PENGANTAR MIKRO SIGIT SARDJONO KELOMPOK 11.pptxPENGANTAR MIKRO SIGIT SARDJONO KELOMPOK 11.pptx
PENGANTAR MIKRO SIGIT SARDJONO KELOMPOK 11.pptx
 
Materi 7
Materi 7Materi 7
Materi 7
 
Makala filsafat ekonomi abdurrahman halik
Makala filsafat ekonomi abdurrahman halikMakala filsafat ekonomi abdurrahman halik
Makala filsafat ekonomi abdurrahman halik
 
New pertemuan i
New pertemuan iNew pertemuan i
New pertemuan i
 
Pertemuan i pendahuluan
Pertemuan i pendahuluanPertemuan i pendahuluan
Pertemuan i pendahuluan
 
materi ekonomi xii.pptx
materi ekonomi xii.pptxmateri ekonomi xii.pptx
materi ekonomi xii.pptx
 
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas H KELOMPOK 3.pptx
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas H KELOMPOK 3.pptxTugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas H KELOMPOK 3.pptx
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas H KELOMPOK 3.pptx
 
Ekonomi islam edited
Ekonomi islam editedEkonomi islam edited
Ekonomi islam edited
 
Konsep ilmu ekonomi _Aprilia Putri Nurmala _06_XE_20231205_215212_0000.pdf
Konsep ilmu ekonomi _Aprilia Putri Nurmala _06_XE_20231205_215212_0000.pdfKonsep ilmu ekonomi _Aprilia Putri Nurmala _06_XE_20231205_215212_0000.pdf
Konsep ilmu ekonomi _Aprilia Putri Nurmala _06_XE_20231205_215212_0000.pdf
 
KELOMPOK 1 MIKRO PRODI AKUNTANSI TAHUN 2023.pptx
KELOMPOK 1 MIKRO PRODI AKUNTANSI TAHUN 2023.pptxKELOMPOK 1 MIKRO PRODI AKUNTANSI TAHUN 2023.pptx
KELOMPOK 1 MIKRO PRODI AKUNTANSI TAHUN 2023.pptx
 
Sejarah dan Sistem Ekonomi (Perekonomian Indonesia BAB 2)
Sejarah dan Sistem Ekonomi (Perekonomian Indonesia BAB 2)Sejarah dan Sistem Ekonomi (Perekonomian Indonesia BAB 2)
Sejarah dan Sistem Ekonomi (Perekonomian Indonesia BAB 2)
 

Recently uploaded

analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
langkahgontay88
 
Klinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953 Klinik Aborsi Di Palembang
Klinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953  Klinik Aborsi Di PalembangKlinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953  Klinik Aborsi Di Palembang
Klinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953 Klinik Aborsi Di Palembang
Klinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953 Klinik Aborsi
 
Jual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
Jual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di SorongJual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
Jual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
Jual Obat Aborsi Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
 
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953
 
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang 082223109953 Cytotec Asli Serang
 
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptxSistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
monikabudiman19
 
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxSosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
gulieglue
 
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
BagaimanaCaraMenggug
 

Recently uploaded (20)

analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
 
Klinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953 Klinik Aborsi Di Palembang
Klinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953  Klinik Aborsi Di PalembangKlinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953  Klinik Aborsi Di Palembang
Klinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953 Klinik Aborsi Di Palembang
 
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdfMATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
 
Jual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
Jual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di SorongJual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
Jual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
 
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
 
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
 
Konsep Dasar One Way Anova dalam Ilmu Statistik.pptx
Konsep Dasar One Way Anova dalam Ilmu Statistik.pptxKonsep Dasar One Way Anova dalam Ilmu Statistik.pptx
Konsep Dasar One Way Anova dalam Ilmu Statistik.pptx
 
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
 
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
 
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
 
Penentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi Mikro
Penentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi MikroPenentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi Mikro
Penentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi Mikro
 
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptxSistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
 
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
 
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxSosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
 
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdfKemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
 
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
 
Nilai saat ini dalam studi kelayakan.ppt
Nilai saat ini dalam studi kelayakan.pptNilai saat ini dalam studi kelayakan.ppt
Nilai saat ini dalam studi kelayakan.ppt
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
 
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptxPEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
 
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptxAsam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
 

TUGAS PTE MIKRO KEL 12

  • 1. EKONOMI MIKRO Devina Aulia W - 1222300145 Ivelia Nurma Tis'a L. - 1222300147
  • 2. SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN ILMU EKONOMI  Secara harfiah, kata "ekonomi berasal dari kata yunani, oikos, yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan nomos yang berarti "peraturan, aturan, hukum" secara garis besar ekonomi dapat diartikan sebagai"aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga"  ekonomi difungsikan sebagai ilmu terapan dalam manajemen keluarga, bisnis dan pemerintah  penelaahan ekonomi sudah mulai dipelajari sejak 350 sebelum masehi dipelajari pada tingkat mendasar dan bersifat filosofis  pada tahun 1270 dikembangkan oleh thomas equinas  pada 1758 francois quesnay mencoba menjelaskan lebih jauh lagi  pada 1776 muncul tokoh baru, yaitu adam smith yang berhasil mengangkat penelaahan ekonomi menjadi suatu disiplin baru yang disebut ilmu ekonomi.
  • 3. MAZHAB -MAZHAB DALAM EKONOMI  Mazhab Merkantilisme babak panjang pertalian sederhana dalam sejarah pemikiran ekonomi Eropa dan kebijaksanaan ekonomi nasional, yang membentang sekitar tahun 1500 sampai tahun 1800.  Mazhab Fisokrat pada hakikatnya berlandaskan hukum alam. Sebagaimana Isaac Newton (1643-1727) yang telah menemukan hukum dunia fisik, maka Quesnay percaya bahwa seluruh kegiatan manusia harus dibawa ke dalam harmoni dengan hukum alam  Mazhab Klasik mengacu kepada sekumpulan gagasan ekonomi yang bersumber dari formulasi David Hume,terletak pada gagasan bahwa pertumbuhan ekonomi berlangsung melalui interaksi antara akumulasi modal dan pembagian kerja.  Mazhab Sosialisme Dalam mazhab sosialisme ini sistem pemilikan dan pelaksanaan kolektif atas faktor-faktor produksi (khususnya barang-barang modal), biasanya dikuasai oleh pemerintah.  Mazhab Historis beranggapan bahwa konsep-konsep ekonomi sesungguhnya merupakan produk perkembangan menurut sejarah kehidupan ekonomi yang khusus tumbuh di suatu negara
  • 4.  Mazhab Marjinalis memberikan analisis yang telak mengenai hubungan antara kebutuhan dan harga dengan mengacu kepada konsep "guna marjinal". bahwa dalam hal seorang individu, setiap tambahan suatu barang yang dilakukan secara berturut-turut akan memperkecil nilai objektif setiap tambahan yang dimiliki oleh individu itu.  Mazhab Institusionalis Mazhab ini datang dari Amerika Serikat tahun 1900-an dan pengaruhnya masih kuat sampai sekarang. Contohnya adalah adanya Undang-Undang Anti- Trust yang masih dipertahankan.  Mazhab Neoklasik menjelaskan segala kondisi ekonomi dalam kerangka kekuatan-kekuatan misterius invisible hand (tangan-tangan tak terlihat), maka dalam mazhab ekonomi neoklasik mencoba memberi penjelasan lengkap dengan memfokuskan pada mekanisme-mekanisme aktual yang menyebabkan terjadinya kondisi ekonomi tersebut .  Mazhab Keynesian meluaskan analisis Keynes terhadap pertumbuhan ekonomi dan pertanyaan mengenai distribusi fungsional pendapatan (functional distribution of income) antara upah dan laba yang oleh Keynes sendiri diabaikan  Mazhab Chicago suatu varian neoklasisme dan mengacu kepada Klasisisme Baru (New Classicism), di mana, pertama, pasar dianggap sebagai mekanisme utama dalam menyelesaikan berbagai masalah ekonomi, asalkan didukung kebebasan politik intelektual.
  • 5. Teori ekonomi adalah suatu ilmu sosial yang membicarakan tentang bagaimana usaha manusia untuk mencapai kemakmuran. Oleh karena itu, tidak asing lagi bahwa ilmu ekonomi sering disebut sebagai ilmu tentang kemakmuran. Ilmu ekonomi timbul sebagai akibat (1) jumlah dan macam ragam kebutuhan manusia sangat banyak dan tak terbatas, serta (2) akibat alat pemuas kebutuhan relatif terbatas bila dibandingkan dengan kebutuhan manusia PENGERTIAN ILMU EKONOMI Dengan kata lain, teori adalah penjelasan tentang mekanisme yang tersirat dalam perilaku atau gelagat yang diamati, tidak terlihat tetapi menjadi dasar bagi bekerjanya mekanisme itu.
  • 6. Teori pada dasarnya mengandung tiga kelompok himpunan, yaitu (a) definisi yang menyatakan secara jelas berbagai istilah yang digunakan, (b) asumsi yang menentukan kondisi berlakunya teori, dan (c) sebuah atau beberapa hipotesis yang merupakan dugaan tentang perilaku atau gelagat yang diamati. teori juga harus mampu membuat prediksi. Prediksi adalah ramalan ilmiah yang berbentuk sebagai suatu pernyataan bersyarat, seperti kalau pemerintah menaikkan harga beras, maka para petani akan terdorong untuk mempertinggi produktivitas tanah mereka sehingga produksi beras akan meningkat.
  • 7. pakar ilmu ekonomi modern, Paul Samuelson, juga memberikan beberapa pengertian dari ilmu ekonomi, yaitu: Pengertian 2 Ilmu ekonomi adalah menanyakan barang apa (what) yang akan diproduksi, bagaimana (how) barang-barang ini diproduksi, dan untuk siapa (for whom) diproduksi. Pengertian 1 Ilmu ekonomi adalah menganalisis setiap gerakan dan perubahan yang terjadi dalam keseluruhan ekonomi.
  • 8. Pengertian 3 Pengertian 4 Ilmu ekonomi adalah mempelajari perdagangan di antara berbagai Ilmu ekonomi merupakan ilmu mengenai pilihan, yaitu ilmu yang mempelajari bagaimana orang memilih menggunakan sumber daya produksi yang langka atau terbatas. Pengertian 5 Ilmu ekonomi merupakan suatu studi tentang uang, suku bunga, modal, dan kekayaan
  • 9. KELANGKAAN & PROBLEM EKONOMI Barang Barang dibedakan secara klasifikasinya 1. Menurut cara mendapatkannya dibedakan menjadi barang ekonomi , barang bebas, barangmodal, barang setengah jadi. 2. Menurut cara penggunaannya dibedakan menjadi barang pribadi & barang publik. Jasa Layanan seseorang/ instansi/ barang yang akan memenuhi kebutuhan masyarakat Jasa diberikan dengan dukungan fasilitas dan menggunakan barang-barang yang merupakan fasilitasnya. 1. Pengertian dasar barang dan jasa
  • 10. 2. Kelangkaan (scarcity) dan alternatif pilihan  Ilmu ekonomi adalah suatu telaah mengenai individu dan masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya dengan menggunakan sumber daya yang terbatas sebagai konsekuensi dan adanya kelangkaan. Kelangkaan berarti tidak semua kebutuhan manusia dapat dipenuhi sehingga memaksa manusia untuk membuat pilihan. Dengan melakukan pilihan, pemenuhan atas suatu kebutuhan tertentu memiliki implikasi mengorbankan kebutuhan yang lain.  Adanya kelangkaan memaksa kita memilih dan membuat keputusan. Pilihan di atas dibatasi oleh kendala sumber-sumber ekonomi, juga dibatasi oleh politik, peraturan, tradisi, dan juga oleh moral.  masalah pokok dalam perekonomian timbul karena adanya "kelangkaan" atau "kekurangan" (scarcity) akibat dari ketidakseimbangan antara kebutuhan masyarakat dan faktor-faktor produksi yang tersedia dalam masyarakat.
  • 11. Keinginan ini dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu keinginan yang disertai kemampuan membeli barang maupun jasa yang diinginkan dan keinginan yang tidak disertai oleh kemampuan untuk membeli. Oleh karena itulah ilmu ekonomi adalah ilmu yang menyangkut manusia, khususnya yang berhubungan dengan tindakan dan perilakunya. Di lain pihak, ilmu ekonomi juga membahas tentang sumber daya yang pada dasarnya disediakan oleh alam, jadi bersifat alami. Oleh karena itu, ilmu ekonomi adalah ilmu yang membicarakan tentang alam dan membahas ketersediaan sumber dava vane laneka,
  • 12. 3. Problem dalam Ilmu Ekonomi  Mekanisme Ekonomi yaitu permasalahan tentang pemilihan barang dan jasa yang harus dihasilkan oleh suatu masyarakat baik kuantitas, kualitas, maupun jenisnya bergantung pada preferensi masyarakat itu sejalan dengan tersedianya sumber daya  Mekanisme Perencanaan Pusat yaitu yang mengatur jalannya kegiatan ekonomi melalui rencana yang dibuat oleh pemerintah pusat atau badan pusat khusus  Mekanisme Pasar yaitu berlangsungnya kegiatan ekonomi melalui pasar, dalam artian pertemuan antara pembeli barang dan jasa dengan penjualnya untuk melakukan transaksi
  • 13. KEGIATAN EKONOMI  kebutuhan manusia yaitu pangkat kegiatan atau tujuan akhir dari perekonomian  sumber pemuas tergantung pada jumlah dan kualitas sumber- sumber yang dimilikinya. sumber-sumber adalah alat yang tersedia untuk menghasilkan barang-barang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan  Teknik produksi yaitu pengetahuan dan alat-alat untuk mengubah sumber-sumber menjadi bentuk yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan  Sumber daya teknologi yaitu terdiri dari alam dan manusia, teknologi mempunyai fungsi mengembangkan sumber daya alam maupun manusia
  • 14.  Sumber daya alam, para ahli ekonomi menyebut sumber daya sebagai masukan dalam proses produksi  Sumber daya manusia adalah sumber daya yang berupa jasa manusia. baik fisik maupun mental
  • 15. Lingkup pembahasan Ilmu Ekonomi Ilmu Ekonomi dibagi dalam tiga kelompok dasar yaitu: 1. Kelompok ekonomi deskriptif mengumpulkan keterangan faktual yang relevan mengenai suatu masalah ekonomi. 2. Kelompok teori ekonomi dapat dipecah lagi ke dalam dua kelompok besar, yaitu kelompok teori ekonomi mikro dan kelompok teori ekonomi makro. Tugas utamanya ialah mencoba menerangkan secara umum perilaku sistem perekonomian. 3. Teori ekonomi terapan menggunakan hasil-hasil pemikiran yang terkumpul dalam teori ekonomi untuk menerangkan keterangan-keterangan yang dikumpulkan oleh ekonomi deskriptif.
  • 16. BAB II TEORI PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN HARGA PASAR Nama Kelompok : Devina Aulia Wardani 1222300145 Ivelia Nurma Tis’a L 1222300147
  • 17. 2.1 HARGA SUATU BARANG DAN JASA • Harga adalah nilai barang dan jasa yang dinyatakan dengan jumlah uang tertentu • Barang dan jasa tersebut mempunyai harga bila mempunyai nilai guna • Barang yang langka dan semakin berguna maka barang itu semakin mahal • Dalam bahasa teori ekonomi, harga terbentuk adanya interaksi antara permintaan dan penawaran
  • 18. Fungsi Harga : 1. Mengadakan keseimbangan antara kebutuhan dengan alat pemuas yang diminta. 2. Dengan adanya harga manusia mau tidak mau akan membatasi kebutuhannya sesuai dengan kemampuannya dalam membayar harga barang dan jasa tersebut. 3. Harga juga membagi alat produksi pada berbagai kemungkinan pemakaian. 4. Harga juga merupakan pembentuk pendapatan berupa upah, bunga modal, serta pendapatan pengusaha dan pemilik sumber.
  • 19. 2.2. TEORI PERMINTAAN • Permintaan akan barang dan jasa timbul dari kebutuhan konsumen karena barang dan jasa itu mempunyai "nilai". • Dalam teori ekonomi, "permintaan" ialah keinginan konsumen untuk memiliki dan menguasai barang dan jasa, dan didukung oleh kekuatan untuk membeli atau menukar barang dan jasa tersebut. • Dalam sistem ekonomi yang menganut sistem harga, ialah keinginan untuk membeli yang didukung oleh uang yang cukup untuk membayar barang yang diinginkan itu. • Sedang permintaan itu sendiri bisa didefinisikan dengan jumlah barang atau jasa yang diminta oleh pembeli pada berbagai tingkat harga untuk periode waktu tertentu dan dalam suatu pasar tertentu.
  • 20. Faktor yang mempengaruhi suatu barang : a. Harga barang itu sendiri. b. Kegunaan barang tersebut. c. Rasa dan keinginan konsumen. d. Banyak dan sedikitnya konsumen itu sendiri. e. Jumlah barang dan jasa yang tersedia. f. Jumlah dan jenis barang pengganti. g. Harga barang yang lain. h. Tingkat penghasilan konsumen. i. Waktu/tempat.
  • 21.
  • 22. Teori ekonomi mempunyai arti berbagai jumlah barang yang ditawarkan pada berbagai tingkat harga dalam periode tertentu. penawaran dapat diartikan dengan “berbagai kuantitas barang yang akan dijual oleh di pasar dengan berbagai kemungkinan harga, dengan asumsi keadaan lain dianggap tetap tak berubah” penawaran adalah hubungan antara harga dengan kuantitas untuk setiap unit waktu yang akan dijual oleh penjual . Biasanya, kurva penawaran naik ke arah kanan atas karena harga yang lebih tinggi akan mendorong penjual untuk menjual lebih banyak dan dapat menarik penjual lain masuk ke pasar 2.3. TEORI PENAWARAN
  • 23. Bentuk kurva penawaran 1. Bentuk kurva penawaran yang tunduk dengan hukum penawaran kurva penawaran memperlihatkan kuantitas maksimal dalam satu unit waktu yang dijual oleh penjual dengan berbagai pilihan harga dipasar . Persamaan permintaan berslope negative sedang persamaan penawaran berslope positif. Slope positif ini menunjukkan arah perubahan harga dan jumlah yang ditawarkan searah dan bentuk kurva penawaran, miring dari kiri bawah ke kanan atas
  • 24. 2. Bentuk kurva penawaran yang tidak tunduk kepada hukum penawaran kurva S3 merupakan kurva penawaran untuk jangka waktu yang sangat pendek, dimana produsen tidak dapat menambah atau tidak sempat menambah jumlah produksinya. kurva S1 merupakan kurva penawaran jangka Panjang dengan biaya konstan atau constant cost long-run supply curve, sedangkan kurva S2 disebut sebagai kurva penawaran jangka Panjang dengan biaya menurun atau decreasing cost long-run supplu curve
  • 25. Kurva penawaran itu adalah tempat yang menunjukkan maksimal yang ditawarkan. Disini dipergunakan istilah cateris paribus, yang menganggap bahwa factor lain tetap konstan perubahan teknologi akan mempengaruhi kondisi biaya penjual. Pada umumnya kurva penawaran dan factor-factor input dianggap tetap. Pajak dan subsidi merupakan factor penting yang harus dianggap konstan Perubahan penawaran Faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan penawaran : 1. Berubahnya harga input variabel 2. Perubahan teknologi 3. Perubahan iklim 4. Harga komoditas lain 5. Biaya untuk memperoleh faktor produksi, dsb
  • 26. harga pasar ialah suatu tingkat harga tertentu dimana penjual mau menjual sejumlah barangnya dan konsumen mau membeli sejumlah barang tersebut. Jadi terjadinya harga pasar merupakan hasil dari kompromi antara penjual dan pembeli. 2.4. PENENTUAN HARGA PASAR
  • 27. 2.5. APLIKASI PRAKTIS KESEIMBANGAN PASAR 1. Kebijakan ceiling price yaitu kebijakan yang ditetapkan dengan tujuan melindungi konsumen agar mendapatkan harga yang wajar 2. Kebijakan floor price yaitu kebijakan yang ditetapkan pemerintah diatas harga pasar yang bertujuan untuk melindungi produsen agar mendapatkan harga yang wajar 3. Teori penyesuaian harga 4. Surplus produsen dan konsumen adalah ukuran keuntungan yang diperoleh produsen karena mereka beroperasi pada suatu pasar komoditi. 5. Pengalihan beban pajak 6. Kasus penetapan harga barang a. Barang bebas (jumlahnya melimpah, tidak punya harga) b. Barang potensial (peralatan makan terbuat dari emas)
  • 28. Kelompok 12 Pengantar Ekonomi Mikro 1. Devina aulia w. 1222300145 2. Ivelia nurma t. l 1222300147
  • 29. Elastisitas harga permintaan adalah kepekaan jumlah suatu produk yang akan dibeli oleh konsumen terhadap perubahan harga dengan kurva permintaan tertentu . Guna melihat berapa besar respons tersebut, teori Mengukur respons/reaksi dalam teori ekonomi disebut dengan elastisitas . BAB III TEORI ELASTISITAS 3.1 PENGERTIAN ELASTISITAS
  • 30. Price Elasticity Cross Elasticity Advertising Elasticity Jika yang berubah pendapatan maka ukuran responsnya maka Income Elasticity Jika yang berubah harga barang itu sendiri maka ukuran responsnya disebut elasitas harga permintaan Jika yang berubah harga barang lain, mempunyai hubungan komplemen/substitusi maka ukuran responsnya disebut elastitas silang Jika yang berubah iklan dari barang maka ukuran responsnya Guna melihat berapa besar respons tersebut, teori ekonomi menggunakan ukuran yang disebut Elastitas . Diantaranya yaitu:
  • 31. 3.2 ELASTISITAS PERMINTAAN Konsep sifat elastisitas permintaan Terdapat 5 macam sifat elastisitas suatu permintaan barang Perfec t Elast ic Inelas tic Unitary Elastic Perfect Inelastic 1. Jika koefisien elastisitas tak terhingga maka elastisitasnya perfect elastic 2. Jika koefisien elastisitas > 1 maka elastisitasnya Melihat besarnya koefisien elastisitasnya:
  • 32. 3.2.2 Cara mengukur tingkat elastisitas 1. Arc elasticity (elastisitas busur) Mengukur respons perubahan jumlah barang yang diminta karena adanya perubahan harga Ed = % Perubahan Qx % Perubahan Px Ed = OX1 – OX0 : OP1 - OPo Oxo OPO
  • 33. • Konsep elastisitas menggambarkan adanya kecilnya perubahan harga sehingga seakan-akan tidak terjadi. 2. Point Elasticity • Pendekatan ini menghitung tingkat elastisitas dengan waktu titik yang terdapat pada kurva permintaan/ penawaran
  • 34. a. Menghitung Tingkat Elastisitas dengan menggunakan Pendekatan Persamaan Fungsi Rumus : Q x P P Q c. Mengamati arah perubahan harga dan Total Revenue Jika harga dinaikkan berakibat TR-nya turun maka sifat elastisitas permintaannya adalah Elastis. Karena akan menghasilkan nilai koefisien elastisitas > 1. b. Dengan mengamati hubungan Elastisitas dengan Total Revenue (Total Penerimaan)
  • 35. d. Dengan melihat kurva permintaan (AR) dengan MR  D1 sifat permintaannya disebut perfect inelastic  D2 sifat permintaannya disebut perfect elastis  D3 sifat permintaannya disebut elastis e. Melihat kecondongan kurva permintaan  .jika nilai MR = 0, koefisien elastisitas = 1 dan permintaannya unitary elastis  Jika nilai MR = positif, koefisien elastisitas > 1 dan permintaannya elastis  Jika nilai MR = negatif, koefisien elastisitas < 1 dan permintaannya inelastis
  • 36. Bentuk elastisitas yang ekstrim ada dua yaitu : Jika kurva permintaan sejajar dengan sumbu Y maka besarnya tingkat elastisitas = 0 • Elastisitas sempurna Bila kirva permintaan sejajar sumbu x maka besarnya tingkat elastisitas = ῳ. Yang berarti beberapapun jumlah barang yang diminta harga akan tetap. • Inelastisitas sempurna
  • 37.  Macam penggunaan Ada atau tidaknya barang subtitusi yang kualitas relatif sama dan harganya lebih rendah . Jika ada maka permintaan akan barang tersebut elastisitas  Faktor yang mempengaruhi tingkat elastisitas Semakin bervariatif penggunaanya barang tersebut, maka permintaan akan barang itu akan elastis.  Perbandingan harga barang dengan pendapatan konsumen Bila harga yang diminta itu relative mengambil sebagian besar pendapatan konsumen maka permintaan akan elastis dan sebaliknya bila permintaan tersebut relatif mengambil sebagia kecil dari pendapatan konsumen maka permintaan akan inelastis
  • 38. 3.3 ELASTISITAS SILANG (Cross Elastisity) Elastisitas permintaan silang mengukur sampai berapa jauh berbagai barang berhubungan satu sama lain. Jika kita lihat barang X dan Y, elastisitas silang barang X terhadap barang Y sama dengan presentasi p harga barang Y. untuk membandingkan prosentase perubahan jumlah barang X yang dibeli dengan prosentase perubahan harga Y dan ini dapat diformulasikan sebagai berikut : Contoh perhitungan elastisitas silang Elastisitas silang permintaan sering
  • 39.  Elastisitas silang barang subtitusi Naiknya jumlah yang diminta juga mengsakibatkan jumlah yang diminta berkurang walaupun harga tidak berubah.  Elastisitas silang barang komplementer Jika barang Y naik mengakibatkan naiknya jumlah barang X yang diminta. Baranng X dan Y adalah substitut. Tetapi jika harga
  • 40. 3.4 ELASTISITAS PENAWARAN Rumus : %∆Qs %∆Px Suatu perubahan harga akan mengaibatkan perubahan jumlah dalam arah yang sama bila kurva penawaran miring kearah kanan atas, jadi X dan P adalah positif keduanya atau negatif keduanya. Oleh sebab itu, koefisien elastisitas selalu positif.
  • 41. Menentukan sifat penawaran, yaitu dengan cara : 1. Melihat besarnya koefisien elastisitasnya a. Jika nilai Es tak terhingga (ῳ) disebut perfect elastis (sangat elastis) b. Jika nilai Es > 1 disebut elastis c. Jika nilai Es < 1 disebut inelastic d. Jika nilai Es = 1 disebut unitary elastis e. Jika nilai Es = 0 disebut perfect elastis (inelastic 2. Melihat kecondongan kurva permintaan Jika kecondongan kurva permintaannya seperti : a. S1 sifat penawarannya disebut perfect inelastis b. S2 sifat penawarannya disebut inelastis
  • 42. 3.5 ELASTISITAS PENDAPATAN Elastisitas yang menunjukkan tingkat kepekaan dari perubahan jumlah barang yang diminta dengan perubahan pendapatan atau ukuran yang menyatakan kepekaan jumlah output yang diminta karena perubahan pendapatan konsumen. Koefisien elastisitas pendapatan: Ei = ΔQ/ΔI • ∑I/∑Q Ei = dQ/dI • I/Q Ei = ΔQ/ΔI • I/Q
  • 43. 3.5.1 Perubahan permintaan barang Lux karena adanya kenaikan Barang luxury adalah barang yang dibeli dalam jumlah lebih banyak jika pendapatan konsumen bertambah
  • 44. 3.5.2 Perubahan permintaan barang interior karena adanya kenaikan Barang inferior adalah barang yang dibeli dalam jumlah sedikit atau dikurangi jika pendapatan konsumen bertambah
  • 45. C O N T O H
  • 47. BAB IV PERILAKU KONSUMEN W E L C O M E 47 Nama Kelompok : 1. Devina Aulia Wardani 1222300145 2. Ivelia Nurma Tis,a L 1222300146
  • 48. Permintaan timbul karena konsumen memerlukan manfaat dan barang yang di minta. Manfaat inilah yang dikenal dengan utilits (utility). Permintaan suatu barang menggambarkan permintaan akan manfaat dan barang tersebut atau dengan kata lain permintaan suatu barang merupakan derifikasi (penurunan) dan manfaat barang yang diberikan oleh barang tersebut. Dalam hal ini terdapat dua cara pengukuran nilai manfaat suatu barang, yakni dengan cara kardinal (dengan menggunakan pendekatan nilai absolut) dan secara ordinal (dengan menggunakan pendekatan nilai relatif, order, atau rangking) BEBERAPA KONSEP BERKAITAN DENGAN PERILAKU KONSUMEN 48
  • 49. Kebutuhan manusia pada garis besarnya dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu kebutuhan pokok dan kebutuhan sekunder. Kebutuhan poko terdiri dari makanan,pakaian, dll. Sedangkan diluar kebutuhan pokok termasuk kebutuhan sekunder. Untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan ini diperlukan barang dan jasa. Kemampuan barang dan jasa dalam memenuhi ebutuhan manusia disebut “nilai” Nilai barang dapat dibedakan menjadi : a. Nilai penggunaan objektif ialah kesanggupan suatu barang dan jasa untuk memenuhi keperluaan manusia b. Nilai penggunaan subjektif yaitu arti yang diberikan oleh seseorang epada suatu barang tertentu umtuk memuaskan kebutuhannya. Nilai subjektif ini memiliki skor yang berlainan pada setiap individu dalam menilai suatu barang, ha ini tergantung tempat, waktu dan jumlah barang tersebut yang dimilikinya (kelangkaan) Pada zaman modern ini, barang dan jasa mempuyai nilai kegunaan untuk pemenuhan kebutuhan juga mempunyai nilai pertukaran, yaitu kemampuan barang dan jasa tersebut untuk ditukarkan dengan barang dan jasa lainnya Nilai pertukaran dapat dibagi menjadi : a. Objektif : kemampuan barang dan jasa itu sendiri untuk ditukarkan dengan barang dan jasa lain b. Subjektif : arti yang diberikan oleh seseorang kepada suatu barang dan jasa bertalian dengan kegunaan barang tersebut dengan dirinya NILAI BARANG 49
  • 50. Pada hakikatnya kepuasan manusia tidaklah terbatas untuk memenuhi semua kebutuhan manusia. Oleh karena itu, hendaknya manusia dapat berpikir rasional dalam menentukan kebutuhan sehingga keseimbangan anatara kebutuhan dan alat pemuasnya mendekati keseimbangan. Banyak pendapat ahli ekonomi, terutama ahli ekonomi yang termasuk aliran klasik membicarakan tentang kebutuhan dan pemuasannya. Diantaranya adalah Gossen yang dikenal dengan Hukukum Gossen yaitu :  Hukum Gossen I : Jika pemuasan kebutuhan dijalankan terus-menerus, maka kenikmatannya akan terus-menerus berkurang sampai akhirnya datang kekenyangan (kejenuhan)  Hukum Gossen II : Tiap-tiap manusia akan berusaha memenuhi berbagai kebutuhannya supaya semua kebutuhannya tersebut dipuaskan dengan seimbang. Berdasarkan penda ini timbulah berbagai teori guna dan kepuasan (marginal unity) PEMENUHAN KEPUASAN 50
  • 51. Salah satu tujuan pokok teori ekonomi mikro adalah usaha utuk menjelaskan perilaku konsumen di pasar barang. Secara tradisionalperilaku konsumen dapat dijelaskan dengan menggunakan konsep utilitas (daya guna). Dalam kearangka tradisional ini dikenal sekelompok orang yang menganggap bahwa utilitas dapat diukur secara absolut dengan menggunakan unit pengukuran yang disebut dengan “util”. Pendekatan tradisinal ini merumuskan hubungan antara jumlah daya guna dengan barang yang dikonsumsikan dalam bentuk suatu fungsi : U = f(X1; X2;……..Xn). Dimana U adalah banyaknya daya guna bagi seseorang konsumen dan X2 adalah banyaknya barang tertentu yang dikonsumsikan oleh konsumen tersebut. Jumlah daya guna total yang diperolehnya akan naik sebagai akibat dari kegiatan tersebut. Berbagai pendekatan perilaku konsumen dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu pendekatan tradisional dan pendekatan modern. PENDEKATAN TRADISIONAL UNTUK MENGUNGKAPKAN PERILAKU KONSUMEN 51
  • 52. Pendekatan tradisional terpecah menjadi dua. Pendekatan pertama berkembang menjadi teori daya guna kardinal (cardinal utility) dan yang kedua teori daya guna ordinal (ordinal utility). Teori pertama menjelaskan menggunakan pendekatan marginal utility dan total utility, sedangkan teori kedua menggunakan pendekatan indifference curve. Asumsi dasar dari pendekatan cardinal yang menyatakan utility seseorang bisa diukur adalah pendekatan yang terlalu subjektivitas. Dari kelemahan ini muncul teori yang kedua, yaitu teori daya guna ordinal. Sebetulnya selain dua pendekatan itu masih ada pendekatan lain yang bisa mengungkapkan perilaku konsumen, yaitu pendekatan atribute dan pendekatan Revealed Preference Hypothesis (RP). Masing-masing pendekatan ini sangat berguna dalam menganalisis tingkah laku (perilaku) konsumen dan juga dapat dipergunakan untuk menjelaskan permintaan konsumen perseorangan. PEMENUHAN KEPUASAN 52
  • 53. Menurut teori ini kita tidak perlu kita tidak perlu mengetahui secara absolut besarnya daya guna bagi seorang konsumen. Utility seseorang mengonsumsi barang dan jasa tidak bisa dinyatakan dengan bilangan numerik, tetapi bisa diungkapkan. Dalam pendekatan utilitas cardinal, dianggap bahwa manfaat atau kenikmatan yang diperoleh oleh seseorang konsumen dinyatakan secara kuantitatif dan dapat diukur secara pasti Nilai guna total berkenaan dengan jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dan mengonsumsi sejumlah komoditas tertentu. Nilai guna marginal adalah pertambahan atau pengurangan kepuasan sebagai akibat dan pertambahan atau pengurangan penggunaan suatu unit komoditas tertentu. Berkaitan dengan fenomena ini dalam teori nilai guna dikenal dengan hukum diminishing marginal utility, yaitu pertambahan utilitas menurunan karena pertambahan satu unit komoditas yang dikonsumsi. Dalam pendekatan ini guna dapat dibedakan anatara guna total (total utility = TU) dan guna batas atau marginal utility (MU). CARDINAL APPROACH 53
  • 54. 1. Guna Batas (Marginal Utility) Guna batas ialah sumbangan kepuasan yang diberikan oleh barang terakhir yang dimiliki oleh orang tersebut. Menurut hukum Gossen maka semakin banyak jumlah barang yang sejenis yang dipunyai oleh seseorang maka sumbangan kepuasan dari barang yang terakhir semakin kecil. Kepuasan maksimum yang diberikan oleh sejumlah barang tersebut akan menjadi maksimum bila barang terakhir yang dimilikinya tidak memberikan tambahan kepuasan lagi. 2. Guna Total (Total Utility) Guna Total ialah tingkat kepuasan yang diperoleh karena mengonsumsi berbagai jumlah barang. Guna total ini akan semakin besar jika barang yang dikonsumsi semakin banyak sampai pada tingkat tertentu dimana guna total ini akan mencapai titik maksimum, maka kepuasan konsumen tidak akan bertambah lagi dan total gunanya akan menurun. KONSEP GUNA BATAS DAN GUNA TOTAL(MU DAN TU) 54
  • 55. Dari data diatas kurva TU bentuknya mula-mula meningkat namun pada titik puncaknya kurva TU itu menurun. Kurva MU bentuknya terus menurun. MU bisa bertanda negative, kurva MU bertanda negatif ditandai dengan bentuk kurvanya memotong sumbu horizontal bagian bawah. Kurva TU setelah titik puncak akan cenderung menurun, tetapi bentuk kurva TU tidak bisa memotong sumbu horizontal 55 1. Pada waktu konsumen mengonsumsi unit ketiga maka pada waktu itu kepuasan telah mencapai titik maksimum pada unit ketujuh kepuasan total tidak bertambah. Kalau tambahan ini terus dilakukan maka guna totalnya dapat menjadi 0 bahkan bisa menjadi negatif. 2. Pada waktu TU maksimal (unit ke-3) maka MU-nya = 0. Marginal Utility terus menurun. Hal ini disebabkan tambahan guna itu selalu menurun dengan adanya unit barang yang dikonsumsikan.
  • 56. 1. Utility seseorang bisa diukur dengan uang Asumsi dasar yang digunakan pada pendekatan ini adalah tingkat kepuasan konsumen mengonsumsi barang/jasa dapat dihitung sacara numerik. Nilai guna total berkenaan dengan jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dan mengonsumsi sejumlah barang tertentu.nilai guna marginal adalah pertambahan atau pengurangan kepuasan sebagai akibat dari pertambahan atau pengurangan penggunaan satu unit barang tertentu. Daya guna mengandung pengertian subjektif segingga sukar mengukur util. Kesukaran ini merupakan penghambat bagi pendekatan ini dalam usaha untuk memahami perilaku konsumen. Asumsi tentang ukuran ini harus diartikan sebagai jumlah uang yang bersedia dibayar konsumen untuk mendapatkan satu satuan barang lagi. Dengan demikian ukuran uang dapat digunakan untuk membahas perilaku konsumen. ASUMSI (ANGGAPAN) DALAM TEORI CARDINAL 56
  • 57. Sumbu absis adalah untuk skala kuantitas barang X. Sumbu ordinat merupakan skala untuk daya guna. Kurva U(X) menggambarkan hubungan antara besarnya daya guna dengan banyaknya barang yang dikonsumsi. Dengan X3 lereng kurva U(X) adalah positif yang berarti selalu ada pertambahan daya guna bila konsumsi barang X bertambah. Tetapi bila jumlah X3 sudah dilewati dan penambah jumlah barang X diteruskan, jumlah daya guna justru akan lebih rendah dari jumlah sebelumnya. Titik X3 mencerminkan jumlah barang X yang memberikan tingkat daya guna maksimal atau titik kepuasan maksimal. Teori nilai guna dikenal dengan hukum Diminishing of Marginal Utility, yaitu pertambahan utilitas yang menurun karena pertambahan satu unit barang yang dikonsumsi. Semakin banyak barang yang dikonsumsi makin besar pula jumlah daya guna total yang diperoleh. Akan tetapi, jumlah pertambahannya dapat menjadi 0 dan bila pertambahan konsumsinya diteruskan jumlahnya bahkan menjadi negatif. 2. Berlakunya Hukum Gossen 57
  • 58. Konsumen bersifat rasional sehingga perilakunya harus dapat dipahami menurut logika umum. Setiap konsumen dianggap mempunyai tujuan ideal, yaitu daya guna maksimum. Asumsi ini dikembangkan dari konsep bahwa manusia pada hakikatnya adalah homo economicus. Jadi, konsumen yang tidak berusaha memaksimumkan daya guna dengan kendala pendapatan tertentu tidak dapat dijadikan objek pembahasan. Perbedaanya adalah anatara keputusan total (total utility) dan kepuasan marjinal (marginal utility). Semakin banyak barang X yang dikonsumsi, semakin kecil marginal utility yang diperoleh barang X. 58 3. Konsumen Bersifat Rasional
  • 59. 1. Asumsi Utility Bisa Diukur adalah Pemikiran yang Keliru Aliran ini dianggap bahwa tinggi rendahnya nilai suatu barang tergantung dari subjek yang memberikan penilaian. Jadi, suatu barang baru mempunyai arti bagi seorang konsumen apabila barang tersebut mempunyai daya guna baginya. Besarnya daya guna tergantung dari konsumen yang bersangkutan. 2. Marginal Utility dari uang Tidaklah Konstan Semakin banyak jumlah uang yang dimiliki, semakin memberikan kepuasan yang lebih besar. Kriteria pokok dari suatu alat pengukur tersebut harus mempunyai nilai yang tetap. Dapat terjadi kemungkinan bahwa makin kaya seseorang semakin besar kesediaannya untuk memperoleh satu satuan daya guna yang sama. Hal ini disebabkan oleh semakin banyak uang yang dimilikinya, semakin rendah penilaiannya terhadap uang. ASUMSI (ANGGAPAN) DALAM TEORI CARDINAL 59
  • 60. Untuk mencari marginal utility ini dipergunakan perhitungan sebagai berikut : TU2 (sesudah tambahan) – TU1 (sebelum ada penambahan) = Mux atau (Tux+1) - (Tux) = Mux Jika total utility mencapai titik maksimal maka MU = 0, dan selanjutnya jika total utility menurun karena pertambahan unit barang yang dikonsumsi maka MU akan menjadi negatif (-). Turunan pertama dari fungsi TU adalah nilai x yang bisa menghasilkan TU maksimal atau bisa juga dikatakan nilai X turunan pertama dari MU = 0, maka TU-nya maksimal. MAKSIMALISASI GUNA 60
  • 61. 1. Dolar ke-1 dari pendapatnnya akan dibelanjakannya barang X karena barang X memberikan MU X > MU Y. 2. Dolar ke-2 dari pendapatnnya akan dibelanjakannya barang X karena barang MU X masih lebih besar dari MU Y 3. Dolar ke-3 konsumen masih akan memberikan pada barang X karena MU X > MU Y, yaitu MU X sebesar 30 dan MU Y sebesar 28. jadi menurut konsumen lebih memuaskan membeli barang X dari pada barang Y 4. Dolar ke-5 dan ke-6 konsumen lebih suka membelanjakan barang Y karena MU Y masih lebih besar dari MU X 61 Kesimpulanan : penghasilan sepuluh dolar tersebut maka konsumen akan membelanjakan pendapatannya itu dengan empat unit barang X dan enam unit barang Y karena komposisi inilah yang memberikan guna tertinggi bagi konsumen
  • 62.  Untuk memecahkan kasus semacam ini dapat mempergunskan formula berikut : MUx = MUy Px Py …………….. (1) 62  Kelemahan dari formula ini adalah tidak diperhatikannya berapa besar pendapatan konsumen. Untuk mengatasi kelemahan tersebut mka dibuat formula pelengkap sebagai berikut : X . Py + Y . Py = …………. = I (pendapatan) …………(2)
  • 63. Dari tabel 4.3 diatas yang memenuhi persyaratan pertama ada 4 kombinasi yaitu : 1. Kombinasi I : 4 barang X dan 1 barang Y 3. Kombinasi III : 7 barang X dan 4 barang Y 2. Kombinasi II : 6 barang X dan 2 barang Y 4. Kombinasi IV : 8 barang X dan 5 barang Y Dari ke empat kombinasi tersebut yang memenuhi syarat kedua adalah kombinasi 7 barang X dan 3 barang Y (7 x $ 1 + 3 x $ 2 = $ 3) CARA MEMPERGUNAKAN PERSAMAAN FUNGSI 63 1) Syarat pertama : MUx/Px = MUy/Py 26/1 = 40/2 = 20 …… telah memenuhi syarat pertama 2) Syarat kedua : X. Px + Y. Py = I ( income) 7 x $ 1 + 3 x $ 2 = 13 …… memenihi syarat kedua PERUBAHAN KOMBINASI BARANG YANG DIBELI KONSUMEN 1) Efek Subtitusi : naiknya harga salah satu barang tersebut, konsumen akan mengalihkan barang yang dibeli kepada barang pengganti yang lebih murah 2) Efek Pendapatan : kenaikan harga bagi konsumen yang pendapatannya tetap akan menyebabkan pendapatan rill konsumen tersebut akan berkurang
  • 64.  Untuk memecahkan kasus semacam ini dapat mempergunskan formula berikut : MUx = MUy Px Py …………….. (1) 64  Kelemahan dari formula ini adalah tidak diperhatikannya berapa besar pendapatan konsumen. Untuk mengatasi kelemahan tersebut mka dibuat formula pelengkap sebagai berikut : X . Py + Y . Py = …………. = I (pendapatan) …………(2)
  • 65. Ada tiga kelemahan pada the Cardinalist Approach, yaitu : 1. Asumsi yang digunakan dalam pendekatan cardinal ini adalah asumsi yang keliru (doubtful) 2. Asumsi yang digunakan utility dari uang yang konstan adalah tidak realistic karena jika income seseorang meningkat maka marginal utility dari uang akan berubah. 3. Anggapan terjadinya diminishing marginal utility hanya bersifat psikologis saja. 4.4 INDEFFERENCE CURVE APPROACH 65 PROPERTY INDIFERENCE CURVE 1. Asumsi dalam Pendekatan Indiference Curve Agar perilaku konsumen dapat dijelaskan riil, teori indifference curve memerlukan adanya beberapa anggapan (asumsi), yaitu:  Konsumen selalu bersifat rasional (rationality).  Nilai guna dari uang bersifat konstan (constant marginal of money).  Utility dinyatakan secara ordinal.  Berlakunya hukum tambahan yang semakin lama semakin berkurang (diminishing marginal utility).  The total utility dari konsumen tergantung dari beberapa komoditi.  Konsistensi dan transititas pilihan.
  • 66. Jika konsumen membeli barang karena mengharap memperoleh manfaat atau nilai guna (utility), tentu saja secara rasional konsumen berharap memperoleh utilitas yang optimal. Secara rasional utility juga akan meningkat jika jumlah komoditi yang dikonsumsi meningkat. Konsumen akan bertindak secara rasional, yaitu dengan jumlah uang yang dimiliki ingin mendapatkan utilitas yang maksimum. . Cara kedua, yaitu menggunakan metode ordinal, tingkat utilitas diukur melalui order atau rangking tetapi tidak disebutkan nilai gunanya secara pasti. Dalam hal ini mengonsumsi empat komoditas pada umumnya lebih memuaskan daripada mengonsumsi satu komoditas, tetapi berapa nilai kepuasannya tidak dapat diketahui secara pasti. 2. Kurva IC Menunjukkan Berlakunya Hukum Diminishing Marginal Rate of Substitution Berubahnya kombinasi dari A ke B menunjukkan jika konsumen menghendaki barang X lebih banyak maka ia harus bersedia mengurangi barang Y dengan jumlah tertentu. Inilah yang disebut dengan Marginal Rate of Substitution Lebih lanjut jika perubahan itu mula-mula dari titik A ke B dan berlanjut ke titik C. 66 Gambar 4.4 Kurva IC
  • 67. 67 3. Sifat-sifat Indifference Curve a. Berlakunya hukum diminishing rate of return, yaitu jika kita menambah jumlah barang X, maka jumlah barang Y yang ada akan dikurangi. Sebaliknya bila barang Y yang ditambah maka barang X yang akan dikurangi. Pengurangan itu semakin lama semakin berkurang. b. Cembung terhadap titik 0 atau origin. c. Dua IC tidak akan saling berpotongan. 4. Jika Terjadi Kumpulan Kurva IC, Kurva IC yang Semakin Jauh dari Titik Origin, Utilitasnya Semakin Besar kombinasi X dan Y pada indeference curve (IC) akan berubah dengan adanya penambahan jumlah barang X dan Y menjadi kurva IC1 dan IC2 ini tidak akan saling memotong karena kombinasi-kombinasi yang ada pada IC yang berbeda. Kombinasi di titik B menunjukkan tingkat utilitas konsumen lebih tinggi. Hal ini bisa juga dikatakan semakin jauh dari titik 0 menunjukkan IC yang memberikan utilitas lebih tinggi. Gambar 4.6 IC yang lebih jauh dari origin memberikan kepuasan lebih tinggi 5. Pada Dua IC Tidak Saling Berpotongan Kombinasi di titik A memberikan utilitas sama dengan kombinasi di titik C. Kombinasi di titik A memberikan utilitas sama dengan kombinasi di titik C. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kombinasi di titik B sama dengan kombinasi yang ada di titik C. Dalam kenyataannya, kombinasi yang ada di titik B tidak akan sama dengan titik C.
  • 68. 1. Berubahnya salah satu dari harga barang Jika harga barang X naik, maka garis anggaran (budget line) dan indifference curve-nya bergeser ke kiri. Jika harga barang X turun maka garis anggaran dan indifference curve akan bergeser ke kanan. Bila titik singgung antara garis anggaran (budget line) dengan indifference curve yang baru dan yang lama dihubungkan maka garis penghubung itu disebut price cunsumtion curve (PCC). PERUBAHAN UTILITAS KONSUMEN 68 2. Berubahnya pendapatan konsumen Bilamana pendapatan konsumen turun maka kedua curva di atas akan bergeser ke kanan dan sejajar pula. Bila titik singgung antara kurva anggaran (budget line) dan indefference yang lama dan yang baru dihubungkan, maka garis yang menghubungkan kedua titik itu disebut Income Counsumption Curve (ICC). 3. Perubahan Harga pada Barang Normal dan Inferior  Jika terjadi perubahan harga, misalkan barang X harga lebih murah maka konsumen akan membeli barang X akan dibeli dalam jumlah lebih banyak. Konsumen akan membeli barang dengan jumlah yang lebih banyak jika harga substitusi (substitution effect). Efek substitusi dari gambar di atas diperlihatkan berubahnya kombinasi barang X dan Y yang dikonsumsi konsumen dari titik E1 ke E3 atau sebesar X1-X2.barang itu turun (lebih murah).
  • 69. 5. Perubahan harga pada inferior DERIVIASI KURVA PERMINTAAN DARI KURVA PCC 69 Dampak perubahan harga pada barang inferior. Perubahan kombinasi dari E1 ke E3 adalah price efect (efek harga) sebesar X1-X3, perubahan dari kombinasi E3 ke E2 adalah income effect atau sebesar E3 ke E2 sebesar X3-X2. Perubahan harga akan mengubah jumlah barang Y tetap, maka BL. Akan berubah dari BL ke BL1 ke BL2 karena perubahan Hubungan tersebut tidak lain hanyalah kurva permintaan. Jadi kurva permintaan adalah keseimbangan konsumen (keinginan optimal konsumen untuk membeli suatu barang pada satu kendala tertentu) PENGGAMBARAN KURVA ENGEL DARI KURVA ICC Permintaan akan bergeser ke kiri atau ke kanan (the demand curve) tergantung apakah tingkat pendapatan naik atau turun. Fenomena itu dapat diterangkan sebagai berikut: Naiknya tingkat pendapatan akan menggeser BL secara paralel dari BL ke BL1 ke BL2. Bila titik-titik D, E, F dapat dihubungkan menjadi 1 garis, hasil yang diperoleh dikenal sebagai Income Consumption Curve (ICC) menunjukkan keseimbangan konsumen karena perubahan tingkat pendapatan selama tingkat harga tetap.
  • 70. 70 BENTUK INDIFFERENCE CURVE Bentuk kurva Indiference Curve adalah nonlinier turun dari kiri atas ke kanan bawah dan cembung terhadap titik nol.ini menggambarkan berlakunya hukum diminishing marginal utility. ada beberapa bentuk curve indifference yang lain, seperti KRITIK DAN APLIKASI INDIFFERENCE CURVE 1. Kritik  Kritik terhadap pendekatan indifference curve. Bentuk kurva IC yang konveks untuk individu tidaklah mudah. A  Substitusi barang Y terhadap barang X yang diakibatkan adanya kenaikan harga barang X tidak otomatis terjadi karena adanya faktor-faktor lain yang membuat konsumen tetap pada barang X atau meninggalkan barang X.  IC approach tidak dapat digunakan untuk menganalisis effect advertising, past behavior of stock.
  • 71. 2. Aplikasi menghitung utilitas konsumen dengan fungsi 71
  • 72. BAB V
  • 73. DEFINISI  Produksi adalah kegiatan mengubah input menjadi output  Produksi menunjuk pada jumlah input yang dipakai dan jumlah fisik output yang dihasilkan. Sedangkan Biaya Produksi menunjuk pada biaya perolehan input tersebut(nilai uangnya).  Biaya adalah beban yang harus dibayar produsen untuk menghasilkan suatu barang sampai barang tersebut dikonsumsi oleh konsumen.
  • 74. ????? PERIODE WAKTU PEMBEBANAN BIAYA Dalam analisis proses produksi terdapat jangka waktu yang dinamakan jangka waktu pendek dan jangka waktu panjang, dimana ukuran jangka waktu industri satu dengan industri lainnya tidak sama.
  • 75. Suatu jangka waktu proses produksi tertentu di mana hanya ada satu faktor produksi yang tidak dapat ditambah atau dikurangi jumlahnya oleh produsen berapapun output yang dihasilkan. Sedangkan faktor produksi lain berubah-ubah. Jangka Panjang Jangka Pendek Keadaan proses produksi di mana semua faktor produksi bersifat variabel. Artinya jumlahnya dapat diubah-ubah sehingga produsen memiliki kesempatan untuk mendapatkan kombinasi faktor produksi yang paling efisien.
  • 76. ● Merupakan perkiraan jumlah pendapatan yang seharusnya diperoleh apabila sumber daya yang digunakan tersebut digunakan dalam usaha terbaik lainnya. ● Ongkos implisit adalah ongkos produksi yang berasal dari penggunaan factor-factor produksi yang dimiliki sediri oleh produsen. Biaya Implist ? Biaya Alternatif ? • Alternative Cost Principle adalah biaya produksi untuk suatu output sebagai nilai yang harus dikorbankan dan alternatif produksi yang menggunakan input di mana input tersebut digunakan untuk memproduksi output tertentu. • Biaya alternatif untuk menghasilkan satu unit barang X sama dengan jumlah barang Y yang harus dikorbankan untuk menghasilkan barang X. Biaya Eksplisit ? Biaya Lainnya ? ● Merupakan biaya yang nyata diderita/yang umum dibebankan pada produksi. ● Biaya produksi eksplisit adalah biaya produksi yang harus dikeluarkan untuk faktor-faktor produksi yang harus dibeli dari pihak luar. ● Biaya eksternal adalah biaya kerugian yang diderita oleh pihak lain sebagai akibat dari kegiatan usaha perusahaan. ● Konsep biaya sosial merupakan keseluruhan biaya yang menjadi beban perusahaan maupun yang diderita masyarakat dalam menghasilkan produksi tertentu.
  • 77. Teori biaya Tradisional dan Modern ● Teori Biaya Tradisional adalah teori biaya yang sampai sekarang dianut secara luas, yaitu teori dengan kurva biaya total, biaya variabel, dan biaya marginal yang berbentuk U. ● Teori Biaya Modern adalah dimana perusahaan memelihara kapasitas cadangan (strategi perusahaan dalam menghadapi gangguan), sehingga dalam jangka pendek kurva biaya rata-rata bervariabel berbentuk seperti cawan. Untuk jangka Panjang, kurva biaya rata-rata berbentuk huruf L.
  • 78. Analisis Biaya Produk Menggunakan pendekatan secara Total Cost dan dibagi dalam dua unsur cost, yaitu ; 1. Biaya Tetap / Fixed Cost (FC) Biaya yang harus dikeluarkan dan tidak bergantung dengan jumlah produksi. 2. Biaya Variabel / Variable Cost (VC) Biaya yang harus dikeluarkan dan bergantung pada besar kecilnya jumlah produk yang dihasilkan. Jangka Pendek TC = TFC + TVC TFC = TC – TVC TVC = TC - TFC
  • 79. Analisis Biaya Produk Ciri – ciri : 1. Fixed Cost secara total adalah tetap, tetapi biaya per satuan adalah variabel. Semakin besar produk yang dihasilkan maka biaya tetap per satuan akan menurun, tetapi tidak akan menjadi 0. 2. Biaya Variabel secara total adalah variabel, tetapi biaya variabel per satuan dalam jangka pendek adalah konstan. Jangka Pendek
  • 80. Analisis Biaya Produk 1. Biaya Tetap Rata-Rata / Average Fixed Cost (AFC) Semakin besar produk yang dihasilkan maka AFC-nya semakin kecil tetapi tidak akan 0. 2. Biaya Variabel Rata-Rata / Average Variable Cost (AVC) AVC jangka pendek besarnya adalah konstan, sedangkan AVC jangka panjang bersifat: mula-mula AVC turun kemudian pada jumlah produksi tertentu AVC akan naik. Bentuk Grafik AVC seperti U. 3. Biaya Rata-Rata / Average Cost (AC) 4. Marginal Cost (MC) Jangka Panjang AFC = TFC/Q AVC = TVC/Q AC = 𝐓𝐂 𝐐 MC = 𝐓𝐂𝟐− 𝐓𝐂𝟏 𝐐𝟐 − 𝐐𝟏
  • 81. Grafik This is where you section ends. Duplicate this set of slides as many times you need to go over all your sections.
  • 82. KURVA BIAYA RATA-RATA DAN BIAYA MARGINAL JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG • Saat produksi lebih kecil dari X, maka biaya rata-rata jangka pendek (SC) > biaya rata-rata jangka panjang (LC). • Jika perusahaan menambah produksi X menjadi X1 maka biaya produksi total meningkat. Jadi, pada jumlah produksi setinggi X tampak bahwa SC = LC. Artinya biaya marginal jangka pendek(SMC) < biaya marginal jangka panjang (LMC), dan menggambarkan SMC berada dibawah LMC. • Jika perusahaan menambah produksi dari X1 ke X2, maka kurva SMC harus lebih tinggi dari LMC.
  • 83. KURVA BIAYA RATA-RATA DAN BIAYA MARGINAL JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG  Skala Ekonomis adalah keadaan dimana biaya produksi rata-rata semakin murah apabila kita menghasilkan barang dengan jumlah yang semakin banyak.  Skala Tidak Ekonomis adalah keadaan di mana karena terlalu banyaknya barang yang dihasilkan kapasitas manajemen perusahaan semakin rumit dalam mengendalikan bekerjanya perusahaan.  Skala Produksi Optimal adalah keadaan di mana biaya produksi rata-rata dalam jangka Panjang mencapai titik terendah, yaitu pada produksi sebesar 0X.  Tingkat Produksi Optimal adalah keadaan jangka pendek di mana biaya produksi rata-rata mencapai titik terendah. LAC merupakan sampul dari SAC. Sampai dengan jumlah produksi X perusahaan menghadapi skala ekonomis, dan setelah produksi meningkat lagi perusahaan menghadapi skala tidak ekonomis, di mana biaya produksi rata-rata meningkat terus.
  • 84. Merupakan perubahan biaya total karena perubahan satu unit output bila perusahaan punya banyak waktu untuk menghadapi perubahan output dengan mengubah skala perusahaan. Tingkat Output Optimum adalah tingkat output di mana biaya rata-rata jangka pendek paling rendah adalah tingkat output di mana skala pabrik tertentu paling penting dipergunakan. Pada tingkat ini, input sumber- sumber per unit output paling rendah. Tingkat output optimum untuk suatu skala pabrik tidak sama dengan tingkat output di mana perusahaan mendapat laba paling besar.
  • 85. HUBUNGAN LMC DENGAN SMC • X2 adalah jumlah output tertentu. Skala perusahaan SAC menghasilkan output X3 dengan biaya per unit lebih kecil dari skala perusahaan lain. SMC = SAC pada output X3. • Pada X3, SAC > LAC. Sehingga pada tingkat output tersebut, STC > LTC. • Dengan pergeseran output dari X2 ke X3 setiap output tambahan per unit waktu harus meningkatkan STC > LTC. Jadi, antara X1 dan X2 SMC < LMC. Artinya, jumlah SMC = LMC adalah bahwa untuk perubahan yang sangat kecil tak menjadi soal apakah perubahan dilakukan dengan mengubah sedikit sumber-sumber variabel yang digunakan dengan skala perusahaan tertentu. Semua sumber yang digunakan mempunyai efisiensi yang sama pada output X2.
  • 86. • Diseconomics of scale adalah batas-batas efisiensi manajemen dalam mengawasi dan mengoordinasi sebuah perusahaan. • Penambahan skala produksi, economic scale menyebabkan kurva biaya rata-rata menurun dan kemudian bila economic scale sudah diperoleh, maka disceconomics of scale mulai berlaku. • Jika economics of scale untuk skala perusahaan yang besar lebih besar dan kerugian karena diseconomics of scale, maka kurva LAC akan miring ke kanan bawah. • Jika diseconomics of scale > economics of scale, maka kurva LAC akan berbelok ke kanan atas FAKTOR Kurva LAC Turun? Pembagian Kerja dan Spesialisasi Tenaga Kerja Faktor Teknologi, di mana semakin besar kemungkinan untuk menggunakan teknologi maju atau mesin yang lebih besar. DISEKONOMI Skala ?
  • 87. Alasan TEORI BIAYA MODERN Perbedaan utama antara teori biaya tradisional dengan modern adalah adanya kapasitas cadangan pada teori biaya modern. 1. Para pengusaha akan memilih skala perusahaan yang memberi kemungkinan produksi yang efisien dan fleksibel. 2. Para pengusaha ingin memenuhi permintaan musiman atas produksinya secara efisien. 3. Kapasitas cadangan digunakan untuk mengatasi hambatan proses produksi karena Adanya kerusakan. 4. Para pengusaha biasanya mengharapkan peningkatan permintaan atas hasil produksinya di masa mendatang Perbedaan
  • 88. TEORI BIAYA MODERN kapasitas minimal sebesar QA dan maksimal QB. Kapasitas normal perusahaan berada di antara QA dan QB. Dalam interval QA dan QB, dua alternatif yang dapat ditempuh ; ● 1. Membayar gaji lembur untuk tambahan jam kerja (garis putus a”-b”) ● 2. Mengadakan tambahan peralatan yang tidak mengganggu struktur yang telah ada (garis a-b) Kurva AFC Kurva AVC dan MC
  • 89. TEORI BIAYA MODERN  Seperti teori biaya tradisional, pada titik minimum, AC = MC.  Persamaan MC dengan AVC dimulai dari tingkat produksi QA sampai QB. Biaya Total per Unit AC
  • 90. TEORI BIAYA MODERN  Biaya produksi per unit turun perlahan-lahan pada skala produksi yang sangat besar, sedangkan biaya manajemen naik secara perlahan-lahan.  Penurunan biaya produksi relatif lebih besar atau sama dengan peningkatan biaya manajemen. Hasilnya diperoleh kurva biaya jangka panjang yang berbentuk L.
  • 91. TEORI BIAYA MODERN Dalam teori modern, masing-masing kurva jangka panjang berpotongan dengan kurva biaya jangka panjang. Logika ini bersumber dari kenyataan bahwa perusahaan pada umumnya beroperasi pada tingkat interval kapasitas normal. Titik minimum SAC menurut teori ini, selamanya lebih kecil dari LAC pada titik yang bersangkutan
  • 93. PENENTUAN HARGA DALAM PASAR PERSAINGAN SEMPURNA BAB VIII
  • 94. 8.1 Bentuk Pasar Persaingan Secara fisik adalah duatu tempat berkumpulnya para penjual. Pengertian teori ekonomi adalah suatu tempat berkumpulnya pembeli dan penjual yang bersepakat mengenai harga jumlah yang diperjualbelikan, dengan kata lain terjadinya transaksi jual beli suatu barang 8.1 Pengertian Pasar Para ahli ekonomi menggolongkan pasar secara teori ekonomi mikro menjadi empat golongan besar, yaitu : 1. Pasar persaingan sempurna 2. Pasar persaingan monopolisti 3. Pasar monopoli 4. Pasar oligopoli
  • 96. 8.2 Pasar Persaingan Sempurna Pasar persaingan sempurna adalah suatu pasar yang terdapat banyak penjual dan pembeli Harga pasar digambarkan oleh garis lurus yang sejajar dengan sumbu horizontal, yaitu sumbu jumlah barang 8.2.1 Ciri- Ciri Pasar Persaingan Murni/Sempurna 1. Jumlah Penjual dan Pembeli Sangat Banyak Hal ini berarti bahwa harga barang akan tetap karena masing-masing penjual hanya merupakan bagian yang kecil dari seluruh pembeli dan penjual yang ada di pasar 2. Barang yang Diperjualbelikan Homogen/Identik Barang Homogen artinya semua jenis barang yang ditawarkan semua penjual sama
  • 97. 8.2.1 Ciri- Ciri Pasar Persaingan Murni/Sempurna 3. Penjual Bisa Keluar Masuk di Pasar dengan Mudah Penjual mudah keluar masuk pasar artinya baik penjual yang baru maupun yang lama bebas untuk masuk atau meninggalkan pasar, artinya penjual bisa memulai mengusahakan produksi atau beruualan tanpa ada suatu hambatan 4. Informasi terhadap Pasar Sempurna Jika ada konsumen yang mengetahui harga yang lebih murah maka konsumen yang lain juga segera mengetahuinya. Baik penjual maupun pembeli mempunyai pengetahuan yang lengkap. Artinya, apabila salah satu produsen menggunakan teknologi baru, maka dengan mudah produsen yang lain mengikutinya Persaingan sempurna produsen tidak dapat mempengaruhi harga barang persatuan maka kurva penerimaan total akan bersifat linier berbentuk garis lurus mulai dari titik asal 0 karena harga adalah konstan maka besarnya p, Ar dan Mr mempunyai nilai yang sama sehingga kurvanya berimpit menjadi satu
  • 98. 8.2.2. Penentuan Jumlah Produksi dan Harga Kaidah menetapkan harga dan jumlah produk dengan MR = MC dengan syarat informasi pasar untuk memperoleh nilai MC dan Mr bersifat centainty atau bisa diperhitungkan sedang kaidah MC = Mr dikarenakan Mr adalah turunan pertama dari fungsi TR dan MC adalah turunan pertama dari fungsi TC 1. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang Memperoleh Laba Harga dan jumlah yang diproduksi yang menjamin laba maksimal adalah sebesar P = OP1 dan Q = OQ1 2. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yan Memperoleh Kerugian Minimum Harga dan jumlah yang diproduksi yang menjamin rugi minimal adalah sebesar P = OP2 dan Q = OQ1
  • 99. 8.2.2. Penentuan Jumlah Produksi dan Harga 3. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang Memperoleh Normal Profit (Break Even Income) Harga dan jumlah yang diproduksi yang menjamin lambat normal adalah sebesar P = OP1 dan Q = OQ1 Dengan AC yang paling rendah 8.2.3 Periode Jangka Pendek dan Jangka Panjang yang Dialami Perusahaan dalam Persaingan Sempurna 1. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam Periode Jangka Pendek Dalam jangka pendek perusahaan dalam perusahaan sempurna dapat mengalami tiga hal yaitu • mendapat laba supernormal • mendapat laba normal • menderita kerugian
  • 100. 8.2.3 Periode Jangka Pendek dan Jangka Panjang yang Dialami Perusahaan dalam Persaingan Sempurna Pada harga P = AVC perusahaan tidak perlu tutup usaha karena tutup usaha dengan melanjutkan usaha kondisi kerugiannya sama, yaitu KL. Titik ini disebut short downpoint. 2. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam Periode Jangka Panjang Dalam jangka panjang perusahaan-perusahaan hanya mendapatkan normal profit saja (impas / Break event) Kesimpulannya bahwa dalam jangka panjang perusahaan-perusahaan selalu hanya akan memperoleh keuntungan normal saja dengan MR = MC = AC pada saat AC minimum
  • 101. 8.2.3 Keburukan dan Kebaikan Perusahaan yang Berada dalam Pasar Persaingan Sempurna • Keburukan Tidak ada inovasi dan membatasi pilihan konsumen. Antara penjual yang satu dengan yang lain duduknya sama persis atau identik konsumen tidak bisa memilih Karena masing-masing konsumen tidak kuasa mempengaruhi pasar. • Kebaikan Adanya alokasi sumber daya yang efisien dan adanya kebebasan bertindak. Jika tidak bisa efisien, perusahaan baru siap memasuki pasar sebagai pesaing, dan hal ini akan menyebabkan tambahan supply dan selanjutnya berakibat turunnya harga. Mudahnya perusahaan baru memasuki pasar ini dipersyaratkan pada pasar persaingan sempurna
  • 102. Nama Kelompok : 1. Devina Aulia Wardani (1222300145) 2. Ivelia Nurma Tis’a L. (1222300147) THANK YOU
  • 103. BAB IX Penentuan Pasar Persaingan Monopolistik Nama Kelompok: 1. Devina Aulia Wardani ( 1222300145) 2. Ivelia Nurma Tis’a L. (1222300147)
  • 104. 9.1. Bentuk Pasar Persaingan Monopolistik • Pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan masing-masing penjual dapat mempengaruhi harga dengan jalan diferensiasi produk • Terdapat dua unsur model pasar persaingan monopoli : 1. Terdapat unsur monopoli karena jenis barang tersebut memang hanya satu macam 2. Terdapat juga unsur persaingannya karena jumlah penjual banyak sehingga tindakan dari seorang penjual tidak mempunyai pengaruh yang berarti terhadap penjual lainnya • Perbedaan produk menyebabkan sebagian konsumen lebih menyukai produk penjual tertentu dibandingkan dengan produk penjualan lain. Akibatnya kurva permintaan yang dihadapi oleh seorang penjual agak miring sedikit ke bawah dan menyebabkan penjual sedikit banyak dapat mengendalikan harga produknya • Dalam jangka pendek suatu perusahaan juga seperti pada pasar yang lain maksudnya bahwa pada suatu saat perusahaan akan menerima keuntungan lebih atau menerima kerugian atau hanya menerima keuntungan normal saja
  • 105. 9.1. Bentuk Pasar Persaingan Monopolistik • Dalam jangka panjang terjadi dua kemungkinan penyesuaian jalan masuknya perusahaan-perusahaan baru ke dalam industri yaitu terbuka dan satunya tertutup Bentuk kurva delman dari perusahaan monopolistik berada di antara perusahaan monopoli dan persaingan sempurna. Pada persaingan sempurna bentuk kurva diamondnya horizontal atau elastis sempurna, kurva demand dari monopoli bersifat inelastis. 9.2. Tiga Kondisi Yang Bisa Dialami Persaingan Monopolistik 1. Mendapat laba supernormal Harga dan output yang menjamin laba maksimal dengan menggunakan kaidah Mr = MC. Pada kaidah Mr = MC harga jual produk sebesar OP1 dan output yang dijual sebanyak OQ1 dan besarnya laba P1P2Lk
  • 106. 9.2. Tiga Kondisi Yang Bisa Dialami Persaingan Monopolistik 2. Mendapat laba normal Mr = MC adalah kaidah guna menetapkan harga dan output yang menjamin laba maksimal. Pada kaida MR = MC harga jual produk sebesar OP1 dan output yang dijual sebanyak OQ1 dan besarnya TC = TR, yaitu sebesar 0P1KQ1 3. Menderita kerugian MR = MC adalah kaidah guna menetapkan harga dan output yang menjamin kalau laba yang maksimal tetapi kalau rugi kerugian yang minimal.
  • 107. 9.3. Akibat Perubahan Monopoli Terhadap Output dan Harga 1. Perubahan harga berakibat perubahan permintaan yang besar Bentuk kurva temannya bersifat sangat elastis sehingga dengan sedikit menaikkan harga maka output akan mengalami banyak pengurangan. 2. Efisiensi masing-masing perusahaan Akan terdapat beberapa efisiensi masing-masing perusahaan dalam jangka panjang bila masuknya perusahaan baru ke dalam industri yang bersangkutan bebas dan mudah. Artinya, perusahaan tidak akan dirangsang untuk membangun skala optimum perusahaan atau untuk menjalankan skala perusahaan yang telah dibangunnya pada tingkat output optimum. 3. Promosi penjualan Beberapa pemborosan iklan dari perubahan desain yang dapat terjadi dalam persaingan monopoli. Dalam oligopoli usaha penjual yang satu memperluas pasarnya akan mendorong pihak lain untuk melakukan usaha yang sama untuk mempertahankan bagian pasarnya
  • 108. 9.3. Akibat Perubahan Monopoli Terhadap Output dan Harga 4. Jenis produk yang tersedia Konsumen akan memperoleh berbagai merek produk tertentu yang berbagai ragam yang dapat dipilih dalam pasar persaingan monopoli. Akan tetapi, suatu peringatan perlu diberikan di sini ragam produk tertentu demikian banyak sehingga membingungkan konsumen dan persoalan pemilihan dapat menjadi lebih sulit.
  • 109. KELOMPOK 12 - DEVINA AULIA ( 1222300145 ) - IVELIA NURMA TIS'A LAILI ( PENGANTAR EKONOMI MIKRO PASAR MONOPOLI BAB X MENENTUKAN HARGA PADA
  • 110. Monopoli murni atau pure monopoly adalah suatu keadaan dimana didalam pasar hanya ada satu penjual sehingga tidak ada perusahaan pesaing. ARTI MONOPOLI Tip: Download this background and use it with your family, friends, and colleagues if you're playing this online. Kindly delete the note after editing this page. Produk yang dijual di pasar tersebut tak memiliki barang subtitusinya. Produk yang dijual oleh sang monopoli harus dengan mudah dibedakan dengan barang lain yang dijual dalam perekonomian Perubahan harga dan output produk lain yang dijual dalam perekonomian tak memengaruhi produser lain dalam perekonomian. Akan tetapi meskipun mempunyai pengawasan penuh atau lebih dari 90% atas sesuatu produk oleh satu perusahaan, monopoli tidak sempurna kecuali kalau tidak ada barang substitusi /
  • 111. monopoli murni memberikan suatu alat yang sangat berguna untuk menganalisis persoalan penentuan harga, output, dan alokasi sumber A+ Monopoli sebagai alat analisis sangat berguna dipakai pada industri -industri yang mendekati monopoli murni atau industri yang dalam banyak hal bertindak seperti dalam monopoli murni. Monopoli sebagai alat analisis dan berbagai modifikasinya sangat berguna dalam mempelajari persaingan oligopoli dan Pertama Kedua
  • 112. PRINSIP- PRINSIP MONOPOLI 1. Sebagai alat analisis yang sangat berguna dipakai dalam 2. Sebagai alat analisi dan berbagai modifikasinya sangat berguna dalam mempelajari persaingan oligopoli dan persaingan monopoli
  • 113. 1 2 5 3 CIRI CIRI DAN FAKTOR PENYEBAB PASAR MONOPOLI 4 Pasar Monopili adalah Industri suatu perusahaan (barang atau jasa yang dihasilkannya vtidak dapat dibeli ditempat lain). Tidak memiliki Barang pengganti yang mirip (barang tersebut satu-satunya jenis barang yang seperti itu atau close subtitute). Tidak Terdapat Kemungkinan Masuk Dalam Industri (tanpa sifat ini pasar monopoli tidak akan terwujud karena tanpa adanya halangan tersebut ) Dapat Maempengaruhi Penentuan Harga (oleh karena itu pasar monopoli adalah satu-satunya penjual dalam pasar) Promosi Iklan Kurang Diperlukan (oleh karena itu monopoli adalah satu-satunya perusahaan dalam Industri).
  • 114. FAKTOR FAKTOR ADANYA PASAR MONOPOLI 1. Perusahaan monopoli memiliki sumber daya tertentu yang unik yang tidak dimiliki perusahaan manapun. 2. Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skal ekonomi hingga ketingkat produksi yang tinggi. 3. Monopoli ada dan berkembang melalui undang-undang, yaitu pemerintah memberi hak monopoli kepada perusahaan
  • 115. HAMBATAN BAGI PERUSAHAAN YANG AKAN MEMASUKI PASAR SUMMER BEACH VACATION SUNSCREEN VALENTINE'S DAY CUPID LOVE CHOCOLATES CAR BRAKE STEERING WHEEL DRIVE BOOK CHAPTER READ AUTHOR PENGUASAAN BARANG MENTAH TERBATASNYA PASAR PEMBERIAN HAK MONOPOLI OLEH PEMERINTAH HAK PATEN 1 2 3 4 Mudahnya akses bagi suatu perusahaan untuk memasuki suatu pasar dampat berdampak dengan masuknya perusahaan- periusahaan lainnya. Pada pasar monopoli, hal ini dapat dicegah dengan melakukan berbagai cara sebagai berikut :
  • 116. DI SITU PERUSAHAAN TERSEBUT MENGHASILKAN OUTPUT SEBESAR Q UNIT PADA TINGKAT BIAYA C BIAYA PER UNIT DAN IA MENJUAL OUTPUT-NYA TERSEBUT PADA TINGKAT HARGA P. LABA, YAITU SAMA DENGAN (P-C) KALI Q, DITUNJUKKAN OLEH BIDANG PPCC DAN ITU MERUPAKAN LABA MAKSIMUM. JIKA SUATU PERUSAHAAN YANG MONOPOLISTIK MENYAMAKAN MR DENGAN MC-NYA, MAKA PADA SAAT YANG SAMA IA MENENTUKAN PULA TINGKAT OUTPUT DAN TINGKAT HARGA PASAR UNTUK PRODUKNYA. KEPUTUSAN INI DILUKISKAN DALAM GAMBAR DI BAWAH INI. PENENTUAN BESARNYA HARGA DAN OUTPUT JIKA MR > MC, BERARTI JIKA PRODUKSI DITAMBAH, KENAIKAN PENERIMAAN YANG DIPEROLEH AKAN LEBIH BESAR DARI KENAIKAN BIAYANYA. Hal ini berarti bahwa seorang manajer dapat meningkatkan laba perusahaan dengan meningkatkan produksi jika ingin meningkatkan laba perusahaan, Kondisi laba maksimal yaitu kondisi tingkat output
  • 117. Secara matematis kondisi laba maksimal pada perusahaan monopoli dapat ditunjukkan sebagai berikut Laba maksimal akan diperoleh jika turunan pertama darı fungsi laba terhadap tingkat output sama dengan nol. Harga maksimal yang masih dapat diterima oleh konsumen untuk output Q adalah P. Jadi kombinasi harga dan output yang memaksimalkan laba bagi monopoli adalah Q dan P. Besar laba yang diperoleh monopoli
  • 118. POSISI KESEIMBANGAN :Seorang produsen monopoli adalah satu-satunya produsen dalam suatu pasar sehingga kurva permintaan yang dihadapinya adalah kurva permintaan pasar :Perbedaan antara perusahaan dalam persaingan murni dan monopolis terlihat dalam bidang penjualan sebagai berikut : - Sang Monopiolis akan menghadapi kurva permintaan akan produknya. - Lebih banyak yang dijualnya perunit oleh sebab itu harga
  • 119. output yang lebih besar sang monopolis harus menurunkan harga. Artinya bahwa output tentu monopolis akan mencapai penerimaan total maksimum. Penjualan yang lebih besar 10.5.1 HUBUNGAN P, TR DAN MR
  • 120. LABA,RUGI DAN IMPAS BAGI MONOPOLIS 1. monopilis yang mendapat keuntungan Keuntungan max yang merupakan tujuan pokok dari seorang produsen dapat dilihat dari gambar dibawah ini, laba max (P1KLP2) dicapai pada saat MC=MR. Laba max dicapai bila monopolis menjual produksinya OP1 dengan jumlah barang yang dijual sebanyak OQ. Jika monopolis menjual dengan jumlah lebih banyak atau lebih sedikit laba yang diterimanya
  • 121. 2. dalam jangka pendek monopolis mengalami impas Besarnya harga TR=TC. Hal ini terjadi karena adanya kenaikan ongkos rata-rata sehingga besarnya AC jangka pendek naik menjadi sama dengan harga (P) sehingga
  • 122. Besarnya TC lebih besar daripada TR. Hal ini terjadi apabila terjadi kenaikan ongkos rata-rata yang terus menerus sehingga AC jangka pendek lebih besar daripada harga per unit (P). Dengan demikian, dalam jangka pendek
  • 123. POSISI KESEIMBANGANKERUGI AN DAN PENGATURAN MONOPOLI Dalam industri monopoli, dihalanginya perusahaan baru untuk masuk memungkinkan diperolehnya laba jangka panjang. Bila terdapat laba, konsumen membayar lebih mahal untuk produk tersebut dari biaya produksinya. 1. Output yang Lebih Kecil (jika suatu industri, sedang melakukan persaingan murni dijadikan monopoli maka monopoli akan menaikkan harga dan memperkecil output dari sebelumnya)
  • 124. 3. Efisiensi Ekonomi (perusahaan monopoli biasanya tidak menggunakan sumber-sumber pada tingkat efisiensi puncaknya. monopoli biasanhya menggunakan sumber-sumber tetap yang tidak digunakan). 4. Promosi Penjualan (kegiatan promosi penjualan mungkin akan menguntungkan sang monopolis 2. Halangan bagi Perusahaan Lain yang Hendak Masuk Pasar (dalam monopoli, dihalanginya perusahaan baru untuk masuk memungkinkan diperolehnya laba jangka panjang)
  • 125. Pengaruran Harga Pemerintah bisa mengawasiuntuk mengatur harga yang dikenakan oleh perusahaan monopoli negara, seperti Pengaturan monopoli oleh pemerintah
  • 126. BAB XI MENENTUKAN HARGA PADA PASAR OLIGOPOLI Nama Kelompok : Devina Aulia Wardani 1222300145 Ivelia Nurma Tis’a L. 1222300147 1st grade
  • 127. 11.1. PENGERTIAN • Bentuk lain dan pasar yang banyak ditemui dalam parktik adalah pasar oligopoli, yaitu keadaan dimana hanya sedikit penjual sehingga tindakan seorang produsen akan mendorong produsen lain untuk produksi •
  • 128. 11.1. PENGERTIAN • Berdasarkan kriteria CR4, struktur pasar sektor industri di Indonesia menurut Dumairy (dalam perekonomian Indonesia) pada tahun 1997 umumnya industri di Indonesia adalah oligopoli, seperti (1) industri makanan, minuman , dan tembakau 67% (2) industri kertas dan penerbitan 56% (3) industri kimia 47% (4) industri minyak batu bara 55% (5) industri logam dasar 55% (6) industri barang jadi dari logam, mesin, dan peralatannya 60% (7) industri pengolahan lainnya 60% • Karakter pasar Oligopoli yaitu : a. Perusahaan saling bersepakat untuk melakukan penentuan harga dan jumlah produksi b. Perusahaan tidak saling melakukan kesepakatan
  • 129. 11.2. DEMAND OLIGOPOLI Struktur pasar oligopoli bisa juga terjadi dalam industri dimana wilayah pasar suatu perusahaan sangat kecil, misalnya industri pompa bensin. Dalam industri ini hanya ada sedikit penjual (pompa bensin) yang bersaing dalam suatu wilayah geografis yang kecil. Perhatikan duopoli, sebuah bentuk khusus oligopoli, dimana ada dua perusahaan yang menghasilkan suatu produk tertentu.
  • 130. 11.2.1. MODEL OLIGOPOLI 1. Model Cournot Adalah model pasar duopoli (dua penjual) yang pertama kali diteliti oleh Augustin Cournot tahun 1938. Model ini beranggapan bahwa barang yang dihasilkan dua buah perusahaan adalah sama dan bersifat substitut sempurna serta struktur ongkos produksi per unit sama. Output yang dihasilkan perusaan kedua adalah 0,25 (0,5 x 0,5) dari seluruh permintaan yang ada dipasar. Perusahaan pertama menawarkan 0,5 dari seluruh permintaan yang ada di pasar pada periode selanjutnya. Selama perusahaan kedua dapat menawarkan 0,25 dari seluruh permintan pasar, perusahaan pertama pada waktu berikutnya akan menghasilkan 0,5 x (1- 0,25) = 0,375 dari seluruh permintaan pasar dan kemudia perusahaan kedua akan melakukan reaksi dengan menawarkan output setengah dari jumlah output yang tidak dilayani oleh perusahaan pertama atau sebesar 0,5 x (1- 0,375) = 0,3125 dst.
  • 131. 11.2.1. MODEL OLIGOPOLI Penurunan Kurva Reaksi secara Matematis Misalkan kurva permintaan yang dihadapi duopoli adalah : Q = a + bX, dan b > 0, serta Q = Q1 + Q2 Dimana : Q = jumlah output total Q1 = jumlah output yang dihasilkan perusahaan pertama Q2 = jumlah output yang dihasilkan perusahaan kedua a = konstanta b = slope / kemiringan garis permintaan Kurva marginal revenue (MR) dari masing-masing duopoli. Apabila keadaan duopolis tidak sama besarnya, maka perusahaan yang mempunyai ukuran atau skala usaha yang lebih besar akan memiliki 11R yang lebih kecil.
  • 132. 11.2.1. MODEL OLIGOPOLI Penurunan Kurva Reaksi secara Matematis
  • 133. 11.2.1. MODEL OLIGOPOLI Penurunan Kurva Reaksi secara Matematis Ada beberapa kelemahan dari model Cournot , yaitu : • Asumsi dalam cournot yang mengatakan bahwa masing-masing produsen tidak memanfaatkan pengalaman-pengalaman dalam mengantisipasi tindakan pesaing adalah tidak realistis • Jumlah output yang dihasilkan produsen pesaing masing-masing periode dianggap konstan • Pada model cournot tidak dijelakan sampai berapa lama proses penyesuaian untuk menuju ke posisi keseimbangan • Anggapan bahwa ongkos produksi besarnya nol tidaklah realistis Model Bertand Model Bertrand menggunakan alat analisis yang sama dengan model cournot, yaitu menggunakan fungsi reaksi untuk reaksi untuk menentukan posisi keseimbangan yang stabil dari pasar.
  • 134. 11.2.1. MODEL OLIGOPOLI Penurunan Kurva Reaksi secara Matematis Ada beberapa kelemahan dari model Cournot , yaitu : • Asumsi dalam cournot yang mengatakan bahwa masing-masing produsen tidak memanfaatkan pengalaman-pengalaman dalam mengantisipasi tindakan pesaing adalah tidak realistis • Jumlah output yang dihasilkan produsen pesaing masing-masing periode dianggap konstan • Pada model cournot tidak dijelakan sampai berapa lama proses penyesuaian untuk menuju ke posisi keseimbangan • Anggapan bahwa ongkos produksi besarnya nol tidaklah realistis Model Bertand Model Bertrand menggunakan alat analisis yang sama dengan model cournot, yaitu menggunakan fungsi reaksi untuk reaksi untuk menentukan posisi keseimbangan yang stabil dari pasar.
  • 135. 11.2.1. MODEL OLIGOPOLI Model Chamberlin (pasar kelompok kecil) Model chamberlin beranggapan bahwa masing-masing perusahaan tidak bebas (terikat) terhadap pesaingnya yang ada di pasar. Setiap ada perubahan tingkat output atau tingkat harga yang dilakukan oleh salah satu perusahaan, akan memengaruhi perusahaan pesaingnya dan pesaing itu akan mengambil kebijakan untuk melawan tindakan tersebut chamberlin berpendapat bahwa keseimbangan pasar dapat terjadi tanpa adanya penggabungan (collusion) diantara perusahaan yang ada di pasar. Model Kurva Permintaan Patah  Terdapat industri yang dewasa dan berpengalaman dengan atau tanpa difererensi produk.  Apabila suatu perusahaan menurunkan harga, maka perusahaan-perusahaan lainnya dalam industri akan mengikuti menandingi penurunan harga tersebut  Apabila perusahaan menaikkan harga, maka perusahaan-perusahaan lainnya dalam industri tidak akan mengikutinya..
  • 136. 11.2.1. MODEL OLIGOPOLI Model Stackelberg Dalam model ini dianggap bahwa salah satu perusahaan dalam pasar oligopoli cukup kuat menjadi leader sehingga perusahaan pesaing mengakuinya dapat berperilaku seperti halnya perusahaan yang digambarkan oleh model cournot. Penentuan Harga dan Output Dalam sekarang anggap bahwa hanya ada sejumlah kecil perusahaan yang berlokasi di pasar dan masing-masing mempunyai pangsa pasar yang cukup besar terhadap penjualan total. oleh karena itu, jika suatu perusahaan menurunkan harganya dan memperoleh kenaikan volume penjualan yang cukup tinggi maka perusahaan-perusahaan lainnya akan kehilangan sebagian besar volume usaha mereka
  • 137. 11.2.1. MODEL OLIGOPOLI Penentuan Harga dan Output Dalam pergeseran kurva permintaan tidak akan menimbulkan kesulitan yang berarti dalam pembuatan keputusan tentang harga atau output jika perusahaan a mengetahui secara pasti bagaimana reaksi perusahaan saingan yang terhadap perubahan-perubahan harga ① Menghasilkan atau menjual barang standar atau barang berbeda ② kekuatan menentukan harga kadang-kadang lemah atau kuat ③ promosi masih diperlukan
  • 138. 11.3. MODEL PENETAPAN HARGA PASAR OLIGOPOLI pasar oligopoli ini mempunyai beberapa model dalam menetapkan harga produknya diantaranya yang paling banyak ditemui adalah ① Pasar kartel ② Pasar dengan kepemimpinan harga (proce leadership)
  • 139. salah satu tipe keadaan yang ditimbulkannya adalah kinked demand curve atau kurva permintaan yang patah. seorang penjual dapat menaikkan jumlah penjualannya dengan jalan menurunkan harganya hal ini mengakibatkan larinya pembeli dan penjual yang lain dan datang berbondong-bondong untuk membeli barang tersebut 11.3.1. PASAR DENGAN KETEGARAN HARGA
  • 140. 11.3.1. PASAR DENGAN KETEGARAN HARGA bentuk kurva yang tkinked itu adalah PED2. hal ini terjadi karena sifat reaksi seorang produsen terhadap tindakan produsen lain karena kurva penerimaan marginalnya adalah PLNMR yaitu ada bagian yang patah atau LN
  • 141. 11.3.1. PASAR DENGAN KETEGARAN HARGA mula-mula kurva sebesar MC2. tingkat harga yang menjamin laba maksimal (MC=MR) adalah OP1. jika biaya per unit turun, MC bergeser menjadi MC1 dengan tidak merubah harga yang menjamin labanya maksumal
  • 142. 11.3.1. PASAR DENGAN KETEGARAN HARGA harga akan berubah jika MC memotong bagian MR yang condong miring
  • 144. oligopoli menimbulkan efek yang negatif dalam bentuk ① adanya keuntungan yang terlalu besar yang dinikmati oleh para produsen oligopoli dalam jangka panjang ② adanya ketidakefisienan produksi ③ adanya eksploitasi terhadap konsumen maupun buruh ④ ketegaran harga sering dikatakan menunjang adanya inflasi yang dapat merugikan masyarakat makro
  • 145. ada tiga faktor yang memungkinkan terjadinya kerjasama yaitu: ① dapat meningkatkan keuntungan mereka jika mereka mengurangi tingkat persaingan antara mereka dan bertindak seperti monopolis ② mengadakan kerjasama agar dapat mengurangi ketidakpuasan yang ada ③ adanya kerjasama antar mereka menutup kemungkinan masuknya produsen baru dalam industri