Beberapa poin utama dalam dokumen tersebut adalah: (1) Setiap kegiatan pembangunan akan berdampak terhadap lingkungan, (2) Diperlukan AMDAL untuk meminimalisir dampak lingkungan dan memaksimalkan manfaat pembangunan, (3) Faktor-faktor risiko kesehatan dan keselamatan kerja meliputi fisik, kimia, biologi, ergonomi, dan psikologi perlu diantisipasi.
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
201605 08-mlh
1.
2. Dasar Manajemen
Lingkungan
• Setiap kegiatan / usaha manusia dan pembangunan akan
menimbulkan perubahan lingkungan hidup sebagai hasil
sampingan pembangunan
• Pembangunan adalah mutlak diperlukan untuk
meningkatkan harkat derajat bangsa, meskipun ada hasil
sampingannya yang dipengaruhi kualitas lingkungan hidup
• AMDAL diperlukan agar kualitas lingkungan hidup tidak
rusak karena adanya suatu kegiatan / usaha pembangunan
• AMDAL harus dilakukan untuk proyek-proyek
pembangunan yang akan menimbulkan dampak penting.
4. Aspek Legal / Hukum
• tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
HidupUU RI no 32/2009
• tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
HidupPP RI 27/1999
• tentang Panduan Penilaian Dokumen AMDALKeputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup no 2 tahun
2000,
• tentang Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan
Informasi dalam Proses Analisis Dampak
Lingkungan
KEPUTUSAN Badan
Pengendalian Dampak
Lingkungan no 8 tahun 2000,
• tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan
Provinsi sebagai Daerah Otonom (memberikan
kewenangan yang berbeda untuk penilaian AMDAL)
PP 25/2000
• tentang Pedoman Penyusunan Analisis Dampak
Lingkungan Hidup
Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup no 08 tahun
2006
• tentang Jenis Kegiatan Usaha dan / atau Kegiatan
yang wajin dilengkapi dengan Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup
Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup no 11 tahun
2006
5. PROGRAM HIGIENE PROYEK
• Merupakan program kegiatan yang meliputi area
di tempat kerja
• Keuntungan:
– Meningkatkan kesehatan dan higiene
– Mengurangi kompensasi
– Meningkatkan kepuasan kerja
– Mengurangi mangkir kerja
– Meningkatkan produktivitas
– Meningkatkan perilaku pekerja terhadap manajemen
5
6. Dalam Pengelolaan Proyek
• Pemahaman fasa pengelolaan proyek:
– Fase perencanaan
– Fase studi kelayakan
– Fase perancangan
– Fase pembangunan
– Fase operasional/pemanfaatan
– Fase penghentian operasi
• Dampak lingkungan yang akan terjadi sangat
berlainan untuk tiap fase pengelolaan proyek
7. 1. Pemantauan air
2. Pemantauan lahan
3. Pemantauan biologis
4. Pemantauan udara
5. Pemantauan kebisingan
6. Pemantauan limbah dan pengolahannya
7. Pemantauan penduduk/masyarakat
Suatu program pemantauan
meliputi pemantauan berbagai
aspek lingkungan, terutama :
8. LANGKAH
PELAKSANAAN
• Mengkaji kondisi lingkungan
• Perencanaan dan program manajemen lingkungan
• Audit terhadap suplier dan klien
• Audit limbah dan energi
• Mempelajari dampak bahan baku
• Mereduksi produksi limbah dan konsumsi energi
• Mengganti bahan baku yang menimbulkan dampak
lingkungan
• Melakukan pelatihan/penyuluhan
• Mempublikasikan hasil yang dicapai
• Memantau perkembangan program
8
9. FAKTOR RISIKO DI
TEMPAT KERJA
FAKTOR FISIK
FAKTOR
KIMIA
FAKTOR
BIOLOGIK
FAKTOR
RADIOLOGIS
ERGONOMIK PSIKOLOGIs
10. FAKTOR FISIK
BAHAYA BENDA
BERGERAK
•DIPENGARUHI: SUHU UDARA, KELEMBABAN, PANAS RADIASI, KECEPATAN GERAKAN
UDARA KAITAN DENGAN PANAS METABOLISMEN TUBUH DALAM BEKERJA
•GANGGUAN: DEHIDRASI, HEAT EXHAUSTION, HEAT CRAMP, HEAT STROKE
IKLIM/CUACA KERJA
•GANGGUAN KONSENTRASI DAN PENDENGARANKEBISINGAN:
•GANGGUAN SENDI, OTOT, PEMB. DARAH DAN SYARAFGETARAN MEKANIK
•INTENSITAS CAHAYA, KESILAUAN
•PENGARUH TERHADAP EFISIENSI, GANGGUAN TAJAM PENGLIHATANPENCAHAYAAN
PANAS
15. SIFAT KIMIA
• MUDAH MELEDAK
• MUDAH TERBAKAR
• BERACUN
• IRITAN
• KOROSIF
• ALLERGEN
• TERATOGENIK
• KARSINOGEN
• ASFIKSIAN (gangguan
pernapasan)
• FIBROGENIK PADA
PARU-PARU (gangguan
jaringan paru)
16. FAKTOR KIMIA
(berdasarkan daya racun)
• LD 50: kecil dari 1 mg/kg.bb;
Sangat toksik
• LD 50 : 1 - 50 mg/kg.bb;
Toksisitas tinggi
• LD 50: 50 - 500 mg/kg.bb;
Toksisitas sedang
• LD 50: 500 - 5000 mg/kg.bb;
Agak toksik
• LD 50 antara 5000 - 15.000 mg/kg.bb;
Hampir tidak beracun
• LD 50 lebih dari 15.000 mg/kg.bb.
Tidak berbahaya
17. FAKTOR BIOLOGIK
• PENGARUH MAKHLUK HIDUP TERHADAP
MANUSIA DI TEMPAT KERJA
– VIRUS
– BAKTERI
– JAMUR
– PARASIT
– SERANGGA
– TUMBUHAN
– BINATANG BERBISA
– BINATANG BUAS, DLL
18. FAKTOR
ERGONOMIS
• Bahaya yang timbul sebagai akibat interaksi
antara pekerja dengan desain tempat kerja.
• Pekerjaan berulang-ulang, manual handling,
overexertion (pengerahan tenaga)
• Dampak antara lain seperti: Sakit leher, Sakit
pinggang, Sakit kepala, Terkilir, Pegal-pegal
19
19. Bahaya yang timbul sebagai akibat interaksi
antara pekerja dengan desain tempat kerja,
antara lain seperti:
• Sakit punggung
• Terkilir
20
22. FAKTOR
PSIKOLOGIK
• Sikap terhadap pekerjaan
• Hubungan dengan atasan
• Hubungan dengan bawahan
• Hubungan dengan teman
• Pengorganisasian kerja
• Beban kerja, kelelahan
• Kepuasan kerja
• Imbalan
• Waktu istirahat, rekreasi
23. UPAYA PENCEGAHAN
• Upaya kesehatan promosional
– Penyuluhan kesehatan
– Gizi/olah raga/rekreasi
• Upaya kesehatan preventif
– Identifikasi bahaya
– Evaluasi bahaya
– Pengendalian sampai tingkat yang aman
– Reduksi dampak pada seluruh siklus hidup produk reuse, recycle,
recovery
• Tindakan sedini mungkin
– Menghindari paparan terhadap faktor risiko
– Pengobatan
• Rehabilitasi
– Medik/fisik/sosial/vokasional (pelatihan kerja)
24. FASILITAS UMUM
• Struktur tempat kerja yang aman
• Prosedur untuk kondisi darurat
• Emergency exit
• Pencegahan Kebakaran
• Kamar Mandi dan WC
• Supply air minum dan udara bersih (jika diperlukan)
• Area makan yang bersih
• Pencahayaan
• Access yang aman untuk pejalan kaki/kendaraan sekitar
• P3K
• Suhu Ruang
25. Pelatihan dan
Komunikasi
• Pelatihan H&S
• Orientasi kepada pengunjung
• Training kepada pekerja baru dan sub
kontraktor
• Tanda/Sign di tempat kerja
• Sosialisasi mengenai tanda-tanda bahaya
28. RINGKAS
Pisahkan dan singkirkan barang yang tidak perlu
dari tempat kerja
RAPI
Atur dan susun tata letak peralatan dan perlengkapan
kerja agar selalau siap pada saat diperlukan
RESIK
Bersihkan tempat kerja dan senantiasa
melaksanakankebersihan
RAWAT
Pertahankan ringkas, rapi, resik,
RAJIN
Jadikan sebagai suatu kebiasaan 29
29. • Partisipasi dan dukungan semua pihak
• Adanya komitmen manajemen
• Menjadi kesadaran setiap orang
• Sejalan dengan program kualitas lainnya
30
31. TERIMA KASIH
Direktorat Jenderal Bina Konstruksi
Gedung Utama lt 10 Jl.Pattimura No.20, Kebayoran Baru - Jakarta Selatan
Telp. +62-21-72797847
http://binakonstruksi.pu.go.id