Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan (ADKL) adalah pendekatan untuk melihat dampak kesehatan masyarakat dari rencana pembangunan dengan mempertimbangkan parameter lingkungan, proses pemajanan, dan sumber daya kesehatan. ADKL digunakan untuk menilai dokumen AMDAL dan UKL-UPL serta menyiapkan program kesehatan.
1. GARIS BESAR MATA KULIAH
1. PENGERTIAN, MANFAAT DAN RUANG LINGKUP ADKL
2. HUBUNGAN ADKL DENGAN ILMU LAIN
3. KONSEP DASAR MAXSIMUM ALLAWEBLE TOXICANT CONCENTRATION,
LETHAL CONCENTRATION, LC.50, LD.50
4. SUMBER PENCEMARAN LINGK YG MEMPENGARUHI KES. MANUSIA :
a. B3
b. Zat Pencemaran Fisik
c. Pencemaran Kimia
d. Pencemaran Biotik
5. KONSEP OBSERVASI DAN DETEKSI ZAT EKOTOKSIK
6. PPROSEDUR ADKL
2. LANJUTAN GBMK ADKL
6. PROSEDUR ADKL :
a. Metode Sampling
b. Uji Toksisitas Terhadap Hewan Organisme Aquatik dan Biota
c. Uji Toksisitas pada Manusia, darah dan Tinja
d. Evaluasi Hasil Pengujian dan Intrepretasi dihubungkan dgn faktor lingk.
7. STUDI KASUS ADKL
8. PENYUSUNAN LAPORAN
9. PRESENTASI HASIL.
5. ANALISIS DAMPAK KESEHATAN LINGKUNGAN (ADKL)
KMK 876 /MENKES/SK/VIII/2001
1. PENGERTIAN
2. TUJUAN
3. MANFAAT
4. RUANG LINGKUP
5. METODE STUDI
6. LANGKAH-LANGKAH ADKL
a. DALAM KONTEKS RENCANA USAHA/KEGIATAN
b. DALAM KONTEKS PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN
USAHA/KEGIATAN
7. PENERAPAN ADKL
a. MENILAI DOKUMEN AMDAL
b. MENILAI UKL – UPL
c. PELAKSANAAN PROGRAM-PROGRAM KESEHATAN
6. 8. LANGKAH-LANGKAH OPERASIONAL ADKL :
A. ANALISIS RESIKO
B. PENGELOLAAN RESIKO
C. KOMUNIKASI RESIKO
12. MENETAPKAN PENCEMAR SASARAN
13. INDENTIFIKASI DAN EVALUASI PEMAJANAN
14. SUMBER PENCEMAR
15. MEDIA LINGKUNGAN DAN TRANSPORT
16. TRANSFORMASI DAN MEKANISME TRANSPORT.
17. MODEL TRANSPORT LINGKUNGAN
18. TITIK PEMAJANAN
19. CARA PEMAJANAN
20. POPULASI RESEPTOR
8. BEBERAPA DEFINISI
• Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan
semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,
termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan
perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lainnya.
• Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
adalah upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan
untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan
mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan
lingkungan hidup yang meliputi perencanaan,
pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan,
pengawasan, dan penegakan hukum.
9. LANJUTAN DEFINISI
• Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan,
jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
• Kesehatan Lingkungan adalah ilmu yang
mempelajari berbagai masalah kesehatan sebagai
akibat dari hubungan interaksi antara berbagai
bahan , kekuatan, kehidupan, zat, yang memiliki
potensi penyebab sakit yang timbul akibat adanya
perubahan-perubahan lingkungan dengan
masyarakat serta menerapkan upaya pencegahan
gangguan kesehatan yang ditimbulkannya.
10. LANJUTAN DEFINISI
• Analisis mengenai dampak lingkungan hidup, yang
selanjutnya disebut Amdal, adalah kajian mengenai
dampak penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang
direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan
bagi proses pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
• Upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya
pemantauan lingkungan hidup, yang selanjutnya
disebut UKL-UPL, adalah pengelolaan dan pemantauan
terhadap usaha dan/atau kegiatan yang tidak
berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
11. LANJUTAN DEFINISI
• Baku mutu lingkungan hidup adalah ukuran batas atau
kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada
atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang
keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai
unsur lingkungan hidup.
• Pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau
komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan
manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup
yang telah ditetapkan.
• Kriteria baku kerusakan lingkungan hidup adalah ukuran
batas perubahan sifat fisik, kimia, dan/atau hayati
lingkungan hidup yang dapat ditenggang oleh lingkungan
hidup untuk dapat tetap melestarikan fungsinya.
12. • Limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan.
• Bahan berbahaya dan beracun yang selanjutnya
disingkat B3 adalah zat, energi, dan/atau komponen
lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya,
baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat
mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup,
dan/atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan,
serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk
lainnya.
• Limbah bahan berbahaya dan beracun, yang
selanjutnya disebut Limbah B3, adalah sisa suatu usaha
dan/atau kegiatan yang mengandung B3.
13. LANJUTAN DEFINISI
• Pengelolaan limbah B3 adalah kegiatan yang
meliputi pengurangan, penyimpanan,
pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan,
pengolahan, dan/atau penimbunan.
• Dampak Lingkungan hidup adalah pengaruh
perubahan pada lingkungan yang diakibatkan
oleh suatu usaha dan/atau kegiatan.
14. PENGERTIAN ADKL
• Merupakan suatu pendekatan untuk mencermati
masalah kesehatan masyarakat dengan
menggunakan rencana pembangunan sebagai
titik awal dan melihat dampak kesehatan yang
berhubungan.
• Dampak kesehatan tersebut dapat bersifat
langsung atau tidak langsung, sehingga ADKL
merupakan bagian tak terpisahkan dari proses
perencanaan dalam suatu pembangunan
15. TUJUAN ADKL
1. Memahami dan melakukan ADKL sebagai kajian aspek
kesehatan masyarakat terhadap rencana kegiatan
pembangunan, upaya pemantauan dan pengelolaan
lingkungan hidup.
2. Memahami keterkaitan antara jenis usaha atau
kegiatan, perubahan parameter lingkungan, manusia
yang terpajan dan bentuk dampak kesehatan
masyarakat serta sumber daya kesehatan.
3. Membantu mempermudah proses pengkajian aspek
kesehatan masyarakat dalam studi AMDAL
4. Membantu menyajikan hasil kajian dengan informasi
yang relevan.
16. MANFAAT ADKL
ADKL dapat dilakukan guna menelaah rencana
usaha atau kegiatan dalam tahapan
pelaksanaan maupun pengelolaan kegiatan,
serta melakukan penilaian guna menyusun
atau mengembangkan upaya pemantauan
maupun pengelolaan untuk mencegah,
mengurangi, atau mengelola dampak
kesehatan masyarakat akibat suatu usaha atau
kegiatan pembangunan.
17. PENERAPAN ADKL
1. Kajian aspek kesehatan masyarakat dalam
rencana usaha atau kegiatan pembangunan
baik yang wajib atau yangtidak wajib
menyusun studi AMDAL.
2. Kajian aspek kesehatan masyarakat dan atau
kesehatan lingkungan dalam rangka
pengelolaan kualitas lingkungan hidup yang
terkait erat dengan masalah kesehatan
masyarakat.
20. KULIAH KEDUA, RABU 3 SEPT 2014
08.00 – 10.00 WIT
MENGULANG DAN MENDALAMI KEMBALI
PENGERTIAN/PE MAHAMAN ADKL :
MERUPAKAN SUATU PENDEKATAN UNTUK
MENCERMATI MASALAH KESEHATAN
MASYARAKAT DENGAN MENGGUNAKAN
RENCANA PEMBANGUNAN SEBAGAI TITIK
AWAL DAN MELIHAT DAMPAK KESEHATAN
YANG BERHUBUNGAN. DAMPAK
KESEHATAN TERSEBUT DAPAT BERSIFAT
LANGSUNG ATAU TIDAK LANGSUNG
21. KULIAH KEDUA, RABU 3 SEPT 2014
08.00 – 10.00 WIT
1. Parameter lingkungan yang diperkirakan terkena dampak rencana
pembangunan dan berpengaruh terhadap kesehatan;
2. Proses dan potensi terjadi pemajanan;
3. Potensi besarnya risiko penyakit (angka dan kesakitan dan angka kematian);
4. Karakteristik penduduk yang berisiko;
5. Sumber daya kesehatan;
6. Kondisi Sanitasi Lingkungan
7. Status Gizi Masyarakat
8. Kondisi Lingkungan yang Dapat memperburuk Proses Penyebaran
penyakit.
(Sumber : KEPKABAPEDAL No. 124 Thn 1997 dan KMK No. 876 Thn 2001)
RUANG LINGKUP
ASPEK KESEHATAN MASYARAKAT YG DITELAAH PADA ADKL ADALAH SBB :
22. RUANG LINGKUP ANALISIS DAMPAK KESEHATAN
LINGKUNGAN
1. PARAMETER LINGK YANG DIPERKIRAKAN TERKENA DAMPAK
DARI RENCANA USAHA/KEGIATAN (PEMBANGUNAN) DAN
BERPENGARUH TERHADAP KESEHATAN
RENCANA
USAHA/KEGIATAN :
I. TAHAP
PRAKONSTRUKSI
II. TAHAP KONSTRUKSI
(PELAKSANAAN)
III. TAHAP OPERASI
(PENGELOLAAN
USAHA/KEGIATAN)
PARAMETER
LINGKUNGAN YG
DIPERKIRAKAN
TERKENA DAMPAK
(FISIK-KIMIA,
BIOLOGI &
SOSEKBUD)
DAMPAK KESEHATAN
IDENTIFIKASI DAMPAK POTENSIAL (TELAAH KEGIATAN
PEMB/PROYEK; TELAAH DATA &INFORMASI DARI HASIL STUDI
PUSTAKA, SURVEI, OBSERVASI; TELAAH HASIL UJI DAN ANALISIS
LABORATORIUM
23. I. TAHAP PRAKONSTRUKSI :
(PERIZINAN, SOSIALISASI, SURVEY DAN
PENGUKURAN)
I. TAHAP KONSTRUKSI (PELAKSANAAN) :
(PENERIMAAN TENAGA KERJA, PEMBUKAAN DAN
PEMATANGAN LAHAN, PEKERJAAN KONSTUKSI,
JALAN, DRAINASE, INTALASI DLL.
I. TAHAP OPERASI (PENGELOLAAN
PEMBANGUNAN) :
RENCANA USAHA / KEGIATAN
24. PARAMETER LINGKUNGAN YANG DIPERKIRAKAN TERKENA DAMPAK DARI
USAHA/KEGIATAN (PEMBANGUNAN)
FISIK KIMIA :
1. PENURUNANKUALITAS
UDARA.
2. PENURUNANKUALITAS AIR.
3. KEBISINGAN
4. GETARAN
5. LIMBAH
BIOLOGI : SOSIAL EKONOMI
BUDAYA
KESEHATAN MASYARAKAT
25. PENERAPAN ADKL
1. PENILAIAN DOKUMEN AMDAL
2. PENILAIAN DOKUMEN UKL-UPL
3. PELAKSANAN PROGRAM-PROGRAM KESEHATAN
AMDAL = ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP, ADALAH KAJIAN
MENGENAI DAMPAK PENTING SUATU USAHA DAN/ATAU KEGIATAN YANG
DIRENCANAKAN PADA LINGKUNGAN HIDUP YANG DIERLUKAN BAGI PROSES
PENGAMBILAN KEPUTUSAN TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA DAN/ATAU
KEGIATAN (UU PPLH No.32/2009).
DOKUMEN AMDAL , MELIPUTI :
1. KERANGKA ACUAN (KA)
2. ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (ANDAL)
3. RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (RKL) DAN RENCANA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (RPL)
UKL-UPL = UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (UKL) DAN UPAYA
PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (UPL), ADALAH PENGELOLAAN DAN
PEMANTAUAN TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP YANG TIDAK BERDAMPAK PENTING
TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP YANG DIERLUKAN BAGI PROSES PENGAMBILAN
KEPUTUSAN TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA DAN/ATAU KEGIATAN (UU PPLH
No.32/2009).
26. PENENTUAN DAMPAK PENTING
1. BESARNYA JUMLAH PENDUDUK YANG AKAN TERKENA DAMPAK RENCANA USAHA
DAN/ATAU KEGIATAN
2. LUAS WILAYAH PENYEBARAN DAMPAK
3. INTENSITAS DAN LAMAANYA DAMPAK BERLANGSUNG
4. BANYAKNYA KOMPONEN LINGKUNGAN HIDUP LAIN YANG AKAN TERKENA
DAMPAK
5. SIFAT KUMULATIF DAMPAK
6. BERBALIK ATAU TIDAK BERBALIKNYA DAMPAK, DAN/ATAU
7. KRITERIA LAIN SESUAI DENGAN PERKEEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN
TEKNOLOGI
27. PENERAPAN ADKL DALAM AMDAL
TELAAH ADKL SEBAGAI PENDEKATAN KAJIAN ASPEK KESEHATAN MASYARAKAT MELIPUTI :
• PARAMETER LINGKUNGAN YANG DIPERKIRAKAN TERKENA DAMPAK RENCANA PEMBANGUNAN DAN
BERPENGARUH TERHADAP KESEHATAN.
• PROSES DAN POTENSI TERJADINYA PEMAJANAN
• POTENSI BESARNYA DAMPAK RISIKO TERJADINYA PENYAKIT (ANGKA KESAKITAN DAN ANGKA KEMATIAN).
• KARAKTERISTIK PENDUDUK YANG BERESIKO.
• SUMBER DAYA KESEHATAN.
• KONDISI LINGKUNGAN YANG DAPAT MEMPERBURUK PROSES PENYEBARAN PENYAKIT.
TELAAH TERSEBUT DILAKUKAN DENGAN PENILAIAN / ANALISIS PADA :
• SUMBER DAMPAK ATAU SUMBER EMISI (SIMPUL 1).
• MEDIA LINGKUNGAN SEBELUM KONTAK DENGAN MANUSIA ( SIMPUL 2 )
• PENDUDUK TERPAJAN. ( SIMPUL 3 )
• POTENSI DAMPAK KESEHATAN ( SIMPUL 4 )
28. EMPAT SIMPUL ADKL
DALAM MENERAPKAN ADKL DALAM PENILAIAN DOKUMEN AMDAL SELALU
BERPEGANG PADA SIMPUL ADKL YAITU PREDIKSI DAMPAK PADA :
1. SIMPUL 1, JENIS DAN SKALA KEGIATAN ATAU KONDISI YANG DIDUGA
MENJADI SUMBER PENCEMAR/ BAHAYA KESEHATAN MISALNYA: PABRIK,
PEMBUANGAN LIMBAH, BEKAS PENAMBANGAN
2. SIMPUL 2, MEDIA LINGKUNGAN (AIR, TANAH,UDARA, BIOTA, SOSIAL),
MISALNYA: IKLIM DAN CUACA, HIDROGEN TANAH, SOSIO DEMOGRAFI,
TOPOGRAFI)
3. SIMPUL 3, KONTAK ANTARA BAHAN PENCEMAR DAN MANUSIA PADA TITIK
PEMAJANAN, MISALNYA: MINUM AIR TERCEMAR, MENGHIRUP UDARA
TERCEMAR, MAKAN MAKANAN TERKONTAMINASI
4. SIMPUL 4, DAMPAK KESEHATAN YANG TIMBUL AKIBAT PEMAJANAN
MELALUI BERBAGAI CARA, MISALNYA: KERACUNAN PESTISIDA, KANKER,
HIPERTENSI, “ASMA-BONCHIALE” DAN SEBAGAINYA.
29. LATIHAN PENILAIAN
DOKUMEN AMDAL BERDASARKAN ADKL
1. DOKUMEN AMDAL RENCANA
PERTAMBANGAN BIJIH NIKEL PT JAYA ABADI
SEMESTA DI KABUPATEN HALMAHERA TIMUR
2. DOKUMEN AMDAL RENCANA BUDIDAYA
TANAMAN SINGKONG DENGAN PABRIK
PENGOLAHAN GAPLEK DAN TAPIOKA DI
KABUPATEN HALMAHERA UTARA
31. LAPORAN ADKL UNTUK PENILAIAN AMDAL
A. Pengertian AMDAL
1. Dokumen Kerangka Acuan (KA)
2. Dokumen Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)
3. Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)
4. Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)
A.1) Kegunaan Amdal
1. Bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah
2. Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan
lingkungan hidup dari rencana usaha dan/atau kegiatan
3. Memberi masukan untuk penyusunan disain rinci teknis dari rencana
usaha dan/atau kegiatan
4. Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup
5. Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan
dari suatu rencana usaha dan atau kegiatan
32. A.2) Prosedur AMDAL
Prosedur AMDAL terdiri dari :
a) Proses penapisan (screening) wajib AMDAL
Proses penapisan atau kerap juga disebut proses seleksi kegiatan wajib AMDAL, yaitu
menentukan apakah suatu rencana kegiatan wajib menyusun AMDAL atau tidak.
b) Proses pengumuman dan konsultasi masyarakat
Proses pengumuman dan konsultasi masyarakat. Berdasarkan Keputusan Kepala PERMENLH
Nomor 17/2012.
pemrakarsa wajib mengumumkan rencana kegiatannya selama waktu yang ditentukan dalam
peraturan tersebut, menanggapi masukan yang diberikan, dan kemudian melakukan
konsultasi kepada masyarakat terlebih dulu sebelum menyusun KA.
c) Penyusunan dan penilaian KA (scoping)
Proses penyusunan KA-ANDAL. Penyusunan KA-ANDAL adalah proses untuk menentukan
lingkup permasalahan yang akan dikaji dalam studi ANDAL (proses pelingkupan).
d) Penyusunan dan penilaian KA, ANDAL, RKL- RPL
PROSES PENILAIAN KA
A.3) Pihak yang terlibat dalam proses AMDAL
Komisi Penilai AMDAL, pemrakarsa, dan masyarakat yang berkepentingan.
A.4) Kaitan AMDAL dengan dokumen/kajian lingkungan lainnya
a) AMDAL-UKL/UPL
Rencana kegiatan yang sudah ditetapkan wajib menyusun AMDAL tidak lagi diwajibkan menyusun UKL-
UPL. UKL-UPL dikenakan bagi kegiatan yang telah diketahui teknologi dalam pengelolaan limbahnya.
b) AMDAL dan Audit Lingkungan Hidup Wajib
33. B. Aspek Lingkungan Dalam AMDAL
B.1. Tahapan Kegiatan (bab II) ………Diskripsi Rencana usaha / kegiatan
a. Prakonstruksi
b. Konstruksi
c. Operasi
c. Pasca Operasi
B.2. Dampak Penting Hipotetik (DPH) yang timbul Akibat Kegiatan (bab II)
di sub bab Proses pelingkupan
Hal-hal pokok yang perlu mendapatkan perhatian di dalam hal menentukan besar dan
pentingnya dampak lingkungan pada kegiatan adalah:
1. Luas dan kedalaman kegiatan fisik
2. Desain lokasi dan desain penempatan limbah.
3. Kemungkinan sifat racun limbah
4. Dampak terhadap kesehatan dan keselamatan yang berkaitan dengan kegiatan
transportasi, penyimpanan dan penggunaan bahan kimia racun, dan gangguan
pernapasan akibat pengaruh debu.
5. Pengelolaan (penampungan, pengendalian dan pembuangan) limbah
6. Kerusakan bentang lahan dan keruntuhan
7. Terpaparnya manusia
8.Dampak potensial yang timbul sebagai akibat kegiatan ini akan berpengaruh terhadap
komponen lingkungan seperti kualitas air dan hidrologi, flora dan fauna, hilangnya habitat
alamiah, pemindahan penduduk, hilangnya peninggalan budaya atau situs-situs keagamaan
dan hilangnya lahan pertanian serta sumberdaya kehutanan.
34. Studi AMDAL juga harus mengevaluasi resiko yang disebabkan oleh kegagalan pengelolaan
limbah dan
pemrakarsa harus menyiapkan rencana tanggap darurat yang memadai. Pihak yang
bertanggungjawab dalam
pelaksanaan tanggap darurat ini harus dinyatakan secara jelas.
Faktor-faktor Pertimbangan di dalam Menilai Kesesuaian Pengelolaan Limbah :
1.TuntutanPeraturan
2. tuntutan baku mutu
3. nilai budaya dan sejarah dari suatu tempat termasuk nilainya bagi penduduk pribumi
4. tuntutan akan rancangan khusus terhadap misalnya gempa bumi, peluang-peluang
terjadinya banjir
5.emisi debu dan polusi suara
6. rencana-rencana penyaluran tenaga listrik, jaringan supali air, dsb
7. zonasi dari areal penimbunan limbah dan kemungkinan perubahan dari zonasi sekarang
8.Metereologi Dan Geofisika
9. Topografi dan Pemetaan
10.Fotografi
11. Air Permukaaan Tanah
12. Air Bawah tanah
13. Geoteknis
14. Geokimia
15. Sifat-sifat Limbah
35. C. METODE PENGELOLAAAN LINGKUNGAN
PENGELOLAAN YANG TERENCANA DAN TERUKUR. PENGELOLAAN LINGKUNGAN.
( Contoh : di sektor pertambangan biasanya merekomendasikan beberapa upaya
yang dapat digunakan sebagai upaya pengendalian dampak kegiatan tambang terhadap
sumberdaya air, vegetasi dan hewan liar)
Beberapa upaya pengendalian tersebut adalah :
• Menggunakan struktur penahan sedimen untuk meminimalkan jumlah sedimen yang keluar dari
lokasi penambangan
• Mengembangkan rencana sistim pengedalian tumpahan untuk meminimalkan masuknya bahan B3 ke
badan air
• Hindari kegiatan konstruksi selama dalam tahap kritis
• Mengurangi kemungkinan terjadinya keracunan akibat sianida terhadap burung dan hewan liar dengan
menetralisasi sianida di kolam pengendapan tailing atau dengan memasang pagar dan jaring untuk
mencegah hewan liar masuk kedalam kolam pengendapan tailing
• Minimalisasi penggunaan pagar atau pembatas lainnya yang menghalangi jalur migrasi hewan liar. Jika
penggunaan pagar tidak dapat dihindari gunakan terowongan, pintu-pintu, dan jembatan penyeberangan
bagi hewan liar.
• Batasi dampak yang disebabkan oleh frakmentasi habitat minimalisasi jumlah jalan akses dan tutup serta
rehabilitasi jalan-jalan yang tidak digunakan lagi.
• Larangan berburu hewan liar di kawasan tambang.
36. CONTOH LAINNYA (PENGELOLAAN DAMPAK PERUBAHAN KUALITAS UDARA DARI KEGIATAN
PERTAMBANGAN :
1. Pendekatan Teknologi:
• Di musim kemarau, mengurangi tingkat TSP yang dapat terhirup yang disebabkan oleh
lalu lintas jalan dengan menggunakan teknik dan konsep yang memadai dan secara
berkala mengurangi debu dengan menggunakan semprotan air di jalan tambang
• Meminimalkan konsentrasi gas-gas Sulfur Dioksida (SO2), Nitrogen Dioksida (NO2), Karbon
Monoksida (CO), Ozon (O3), Lead (Pb), Partikel (TSP) dan bising dengan jalan
menggunakan peralatan dan kendaran berat yang layak pakai
• Menghindari pedesaan dalam desain jalan tambang
• Mengurangi kecepatan truk hingga batas kecepatan dan keselamatan yang
diperbolehkan, pada saat melewati jalan yang dekat dengan pedesaan.
2. Pendekatan Sosial Ekonomi:
• Melakukan penjawalan kegiatan sehingga tidak seluruh peralatan dan kendaraan berat
secara bersamaan dimobilisasi dan didemobilisasi pada waktu yang sama
• Melaksanakan kegiatan mobilisasi dan demobilisasi peralatan dan kendaraan berat pada
malam hari yaitu setelah pukul 22.00
3. Pendekatan Institusional:
• Koordinasi dengan Camat, Kepala Desa, instansi terkait dan pemuka masyarakat dan adat
setempat.
37. D. METODE PEMANTAUAN LINGKUNGAN
CONTOH :
1. Memantau kondisi karbon.
• Metode pemantauan:
• Pengambilan sampel menggunakan gas sampler , dianalisa di laboratorium dengan
menggunakan spektrofotometer. Analisis data dilakukan secara deskriptif
membandingkan baku mutu yang dipersyaratkan.
2. Memantau kondisi kualitas udara.
• Metode pemantauan:
• Pengambilan sampel menggunakan gas sampler , dianalisa di laboratorium dengan
menggunakan spektrofotometer. Analisis data dilakukan secara deskriptif
membandingkan baku mutu yang dipersyaratkan.
3. Memantau tingkat kebisingan.
• Metode pemantauan:
• Pengukuran langsung di lapangan, menggunakan Sound Level Meter. Analisis data
dilakukan secara deskriptif dgn membandingkan baku mutu yang dipersyaratkan