ANALISI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP RESORT GREEN VILLA
1. KERANGKAACUAN
ANALISI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP
TUGAS AMDAL
Presented by :
CRISTIAN E. INDRAJAYA L.
(931 22 201 12114)
ARWANDRY PALA’BIRAN
(931 22 201 12081)
FREDY BALALEMBANG
(931 22 201 11004)
2. KERANGKA ACUAN
ANALISI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP
PEMBANGUNAN RESORT “VILLA HIJAU” DI
KAWASAN BUKIT BALE AGUNG NUSANTARA
EMAS, KODYA BATU, MALANG RAYA
3. BAB I
KOMPONEN YANG DITELITI
Untuk mendukung pengembangan kawasan Wisata Songgoriti di Kodya Batu,
Malang Raya maka pembangunan Resort “Green Villa” di kawasan Bukit Bale
Agung Nusantara Emas, Desa Songgokerto yaitu suatu bangunan akomodasi
yang nyaman bagi setiap wisatawan yang hendak menghabiskan waktu
istirahatnya dengan menikmati pemandangan alam di desa Songgokerto,
Kodya Batu, Malang Raya.
Proses studi dilakukan oleh praktisi, akademisi, ahli dari kementrian
lingkungan hidup serta ahli dari Badan Pengendalian Dampak Lingkungan
Propinsi Jawa Timur. Proses pelingkupan telah dilakukan dengan kegiatan
pembahasan rencana kegiatan bersama pemrakarsa, prediksi dan identifikasi
jenis dampak, peninjauan lapangan, analisis dan perumusan isu pokok serta
penyususnan Kerangka Acuan ANDAL (KAANDAL) pembangunan Resort
“Green Villa” di kawasan Bukit Bale Agung Nusantara Emas, Batu – Malang
ini belum dipublikasikan melalui media massa, namun sebagian besar
masayarakt di sekitar lokasi pembangunan telah mengetahui rencana kegitan
tersebut.
4. Tahapan kegiatan Tim Teknis ANDAL pembangunan Resort “Green
Villa” di kawasan Bukit Bale Agung Nusantara Emas, Kodya Batu,
Malang raya ini mengikuti tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Pengkajian rencana kegiatan
2. Penggalian informasi tambahan melalui diskusi.
3. Pelaksanaan tinjauan dan Observasi lapangan
4. Identifikasi dampak potensial (desk study)
5. Diskusi evaluasi dampak hipotetik
6. Verifikasi hasil tinjauan dipadankan dengan hasil evaluasi
dampak
7. Penyusunan laporan pelingkupan menjadi Kerangka Acuan
ANDAL (KAANDAL)
5. Untuk memenuhi Peraturan Menteri Lingkunan Hidup No. 8 Tahun 2006,
Pemrakarsa Resort “Green Villa” membentuk Tim Teknis Studi Analisis Lingkungan.
Dalam studi andal, kegiatan yang diperkirakan akan menimbulkan dampak disebut
isu pokok. Proses pelingkupan dalam hal ini diperlukan untuk menentukan dampak
penting terhadap lingkungan untuk studi secara mendalam. Proses pelingkupan
dampak penting melalui proses sebagai berikut:
Identifikasi dampak penting melalui matrik interaksi sederhana menggunakan bagan
alir antara kegiatan dengan rona lingkungan hidup.
Evaluasi dampak potensial untuk evaluasi keterkaitan dampak kegiatan proyek
dengan lingkungan primer, sekunder dan tersier.
Pemusatan dampak penting (Focussing) yang dilakukan dengan mengelompokkan
dampak penting atas beberapa kelompok menurut keterkaitannya satu sama lain lalu
diurutkan dan ditinjau dari aspek ekonomi, sosial dan ekologi.
6. BAB II
KOMPONEN YANG DIKAJI
Pembangunan Resort “Green Villa” ini bertujuan untuk mendukung
perkembangan kawasan wisata Songgoriti yang kaya akan potensi wisata
baik alam maupun budaya. Dengan dibangunnya Resort “Green Villa” ini
diharapkan dapat mendukung peningkatan kesejahteraan ekonomi warga
sekitar melalui sektor pariwisata.
Lokasi/Desa : Kawasan Bukit Bale Agung Nusantara
Emas,
Songgokerto, Kodya Batu, Malang Raya
Status : Direncanakan untuk pembangunan
Resort “Green Villa”
Dimensi Bangunan : Terdiri lebih dari 200 kamar
Pembebasan Lahan : Tidak Ada (tanan milik pemrakarsa)
Kondisi Lahan : Lereng Gunung Panderman, Agak
Terjal dengan
ketinggian 800 – 1550 meter diatas
permukaan laut.
Sumber Material : Semen, Beton, Batu, Bata
7. Kondisi lingkungan sekitar rencana pembangunan Resort “Green Villa” berupa
kawasan wisata Songgoriti, kawasan hutan konservasi milik Perhutani, serta kawasan
budidaya berupa permukiman enclave adalah kantong-kantong permukiman
masyarakat tradisional di dalarn hutan yang telah berlangsung secara turun temurun
dan biasanya mempunyai fungsi khusus sebagai penyangga hutan lindung atau
wilayah dengan budaya yang khas. Sedangkan kondisi kebun pada umumnya adalah
kebun produktif dengan komoditas utama antara lain: apel batu, jeruk, pisang dan
nangka serta menjadi tempat pengembangan penelitian kedele jepang “Edamamae”.
Dilihat dari kondisi tanahnya, lokasi rencana pembangunan ini berada pada kawasan
dengan tanah rawan bencana longsor dan erosi, terutama pada kawasan berbukit
dengan kemiringan relatif agak terjal.
8. BAB III
KOMPONEN YANG DIANALISIS
IKLIM
• Termasuk
iklim kering
(dry climate),
dengan suhu
rata-rata
berkisar 220 –
24oc
• Kecepatan
angin berkisar
10,73 km/jam
• Curah Hujan
berkisar 2000
– 3000mm per
tahun, dengan
jumlah hari
hujan berkisar
134 hari
FISIOGRAFI
• Berupa daerah lereng
Gunung Panderman
dengan kemiringan
lereng 21% - 40%.
Lereng pegunungan
tersusun dari tanah
penutup (tanah
residual dan tanah
kolovial) setebal
kurang dari 2 (dua)
meter, bersifat gembur
dan mudah lolos air,
menumpang diatar
batuan dasarnya yang
lebih padat dan kedap.
Serta rawan gempa.
Vegetasi terbentuk
dari tumbuhan
berdaun jarum dan
berakar serabut
HIDROLOGI
• Dengan adanya
Daerah Aliran
Sungai (DAS)
Brantas, maka
Desa
Songgokerto ini
juga merupakan
daerah resapan
air tanah untuk
mencukupi
kebutuhan 17
wilayah lainnya.
Air ini digunakan
untuk emmenuhi
kebutuhan air
bersih sehari-
hari seperti
kegiatan MCK,
memasak,
pengairan kebun.
9. DEMOGRAFI
• Jumlah penduduk
di Desa
Songgokerto :
6.369 Jiwa (Data
Statistik tahun
2006)
EKONOMI
• Penyangga
ekonomi terbesar
di Kodya Batu
datang dari sektor
perdagangan
berupa kawasan
wisata, hotel dan
restoran sebesar
45%, disusul
dengan sektor
jasa, pertanian,
industry
pengolahan
masing masing
14%, sektor
pengangkutan
dan komunikasi
5%, sektor
keuangan 4%,
sektor bangunan
dan sektor Listrik,
Gas, Air Bersih
masing masing
2%, sektor
Pertambangan
dan Penggalian
1%.
BUDAYA DAN
SEJARAH
• gudang tempat
pernyimpanan
senjata di Dukuh
Tambuh, pernah
tersimpan
persenjataan
belanda, pada
saat jaman VOC
kala itu yang
sudah ratusan
tahun usianya,
Pesarehan Mbah
Patok
(disakralkan
masyarakat
sekitar),
Peninggalan
sejarah dan
budaya berupa
Candi Supo,
Komponen sosial ekonomi dan sosial budaya yang ada di wilayah Kodya
Batu, Malang Raya diuraikan sebagai berikut:
10. KESEHATAN MASYARAKAT
• Fasilitas kesehatan
masyarakat cukup
memadai dengan
adanya: posyandu,
puskesmas, RSU
Baptis serta RS
bersalin yang
tersebar di berbagai
wilayah Kodya Batu,
Malang Raya.
PRASARANA DAN
SARANA UMUM
• Ada prasarana
pendidikan, PDAM,
TPA, Sanitasi
(berupa MCK pribadi
dan umum, septic
tank, cubluk, serta
Instalasi Pengolahan
Lumpur Tinja atau
IPLT di daerah
Durek), Drainase
yang memadai,
Prasarana Jalan
(berupa jalan
nasional, jalan
propinsi, dan jalan
local), serta Moda
Transportasi (berupa
Terminal regional
dan Stasiun Kereta
Api).
11. BAB VI
KOMPONEN LINGKUNGAN HIDUP POTENSIAL BERDAMPAK
PENTING
KESTABILAN
GEOLOGIS DAN
STRUKTUR TANAH
• Resiko
kegagalan
Pembangunan
Resort “Green
Villa” .
Mengingat
lokasi rencana
proyek ini
berada pada
daerah rawan
longsor dan
erosi.
BERKURANGNYA
DAERAH RESAPAN
AIR TANAH
• Daerah lereng
dengan
ketinggian 800
-2000 meter
diatas
permukaan
laut biasanya
berfungsi
sebagai
daerah
resapan air
tanah yang
dapat
digunakan
dalam
ketersediaan
air tanah.
KEMUNGKINAN
RUSAKNYA HUTAN
ALAM
• Kaji
kemungkinan
kerusakan
hutan alam
dan hutan
konservasi ini
karena lokasi
proyek
berbatasan
dengan kedua
hutan
tersebut.
Dampak Potensial Penting Lingkungan
12. PERUBAHAN POLA
PENYAKIT
• Kaji potensi
dan prediksi
perubahan
pola penyakit
masyarakat di
sekitar lokasi
proyek
pembangunan
Resort “Green
Villa”
terutama yang
berhubungan
dengan sistim
pernafasan.
TERHAMBATNYA ARUS
WISATAWAN
• Kaji potensi
terhambatnya
arus
wisatawan
terutama yang
menuju lokasi
kawasan
Songgoriti
yang dekat
dengan lokasi
proyek.
RUSAKNYA CAGAR
BUDAYA
• Kaji potensi
adanya cagar
budaya yang
mungkin
belum
ditemukan,
mengingat
wilayah Desa
Songgokerto
terdapat
banyak
benda-benda
peninggalan
sejaran dan
budaya.
DAMPAK POTENSIAL KESEHATAN MASYARAKAT
DAN POTENSIAL EKONOMI BUDAYA
13. BAB V
PENENTUAN LINGKUP KEPAKARAN
Dalam Studi ANDAL ini, pemrakarsa dapat menunjuk pelaksana studi yang memiliki
kompetensi dan keahlian sesuai bidang yang ditelitinya. Minimal Pelaksana Studi
harus mencakup kepakaran sebagai berikut:
Geofisika-Kimia Biologi Sosial, Ekonomi,
Budaya
Kesehatan
Masyarakat
Ahli Planologi Ahli Biologi Ahli Antropologi Ahli Kesehatan
Lingkungan
Ahli Geologi dan
Hidrologi
Ahli Teknik Lingkungan Ahli Sejarah Ahli Kesehatan
Kerja
Ahli Teknik Sipil,
dan Teknik Kimia
Ahli Kehutanan
14. BAB VI
PENENTUAN WILAYAH STUDI
1. Batas Proyek
Dikonsentrasikan pada lokasi pembangunan Resort “Green
Villa” maupun pada prasarana dan sarana penunjang serta
arela quarry untuk penyediaan material pembangunan
Resort dengan jarak memadai dari kegiatan atau aktifitas
fisik pada masing-masing komponen kegiatan.
2.Batas Ekologis
Mempertimbangkan keberadaan berbagai badan air (Daerah
Aliran Sungai = DAS) disekitar lokasi. Juga
mempertimbangkan arah angin dominan melalui kajian Wind
Rose di sekitar lokasi guna memperkirakan dampak
penyebaran emisi debu. Serta mempertimbangkan letak atau
lokasi hutan konservasi milik Perhutani yang berbatasan
dengan batas proyek pembangunan tersebut.
3. Batas Sosial
Difokuskan langsung pada pemukiman penduduk yang dekat
dengan lokasi proyek pembangunan. Batas utara berbatasan
dengan: Kawasan Perhutani dan Kel. Sumberejo, Batas
Timur: Desa Pesanggrahan, Batas Selatan: Kawasan
Perhutani dan Batas Barat: Kawasan Songgoriti.
15. BAB VII
PENENTUAN WAKTU STUDI
NO
Pelaksanaan BULAN 10 BULAN 11
Kegiatan 1 2 3 4 1 2
1 Pengkajian Rencana Kegiatan √
2 Penggalian informasi tambahan melalui diskusi √
3 Pelaksanaan tinjauan & observasi lapangan √
4 Identifikasi dampak potensial (desk study) √
5 Diskusi evaluasi dampak hipotetik √
6
Verifikasi hasil tinjauan dipadankan dengan hasil evaluasi
dampak √
7 Penyusunan laporan pelingkupan menjadi KA ANDAL √
16. BAB VIII
PENENTUAN BIAYA STUDI
A. Alat dan Bahan Biaya
1. 1 Rim Kertas HVS A4 80gr Rp. 30.000,-
2. Alat-Alat Tulis Rp. 100.000,-
3. 10 box Klip Kertas @1.000 Rp. 10.000,-
4. 2 pak Map Plastik @20.000 Rp. 40.000,-
5. 2 Buku Teori Rp.200.000,-
6. Gunting, Staples, Isolasi Rp. 50.000,-
7. Kantong Plastik Rp. 50.000,-
8. 2 USB 8GB Kingston @168.000 Rp. 336.000,-
9. 2 kotak amplop @8.000 Rp. 16.000,- (+)
Total Rp. 832.000,-
17. B. Biaya Operasional
1. Pulsa GSM (6 minggu) Rp.1.500.000,-
2. Honor pembantu peneliti 3 org
@250.000
Rp. 750.000,-
3. Honor Konsultasi Kepakaran (Geologi) Rp.1.000.000,(+)
TotalRp3.250.000,-
C. Biaya Transportasi dan Akomodasi
1. Transport ke lokasi 6 hari
@50.000
Rp. 300.000,-
2. Konsumsi Responden 50 org
@10.000
Rp. 500.000,-
3. Akomodasi Rp.600.000,(+)
Total Rp.1.400.000,-
D. Biaya Fotocopy dan Rental
1. Rental Internet 5 jam/ minggu – 6
minggu @3.000/jam
Rp. 90.000,-
2. Rental computer 3 jam/ hari – 6 hari
@1000/jam
Rp. 18.000,-
3. Biaya Print 100lbr @200 Rp. 20.000,-
4. Fotocopy, Jilid Proposal @10.000 x 2 Rp. 20.000,-
5. Biaya tidak terduga Rp. 500.000
Total Rp.648.000,-