SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Download to read offline
JUKNIS PENETAPAN KKM DI SMA
©2010-Direktorat Pembinaan SMA
0
DAFTAR ISI
A. LATAR BELAKANG 22
B. TUJUAN 22
C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 22
D. UNSUR YANG TERLIBAT 23
E. REFERENSI 23
F. PENGERTIAN DAN KONSEP 23
G. URAIAN PROSEDUR KERJA 25
LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA PENETAPAN KKM 27
LAMPIRAN 2 : INSTRUKSI KERJA MEKANISME PENETAPAN KKM 28
LAMPIRAN 3 : CONTOH PENETAPAN KKM DENGAN MENGGUNAKAN SKALA PENILAIAN 29
LAMPIRAN 4 : CONTOH PENETAPAN KKM DENGAN MENGGUNAKAN POIN/SKOR PADA SETIAP KRITERIA 30
LAMPIRAN 5 : CONTOH FORMAT ANALISIS PENCAPAIAN KKM PESERTA DIDIK PER-KOMPETENSI DASAR 31
LAMPIRAN 6 : CONTOH FORMAT REKAPITULASI PENCAPAIAN KKM 32
JUKNIS PENETAPAN KKM DI SMA
©2010-Direktorat Pembinaan SMA
22
A. Latar Belakang
Salah satu kebijakan pemerintah di bidang pendidikan adalah Standar Nasional Pendidikan
(SNP) yang ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005. Standar
Nasional Pendidikan (SNP) meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan,
standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana-prasarana, standar pengelolaan,
standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Rambu-rambu pemenuhan setiap
standar nasional pendidikan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 disebutkan bahwa
salah satu prinsip penilaian dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah beracuan
kriteria. Hal ini berarti bahwa penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi
yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, satuan pendidikan harus menetapkan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) setiap mata pelajaran sebagai dasar dalam menilai pencapaian
kompetensi peserta didik. Penetapan kriteria ketuntasan minimal belajar merupakan
tahapan awal pelaksanaan penilaian proses pembelajaran dan penilaian hasil belajar.
Berdasarkan hasil bimtek KTSP tahun 2009, masih banyak masalah yang ditemukan
berkenaan dengan penetapan kriteria ketuntasan minimal oleh satuan pendidikan, di
antaranya 1) pada umumnya sekolah sudah menyusun KKM namun tidak menyimpan hasil
analisis KKM yang telah dilakukan karena mereka belum tahu bahwa berkas KKM menjadi
bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen KTSP; 2) masih banyak guru yang belum
mengetahui bahwa KKM yang disusun sudah benar atau belum dan sejumlah guru belum
memahami secara benar tentang penerapan kriteria kompleksitas, daya dukung, dan intake
siswa dalam penyusunan KKM; 3) beberapa guru menetapkan KKM tanpa proses analisis.
Penetapan KKM berdasarkan pengalaman guru mengajar dan atau kesepakatan dengan guru
mata pelajaran sejenis; dan 4) panduan penetapan KKM kurang operasional dan belum
dilengkapi dengan contoh-contoh proses penentuan KKM sehingga guru yang tidak
mengikuti bimtek tidak dapat belajar secara mandiri dengan menggunakan panduan
tersebut.
Sebagai respon atas temuan dan masukan tersebut, maka dalam upaya membantu guru
dalam menetapkan kriteria ketuntasan minimal setiap mata pelajaran, Direktorat
Pembinaan SMA melengkapi dokumen panduan yang telah ada dengan “Petunjuk Teknis
Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal di SMA”.
B. Tujuan
Petunjuk teknis ini disusun untuk memberikan acuan bagi guru dan satuan pendidikan
dalam penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sesuai ketentuan dan mekanisme yang
telah ditentukan, sehingga hasilnya dapat digunakan sebagai ukuran pencapaian
kompetensi peserta didik.
C. Ruang Lingkup Kegiatan
Ruang lingkup kegiatan petunjuk teknis ini meliputi:
1. Penugasan Tim Pengembang Kurikulum SMA (TPK SMA);
2. Penyusunan rencana kegiatan penetapan KKM;
3. Penyusunan rambu-rambu penetapan KKM;
4. Pengumpulan bahan/data pendukung pelaksanaan penetapan KKM;
5. Pelaksanaan penetapan KKM;
6. Pembahasan, penyempurnaan, dan finalisasi hasil penetapan KKM;
7. Penandatanganan dokumen hasil penetapan KKM;
8. Penggandaan dan pendistribusian hasil penetapan KKM.
JUKNIS PENETAPAN KKM DI SMA
©2010-Direktorat Pembinaan SMA
23
D. Unsur yang Terlibat
1. Kepala SMA,
2. Wakil Kepala SMA bidang Akademik/Kurikulum,
3. TPK SMA, dan
4. Guru/Musyawarah Guru Mata Pelajaran.
E. Referensi
1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, Pasal 63 ayat 1 dan Pasal 64;
2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar
Penilaian;
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses;
4. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar
dan Menengah yang diterbitkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP);
5. Panduan Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang dikeluarkan Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar
dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.
F. Pengertian dan Konsep
1. Tim Pengembang Kurikulum sekolah yang selanjutnya disebut TPK sekolah adalah tim
yang ditetapkan oleh kepala sekolah yang bertugas untuk merancang dan
mengembangkan kurikulum yang terdiri atas wakil kepala sekolah, guru, tenaga
kependidikan, guru BK/konselor, dan kepala sekolah sebagai ketua merangkap
anggota;
2. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
pembimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 Tentang
Guru Bab I Ketentuan Umum Pasal 1).
3. Penilaian beracuan kriteria adalah penilaian yang didasarkan pada ukuran pencapaian
kompetensi yang ditetapkan (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun
2007 Lampiran butir B.8);
4. Kriteria ketuntasan minimal (KKM) adalah kriteria ketuntasan belajar (KKB) yang
ditentukan oleh satuan pendidikan (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20
Tahun 2007 Lampiran butir A.10);
5. KKM harus ditetapkan pada awal tahun pelajaran. Acuan kriteria tidak diubah serta
merta karena hasil empirik penilaian, yang berarti KKM tidak bisa diubah pada tengah
semester (Panduan Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal, Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Atas, BAB II Butir A);
6. Nilai ketuntasan belajar untuk aspek kompetensi pengetahuan dan praktik dinyatakan
dalam bentuk bilangan bulat dengan rentang 0 -100 (angka 100% merupakan kriteria
ideal). Satuan pendidikan dapat menentukan kriteria ketuntasan minimal (KKM) di
bawah nilai ketuntasan belajar ideal dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan
rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber daya pendukung dalam
penyelenggaraan pembelajaran (Panduan Penyusunan KTSP dan Keputusan Direktur
JUKNIS PENETAPAN KKM DI SMA
©2010-Direktorat Pembinaan SMA
24
Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional
Nomor 12/C/KEP/TU/2008, Lampiran Penulisan LHB);
7. Kriteria ketuntasan minimal (KKM) berfungsi secagai acuan bagi:
a. guru dalam menilai kompetensi peserta didik sesuai kompetensi dasar mata
pelajaran yang diikuti;
b. peserta didik dalam menyiapkan diri mengikuti penilaian mata pelajaran (Panduan
Penetapan KKM, Dit Pembinaan Sekolah Menengah Atas).
8. Penetapan KKM merupakan kegiatan pengambilan keputusan yang dapat dilakukan
melalui metode kualitatif dan atau kuantitatif.
9. Metode kualitatif dapat dilakukan melalui professional judgement oleh guru dengan
mempertimbangkan kemampuan akademik dan pengalaman pendidik mengajar mata
pelajaran di sekolahnya. Metode ini dilakukan dengan cara memberikan justifikasi
terhadap indikator pencapaian yang terdapat pada kompetensi dasar dengan
memperhatikan kompleksitas, daya dukung, dan intake siswa dengan hasil tinggi,
sedang, dan rendah;
10. Metode kuantitatif dilakukan melalui analisis ketuntasan belajar minimal pada setiap
indikator dengan memperhatikan tingkat kompleksitas, daya dukung, dan intake
siswa untuk mencapai ketuntasan kompetensi dasar dan standar kompetensi. Metode
ini dilakukan dengan cara menganalisis setiap indikator, KD, dan SK dengan
menggunakan poin/skor atau skala/rentang yang telah ditetapkan (Panduan Penetapan
Kriteria Ketuntasan Minimal, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas);
11. Tingkat kompleksitas adalah tingkat kesulitan/kerumitan setiap indikator, kompetensi
dasar dan standar kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik. Sebagai contoh,
suatu indikator dikatakan memiliki tingkat kompleksitas tinggi apabila dalam
pencapaiannya perlu didukung oleh komponen dengan sejumlah kondisi sebagai
berikut:
a. Pendidik
1) memahami dengan benar kompetensi yang harus dibelajarkan pada peserta
didik;
2) kreatif dan inovatif dengan metode pembelajaran yang bervariasi;
3) menguasai pengetahuan dan kemampuan sesuai bidang yang diajarkan.
b. Peserta didik
1) kemampuan penalaran tinggi;
2) cakap/terampil menerapkan konsep;
3) cermat, kreatif, dan inovatif dalam penyelesaian tugas/pekerjaan;
4) tingkat kemampuan penalaran dan kecermatan tinggi agar dapat mencapai
ketuntasan belajar.
c. Waktu
Memerlukan waktu yang cukup lama untuk memahami materi tersebut sehingga
dalam proses pembelajarannya memerlukan pengulangan.
Jika suatu indikator hanya meliputi sebagian dari kondisi tersebut di atas, maka dapat
dinyatakan memiliki kompleksitas sedang dan apabila tidak memerlukan kondisi
tersebut indikator dapat dinyatakan memiliki kompleksitas rendah (Panduan
Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas,
BAB III);
12. Daya dukung adalah segala sumber daya dan potensi yang dapat mendukung
penyelenggaraan pembelajaran seperti sarana dan prasarana meliputi perpustakaan,
laboratorium, dan alat/bahan untuk proses pembelajaran, ketersediaan tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan, manajemen sekolah, dan kepedulian stakeholders
sekolah (Panduan Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal, Dit. P-SMA BAB III);
JUKNIS PENETAPAN KKM DI SMA
©2010-Direktorat Pembinaan SMA
25
13. Kemampuan (intake) rata-rata peserta didik atau kompetensi awal peserta didik yang
dapat dimanfaatkan dalam mencapai kompetensi dasar (KD) dan Standar Kompetensi
(SK) yang telah ditetapkan dalam jangka waktu tertentu. Untuk kelas X, kemampuan
rata-rata peserta didik dapat didasarkan pada hasil seleksi pada saat penerimaan
peserta didik baru, nilai ujian nasional, rapor SMP, tes seleksi masuk atau psikotes;
Sedangkan penetapan intake di kelas XI dan XII berdasarkan kemampuan peserta didik
di kelas sebelumnya dengan selalu mempertimbangkan keterkaitan antara indikator
dengan indikator sebelumnya yang telah dicapai oleh peserta didik. (Panduan
Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas,
BAB III, Butir C.3);
14. Guru melakukan analisis pencapaian KKM setiap peserta didik setelah menyelesaikan
penilaian pada setiap indikator dan KD untuk memperoleh data tingkat pencapaian
peserta didik terhadap KKM yang telah ditetapkan. Hasil analisis tersebut dijadikan
acuan bagi guru untuk melaksanakan program tindak lanjut berupa:
a. pembelajaran remedial dan atau pengayaan,
b. perbaikan metode/strategi pembelajaran,
c. pertimbangan dalam penetapan KKM tahun berikutnya
(Panduan Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal. Dit PSMA, BAB IV);
G. Uraian Prosedur Kerja
1. Kepala SMA menugaskan wakil kepala sekolah bidang akademik/kurikulum dan TPK
sekolah untuk menyusun perencanaan penetapan KKM setiap mata pelajaran termasuk
muatan lokal;
2. Kepala SMA memberikan arahan teknis tentang penetapan KKM yang sekurang-
kurangnya memuat:
a. Dasar pelaksanaan penetapan KKM
b. Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan penetapan KKM
c. Manfaat penetapan KKM
d. Hasil yang diharapkan dari penetapan KKM
e. Mekanisme kerja penetapan KKM
f. Unsur-unsur yang terlibat dan uraian tugas dalam pelaksanaan penetapan KKM
3. Wakil kepala SMA bidang akademik/kurikulum bersama TPK sekolah menyusun rencana
pelaksanaan kegiatan penetapan KKM, sekurang-kurang memuat uraian kegiatan,
sasaran/hasil yang diharapkan, unsur yang terlibat, pelaksana dan jadwal pelaksanaan,
yang mencakup kegiatan:
a. Penyusunan rambu-rambu penetapan KKM;
b. Pengumpulan bahan/data pendukung pelaksanaan penetapan KKM;
c. Pelaksanaan penetapan KKM;
d. Pembahasan, penyempurnaan, dan finalisasi hasil penetapan KKM;
e. Penandatanganan dokumen hasil penetapan KKM;
f. Penggandaan dan pendistribusian hasil penetapan KKM
4. Wakil kepala SMA bidang akademik/kurikulum bersama TPK sekolah menyusun rambu-
rambu yang akan digunakan untuk penetapan KKM;
5. Wakil kepala SMA bidang akademik/kurikulum melakukan pembagian tugas kepada
guru/MGMP sesuai dengan tugas masing-masing dalam penetapan KKM;
6. Guru mata pelajaran/MGMP termasuk mulok mengumpulkan bahan/data pendukung
yang diperlukan, kemudian melakukan penetapan KKM, dengan mekanisme sebagai
berikut:
d. Menetapkan KKM setiap indikator pencapaian dengan menggunakan kriteria
analisis yaitu kompleksitas, daya dukung, dan intake siswa;
e. Menetapkan kriteria ketuntasan minimal setiap kompetensi dasar (KD) yang
merupakan rata-rata dari indikator yang terdapat dalam kompetensi dasar
tersebut;
JUKNIS PENETAPAN KKM DI SMA
©2010-Direktorat Pembinaan SMA
26
f. Menetapkan kriteria ketuntasan minimal setiap standar kompetensi (SK) yang
merupakan rata-rata KKM kompetensi dasar (KD) yang terdapat dalam standar
kompetensi tersebut;
g. Menetapkan kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran yang merupakan rata-
rata dari semua KKM standar kompetensi yang terdapat dalam satu tahun
pembelajaran, dan dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar (LHB/Rapor) peserta
didik (Panduan Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal, Dit PSMA, BAB III);
7. Kepala SMA bersama wakil kepala SMA bidang akademik/kurikulum dan TPK sekolah
memeriksa KKM yang telah ditetapkan oleh guru/MGMP dan memberikan masukan jika
diperlukan perbaikan;
8. Kepala SMA menandatangani dokumen penetapan KKM setiap mata pelajaran;
9. Wakil kepala SMA bidang akademik/kurikulum menggandakan, menyimpan arsip
(sebagai bagian dari dokumen KTSP) dan mendistribusikan dokumen penetapan KKM
per mata pelajaran kepada seluruh guru sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan,
dan pihak lain yang memerlukan;
10. Kepala SMA, wakil kepala SMA dan guru mata pelajaran mensosialisasikan hasil
penetapan KKM kepada orang tua dan peserta didik.
JUKNIS PENETAPAN KKM DI SMA
©2010-Direktorat Pembinaan SMA
27
Lampiran 1 : Alur Prosedur Kerja Penetapan KKM
INPUT
PROSES
OUTPUT
KEPALA SEKOLAH
WAKASEK KURIKULUM/ TPK
SEKOLAH
GURU/MGMP
Melakukan penetapan
Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) sesuai mekanisme
yang telah dirumuskan
1. PP Nomor 19 Tahun
2005
2. Permendiknas Nomor
20 Tahun 2007
3. Panduan Penyusunan
KTSP (BSNP)
4. SK Dirjen NOMOR :
12/C/KEP/TU/2008
5. Panduan Penetapan
KKM (Dit. PSMA)
Membuat perencanaan dan
jadwal kegiatan penetapan
Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM)
1. Menugaskan Wakil
Kurikulum dan TPK
untuk menyusun
perencanaan penetapan
KKM
2. Memberi arahan teknis
tentang penetapan KKM
Menetapkan mekanisme yang
akan digunakan untuk
penetapan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM)
Tidak
KKM per
Mata
pelajaran
Baik
Menyetujui dan
menandatangani KKM yang
dihasilkan.
Melakukan perbaikan
terhadap rumusan KKM
yang dihasilkan
Memeriksa KKM yang telah ditetapkan oleh guru /MGMP dan
memberikan masukan untuk perbaikan
ya
Sosialisasi KKM yang telah ditetapkan oleh guru /MGMP pada
orang tua dan peserta didik
JUKNIS PENETAPAN KKM DI SMA
©2010-Direktorat Pembinaan SMA
28
Lampiran 2 : Instruksi Kerja Mekanisme Penetapan KKM
Penyiapan data untuk
menetapkan KKM
Indikator Pencapaian
Kompetensi (IPK)
Analisis IPK dengan kriteria:
1. Kompleksitas
2. Daya dukung
3. Intake
KKM Mata Pelajaran
Penetapan KKM per Mata
Pelajaran telah selesai
Merumuskan KKM Indikator
tidak
layak?
ya
Merumuskan KKM KD
tidak
layak?
ya
Merumuskan KKM SK
tidak
layak?
ya
Keterangan :
1. Analisis indikator pencapaian dapat menggunakan:
a. Metode kuantitatif dapat dilakukan dengan
poin/skor atau skala/rentang angka yang
disepakati
b. Metode kualitatif dapat dilakukan melalui
professional judgement oleh pendidik, dengan
kategori: tinggi, sedang dan rendah
2. Menetapkan KKM Indikator dengan cara:
a. Menjustifikasi Komplesitas, Daya Dukung dan
Intake peserta didik dengan hasil Tinggi, Sedang
atau Rendah
b. Menentukan pola analisis dengan poin atau skala
c . Menganalisis Indikator dan penetapan KKM
Indikator
3. KKM kompetensi dasar diperoleh dari rata-rata KKM
indikator pada kompetensi dasar tersebut.
4. KKM standar kompetensi diperoleh dari rata-rata
KKM kompetensi dasar pada standar kompetensi
tersebut.
5. KKM mata pelajaran diperoleh dari rata-rata KKM
standar kompetensi pada mata pelajaran tersebut.
JUKNIS PENETAPAN KKM DI SMA
©2010-Direktorat Pembinaan SMA
29
Lampiran 3 : Contoh Penetapan KKM dengan Menggunakan Skala Penilaian
Untuk memudahkan analisis setiap indikator, perlu dibuat skala penilaian yang disepakati oleh
guru mata pelajaran. Contoh:
Aspek yang dianalisis Kriteria dan Skala Penilaian
Kompleksitas
Tinggi
< 65
Sedang
65-79
Rendah
80-100
Daya Dukung
Tinggi
80-100
Sedang
65-79
Rendah
<65
Intake siswa
Tinggi
80-100
Sedang
65-79
Rendah
<65
Contoh:
PENENTUAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL PER KD DAN INDIKATOR
Mata Pelajaran : KIMIA
Kelas/semester : X/2
Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit, serta
reaksi oksidasi-reduksi
Kompetensi Dasar/Indikator
Kriteria Pencapaian
Ketuntasan Belajar Siswa
(KD/Indikator)
Kriteria
Ketuntasan
Minimal
Komplek
Sitas
Daya
dukung
Intake Penget Praktik
3.1. Mengidentifikasi sifat larutan non-
elektrolit dan elektrolit berdasarkan
data hasil percobaan
a. Menyimpulkan gejala-gejala
hantaran arus listrik dalam
berbagai larutan berdasarkan
hasil pengamatan.
b. Mengelompokkan larutan
kedalam larutan elektrolit dan
non elektrolit berdasarkan sifat
hantaran listriknya.
c. Menjelaskan penyebab
kemampuan larutan elektrolit
menghantarkan arus listrik.
d. Menjelaskan bahwa larutan
elektrolit dapat berupa senyawa
ion dan senyawa kovalen polar
Rendah
(80)
Sedang
(70)
Tinggi
(65)
Tinggi
(65)
Tinggi
(80)
Tinggi
(80)
Tinggi
(80)
Tinggi
(80)
Sedang
(70)
Sedang
(70)
Rendah
(65)
Rendah
(65)
72
76,6
73,3
70
70
72
Nilai KKM KD merupakan angka bulat, maka nilai KKM 72,47 dibulatkan menjadi 72.
JUKNIS PENETAPAN KKM DI SMA
©2010-Direktorat Pembinaan SMA
30
Lampiran 4 : Contoh Penetapan KKM dengan Menggunakan Poin/Skor pada Setiap Kriteria
Aspek yang dianalisis Kriteria penskoran
Kompleksitas
Tinggi
1
Sedang
2
Rendah
3
Daya Dukung
Tinggi
3
Sedang
2
Rendah
1
Intake siswa
Tinggi
3
Sedang
2
Rendah
1
Jika indikator memiliki kriteria kompleksitas tinggi, daya dukung tinggi dan intake peserta didik
sedang, maka nilai KKM-nya adalah:
1 + 3 + 2
 x 100 = 66,7
9
Nilai KKM merupakan angka bulat, maka nilai KKM-nya adalah 67.
Contoh
Mata Pelajaran : KIMIA
Kelas/semester : X/2
Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit, serta
reaksi oksidasi-reduksi
Kompetensi Dasar/Indikator
Kriteria Pencapaian
Ketuntasan Belajar Siswa
(KD/Indikator)
Kriteria
Ketuntasan
Minimal
Komplek
sitas
Daya
dukung
Intake PPK Praktik
3.1. Mengidentifikasi sifat larutan non-
elektrolit dan elektrolit berdasarkan
data hasil percobaan
a. Menyimpulkan gejala-gejala
hantaran arus listrik dalam
berbagai larutan berdasarkan
hasil pengamatan.
b. Mengelompokkan larutan
kedalam larutan elektrolit dan
non elektrolit berdasarkan sifat
hantaran listriknya.
c. Menjelaskan penyebab
kemampuan larutan elektrolit
menghantarkan arus listrik.
d. Menjelaskan bahwa larutan
elektrolit dapat berupa senyawa
ion dan senyawa kovalen polar
Rendah
(3)
Sedang
(2)
Tinggi
(1)
Tinggi
(1)
Tinggi
(3)
Tinggi
(3)
Tinggi
(3)
Tinggi
(3)
Sedang
(2)
Sedang
(2)
Rendah
(2)
Rendah
(2)
75
88,9
77,8
66,7
66,7
75
Catatan: hasil rata-rata dari indikator merupakan nilai KKM untuk KD
JUKNIS PENETAPAN KKM DI SMA
©2010-Direktorat Pembinaan SMA
31
Lampiran 5 : Contoh Format Analisis Pencapaian KKM Peserta Didik per-Kompetensi Dasar
ANALISIS PENCAPAIAN KKM PESERTA DIDIK PER KD
SMA :
Mata Pelajaran :
Kelas / Semester :
No.
NAMA PESERTA DIDIK
Pencapaian Ketuntasan Belajar Peserta Didik Per KD
SK 1 SK 2
KD KD Dst.
1.1 1.2 …dst 2.1 2.2 ..dst
PPK PRAK PPK PRAK PPK PRAK PPK PRAK PPK PRAK PPK PRAK
KKM …. …. …. …. …. …. …. …. …. …. …. ….
1 ……………………..
2 ……………………..
3 ………………………
4 ……………………..
Dst. …………………………
Rata-rata
FrekuensiJumlah
PesertaDidik
≤ 49
50 - 74
75 - 100
≥ KKM SEKOLAH
Presentase yang tuntas
Keterangan:
PPK = Pengetahuan dan Pemahaman Konsep; PRAK = Praktik
JUKNIS PENETAPAN KKM DI SMA
©2010-Direktorat Pembinaan SMA
32
Lampiran 6 : Contoh Format Rekapitulasi Pencapaian KKM
REKAPITULASI PENCAPAIAN KKM
NAMA SEKOLAH :
MATA PELAJARAN :
KELAS :
KONDISI BULAN :
NO.
SK
NO.
KD
KKM PENCAPAIAN KKM
JML
SISWA
JUMLAH PENCAPAIAN KKM
PENETAPAN PENCAPAIAN MAKS. RATA-RATA MIN. <49 50-74 75-100 ³ KKM SEKOLAH
PPK
PRAK
TIK
PPK
PRAK
TIK
PPK
PRAK
TIK
PPK
PRAK
TIK
PPK
PRAK
TIK
JML % JML % JML % JML %
SK 1 KD 1.1
KD 1.2
SK 2 KD 2.1
KD 2.2
KD 2.3
SK 3 KD 3.1
KD 3.2
KD 3.3
SK 4 KD 4.1
KD 4.2
KD 4.3
KD 4.4
KD 4.5
KD 4.6
dst.

More Related Content

What's hot

Sintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaranSintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaranrestya21
 
Membedah Modul Ajar di Kurikulum Merdeka.pptx
Membedah Modul Ajar di Kurikulum Merdeka.pptxMembedah Modul Ajar di Kurikulum Merdeka.pptx
Membedah Modul Ajar di Kurikulum Merdeka.pptxKaista Glow
 
Penyusunan Program OSIS
Penyusunan Program OSISPenyusunan Program OSIS
Penyusunan Program OSISSuedi Ahmad
 
Program kerja gerakan literasi sekolah
Program kerja gerakan literasi sekolahProgram kerja gerakan literasi sekolah
Program kerja gerakan literasi sekolahKhoiril Anam
 
Filosofi_Topik 5_Aksi Nyata.pptx
Filosofi_Topik 5_Aksi Nyata.pptxFilosofi_Topik 5_Aksi Nyata.pptx
Filosofi_Topik 5_Aksi Nyata.pptxRizkyAristia
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (1).pptx
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (1).pptxProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (1).pptx
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (1).pptxSidikPurnomo19
 
RPP Pembelajaran Sosial Emosional
RPP Pembelajaran Sosial EmosionalRPP Pembelajaran Sosial Emosional
RPP Pembelajaran Sosial EmosionalNurilFile
 
Makalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaranMakalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaranAli Akbar TA
 
9. lembar penilaian keterampilan
9. lembar penilaian keterampilan9. lembar penilaian keterampilan
9. lembar penilaian keterampilanJiehan Liya
 
Topik 7. Ruang Kolaborasi - Problematika dan Evaluasi Implementasi Ubd.pdf
Topik 7. Ruang Kolaborasi - Problematika dan Evaluasi Implementasi Ubd.pdfTopik 7. Ruang Kolaborasi - Problematika dan Evaluasi Implementasi Ubd.pdf
Topik 7. Ruang Kolaborasi - Problematika dan Evaluasi Implementasi Ubd.pdfKabarViral1
 
Rubrik presentasi kelompok
Rubrik presentasi kelompokRubrik presentasi kelompok
Rubrik presentasi kelompokwawan_wawan
 
Contoh instrumen dan rubrik penilaian
Contoh instrumen dan rubrik penilaianContoh instrumen dan rubrik penilaian
Contoh instrumen dan rubrik penilaianNarto Wastyowadi
 
Eksplorasi Konsep Kelompok 3_Lembar Kerja 1 (1).pptx
Eksplorasi Konsep Kelompok 3_Lembar Kerja 1 (1).pptxEksplorasi Konsep Kelompok 3_Lembar Kerja 1 (1).pptx
Eksplorasi Konsep Kelompok 3_Lembar Kerja 1 (1).pptxssuser5cdb16
 

What's hot (20)

Sintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaranSintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaran
 
ki hajar dwantara
ki hajar dwantaraki hajar dwantara
ki hajar dwantara
 
Membedah Modul Ajar di Kurikulum Merdeka.pptx
Membedah Modul Ajar di Kurikulum Merdeka.pptxMembedah Modul Ajar di Kurikulum Merdeka.pptx
Membedah Modul Ajar di Kurikulum Merdeka.pptx
 
Penyusunan Program OSIS
Penyusunan Program OSISPenyusunan Program OSIS
Penyusunan Program OSIS
 
Program kerja gerakan literasi sekolah
Program kerja gerakan literasi sekolahProgram kerja gerakan literasi sekolah
Program kerja gerakan literasi sekolah
 
Filosofi_Topik 5_Aksi Nyata.pptx
Filosofi_Topik 5_Aksi Nyata.pptxFilosofi_Topik 5_Aksi Nyata.pptx
Filosofi_Topik 5_Aksi Nyata.pptx
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (1).pptx
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (1).pptxProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (1).pptx
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (1).pptx
 
Pengelolaan kelas
Pengelolaan kelasPengelolaan kelas
Pengelolaan kelas
 
RPP Pembelajaran Sosial Emosional
RPP Pembelajaran Sosial EmosionalRPP Pembelajaran Sosial Emosional
RPP Pembelajaran Sosial Emosional
 
Daya pembeda & tingkat kesukaran
Daya pembeda & tingkat kesukaranDaya pembeda & tingkat kesukaran
Daya pembeda & tingkat kesukaran
 
Laporan refleksi
Laporan refleksiLaporan refleksi
Laporan refleksi
 
Makalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaranMakalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaran
 
Jenis dan bentuk penilaian
Jenis dan bentuk penilaianJenis dan bentuk penilaian
Jenis dan bentuk penilaian
 
9. lembar penilaian keterampilan
9. lembar penilaian keterampilan9. lembar penilaian keterampilan
9. lembar penilaian keterampilan
 
Topik 7. Ruang Kolaborasi - Problematika dan Evaluasi Implementasi Ubd.pdf
Topik 7. Ruang Kolaborasi - Problematika dan Evaluasi Implementasi Ubd.pdfTopik 7. Ruang Kolaborasi - Problematika dan Evaluasi Implementasi Ubd.pdf
Topik 7. Ruang Kolaborasi - Problematika dan Evaluasi Implementasi Ubd.pdf
 
Rubrik presentasi kelompok
Rubrik presentasi kelompokRubrik presentasi kelompok
Rubrik presentasi kelompok
 
Contoh instrumen dan rubrik penilaian
Contoh instrumen dan rubrik penilaianContoh instrumen dan rubrik penilaian
Contoh instrumen dan rubrik penilaian
 
Penilaian pembelajaran ips
Penilaian pembelajaran ipsPenilaian pembelajaran ips
Penilaian pembelajaran ips
 
Komponen Kurikulum PPT
Komponen Kurikulum PPTKomponen Kurikulum PPT
Komponen Kurikulum PPT
 
Eksplorasi Konsep Kelompok 3_Lembar Kerja 1 (1).pptx
Eksplorasi Konsep Kelompok 3_Lembar Kerja 1 (1).pptxEksplorasi Konsep Kelompok 3_Lembar Kerja 1 (1).pptx
Eksplorasi Konsep Kelompok 3_Lembar Kerja 1 (1).pptx
 

Similar to OPTIMALKAN KKM

[Penilaian] penetapan kkm,270208.rtf
[Penilaian] penetapan kkm,270208.rtf[Penilaian] penetapan kkm,270208.rtf
[Penilaian] penetapan kkm,270208.rtfeli priyatna laidan
 
Penetapan kkm
Penetapan kkmPenetapan kkm
Penetapan kkmEva Zen
 
05. juknis standar penilaian (isi revisi)-0104
05. juknis standar penilaian (isi revisi)-010405. juknis standar penilaian (isi revisi)-0104
05. juknis standar penilaian (isi revisi)-0104Suaidin -Dompu
 
Penetapan KKM Kur KTSP
Penetapan KKM Kur KTSPPenetapan KKM Kur KTSP
Penetapan KKM Kur KTSPRahmat Hidayat
 
Panduan penilaian untuk sma
Panduan penilaian untuk sma Panduan penilaian untuk sma
Panduan penilaian untuk sma RETNO AYU P
 
Panduan penilaian untuk sma
Panduan penilaian untuk sma Panduan penilaian untuk sma
Panduan penilaian untuk sma Hendri Saputra
 
Panduan Penilaian untuk SMA
Panduan Penilaian untuk SMAPanduan Penilaian untuk SMA
Panduan Penilaian untuk SMAAKHMAD SUDRAJAT
 
Panduan penilaian untuk sma final sesuai Permendikbud No. 53 Tahun 2015
Panduan penilaian untuk sma final sesuai Permendikbud No. 53 Tahun 2015Panduan penilaian untuk sma final sesuai Permendikbud No. 53 Tahun 2015
Panduan penilaian untuk sma final sesuai Permendikbud No. 53 Tahun 2015Kahar Muzakkir
 
Panduan penilaian-untuk-sma
Panduan penilaian-untuk-smaPanduan penilaian-untuk-sma
Panduan penilaian-untuk-smaRosman D Siregar
 
9. konsep, prinsip, dan pendekatan penilaian dalam pembelajaran bhs indo.
9. konsep, prinsip, dan pendekatan penilaian dalam pembelajaran bhs indo.9. konsep, prinsip, dan pendekatan penilaian dalam pembelajaran bhs indo.
9. konsep, prinsip, dan pendekatan penilaian dalam pembelajaran bhs indo.Faris Rusli
 
panduan-penilaian-smp-revisi-2017.pdf
panduan-penilaian-smp-revisi-2017.pdfpanduan-penilaian-smp-revisi-2017.pdf
panduan-penilaian-smp-revisi-2017.pdfPuskesmasYosodadi1
 
Asesmen_Penilaian_IKM.PPT
Asesmen_Penilaian_IKM.PPTAsesmen_Penilaian_IKM.PPT
Asesmen_Penilaian_IKM.PPTdonny761155
 
27. juknis penyusunan rancangan penilaian hasil belajar isi revisi-0104_2
27. juknis penyusunan rancangan penilaian hasil belajar  isi revisi-0104_227. juknis penyusunan rancangan penilaian hasil belajar  isi revisi-0104_2
27. juknis penyusunan rancangan penilaian hasil belajar isi revisi-0104_2kautsareka
 
27. juknis penyusunan rancangan penilaian hasil belajar isi revisi-0104
27. juknis penyusunan rancangan penilaian hasil belajar  isi revisi-010427. juknis penyusunan rancangan penilaian hasil belajar  isi revisi-0104
27. juknis penyusunan rancangan penilaian hasil belajar isi revisi-0104kautsareka
 

Similar to OPTIMALKAN KKM (20)

Prosedur kkm
Prosedur kkmProsedur kkm
Prosedur kkm
 
[Penilaian] penetapan kkm,270208.rtf
[Penilaian] penetapan kkm,270208.rtf[Penilaian] penetapan kkm,270208.rtf
[Penilaian] penetapan kkm,270208.rtf
 
Penetapan kkm
Penetapan kkmPenetapan kkm
Penetapan kkm
 
Penetapan KKM
Penetapan KKMPenetapan KKM
Penetapan KKM
 
05. juknis standar penilaian (isi revisi)-0104
05. juknis standar penilaian (isi revisi)-010405. juknis standar penilaian (isi revisi)-0104
05. juknis standar penilaian (isi revisi)-0104
 
Penetapan KKM Kur KTSP
Penetapan KKM Kur KTSPPenetapan KKM Kur KTSP
Penetapan KKM Kur KTSP
 
Panduan penilaian untuk sma
Panduan penilaian untuk sma Panduan penilaian untuk sma
Panduan penilaian untuk sma
 
Panduan penilaian untuk sma
Panduan penilaian untuk sma Panduan penilaian untuk sma
Panduan penilaian untuk sma
 
Panduan Penilaian untuk SMA
Panduan Penilaian untuk SMAPanduan Penilaian untuk SMA
Panduan Penilaian untuk SMA
 
Panduan sma
Panduan smaPanduan sma
Panduan sma
 
Panduan sma
Panduan smaPanduan sma
Panduan sma
 
Panduan penilaian untuk sma final sesuai Permendikbud No. 53 Tahun 2015
Panduan penilaian untuk sma final sesuai Permendikbud No. 53 Tahun 2015Panduan penilaian untuk sma final sesuai Permendikbud No. 53 Tahun 2015
Panduan penilaian untuk sma final sesuai Permendikbud No. 53 Tahun 2015
 
Panduan penilaian-untuk-sma
Panduan penilaian-untuk-smaPanduan penilaian-untuk-sma
Panduan penilaian-untuk-sma
 
Juknis Pengembangan Silabus
Juknis Pengembangan SilabusJuknis Pengembangan Silabus
Juknis Pengembangan Silabus
 
9. konsep, prinsip, dan pendekatan penilaian dalam pembelajaran bhs indo.
9. konsep, prinsip, dan pendekatan penilaian dalam pembelajaran bhs indo.9. konsep, prinsip, dan pendekatan penilaian dalam pembelajaran bhs indo.
9. konsep, prinsip, dan pendekatan penilaian dalam pembelajaran bhs indo.
 
panduan-penilaian-smp-revisi-2017.pdf
panduan-penilaian-smp-revisi-2017.pdfpanduan-penilaian-smp-revisi-2017.pdf
panduan-penilaian-smp-revisi-2017.pdf
 
Panduan penilaian-smp
Panduan penilaian-smpPanduan penilaian-smp
Panduan penilaian-smp
 
Asesmen_Penilaian_IKM.PPT
Asesmen_Penilaian_IKM.PPTAsesmen_Penilaian_IKM.PPT
Asesmen_Penilaian_IKM.PPT
 
27. juknis penyusunan rancangan penilaian hasil belajar isi revisi-0104_2
27. juknis penyusunan rancangan penilaian hasil belajar  isi revisi-0104_227. juknis penyusunan rancangan penilaian hasil belajar  isi revisi-0104_2
27. juknis penyusunan rancangan penilaian hasil belajar isi revisi-0104_2
 
27. juknis penyusunan rancangan penilaian hasil belajar isi revisi-0104
27. juknis penyusunan rancangan penilaian hasil belajar  isi revisi-010427. juknis penyusunan rancangan penilaian hasil belajar  isi revisi-0104
27. juknis penyusunan rancangan penilaian hasil belajar isi revisi-0104
 

Recently uploaded

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 

OPTIMALKAN KKM

  • 1. JUKNIS PENETAPAN KKM DI SMA ©2010-Direktorat Pembinaan SMA 0 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 22 B. TUJUAN 22 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 22 D. UNSUR YANG TERLIBAT 23 E. REFERENSI 23 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 23 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 25 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA PENETAPAN KKM 27 LAMPIRAN 2 : INSTRUKSI KERJA MEKANISME PENETAPAN KKM 28 LAMPIRAN 3 : CONTOH PENETAPAN KKM DENGAN MENGGUNAKAN SKALA PENILAIAN 29 LAMPIRAN 4 : CONTOH PENETAPAN KKM DENGAN MENGGUNAKAN POIN/SKOR PADA SETIAP KRITERIA 30 LAMPIRAN 5 : CONTOH FORMAT ANALISIS PENCAPAIAN KKM PESERTA DIDIK PER-KOMPETENSI DASAR 31 LAMPIRAN 6 : CONTOH FORMAT REKAPITULASI PENCAPAIAN KKM 32
  • 2. JUKNIS PENETAPAN KKM DI SMA ©2010-Direktorat Pembinaan SMA 22 A. Latar Belakang Salah satu kebijakan pemerintah di bidang pendidikan adalah Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005. Standar Nasional Pendidikan (SNP) meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana-prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Rambu-rambu pemenuhan setiap standar nasional pendidikan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 disebutkan bahwa salah satu prinsip penilaian dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah beracuan kriteria. Hal ini berarti bahwa penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, satuan pendidikan harus menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) setiap mata pelajaran sebagai dasar dalam menilai pencapaian kompetensi peserta didik. Penetapan kriteria ketuntasan minimal belajar merupakan tahapan awal pelaksanaan penilaian proses pembelajaran dan penilaian hasil belajar. Berdasarkan hasil bimtek KTSP tahun 2009, masih banyak masalah yang ditemukan berkenaan dengan penetapan kriteria ketuntasan minimal oleh satuan pendidikan, di antaranya 1) pada umumnya sekolah sudah menyusun KKM namun tidak menyimpan hasil analisis KKM yang telah dilakukan karena mereka belum tahu bahwa berkas KKM menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen KTSP; 2) masih banyak guru yang belum mengetahui bahwa KKM yang disusun sudah benar atau belum dan sejumlah guru belum memahami secara benar tentang penerapan kriteria kompleksitas, daya dukung, dan intake siswa dalam penyusunan KKM; 3) beberapa guru menetapkan KKM tanpa proses analisis. Penetapan KKM berdasarkan pengalaman guru mengajar dan atau kesepakatan dengan guru mata pelajaran sejenis; dan 4) panduan penetapan KKM kurang operasional dan belum dilengkapi dengan contoh-contoh proses penentuan KKM sehingga guru yang tidak mengikuti bimtek tidak dapat belajar secara mandiri dengan menggunakan panduan tersebut. Sebagai respon atas temuan dan masukan tersebut, maka dalam upaya membantu guru dalam menetapkan kriteria ketuntasan minimal setiap mata pelajaran, Direktorat Pembinaan SMA melengkapi dokumen panduan yang telah ada dengan “Petunjuk Teknis Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal di SMA”. B. Tujuan Petunjuk teknis ini disusun untuk memberikan acuan bagi guru dan satuan pendidikan dalam penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sesuai ketentuan dan mekanisme yang telah ditentukan, sehingga hasilnya dapat digunakan sebagai ukuran pencapaian kompetensi peserta didik. C. Ruang Lingkup Kegiatan Ruang lingkup kegiatan petunjuk teknis ini meliputi: 1. Penugasan Tim Pengembang Kurikulum SMA (TPK SMA); 2. Penyusunan rencana kegiatan penetapan KKM; 3. Penyusunan rambu-rambu penetapan KKM; 4. Pengumpulan bahan/data pendukung pelaksanaan penetapan KKM; 5. Pelaksanaan penetapan KKM; 6. Pembahasan, penyempurnaan, dan finalisasi hasil penetapan KKM; 7. Penandatanganan dokumen hasil penetapan KKM; 8. Penggandaan dan pendistribusian hasil penetapan KKM.
  • 3. JUKNIS PENETAPAN KKM DI SMA ©2010-Direktorat Pembinaan SMA 23 D. Unsur yang Terlibat 1. Kepala SMA, 2. Wakil Kepala SMA bidang Akademik/Kurikulum, 3. TPK SMA, dan 4. Guru/Musyawarah Guru Mata Pelajaran. E. Referensi 1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 63 ayat 1 dan Pasal 64; 2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian; 3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses; 4. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah yang diterbitkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP); 5. Panduan Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang dikeluarkan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional. F. Pengertian dan Konsep 1. Tim Pengembang Kurikulum sekolah yang selanjutnya disebut TPK sekolah adalah tim yang ditetapkan oleh kepala sekolah yang bertugas untuk merancang dan mengembangkan kurikulum yang terdiri atas wakil kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, guru BK/konselor, dan kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota; 2. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, pembimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru Bab I Ketentuan Umum Pasal 1). 3. Penilaian beracuan kriteria adalah penilaian yang didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 Lampiran butir B.8); 4. Kriteria ketuntasan minimal (KKM) adalah kriteria ketuntasan belajar (KKB) yang ditentukan oleh satuan pendidikan (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 Lampiran butir A.10); 5. KKM harus ditetapkan pada awal tahun pelajaran. Acuan kriteria tidak diubah serta merta karena hasil empirik penilaian, yang berarti KKM tidak bisa diubah pada tengah semester (Panduan Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, BAB II Butir A); 6. Nilai ketuntasan belajar untuk aspek kompetensi pengetahuan dan praktik dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat dengan rentang 0 -100 (angka 100% merupakan kriteria ideal). Satuan pendidikan dapat menentukan kriteria ketuntasan minimal (KKM) di bawah nilai ketuntasan belajar ideal dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran (Panduan Penyusunan KTSP dan Keputusan Direktur
  • 4. JUKNIS PENETAPAN KKM DI SMA ©2010-Direktorat Pembinaan SMA 24 Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Nomor 12/C/KEP/TU/2008, Lampiran Penulisan LHB); 7. Kriteria ketuntasan minimal (KKM) berfungsi secagai acuan bagi: a. guru dalam menilai kompetensi peserta didik sesuai kompetensi dasar mata pelajaran yang diikuti; b. peserta didik dalam menyiapkan diri mengikuti penilaian mata pelajaran (Panduan Penetapan KKM, Dit Pembinaan Sekolah Menengah Atas). 8. Penetapan KKM merupakan kegiatan pengambilan keputusan yang dapat dilakukan melalui metode kualitatif dan atau kuantitatif. 9. Metode kualitatif dapat dilakukan melalui professional judgement oleh guru dengan mempertimbangkan kemampuan akademik dan pengalaman pendidik mengajar mata pelajaran di sekolahnya. Metode ini dilakukan dengan cara memberikan justifikasi terhadap indikator pencapaian yang terdapat pada kompetensi dasar dengan memperhatikan kompleksitas, daya dukung, dan intake siswa dengan hasil tinggi, sedang, dan rendah; 10. Metode kuantitatif dilakukan melalui analisis ketuntasan belajar minimal pada setiap indikator dengan memperhatikan tingkat kompleksitas, daya dukung, dan intake siswa untuk mencapai ketuntasan kompetensi dasar dan standar kompetensi. Metode ini dilakukan dengan cara menganalisis setiap indikator, KD, dan SK dengan menggunakan poin/skor atau skala/rentang yang telah ditetapkan (Panduan Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas); 11. Tingkat kompleksitas adalah tingkat kesulitan/kerumitan setiap indikator, kompetensi dasar dan standar kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik. Sebagai contoh, suatu indikator dikatakan memiliki tingkat kompleksitas tinggi apabila dalam pencapaiannya perlu didukung oleh komponen dengan sejumlah kondisi sebagai berikut: a. Pendidik 1) memahami dengan benar kompetensi yang harus dibelajarkan pada peserta didik; 2) kreatif dan inovatif dengan metode pembelajaran yang bervariasi; 3) menguasai pengetahuan dan kemampuan sesuai bidang yang diajarkan. b. Peserta didik 1) kemampuan penalaran tinggi; 2) cakap/terampil menerapkan konsep; 3) cermat, kreatif, dan inovatif dalam penyelesaian tugas/pekerjaan; 4) tingkat kemampuan penalaran dan kecermatan tinggi agar dapat mencapai ketuntasan belajar. c. Waktu Memerlukan waktu yang cukup lama untuk memahami materi tersebut sehingga dalam proses pembelajarannya memerlukan pengulangan. Jika suatu indikator hanya meliputi sebagian dari kondisi tersebut di atas, maka dapat dinyatakan memiliki kompleksitas sedang dan apabila tidak memerlukan kondisi tersebut indikator dapat dinyatakan memiliki kompleksitas rendah (Panduan Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, BAB III); 12. Daya dukung adalah segala sumber daya dan potensi yang dapat mendukung penyelenggaraan pembelajaran seperti sarana dan prasarana meliputi perpustakaan, laboratorium, dan alat/bahan untuk proses pembelajaran, ketersediaan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, manajemen sekolah, dan kepedulian stakeholders sekolah (Panduan Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal, Dit. P-SMA BAB III);
  • 5. JUKNIS PENETAPAN KKM DI SMA ©2010-Direktorat Pembinaan SMA 25 13. Kemampuan (intake) rata-rata peserta didik atau kompetensi awal peserta didik yang dapat dimanfaatkan dalam mencapai kompetensi dasar (KD) dan Standar Kompetensi (SK) yang telah ditetapkan dalam jangka waktu tertentu. Untuk kelas X, kemampuan rata-rata peserta didik dapat didasarkan pada hasil seleksi pada saat penerimaan peserta didik baru, nilai ujian nasional, rapor SMP, tes seleksi masuk atau psikotes; Sedangkan penetapan intake di kelas XI dan XII berdasarkan kemampuan peserta didik di kelas sebelumnya dengan selalu mempertimbangkan keterkaitan antara indikator dengan indikator sebelumnya yang telah dicapai oleh peserta didik. (Panduan Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, BAB III, Butir C.3); 14. Guru melakukan analisis pencapaian KKM setiap peserta didik setelah menyelesaikan penilaian pada setiap indikator dan KD untuk memperoleh data tingkat pencapaian peserta didik terhadap KKM yang telah ditetapkan. Hasil analisis tersebut dijadikan acuan bagi guru untuk melaksanakan program tindak lanjut berupa: a. pembelajaran remedial dan atau pengayaan, b. perbaikan metode/strategi pembelajaran, c. pertimbangan dalam penetapan KKM tahun berikutnya (Panduan Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal. Dit PSMA, BAB IV); G. Uraian Prosedur Kerja 1. Kepala SMA menugaskan wakil kepala sekolah bidang akademik/kurikulum dan TPK sekolah untuk menyusun perencanaan penetapan KKM setiap mata pelajaran termasuk muatan lokal; 2. Kepala SMA memberikan arahan teknis tentang penetapan KKM yang sekurang- kurangnya memuat: a. Dasar pelaksanaan penetapan KKM b. Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan penetapan KKM c. Manfaat penetapan KKM d. Hasil yang diharapkan dari penetapan KKM e. Mekanisme kerja penetapan KKM f. Unsur-unsur yang terlibat dan uraian tugas dalam pelaksanaan penetapan KKM 3. Wakil kepala SMA bidang akademik/kurikulum bersama TPK sekolah menyusun rencana pelaksanaan kegiatan penetapan KKM, sekurang-kurang memuat uraian kegiatan, sasaran/hasil yang diharapkan, unsur yang terlibat, pelaksana dan jadwal pelaksanaan, yang mencakup kegiatan: a. Penyusunan rambu-rambu penetapan KKM; b. Pengumpulan bahan/data pendukung pelaksanaan penetapan KKM; c. Pelaksanaan penetapan KKM; d. Pembahasan, penyempurnaan, dan finalisasi hasil penetapan KKM; e. Penandatanganan dokumen hasil penetapan KKM; f. Penggandaan dan pendistribusian hasil penetapan KKM 4. Wakil kepala SMA bidang akademik/kurikulum bersama TPK sekolah menyusun rambu- rambu yang akan digunakan untuk penetapan KKM; 5. Wakil kepala SMA bidang akademik/kurikulum melakukan pembagian tugas kepada guru/MGMP sesuai dengan tugas masing-masing dalam penetapan KKM; 6. Guru mata pelajaran/MGMP termasuk mulok mengumpulkan bahan/data pendukung yang diperlukan, kemudian melakukan penetapan KKM, dengan mekanisme sebagai berikut: d. Menetapkan KKM setiap indikator pencapaian dengan menggunakan kriteria analisis yaitu kompleksitas, daya dukung, dan intake siswa; e. Menetapkan kriteria ketuntasan minimal setiap kompetensi dasar (KD) yang merupakan rata-rata dari indikator yang terdapat dalam kompetensi dasar tersebut;
  • 6. JUKNIS PENETAPAN KKM DI SMA ©2010-Direktorat Pembinaan SMA 26 f. Menetapkan kriteria ketuntasan minimal setiap standar kompetensi (SK) yang merupakan rata-rata KKM kompetensi dasar (KD) yang terdapat dalam standar kompetensi tersebut; g. Menetapkan kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran yang merupakan rata- rata dari semua KKM standar kompetensi yang terdapat dalam satu tahun pembelajaran, dan dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar (LHB/Rapor) peserta didik (Panduan Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal, Dit PSMA, BAB III); 7. Kepala SMA bersama wakil kepala SMA bidang akademik/kurikulum dan TPK sekolah memeriksa KKM yang telah ditetapkan oleh guru/MGMP dan memberikan masukan jika diperlukan perbaikan; 8. Kepala SMA menandatangani dokumen penetapan KKM setiap mata pelajaran; 9. Wakil kepala SMA bidang akademik/kurikulum menggandakan, menyimpan arsip (sebagai bagian dari dokumen KTSP) dan mendistribusikan dokumen penetapan KKM per mata pelajaran kepada seluruh guru sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan, dan pihak lain yang memerlukan; 10. Kepala SMA, wakil kepala SMA dan guru mata pelajaran mensosialisasikan hasil penetapan KKM kepada orang tua dan peserta didik.
  • 7. JUKNIS PENETAPAN KKM DI SMA ©2010-Direktorat Pembinaan SMA 27 Lampiran 1 : Alur Prosedur Kerja Penetapan KKM INPUT PROSES OUTPUT KEPALA SEKOLAH WAKASEK KURIKULUM/ TPK SEKOLAH GURU/MGMP Melakukan penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sesuai mekanisme yang telah dirumuskan 1. PP Nomor 19 Tahun 2005 2. Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 3. Panduan Penyusunan KTSP (BSNP) 4. SK Dirjen NOMOR : 12/C/KEP/TU/2008 5. Panduan Penetapan KKM (Dit. PSMA) Membuat perencanaan dan jadwal kegiatan penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 1. Menugaskan Wakil Kurikulum dan TPK untuk menyusun perencanaan penetapan KKM 2. Memberi arahan teknis tentang penetapan KKM Menetapkan mekanisme yang akan digunakan untuk penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Tidak KKM per Mata pelajaran Baik Menyetujui dan menandatangani KKM yang dihasilkan. Melakukan perbaikan terhadap rumusan KKM yang dihasilkan Memeriksa KKM yang telah ditetapkan oleh guru /MGMP dan memberikan masukan untuk perbaikan ya Sosialisasi KKM yang telah ditetapkan oleh guru /MGMP pada orang tua dan peserta didik
  • 8. JUKNIS PENETAPAN KKM DI SMA ©2010-Direktorat Pembinaan SMA 28 Lampiran 2 : Instruksi Kerja Mekanisme Penetapan KKM Penyiapan data untuk menetapkan KKM Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Analisis IPK dengan kriteria: 1. Kompleksitas 2. Daya dukung 3. Intake KKM Mata Pelajaran Penetapan KKM per Mata Pelajaran telah selesai Merumuskan KKM Indikator tidak layak? ya Merumuskan KKM KD tidak layak? ya Merumuskan KKM SK tidak layak? ya Keterangan : 1. Analisis indikator pencapaian dapat menggunakan: a. Metode kuantitatif dapat dilakukan dengan poin/skor atau skala/rentang angka yang disepakati b. Metode kualitatif dapat dilakukan melalui professional judgement oleh pendidik, dengan kategori: tinggi, sedang dan rendah 2. Menetapkan KKM Indikator dengan cara: a. Menjustifikasi Komplesitas, Daya Dukung dan Intake peserta didik dengan hasil Tinggi, Sedang atau Rendah b. Menentukan pola analisis dengan poin atau skala c . Menganalisis Indikator dan penetapan KKM Indikator 3. KKM kompetensi dasar diperoleh dari rata-rata KKM indikator pada kompetensi dasar tersebut. 4. KKM standar kompetensi diperoleh dari rata-rata KKM kompetensi dasar pada standar kompetensi tersebut. 5. KKM mata pelajaran diperoleh dari rata-rata KKM standar kompetensi pada mata pelajaran tersebut.
  • 9. JUKNIS PENETAPAN KKM DI SMA ©2010-Direktorat Pembinaan SMA 29 Lampiran 3 : Contoh Penetapan KKM dengan Menggunakan Skala Penilaian Untuk memudahkan analisis setiap indikator, perlu dibuat skala penilaian yang disepakati oleh guru mata pelajaran. Contoh: Aspek yang dianalisis Kriteria dan Skala Penilaian Kompleksitas Tinggi < 65 Sedang 65-79 Rendah 80-100 Daya Dukung Tinggi 80-100 Sedang 65-79 Rendah <65 Intake siswa Tinggi 80-100 Sedang 65-79 Rendah <65 Contoh: PENENTUAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL PER KD DAN INDIKATOR Mata Pelajaran : KIMIA Kelas/semester : X/2 Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-reduksi Kompetensi Dasar/Indikator Kriteria Pencapaian Ketuntasan Belajar Siswa (KD/Indikator) Kriteria Ketuntasan Minimal Komplek Sitas Daya dukung Intake Penget Praktik 3.1. Mengidentifikasi sifat larutan non- elektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan a. Menyimpulkan gejala-gejala hantaran arus listrik dalam berbagai larutan berdasarkan hasil pengamatan. b. Mengelompokkan larutan kedalam larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan sifat hantaran listriknya. c. Menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit menghantarkan arus listrik. d. Menjelaskan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar Rendah (80) Sedang (70) Tinggi (65) Tinggi (65) Tinggi (80) Tinggi (80) Tinggi (80) Tinggi (80) Sedang (70) Sedang (70) Rendah (65) Rendah (65) 72 76,6 73,3 70 70 72 Nilai KKM KD merupakan angka bulat, maka nilai KKM 72,47 dibulatkan menjadi 72.
  • 10. JUKNIS PENETAPAN KKM DI SMA ©2010-Direktorat Pembinaan SMA 30 Lampiran 4 : Contoh Penetapan KKM dengan Menggunakan Poin/Skor pada Setiap Kriteria Aspek yang dianalisis Kriteria penskoran Kompleksitas Tinggi 1 Sedang 2 Rendah 3 Daya Dukung Tinggi 3 Sedang 2 Rendah 1 Intake siswa Tinggi 3 Sedang 2 Rendah 1 Jika indikator memiliki kriteria kompleksitas tinggi, daya dukung tinggi dan intake peserta didik sedang, maka nilai KKM-nya adalah: 1 + 3 + 2  x 100 = 66,7 9 Nilai KKM merupakan angka bulat, maka nilai KKM-nya adalah 67. Contoh Mata Pelajaran : KIMIA Kelas/semester : X/2 Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-reduksi Kompetensi Dasar/Indikator Kriteria Pencapaian Ketuntasan Belajar Siswa (KD/Indikator) Kriteria Ketuntasan Minimal Komplek sitas Daya dukung Intake PPK Praktik 3.1. Mengidentifikasi sifat larutan non- elektrolit dan elektrolit berdasarkan data hasil percobaan a. Menyimpulkan gejala-gejala hantaran arus listrik dalam berbagai larutan berdasarkan hasil pengamatan. b. Mengelompokkan larutan kedalam larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan sifat hantaran listriknya. c. Menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit menghantarkan arus listrik. d. Menjelaskan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar Rendah (3) Sedang (2) Tinggi (1) Tinggi (1) Tinggi (3) Tinggi (3) Tinggi (3) Tinggi (3) Sedang (2) Sedang (2) Rendah (2) Rendah (2) 75 88,9 77,8 66,7 66,7 75 Catatan: hasil rata-rata dari indikator merupakan nilai KKM untuk KD
  • 11. JUKNIS PENETAPAN KKM DI SMA ©2010-Direktorat Pembinaan SMA 31 Lampiran 5 : Contoh Format Analisis Pencapaian KKM Peserta Didik per-Kompetensi Dasar ANALISIS PENCAPAIAN KKM PESERTA DIDIK PER KD SMA : Mata Pelajaran : Kelas / Semester : No. NAMA PESERTA DIDIK Pencapaian Ketuntasan Belajar Peserta Didik Per KD SK 1 SK 2 KD KD Dst. 1.1 1.2 …dst 2.1 2.2 ..dst PPK PRAK PPK PRAK PPK PRAK PPK PRAK PPK PRAK PPK PRAK KKM …. …. …. …. …. …. …. …. …. …. …. …. 1 …………………….. 2 …………………….. 3 ……………………… 4 …………………….. Dst. ………………………… Rata-rata FrekuensiJumlah PesertaDidik ≤ 49 50 - 74 75 - 100 ≥ KKM SEKOLAH Presentase yang tuntas Keterangan: PPK = Pengetahuan dan Pemahaman Konsep; PRAK = Praktik
  • 12. JUKNIS PENETAPAN KKM DI SMA ©2010-Direktorat Pembinaan SMA 32 Lampiran 6 : Contoh Format Rekapitulasi Pencapaian KKM REKAPITULASI PENCAPAIAN KKM NAMA SEKOLAH : MATA PELAJARAN : KELAS : KONDISI BULAN : NO. SK NO. KD KKM PENCAPAIAN KKM JML SISWA JUMLAH PENCAPAIAN KKM PENETAPAN PENCAPAIAN MAKS. RATA-RATA MIN. <49 50-74 75-100 ³ KKM SEKOLAH PPK PRAK TIK PPK PRAK TIK PPK PRAK TIK PPK PRAK TIK PPK PRAK TIK JML % JML % JML % JML % SK 1 KD 1.1 KD 1.2 SK 2 KD 2.1 KD 2.2 KD 2.3 SK 3 KD 3.1 KD 3.2 KD 3.3 SK 4 KD 4.1 KD 4.2 KD 4.3 KD 4.4 KD 4.5 KD 4.6 dst.