SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Download to read offline
1 
Vektor 
Modul Fisika Kelas X oleh Zaenul Arifin, S.Pd 
http://aenul.wordpress.com 
PENDAHULUAN 
A. Diskripsi 
Assalamu’alaikum Wr wb, senang sekali bisa bertemu lagi melalui modul 
ini. Pertama kali, saya ucapkan selamat, Anda telah menyelesaikan modul 
pertama, sekaligus selamat datang pada modul kedua. Pada modul ini saya 
akan mengajak Anda untuk mempelajari sesuatu yang menarik, juga sangat 
penting dalam perkembangan dan kemajuan Fisika. Menarik karena isi modul 
dekat dengan pengalaman sehari-hari Anda, penting karena apa yang 
dibicarakan dalam modul ini menjadi dasar dari perkembangan Fisika 
selanjutnya. 
Dalam modul ini, Anda akan mempelajari tentang besaran vektor. Sebagaian 
besaran –besaran pada fisika adalah besaran vektor, atau diperolah dari 
operasi vektor. Materi vektor adalah materi dasar yang akan menjadi prasyarat 
bagi konsep – konsep Fisika yang lain seperti : Kinematika, Dinamika, listrik 
statis dan lain – lain. Konsep vektor pada modul ini sebenarnya tidak berbeda 
pada konsep vektor pada mata pelajaran Matematika. Konsep vektor yang kita 
kenalkan pada modul ini meliputi : notasi vektor, penjumlahan dan 
pengurangan vektor secara grafis dengan metode poligon da jajarangenjang, 
resultan vektor segaris dan vektor yang membentuk sudut, dan bahan 
pengayaan tentang operasi perkalian vektor. 
transportasi seperti sepeda, mobil, pesawat udara bahkan roket. 
Untuk menunjang pemahaman materi vektor anda dapat mengunjungi 
beberapa situs belajar yang secara online menyediakan matri materi pelajaran yang 
bisa di download. Pada modul ini juga disajikan kegiatan laboratorium untuk 
menunjang pemahaman Anda akan materi yang diuraikan. Kegiatan praktikum bisa 
dilakukan dengan bantuan guru anda atau dengan menggunakan praktikum virtual 
yang tersedia pada jaringan internet di SMA Batik 1 Surakarta. Anda juga bisa 
menambah pemahaman anda melalui jaringan internet yang ada disekolah semisal
2 
Vektor 
Modul Fisika Kelas X oleh Zaenul Arifin, S.Pd 
http://aenul.wordpress.com 
www.sebarin.com, www.e-dukasi.net atau web-web penyedia materi dan latihan 
soal Fisika. 
B. Petunjuk Penggunaan Modul 
1. Pelajarilah peta konsep yang ada pada setiap modul dengan teliti. 
2. pastikan bila Anda membuka modul ini, Anda siap mempelajarinya minimal 
satu kegiatan hingga tuntas. Jangan terputus-putus atau berhenti di 
tengah-tengah kegiatan. 
3. Pahamilah tujuan pembelajaran yang ada pada setiap modul atau kegiatan 
belajar dalam modul anda. 
4. Bacalah materi pada modul dengan cermat dan berikan tanda pada setiap 
kata kunci pada setiap konsep yang dijelaskan. 
5. perhatikalah langakah – langkah atau alur dalam setiap contoh 
penyelesaian soal. 
6. Kerjakanlah latihan soal yang ada, jika mengalami kesulitan bertanyalah 
kepada teman atau guru anda 
7. kerjakan tes Uji kemampuan pada setiap kegaiatan belajar sesuai 
kemampuan anda. Cocokan jawaban anda dengan kunci jawaban yang 
tersedia pada modul dan jika perlu lakukan penghitungan skor hasil belajar 
anda. 
8. ulangi kegiatan 2 sampai dengan 6 pada setiap kegiatan belajar hingga 
selesai. 
9. kerjakanlah Soal – soal Evaluasi Akhir
3 
Vektor 
Modul Fisika Kelas X oleh Zaenul Arifin, S.Pd 
http://aenul.wordpress.com 
KEGIATAN BELAJAR 1 
VEKTOR 
A. Tujuan Pembelajaran 
Setelah mempelajari modul ini, anda diharapkan dapat : 
1. membedakan besaran vektor dan skalar 
2. menuliskan notasi vektor 
3. melukiskan operasi vektor secara grafis. 
4. meresultankan vektor secara poligon 
5. meresultankan vektor secara jajaran genjang 
6. menghitung kelajuan rata-rata suatu benda 
7. menghitung kecepatan rata-rata suatu benda dan 
8. menjelaskan percepatan rata-rata suatu benda 
B. Uraian Materi 
1. Besaran Vektor dan Skalar 
Selain besaran pokok dan turunan, jenis besaran lain yaitu besaran vektor dan 
skalar. Besaran vektor adalah besaran besaran yang memiliki nilai dan arah, 
sedangkan besaran skalar adalah besaran yang hanya memiliki nilai saja tidak 
memiliki arah. 
Contoh besaran vektor dan scalar 
Besaran vektor Besaran skalar 
Perpindahan 
Kecepatan 
Percepatan 
Gaya 
Rapat arus 
listrik 
Medan listrik 
Medan magnet 
Jarak 
Kelajuan 
Perlajuan 
Tekanan 
Arus listrik 
Massa 
Usaha 
1. Penulisan Notasi Vektor
4 
Vektor 
Modul Fisika Kelas X oleh Zaenul Arifin, S.Pd 
http://aenul.wordpress.com 
Vektor dituliskan dengan symbol anak panah. Panjang anak panah 
menunjukkan nilai vektor sedangkan tanda panah menyatakan arah vektor. 
Notasi vektor dituliskan dengan cara : 
a. Ditulis dengan huruf tebal, contoh vektor A ditulis A 
b. Ditulis dengan huruf yang diatasnya diberi tanda panah contoh F, v 
Contoh cara melukiskan A (dibaca vektor A) 
Nilai vektor 
A 
Titik tangkap arah vektor/ujung vektor 
Vektor 
Dua buah vektor dikatakan sama apabila nilai (panjang) dan arahnya sama 
Contoh : 
A maka vektor A sama dengan vektor B 
B 
Tetapi apabila nilainya sama tetapi arahnya berlawanan maka kedua vektor itu 
berlawanan. 
Contoh : 
A Maka vektor A berlawanan dengan vektor 
B atau A = - B (tanda (-) menunjukkan arah 
vektor bukan nilai). 
2. Operasi Vektor 
a. Melukiskan Penjumlahan dan Pengurangan vektor. 
Penjumlahan vektor tidak sama seperti penjumlahan bilangan biasa atau 
penjumlahan besaran skalar karena arah vektor mempunyai pengaruh 
dalam penjumlahan vektor. Nilai hasil penjumlahan vektor disebut resultan 
vektor. Ada beberapa metode penjumlahan vektor tergantung pada arah 
dan kedudukan vektor. Secara grafis penjumlahandua buah vektor dapat 
digambarkan sebagai berikut : 
1). Lukislah vektor pertama sesuai niali dan arahnya.
5 
Vektor 
Modul Fisika Kelas X oleh Zaenul Arifin, S.Pd 
http://aenul.wordpress.com 
2). Letakkan titik tangkap vektor kedua doujung vektor pertama sesuai 
dengan nilai dan arahnya. 
Contoh : 
1) Penjumlah dua atau tiga buah vektor yang terletak segaris. 
Jika diketahuai vektor A, B da C sebagai berikut : 
A B C 
a). A + B A B 
A + B 
b). A + C C A 
A+C 
c). A – B -B A 
A – B 
Gambar 1.10 Penjumlah vector segaris 
2) Penjumlahan dan Pengurangan Vektor dalam satu bidang datar 
Hasil penjumlahan dan pengurangan vektor disebut resultan vektor. 
Semisal kita memiliki vektor sebagai berikut : 
F3 
F1 
F2 
Untuk melukiskan penjumlahan sejumlah vektor diatas dapat 
digunakan dua metode yaitu metode poligon dan metode jajaran 
genjang. 
a).Metode Poligon 
Secara grafis penjumlahan dan pengurangan dengan metode poligon 
adalah sebagi berikut :
6 
Vektor 
Modul Fisika Kelas X oleh Zaenul Arifin, S.Pd 
http://aenul.wordpress.com 
Contoh 
a. F1 + F2 c. F1 + F2 + F3 
F2 
F2 
F1 F1 
F1 
+F2 F3 
b.. F1 - F2 =… F1 + F2 + F3 
-F2 
F1- F2 F1 
Gambar1.11. Penjumlahan dua vector atau lebih dengan cara poligon 
b).Metode jajaran genjang 
Cara melukiskan resultan vektor dengan metode jajaran genjang 
adalah sebagai berikut : 
- Letakkan titik tangkap vektor 1 dan 2 pada satu titik sesuai 
nilai dan arah masing –masing vektor. 
- Tariklah garis dari ujung vektor satu sejajar dengan vektor 
yang lain dan sebaliknya. 
- Tariklah garis dari titik pangkal kedua vektor sampai ke titik 
potong garis sejajar vektor tersebut. 
Contoh : 
1). F1 + F2 
F1 
F1+F2 
F2 
2). F1 - F2 
F1 
F1 – F2 
-F2
7 
Vektor 
2 
= + + ⋅ ⋅ ⋅ 
R F F 2 F F cos 
Modul Fisika Kelas X oleh Zaenul Arifin, S.Pd 
http://aenul.wordpress.com 
3). F1 + F2 + F3 F1 
F1 
+F2 
F2 
(F1+F2)+F3 
F3 
Gambar1.12. Penjumlahan dua vector atau lebih dengan cara 
jajaran genjang 
b. Menentukan Nilai dan arah Resultan Vektor 
1) Penjumlahan dan pengurangan dua buah vektor yang membentuk 
sudut tertentu 
Dua vektor F1 dan F2 yang saling mengapit sudut α seperti pada 
gambar maka besar resultan kedua vektor tersebuta adalah : 
F1 
R 
α (180-α) 
β F2 
Gambar 1.13. Penjumlahan dua vector dengan aturan cosinus 
F1 + F2 = R 
Secara metematis nilai Resultan ( R ) diselesaikan dengan rumus 
aturan cosinus sebagai berikut : 
α 
α 
R F F 2 F F cos 
1 2 
2 
2 
2 
1 
1 2 
2 
2 
2 
1 
= + + ⋅ ⋅ ⋅
8 
Vektor 
F 
sinβ 
R 
R 
= 
sin β F sin α 
F 
2 
1 = + + ⋅ ⋅ ⋅ 
R = 50 + 30 + 2 ⋅ 50 ⋅ 
30cos 60 
2 2 1 
R = 
4900 
= 
Modul Fisika Kelas X oleh Zaenul Arifin, S.Pd 
http://aenul.wordpress.com 
2) Arah Vektor Resultan 
C 
R F1 
α (180-α) 
A β B 
F2 
Gambar1.14. arah resultan dua vector dengan aturan sinus 
Perhatikanlah segitigaa ABC diatas, dengan menggunakan rumus 
aturan sinus maka diperoleh rumusan sebagai berikut : 
R 
sin α 
;ingat sin (180 - α) sin α 
sinβ 
sin(180 - α) 
1 
1 
1 
= 
= = 
dimana β adalah sudut yang menunjukkan arah Vektor Resultan 
contoh : 
dua buah gaya F1 dan F2 masing – masing besarnya 50 N dan 30 N 
saling mengapit sudut 600. tentukan arah dan resultan kedua 
vektor tersebut ? 
diketahui : 
F1 = 50 N 
F2 = 30 N 
α = 600 
Ditanya : R dan β ……? 
Jawab : 
R F F 2 
2 F F cos α 2 
1 2 
2 
2 2 
R = 50 + 30 + 2 ⋅ 50 ⋅ 
30 
R 70 N
9 
Vektor 
sin β F sin α 
1 
R 
= 
sin β F sin α 
R 
= 
sin β 50 sin 60 
70 
= 
sin β 25 3 
= = 
Modul Fisika Kelas X oleh Zaenul Arifin, S.Pd 
http://aenul.wordpress.com 
arah vektor resultan adalah 
0 
1 
β 38,2 
0,618 
70 
= 
jadi resultanyaa 70 N ke arah 38,20 terhadap F2. 
c. Menguraikan vektor dan perpaduan vektor 
a. Menguraikan Vektor 
Jika dua buah vektor atau lebih dapat diresultan menjadi satu 
buah vektor resultan maka berlaku juga sebaliknya. Sebauh vektor 
dapat diuraikankembali menjadi dua buah vektor yang disebut 
vektor komponen. Vektor dapat diproueksikan pada sumbu koordinat 
X, Y atau kartesian. Uraian vektor pada sumbu Y di sebut komponen 
Vektor sumbu Y demikian halnya dengan sumbu X, vektor 
komponennya disebut komponen vektor sumbu X. 
Perhatikanlah cara menguraikan sebauh vektor atau lebih pada 
sumbu X dan sumbu Y berikut : 
Y 
Fy F 
α 
Fx X 
Gambar1.15. penguraian sebuah vector pada bidang XY 
Fx = komponen vektor F pada sumbu X 
Fy = komponen vektor F pada sumbuY 
α = suduat antara F dan Fx
10 
Vektor 
Modul Fisika Kelas X oleh Zaenul Arifin, S.Pd 
http://aenul.wordpress.com 
maka dapat diruliskan besar komponen vektornya adalah: 
Fx = F. cos α 
Fy = F. sin α 
2 
x y F = (F )2 + (F ) 
b. Perpaduan dua buah vektor atau lebih dengan analitis vektor. 
Sejumlah vektor yang terletak membentuk sudut tertentu terhadap bidang 
horinsontal (sumbu X) atau vertical (sumbu Y) akan lebih mudah jika 
seluruh vektor omponen dijumlahkan pada sumbu masing masing 
dibanding dengan mengunakan cara grafis. Metode ini dikenal dengan cara 
analitis. Untuk lebih jelasnya perhatikan langkah – langkah berikut : 
1). Lukislah uraian vektor komponen X dan Y dari masing-masing vektor. 
y 
F2 F2y 
F1y F1 
α β 
F2x F1x x 
F3 
Gambar1.16. Penjumlahan dua vector atau lebih pada sumbu X dan Y 
dengan cara analisis 
2). Carilah nilai vektor komponen X dan Y lalu masukan ke tabel beriut : 
Vektor Vektor Komponen 
Sumbu X 
Vektor Komponen 
Sumbu Y 
F1 
F2 
F1x= F1cos β =…. 
F2x= -F2cos α = … 
F1y= F1sin β =…. 
F2y= F2sin α = …
11 
Vektor 
Σ = 
F 
x 
F 
Modul Fisika Kelas X oleh Zaenul Arifin, S.Pd 
http://aenul.wordpress.com 
F3 F3x= -F3cos 90 =…. F3x= -F3sin 90 =…. 
Σ ΣFx=……………. ΣFy=……………. 
Tanda (-) menunjukkan sumbu X atau Y (-) 
3). Hitunglah resultan dengan rumus berikut : 
( )2 ( )2 = Σ + Σ x y R F F 
untuk menentukan arah vektor resultan digunakan nilai tangen 
vektor komponen X dan Y : 
Σ 
y 
Tan α 
α = sudut vektor resultan terhadap sumbu X 
contoh : 
Tiga buah vektor F1, F2 dan F3 masing – masing besarnya adalah 10 N, 20 
N dan 5 N terletak seperti pada gambar 1.17. Tentukan resultan dan arah 
ketiga vektor tersebut. 
y 
F2 = 30 N 
F1 = 20 N 
530 370 
x 
F3 = 10 N
12 
Vektor 
R 
= − 2 2 + 2 2 
R = 4 + 
4 
R = 
8 
Modul Fisika Kelas X oleh Zaenul Arifin, S.Pd 
http://aenul.wordpress.com 
Gambar 1.17. 
jawab 
F2 F2y= F2 sin 530 
F1y = F1sin 37 
F1 
530 370 
F2x=F2cos530 F1x=F1cos370 x 
F3 
Gambar 1.18. 
Vektor komponen Gaya pada sumbu X dan Y adalah : 
Vektor Vektor Komponen 
Sumbu X 
Vektor Komponen 
Sumbu Y 
F1 
F2 
F3 
20 cos 37 = 20.0.8 = 16 
N 
- 30cos53 = 30.0,6 = - 
18N 
-8 cos 90 = 0 
10 sin 37 = 10. 0,6 = 12 
N 
30 sin 53 = 30.0,8 = 24 
N 
-10 sin 90 = -10.1 = - 
10 N 
Σ ΣFx= - 2 N ΣFy= 2 N 
jadi resultan Vektornya adalah : 
( ) ( ) 
R = 
2 2 N 
sedangkan arah vektor komponennya adalah:
13 
Vektor 
2 = − 
− 
Modul Fisika Kelas X oleh Zaenul Arifin, S.Pd 
http://aenul.wordpress.com 
1 
2 
Tan α = 
α = 1350 terhadap sumbu X (+) atau 450 terhadap sumbu X (-). 
Soal latihan 
1).Sebuah gaya sebesar 20 N membentuk sudut 60o terhadap sumbu x 
positif. Tentukan vektor komponen sumbu x dan y. 
2).Dua vektor kecepatan v1 dan v2 masing masing besarnya 20 ms-1 dan 30 
ms-1 memiliki arah seperti pada gambar dibawah. Tentulah resultan vektor 
komponen pada sumb x dan y 
y 
v1 v2 
30o 30o x 
3).tiga buah gaya F1, F2, dan F3 masing – masing besarnya 20 N, 20 N dan 
40 N membntuk sudut masing-masing 45o, 135 dan 270 terhadap sumbu 
x positif. Tentukan 
a. vektor Komponen masing –masing sumbu 
b. arah dan resultan ketiga vektor tersebut
14 
Vektor 
Modul Fisika Kelas X oleh Zaenul Arifin, S.Pd 
http://aenul.wordpress.com 
EVALUASI 
1. y 
F2 = 3N 
θ 
F1 = 4N x 
Resultan gaya F1 pada sumbu x dengan gaya F2 sumbu y, besar dan 
arahnya …. 
a. R = 5 N; θ = 53o 
b. R = 5 N; θ = 37o 
c. R = 7 N; θ = 37o 
d. R = 7 N; θ = 53o 
e. R = 5 N; θ = 60o 
2. Dua gaya F1 dan F2 saling tegak lurus, resultan gayanya R = 40 N dan 
bersudut 370 terhadap F1, maka dari pernyataan berikut : 
(1) F1 = 12 N (3) F2 = 16 N 
(2) F1 = 16 N (4) F2 = 12 N 
yang benar …. 
a. 1, 2, 3 d. 4 
b. 1, 3 e. 1, 2, 3, 4 
c. 2, 4 
3. Dua vektor sama besar, bersudut α satu terhadap lainnya. Ternyata 
resultannya sama besar dengan kedua vektor tersebut. Sudut α itu sama 
dengan …. 
a. 30o d. 120o 
b. 60o e. 150o 
c. 90o 
4. ABCD sebuah bujur sangkar yang panjang sisinya = 20 cm dimana 1 cm = 1 
N. Jika ujung F1 tengah-tengah BC, maka resultan F1 dan F2 adalah …. N. 
D C 
F2 
=
15 
Vektor 
Modul Fisika Kelas X oleh Zaenul Arifin, S.Pd 
http://aenul.wordpress.com 
F1 
= 
A B 
a. 25 d. 125 
b. 50 e. 100 
c. 75 
5. Sebuah vektor pada bidang xoy, bersudut 600 terhadap sb x dengan 
pangkalnya berada di O, maka komponen vektor v = 8 ms-1 pada sumbu x 
dan y adalah ……. ms-1. 
a. 4 dan 4 3 d. 4 dan 5 
b. 4 3 dan 4 e. 3 dan 4 
c. 4 dan 3 
6. y+ F1 = 12 N 
F2 = 7N 30o 
x+ 
30o 
F3 = 12 N 
Resultan ke-3 vektor gaya di atas adalah … N. 
a. 19 N, searah sb x+ 
b. 19 N, searah sb x-c. 
5 N, searah sb x-d. 
5 N, searah sb x+ 
e. 17 N, searah sb x+ 
7. Dua buah vektor gaya yang besarnya sama mempunyai perbandingan antara 
selisih dan jumlah kedua vektor tersebut adalah 3 , maka sudut apit kedua 
vektor tersebut adalah. ….
16 
Vektor 
Modul Fisika Kelas X oleh Zaenul Arifin, S.Pd 
http://aenul.wordpress.com 
a. 30o d. 900 
b. 450 e.120 
Essay 
1. Tentukan banyaknya angka penting data hasil 
pengukuran dibawah ini dan tulislah menjadi bilangan dengan 3 angka 
penting: 
a. 0,0023 kg 
b. 250,00 m 
c. 250,00 m 
d. 25000 m 
e. 2,5000 cm 
2. sawah pak toni berukuran 325,25 m kali 500,125 m, 
dengan menggunakan aturan angka penting hitunglah Keliling dan Luas 
sawah pak toni 
3. lima buah vekor gaya masing , masing 6 N, 4 N, 8 N, 
4 N dan 4 N membentuk sudut terhadap sumbu X berurutan 300, 600, 
2100,2400,dan 3300, tentukan besar Resultan dan arah kelima vektor tersebut 
Rangkuman 
1. Besaran vektor adalah besaran besaran yang memiliki nilai dan arah dan 
besaran skalar adalah besaran yang hanya memiliki nilai saja tidak memiliki 
arah. Besaran vektr contohnya Perpindahan, Kecepatan, Percepatan, Rapat 
arus listrik, Medan listrik dan besarab sklara Jarak Kelajuan, Perlajuan, 
Tekanan, Arus listrik, Massa, Usaha. 
2. Vektor dituliskan dengan symbol anak panah. Panjang anak panah 
menunjukkan nilai vektor sedangkan tanda panah menyatakan arah vektor. 
Notasi vektor dituliskan dengan cara Ditulis dengan huruf tebal, diberi tanda 
panah contoh F, v . 
3. Penjumlahan vektor Ada beberapa metode penjumlahan vektor tergantung 
pada arah dan kedudukan vektor. Untuk melukiskan penjumlahan sejumlah
2 
1 dan dengan 
sin β = F1 sin α dimana β adalah sudut yang 
Tan α 
α = sudut vektor resultan terhadap 
17 
Vektor 
Modul Fisika Kelas X oleh Zaenul Arifin, S.Pd 
http://aenul.wordpress.com 
vektor digunakan dua metode yaitu metode poligon dan metode jajaran 
genjang. 
4. untuk menentukan Nilai dan arah Resultan Vektor Penjumlahan dan 
pengurangan dua buah vektor (F1 dan F2) yang membentuk sudut α 
2 
2 
diselesaikan dengan rumus : R = F + F + 2⋅F1 ⋅F2 ⋅cos α 
arah Vektor Resultan : 
R 
menunjukkan arah Vektor Resultan 
5. Menguraikan vektor dan perpaduan vektor. 
Y 
Fy F 
α 
Fx X 
besar komponen vektornya adalah: 
Fx = F. cos α 
Fy = F. sin α 
6. Perpaduan dua buah vektor atau lebih dengan analitis vektor. vektor 
komponen X dan Y dari masing-masing vektor. 
y 
F2 F2y 
F1y F1 
α β 
F2x F1x x 
2 
x y F = (F )2 + (F ) 
Fx = komponen vektor F pada sumbu X 
Fy = komponen vektor F pada sumbuY 
α = suduat antara F dan Fx 
Resultan vektornya 
( )2 ( )2 = Σ + Σ x y R F F 
arah vektor resultan : 
Σ = 
Σ 
F 
x 
F 
y 
sumbu X

More Related Content

What's hot

Pelatihan Mekanika untuk OSK Fisika 2014
Pelatihan Mekanika untuk OSK Fisika 2014Pelatihan Mekanika untuk OSK Fisika 2014
Pelatihan Mekanika untuk OSK Fisika 2014Zainal Abidin Mustofa
 
9 jembatan arus searah
9 jembatan arus searah9 jembatan arus searah
9 jembatan arus searahSimon Patabang
 
Fisika dasar pengukuran
Fisika dasar   pengukuranFisika dasar   pengukuran
Fisika dasar pengukuranUIN Arraniry
 
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Modulus young
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Modulus youngITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Modulus young
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Modulus youngFransiska Puteri
 
Dinamika partikel
Dinamika partikelDinamika partikel
Dinamika partikelFiktofik
 
Rpp rangkaian arus searah 1
Rpp rangkaian arus searah 1Rpp rangkaian arus searah 1
Rpp rangkaian arus searah 1Joko Wahyono
 
Ppt dinamika rotasi kelas x
Ppt dinamika rotasi kelas xPpt dinamika rotasi kelas x
Ppt dinamika rotasi kelas xrikaomamih
 
7. sma kelas xi rpp kd 3.6;4.6 dinamika rotasi (karlina 1308233)
7. sma kelas xi rpp kd 3.6;4.6 dinamika rotasi (karlina 1308233)7. sma kelas xi rpp kd 3.6;4.6 dinamika rotasi (karlina 1308233)
7. sma kelas xi rpp kd 3.6;4.6 dinamika rotasi (karlina 1308233)eli priyatna laidan
 
PPT LISTRIK STATIS KELAS XII SEMESTER 1.pptx
PPT LISTRIK STATIS KELAS XII SEMESTER 1.pptxPPT LISTRIK STATIS KELAS XII SEMESTER 1.pptx
PPT LISTRIK STATIS KELAS XII SEMESTER 1.pptxmateripptgc
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika IntiFKIP UHO
 

What's hot (20)

Pelatihan Mekanika untuk OSK Fisika 2014
Pelatihan Mekanika untuk OSK Fisika 2014Pelatihan Mekanika untuk OSK Fisika 2014
Pelatihan Mekanika untuk OSK Fisika 2014
 
Medan magnet
Medan magnetMedan magnet
Medan magnet
 
STATISTIK BOSE-EINSTEIN
STATISTIK BOSE-EINSTEINSTATISTIK BOSE-EINSTEIN
STATISTIK BOSE-EINSTEIN
 
9 jembatan arus searah
9 jembatan arus searah9 jembatan arus searah
9 jembatan arus searah
 
Fisika dasar pengukuran
Fisika dasar   pengukuranFisika dasar   pengukuran
Fisika dasar pengukuran
 
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Modulus young
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Modulus youngITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Modulus young
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Modulus young
 
Dinamika partikel
Dinamika partikelDinamika partikel
Dinamika partikel
 
Rpp rangkaian arus searah 1
Rpp rangkaian arus searah 1Rpp rangkaian arus searah 1
Rpp rangkaian arus searah 1
 
01b model atom
01b model atom01b model atom
01b model atom
 
Titik berat
Titik beratTitik berat
Titik berat
 
Ppt dinamika rotasi kelas x
Ppt dinamika rotasi kelas xPpt dinamika rotasi kelas x
Ppt dinamika rotasi kelas x
 
7. sma kelas xi rpp kd 3.6;4.6 dinamika rotasi (karlina 1308233)
7. sma kelas xi rpp kd 3.6;4.6 dinamika rotasi (karlina 1308233)7. sma kelas xi rpp kd 3.6;4.6 dinamika rotasi (karlina 1308233)
7. sma kelas xi rpp kd 3.6;4.6 dinamika rotasi (karlina 1308233)
 
Pers.Gelombang Berjalan
Pers.Gelombang BerjalanPers.Gelombang Berjalan
Pers.Gelombang Berjalan
 
PPT LISTRIK STATIS KELAS XII SEMESTER 1.pptx
PPT LISTRIK STATIS KELAS XII SEMESTER 1.pptxPPT LISTRIK STATIS KELAS XII SEMESTER 1.pptx
PPT LISTRIK STATIS KELAS XII SEMESTER 1.pptx
 
Bab 13 momen inersia
Bab 13 momen inersiaBab 13 momen inersia
Bab 13 momen inersia
 
Soal latihan-olimpiade-fisika-sma
Soal latihan-olimpiade-fisika-smaSoal latihan-olimpiade-fisika-sma
Soal latihan-olimpiade-fisika-sma
 
[8] momen kopel
[8] momen kopel[8] momen kopel
[8] momen kopel
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
BAB V GAYA LORENTZ
BAB V GAYA LORENTZBAB V GAYA LORENTZ
BAB V GAYA LORENTZ
 
Bahan Ajar Elastisitas
Bahan Ajar ElastisitasBahan Ajar Elastisitas
Bahan Ajar Elastisitas
 

Viewers also liked

Pengertian gaya,vektor,resultan dan menyusun gaya
Pengertian gaya,vektor,resultan dan menyusun gayaPengertian gaya,vektor,resultan dan menyusun gaya
Pengertian gaya,vektor,resultan dan menyusun gayaWicah
 
Pengantar vektor
Pengantar vektorPengantar vektor
Pengantar vektorsyugita
 
PROYECTO PROPUESTA PARA APERTURA DE DOS NUEVAS LICENCIATURAS
PROYECTO PROPUESTA PARA APERTURA DE DOS NUEVAS LICENCIATURASPROYECTO PROPUESTA PARA APERTURA DE DOS NUEVAS LICENCIATURAS
PROYECTO PROPUESTA PARA APERTURA DE DOS NUEVAS LICENCIATURASJose Manuel de la Cruz Castro
 
Center548 Powerpoint For Linked In
Center548 Powerpoint For Linked InCenter548 Powerpoint For Linked In
Center548 Powerpoint For Linked InCenter548
 
소설네트워크 메뉴얼
소설네트워크 메뉴얼소설네트워크 메뉴얼
소설네트워크 메뉴얼Jake Yoon
 
Speechless Brochure
Speechless BrochureSpeechless Brochure
Speechless Brochuresharmuys
 
G+ Summer C Study 20130717(7일차)
G+ Summer C Study 20130717(7일차)G+ Summer C Study 20130717(7일차)
G+ Summer C Study 20130717(7일차)Jake Yoon
 
Tnt Post E Commerce
Tnt Post E CommerceTnt Post E Commerce
Tnt Post E Commercevanderkrogt
 
통합적마케팅커뮤니케이션 세부기획
통합적마케팅커뮤니케이션 세부기획통합적마케팅커뮤니케이션 세부기획
통합적마케팅커뮤니케이션 세부기획Chaenam, Jun
 
DevOps Kanban Meet Up 3/22/12
DevOps Kanban Meet Up 3/22/12DevOps Kanban Meet Up 3/22/12
DevOps Kanban Meet Up 3/22/12Gene Kim
 
Love me, fuseli.illustrated.final2
Love me, fuseli.illustrated.final2Love me, fuseli.illustrated.final2
Love me, fuseli.illustrated.final2J. E. Freed
 
Basepin solutions
Basepin solutionsBasepin solutions
Basepin solutionscitemgr
 

Viewers also liked (20)

Besaran Vektor
Besaran VektorBesaran Vektor
Besaran Vektor
 
Pengertian gaya,vektor,resultan dan menyusun gaya
Pengertian gaya,vektor,resultan dan menyusun gayaPengertian gaya,vektor,resultan dan menyusun gaya
Pengertian gaya,vektor,resultan dan menyusun gaya
 
Pengantar vektor
Pengantar vektorPengantar vektor
Pengantar vektor
 
PROYECTO PROPUESTA PARA APERTURA DE DOS NUEVAS LICENCIATURAS
PROYECTO PROPUESTA PARA APERTURA DE DOS NUEVAS LICENCIATURASPROYECTO PROPUESTA PARA APERTURA DE DOS NUEVAS LICENCIATURAS
PROYECTO PROPUESTA PARA APERTURA DE DOS NUEVAS LICENCIATURAS
 
Center548 Powerpoint For Linked In
Center548 Powerpoint For Linked InCenter548 Powerpoint For Linked In
Center548 Powerpoint For Linked In
 
소설네트워크 메뉴얼
소설네트워크 메뉴얼소설네트워크 메뉴얼
소설네트워크 메뉴얼
 
Maquines simples
Maquines simplesMaquines simples
Maquines simples
 
Exposición proyecto Ensilaje de Maiz
Exposición proyecto Ensilaje de MaizExposición proyecto Ensilaje de Maiz
Exposición proyecto Ensilaje de Maiz
 
Speechless Brochure
Speechless BrochureSpeechless Brochure
Speechless Brochure
 
Análisis de pareto
Análisis de paretoAnálisis de pareto
Análisis de pareto
 
Produccion Antigua
Produccion AntiguaProduccion Antigua
Produccion Antigua
 
G+ Summer C Study 20130717(7일차)
G+ Summer C Study 20130717(7일차)G+ Summer C Study 20130717(7일차)
G+ Summer C Study 20130717(7일차)
 
Tnt Post E Commerce
Tnt Post E CommerceTnt Post E Commerce
Tnt Post E Commerce
 
Fall2010 ed meeting
Fall2010 ed meetingFall2010 ed meeting
Fall2010 ed meeting
 
통합적마케팅커뮤니케이션 세부기획
통합적마케팅커뮤니케이션 세부기획통합적마케팅커뮤니케이션 세부기획
통합적마케팅커뮤니케이션 세부기획
 
DevOps Kanban Meet Up 3/22/12
DevOps Kanban Meet Up 3/22/12DevOps Kanban Meet Up 3/22/12
DevOps Kanban Meet Up 3/22/12
 
Love me, fuseli.illustrated.final2
Love me, fuseli.illustrated.final2Love me, fuseli.illustrated.final2
Love me, fuseli.illustrated.final2
 
[Cicle de subvencions 2010] financament privat
[Cicle de subvencions 2010] financament privat[Cicle de subvencions 2010] financament privat
[Cicle de subvencions 2010] financament privat
 
Basepin solutions
Basepin solutionsBasepin solutions
Basepin solutions
 
MuBu MCG June 2010
MuBu MCG June 2010MuBu MCG June 2010
MuBu MCG June 2010
 

Similar to Modul vektor

BAHAN AJAR VEKTOR
BAHAN AJAR VEKTORBAHAN AJAR VEKTOR
BAHAN AJAR VEKTORMAFIA '11
 
Modul kelas x unit 2 vektor
Modul kelas x unit 2 vektorModul kelas x unit 2 vektor
Modul kelas x unit 2 vektorEko Supriyadi
 
tugas matematika peminatan sma ypi tunas bangsa palembang
tugas matematika peminatan  sma ypi tunas bangsa palembangtugas matematika peminatan  sma ypi tunas bangsa palembang
tugas matematika peminatan sma ypi tunas bangsa palembangmiftahul jannah
 
Modul kelas x unit 2 vektor
Modul kelas x unit 2 vektorModul kelas x unit 2 vektor
Modul kelas x unit 2 vektorEKO SUPRIYADI
 
Modul kelas x unit 2 vektor
Modul kelas x unit 2 vektorModul kelas x unit 2 vektor
Modul kelas x unit 2 vektorEko Supriyadi
 
09 a analis_vektor
09 a analis_vektor09 a analis_vektor
09 a analis_vektorTri Wahyuni
 
32764905 vektor
32764905 vektor32764905 vektor
32764905 vektor2378923789
 
maklaah Operasi vektor .docx
maklaah Operasi vektor .docxmaklaah Operasi vektor .docx
maklaah Operasi vektor .docxRahulMahendra5
 
Besaran-dan-satuan.ppt
Besaran-dan-satuan.pptBesaran-dan-satuan.ppt
Besaran-dan-satuan.ppttriwiyoko2
 
Besaran-dan-satuan kelas X IPAS SMKN 2 K
Besaran-dan-satuan kelas X IPAS  SMKN 2 KBesaran-dan-satuan kelas X IPAS  SMKN 2 K
Besaran-dan-satuan kelas X IPAS SMKN 2 KMariaJemina
 
vektor 1.pptx
vektor 1.pptxvektor 1.pptx
vektor 1.pptxMarfaNis
 

Similar to Modul vektor (20)

Unit 2.pptx
Unit 2.pptxUnit 2.pptx
Unit 2.pptx
 
vektor
vektorvektor
vektor
 
2 rpp 1.2 2008
2 rpp 1.2 20082 rpp 1.2 2008
2 rpp 1.2 2008
 
BAHAN AJAR VEKTOR
BAHAN AJAR VEKTORBAHAN AJAR VEKTOR
BAHAN AJAR VEKTOR
 
Vektor
VektorVektor
Vektor
 
Modul kelas x unit 2 vektor
Modul kelas x unit 2 vektorModul kelas x unit 2 vektor
Modul kelas x unit 2 vektor
 
tugas matematika peminatan sma ypi tunas bangsa palembang
tugas matematika peminatan  sma ypi tunas bangsa palembangtugas matematika peminatan  sma ypi tunas bangsa palembang
tugas matematika peminatan sma ypi tunas bangsa palembang
 
Modul kelas x unit 2 vektor
Modul kelas x unit 2 vektorModul kelas x unit 2 vektor
Modul kelas x unit 2 vektor
 
Modul kelas x unit 2 vektor
Modul kelas x unit 2 vektorModul kelas x unit 2 vektor
Modul kelas x unit 2 vektor
 
09 a analis_vektor
09 a analis_vektor09 a analis_vektor
09 a analis_vektor
 
09 a analis_vektor
09 a analis_vektor09 a analis_vektor
09 a analis_vektor
 
32764905 vektor
32764905 vektor32764905 vektor
32764905 vektor
 
32764905 vektor
32764905 vektor32764905 vektor
32764905 vektor
 
maklaah Operasi vektor .docx
maklaah Operasi vektor .docxmaklaah Operasi vektor .docx
maklaah Operasi vektor .docx
 
Penjelasan Vektor
Penjelasan VektorPenjelasan Vektor
Penjelasan Vektor
 
Vektor.pptx
Vektor.pptxVektor.pptx
Vektor.pptx
 
Besaran-dan-satuan.ppt
Besaran-dan-satuan.pptBesaran-dan-satuan.ppt
Besaran-dan-satuan.ppt
 
Besaran-dan-satuan kelas X IPAS SMKN 2 K
Besaran-dan-satuan kelas X IPAS  SMKN 2 KBesaran-dan-satuan kelas X IPAS  SMKN 2 K
Besaran-dan-satuan kelas X IPAS SMKN 2 K
 
Vektor
VektorVektor
Vektor
 
vektor 1.pptx
vektor 1.pptxvektor 1.pptx
vektor 1.pptx
 

More from Arifin Zaenul

More from Arifin Zaenul (6)

Alatoptik
AlatoptikAlatoptik
Alatoptik
 
Azas black
Azas blackAzas black
Azas black
 
Belajar membuat blog
Belajar membuat blogBelajar membuat blog
Belajar membuat blog
 
Kisah nanokarbon
Kisah nanokarbonKisah nanokarbon
Kisah nanokarbon
 
Tutorial blog
Tutorial blogTutorial blog
Tutorial blog
 
Sukuh temple
Sukuh templeSukuh temple
Sukuh temple
 

Recently uploaded

Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxdedyfirgiawan
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppthidayatn24
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMPNiPutuDewikAgustina
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxDewiUmbar
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptxfurqanridha
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARElviraDemona
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 

Recently uploaded (20)

Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 

Modul vektor

  • 1. 1 Vektor Modul Fisika Kelas X oleh Zaenul Arifin, S.Pd http://aenul.wordpress.com PENDAHULUAN A. Diskripsi Assalamu’alaikum Wr wb, senang sekali bisa bertemu lagi melalui modul ini. Pertama kali, saya ucapkan selamat, Anda telah menyelesaikan modul pertama, sekaligus selamat datang pada modul kedua. Pada modul ini saya akan mengajak Anda untuk mempelajari sesuatu yang menarik, juga sangat penting dalam perkembangan dan kemajuan Fisika. Menarik karena isi modul dekat dengan pengalaman sehari-hari Anda, penting karena apa yang dibicarakan dalam modul ini menjadi dasar dari perkembangan Fisika selanjutnya. Dalam modul ini, Anda akan mempelajari tentang besaran vektor. Sebagaian besaran –besaran pada fisika adalah besaran vektor, atau diperolah dari operasi vektor. Materi vektor adalah materi dasar yang akan menjadi prasyarat bagi konsep – konsep Fisika yang lain seperti : Kinematika, Dinamika, listrik statis dan lain – lain. Konsep vektor pada modul ini sebenarnya tidak berbeda pada konsep vektor pada mata pelajaran Matematika. Konsep vektor yang kita kenalkan pada modul ini meliputi : notasi vektor, penjumlahan dan pengurangan vektor secara grafis dengan metode poligon da jajarangenjang, resultan vektor segaris dan vektor yang membentuk sudut, dan bahan pengayaan tentang operasi perkalian vektor. transportasi seperti sepeda, mobil, pesawat udara bahkan roket. Untuk menunjang pemahaman materi vektor anda dapat mengunjungi beberapa situs belajar yang secara online menyediakan matri materi pelajaran yang bisa di download. Pada modul ini juga disajikan kegiatan laboratorium untuk menunjang pemahaman Anda akan materi yang diuraikan. Kegiatan praktikum bisa dilakukan dengan bantuan guru anda atau dengan menggunakan praktikum virtual yang tersedia pada jaringan internet di SMA Batik 1 Surakarta. Anda juga bisa menambah pemahaman anda melalui jaringan internet yang ada disekolah semisal
  • 2. 2 Vektor Modul Fisika Kelas X oleh Zaenul Arifin, S.Pd http://aenul.wordpress.com www.sebarin.com, www.e-dukasi.net atau web-web penyedia materi dan latihan soal Fisika. B. Petunjuk Penggunaan Modul 1. Pelajarilah peta konsep yang ada pada setiap modul dengan teliti. 2. pastikan bila Anda membuka modul ini, Anda siap mempelajarinya minimal satu kegiatan hingga tuntas. Jangan terputus-putus atau berhenti di tengah-tengah kegiatan. 3. Pahamilah tujuan pembelajaran yang ada pada setiap modul atau kegiatan belajar dalam modul anda. 4. Bacalah materi pada modul dengan cermat dan berikan tanda pada setiap kata kunci pada setiap konsep yang dijelaskan. 5. perhatikalah langakah – langkah atau alur dalam setiap contoh penyelesaian soal. 6. Kerjakanlah latihan soal yang ada, jika mengalami kesulitan bertanyalah kepada teman atau guru anda 7. kerjakan tes Uji kemampuan pada setiap kegaiatan belajar sesuai kemampuan anda. Cocokan jawaban anda dengan kunci jawaban yang tersedia pada modul dan jika perlu lakukan penghitungan skor hasil belajar anda. 8. ulangi kegiatan 2 sampai dengan 6 pada setiap kegiatan belajar hingga selesai. 9. kerjakanlah Soal – soal Evaluasi Akhir
  • 3. 3 Vektor Modul Fisika Kelas X oleh Zaenul Arifin, S.Pd http://aenul.wordpress.com KEGIATAN BELAJAR 1 VEKTOR A. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari modul ini, anda diharapkan dapat : 1. membedakan besaran vektor dan skalar 2. menuliskan notasi vektor 3. melukiskan operasi vektor secara grafis. 4. meresultankan vektor secara poligon 5. meresultankan vektor secara jajaran genjang 6. menghitung kelajuan rata-rata suatu benda 7. menghitung kecepatan rata-rata suatu benda dan 8. menjelaskan percepatan rata-rata suatu benda B. Uraian Materi 1. Besaran Vektor dan Skalar Selain besaran pokok dan turunan, jenis besaran lain yaitu besaran vektor dan skalar. Besaran vektor adalah besaran besaran yang memiliki nilai dan arah, sedangkan besaran skalar adalah besaran yang hanya memiliki nilai saja tidak memiliki arah. Contoh besaran vektor dan scalar Besaran vektor Besaran skalar Perpindahan Kecepatan Percepatan Gaya Rapat arus listrik Medan listrik Medan magnet Jarak Kelajuan Perlajuan Tekanan Arus listrik Massa Usaha 1. Penulisan Notasi Vektor
  • 4. 4 Vektor Modul Fisika Kelas X oleh Zaenul Arifin, S.Pd http://aenul.wordpress.com Vektor dituliskan dengan symbol anak panah. Panjang anak panah menunjukkan nilai vektor sedangkan tanda panah menyatakan arah vektor. Notasi vektor dituliskan dengan cara : a. Ditulis dengan huruf tebal, contoh vektor A ditulis A b. Ditulis dengan huruf yang diatasnya diberi tanda panah contoh F, v Contoh cara melukiskan A (dibaca vektor A) Nilai vektor A Titik tangkap arah vektor/ujung vektor Vektor Dua buah vektor dikatakan sama apabila nilai (panjang) dan arahnya sama Contoh : A maka vektor A sama dengan vektor B B Tetapi apabila nilainya sama tetapi arahnya berlawanan maka kedua vektor itu berlawanan. Contoh : A Maka vektor A berlawanan dengan vektor B atau A = - B (tanda (-) menunjukkan arah vektor bukan nilai). 2. Operasi Vektor a. Melukiskan Penjumlahan dan Pengurangan vektor. Penjumlahan vektor tidak sama seperti penjumlahan bilangan biasa atau penjumlahan besaran skalar karena arah vektor mempunyai pengaruh dalam penjumlahan vektor. Nilai hasil penjumlahan vektor disebut resultan vektor. Ada beberapa metode penjumlahan vektor tergantung pada arah dan kedudukan vektor. Secara grafis penjumlahandua buah vektor dapat digambarkan sebagai berikut : 1). Lukislah vektor pertama sesuai niali dan arahnya.
  • 5. 5 Vektor Modul Fisika Kelas X oleh Zaenul Arifin, S.Pd http://aenul.wordpress.com 2). Letakkan titik tangkap vektor kedua doujung vektor pertama sesuai dengan nilai dan arahnya. Contoh : 1) Penjumlah dua atau tiga buah vektor yang terletak segaris. Jika diketahuai vektor A, B da C sebagai berikut : A B C a). A + B A B A + B b). A + C C A A+C c). A – B -B A A – B Gambar 1.10 Penjumlah vector segaris 2) Penjumlahan dan Pengurangan Vektor dalam satu bidang datar Hasil penjumlahan dan pengurangan vektor disebut resultan vektor. Semisal kita memiliki vektor sebagai berikut : F3 F1 F2 Untuk melukiskan penjumlahan sejumlah vektor diatas dapat digunakan dua metode yaitu metode poligon dan metode jajaran genjang. a).Metode Poligon Secara grafis penjumlahan dan pengurangan dengan metode poligon adalah sebagi berikut :
  • 6. 6 Vektor Modul Fisika Kelas X oleh Zaenul Arifin, S.Pd http://aenul.wordpress.com Contoh a. F1 + F2 c. F1 + F2 + F3 F2 F2 F1 F1 F1 +F2 F3 b.. F1 - F2 =… F1 + F2 + F3 -F2 F1- F2 F1 Gambar1.11. Penjumlahan dua vector atau lebih dengan cara poligon b).Metode jajaran genjang Cara melukiskan resultan vektor dengan metode jajaran genjang adalah sebagai berikut : - Letakkan titik tangkap vektor 1 dan 2 pada satu titik sesuai nilai dan arah masing –masing vektor. - Tariklah garis dari ujung vektor satu sejajar dengan vektor yang lain dan sebaliknya. - Tariklah garis dari titik pangkal kedua vektor sampai ke titik potong garis sejajar vektor tersebut. Contoh : 1). F1 + F2 F1 F1+F2 F2 2). F1 - F2 F1 F1 – F2 -F2
  • 7. 7 Vektor 2 = + + ⋅ ⋅ ⋅ R F F 2 F F cos Modul Fisika Kelas X oleh Zaenul Arifin, S.Pd http://aenul.wordpress.com 3). F1 + F2 + F3 F1 F1 +F2 F2 (F1+F2)+F3 F3 Gambar1.12. Penjumlahan dua vector atau lebih dengan cara jajaran genjang b. Menentukan Nilai dan arah Resultan Vektor 1) Penjumlahan dan pengurangan dua buah vektor yang membentuk sudut tertentu Dua vektor F1 dan F2 yang saling mengapit sudut α seperti pada gambar maka besar resultan kedua vektor tersebuta adalah : F1 R α (180-α) β F2 Gambar 1.13. Penjumlahan dua vector dengan aturan cosinus F1 + F2 = R Secara metematis nilai Resultan ( R ) diselesaikan dengan rumus aturan cosinus sebagai berikut : α α R F F 2 F F cos 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 = + + ⋅ ⋅ ⋅
  • 8. 8 Vektor F sinβ R R = sin β F sin α F 2 1 = + + ⋅ ⋅ ⋅ R = 50 + 30 + 2 ⋅ 50 ⋅ 30cos 60 2 2 1 R = 4900 = Modul Fisika Kelas X oleh Zaenul Arifin, S.Pd http://aenul.wordpress.com 2) Arah Vektor Resultan C R F1 α (180-α) A β B F2 Gambar1.14. arah resultan dua vector dengan aturan sinus Perhatikanlah segitigaa ABC diatas, dengan menggunakan rumus aturan sinus maka diperoleh rumusan sebagai berikut : R sin α ;ingat sin (180 - α) sin α sinβ sin(180 - α) 1 1 1 = = = dimana β adalah sudut yang menunjukkan arah Vektor Resultan contoh : dua buah gaya F1 dan F2 masing – masing besarnya 50 N dan 30 N saling mengapit sudut 600. tentukan arah dan resultan kedua vektor tersebut ? diketahui : F1 = 50 N F2 = 30 N α = 600 Ditanya : R dan β ……? Jawab : R F F 2 2 F F cos α 2 1 2 2 2 2 R = 50 + 30 + 2 ⋅ 50 ⋅ 30 R 70 N
  • 9. 9 Vektor sin β F sin α 1 R = sin β F sin α R = sin β 50 sin 60 70 = sin β 25 3 = = Modul Fisika Kelas X oleh Zaenul Arifin, S.Pd http://aenul.wordpress.com arah vektor resultan adalah 0 1 β 38,2 0,618 70 = jadi resultanyaa 70 N ke arah 38,20 terhadap F2. c. Menguraikan vektor dan perpaduan vektor a. Menguraikan Vektor Jika dua buah vektor atau lebih dapat diresultan menjadi satu buah vektor resultan maka berlaku juga sebaliknya. Sebauh vektor dapat diuraikankembali menjadi dua buah vektor yang disebut vektor komponen. Vektor dapat diproueksikan pada sumbu koordinat X, Y atau kartesian. Uraian vektor pada sumbu Y di sebut komponen Vektor sumbu Y demikian halnya dengan sumbu X, vektor komponennya disebut komponen vektor sumbu X. Perhatikanlah cara menguraikan sebauh vektor atau lebih pada sumbu X dan sumbu Y berikut : Y Fy F α Fx X Gambar1.15. penguraian sebuah vector pada bidang XY Fx = komponen vektor F pada sumbu X Fy = komponen vektor F pada sumbuY α = suduat antara F dan Fx
  • 10. 10 Vektor Modul Fisika Kelas X oleh Zaenul Arifin, S.Pd http://aenul.wordpress.com maka dapat diruliskan besar komponen vektornya adalah: Fx = F. cos α Fy = F. sin α 2 x y F = (F )2 + (F ) b. Perpaduan dua buah vektor atau lebih dengan analitis vektor. Sejumlah vektor yang terletak membentuk sudut tertentu terhadap bidang horinsontal (sumbu X) atau vertical (sumbu Y) akan lebih mudah jika seluruh vektor omponen dijumlahkan pada sumbu masing masing dibanding dengan mengunakan cara grafis. Metode ini dikenal dengan cara analitis. Untuk lebih jelasnya perhatikan langkah – langkah berikut : 1). Lukislah uraian vektor komponen X dan Y dari masing-masing vektor. y F2 F2y F1y F1 α β F2x F1x x F3 Gambar1.16. Penjumlahan dua vector atau lebih pada sumbu X dan Y dengan cara analisis 2). Carilah nilai vektor komponen X dan Y lalu masukan ke tabel beriut : Vektor Vektor Komponen Sumbu X Vektor Komponen Sumbu Y F1 F2 F1x= F1cos β =…. F2x= -F2cos α = … F1y= F1sin β =…. F2y= F2sin α = …
  • 11. 11 Vektor Σ = F x F Modul Fisika Kelas X oleh Zaenul Arifin, S.Pd http://aenul.wordpress.com F3 F3x= -F3cos 90 =…. F3x= -F3sin 90 =…. Σ ΣFx=……………. ΣFy=……………. Tanda (-) menunjukkan sumbu X atau Y (-) 3). Hitunglah resultan dengan rumus berikut : ( )2 ( )2 = Σ + Σ x y R F F untuk menentukan arah vektor resultan digunakan nilai tangen vektor komponen X dan Y : Σ y Tan α α = sudut vektor resultan terhadap sumbu X contoh : Tiga buah vektor F1, F2 dan F3 masing – masing besarnya adalah 10 N, 20 N dan 5 N terletak seperti pada gambar 1.17. Tentukan resultan dan arah ketiga vektor tersebut. y F2 = 30 N F1 = 20 N 530 370 x F3 = 10 N
  • 12. 12 Vektor R = − 2 2 + 2 2 R = 4 + 4 R = 8 Modul Fisika Kelas X oleh Zaenul Arifin, S.Pd http://aenul.wordpress.com Gambar 1.17. jawab F2 F2y= F2 sin 530 F1y = F1sin 37 F1 530 370 F2x=F2cos530 F1x=F1cos370 x F3 Gambar 1.18. Vektor komponen Gaya pada sumbu X dan Y adalah : Vektor Vektor Komponen Sumbu X Vektor Komponen Sumbu Y F1 F2 F3 20 cos 37 = 20.0.8 = 16 N - 30cos53 = 30.0,6 = - 18N -8 cos 90 = 0 10 sin 37 = 10. 0,6 = 12 N 30 sin 53 = 30.0,8 = 24 N -10 sin 90 = -10.1 = - 10 N Σ ΣFx= - 2 N ΣFy= 2 N jadi resultan Vektornya adalah : ( ) ( ) R = 2 2 N sedangkan arah vektor komponennya adalah:
  • 13. 13 Vektor 2 = − − Modul Fisika Kelas X oleh Zaenul Arifin, S.Pd http://aenul.wordpress.com 1 2 Tan α = α = 1350 terhadap sumbu X (+) atau 450 terhadap sumbu X (-). Soal latihan 1).Sebuah gaya sebesar 20 N membentuk sudut 60o terhadap sumbu x positif. Tentukan vektor komponen sumbu x dan y. 2).Dua vektor kecepatan v1 dan v2 masing masing besarnya 20 ms-1 dan 30 ms-1 memiliki arah seperti pada gambar dibawah. Tentulah resultan vektor komponen pada sumb x dan y y v1 v2 30o 30o x 3).tiga buah gaya F1, F2, dan F3 masing – masing besarnya 20 N, 20 N dan 40 N membntuk sudut masing-masing 45o, 135 dan 270 terhadap sumbu x positif. Tentukan a. vektor Komponen masing –masing sumbu b. arah dan resultan ketiga vektor tersebut
  • 14. 14 Vektor Modul Fisika Kelas X oleh Zaenul Arifin, S.Pd http://aenul.wordpress.com EVALUASI 1. y F2 = 3N θ F1 = 4N x Resultan gaya F1 pada sumbu x dengan gaya F2 sumbu y, besar dan arahnya …. a. R = 5 N; θ = 53o b. R = 5 N; θ = 37o c. R = 7 N; θ = 37o d. R = 7 N; θ = 53o e. R = 5 N; θ = 60o 2. Dua gaya F1 dan F2 saling tegak lurus, resultan gayanya R = 40 N dan bersudut 370 terhadap F1, maka dari pernyataan berikut : (1) F1 = 12 N (3) F2 = 16 N (2) F1 = 16 N (4) F2 = 12 N yang benar …. a. 1, 2, 3 d. 4 b. 1, 3 e. 1, 2, 3, 4 c. 2, 4 3. Dua vektor sama besar, bersudut α satu terhadap lainnya. Ternyata resultannya sama besar dengan kedua vektor tersebut. Sudut α itu sama dengan …. a. 30o d. 120o b. 60o e. 150o c. 90o 4. ABCD sebuah bujur sangkar yang panjang sisinya = 20 cm dimana 1 cm = 1 N. Jika ujung F1 tengah-tengah BC, maka resultan F1 dan F2 adalah …. N. D C F2 =
  • 15. 15 Vektor Modul Fisika Kelas X oleh Zaenul Arifin, S.Pd http://aenul.wordpress.com F1 = A B a. 25 d. 125 b. 50 e. 100 c. 75 5. Sebuah vektor pada bidang xoy, bersudut 600 terhadap sb x dengan pangkalnya berada di O, maka komponen vektor v = 8 ms-1 pada sumbu x dan y adalah ……. ms-1. a. 4 dan 4 3 d. 4 dan 5 b. 4 3 dan 4 e. 3 dan 4 c. 4 dan 3 6. y+ F1 = 12 N F2 = 7N 30o x+ 30o F3 = 12 N Resultan ke-3 vektor gaya di atas adalah … N. a. 19 N, searah sb x+ b. 19 N, searah sb x-c. 5 N, searah sb x-d. 5 N, searah sb x+ e. 17 N, searah sb x+ 7. Dua buah vektor gaya yang besarnya sama mempunyai perbandingan antara selisih dan jumlah kedua vektor tersebut adalah 3 , maka sudut apit kedua vektor tersebut adalah. ….
  • 16. 16 Vektor Modul Fisika Kelas X oleh Zaenul Arifin, S.Pd http://aenul.wordpress.com a. 30o d. 900 b. 450 e.120 Essay 1. Tentukan banyaknya angka penting data hasil pengukuran dibawah ini dan tulislah menjadi bilangan dengan 3 angka penting: a. 0,0023 kg b. 250,00 m c. 250,00 m d. 25000 m e. 2,5000 cm 2. sawah pak toni berukuran 325,25 m kali 500,125 m, dengan menggunakan aturan angka penting hitunglah Keliling dan Luas sawah pak toni 3. lima buah vekor gaya masing , masing 6 N, 4 N, 8 N, 4 N dan 4 N membentuk sudut terhadap sumbu X berurutan 300, 600, 2100,2400,dan 3300, tentukan besar Resultan dan arah kelima vektor tersebut Rangkuman 1. Besaran vektor adalah besaran besaran yang memiliki nilai dan arah dan besaran skalar adalah besaran yang hanya memiliki nilai saja tidak memiliki arah. Besaran vektr contohnya Perpindahan, Kecepatan, Percepatan, Rapat arus listrik, Medan listrik dan besarab sklara Jarak Kelajuan, Perlajuan, Tekanan, Arus listrik, Massa, Usaha. 2. Vektor dituliskan dengan symbol anak panah. Panjang anak panah menunjukkan nilai vektor sedangkan tanda panah menyatakan arah vektor. Notasi vektor dituliskan dengan cara Ditulis dengan huruf tebal, diberi tanda panah contoh F, v . 3. Penjumlahan vektor Ada beberapa metode penjumlahan vektor tergantung pada arah dan kedudukan vektor. Untuk melukiskan penjumlahan sejumlah
  • 17. 2 1 dan dengan sin β = F1 sin α dimana β adalah sudut yang Tan α α = sudut vektor resultan terhadap 17 Vektor Modul Fisika Kelas X oleh Zaenul Arifin, S.Pd http://aenul.wordpress.com vektor digunakan dua metode yaitu metode poligon dan metode jajaran genjang. 4. untuk menentukan Nilai dan arah Resultan Vektor Penjumlahan dan pengurangan dua buah vektor (F1 dan F2) yang membentuk sudut α 2 2 diselesaikan dengan rumus : R = F + F + 2⋅F1 ⋅F2 ⋅cos α arah Vektor Resultan : R menunjukkan arah Vektor Resultan 5. Menguraikan vektor dan perpaduan vektor. Y Fy F α Fx X besar komponen vektornya adalah: Fx = F. cos α Fy = F. sin α 6. Perpaduan dua buah vektor atau lebih dengan analitis vektor. vektor komponen X dan Y dari masing-masing vektor. y F2 F2y F1y F1 α β F2x F1x x 2 x y F = (F )2 + (F ) Fx = komponen vektor F pada sumbu X Fy = komponen vektor F pada sumbuY α = suduat antara F dan Fx Resultan vektornya ( )2 ( )2 = Σ + Σ x y R F F arah vektor resultan : Σ = Σ F x F y sumbu X