makalah ini dibuat untuk kepentingan pelatihan penulisan press release bagi praktisi hubungan masyarakat di seluruh Kejaksaan Tinggi Indonesia dan lingkungan Kejaksaan Agung Republik Indonesia, pada 2 September 2015. Materi disampaikan oleh Dr Indiwan seto wahju wibowo , naarasumber utama
1. TEKNIK PRAKTIS MENULIS SIARAN PERS
Oleh
Indiwan seto wahju wibowo
Dosen Ilmu Komunikasi
Universitas Multimedia Nusantara
Penulisan Press Release memang susah-susah gampang, tetapi pada dasarnya,
sebuah News Release ( Siaran Pers) adalah …..a simple document whose
purpose of information in ready –to publish form..(Dennis Wilcox 2003:475).
Yakni sebuah dokumen sederhana & simple dengan tujuan jelas siap
menyampaikan informasi. Dennis membahas seluk beluk siaran pers ini secara
panjang lebar hingga ke detil yang amat diperlukan oleh para pembuat news
release
A. BASIC NEWS RELEASE
Pada dasarnya, sebuah News Release ( Siaran Pers) adalah …..a simple
document whose purpose of information in ready –to publish form..(Dennis
Wilcox 2003:475). Yakni sebuah dokumen sederhana & simple dengan tujuan
jelas siap menyampaikan informasi.
Para editor dan wartawan media massa ---tujuan kepada siapa siaran pers
dikirimkan—akan menilai News Release sesuai dasar terpenting dalam dunia
jurnalistik yakni apakah berita atau informasi yang diberikan itu punya nilai-
nilai tinggi sehingga bisa dimuat ataukah hanya Untuk dibuang ke tempat
sampah.
Biasanya tidak perlu ‗payment‘ atau biaya yang harus dikeluarkan dari
pemberi Siaran pers demi termuatnya sebuah siaran pers. Meski tidak tertutup
kemungkinan bahwa ada media massa yang memang akan meminta bayaran
tertentu bila sebuah news release dimuat tetapi bila itu terjadi maka si pengirim
yang meminta beritanya dimuat harus bisa ‗mengontrol‘ isinya. Dan berita
tersebut dianggap sebagai sebuah berita iklan.
2. “…..if an organization or individual purchases space in a publication to
present its material, this is a paid advertisement and the purchaser
controls the content..” (Dennis 2003:475)
Siaran pers seharusnya disajikan dengan jelas dan singkat padat dan
menyesuaikan diri dengan gaya atau style penerbitan pers yang dituju, sehingga
wartawan atau redaktur bisa merilis isi berita tersebut kepada audiens secara
mudah, dengan kualitas berita terpercaya dan akurat
Gaya penulisan release harus professional, langsung pada sasarannya.Tidak
bertele-tele di mana semua persoalan atau poin penting berada di bagian atas
(lead). Semakin ‗pressklar ― (siap terbit) sebuah release akan semakin besar
kemungkinan wartawan atau redaktur memanfaatkannya sebagai salah satu
bahan berita mereka.
Untuk itu maka para penulis release tidak boleh sembarangan. Sebagaimana
Dennis berkata: ….a News Release is a purveyor of information, not an
exercise in writing style, except in those cases of longer release that are clearly
intended to be feature stories….
Sebuah release akan ‗berkompetisi‘ sengit melawan puluhan atau bahkan
ratusan release yang lain maka dari itu sisi-sisi penulisannya harus bisa menarik
perhatian pembaca, menempatkan hal-hal penting di bagian depan dan
menggunakan kata-kata yang efektif. Miminal kemampuan penulis release
adalah sama dengan kemampuan wartawan yang biasa membuat berita dengan
bahasa yang hemat kata, cerdas dan tepat pada sasaran.
Pada intinya paling tidak ada tiga perlakuan yang akan diterapkan pada sebuah
news release. Yang pertama dikatagorikan sebagai Obvious News yakni berita
penting yang akan sesegera mungkin dimuat pada kesempatan pertama. Kedua
dikatagorikan „Maybe‖ atau berita atau news release itu baru dimuat apabila si
wartawan atau editor punya waktu. Padahal sebenarnya isi dari release itu
cukup berharga. Sedangkan katagori ketiga adalah „discard‟ , di mana sebuah
release langsung ditolak atau dibuang karena dianggap tidak punya nilai berita.
Katagori release ini biasanya tidak cukup punya daya tarik sehingga bisa
disiarkan bisa juga bahwa hal-hal penting di balik release itu tidak
dikembangkan
B. PHYSICAL APPEARANCE
3. Ada sejumlah format standar dalam penulisan release sebagaimana dilakukan
oleh Public Relations Officer (PRO) diantaranya:
1. use plain white 8 ½ by 11 inch paper ( gunakan kertas warna putih bersih
berukuran 8,5 – 11 inc )
2. Indentitas pengirim harus jelas dituliskan pada Sudut kiri atas dari
halaman kertas, diperlengkapi dengan nomor telepon , nama kontak
person dan alamat E-mail yang bisa dihubungi setiap saat.
3. Berikan keterangan “For Immediate Release” jika materi yang anda
sampaikan memang ditujukan sebagai publikasi yang harus disegerakan
pemuatannya. Bila disertai dengan waktu itu menunjukkan bahwa
release itu lebih disukai dimuat Berdasarkan waktu yang diinginkan.
Misalnya….For Release at 6 p.m Est Feb.12. Ini yang dinamakan
„embargo‟. Terkadang wartawan tidak mematuhi ketentuan embargo,
maka dari itu embargo hanya dicantumkan apabila sangat perlu.
4. sisakan ruang sebesar 2 inc untuk kepentingan editing yang
memudahkan editor atau wartawan memotong atau membuang hal-hal
yang tidak perlu dan tidak bermanfaat
5. mulailah dengan teks berita yang menampilkan ringkasan statement yang
actual, relevan dan important information
6. sisakan sedikitnya margin 1.5 inc dan teks berita diketik dua spasi agar
memudahkan editor atau redaksi saat mengedit beritanya.
7. jangan sampai menempatkan informasi penting dalam lembaran-
lembaran yang terpisah jauh satu sama lain, usahakan semua informasi
penting ada di bagian awal news release
8. jangan lupa berilah keterangan ….nomor halaman dan halaman berapa
dari jumlah halaman seluruhnya. Pastikan tidak ada informasi yang
tercecer dan hilang.
C. CONTENT
Content atau isi dari siaran pers harus benar-benar mencerminkan gagasan
terpenting dari si pembuat. Ada sejumlah pedoman dalam penulisan Content
ini diantaranya:
1. mulailah menulis release dengan menempatkan unsur-unsur Lead
terpenting di bagian depan.
2. Tulisan itu harus bisa menjawab pertanyaan : WHO (siapa yang
melakukan), WHAT (apa yang dilakukan) WHEN (kapan kejadian
terjadi) WHERE (dimana ) dan WHY ( mengapa hal itu terjadi).
4. 3. Tulisan Lead sebaiknya singkat padat tidak terlalu panjang dan : antara 3
sampai empat baris per paragrapnya ( kurang lebih 35 kata)
4. Hindari penggunaan istilah khusus atau unik yang hanya diketahui oleh
anda atau segelintir orang. Bila terpaksa harus ditulis maka setelah kata-
kata khusus tersebut harus disertakan terjemahannya dalam bahasa
Indonesia yang baik dan benar
5. Upayakan penulisan news release menyesuaikan diri dengan kebiasaan
wartawan saat menulis atau menggunakan bahasa. Bahasa yang singkat
padat, langsung pada sasaran akan lebih disukai ketimbang berita yang
panjang lebar seperti gerbong kereta api. Wartawan biasanya menyukai
bahasa yang sederhana, gampang dimengerti, hemat kata dan langsung
pada sasarannya.
6. Hindarilah „cliches‟ dan ‗fancy phrase‟. Frasa-frasa yang terlalu
berlebihan misalnya ‗unique‘, revolutionary dan ‗state-of-the-art‘ akan
dibuang oleh redaksi dan besar kemungkinan news release anda akan
dibuang ke tempat sampah.
D. Fact Sheets & Media Advisories
Kegiatan pengiriman news release biasanya juga disertai dengan „Media
Advisories‟. Media advisory bisa juga disebut sebagai „media alert‟ yang
sedikit berbeda dari lembaran fakta. Media advisories biasanya memberikan
‗basic fact‟ mengenai sebuah kegiatan, ini diharapkan bisa menarik minat
wartawan agar mengikuti atau mau melakukan peliputan.
Biasanya informasi yang diberikan kepada pers disajikan secara unik
dalam kemasan khusus seperti „press Kit‟. Press Kit biasanya berisi sejumlah
materi atau bahan yang terkait dengan kegiatan yang akan dilangsungkan; Di
antaranya adalah :
1. Backgrounders ( latar belakang) yang berisi (1) informasi penting
mengenai perusahaan/ tim manajemen, (2) product areas/markets & (3)
major new products
2. Setiap product/pelayanan baru juga disertai dengan news release
tersendiri.
3. Biasanya juga disertai brosur ( enam halaman, full colour diatas kertas
glossy mengenai perusahaan dan produk-produknya.
4. Foto hitam putih yang menggambarkan product yang akan diluncurkan
atau diperkenalkan kepada public.
5. Slides berwarna mengenai produk utama