SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Download to read offline
EDAJ 2 (3) (2013)

Economics Development Analysis Journal
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edaj

ANALISIS PENGARUH PDB, INFLASI, TINGKAT BUNGA,
DAN NILAI TUKAR TERHADAP DANA PIHAK KETIGA
PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA 2008-2012
Abida Muttaqiena
Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel

Abstrak

________________

___________________________________________________________________

Sejarah Artikel:
Diterima Juli 2013
Disetujui Juli 2013
Dipublikasikan Agustus
2013

Seiring dengan perkembangan pesat Perbankan Syariah di Indonesia, jumlah Bank Syariah
meningkat dan pertambahan jaringan kantor cukup tinggi. Akan tetapi, pertumbuhan Dana Pihak
Ketiga (DPK) Perbankan Syariah beberapa kali mengalami pelambatan, yaitu pada tahun 2008
dan 2012. Padahal perkembangan suatu bank sangat dipengaruhi oleh kemampuannya
menghimpun dana dari masyarakat. Dari data pertumbuhan Perbankan Syariah dan penelitian
terdahulu terlihat perlambatan pertumbuhan DPK identik dengan memburuknya indikator
ekonomi makro. Oleh karena itu penelitian ini bermaksud menganalisis pengaruh Pendapatan
Domestik Bruto (PDB), Inflasi IHK, Suku Bunga Deposito Bank Umum konvensional, dan Nilai
Tukar Rupiah terhadap Dollar AS, terhadap Dana Pihak Ketiga Perbankan Syariah di Indonesia
2008-2012. Analisis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier berganda dengan
bantuan Eviews 6. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PDB, Inflasi IHK, Suku Bunga Deposito
1 Bulan Bank Umum, dan nilai tukar Rupiah secara simultan (Uji F) maupun parsial (Uji t)
berpengaruh signifikan terhadap DPK Perbankan Syariah di Indonesia Tahun 2008-2012.

________________
Keywords:
Dana Pihak Ketiga
Perbankan Syariah, Inflasi,
Nilai Tukar, PDB, Tingkat
Bunga
____________________

Abstract
___________________________________________________________________
Along with the vast expansion of Islamic Banking in Indonesia, the number of full-fledged Islamic Bank offices
increased and the addition of office networks was quite high. However, the growth of Depositor Funds in
Islamic Banking has slowed several times, that is in 2008 and 2012. Whereas the growth of a bank is
influenced by the bank’s ability to raise its Depositor Funds from the public. From data of Islamic Banking’s
Growth and previous researches, we could see that Islamic Banking’s Depositor Funds’ slow growth is identical
with worsened macroeconomic indicators. Therefore, this study intended to analyze the influence of GDP, CPI
inflation, Conventional Bank time deposit’s interest rate, and USD to IDR exchange rate toward Islamic
Banking’s Depositor Funds in Indonesia 2008-2012. Analysis was done with multiple linear regression
analysis using Eviews 6. The result showed that GDP, CPI Inflation, Conventional Bank 1 Month time
deposit’s interest rate, and USD to IDR exchange rate simultaneously (F-test) and partially (t-test) influenced
Indonesian Islamic Banking’s Depositor Funds in 2008-2012 significantly.

© 2013 Universitas Negeri Semarang
Alamat korespondensi:
Kampus Gedung C-6, Kampus Sekaran Gunungpati, Semarang
Telp/Fax: (024) 8508015, email: MademoiselleAbby@gmail.com


175

ISSN 2252-6889
Abida Muttaqiena / Economics Development Analysis Journal 2 (3) (2013)

PENDAHULUAN
Saat ini, perbankan Islam telah
berkembang pesat dan tumbuh tersebar di
seluruh dunia, baik di negara Muslim maupun
non-Muslim. Pemerintah
Sudan bahkan
mewajibkan
semua
bank
konvensional
melakukan konversi menjadi bank Islam, dan
kemudian secara bertahap melakukan Islamisasi
perbankan. Sedangkan di beberapa Negara lain
seperti Malaysia, Inggris, Brunai Darussalam,
Iran, Singapura, Indonesia, dan lain-lain, bank
nir-bunga beroperasi berdampingan dengan
bank konvensional (dual banking system).
Perkembangan ini disertai juga dengan
munculnya instrumen-instrumen keuangan
berbasis syariah lain.
Perkembangan yang pesat ini dipicu oleh
aliran dana dari Timur Tengah dan
meningkatnya pemahaman akan keunggulan
lembaga
keuangan
berbasis
syariah
dibandingkan lembaga keuangan konvensional.
Sebagaimana terungkap dalam sebuah studi
yang dilakukan oleh Cihak dan Hesse (2008)
atas bank-bank di 20 negara termasuk Indonesia,
yaitu bahwa bank Islam hingga skala tertentu
lebih kuat secara finansial daripada bank
komersial umum, walaupun resiko finansial
akan meningkat lebih tinggi pada bank Islam
dengan skala yang lebih luas. Pertumbuhan ini
dalam periode selanjutnya didukung juga oleh
perkembangan pesat sukuk, takaful, dan produkproduk Industri Keuangan Syariah lain,
terutama di Timur Tengah, Asia Pasifik, dan
Eropa, karena regulator di seluruh Dunia
berlomba-lomba mengubah regulasi sistem
perbankan dan keuangannya agar mampu
mengakomodasi sistem perbankan Islam.
Di Indonesia, bank syariah pertama
didirikan pada tahun 1992. Pada awal
pendiriannya, keberadaan bank syariah ini
belum mendapat perhatian dalam tatanan
industri
perbankan
nasional.
Landasan
hukumnya hanya dikategorikan sebagai “bank
dengan sistem bagi hasil”, dan belum ada
rincian landasan hukum syariah serta jenis-jenis
usaha yang diperbolehkan. Hal ini tercermin

dalam UU No.7 Tahun 1992, dimana
pembahasan perbankan dengan sistem bagi hasil
belum diuraikan secara jelas. Baru kemudian
pada 18 Juni 2008, DPR mengesahkan UndangUndang No.21 Tahun 2008 Tentang Perbankan
Syariah.
Pengesahan Undang-Undang tersebut
menandai periode baru dalam Industri
Keuangan Syariah di Indonesia, diantaranya
adalah terbukanya peluang penerbitan Surat
Berharga Syariah Negara (SBSN) pada akhir
tahun yang sama. Selain itu, Undang-Undang
tersebut juga mendorong munculnya Bank-Bank
Syariah baru, baik yang merupakan spin off Unit
Usaha Syariah maupun Bank Konvensional.
Perkembangan Bank Syariah kian pesat
pasca pengesahan Undang-Undang No.21
Tahun 2008 (Tabel 1.1). Namun demikian,
pertumbuhan Perbankan Syariah Indonesia
masih relatif tertinggal dibandingkan Perbankan
Islam
di
negara-negara
lain,
dan
pertumbuhannya kurang stabil. Ketertinggalan
ini terlihat dari pangsa Perbankan Syariah
Indonesia terhadap Perbankan Nasional yang
relatif rendah dibandingkan pangsa pasar
Perbankan Syariah di negara-negara tetangga
yang juga menggunakan dual banking system,
terutama Malaysia. Pada 2011, pangsa pasar
Perbankan Syariah di Indonesia masih berada di
kisaran 5%, sedangkan di Malaysia sudah
mendekati kisaran 25% (Ernst & Young, 2012).
Kurang
stabilnya
pertumbuhan
Perbankan Syariah Indonesia nampak dalam
data pertumbuhan pada Tabel 1.1. Pertumbuhan
Dana Pihak Ketiga (DPK) Perbankan Syariah
mengalami perlambatan pada semester kedua
tahun 2008, walaupun jaringan kantor
meningkat cukup tinggi.
Bank Indonesia
(2009:45-48) menyimpulkan bahwa perlambatan
tersebut
erat kaitannya
dengan
kondisi
perekonomian nasional yang mulai terimbas
oleh situasi krisis keuangan global. Akan tetapi,
perlambatan yang cukup tajam terjadi lagi pada
Tahun 2012.

176
Abida Muttaqiena / Economics Development Analysis Journal 2 (3) (2013)

Tabel 1.1 Perkembangan dan Pertumbuhan Perbankan Syariah di Indonesia
2005-2012

Sumber: Bank Indonesia (2009, 2010, 2011, 2012 dan 2013a), diolah
dari kurangnya regulasi dari Pemerintah dan
DPK Perbankan Syariah merupakan pool promosi dari pihak Perbankan Syariah. Namun,
dana yang dihimpun dari masyarakat melalui apabila dilihat dari data pertumbuhan
produk-produk penghimpunan dana Bank Perbankan Syariah, perlambatan pertumbuhan
Syariah, yaitu Giro Wadi’ah, Tabungan DPK identik dengan instabilitas ekonomi.
Wadi’ah, Tabungan Mudharabah, dan Deposito Beberapa elemen kondisi makroekonomi yang
Mudharabah. DPK yang telah dihimpun oleh dapat mempengaruhi penghimpunan DPK di
bank akan dialokasikan untuk kegiatan yang Perbankan Syariah adalah pertumbuhan
diperbolehkan
menurut
syari’ah,
untuk ekonomi yang tercermin dalam Produk
menghasilkan
pendapatan.
Selain
itu, Domestik Bruto (PDB), inflasi, tingkat bunga
pengalokasian DPK mempunyai beberapa deposito bank konvensional, dan nilai tukar
tujuan di antaranya adalah mencapai tingkat Rupiah terhadap Dollar AS (Bank Indonesia,
profitabilitas yang diharapkan, tingkat resiko 2009, 2010, 2011, 2012, dan 2013a).
yang rendah, dan mempertahankan kepercayaan
Dinamika pendapatan nasional dalam
masyarakat dengan menjaga agar posisi suatu negara merupakan bagian dalam
likuiditas bank tetap aman. Penurunan DPK pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Sukirno
juga sedikit banyak akan mempengaruhi (2006:9-10)
menyebutkan
“pertumbuhan
Pembiayaan yang Disalurkan (PYD). Dengan ekonomi sebagai suatu ukuran kuantitatif yang
demikian, perkembangan suatu bank sangat menggambarkan
perkembangan
suatu
dipengaruhi oleh kemampuannya menghimpun perekonomian dalam suatu tahun tertentu
dana dari masyarakat. Sedangkan kemampuan apabila
dibandingkan
dengan
tahun
Perbankan Syariah dalam menghimpun DPK sebelumnya” yang mana “perkembangan
dan bersaing dengan Perbankan Umum tersebut selalu dinyatakan dalam bentuk
konvensional di tengah perubahan-perubahan persentase perubahan pendapatan nasional pada
kondisi makroekonomi Indonesia akan ikut suatu tahun tertentu dibandingkan dengan tahun
menentukan besar-kecilnya peran Perbankan sebelumnya”. Sedangkan “pendapatan nasional
Syariah nasional dalam perekonomian negeri ini adalah nilai barang dan jasa yang diproduksikan
dan andilnya dalam Industri Keuangan Syariah dalam suatu negara pada suatu tahun tertentu
Dunia yang kian membesar.
dan secara konseptual nilai tersebut dinamakan
Sebelum pengesahan Undang-Undang Produk Domestik Bruto (PDB)”. PDB secara
No.21 Tahun 2008, lambatnya pertumbuhan statistik menunjukkan pendapatan nasional dari
Perbankan Syariah sering disebut sebagai akibat sembilan sektor. Perubahan pendapatan sektor-

177
Abida Muttaqiena / Economics Development Analysis Journal 2 (3) (2013)

sektor tersebut mempengaruhi masyarakat, baik
perseorangan maupun korporasi, sehingga
selanjutnya akan mempengaruhi besaran
investasi dan tabungan masyarakat. Pengaruh
ini secara teoritis seharusnya merupakan
pengaruh positif, tetapi penelitian yang
dilakukan
oleh
Rachmawati
(2004)
menunjukkan bahwa PDB berpengaruh negatif
dalam jangka pendek terhadap DPK Perbankan
Syariah.
Insukindro
(1995:136)
memberikan
definisi mengenai inflasi, yaitu kecenderungan
kenaikan harga-harga secara umum dan terus
menerus. Sedangkan indikator harga yang
paling sering digunakan sebagai acuan oleh
pelaku ekonomi dalam melakukan keputusan
ekonominya adalah Indeks Harga Konsumen
(Pohan, 2008:159). Inflasi dapat mengurangi
hasrat masyarakat untuk menabung atau
menyimpan uangnya dalam bentuk deposito,
jika muncul ekspektasi tingkat return yang lebih
rendah dibanding tingkat inflasi. Teori ini
dibuktikan oleh hasil penelitian Tuti (2008) yang
menyebutkan bahwa inflasi berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap permintaan deposito
dalam negeri di bank umum Indonesia, dan juga
penelitian
Mubasyiroh
(2008)
yang
menyimpulkan
bahwa
inflasi
signifikan
berpengaruh negatif terhadap total simpanan
mudharabah di Perbankan Syariah Indonesia.
Akan tetapi, teori tersebut didasarkan pada
asumsi bahwa penetapan imbalan adalah berupa
bunga, bukan bonus Wadi’ah maupun bagi hasil
Mudharabah,
sehingga
pengaruh
inflasi
terhadap DPK Perbankan Syariah idealnya tidak
sama dengan pengaruh inflasi terhadap DPK
Perbankan Konvensional. Karena berdasarkan
prinsip Syariah, besaran bonus Wadi’ah dan
bagi hasil Mudharabah tidak bergantung pada
tinggi rendah bunga, dan seharusnya justru
bergerak seiring tinggi rendahnya inflasi.
Akibatnya, tak akan ada perbedaan nilai uang
walau seseorang telah meminjamkannya atau
menyimpannya untuk diri sendiri, sebab peran
uang sebagai medium pertukaran dan unit nilai
tidak berubah (Ayub, 2009:664-665).
Dalam
pelaksanaan
sistem
dual
banking di mana Perbankan Syariah masih

memiliki pangsa yang kecil, Bank Syariah
seringkali masih dipengaruhi oleh Bank Umum
konvensional (Lewis dan Algaoud, 2001:174;
Ayub, 2009:678-680). Salah
satu
faktor
pengaruh tersebut ialah faktor suku bunga
deposito di Bank Umum konvensional.
Berdasarkan efek substitusi, kenaikan suku
bunga deposito Bank Umum konvensional
dapat mengakibatkan perpindahan dana dari
Perbankan
Syariah
ke
Bank
Umum
konvensional, dikarenakan nasabah yang profitoriented
akan
memilih
mendepositokan
dananya pada produk yang memberikan
keuntungan
lebih
tinggi.
Sebagaimana
diperlihatkan oleh penelitian Haron dan Ahmad
(1999) di Malaysia, Mangkuto (2005),
Mubasyiroh (2008), serta Rahayu dan Pranowo
(2012) di Indonesia, yaitu bahwa suku bunga
deposito Bank Umum konvensional secara
signifikan
berpengaruh
negatif
terhadap
pertumbuhan Deposito Mudharabah. Di sisi
lain, menurut hasil penelitian Rachmawati
(2004), tingkat suku bunga menunjukkan
hubungan positif, namun tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap DPK Perbankan
Syariah di Indonesia.
Depresiasi Rupiah
terhadap hard
currencies seperti Dollar Amerika Serikat
(Dollar AS), dapat menyebabkan capital outflow
atau pelarian modal masyarakat keluar negeri
karena jika dibandingkan dengan mata uang
negara lain maka ekspektasi return investasi di
Indonesia lebih rendah. Sedangkan dari sudut
pandang golongan nasabah korporasi, depresiasi
Rupiah terhadap mata uang hard currencies
akan
meningkatkan biaya produksi akibat
kenaikan harga bahan mentah dan barang
modal yang berasal dari impor. Akibatnya,
perusahaan akan cenderung menarik dana likuid
dengan return rendah untuk mengatasi masalah
permodalannya. Semakin meningkat nilai tukar
Dollar AS akan menaikkan permintaan Dollar,
sebaliknya permintaan uang domestik akan
turun. Berdasarkan hal ini, perubahan nilai tukar
rupiah terhadap hard currencies, diantaranya
Dollar AS, dapat mempengaruhi pertumbuhan
jumlah rekening maupun DPK di perbankan
syariah.

178
Abida Muttaqiena / Economics Development Analysis Journal 2 (3) (2013)

Berdasarkan uraian tersebut, maka perlu
diteliti bagaimana pengaruh variabel-variabel
makroekonomi, khususnya PDB, Inflasi IHK,
Suku Bunga Deposito Bank Umum, dan Nilai
Tukar Rupiah, terhadap penghimpunan DPK
Perbankan Syariah, agar diketahui kemampuan
pertumbuhan Perbankan Syariah di tengah
perubahan-perubahan
makroekonomi
di
Indonesia. Sehingga permasalahan yang akan
dijawab dalam penelitian ini adalah bagaimana
pengaruh PDB, Inflasi IHK, Suku Bunga
Deposito Bank Umum, dan Nilai Tukar Rupiah,
terhadap Dana Pihak Ketiga Perbankan Syariah
di Indonesia 2008-2012 ?
2. Metodologi
Jenis penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif dengan desain uji hipotesis atas data
sekunder berbentuk time series yang diperoleh
dari publikasi Bank Indonesia.
Operasionalisasi
variabel
dalam
penelitian ini terdiri atas :
a.
Variabel dependen (variabel Y)
dalam penelitian ini adalah total Dana Pihak
Ketiga Perbankan Syariah Indonesia yang terdiri
atas Dana Pihak Ketiga Bank Umum Syariah
dan Unit Usaha Syariah.
Variabel Y : DPK dalam Miliar Rupiah
b.
Variabel independen (variabel
X) dalam penelitian ini adalah :
i. PDB
PDB dalam penelitian ini diperoleh dari
data sekunder triwulanan PDB atas dasar harga
konstan tahun 2000 yang kemudian diinterpolasi
dengan metode Qudratic: Match Sum di EViews
6, sehingga diperoleh angka PDB bulanan.
Interpolasi data triwulan menjadi bulanan
diperlukan karena tidak tersedianya data PDB
bulanan dalam Statistik Ekonomi dan Keuangan
Indonesia (Bank Indonesia, 2013c).
Variabel X1
: PDB dalam Miliar
Rupiah
ii.
Inflasi IHK
Inflasi dalam penelitian ini diperoleh dari
data sekunder bulanan Inflasi IHK Indonesia
Tahun ke Tahun
Variabel X2
: INF dalam Persen

iii.
Suku Bunga Deposito Bank
Umum
Tingkat suku bunga deposito bank umum
merupakan tingkat suku bunga yang diberikan
oleh bank bagi nasabah yang menyimpan
uangnya dalam deposito di bank umum
konvensional. Dalam penelitian ini, tingkat suku
bunga merupakan Suku Bunga Simpanan
Berjangka (Deposito) 1 Bulanan Bank Umum.
Variabel X3
: SBD dalam Persen
iv.
Nilai Tukar Rupiah Terhadap
Dollar AS
Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS
dalam penelitian ini menggunakan data bulanan
Kurs Tengah Dollar AS terhadap Rupiah yang
diterbitkan oleh Bank Indonesia (2013d).
Variabel X4
: KURS dalam Rupiah
Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah analisis regresi linier berganda dengan
bantuan software EViews 6. Metode tersebut
akan digunakan untuk menguji hipotesis berikut:
H0: PDB, Inflasi IHK, Suku Bunga
Deposito Bank Umum, dan Nilai Tukar Rupiah
Terhadap Dollar AS tidak berpengaruh
signifikan terhadap Dana Pihak Ketiga
Perbankan Syariah 2008-2012.
H1:
PDB, Inflasi IHK, Suku Bunga
Deposito Bank Umum, dan Nilai Tukar Rupiah
Terhadap Dollar AS berpengaruh signifikan
terhadap Dana Pihak Ketiga Perbankan Syariah
2008-2012.
3. Hasil Penelitian
Untuk memastikan bahwa model yang
diperoleh merupakan model yang tepat, maka
sebelumnya akan dilakukan uji asumsi klasik
yang terdiri atas Uji Multikolineritas, Uji
Heterokedastisitas, dan Uji Autokorelasi.
a.
Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas dilakukan dengan
Regresi Auxiliary, yaitu dengan menjalankan
regresi dimana secara bergantian semua
variabelnya dijadikan variabel dependen. Ketika
R2 persamaan 1 (hipotesis yang diuji) lebih
besar daripada R2 persamaan 2, R2 persamaan
3, R2 persamaan 4, R2 persamaan 5, maka
dapat disimpulkan bahwa model tidak terkena
multikolinieritas.

179
Abida Muttaqiena / Economics Development Analysis Journal 2 (3) (2013)

R2 hipotesis yang diuji adalah 0,893.
Sedangkan hasil dari regresi auxiliary adalah
0,403 (INF sebagai variabel dependen), 0,641
(KURS sebagai variabel dependen), 0,890 (PDB
sebagai variabel dependen), dan 0,814 (SBD
sebagai variabel dependen). Dari hasil tersebut
dapat dilihat bahwa R2 persamaan 1 lebih besar
daripada R2 persamaan 2, R2 persamaan 3, R2
persamaan 4, R2 persamaan 5, sehingga dapat
disimpulkan
model
tidak
terkena
multikolinieritas.
b.
Uji Heterokedastisitas
Uji Heterokedastisitas dilakukan dengan
melakukan uji White. Misal asumsi α = 5%
(0,05). Jika nilai probabilitas Obs*R-squared < α
= 0,05, maka model terkena heterokedastisitas.
Sebaliknya jika Obs*R-squared > α = 0,05,
maka model terbebas dari heterokedastisitas.
Dari hasil uji White tanpa memasukkan
cross terms, nilai probabilitas Obs*R-squared
adalah 0,134, atau dengan kata lain lebih besar
dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa
model terbebas dari Heterokedastisitas.
c. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi dilakukan dengan
menggunakan uji Lagrange Multiplier (LM
Test). Misal asumsi α = 5% (0,05). Jika nilai
probabilitas Obs*R-squared<α = 0,05, maka
model terkena autokorelasi. Sebaliknya jika
Obs*R-squared >α = 0,05, maka model terbebas
dari autokorelasi.
Berdasarkan hasil LM Test dengan Lags
to Include 45, nilai probabilitas Obs*R-squared
adalah 0,084, atau dengan kata lain lebih besar
dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan model
terbebas dari Autokorelasi.
Model regresi yang diperoleh dari hasil
penelitian
dapat
ditulis
dalam
bentuk
persamaan:
Persamaan model regresi tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a.
Konstanta diperoleh sebesar
147.144,2 yang berarti bahwa jika variabel
independen sama dengan nol (0), maka DPK
tetap akan bernilai positif, yaitu sebesar
147.144,2 miliar Rupiah.

b.
Koefisien regresi variabel PDB
diperoleh sebesar 0,683 dengan arah koefisien
negatif. Hal ini berarti bahwa jika variabel PDB
meningkat sebesar 10 miliar Rupiah maka DPK
Perbankan Syariah akan turun sebesar 6,83
miliar Rupiah dengan asumsi variabel lain
konstan.
c. Koefisien regresi variabel Inflasi IHK
diperoleh sebesar 1.144,240 dengan arah
koefisien negatif. Hal ini berarti bahwa jika
variabel Inflasi IHK meningkat sebesar 1 persen,
maka DPK Perbankan Syariah akan turun
sebesar 1.144,240 miliar Rupiah dengan asumsi
variabel lain konstan.
d.
Koefisien regresi variabel Suku
Bunga Deposito 1 Bulan Bank Umum diperoleh
sebesar 5.426,936 dengan arah koefisien positif.
Hal ini berarti bahwa jika variabel Suku Bunga
naik sebesar 1 persen, maka DPK Perbankan
Syariah juga akan naik sebesar 5.426,936 miliar
Rupiah dengan asumsi variabel lain konstan.
e. Koefisien regresi variabel Kurs Tengah
Dollar AS terhadap Rupiah diperoleh sebesar
5,698 dengan arah koefisien negatif. Hal ini
berarti bahwa jika variabel Nilai Tukar naik
sebesar 1 rupiah, atau dengan kata lain mata
uang Rupiah melemah, maka DPK Perbankan
Syariah akan turun sebesar 5,698 miliar Rupiah
dengan asumsi variabel lain konstan.
Selanjutnya pengujian hipotesis dilakukan
baik secara parsial maupun secara simultan.
Dari uji t dapat dilihat bahwa:
a.
Pengaruh PDB Terhadap DPK
Perbankan Syariah
Dari hasil pengujian diperoleh nilai t
sebesar -5,320 dengan probabilitas 0,0003.
Karena nilai probabilitas (0,0003) lebih kecil dari
0,05 (α), maka H1 diterima, atau dengan kata
lain, PDB Harga Konstan secara parsial
berpengaruh
signifikan
terhadap
DPK
Perbankan Syariah.
b.
Pengaruh
Inflasi
IHK
Terhadap DPK Perbankan Syariah
Dari hasil pengujian diperoleh nilai t
sebesar -3,084 dengan probabilitas 0,0116.
Karena nilai probabilitas (0,0116) lebih kecil dari
0,05 (α), maka H1 diterima, atau dengan kata

180
Abida Muttaqiena / Economics Development Analysis Journal 2 (3) (2013)

lain, Inflasi IHK secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap DPK Perbankan Syariah.
c. Pengaruh Suku Bunga Deposito 1
Bulan Bank Umum Terhadap DPK Perbankan
Syariah
Dari hasil pengujian diperoleh nilai t
sebesar 4,101 dengan probabilitas 0,002. Karena
nilai probabilitas (0,002) lebih kecil dari 0,05 (α),
maka H1 diterima, atau dengan kata lain, Suku
Bunga Deposito 1 Bulan Bank Umum secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap DPK
Perbankan Syariah
d.
Pengaruh Nilai Tukar Rupiah
Terhadap DPK Perbankan Syariah
Dari hasil pengujian diperoleh nilai t
sebesar -2,672 dengan probabilitas 0,023.
Karena nilai probabilitas (0,023) lebih kecil dari
0,05 (α), maka H1 diterima, atau dengan kata
lain, Nilai Tukar Rupiah secara parsial
berpengaruh
signifikan
terhadap
DPK
Perbankan Syariah.
Sedangkan dari uji F diperoleh
probabilitas (signifikansi) nilai F 0,0005. Karena
nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka H1
diterima, atau dengan kata lain, PDB Harga
Konstan, Inflasi IHK, Suku Bunga Deposito 1
Bulan Bank Umum, dan Nilai Tukar Rupiah
secara bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap DPK Perbankan Syariah.
R2 (koefisien determinasi berganda)
didapat sebesar 0,976. Ini berarti 97,6% DPK
Perbankan Syariah mampu dijelaskan oleh
variabel PDB Harga Konstan, Inflasi IHK, Suku
Bunga Deposito 1 Bulan Bank Umum, dan Nilai
Tukar Rupiah, sedangkan 2,4% lainnya
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini.
4. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan, PDB secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap DPK Perbankan Syariah
dengan arah koefisien negatif. Ini sesuai dengan
teori dimana perubahan pendapatan masyarakat
yang tercermin dalam PDB akan mempengaruhi
DPK Perbankan Syariah. Temuan bahwa arah
koefisiennya negatif juga selaras dengan temuan
Rachmawati (2004). Hal ini menunjukkan

bahwa
ketika
pendapatan
masyarakat
meningkat, mereka memilih untuk tidak
menyimpan dananya di Perbankan Syariah,
melainkan bisa jadi menambah konsumsinya,
berinvestasi di sektor riil, berinvestasi di Pasar
Modal, atau justru menyimpan dananya di Bank
Konvensional. Ini juga mengindikasikan bahwa
nasabah cenderung menggunakan Perbankan
Syariah untuk menyimpan dana jangka pendek,
atau sebagai tempat transit dana-dana yang bisa
ditarik setiap saat.
Berdasarkan hasil penelitian, Inflasi IHK
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
DPK Perbankan Syariah dengan arah koefisien
negatif. Ini sesuai dengan teori dimana inflasi
“akan mengurangi hasrat masyarakat untuk
menabung
sehingga
pertumbuhan
dana
perbankan yang bersumber dari masyarakat
akan menurun” (Pohan, 2008b:52). Di sisi lain,
ini berarti bahwa masyarakat membuat
keputusan dengan anggapan tidak ada
perbedaan antara bonus Wadi’ah dan bagi hasil
Mudharabah dengan imbalan bunga dari Bank
Konvensional. Pada masa inflasi, masyarakat
akan menarik dana lebih banyak dari
simpanannya untuk memenuhi kebutuhan
mereka, termasuk simpanan mereka di
Perbankan Syariah.
Selain itu,
Inflasi
mengakibatkan ketidakpastian bagi masyarakat,
sehingga mereka akan mengambil keputusan
untuk memindahkan dana-dananya ke aset riil
agar nilai kekayaan mereka tidak merosot.
Berdasarkan hasil penelitian, Suku Bunga
Deposito 1 Bulan Bank Umum berpengaruh
positif signifikan terhadap DPK Perbankan
Syariah. Sepintas, ini nampaknya berlawanan
dengan beberapa penelitian terdahulu yang telah
dibahas dalam Bab 2. Namun, jika dicermati
lebih
lanjut,
penelitian-penelitian
yang
menyatakan bahwa Tingkat Bunga Bank Umum
Konvensional
akan
berpengaruh
negatif
signifikan terhadap DPK Perbankan Syariah (
Haron dan Ahmad, 1999; Mangkuto, 2005;
Mubasyiroh, 2008; Rahayu dan Pranowo, 2012)
hanya meneliti salah satu unsur dari DPK, yaitu
deposito Mudharabah, bukan keseluruhan DPK
yang terdiri atas Giro Wadi’ah, Tabungan

181
Abida Muttaqiena / Economics Development Analysis Journal 2 (3) (2013)

Wadi’ah, Tabungan Mudharabah, dan Deposito
Mudharabah.
Ketimpangan ini mengindikasikan bahwa
DPK non-Deposito Mudharabah sebenarnya
cenderung tidak terpengaruh negatif oleh
Tingkat Bunga Deposito Bank Umum, dan
dominasi Deposito Mudharabah dalam struktur
DPK menurun dari periode ke periode. Hal ini
konsisten dengan temuan Bank Indonesia
(2013a:5) bahwa pada tahun 2012 kontribusi
Tabungan dan Giro meningkat, walaupun
pertumbuhan Deposito Mudharabah melambat.
Bank Syariah mempunyai 4 fungsi yang
berbeda dengan Bank Umum Konvensional.
Keempat fungsi ini adalah sebagai manajer
investasi, sebagai investor yang berhubungan
dengan pembagian hasil usaha (profit
distribution) yang dilakukan Bank Syariah,
fungsi sosial, dan jasa keuangan. Hal ini
membuat posisi Bank Syariah dalam sistem
keuangan di Indonesia menjadi unik. Di satu
sisi, ia menjalankan penghimpunan dana
selayaknya Bank Umum dalam bentuk Giro,
Tabungan, dan Deposito. Namun di sisi lain,
imbalan yang bisa ia berikan kepada para
nasabahnya sangat tergantung pada pendapatan
yang diperoleh atas pengelolaan dananya.
Sehingga idealnya, nasabah tidak bisa
mengharapkan
pendapatan
yang
pasti
sebagaimana jika mereka menyimpan dananya
di Bank Umum. Mereka yang menyimpan dana
di Bank Syariah selain siap menerima
keuntungan juga harus bersedia menanggung
resiko. Fenomena ini menimbulkan adanya
istilah nasabah emosional (spiritual) dan
nasabah rasional, dimana nasabah emosional
dianggap memiliki loyalitas
kepada Bank
Syariah yang lebih tinggi daripada nasabah
rasional yang profit oriented.
Dengan ekspektasi tersebut, maka para
nasabah rasional yang menyimpan dana di
Deposito Mudharabah dan mengharapkan
return yang tinggi bisa jadi cenderung untuk
memindahkan dananya ke Bank Umum jika
tingkat
bunga
naik
(Mangkuto,
2005;
Mubasyiroh, 2008; Rahayu dan Pranowo,
2012). Keputusan nasabah rasional ini akan
secara langsung berpengaruh negatif terhadap

Deposito Mudharabah. Namun fenomena yang
sama bisa jadi tidak dialami oleh Giro Wadi’ah,
Tabungan
Wadi’ah,
dan
Tabungan
Mudharabah.
Realitanya adalah bahwa Lembaga
Keuangan Islam umumnya masih menggunakan
tingkat suku bunga sebagai tolok ukur (Ayub,
2009:678-680). Tingkat suku bunga masih
dijadikan rujukan untuk penentuan tingkat
imbalan maupun bagi hasil yang diberikan Bank
Syariah. Sehingga dapat diperkirakan hanya
akan ada sedikit perbedaan antara keuntungan
yang akan diperoleh nasabah rasional dari
Bunga Bank Umum dengan keuntungan dari
produk simpanan di Perbankan Syariah bagi
produk simpanan jangka pendek seperti Giro
dan Tabungan. Apalagi penetapan imbalan
produk Giro Wadi’ah dan Tabungan Wadi’ah
berupa bonus, bukan bagi hasil.
Temuan koefisien variabel Suku Bunga
Deposito yang positif, menunjukkan bahwa
basis nasabah Perbankan Syariah adalah
nasabah
emosional/spiritual,
walaupun
keputusan-keputusan rasional masih akan
mempengaruhi DPK Perbankan Syariah. Bagi
nasabah emosional, kenaikan bunga di Bank
Umum tidak membuat mereka tergoda untuk
memindahkan dananya. Sebaliknya, dengan
keyakinan bahwa bank pilihannya lebih baik,
maka mereka bisa jadi menambah simpanan
dengan mengharapkan imbalan yang sama
dengan atau lebih tinggi daripada imbalan yang
diberikan Bank Konvensional.
Selanjutnya, Kurs Tengah Dollar AS
Terhadap Rupiah secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap DPK Perbankan Syariah
dengan arah koefisien negatif. Ini berarti bahwa
Perbankan Syariah rentan terhadap perubahan
nilai tukar Rupiah. Jika nilai Rupiah melemah,
DPK Perbankan Syariah juga akan menurun. Ini
sesuai dengan teori, dimana baik nasabah
individu maupun nasabah korporasi akan
cenderung
menarik
dana-dananya
dari
Perbankan Syariah jika nilai Rupiah melemah.
Nasabah korporasi akan cenderung
menarik dana likuid dengan return rendah untuk
mengatasi masalah permodalan yang timbul
akibat meningkatnya biaya produksi karena

182
Abida Muttaqiena / Economics Development Analysis Journal 2 (3) (2013)

kenaikan harga bahan mentah dan barang
modal yang berasal dari impor. Sedangkan
sesuai dengan nature-nya, produk-produk
simpanan di Perbankan Syariah memiliki return
yang relatif kurang pasti dibandingkan dengan
Bank Konvensional, sehingga pelemahan
Rupiah akan berdampak signifikan negatif
terhadap DPK.
Hasil uji F yang signifikan menunjukkan
bahwa DPK Perbankan Syariah sangat
dipengaruhi oleh perubahan-perubahan yang
terjadi pada indikator-indikator makroekonomi.
Pengaruh-pengaruh tersebut mengindikasikan
eksistensi Perbankan Syariah tidak sepenuhnya
kebal terhadap krisis ataupun perubahanperubahan drastis lain yang mungkin terjadi
dalam perekonomian Indonesia, terutama
perubahan nilai tukar Rupiah. Sebagaimana
yang terjadi pada Tahun 2008 dan Tahun 2012,
ketika pelemahan Rupiah diikuti oleh
penurunan DPK (Bank Indonesia, 2009; Bank
Indonesia, 2013a). Lebih lanjut, hasil penelitian
ini memberikan indikasi bahwa dalam
Perbankan Syariah di Indonesia:
a.
DPK
Perbankan
Syariah
semakin mudah dipengaruhi oleh perubahanperubahan terhadap simpanan jangka pendek.
Secara nominal, sebagian DPK Perbankan
Syariah memang berupa Deposito Mudharabah
(Bank Indonesia, 2009; 2010; 2011; 2012; dan
2013a), namun tidak bisa dilupakan bahwa
sebagian lainnya terdiri dari Giro dan
Tabungan. Menurunnya simpanan dalam
bentuk Deposito memang akan mengurangi
ketergantungan DPK pada pemilik dana yang
memiliki target return tinggi, tetapi peningkatan
Giro dan Tabungan yang lebih dari Deposito
dapat berdampak buruk bagi likuiditas dan
stabilitas pertumbuhan Perbankan Syariah.
b.
Dominasi
nasabah
korporasi/institusi dalam DPK Perbankan
Syariah cukup besar. Hal ini membuat DPK
Perbankan
Syariah
mudah
terpengaruh
perubahan-perubahan makroekonomi, terutama
perubahan Nilai Tukar Rupiah.
c. Dalam pandangan nasabah, produk
simpanan, giro, dan tabungan yang ditawarkan
Perbankan Syariah tidak jauh berbeda dengan

produk penghimpunan dana Bank Umum
konvensional. Sebagai akibatnya, Perbankan
Syariah terkena imbas negatif dari perubahanperubahan ekonomi makro yang seharusnya
secara teori tidak berpengaruh negatif. Ini
terutama dapat dilihat dari pengaruh PDB dan
Inflasi.
Ketiga poin tersebut diatas dapat
diperkirakan merupakan sebab-sebab kurang
stabilnya pertumbuhan Perbankan Syariah di
Indonesia.
5. Simpulan
PDB Harga Konstan, Inflasi IHK, Suku
Bunga Deposito 1 Bulan Bank Umum, dan Kurs
Tengah Dollar AS terhadap Rupiah secara
bersama-sama maupun sendiri-sendiri (parsial)
berpengaruh
signifikan
terhadap
DPK
Perbankan Syariah di Indonesia Tahun 20082012. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa
PDB Harga Konstan berpengaruh signifikan
negatif terhadap DPK Perbankan Syariah;
Inflasi IHK berpengaruh signifikan negatif
terhadap DPK Perbankan Syariah; Suku Bunga
Deposito 1 Bulan Bank Umum berpengaruh
signifikan positif terhadap DPK Perbankan
Syariah, sedangkan Kurs Tengah Dollar AS
terhadap Rupiah berpengaruh signifikan negatif
terhadap DPK Perbankan Syariah.
Daftar Pustaka
Arissanti, Novi. 2006. Analisis faktorfaktor yang mempengaruhi penghimpunan dana
pihak ketiga perbankan syariah di Indonesia
periode Desember 2000-Desember 2004. Skripsi.
Surabaya: Universitas Airlangga.
Ayub, Muhammad. 2009. Understanding
islamic finance: a-z keuangan syariah.
Terjemahan Aditya Wisnu Pribadi. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Bank
Indonesia.
2009.
Laporan
perkembangan perbankan syariah tahun 2008.
Diunduh
di
http://www.bi.go.id/web/id/Publikasi/Perban
kan+dan+Stabilitas+Keuangan/Laporan+Perba
nkan+Syariah/lpps_08.htm tanggal 18 Juli 2013
-----. 2010. Laporan perkembangan
perbankan syariah tahun 2009. Diunduh di

183
Abida Muttaqiena / Economics Development Analysis Journal 2 (3) (2013)

http://www.bi.go.id/web/id/Publikasi/Perban
kan+dan+Stabilitas+Keuangan/Laporan+Perba
nkan+Syariah/lpps_09.htm tanggal 18 Juli 2013
-----. 2011. Laporan perkembangan
perbankan
syariah
2010.
Diunduh
di
http://www.bi.go.id/web/id/Publikasi/Perban
kan+dan+Stabilitas+Keuangan/Laporan+Perba
nkan+Syariah/lpps_2010.htm tanggal 18 Juli
2013
-----. 2012. Laporan perkembangan
perbankan
syariah
2011.
Diunduh
di
http://www.bi.go.id/web/id/Publikasi/Perban
kan+dan+Stabilitas+Keuangan/Laporan+Perba
nkan+Syariah/LPPS_2011.htm tanggal 18 Juli
2013
-----. 2013a. Laporan perkembangan
perbankan
syariah
2012.
Diunduh
di
http://www.bi.go.id/web/id/Publikasi/Perban
kan+dan+Stabilitas+Keuangan/Laporan+Perba
nkan+Syariah/lps_2012.htm tanggal 18 Juli
2013
-----. 2013b. Statistik ekonomi dan
keuangan Indonesia sektor moneter. Diunduh di
http://www.bi.go.id/web/id/Statistik/Statistik
+Ekonomi+dan+Keuangan+Indonesia/Versi+
HTML/Sektor+Moneter/ tanggal 18 Juli 2013
-----. 2013c. Statistik ekonomi dan
keuangan Indonesia sektor riil. Diunduh di
http://www.bi.go.id/web/id/Statistik/Statistik
+Ekonomi+dan+Keuangan+Indonesia/Versi+
HTML/Sektor+Riil/ tanggal 18 Juli 2013
-----. 2013d. Statistik ekonomi dan
keuangan Indonesia sektor eksternal. Diunduh
di
http://www.bi.go.id/web/id/Statistik/Statistik
+Ekonomi+dan+Keuangan+Indonesia/Versi+
HTML/Sektor+Eksternal/ tanggal 18 Juli 2013
-----. 2013e. Statistik perbankan syariah.
Diunduh
di
http://www.bi.go.id/web/id/Statistik/Statistik
+Perbankan/Statistik+Perbankan+Syariah/
tanggal 18 Juli 2013
Cihak, Martin, dan Heiko Hesse. 2008.
Islamic banks and financial stability: an
empirical
study.
Diunduh
di
http://www.imf.org/external/pubs/ft/wp/2008
/wp0816.pdf tanggal 22 Juni 2009

Ernst & Young. 2012. World islamic
banking competitiveness report 2013. Diunduh
di
http://www.mifc.com/index.php?rp=ey_world
_islamic_banking_competi tanggal 17 Juli 2013
Haron, Sudin, dan Norafifah Ahmad.
1999. The effect of conventional interest rates
and rate of profit on funds deposited with
islamic banking system in Malaysia”.
International Journal of Islamic Financial
Services. 1 (4)
Insukindro. 1995. Ekonomi uang dan
bank: teori dan pengalaman di Indonesia.
Yogyakarta: BPFE.
Karim, Adiwarman A. 2005. Islamic
banking: fiqh and financial analysis. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
Lewis, Mervyn K. dan Latifa M.
Algaoud. 2001. Perbankan syariah: prinsip,
praktik, dan prospek. Terjemahan Burhan
Subrata. Jakarta: Serambi.
Mangkuto, Imbang J. 2005. Pengaruh
bunga deposito konvensional dan return
deposito mudharabah terhadap pertumbuhan
deposito di BMI. Jurnal Ekonomi Keuangan
dan Bisnis Islami. 1(2): 53-76
Mubasyiroh. 2008. Pengaruh tingkat suku
bunga dan inflasi terhadap total simpanan
mudarabah (studi pada Bank Muamalat
Indonesia). Skripsi. Yogyakarta: Universitas
Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Pohan, Aulia. 2008. Kerangka kebijakan
moneter dan implikasinya di Indonesia. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada.
Rachmawati, Erna. 2004. Analisis faktorfaktor yang mempengaruhi besarnya simpanan
mudharabah perbankan syariah di Indonesia
periode 1993.I – 2003.IV dalam jangka pendek
dan jangka panjang. Skripsi. Bandung:
Universitas Padjajaran.
Rahayu, Aprilia Tri, dan Bambang
Pranowo. 2012. Analisis pengaruh tingkat suku
bunga deposito bank konvensional terhadap
deposito mudharabah pada bank syariah di
Indonesia.
Jurnal
Ekonomi
&
Studi
Pembangunan. 4 (1):93-104
Sukirno, Sadono.
2006. Ekonomi
pembangunan: proses, masalah, dan dasar

184
Abida Muttaqiena / Economics Development Analysis Journal 2 (3) (2013)

kebijakan. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Tuti. 2008. Analisis permintaan deposito
berjangka dalam negeri pada bank umum di
Indonesia”. Skripsi. Yogyakarta: Universitas
Islam Indonesia.
Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang
Perbankan.
Diunduh
pada
http://www.komisiinformasi.go.id/assets/data
/arsip/uu-bank-10-1998.pdf tanggal 23 Juli 2013
Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 3 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 1999 tentang Bank Indonesia. Diunduh
pada
http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/C7402D01
-A030-454A-BC759858774DF852/13447/uu_bi_no0304.pdf
tanggal 23 Juli 2013
Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan
Syariah. Diunduh pada
http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/C7402D01
-A030-454A-BC759858774DF852/14396/UU_21_08_Syariah.pdf
tanggal 23 Juli 2013

185
Abida Muttaqiena / Economics Development Analysis Journal 2 (3) (2013)

186

More Related Content

What's hot

Indra wijaya hamzah. tugas review jurnal alk
Indra wijaya hamzah. tugas review jurnal alkIndra wijaya hamzah. tugas review jurnal alk
Indra wijaya hamzah. tugas review jurnal alkIndraWijayaHamzah
 
Indonesia Economic Review and Outlook
Indonesia Economic Review and OutlookIndonesia Economic Review and Outlook
Indonesia Economic Review and OutlookBambang Muliyadi
 
191600288 andika putra setiawan
191600288 andika putra setiawan191600288 andika putra setiawan
191600288 andika putra setiawansahabatKopma
 
Kebijakan Moneter Bulanan - Bank Indonesia
Kebijakan Moneter Bulanan - Bank IndonesiaKebijakan Moneter Bulanan - Bank Indonesia
Kebijakan Moneter Bulanan - Bank IndonesiaBambang Muliyadi
 
Indonesia economic outlook 2018
Indonesia economic outlook 2018Indonesia economic outlook 2018
Indonesia economic outlook 2018Bambang Muliyadi
 
Proposal Metode Penelitian Purwo mata kuliah Metodologi Penelitian
Proposal Metode Penelitian Purwo mata kuliah Metodologi PenelitianProposal Metode Penelitian Purwo mata kuliah Metodologi Penelitian
Proposal Metode Penelitian Purwo mata kuliah Metodologi PenelitianPurwo Adi Wibowo
 
PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN SUKU BUNGA BI TERHADAP JAKARTA ISLAMIC INDE...
PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN SUKU BUNGA BI TERHADAP JAKARTA ISLAMIC INDE...PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN SUKU BUNGA BI TERHADAP JAKARTA ISLAMIC INDE...
PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN SUKU BUNGA BI TERHADAP JAKARTA ISLAMIC INDE...faisalpiliang1
 
Bank Syariah Ditengah Dinamika Keuangan Global dan Domestik
Bank Syariah Ditengah  Dinamika Keuangan Global dan DomestikBank Syariah Ditengah  Dinamika Keuangan Global dan Domestik
Bank Syariah Ditengah Dinamika Keuangan Global dan DomestikISEFID
 
Pengaruh investasi terhadap2
Pengaruh investasi terhadap2Pengaruh investasi terhadap2
Pengaruh investasi terhadap2Yasirecin Yasir
 
Pengaruh investasi terhadap1
Pengaruh investasi terhadap1Pengaruh investasi terhadap1
Pengaruh investasi terhadap1Yasirecin Yasir
 
Pengaruh investasi terhadap
Pengaruh investasi terhadapPengaruh investasi terhadap
Pengaruh investasi terhadapYasirecin Yasir
 
Pengaruh investasi terhadap3
Pengaruh investasi terhadap3Pengaruh investasi terhadap3
Pengaruh investasi terhadap3Yasirecin Yasir
 
Faktor - faktor yang mempengaruhi Auditor switching
Faktor - faktor yang mempengaruhi Auditor switchingFaktor - faktor yang mempengaruhi Auditor switching
Faktor - faktor yang mempengaruhi Auditor switchingTellyTampanawas
 
Market Outlook 2017 by Yuganur Wijanarko
Market Outlook 2017 by Yuganur WijanarkoMarket Outlook 2017 by Yuganur Wijanarko
Market Outlook 2017 by Yuganur WijanarkoApi Perdana
 
Indonesia Market Outlook 2012
Indonesia Market Outlook 2012Indonesia Market Outlook 2012
Indonesia Market Outlook 2012Mustafa Wiryawan
 
Analisis performa indeks di indonesia
Analisis performa indeks di indonesiaAnalisis performa indeks di indonesia
Analisis performa indeks di indonesiaFitriAyu27
 
Analisis Pengujian Purchasing Power Parity dan International Fisher Effect da...
Analisis Pengujian Purchasing Power Parity dan International Fisher Effect da...Analisis Pengujian Purchasing Power Parity dan International Fisher Effect da...
Analisis Pengujian Purchasing Power Parity dan International Fisher Effect da...Trisnadi Wijaya
 
ANALISIS DETERMINAN INVESTASI DOMESTIK DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
ANALISIS DETERMINAN INVESTASI DOMESTIK DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAANALISIS DETERMINAN INVESTASI DOMESTIK DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
ANALISIS DETERMINAN INVESTASI DOMESTIK DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAOpissen Yudisyus
 

What's hot (20)

Indra wijaya hamzah. tugas review jurnal alk
Indra wijaya hamzah. tugas review jurnal alkIndra wijaya hamzah. tugas review jurnal alk
Indra wijaya hamzah. tugas review jurnal alk
 
Indonesia Economic Review and Outlook
Indonesia Economic Review and OutlookIndonesia Economic Review and Outlook
Indonesia Economic Review and Outlook
 
191600288 andika putra setiawan
191600288 andika putra setiawan191600288 andika putra setiawan
191600288 andika putra setiawan
 
Kebijakan Moneter Bulanan - Bank Indonesia
Kebijakan Moneter Bulanan - Bank IndonesiaKebijakan Moneter Bulanan - Bank Indonesia
Kebijakan Moneter Bulanan - Bank Indonesia
 
Indonesia economic outlook 2018
Indonesia economic outlook 2018Indonesia economic outlook 2018
Indonesia economic outlook 2018
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Proposal Metode Penelitian Purwo mata kuliah Metodologi Penelitian
Proposal Metode Penelitian Purwo mata kuliah Metodologi PenelitianProposal Metode Penelitian Purwo mata kuliah Metodologi Penelitian
Proposal Metode Penelitian Purwo mata kuliah Metodologi Penelitian
 
Skenario properti2018
Skenario properti2018Skenario properti2018
Skenario properti2018
 
PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN SUKU BUNGA BI TERHADAP JAKARTA ISLAMIC INDE...
PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN SUKU BUNGA BI TERHADAP JAKARTA ISLAMIC INDE...PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN SUKU BUNGA BI TERHADAP JAKARTA ISLAMIC INDE...
PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR DAN SUKU BUNGA BI TERHADAP JAKARTA ISLAMIC INDE...
 
Bank Syariah Ditengah Dinamika Keuangan Global dan Domestik
Bank Syariah Ditengah  Dinamika Keuangan Global dan DomestikBank Syariah Ditengah  Dinamika Keuangan Global dan Domestik
Bank Syariah Ditengah Dinamika Keuangan Global dan Domestik
 
Pengaruh investasi terhadap2
Pengaruh investasi terhadap2Pengaruh investasi terhadap2
Pengaruh investasi terhadap2
 
Pengaruh investasi terhadap1
Pengaruh investasi terhadap1Pengaruh investasi terhadap1
Pengaruh investasi terhadap1
 
Pengaruh investasi terhadap
Pengaruh investasi terhadapPengaruh investasi terhadap
Pengaruh investasi terhadap
 
Pengaruh investasi terhadap3
Pengaruh investasi terhadap3Pengaruh investasi terhadap3
Pengaruh investasi terhadap3
 
Faktor - faktor yang mempengaruhi Auditor switching
Faktor - faktor yang mempengaruhi Auditor switchingFaktor - faktor yang mempengaruhi Auditor switching
Faktor - faktor yang mempengaruhi Auditor switching
 
Market Outlook 2017 by Yuganur Wijanarko
Market Outlook 2017 by Yuganur WijanarkoMarket Outlook 2017 by Yuganur Wijanarko
Market Outlook 2017 by Yuganur Wijanarko
 
Indonesia Market Outlook 2012
Indonesia Market Outlook 2012Indonesia Market Outlook 2012
Indonesia Market Outlook 2012
 
Analisis performa indeks di indonesia
Analisis performa indeks di indonesiaAnalisis performa indeks di indonesia
Analisis performa indeks di indonesia
 
Analisis Pengujian Purchasing Power Parity dan International Fisher Effect da...
Analisis Pengujian Purchasing Power Parity dan International Fisher Effect da...Analisis Pengujian Purchasing Power Parity dan International Fisher Effect da...
Analisis Pengujian Purchasing Power Parity dan International Fisher Effect da...
 
ANALISIS DETERMINAN INVESTASI DOMESTIK DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
ANALISIS DETERMINAN INVESTASI DOMESTIK DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAANALISIS DETERMINAN INVESTASI DOMESTIK DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
ANALISIS DETERMINAN INVESTASI DOMESTIK DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
 

Viewers also liked

Indikator makroekonomi indonesia
Indikator makroekonomi indonesiaIndikator makroekonomi indonesia
Indikator makroekonomi indonesiaYuca Siahaan
 
pengaruh rasio leverage terhadap earning pershare
pengaruh rasio leverage terhadap earning persharepengaruh rasio leverage terhadap earning pershare
pengaruh rasio leverage terhadap earning pershareTecalonika Capung
 
PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS, LABA KOTOR, UKURAN PERUSAHAAN DAN NILAI ...
PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS, LABA KOTOR, UKURAN PERUSAHAAN DAN NILAI ...PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS, LABA KOTOR, UKURAN PERUSAHAAN DAN NILAI ...
PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS, LABA KOTOR, UKURAN PERUSAHAAN DAN NILAI ...Larasati Sunarto
 
PENGARUH LIKUIDITAS, STRUKTUR MODAL, DAN PROFITABILITAS TERHADAP MARKET VALUE...
PENGARUH LIKUIDITAS, STRUKTUR MODAL, DAN PROFITABILITAS TERHADAP MARKET VALUE...PENGARUH LIKUIDITAS, STRUKTUR MODAL, DAN PROFITABILITAS TERHADAP MARKET VALUE...
PENGARUH LIKUIDITAS, STRUKTUR MODAL, DAN PROFITABILITAS TERHADAP MARKET VALUE...Uofa_Unsada
 
diana.k.y.chung_resume
diana.k.y.chung_resumediana.k.y.chung_resume
diana.k.y.chung_resumeDiana Chung
 
Leveling the Playing Field in Liquidity Management & Solutions for Participat...
Leveling the Playing Field in Liquidity Management & Solutions for Participat...Leveling the Playing Field in Liquidity Management & Solutions for Participat...
Leveling the Playing Field in Liquidity Management & Solutions for Participat...Erkan Kilimci
 
ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSETS, DEBT TO ASSETS RATIO, RETURN ON EQUITY, D...
ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSETS, DEBT TO ASSETS RATIO, RETURN ON EQUITY, D...ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSETS, DEBT TO ASSETS RATIO, RETURN ON EQUITY, D...
ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSETS, DEBT TO ASSETS RATIO, RETURN ON EQUITY, D...Uofa_Unsada
 
Repo alternative ismail dadabhoy
Repo alternative   ismail dadabhoyRepo alternative   ismail dadabhoy
Repo alternative ismail dadabhoyUmer Ahmed, CIFP
 
Islamic Banking
Islamic BankingIslamic Banking
Islamic BankingMuQeet
 
Islamic forex contracts
Islamic forex contractsIslamic forex contracts
Islamic forex contractsAnasz Nazri
 
Repo, Security, Collateral Management –are we on the right track? - Godfried ...
Repo, Security, Collateral Management –are we on the right track? - Godfried ...Repo, Security, Collateral Management –are we on the right track? - Godfried ...
Repo, Security, Collateral Management –are we on the right track? - Godfried ...László Árvai
 
Jurisdiction of the Court Over Islamic Banking Disputes
Jurisdiction of the Court Over Islamic Banking DisputesJurisdiction of the Court Over Islamic Banking Disputes
Jurisdiction of the Court Over Islamic Banking DisputesMahyuddin Khalid
 
DIFFERENCES BETWEEN ISLAMIC BANKING SYSTEM AND CONVENTIONAL SYSTEM
DIFFERENCES BETWEEN ISLAMIC BANKING SYSTEM AND CONVENTIONAL SYSTEM  DIFFERENCES BETWEEN ISLAMIC BANKING SYSTEM AND CONVENTIONAL SYSTEM
DIFFERENCES BETWEEN ISLAMIC BANKING SYSTEM AND CONVENTIONAL SYSTEM NATASHYA AYUNIE
 
Legal Framework of Islamic Banking
Legal Framework of Islamic BankingLegal Framework of Islamic Banking
Legal Framework of Islamic BankingNoona Asrar
 
Implementation of islamic banking in pakistan by m.hashaam
Implementation of islamic banking in pakistan by m.hashaamImplementation of islamic banking in pakistan by m.hashaam
Implementation of islamic banking in pakistan by m.hashaamMuhammad Hashaam Shinystar
 
Risk management in islamic banking
Risk management in islamic bankingRisk management in islamic banking
Risk management in islamic bankingarsi 2774
 

Viewers also liked (20)

Indikator makroekonomi indonesia
Indikator makroekonomi indonesiaIndikator makroekonomi indonesia
Indikator makroekonomi indonesia
 
pengaruh rasio leverage terhadap earning pershare
pengaruh rasio leverage terhadap earning persharepengaruh rasio leverage terhadap earning pershare
pengaruh rasio leverage terhadap earning pershare
 
PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS, LABA KOTOR, UKURAN PERUSAHAAN DAN NILAI ...
PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS, LABA KOTOR, UKURAN PERUSAHAAN DAN NILAI ...PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS, LABA KOTOR, UKURAN PERUSAHAAN DAN NILAI ...
PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS, LABA KOTOR, UKURAN PERUSAHAAN DAN NILAI ...
 
B200040345
B200040345B200040345
B200040345
 
PENGARUH LIKUIDITAS, STRUKTUR MODAL, DAN PROFITABILITAS TERHADAP MARKET VALUE...
PENGARUH LIKUIDITAS, STRUKTUR MODAL, DAN PROFITABILITAS TERHADAP MARKET VALUE...PENGARUH LIKUIDITAS, STRUKTUR MODAL, DAN PROFITABILITAS TERHADAP MARKET VALUE...
PENGARUH LIKUIDITAS, STRUKTUR MODAL, DAN PROFITABILITAS TERHADAP MARKET VALUE...
 
diana.k.y.chung_resume
diana.k.y.chung_resumediana.k.y.chung_resume
diana.k.y.chung_resume
 
Leveling the Playing Field in Liquidity Management & Solutions for Participat...
Leveling the Playing Field in Liquidity Management & Solutions for Participat...Leveling the Playing Field in Liquidity Management & Solutions for Participat...
Leveling the Playing Field in Liquidity Management & Solutions for Participat...
 
ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSETS, DEBT TO ASSETS RATIO, RETURN ON EQUITY, D...
ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSETS, DEBT TO ASSETS RATIO, RETURN ON EQUITY, D...ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSETS, DEBT TO ASSETS RATIO, RETURN ON EQUITY, D...
ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSETS, DEBT TO ASSETS RATIO, RETURN ON EQUITY, D...
 
Alhuda CIBE - Global Sukuk Market, Advantages and Future.
Alhuda CIBE - Global Sukuk Market, Advantages and Future.Alhuda CIBE - Global Sukuk Market, Advantages and Future.
Alhuda CIBE - Global Sukuk Market, Advantages and Future.
 
Repo alternative ismail dadabhoy
Repo alternative   ismail dadabhoyRepo alternative   ismail dadabhoy
Repo alternative ismail dadabhoy
 
Islamic Banking
Islamic BankingIslamic Banking
Islamic Banking
 
Islamic forex contracts
Islamic forex contractsIslamic forex contracts
Islamic forex contracts
 
Repo, Security, Collateral Management –are we on the right track? - Godfried ...
Repo, Security, Collateral Management –are we on the right track? - Godfried ...Repo, Security, Collateral Management –are we on the right track? - Godfried ...
Repo, Security, Collateral Management –are we on the right track? - Godfried ...
 
Jurisdiction of the Court Over Islamic Banking Disputes
Jurisdiction of the Court Over Islamic Banking DisputesJurisdiction of the Court Over Islamic Banking Disputes
Jurisdiction of the Court Over Islamic Banking Disputes
 
makalah ekonomi makro
makalah ekonomi makromakalah ekonomi makro
makalah ekonomi makro
 
DIFFERENCES BETWEEN ISLAMIC BANKING SYSTEM AND CONVENTIONAL SYSTEM
DIFFERENCES BETWEEN ISLAMIC BANKING SYSTEM AND CONVENTIONAL SYSTEM  DIFFERENCES BETWEEN ISLAMIC BANKING SYSTEM AND CONVENTIONAL SYSTEM
DIFFERENCES BETWEEN ISLAMIC BANKING SYSTEM AND CONVENTIONAL SYSTEM
 
Legal Framework of Islamic Banking
Legal Framework of Islamic BankingLegal Framework of Islamic Banking
Legal Framework of Islamic Banking
 
Implementation of islamic banking in pakistan by m.hashaam
Implementation of islamic banking in pakistan by m.hashaamImplementation of islamic banking in pakistan by m.hashaam
Implementation of islamic banking in pakistan by m.hashaam
 
Risk management in islamic banking
Risk management in islamic bankingRisk management in islamic banking
Risk management in islamic banking
 
Islamic Finance 7d
Islamic Finance 7dIslamic Finance 7d
Islamic Finance 7d
 

Similar to PDB DPK BANK

PPT PENGARUH KESEHATAN BANK DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA SE...
PPT PENGARUH KESEHATAN BANK DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA SE...PPT PENGARUH KESEHATAN BANK DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA SE...
PPT PENGARUH KESEHATAN BANK DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA SE...miraokta16
 
Skripsi analisis laporan keuangan pada
Skripsi analisis laporan keuangan padaSkripsi analisis laporan keuangan pada
Skripsi analisis laporan keuangan padayogieardhensa
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penyaluran kredit umkm
Faktor faktor yang mempengaruhi penyaluran kredit umkmFaktor faktor yang mempengaruhi penyaluran kredit umkm
Faktor faktor yang mempengaruhi penyaluran kredit umkmAnnisa Nurlestari
 
Pengaruh inflasi, bi rate dan kurs terhadap profitabilitas bank syariah di in...
Pengaruh inflasi, bi rate dan kurs terhadap profitabilitas bank syariah di in...Pengaruh inflasi, bi rate dan kurs terhadap profitabilitas bank syariah di in...
Pengaruh inflasi, bi rate dan kurs terhadap profitabilitas bank syariah di in...An Nisbah
 
Contoh proposal penelitian ilmiah
Contoh proposal penelitian ilmiahContoh proposal penelitian ilmiah
Contoh proposal penelitian ilmiahAndrew Hutabarat
 
Pengaruh dpk dan tingkat suku bunga terhadap likuiditas
Pengaruh dpk dan tingkat suku bunga terhadap likuiditasPengaruh dpk dan tingkat suku bunga terhadap likuiditas
Pengaruh dpk dan tingkat suku bunga terhadap likuiditasnurkholissyukron2
 
Perkembangn bank syariah di indonesia
Perkembangn bank syariah di indonesiaPerkembangn bank syariah di indonesia
Perkembangn bank syariah di indonesiaPatrysio Patti
 
Financial SAM with Path Analysis
Financial SAM with Path AnalysisFinancial SAM with Path Analysis
Financial SAM with Path AnalysisGilang Utama
 
Prospek perekonomian indonesia 2011 menuju investment grade
Prospek perekonomian indonesia 2011 menuju investment gradeProspek perekonomian indonesia 2011 menuju investment grade
Prospek perekonomian indonesia 2011 menuju investment gradeIffa Tabahati
 
MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...
MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...
MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...triadimurwanto
 

Similar to PDB DPK BANK (20)

BAB I
BAB IBAB I
BAB I
 
PPT PENGARUH KESEHATAN BANK DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA SE...
PPT PENGARUH KESEHATAN BANK DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA SE...PPT PENGARUH KESEHATAN BANK DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA SE...
PPT PENGARUH KESEHATAN BANK DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA SE...
 
Proposal Dyah
Proposal DyahProposal Dyah
Proposal Dyah
 
Propopsal ernaw
Propopsal ernawPropopsal ernaw
Propopsal ernaw
 
Skripsi analisis laporan keuangan pada
Skripsi analisis laporan keuangan padaSkripsi analisis laporan keuangan pada
Skripsi analisis laporan keuangan pada
 
Skripsi
SkripsiSkripsi
Skripsi
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penyaluran kredit umkm
Faktor faktor yang mempengaruhi penyaluran kredit umkmFaktor faktor yang mempengaruhi penyaluran kredit umkm
Faktor faktor yang mempengaruhi penyaluran kredit umkm
 
Proosal lina
Proosal linaProosal lina
Proosal lina
 
Pengaruh inflasi, bi rate dan kurs terhadap profitabilitas bank syariah di in...
Pengaruh inflasi, bi rate dan kurs terhadap profitabilitas bank syariah di in...Pengaruh inflasi, bi rate dan kurs terhadap profitabilitas bank syariah di in...
Pengaruh inflasi, bi rate dan kurs terhadap profitabilitas bank syariah di in...
 
Contoh proposal penelitian ilmiah
Contoh proposal penelitian ilmiahContoh proposal penelitian ilmiah
Contoh proposal penelitian ilmiah
 
Pengaruh dpk dan tingkat suku bunga terhadap likuiditas
Pengaruh dpk dan tingkat suku bunga terhadap likuiditasPengaruh dpk dan tingkat suku bunga terhadap likuiditas
Pengaruh dpk dan tingkat suku bunga terhadap likuiditas
 
Proposal fenty
Proposal fentyProposal fenty
Proposal fenty
 
Perkembangn bank syariah di indonesia
Perkembangn bank syariah di indonesiaPerkembangn bank syariah di indonesia
Perkembangn bank syariah di indonesia
 
1660 4469-1-pb
1660 4469-1-pb1660 4469-1-pb
1660 4469-1-pb
 
Financial SAM with Path Analysis
Financial SAM with Path AnalysisFinancial SAM with Path Analysis
Financial SAM with Path Analysis
 
Mini riset syariah
Mini riset syariahMini riset syariah
Mini riset syariah
 
Tugas nurhayati
Tugas nurhayatiTugas nurhayati
Tugas nurhayati
 
Prospek perekonomian indonesia 2011 menuju investment grade
Prospek perekonomian indonesia 2011 menuju investment gradeProspek perekonomian indonesia 2011 menuju investment grade
Prospek perekonomian indonesia 2011 menuju investment grade
 
MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...
MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...
MPA-1, Kol inf Triadi Murwanto S.E,M.M., Prof Hapzi Ali, Analisis Kluster, Un...
 
928-1694-1-SM.pdf
928-1694-1-SM.pdf928-1694-1-SM.pdf
928-1694-1-SM.pdf
 

More from Abida Muttaqiena

Prosiding Seminar dan Kolokium Nasional III SBM ITB
Prosiding Seminar dan Kolokium Nasional III SBM ITBProsiding Seminar dan Kolokium Nasional III SBM ITB
Prosiding Seminar dan Kolokium Nasional III SBM ITBAbida Muttaqiena
 
Konsep Kewirausahaan Dalam Islam
Konsep Kewirausahaan Dalam IslamKonsep Kewirausahaan Dalam Islam
Konsep Kewirausahaan Dalam IslamAbida Muttaqiena
 
Aktualisasi Pancasila Di Kampus
Aktualisasi Pancasila Di KampusAktualisasi Pancasila Di Kampus
Aktualisasi Pancasila Di KampusAbida Muttaqiena
 
Strategi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Secara...
Strategi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Secara...Strategi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Secara...
Strategi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Secara...Abida Muttaqiena
 
Merencanakan dan Menyelenggarakan Acara Pernikahan
Merencanakan dan Menyelenggarakan Acara PernikahanMerencanakan dan Menyelenggarakan Acara Pernikahan
Merencanakan dan Menyelenggarakan Acara PernikahanAbida Muttaqiena
 
Environmental impact of indonesian crude palm oil industry
Environmental impact of indonesian crude palm oil industryEnvironmental impact of indonesian crude palm oil industry
Environmental impact of indonesian crude palm oil industryAbida Muttaqiena
 
Efektivitas operasional terminal mangkang semarang
Efektivitas operasional terminal mangkang semarangEfektivitas operasional terminal mangkang semarang
Efektivitas operasional terminal mangkang semarangAbida Muttaqiena
 
Debates on testing cosmetics and medicines on animal
Debates on testing cosmetics and medicines on animalDebates on testing cosmetics and medicines on animal
Debates on testing cosmetics and medicines on animalAbida Muttaqiena
 
American Apparel: Personal Ethics versus Generally Accepted Workplace Behavior
American Apparel: Personal Ethics versus Generally Accepted Workplace BehaviorAmerican Apparel: Personal Ethics versus Generally Accepted Workplace Behavior
American Apparel: Personal Ethics versus Generally Accepted Workplace BehaviorAbida Muttaqiena
 
Sharia-conscious consumer driving demand
Sharia-conscious consumer driving demandSharia-conscious consumer driving demand
Sharia-conscious consumer driving demandAbida Muttaqiena
 
Bank dan Lembaga Keuangan Syariah
Bank dan Lembaga Keuangan SyariahBank dan Lembaga Keuangan Syariah
Bank dan Lembaga Keuangan SyariahAbida Muttaqiena
 
Pembangunan Sumber Energi Terbarukan di Pedesaan
Pembangunan Sumber Energi Terbarukan di PedesaanPembangunan Sumber Energi Terbarukan di Pedesaan
Pembangunan Sumber Energi Terbarukan di PedesaanAbida Muttaqiena
 
pengantar asuransi syariah
pengantar asuransi syariahpengantar asuransi syariah
pengantar asuransi syariahAbida Muttaqiena
 
Perspektif Ekonomi Syariah Mengenai ACFTA
Perspektif Ekonomi Syariah Mengenai ACFTAPerspektif Ekonomi Syariah Mengenai ACFTA
Perspektif Ekonomi Syariah Mengenai ACFTAAbida Muttaqiena
 
sejarah pemikiran ekonomi islam
sejarah pemikiran ekonomi islamsejarah pemikiran ekonomi islam
sejarah pemikiran ekonomi islamAbida Muttaqiena
 

More from Abida Muttaqiena (20)

Prosiding Seminar dan Kolokium Nasional III SBM ITB
Prosiding Seminar dan Kolokium Nasional III SBM ITBProsiding Seminar dan Kolokium Nasional III SBM ITB
Prosiding Seminar dan Kolokium Nasional III SBM ITB
 
Hukum Waris (Faraidh)
Hukum Waris (Faraidh)Hukum Waris (Faraidh)
Hukum Waris (Faraidh)
 
Konsep Kewirausahaan Dalam Islam
Konsep Kewirausahaan Dalam IslamKonsep Kewirausahaan Dalam Islam
Konsep Kewirausahaan Dalam Islam
 
Aktualisasi Pancasila Di Kampus
Aktualisasi Pancasila Di KampusAktualisasi Pancasila Di Kampus
Aktualisasi Pancasila Di Kampus
 
Strategi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Secara...
Strategi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Secara...Strategi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Secara...
Strategi Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Secara...
 
Merencanakan dan Menyelenggarakan Acara Pernikahan
Merencanakan dan Menyelenggarakan Acara PernikahanMerencanakan dan Menyelenggarakan Acara Pernikahan
Merencanakan dan Menyelenggarakan Acara Pernikahan
 
Environmental impact of indonesian crude palm oil industry
Environmental impact of indonesian crude palm oil industryEnvironmental impact of indonesian crude palm oil industry
Environmental impact of indonesian crude palm oil industry
 
Efektivitas operasional terminal mangkang semarang
Efektivitas operasional terminal mangkang semarangEfektivitas operasional terminal mangkang semarang
Efektivitas operasional terminal mangkang semarang
 
Debates on testing cosmetics and medicines on animal
Debates on testing cosmetics and medicines on animalDebates on testing cosmetics and medicines on animal
Debates on testing cosmetics and medicines on animal
 
American Apparel: Personal Ethics versus Generally Accepted Workplace Behavior
American Apparel: Personal Ethics versus Generally Accepted Workplace BehaviorAmerican Apparel: Personal Ethics versus Generally Accepted Workplace Behavior
American Apparel: Personal Ethics versus Generally Accepted Workplace Behavior
 
Sharia-conscious consumer driving demand
Sharia-conscious consumer driving demandSharia-conscious consumer driving demand
Sharia-conscious consumer driving demand
 
Bank dan Lembaga Keuangan Syariah
Bank dan Lembaga Keuangan SyariahBank dan Lembaga Keuangan Syariah
Bank dan Lembaga Keuangan Syariah
 
Mikroekonomi islami
Mikroekonomi islamiMikroekonomi islami
Mikroekonomi islami
 
Pembangunan Sumber Energi Terbarukan di Pedesaan
Pembangunan Sumber Energi Terbarukan di PedesaanPembangunan Sumber Energi Terbarukan di Pedesaan
Pembangunan Sumber Energi Terbarukan di Pedesaan
 
pengantar asuransi syariah
pengantar asuransi syariahpengantar asuransi syariah
pengantar asuransi syariah
 
Perspektif Ekonomi Syariah Mengenai ACFTA
Perspektif Ekonomi Syariah Mengenai ACFTAPerspektif Ekonomi Syariah Mengenai ACFTA
Perspektif Ekonomi Syariah Mengenai ACFTA
 
Moralitas dalam ekonomi
Moralitas dalam ekonomiMoralitas dalam ekonomi
Moralitas dalam ekonomi
 
jual beli dua harga
jual beli dua hargajual beli dua harga
jual beli dua harga
 
sejarah pemikiran ekonomi islam
sejarah pemikiran ekonomi islamsejarah pemikiran ekonomi islam
sejarah pemikiran ekonomi islam
 
Redistribusi
RedistribusiRedistribusi
Redistribusi
 

Recently uploaded

PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxzulfikar425966
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).pptAchmadHasanHafidzi
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 

Recently uploaded (20)

PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 

PDB DPK BANK

  • 1. EDAJ 2 (3) (2013) Economics Development Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edaj ANALISIS PENGARUH PDB, INFLASI, TINGKAT BUNGA, DAN NILAI TUKAR TERHADAP DANA PIHAK KETIGA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA 2008-2012 Abida Muttaqiena Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia Info Artikel Abstrak ________________ ___________________________________________________________________ Sejarah Artikel: Diterima Juli 2013 Disetujui Juli 2013 Dipublikasikan Agustus 2013 Seiring dengan perkembangan pesat Perbankan Syariah di Indonesia, jumlah Bank Syariah meningkat dan pertambahan jaringan kantor cukup tinggi. Akan tetapi, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) Perbankan Syariah beberapa kali mengalami pelambatan, yaitu pada tahun 2008 dan 2012. Padahal perkembangan suatu bank sangat dipengaruhi oleh kemampuannya menghimpun dana dari masyarakat. Dari data pertumbuhan Perbankan Syariah dan penelitian terdahulu terlihat perlambatan pertumbuhan DPK identik dengan memburuknya indikator ekonomi makro. Oleh karena itu penelitian ini bermaksud menganalisis pengaruh Pendapatan Domestik Bruto (PDB), Inflasi IHK, Suku Bunga Deposito Bank Umum konvensional, dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar AS, terhadap Dana Pihak Ketiga Perbankan Syariah di Indonesia 2008-2012. Analisis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier berganda dengan bantuan Eviews 6. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PDB, Inflasi IHK, Suku Bunga Deposito 1 Bulan Bank Umum, dan nilai tukar Rupiah secara simultan (Uji F) maupun parsial (Uji t) berpengaruh signifikan terhadap DPK Perbankan Syariah di Indonesia Tahun 2008-2012. ________________ Keywords: Dana Pihak Ketiga Perbankan Syariah, Inflasi, Nilai Tukar, PDB, Tingkat Bunga ____________________ Abstract ___________________________________________________________________ Along with the vast expansion of Islamic Banking in Indonesia, the number of full-fledged Islamic Bank offices increased and the addition of office networks was quite high. However, the growth of Depositor Funds in Islamic Banking has slowed several times, that is in 2008 and 2012. Whereas the growth of a bank is influenced by the bank’s ability to raise its Depositor Funds from the public. From data of Islamic Banking’s Growth and previous researches, we could see that Islamic Banking’s Depositor Funds’ slow growth is identical with worsened macroeconomic indicators. Therefore, this study intended to analyze the influence of GDP, CPI inflation, Conventional Bank time deposit’s interest rate, and USD to IDR exchange rate toward Islamic Banking’s Depositor Funds in Indonesia 2008-2012. Analysis was done with multiple linear regression analysis using Eviews 6. The result showed that GDP, CPI Inflation, Conventional Bank 1 Month time deposit’s interest rate, and USD to IDR exchange rate simultaneously (F-test) and partially (t-test) influenced Indonesian Islamic Banking’s Depositor Funds in 2008-2012 significantly. © 2013 Universitas Negeri Semarang Alamat korespondensi: Kampus Gedung C-6, Kampus Sekaran Gunungpati, Semarang Telp/Fax: (024) 8508015, email: MademoiselleAbby@gmail.com  175 ISSN 2252-6889
  • 2. Abida Muttaqiena / Economics Development Analysis Journal 2 (3) (2013) PENDAHULUAN Saat ini, perbankan Islam telah berkembang pesat dan tumbuh tersebar di seluruh dunia, baik di negara Muslim maupun non-Muslim. Pemerintah Sudan bahkan mewajibkan semua bank konvensional melakukan konversi menjadi bank Islam, dan kemudian secara bertahap melakukan Islamisasi perbankan. Sedangkan di beberapa Negara lain seperti Malaysia, Inggris, Brunai Darussalam, Iran, Singapura, Indonesia, dan lain-lain, bank nir-bunga beroperasi berdampingan dengan bank konvensional (dual banking system). Perkembangan ini disertai juga dengan munculnya instrumen-instrumen keuangan berbasis syariah lain. Perkembangan yang pesat ini dipicu oleh aliran dana dari Timur Tengah dan meningkatnya pemahaman akan keunggulan lembaga keuangan berbasis syariah dibandingkan lembaga keuangan konvensional. Sebagaimana terungkap dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Cihak dan Hesse (2008) atas bank-bank di 20 negara termasuk Indonesia, yaitu bahwa bank Islam hingga skala tertentu lebih kuat secara finansial daripada bank komersial umum, walaupun resiko finansial akan meningkat lebih tinggi pada bank Islam dengan skala yang lebih luas. Pertumbuhan ini dalam periode selanjutnya didukung juga oleh perkembangan pesat sukuk, takaful, dan produkproduk Industri Keuangan Syariah lain, terutama di Timur Tengah, Asia Pasifik, dan Eropa, karena regulator di seluruh Dunia berlomba-lomba mengubah regulasi sistem perbankan dan keuangannya agar mampu mengakomodasi sistem perbankan Islam. Di Indonesia, bank syariah pertama didirikan pada tahun 1992. Pada awal pendiriannya, keberadaan bank syariah ini belum mendapat perhatian dalam tatanan industri perbankan nasional. Landasan hukumnya hanya dikategorikan sebagai “bank dengan sistem bagi hasil”, dan belum ada rincian landasan hukum syariah serta jenis-jenis usaha yang diperbolehkan. Hal ini tercermin dalam UU No.7 Tahun 1992, dimana pembahasan perbankan dengan sistem bagi hasil belum diuraikan secara jelas. Baru kemudian pada 18 Juni 2008, DPR mengesahkan UndangUndang No.21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah. Pengesahan Undang-Undang tersebut menandai periode baru dalam Industri Keuangan Syariah di Indonesia, diantaranya adalah terbukanya peluang penerbitan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada akhir tahun yang sama. Selain itu, Undang-Undang tersebut juga mendorong munculnya Bank-Bank Syariah baru, baik yang merupakan spin off Unit Usaha Syariah maupun Bank Konvensional. Perkembangan Bank Syariah kian pesat pasca pengesahan Undang-Undang No.21 Tahun 2008 (Tabel 1.1). Namun demikian, pertumbuhan Perbankan Syariah Indonesia masih relatif tertinggal dibandingkan Perbankan Islam di negara-negara lain, dan pertumbuhannya kurang stabil. Ketertinggalan ini terlihat dari pangsa Perbankan Syariah Indonesia terhadap Perbankan Nasional yang relatif rendah dibandingkan pangsa pasar Perbankan Syariah di negara-negara tetangga yang juga menggunakan dual banking system, terutama Malaysia. Pada 2011, pangsa pasar Perbankan Syariah di Indonesia masih berada di kisaran 5%, sedangkan di Malaysia sudah mendekati kisaran 25% (Ernst & Young, 2012). Kurang stabilnya pertumbuhan Perbankan Syariah Indonesia nampak dalam data pertumbuhan pada Tabel 1.1. Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) Perbankan Syariah mengalami perlambatan pada semester kedua tahun 2008, walaupun jaringan kantor meningkat cukup tinggi. Bank Indonesia (2009:45-48) menyimpulkan bahwa perlambatan tersebut erat kaitannya dengan kondisi perekonomian nasional yang mulai terimbas oleh situasi krisis keuangan global. Akan tetapi, perlambatan yang cukup tajam terjadi lagi pada Tahun 2012. 176
  • 3. Abida Muttaqiena / Economics Development Analysis Journal 2 (3) (2013) Tabel 1.1 Perkembangan dan Pertumbuhan Perbankan Syariah di Indonesia 2005-2012 Sumber: Bank Indonesia (2009, 2010, 2011, 2012 dan 2013a), diolah dari kurangnya regulasi dari Pemerintah dan DPK Perbankan Syariah merupakan pool promosi dari pihak Perbankan Syariah. Namun, dana yang dihimpun dari masyarakat melalui apabila dilihat dari data pertumbuhan produk-produk penghimpunan dana Bank Perbankan Syariah, perlambatan pertumbuhan Syariah, yaitu Giro Wadi’ah, Tabungan DPK identik dengan instabilitas ekonomi. Wadi’ah, Tabungan Mudharabah, dan Deposito Beberapa elemen kondisi makroekonomi yang Mudharabah. DPK yang telah dihimpun oleh dapat mempengaruhi penghimpunan DPK di bank akan dialokasikan untuk kegiatan yang Perbankan Syariah adalah pertumbuhan diperbolehkan menurut syari’ah, untuk ekonomi yang tercermin dalam Produk menghasilkan pendapatan. Selain itu, Domestik Bruto (PDB), inflasi, tingkat bunga pengalokasian DPK mempunyai beberapa deposito bank konvensional, dan nilai tukar tujuan di antaranya adalah mencapai tingkat Rupiah terhadap Dollar AS (Bank Indonesia, profitabilitas yang diharapkan, tingkat resiko 2009, 2010, 2011, 2012, dan 2013a). yang rendah, dan mempertahankan kepercayaan Dinamika pendapatan nasional dalam masyarakat dengan menjaga agar posisi suatu negara merupakan bagian dalam likuiditas bank tetap aman. Penurunan DPK pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Sukirno juga sedikit banyak akan mempengaruhi (2006:9-10) menyebutkan “pertumbuhan Pembiayaan yang Disalurkan (PYD). Dengan ekonomi sebagai suatu ukuran kuantitatif yang demikian, perkembangan suatu bank sangat menggambarkan perkembangan suatu dipengaruhi oleh kemampuannya menghimpun perekonomian dalam suatu tahun tertentu dana dari masyarakat. Sedangkan kemampuan apabila dibandingkan dengan tahun Perbankan Syariah dalam menghimpun DPK sebelumnya” yang mana “perkembangan dan bersaing dengan Perbankan Umum tersebut selalu dinyatakan dalam bentuk konvensional di tengah perubahan-perubahan persentase perubahan pendapatan nasional pada kondisi makroekonomi Indonesia akan ikut suatu tahun tertentu dibandingkan dengan tahun menentukan besar-kecilnya peran Perbankan sebelumnya”. Sedangkan “pendapatan nasional Syariah nasional dalam perekonomian negeri ini adalah nilai barang dan jasa yang diproduksikan dan andilnya dalam Industri Keuangan Syariah dalam suatu negara pada suatu tahun tertentu Dunia yang kian membesar. dan secara konseptual nilai tersebut dinamakan Sebelum pengesahan Undang-Undang Produk Domestik Bruto (PDB)”. PDB secara No.21 Tahun 2008, lambatnya pertumbuhan statistik menunjukkan pendapatan nasional dari Perbankan Syariah sering disebut sebagai akibat sembilan sektor. Perubahan pendapatan sektor- 177
  • 4. Abida Muttaqiena / Economics Development Analysis Journal 2 (3) (2013) sektor tersebut mempengaruhi masyarakat, baik perseorangan maupun korporasi, sehingga selanjutnya akan mempengaruhi besaran investasi dan tabungan masyarakat. Pengaruh ini secara teoritis seharusnya merupakan pengaruh positif, tetapi penelitian yang dilakukan oleh Rachmawati (2004) menunjukkan bahwa PDB berpengaruh negatif dalam jangka pendek terhadap DPK Perbankan Syariah. Insukindro (1995:136) memberikan definisi mengenai inflasi, yaitu kecenderungan kenaikan harga-harga secara umum dan terus menerus. Sedangkan indikator harga yang paling sering digunakan sebagai acuan oleh pelaku ekonomi dalam melakukan keputusan ekonominya adalah Indeks Harga Konsumen (Pohan, 2008:159). Inflasi dapat mengurangi hasrat masyarakat untuk menabung atau menyimpan uangnya dalam bentuk deposito, jika muncul ekspektasi tingkat return yang lebih rendah dibanding tingkat inflasi. Teori ini dibuktikan oleh hasil penelitian Tuti (2008) yang menyebutkan bahwa inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap permintaan deposito dalam negeri di bank umum Indonesia, dan juga penelitian Mubasyiroh (2008) yang menyimpulkan bahwa inflasi signifikan berpengaruh negatif terhadap total simpanan mudharabah di Perbankan Syariah Indonesia. Akan tetapi, teori tersebut didasarkan pada asumsi bahwa penetapan imbalan adalah berupa bunga, bukan bonus Wadi’ah maupun bagi hasil Mudharabah, sehingga pengaruh inflasi terhadap DPK Perbankan Syariah idealnya tidak sama dengan pengaruh inflasi terhadap DPK Perbankan Konvensional. Karena berdasarkan prinsip Syariah, besaran bonus Wadi’ah dan bagi hasil Mudharabah tidak bergantung pada tinggi rendah bunga, dan seharusnya justru bergerak seiring tinggi rendahnya inflasi. Akibatnya, tak akan ada perbedaan nilai uang walau seseorang telah meminjamkannya atau menyimpannya untuk diri sendiri, sebab peran uang sebagai medium pertukaran dan unit nilai tidak berubah (Ayub, 2009:664-665). Dalam pelaksanaan sistem dual banking di mana Perbankan Syariah masih memiliki pangsa yang kecil, Bank Syariah seringkali masih dipengaruhi oleh Bank Umum konvensional (Lewis dan Algaoud, 2001:174; Ayub, 2009:678-680). Salah satu faktor pengaruh tersebut ialah faktor suku bunga deposito di Bank Umum konvensional. Berdasarkan efek substitusi, kenaikan suku bunga deposito Bank Umum konvensional dapat mengakibatkan perpindahan dana dari Perbankan Syariah ke Bank Umum konvensional, dikarenakan nasabah yang profitoriented akan memilih mendepositokan dananya pada produk yang memberikan keuntungan lebih tinggi. Sebagaimana diperlihatkan oleh penelitian Haron dan Ahmad (1999) di Malaysia, Mangkuto (2005), Mubasyiroh (2008), serta Rahayu dan Pranowo (2012) di Indonesia, yaitu bahwa suku bunga deposito Bank Umum konvensional secara signifikan berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan Deposito Mudharabah. Di sisi lain, menurut hasil penelitian Rachmawati (2004), tingkat suku bunga menunjukkan hubungan positif, namun tidak berpengaruh secara signifikan terhadap DPK Perbankan Syariah di Indonesia. Depresiasi Rupiah terhadap hard currencies seperti Dollar Amerika Serikat (Dollar AS), dapat menyebabkan capital outflow atau pelarian modal masyarakat keluar negeri karena jika dibandingkan dengan mata uang negara lain maka ekspektasi return investasi di Indonesia lebih rendah. Sedangkan dari sudut pandang golongan nasabah korporasi, depresiasi Rupiah terhadap mata uang hard currencies akan meningkatkan biaya produksi akibat kenaikan harga bahan mentah dan barang modal yang berasal dari impor. Akibatnya, perusahaan akan cenderung menarik dana likuid dengan return rendah untuk mengatasi masalah permodalannya. Semakin meningkat nilai tukar Dollar AS akan menaikkan permintaan Dollar, sebaliknya permintaan uang domestik akan turun. Berdasarkan hal ini, perubahan nilai tukar rupiah terhadap hard currencies, diantaranya Dollar AS, dapat mempengaruhi pertumbuhan jumlah rekening maupun DPK di perbankan syariah. 178
  • 5. Abida Muttaqiena / Economics Development Analysis Journal 2 (3) (2013) Berdasarkan uraian tersebut, maka perlu diteliti bagaimana pengaruh variabel-variabel makroekonomi, khususnya PDB, Inflasi IHK, Suku Bunga Deposito Bank Umum, dan Nilai Tukar Rupiah, terhadap penghimpunan DPK Perbankan Syariah, agar diketahui kemampuan pertumbuhan Perbankan Syariah di tengah perubahan-perubahan makroekonomi di Indonesia. Sehingga permasalahan yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh PDB, Inflasi IHK, Suku Bunga Deposito Bank Umum, dan Nilai Tukar Rupiah, terhadap Dana Pihak Ketiga Perbankan Syariah di Indonesia 2008-2012 ? 2. Metodologi Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain uji hipotesis atas data sekunder berbentuk time series yang diperoleh dari publikasi Bank Indonesia. Operasionalisasi variabel dalam penelitian ini terdiri atas : a. Variabel dependen (variabel Y) dalam penelitian ini adalah total Dana Pihak Ketiga Perbankan Syariah Indonesia yang terdiri atas Dana Pihak Ketiga Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Variabel Y : DPK dalam Miliar Rupiah b. Variabel independen (variabel X) dalam penelitian ini adalah : i. PDB PDB dalam penelitian ini diperoleh dari data sekunder triwulanan PDB atas dasar harga konstan tahun 2000 yang kemudian diinterpolasi dengan metode Qudratic: Match Sum di EViews 6, sehingga diperoleh angka PDB bulanan. Interpolasi data triwulan menjadi bulanan diperlukan karena tidak tersedianya data PDB bulanan dalam Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia (Bank Indonesia, 2013c). Variabel X1 : PDB dalam Miliar Rupiah ii. Inflasi IHK Inflasi dalam penelitian ini diperoleh dari data sekunder bulanan Inflasi IHK Indonesia Tahun ke Tahun Variabel X2 : INF dalam Persen iii. Suku Bunga Deposito Bank Umum Tingkat suku bunga deposito bank umum merupakan tingkat suku bunga yang diberikan oleh bank bagi nasabah yang menyimpan uangnya dalam deposito di bank umum konvensional. Dalam penelitian ini, tingkat suku bunga merupakan Suku Bunga Simpanan Berjangka (Deposito) 1 Bulanan Bank Umum. Variabel X3 : SBD dalam Persen iv. Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar AS Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS dalam penelitian ini menggunakan data bulanan Kurs Tengah Dollar AS terhadap Rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia (2013d). Variabel X4 : KURS dalam Rupiah Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda dengan bantuan software EViews 6. Metode tersebut akan digunakan untuk menguji hipotesis berikut: H0: PDB, Inflasi IHK, Suku Bunga Deposito Bank Umum, dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar AS tidak berpengaruh signifikan terhadap Dana Pihak Ketiga Perbankan Syariah 2008-2012. H1: PDB, Inflasi IHK, Suku Bunga Deposito Bank Umum, dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar AS berpengaruh signifikan terhadap Dana Pihak Ketiga Perbankan Syariah 2008-2012. 3. Hasil Penelitian Untuk memastikan bahwa model yang diperoleh merupakan model yang tepat, maka sebelumnya akan dilakukan uji asumsi klasik yang terdiri atas Uji Multikolineritas, Uji Heterokedastisitas, dan Uji Autokorelasi. a. Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas dilakukan dengan Regresi Auxiliary, yaitu dengan menjalankan regresi dimana secara bergantian semua variabelnya dijadikan variabel dependen. Ketika R2 persamaan 1 (hipotesis yang diuji) lebih besar daripada R2 persamaan 2, R2 persamaan 3, R2 persamaan 4, R2 persamaan 5, maka dapat disimpulkan bahwa model tidak terkena multikolinieritas. 179
  • 6. Abida Muttaqiena / Economics Development Analysis Journal 2 (3) (2013) R2 hipotesis yang diuji adalah 0,893. Sedangkan hasil dari regresi auxiliary adalah 0,403 (INF sebagai variabel dependen), 0,641 (KURS sebagai variabel dependen), 0,890 (PDB sebagai variabel dependen), dan 0,814 (SBD sebagai variabel dependen). Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa R2 persamaan 1 lebih besar daripada R2 persamaan 2, R2 persamaan 3, R2 persamaan 4, R2 persamaan 5, sehingga dapat disimpulkan model tidak terkena multikolinieritas. b. Uji Heterokedastisitas Uji Heterokedastisitas dilakukan dengan melakukan uji White. Misal asumsi α = 5% (0,05). Jika nilai probabilitas Obs*R-squared < α = 0,05, maka model terkena heterokedastisitas. Sebaliknya jika Obs*R-squared > α = 0,05, maka model terbebas dari heterokedastisitas. Dari hasil uji White tanpa memasukkan cross terms, nilai probabilitas Obs*R-squared adalah 0,134, atau dengan kata lain lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa model terbebas dari Heterokedastisitas. c. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Lagrange Multiplier (LM Test). Misal asumsi α = 5% (0,05). Jika nilai probabilitas Obs*R-squared<α = 0,05, maka model terkena autokorelasi. Sebaliknya jika Obs*R-squared >α = 0,05, maka model terbebas dari autokorelasi. Berdasarkan hasil LM Test dengan Lags to Include 45, nilai probabilitas Obs*R-squared adalah 0,084, atau dengan kata lain lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan model terbebas dari Autokorelasi. Model regresi yang diperoleh dari hasil penelitian dapat ditulis dalam bentuk persamaan: Persamaan model regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Konstanta diperoleh sebesar 147.144,2 yang berarti bahwa jika variabel independen sama dengan nol (0), maka DPK tetap akan bernilai positif, yaitu sebesar 147.144,2 miliar Rupiah. b. Koefisien regresi variabel PDB diperoleh sebesar 0,683 dengan arah koefisien negatif. Hal ini berarti bahwa jika variabel PDB meningkat sebesar 10 miliar Rupiah maka DPK Perbankan Syariah akan turun sebesar 6,83 miliar Rupiah dengan asumsi variabel lain konstan. c. Koefisien regresi variabel Inflasi IHK diperoleh sebesar 1.144,240 dengan arah koefisien negatif. Hal ini berarti bahwa jika variabel Inflasi IHK meningkat sebesar 1 persen, maka DPK Perbankan Syariah akan turun sebesar 1.144,240 miliar Rupiah dengan asumsi variabel lain konstan. d. Koefisien regresi variabel Suku Bunga Deposito 1 Bulan Bank Umum diperoleh sebesar 5.426,936 dengan arah koefisien positif. Hal ini berarti bahwa jika variabel Suku Bunga naik sebesar 1 persen, maka DPK Perbankan Syariah juga akan naik sebesar 5.426,936 miliar Rupiah dengan asumsi variabel lain konstan. e. Koefisien regresi variabel Kurs Tengah Dollar AS terhadap Rupiah diperoleh sebesar 5,698 dengan arah koefisien negatif. Hal ini berarti bahwa jika variabel Nilai Tukar naik sebesar 1 rupiah, atau dengan kata lain mata uang Rupiah melemah, maka DPK Perbankan Syariah akan turun sebesar 5,698 miliar Rupiah dengan asumsi variabel lain konstan. Selanjutnya pengujian hipotesis dilakukan baik secara parsial maupun secara simultan. Dari uji t dapat dilihat bahwa: a. Pengaruh PDB Terhadap DPK Perbankan Syariah Dari hasil pengujian diperoleh nilai t sebesar -5,320 dengan probabilitas 0,0003. Karena nilai probabilitas (0,0003) lebih kecil dari 0,05 (α), maka H1 diterima, atau dengan kata lain, PDB Harga Konstan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap DPK Perbankan Syariah. b. Pengaruh Inflasi IHK Terhadap DPK Perbankan Syariah Dari hasil pengujian diperoleh nilai t sebesar -3,084 dengan probabilitas 0,0116. Karena nilai probabilitas (0,0116) lebih kecil dari 0,05 (α), maka H1 diterima, atau dengan kata 180
  • 7. Abida Muttaqiena / Economics Development Analysis Journal 2 (3) (2013) lain, Inflasi IHK secara parsial berpengaruh signifikan terhadap DPK Perbankan Syariah. c. Pengaruh Suku Bunga Deposito 1 Bulan Bank Umum Terhadap DPK Perbankan Syariah Dari hasil pengujian diperoleh nilai t sebesar 4,101 dengan probabilitas 0,002. Karena nilai probabilitas (0,002) lebih kecil dari 0,05 (α), maka H1 diterima, atau dengan kata lain, Suku Bunga Deposito 1 Bulan Bank Umum secara parsial berpengaruh signifikan terhadap DPK Perbankan Syariah d. Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Terhadap DPK Perbankan Syariah Dari hasil pengujian diperoleh nilai t sebesar -2,672 dengan probabilitas 0,023. Karena nilai probabilitas (0,023) lebih kecil dari 0,05 (α), maka H1 diterima, atau dengan kata lain, Nilai Tukar Rupiah secara parsial berpengaruh signifikan terhadap DPK Perbankan Syariah. Sedangkan dari uji F diperoleh probabilitas (signifikansi) nilai F 0,0005. Karena nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka H1 diterima, atau dengan kata lain, PDB Harga Konstan, Inflasi IHK, Suku Bunga Deposito 1 Bulan Bank Umum, dan Nilai Tukar Rupiah secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap DPK Perbankan Syariah. R2 (koefisien determinasi berganda) didapat sebesar 0,976. Ini berarti 97,6% DPK Perbankan Syariah mampu dijelaskan oleh variabel PDB Harga Konstan, Inflasi IHK, Suku Bunga Deposito 1 Bulan Bank Umum, dan Nilai Tukar Rupiah, sedangkan 2,4% lainnya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 4. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, PDB secara parsial berpengaruh signifikan terhadap DPK Perbankan Syariah dengan arah koefisien negatif. Ini sesuai dengan teori dimana perubahan pendapatan masyarakat yang tercermin dalam PDB akan mempengaruhi DPK Perbankan Syariah. Temuan bahwa arah koefisiennya negatif juga selaras dengan temuan Rachmawati (2004). Hal ini menunjukkan bahwa ketika pendapatan masyarakat meningkat, mereka memilih untuk tidak menyimpan dananya di Perbankan Syariah, melainkan bisa jadi menambah konsumsinya, berinvestasi di sektor riil, berinvestasi di Pasar Modal, atau justru menyimpan dananya di Bank Konvensional. Ini juga mengindikasikan bahwa nasabah cenderung menggunakan Perbankan Syariah untuk menyimpan dana jangka pendek, atau sebagai tempat transit dana-dana yang bisa ditarik setiap saat. Berdasarkan hasil penelitian, Inflasi IHK secara parsial berpengaruh signifikan terhadap DPK Perbankan Syariah dengan arah koefisien negatif. Ini sesuai dengan teori dimana inflasi “akan mengurangi hasrat masyarakat untuk menabung sehingga pertumbuhan dana perbankan yang bersumber dari masyarakat akan menurun” (Pohan, 2008b:52). Di sisi lain, ini berarti bahwa masyarakat membuat keputusan dengan anggapan tidak ada perbedaan antara bonus Wadi’ah dan bagi hasil Mudharabah dengan imbalan bunga dari Bank Konvensional. Pada masa inflasi, masyarakat akan menarik dana lebih banyak dari simpanannya untuk memenuhi kebutuhan mereka, termasuk simpanan mereka di Perbankan Syariah. Selain itu, Inflasi mengakibatkan ketidakpastian bagi masyarakat, sehingga mereka akan mengambil keputusan untuk memindahkan dana-dananya ke aset riil agar nilai kekayaan mereka tidak merosot. Berdasarkan hasil penelitian, Suku Bunga Deposito 1 Bulan Bank Umum berpengaruh positif signifikan terhadap DPK Perbankan Syariah. Sepintas, ini nampaknya berlawanan dengan beberapa penelitian terdahulu yang telah dibahas dalam Bab 2. Namun, jika dicermati lebih lanjut, penelitian-penelitian yang menyatakan bahwa Tingkat Bunga Bank Umum Konvensional akan berpengaruh negatif signifikan terhadap DPK Perbankan Syariah ( Haron dan Ahmad, 1999; Mangkuto, 2005; Mubasyiroh, 2008; Rahayu dan Pranowo, 2012) hanya meneliti salah satu unsur dari DPK, yaitu deposito Mudharabah, bukan keseluruhan DPK yang terdiri atas Giro Wadi’ah, Tabungan 181
  • 8. Abida Muttaqiena / Economics Development Analysis Journal 2 (3) (2013) Wadi’ah, Tabungan Mudharabah, dan Deposito Mudharabah. Ketimpangan ini mengindikasikan bahwa DPK non-Deposito Mudharabah sebenarnya cenderung tidak terpengaruh negatif oleh Tingkat Bunga Deposito Bank Umum, dan dominasi Deposito Mudharabah dalam struktur DPK menurun dari periode ke periode. Hal ini konsisten dengan temuan Bank Indonesia (2013a:5) bahwa pada tahun 2012 kontribusi Tabungan dan Giro meningkat, walaupun pertumbuhan Deposito Mudharabah melambat. Bank Syariah mempunyai 4 fungsi yang berbeda dengan Bank Umum Konvensional. Keempat fungsi ini adalah sebagai manajer investasi, sebagai investor yang berhubungan dengan pembagian hasil usaha (profit distribution) yang dilakukan Bank Syariah, fungsi sosial, dan jasa keuangan. Hal ini membuat posisi Bank Syariah dalam sistem keuangan di Indonesia menjadi unik. Di satu sisi, ia menjalankan penghimpunan dana selayaknya Bank Umum dalam bentuk Giro, Tabungan, dan Deposito. Namun di sisi lain, imbalan yang bisa ia berikan kepada para nasabahnya sangat tergantung pada pendapatan yang diperoleh atas pengelolaan dananya. Sehingga idealnya, nasabah tidak bisa mengharapkan pendapatan yang pasti sebagaimana jika mereka menyimpan dananya di Bank Umum. Mereka yang menyimpan dana di Bank Syariah selain siap menerima keuntungan juga harus bersedia menanggung resiko. Fenomena ini menimbulkan adanya istilah nasabah emosional (spiritual) dan nasabah rasional, dimana nasabah emosional dianggap memiliki loyalitas kepada Bank Syariah yang lebih tinggi daripada nasabah rasional yang profit oriented. Dengan ekspektasi tersebut, maka para nasabah rasional yang menyimpan dana di Deposito Mudharabah dan mengharapkan return yang tinggi bisa jadi cenderung untuk memindahkan dananya ke Bank Umum jika tingkat bunga naik (Mangkuto, 2005; Mubasyiroh, 2008; Rahayu dan Pranowo, 2012). Keputusan nasabah rasional ini akan secara langsung berpengaruh negatif terhadap Deposito Mudharabah. Namun fenomena yang sama bisa jadi tidak dialami oleh Giro Wadi’ah, Tabungan Wadi’ah, dan Tabungan Mudharabah. Realitanya adalah bahwa Lembaga Keuangan Islam umumnya masih menggunakan tingkat suku bunga sebagai tolok ukur (Ayub, 2009:678-680). Tingkat suku bunga masih dijadikan rujukan untuk penentuan tingkat imbalan maupun bagi hasil yang diberikan Bank Syariah. Sehingga dapat diperkirakan hanya akan ada sedikit perbedaan antara keuntungan yang akan diperoleh nasabah rasional dari Bunga Bank Umum dengan keuntungan dari produk simpanan di Perbankan Syariah bagi produk simpanan jangka pendek seperti Giro dan Tabungan. Apalagi penetapan imbalan produk Giro Wadi’ah dan Tabungan Wadi’ah berupa bonus, bukan bagi hasil. Temuan koefisien variabel Suku Bunga Deposito yang positif, menunjukkan bahwa basis nasabah Perbankan Syariah adalah nasabah emosional/spiritual, walaupun keputusan-keputusan rasional masih akan mempengaruhi DPK Perbankan Syariah. Bagi nasabah emosional, kenaikan bunga di Bank Umum tidak membuat mereka tergoda untuk memindahkan dananya. Sebaliknya, dengan keyakinan bahwa bank pilihannya lebih baik, maka mereka bisa jadi menambah simpanan dengan mengharapkan imbalan yang sama dengan atau lebih tinggi daripada imbalan yang diberikan Bank Konvensional. Selanjutnya, Kurs Tengah Dollar AS Terhadap Rupiah secara parsial berpengaruh signifikan terhadap DPK Perbankan Syariah dengan arah koefisien negatif. Ini berarti bahwa Perbankan Syariah rentan terhadap perubahan nilai tukar Rupiah. Jika nilai Rupiah melemah, DPK Perbankan Syariah juga akan menurun. Ini sesuai dengan teori, dimana baik nasabah individu maupun nasabah korporasi akan cenderung menarik dana-dananya dari Perbankan Syariah jika nilai Rupiah melemah. Nasabah korporasi akan cenderung menarik dana likuid dengan return rendah untuk mengatasi masalah permodalan yang timbul akibat meningkatnya biaya produksi karena 182
  • 9. Abida Muttaqiena / Economics Development Analysis Journal 2 (3) (2013) kenaikan harga bahan mentah dan barang modal yang berasal dari impor. Sedangkan sesuai dengan nature-nya, produk-produk simpanan di Perbankan Syariah memiliki return yang relatif kurang pasti dibandingkan dengan Bank Konvensional, sehingga pelemahan Rupiah akan berdampak signifikan negatif terhadap DPK. Hasil uji F yang signifikan menunjukkan bahwa DPK Perbankan Syariah sangat dipengaruhi oleh perubahan-perubahan yang terjadi pada indikator-indikator makroekonomi. Pengaruh-pengaruh tersebut mengindikasikan eksistensi Perbankan Syariah tidak sepenuhnya kebal terhadap krisis ataupun perubahanperubahan drastis lain yang mungkin terjadi dalam perekonomian Indonesia, terutama perubahan nilai tukar Rupiah. Sebagaimana yang terjadi pada Tahun 2008 dan Tahun 2012, ketika pelemahan Rupiah diikuti oleh penurunan DPK (Bank Indonesia, 2009; Bank Indonesia, 2013a). Lebih lanjut, hasil penelitian ini memberikan indikasi bahwa dalam Perbankan Syariah di Indonesia: a. DPK Perbankan Syariah semakin mudah dipengaruhi oleh perubahanperubahan terhadap simpanan jangka pendek. Secara nominal, sebagian DPK Perbankan Syariah memang berupa Deposito Mudharabah (Bank Indonesia, 2009; 2010; 2011; 2012; dan 2013a), namun tidak bisa dilupakan bahwa sebagian lainnya terdiri dari Giro dan Tabungan. Menurunnya simpanan dalam bentuk Deposito memang akan mengurangi ketergantungan DPK pada pemilik dana yang memiliki target return tinggi, tetapi peningkatan Giro dan Tabungan yang lebih dari Deposito dapat berdampak buruk bagi likuiditas dan stabilitas pertumbuhan Perbankan Syariah. b. Dominasi nasabah korporasi/institusi dalam DPK Perbankan Syariah cukup besar. Hal ini membuat DPK Perbankan Syariah mudah terpengaruh perubahan-perubahan makroekonomi, terutama perubahan Nilai Tukar Rupiah. c. Dalam pandangan nasabah, produk simpanan, giro, dan tabungan yang ditawarkan Perbankan Syariah tidak jauh berbeda dengan produk penghimpunan dana Bank Umum konvensional. Sebagai akibatnya, Perbankan Syariah terkena imbas negatif dari perubahanperubahan ekonomi makro yang seharusnya secara teori tidak berpengaruh negatif. Ini terutama dapat dilihat dari pengaruh PDB dan Inflasi. Ketiga poin tersebut diatas dapat diperkirakan merupakan sebab-sebab kurang stabilnya pertumbuhan Perbankan Syariah di Indonesia. 5. Simpulan PDB Harga Konstan, Inflasi IHK, Suku Bunga Deposito 1 Bulan Bank Umum, dan Kurs Tengah Dollar AS terhadap Rupiah secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri (parsial) berpengaruh signifikan terhadap DPK Perbankan Syariah di Indonesia Tahun 20082012. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa PDB Harga Konstan berpengaruh signifikan negatif terhadap DPK Perbankan Syariah; Inflasi IHK berpengaruh signifikan negatif terhadap DPK Perbankan Syariah; Suku Bunga Deposito 1 Bulan Bank Umum berpengaruh signifikan positif terhadap DPK Perbankan Syariah, sedangkan Kurs Tengah Dollar AS terhadap Rupiah berpengaruh signifikan negatif terhadap DPK Perbankan Syariah. Daftar Pustaka Arissanti, Novi. 2006. Analisis faktorfaktor yang mempengaruhi penghimpunan dana pihak ketiga perbankan syariah di Indonesia periode Desember 2000-Desember 2004. Skripsi. Surabaya: Universitas Airlangga. Ayub, Muhammad. 2009. Understanding islamic finance: a-z keuangan syariah. Terjemahan Aditya Wisnu Pribadi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Bank Indonesia. 2009. Laporan perkembangan perbankan syariah tahun 2008. Diunduh di http://www.bi.go.id/web/id/Publikasi/Perban kan+dan+Stabilitas+Keuangan/Laporan+Perba nkan+Syariah/lpps_08.htm tanggal 18 Juli 2013 -----. 2010. Laporan perkembangan perbankan syariah tahun 2009. Diunduh di 183
  • 10. Abida Muttaqiena / Economics Development Analysis Journal 2 (3) (2013) http://www.bi.go.id/web/id/Publikasi/Perban kan+dan+Stabilitas+Keuangan/Laporan+Perba nkan+Syariah/lpps_09.htm tanggal 18 Juli 2013 -----. 2011. Laporan perkembangan perbankan syariah 2010. Diunduh di http://www.bi.go.id/web/id/Publikasi/Perban kan+dan+Stabilitas+Keuangan/Laporan+Perba nkan+Syariah/lpps_2010.htm tanggal 18 Juli 2013 -----. 2012. Laporan perkembangan perbankan syariah 2011. Diunduh di http://www.bi.go.id/web/id/Publikasi/Perban kan+dan+Stabilitas+Keuangan/Laporan+Perba nkan+Syariah/LPPS_2011.htm tanggal 18 Juli 2013 -----. 2013a. Laporan perkembangan perbankan syariah 2012. Diunduh di http://www.bi.go.id/web/id/Publikasi/Perban kan+dan+Stabilitas+Keuangan/Laporan+Perba nkan+Syariah/lps_2012.htm tanggal 18 Juli 2013 -----. 2013b. Statistik ekonomi dan keuangan Indonesia sektor moneter. Diunduh di http://www.bi.go.id/web/id/Statistik/Statistik +Ekonomi+dan+Keuangan+Indonesia/Versi+ HTML/Sektor+Moneter/ tanggal 18 Juli 2013 -----. 2013c. Statistik ekonomi dan keuangan Indonesia sektor riil. Diunduh di http://www.bi.go.id/web/id/Statistik/Statistik +Ekonomi+dan+Keuangan+Indonesia/Versi+ HTML/Sektor+Riil/ tanggal 18 Juli 2013 -----. 2013d. Statistik ekonomi dan keuangan Indonesia sektor eksternal. Diunduh di http://www.bi.go.id/web/id/Statistik/Statistik +Ekonomi+dan+Keuangan+Indonesia/Versi+ HTML/Sektor+Eksternal/ tanggal 18 Juli 2013 -----. 2013e. Statistik perbankan syariah. Diunduh di http://www.bi.go.id/web/id/Statistik/Statistik +Perbankan/Statistik+Perbankan+Syariah/ tanggal 18 Juli 2013 Cihak, Martin, dan Heiko Hesse. 2008. Islamic banks and financial stability: an empirical study. Diunduh di http://www.imf.org/external/pubs/ft/wp/2008 /wp0816.pdf tanggal 22 Juni 2009 Ernst & Young. 2012. World islamic banking competitiveness report 2013. Diunduh di http://www.mifc.com/index.php?rp=ey_world _islamic_banking_competi tanggal 17 Juli 2013 Haron, Sudin, dan Norafifah Ahmad. 1999. The effect of conventional interest rates and rate of profit on funds deposited with islamic banking system in Malaysia”. International Journal of Islamic Financial Services. 1 (4) Insukindro. 1995. Ekonomi uang dan bank: teori dan pengalaman di Indonesia. Yogyakarta: BPFE. Karim, Adiwarman A. 2005. Islamic banking: fiqh and financial analysis. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Lewis, Mervyn K. dan Latifa M. Algaoud. 2001. Perbankan syariah: prinsip, praktik, dan prospek. Terjemahan Burhan Subrata. Jakarta: Serambi. Mangkuto, Imbang J. 2005. Pengaruh bunga deposito konvensional dan return deposito mudharabah terhadap pertumbuhan deposito di BMI. Jurnal Ekonomi Keuangan dan Bisnis Islami. 1(2): 53-76 Mubasyiroh. 2008. Pengaruh tingkat suku bunga dan inflasi terhadap total simpanan mudarabah (studi pada Bank Muamalat Indonesia). Skripsi. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Pohan, Aulia. 2008. Kerangka kebijakan moneter dan implikasinya di Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Rachmawati, Erna. 2004. Analisis faktorfaktor yang mempengaruhi besarnya simpanan mudharabah perbankan syariah di Indonesia periode 1993.I – 2003.IV dalam jangka pendek dan jangka panjang. Skripsi. Bandung: Universitas Padjajaran. Rahayu, Aprilia Tri, dan Bambang Pranowo. 2012. Analisis pengaruh tingkat suku bunga deposito bank konvensional terhadap deposito mudharabah pada bank syariah di Indonesia. Jurnal Ekonomi & Studi Pembangunan. 4 (1):93-104 Sukirno, Sadono. 2006. Ekonomi pembangunan: proses, masalah, dan dasar 184
  • 11. Abida Muttaqiena / Economics Development Analysis Journal 2 (3) (2013) kebijakan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Tuti. 2008. Analisis permintaan deposito berjangka dalam negeri pada bank umum di Indonesia”. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. Diunduh pada http://www.komisiinformasi.go.id/assets/data /arsip/uu-bank-10-1998.pdf tanggal 23 Juli 2013 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia. Diunduh pada http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/C7402D01 -A030-454A-BC759858774DF852/13447/uu_bi_no0304.pdf tanggal 23 Juli 2013 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah. Diunduh pada http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/C7402D01 -A030-454A-BC759858774DF852/14396/UU_21_08_Syariah.pdf tanggal 23 Juli 2013 185
  • 12. Abida Muttaqiena / Economics Development Analysis Journal 2 (3) (2013) 186