SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
MAKALAH
KESESATAN DALAM PENALARAN (FALLACY)
DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS:
MATA KULIAH:LOGIKA DAN ARGUMENTASI HUKUM
DOSEN PENGAMPU:ABDUR ROHIM,SH.,MH.
Disusun oleh:
1. Adib basry
2. Anis Fitria
3. Danil Akrom Kamila
4. Dwi Wahyuni
5. M.Babun Firdausi
SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM ZAINUL HASAN
KRAKSAAN-PROBOLINGGO
TAHUN PELAJARAN 2023-2024
i
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kami ucapkan atas segala rahmat yang telah diberikan olleh
ALLAH SWT kepada kita,sehingga kita dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik .
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW.yang mana atas bimbingan beliau kita dapat berpaling dari zaman kegelapan menuju
zaman yang terang benderang yakni agama islam.
Terimakasih yang sebesar-besarnya kami ucapkan kepada dosen kami bapak Abdur
Rohim,SH.,MH. Yang telah membantu mengajari kami sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik.
Kami menyadari bahwa makalah kami masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu
kami mengharap kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi terciptanya
kesempurnaan.
Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak,khususnya bagi
semua mahasiswa mahasiswi sehingga mampu menambah pengetahuan di hari yang akan
datang.
Kraksaan,12 Mei 2023
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i
ABSTRAK.......................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG .............................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.........................................................................................1
C. TUJUAN MAKALAH.............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................................2
A. KESESATAN BERFIKIR (FALLACY).................................................................2
B. KESESATAN BERFIKIR (FALLACY) DALAM ARGUMENTASI HUKUM...3
BAB III PENUTUP .............................................................................................................5
A. KESIMPULAN........................................................................................................5
B. SARAN....................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................6
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Dewasa ini, perkembangan manusia sangat cepat, entah itu dalam bidang teknologi,
ekonomi, politik, sosial dan hukum dengan perkembangan yang pesat tersebut tentu
membawa problematika yang sangat kompleks pula. Munculnya berbagai macam problem
tersebut merupakan sebuah kosekuensi yang tidak dapat dihindari, karena dunia sekarang
makin berkembang. Dengan demikian diperlukan pemikiran yang rasional dalam melakukan
tindakan yang nyata. Langkah yang nyata dan konkrit inilah yang akan dikaji dalam
argumentasi hukum sebagai bentuk usaha agar tidak melanggar hukum serta dapat
menegakkan kepastian dan dan keahlian hukum.
Dalam perkembangan logika sebagai sebuah ilmu dalam filsafat, ada beberapa jenis
dan macam kesesatan kaitannya dengan penalaran. Kesesatan manusia dalam melakukan
argumentasi hukum sangat bervariasi. Dalam pandangan logi sesat fikir atau fallacy
disebabkan karena dalam penarikan kesimpulan terdapat kaidah logis yang dilanggar
sehingga dari hal tersebut membawa sebuah kesimpulan yang sesat.
Dari hal di atas, penulis akan membaha lebih jauh tentang apa sesungguhnya
kesesatan berfikir dalam argumentasi hukum, kemudian dalam makalah ini juga akan dibahas
mengenai bentuk bentuk kesesatan dan kesesatan dalan argumentasi hukum.
B.Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi dari kesalahan berfikir (fallacy)?
2. Bagaimana bentuk kesalahan berfikir dalam argumentasi hukum?
C.Tujuan Makalah
1. Untuk menjelaskan definisi dari kesalahan berfikir.
2. Untuk mengetahui bentuk kesalahan berfikir dalam argumentasi hukum.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A.Kesesatan berfikir (fallacy)
Kesesatan berfikir dalam bahasa Inggris disebut dengan fallacy atau kesesatan dalam
penarana. Sejak awal kemunculan ilmu logika, dalam usaha untuk menyebarkan
pemikirannya, para tokoh filusuf yunani banyak melakukan pembantahan terhadap filusuf
lainnya dengan menunjukkan kesesatan penalarannya atau kesesatan berfikir (fallacy).
Kesesatan berfikir merupakan sebuah proses penalaran yang tidak logis serta menyesatkan,
hal tersebut terjadi karena adanya pemaksaan dalam prinsip-prinsip logika tanpa
memperhatikan relevansi1
. John loke mengkasifikaasikan kesesatan berfikir menjadi tiga
bagian yakni kesesatan yang terjadi karena subjek jarang berfikir dengan sendirinya atau
bertindak dengan apa yang difikirkan atau dilakukan oleh orang lain, kemudian kesesatan di
mana subjek seolah olah menghargai rasio akan tetapi dalam kenyataannya tidak
menggunakan rasio dengan baik, dan yang terakhir adalah kesesatan yang diakibatkan oleh
persoalan komprehensif yakni terpaku hanya pada pendekatan atau pendapat tertentu2
Bentuk-bentuk kesesatan dalam berfikir di klasifikasikan menjadi beberapa bagian
diantaranya yaitu:
1. Kesesatan Material. Kesesatan material yang terdapat dalam isi materi penalaran.
Faktor bahasa merupakan faktor yang menyebabkan kekeliruan ini, sehingga dalaam
penarikan kesimpulan mengalami kekeliruan dan dapat terjadi karena tidak ada
hubungan yang relevan antara premis dan kesimpulannya. Diantara kesesatan material
yaitu3
:
a.Kesesatan aksentuasi yakni kesesatan tentang pengucapan katakata tertentu yang
harus diberi tekanan. Perubahan dalam penekanan kata dapat menyebabkan
perbedaan dalam arti.
b.Kesesatan ekuivokasi yaitu kesesatan yang disebabkan oleh kata yang memiliki arti
lebih dari satu.
c. Kesesatan amfiboli yaitu kesesatan karena bentuk kalimat yang memiliki arti
bercabang.
d. Kesesatan metaforis yakni kesesatan karena pencampuran arti kiasan dan arti
sebenarnya.
e. Kesesatan relevansi yaitu kesesatan yang terjadi karena kesalahan argumentasi
yakni argumentasi yang seharusnya diberikan tidak tertuju kepada permasalahan
sesungguhnya tetapi tertuju kepada kondisi pribadi dan karakteristik persoanal
seseorang.
f. Kesesatan aksidensi yaitu kesesatan yang disebabkan karena memaksakan aturan
atau cara yang bersifat umumterhadap keadaan yang kebetulan.
1
Ainur Rahman, filsafat berfikir, (Pemekasan: Duta Media Publishing, 2018)
2
Muhammad Adib, Filsafat Kristen: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi dan Logika Ilmu Pengetahuan
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010) 178-179.
3
7 Ainur Rahman Hidayat, Filsafat Berfikir, 131
3
g. Kesesatan komposisi dan devisi yakni kesesatan yang terjadi jika seseorang
beranggapan bahwa yang benar untuk individu juga benar untuk kelompok.
h. Kesesatan yang terjadi karena kompleksnya sebuah pertanyaan, yakni kesesatan
yang diakibatkan karena pertanyaan yang terlihat sederhana akan tetapi disususn
secara kompleks
2. Kesesatan formal yakni kesesatan yang terjadi karena pelanggaran terhadap kaidah
logika hal tersebut dikarenakan bentuk penalaran yang tidak tepat. Bentuk bentuk
kesesatan formal yakni sebagai berikut4
:
a. Fallacy of four terms yakni kekeliruan dalam penggunaan empat term silogisme
hal tersebut terjadi karena disebabkan term penengah diartikan ganda dan yang
benar adalah 3 term.
b. Fallacy of undistributed middle Kekeliruan karena dua term tidak mencakup.
c. Fallacy of illicit process yaitu kekeliruan yang diakibatkan oleh proses yang
salah.
d. Fallacy of two negative premises yaitu kekeliruang yang disebabkan oleh
kesimpulan dari dua premis negatif yang tidak bisa diambil konklusi.
e. Fallacy of affirming the consequent yakni kekeliruan yang disebabkan karena
mengakui akibat.
f. Fallacy of denying antecendent yaitu kekeliruan karena mengakui sebab
g. Fallacy of disjunction yaitu kekeliruan yang disebabkan oleh disjungtif.
h. Fallacy of inconsistency yakni kekeliruan karena tidak konsisten.
B.Kesesatan Berfikir (fallacy) Dalam Argumentasi Hukum
Permasalahan mengenai argumentasi hukum salah satunya adalah kesesatan.
Kesesatan atau fallacy terjadi karena hal yang dirasa tidak masuk akal. Apabila seseorang
tidak sadar bahwa penalaran yang ia lakukan adalah sesat, maka penalaran tersebut
dinamakan paralogis. Sementara jika penalaran sesat tersebut digunakan secara sengaja untuk
menyesatkan orang lain maka disebut sofisme5
.
Tidak adanya hubungan yang logis antara premis dan konklusi
menyebabkanmengakibatkan sesatnya sebuah penalaran. Kesesatan seperti itu disebut
sebagai kesesatan relevansi. Dalam argumentasi hukum terdapat setidaknya lima kesesatan
dalam kaitannya dengan argumentasi hukum, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Argumentum ad ignotarian. Yaitu kesesatan ketika seseorang melakukan argumentasi
proposisi sebagai benar dan tidak terbukti salah atau proposisi salam dan tidak
terbukti benar. Contoh kasusnya yakni dalam pengajuan gugatan perdata di PN,
berdasarkan pasal 1385 BW pihak penggugat harus membuktikan kebenaran dalilnya
di muka persidangan.
2. Argumentum ad verecumdiam. Yakni kesesatan yang terjadi bukan karena nilai
penalarannya akan tetapi orang yang menyampaikan argumentasi merupakan ahli
dalam bidang tertentu. Contoh kasusnya yakni pembebasan Akbar Tanjung dalam
kasus tindak pidana korupsi Buloggate karenamenjalankan perintah presiden saat itu
4
Ainur Rahman Hidayat, Filsafat Berfikir 147-15
5
Faisal Muttaqin, “Argumentasi Hukum Perspektif Ilmu Hukum dan Hukum Islam”, Jurnal Madania vol. 2:2
2012, 150.
4
BJ. Habibie, sesuai dengan Pasal 51 ayat (1) KUHP yang kemudian menjadi
yurisprudensi tetap.
3. Argumentum ad hominem. Yaitu kesesatan yang disebabkan oleh adanya penolakan
orang yang menyampaikan argumentasi, bukan karena penalarannya. Contohnya
yakni dalam pemberlakuan politik apartheid di Afrika Selatan, banyak perlakuan
diskriminatif terhadap penduduk kulit hitam. Dalam setiap perdebatan, argumentasi
yang disampaikan penduduk kulit hitam ditolak.
4. Argumentum ad misericordiam. Yakni kesesatan yang terjadi karena argumentasi
yang disampaikan bertujuan untuk menimbulkan sikap kasihan. Contoh kasusnya
yakni dalil yang dikemukanakn oleh terdakwa dalam persidangan di depan majelis
hakim untuk mendapatkan keringanan hukuman bukan merupakan kesesatan. Kecuali
apabila dalil yang dikemukakan tersebut untuk memaksakan pembuktian tidak
bersalah.
5. Argumentum ad baculum. Yakni kesesatan yang terjadi dalam penerimaaan atau
penolakan argumentasi disertai ancaman. Contohnya yakni ancaman kepada setiap
penduduk yang membuang sampah sembarangan di sungai maka akan dikenakan
sanksi untuk yang melanggarnya. Ancaman tersebut biasanya dipasang di papan
billboard pemerintah atau di dekat-dekat sungai
Kesalahan dalam penyusunan pengolahan logika dan mengabaikan polapola penalaran
dalam bidang disiplin tertentu akan menjadikan sebuah konklusi yang tidak sesuai dengan
disiplin ilmu tertentu. Hal tersebut tentu akan menghasilkan sebuah kesesatan berfikir atau
fallacy. Untuk dapat mengetahui suatu kesimpulan tersebut sesat atau tidak, dapat dikaji
terlebih dahulu berdasarkan disiplin ilmunya.
5
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Dari makalah di atas dapat diambil kesimpulan bahwa dalam melakukan argumentasi
hukum, memungkinkan terjadinya kesesatan hukum. Kesesatan dalam penalaran terjadi
karena tidak adanya hubungan logis antara premis dan konklusi bentuk kesesatan saat
melakukan argumentasi hukum diantaranya yaitu Argumentum ad ignotarian,
Argumentum ad verecumdiam, Argumentum ad hominem, Argumentum ad
misericordiam,Argumentum ad baculum.
B.Saran
Penulis berharap dengan adanya makalah ini, semoga berguna dan bermanfaat bagi
pembac. Tidak lupa pula penulis memohon ,maaf apabila terjadi kesalahan dalam
penulisan makalah ini, penulis berharap ada kritikan dan saran dari pembaca
6
DAFTAR PUSTAKA
Adib, Muhammad. Filsafat Kristen: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi dan Logika Ilmu
Pengetahuan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2010.
Bombang, Saifullah. “Metode Penemuan dan Penciptaan Hukum Oleh Hakim Dalam Spirit
Reformasi”. Jurnal Reformasi Hukum. Vol. XI No. 1 Juni 2008.
Efendi, A’an, Dyah Octhtorina Susanti. Logika dan Argumentasi Hukum. Jakarta: Kencana.
2020.
Golding, Martin P. Legal Reasoning. New York: Alfreda A. Knoff Inc. 1998.
Hidayat, Ainur Rahman. Filsafat Berfikir. Pamekasan: Duta Media Publishing. 2018.
Lisdiyono, Edi. “Membangun Argumentasi Hukum Secara Kritis Dalam Mekanisme Litigasi
Indonesia”. Prosiding dari riset menuju advokasi. Muttaqin,Faisal. “Argumentasi Hukum
Perspektif Ilmu Hukum dan Hukum Islam”. Jurnal Madania vol. 2:2. 2012.

More Related Content

Similar to Kesesatan Dalam Penalaran (Fallacy).pdf

Berpikir kritis sebuah pengantar (syahruddin)
Berpikir kritis  sebuah pengantar (syahruddin)Berpikir kritis  sebuah pengantar (syahruddin)
Berpikir kritis sebuah pengantar (syahruddin)Muhsyahrudin
 
Presentasi 2.3. kesesatan penalaran
Presentasi 2.3. kesesatan penalaranPresentasi 2.3. kesesatan penalaran
Presentasi 2.3. kesesatan penalaranNur Agustinus
 
Modul filsafat ilmu
Modul filsafat ilmuModul filsafat ilmu
Modul filsafat ilmuelhamidi
 
Definisi komunikasi
Definisi komunikasiDefinisi komunikasi
Definisi komunikasifiro HAR
 
Materi 1 M1KB3 : Gangguan Komunikasi Pada pasien
Materi 1 M1KB3   : Gangguan Komunikasi Pada pasienMateri 1 M1KB3   : Gangguan Komunikasi Pada pasien
Materi 1 M1KB3 : Gangguan Komunikasi Pada pasienppghybrid4
 
Misskomunikasi Akibat Perbedaan Bahasa
Misskomunikasi Akibat Perbedaan BahasaMisskomunikasi Akibat Perbedaan Bahasa
Misskomunikasi Akibat Perbedaan BahasaAurellia Christy
 
Makalah hubungan filsafat dengan ilmu fitri diana astuti
Makalah hubungan filsafat dengan ilmu fitri diana astutiMakalah hubungan filsafat dengan ilmu fitri diana astuti
Makalah hubungan filsafat dengan ilmu fitri diana astutiOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah kap
Makalah kapMakalah kap
Makalah kapSaid Jie
 
DASAR-DASAR LOGIKA KOM BAB I LANJUTAN.pptx
DASAR-DASAR LOGIKA KOM BAB I LANJUTAN.pptxDASAR-DASAR LOGIKA KOM BAB I LANJUTAN.pptx
DASAR-DASAR LOGIKA KOM BAB I LANJUTAN.pptxAndiS51
 
KONFLIK DALAM SEBUAH DIVISI AKIBAT ADANYA MISKOMUNIKASI.docx
KONFLIK DALAM SEBUAH DIVISI AKIBAT ADANYA MISKOMUNIKASI.docxKONFLIK DALAM SEBUAH DIVISI AKIBAT ADANYA MISKOMUNIKASI.docx
KONFLIK DALAM SEBUAH DIVISI AKIBAT ADANYA MISKOMUNIKASI.docxDivaAdisty1
 
9. penalaran dalam karangan
9. penalaran dalam karangan9. penalaran dalam karangan
9. penalaran dalam karanganbusitisahara
 
Makalah hubungan filsafat dengan ilmu fitri diana astuti
Makalah hubungan filsafat dengan ilmu fitri diana astutiMakalah hubungan filsafat dengan ilmu fitri diana astuti
Makalah hubungan filsafat dengan ilmu fitri diana astutiWarnet Raha
 
Makalah hubungan filsafat dengan ilmu fitri diana astuti
Makalah hubungan filsafat dengan ilmu fitri diana astutiMakalah hubungan filsafat dengan ilmu fitri diana astuti
Makalah hubungan filsafat dengan ilmu fitri diana astutiSeptian Muna Barakati
 
Makalah pidato informatif retorika berbahasa
Makalah pidato informatif retorika berbahasaMakalah pidato informatif retorika berbahasa
Makalah pidato informatif retorika berbahasaMutiararizki23
 
Komunikasi dalam pengurusan
Komunikasi dalam pengurusanKomunikasi dalam pengurusan
Komunikasi dalam pengurusanrabiatulnazari
 

Similar to Kesesatan Dalam Penalaran (Fallacy).pdf (20)

Berpikir kritis sebuah pengantar (syahruddin)
Berpikir kritis  sebuah pengantar (syahruddin)Berpikir kritis  sebuah pengantar (syahruddin)
Berpikir kritis sebuah pengantar (syahruddin)
 
ppt qowaidh.pptx
ppt qowaidh.pptxppt qowaidh.pptx
ppt qowaidh.pptx
 
Logika Matematika
Logika MatematikaLogika Matematika
Logika Matematika
 
Presentasi 2.3. kesesatan penalaran
Presentasi 2.3. kesesatan penalaranPresentasi 2.3. kesesatan penalaran
Presentasi 2.3. kesesatan penalaran
 
Modul filsafat ilmu
Modul filsafat ilmuModul filsafat ilmu
Modul filsafat ilmu
 
Definisi komunikasi
Definisi komunikasiDefinisi komunikasi
Definisi komunikasi
 
Materi 1 M1KB3 : Gangguan Komunikasi Pada pasien
Materi 1 M1KB3   : Gangguan Komunikasi Pada pasienMateri 1 M1KB3   : Gangguan Komunikasi Pada pasien
Materi 1 M1KB3 : Gangguan Komunikasi Pada pasien
 
Misskomunikasi Akibat Perbedaan Bahasa
Misskomunikasi Akibat Perbedaan BahasaMisskomunikasi Akibat Perbedaan Bahasa
Misskomunikasi Akibat Perbedaan Bahasa
 
Makalah hubungan filsafat dengan ilmu fitri diana astuti
Makalah hubungan filsafat dengan ilmu fitri diana astutiMakalah hubungan filsafat dengan ilmu fitri diana astuti
Makalah hubungan filsafat dengan ilmu fitri diana astuti
 
Makalah kap
Makalah kapMakalah kap
Makalah kap
 
DASAR-DASAR LOGIKA KOM BAB I LANJUTAN.pptx
DASAR-DASAR LOGIKA KOM BAB I LANJUTAN.pptxDASAR-DASAR LOGIKA KOM BAB I LANJUTAN.pptx
DASAR-DASAR LOGIKA KOM BAB I LANJUTAN.pptx
 
KONFLIK DALAM SEBUAH DIVISI AKIBAT ADANYA MISKOMUNIKASI.docx
KONFLIK DALAM SEBUAH DIVISI AKIBAT ADANYA MISKOMUNIKASI.docxKONFLIK DALAM SEBUAH DIVISI AKIBAT ADANYA MISKOMUNIKASI.docx
KONFLIK DALAM SEBUAH DIVISI AKIBAT ADANYA MISKOMUNIKASI.docx
 
9. penalaran dalam karangan
9. penalaran dalam karangan9. penalaran dalam karangan
9. penalaran dalam karangan
 
Makalah hubungan filsafat dengan ilmu fitri diana astuti
Makalah hubungan filsafat dengan ilmu fitri diana astutiMakalah hubungan filsafat dengan ilmu fitri diana astuti
Makalah hubungan filsafat dengan ilmu fitri diana astuti
 
Makalah hubungan filsafat dengan ilmu fitri diana astuti
Makalah hubungan filsafat dengan ilmu fitri diana astutiMakalah hubungan filsafat dengan ilmu fitri diana astuti
Makalah hubungan filsafat dengan ilmu fitri diana astuti
 
Soal uts pa mursidi
Soal uts pa mursidiSoal uts pa mursidi
Soal uts pa mursidi
 
Makalah pidato informatif retorika berbahasa
Makalah pidato informatif retorika berbahasaMakalah pidato informatif retorika berbahasa
Makalah pidato informatif retorika berbahasa
 
Komunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasiKomunikasi dalam organisasi
Komunikasi dalam organisasi
 
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikanPsikologi pendidikan
Psikologi pendidikan
 
Komunikasi dalam pengurusan
Komunikasi dalam pengurusanKomunikasi dalam pengurusan
Komunikasi dalam pengurusan
 

More from Zukét Printing

ASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
ASURANSI SYARIAH. ppt.pptxASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
ASURANSI SYARIAH. ppt.pptxZukét Printing
 
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdfPengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdfZukét Printing
 
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docxPengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docxZukét Printing
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdfMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdfZukét Printing
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docxMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docxZukét Printing
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdfManajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdfZukét Printing
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docx
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docxManajemen Perpustakaan Sekolah.docx
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docxZukét Printing
 
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdfHukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdfZukét Printing
 
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docx
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docxHukum Korporasi Dana Pensiun.docx
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docxZukét Printing
 
Gejala-Gejala Campuran.pdf
Gejala-Gejala Campuran.pdfGejala-Gejala Campuran.pdf
Gejala-Gejala Campuran.pdfZukét Printing
 
Gejala-Gejala Campuran.docx
Gejala-Gejala Campuran.docxGejala-Gejala Campuran.docx
Gejala-Gejala Campuran.docxZukét Printing
 
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdfKaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdfZukét Printing
 

More from Zukét Printing (20)

ASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
ASURANSI SYARIAH. ppt.pptxASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
ASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
 
Fiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdfFiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdf
 
Fiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.docFiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.doc
 
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdfPengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
 
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docxPengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdfMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docxMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdfManajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docx
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docxManajemen Perpustakaan Sekolah.docx
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docx
 
Fiqih Muamalah.pdf
Fiqih Muamalah.pdfFiqih Muamalah.pdf
Fiqih Muamalah.pdf
 
Fiqih Muamalah.docx
Fiqih Muamalah.docxFiqih Muamalah.docx
Fiqih Muamalah.docx
 
Fiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdfFiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdf
 
Fiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.docFiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.doc
 
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdfHukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
 
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docx
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docxHukum Korporasi Dana Pensiun.docx
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docx
 
Integral.docx
Integral.docxIntegral.docx
Integral.docx
 
Integral.pdf
Integral.pdfIntegral.pdf
Integral.pdf
 
Gejala-Gejala Campuran.pdf
Gejala-Gejala Campuran.pdfGejala-Gejala Campuran.pdf
Gejala-Gejala Campuran.pdf
 
Gejala-Gejala Campuran.docx
Gejala-Gejala Campuran.docxGejala-Gejala Campuran.docx
Gejala-Gejala Campuran.docx
 
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdfKaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
 

Recently uploaded

Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankYunitaReykasari
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxRizkya19
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024SDNTANAHTINGGI09
 
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdfSoal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdfArfan Syam
 
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT KehutanananPATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananantrialamsyah
 
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis dataUji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis databaiqtryz
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )RifkiAbrar2
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...TitinSolikhah2
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptAnggitBetaniaNugraha
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...rofinaputri
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbaiqtryz
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiMemenAzmi1
 

Recently uploaded (12)

Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdfSoal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
 
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT KehutanananPATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
 
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis dataUji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
Uji hipotesis, prosedur hipotesis, dan analisis data
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
 

Kesesatan Dalam Penalaran (Fallacy).pdf

  • 1. MAKALAH KESESATAN DALAM PENALARAN (FALLACY) DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS: MATA KULIAH:LOGIKA DAN ARGUMENTASI HUKUM DOSEN PENGAMPU:ABDUR ROHIM,SH.,MH. Disusun oleh: 1. Adib basry 2. Anis Fitria 3. Danil Akrom Kamila 4. Dwi Wahyuni 5. M.Babun Firdausi SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM ZAINUL HASAN KRAKSAAN-PROBOLINGGO TAHUN PELAJARAN 2023-2024
  • 2. i KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah kami ucapkan atas segala rahmat yang telah diberikan olleh ALLAH SWT kepada kita,sehingga kita dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik . Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.yang mana atas bimbingan beliau kita dapat berpaling dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang yakni agama islam. Terimakasih yang sebesar-besarnya kami ucapkan kepada dosen kami bapak Abdur Rohim,SH.,MH. Yang telah membantu mengajari kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kami menyadari bahwa makalah kami masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu kami mengharap kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi terciptanya kesempurnaan. Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak,khususnya bagi semua mahasiswa mahasiswi sehingga mampu menambah pengetahuan di hari yang akan datang. Kraksaan,12 Mei 2023 Kelompok 2
  • 3. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i ABSTRAK.......................................................................................................................... ii DAFTAR ISI...................................................................................................................... iv BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1 A. LATAR BELAKANG .............................................................................................1 B. RUMUSAN MASALAH.........................................................................................1 C. TUJUAN MAKALAH.............................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................................2 A. KESESATAN BERFIKIR (FALLACY).................................................................2 B. KESESATAN BERFIKIR (FALLACY) DALAM ARGUMENTASI HUKUM...3 BAB III PENUTUP .............................................................................................................5 A. KESIMPULAN........................................................................................................5 B. SARAN....................................................................................................................5 DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................6
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A.LATAR BELAKANG Dewasa ini, perkembangan manusia sangat cepat, entah itu dalam bidang teknologi, ekonomi, politik, sosial dan hukum dengan perkembangan yang pesat tersebut tentu membawa problematika yang sangat kompleks pula. Munculnya berbagai macam problem tersebut merupakan sebuah kosekuensi yang tidak dapat dihindari, karena dunia sekarang makin berkembang. Dengan demikian diperlukan pemikiran yang rasional dalam melakukan tindakan yang nyata. Langkah yang nyata dan konkrit inilah yang akan dikaji dalam argumentasi hukum sebagai bentuk usaha agar tidak melanggar hukum serta dapat menegakkan kepastian dan dan keahlian hukum. Dalam perkembangan logika sebagai sebuah ilmu dalam filsafat, ada beberapa jenis dan macam kesesatan kaitannya dengan penalaran. Kesesatan manusia dalam melakukan argumentasi hukum sangat bervariasi. Dalam pandangan logi sesat fikir atau fallacy disebabkan karena dalam penarikan kesimpulan terdapat kaidah logis yang dilanggar sehingga dari hal tersebut membawa sebuah kesimpulan yang sesat. Dari hal di atas, penulis akan membaha lebih jauh tentang apa sesungguhnya kesesatan berfikir dalam argumentasi hukum, kemudian dalam makalah ini juga akan dibahas mengenai bentuk bentuk kesesatan dan kesesatan dalan argumentasi hukum. B.Rumusan Masalah 1. Bagaimana definisi dari kesalahan berfikir (fallacy)? 2. Bagaimana bentuk kesalahan berfikir dalam argumentasi hukum? C.Tujuan Makalah 1. Untuk menjelaskan definisi dari kesalahan berfikir. 2. Untuk mengetahui bentuk kesalahan berfikir dalam argumentasi hukum.
  • 5. 2 BAB II PEMBAHASAN A.Kesesatan berfikir (fallacy) Kesesatan berfikir dalam bahasa Inggris disebut dengan fallacy atau kesesatan dalam penarana. Sejak awal kemunculan ilmu logika, dalam usaha untuk menyebarkan pemikirannya, para tokoh filusuf yunani banyak melakukan pembantahan terhadap filusuf lainnya dengan menunjukkan kesesatan penalarannya atau kesesatan berfikir (fallacy). Kesesatan berfikir merupakan sebuah proses penalaran yang tidak logis serta menyesatkan, hal tersebut terjadi karena adanya pemaksaan dalam prinsip-prinsip logika tanpa memperhatikan relevansi1 . John loke mengkasifikaasikan kesesatan berfikir menjadi tiga bagian yakni kesesatan yang terjadi karena subjek jarang berfikir dengan sendirinya atau bertindak dengan apa yang difikirkan atau dilakukan oleh orang lain, kemudian kesesatan di mana subjek seolah olah menghargai rasio akan tetapi dalam kenyataannya tidak menggunakan rasio dengan baik, dan yang terakhir adalah kesesatan yang diakibatkan oleh persoalan komprehensif yakni terpaku hanya pada pendekatan atau pendapat tertentu2 Bentuk-bentuk kesesatan dalam berfikir di klasifikasikan menjadi beberapa bagian diantaranya yaitu: 1. Kesesatan Material. Kesesatan material yang terdapat dalam isi materi penalaran. Faktor bahasa merupakan faktor yang menyebabkan kekeliruan ini, sehingga dalaam penarikan kesimpulan mengalami kekeliruan dan dapat terjadi karena tidak ada hubungan yang relevan antara premis dan kesimpulannya. Diantara kesesatan material yaitu3 : a.Kesesatan aksentuasi yakni kesesatan tentang pengucapan katakata tertentu yang harus diberi tekanan. Perubahan dalam penekanan kata dapat menyebabkan perbedaan dalam arti. b.Kesesatan ekuivokasi yaitu kesesatan yang disebabkan oleh kata yang memiliki arti lebih dari satu. c. Kesesatan amfiboli yaitu kesesatan karena bentuk kalimat yang memiliki arti bercabang. d. Kesesatan metaforis yakni kesesatan karena pencampuran arti kiasan dan arti sebenarnya. e. Kesesatan relevansi yaitu kesesatan yang terjadi karena kesalahan argumentasi yakni argumentasi yang seharusnya diberikan tidak tertuju kepada permasalahan sesungguhnya tetapi tertuju kepada kondisi pribadi dan karakteristik persoanal seseorang. f. Kesesatan aksidensi yaitu kesesatan yang disebabkan karena memaksakan aturan atau cara yang bersifat umumterhadap keadaan yang kebetulan. 1 Ainur Rahman, filsafat berfikir, (Pemekasan: Duta Media Publishing, 2018) 2 Muhammad Adib, Filsafat Kristen: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi dan Logika Ilmu Pengetahuan (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010) 178-179. 3 7 Ainur Rahman Hidayat, Filsafat Berfikir, 131
  • 6. 3 g. Kesesatan komposisi dan devisi yakni kesesatan yang terjadi jika seseorang beranggapan bahwa yang benar untuk individu juga benar untuk kelompok. h. Kesesatan yang terjadi karena kompleksnya sebuah pertanyaan, yakni kesesatan yang diakibatkan karena pertanyaan yang terlihat sederhana akan tetapi disususn secara kompleks 2. Kesesatan formal yakni kesesatan yang terjadi karena pelanggaran terhadap kaidah logika hal tersebut dikarenakan bentuk penalaran yang tidak tepat. Bentuk bentuk kesesatan formal yakni sebagai berikut4 : a. Fallacy of four terms yakni kekeliruan dalam penggunaan empat term silogisme hal tersebut terjadi karena disebabkan term penengah diartikan ganda dan yang benar adalah 3 term. b. Fallacy of undistributed middle Kekeliruan karena dua term tidak mencakup. c. Fallacy of illicit process yaitu kekeliruan yang diakibatkan oleh proses yang salah. d. Fallacy of two negative premises yaitu kekeliruang yang disebabkan oleh kesimpulan dari dua premis negatif yang tidak bisa diambil konklusi. e. Fallacy of affirming the consequent yakni kekeliruan yang disebabkan karena mengakui akibat. f. Fallacy of denying antecendent yaitu kekeliruan karena mengakui sebab g. Fallacy of disjunction yaitu kekeliruan yang disebabkan oleh disjungtif. h. Fallacy of inconsistency yakni kekeliruan karena tidak konsisten. B.Kesesatan Berfikir (fallacy) Dalam Argumentasi Hukum Permasalahan mengenai argumentasi hukum salah satunya adalah kesesatan. Kesesatan atau fallacy terjadi karena hal yang dirasa tidak masuk akal. Apabila seseorang tidak sadar bahwa penalaran yang ia lakukan adalah sesat, maka penalaran tersebut dinamakan paralogis. Sementara jika penalaran sesat tersebut digunakan secara sengaja untuk menyesatkan orang lain maka disebut sofisme5 . Tidak adanya hubungan yang logis antara premis dan konklusi menyebabkanmengakibatkan sesatnya sebuah penalaran. Kesesatan seperti itu disebut sebagai kesesatan relevansi. Dalam argumentasi hukum terdapat setidaknya lima kesesatan dalam kaitannya dengan argumentasi hukum, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Argumentum ad ignotarian. Yaitu kesesatan ketika seseorang melakukan argumentasi proposisi sebagai benar dan tidak terbukti salah atau proposisi salam dan tidak terbukti benar. Contoh kasusnya yakni dalam pengajuan gugatan perdata di PN, berdasarkan pasal 1385 BW pihak penggugat harus membuktikan kebenaran dalilnya di muka persidangan. 2. Argumentum ad verecumdiam. Yakni kesesatan yang terjadi bukan karena nilai penalarannya akan tetapi orang yang menyampaikan argumentasi merupakan ahli dalam bidang tertentu. Contoh kasusnya yakni pembebasan Akbar Tanjung dalam kasus tindak pidana korupsi Buloggate karenamenjalankan perintah presiden saat itu 4 Ainur Rahman Hidayat, Filsafat Berfikir 147-15 5 Faisal Muttaqin, “Argumentasi Hukum Perspektif Ilmu Hukum dan Hukum Islam”, Jurnal Madania vol. 2:2 2012, 150.
  • 7. 4 BJ. Habibie, sesuai dengan Pasal 51 ayat (1) KUHP yang kemudian menjadi yurisprudensi tetap. 3. Argumentum ad hominem. Yaitu kesesatan yang disebabkan oleh adanya penolakan orang yang menyampaikan argumentasi, bukan karena penalarannya. Contohnya yakni dalam pemberlakuan politik apartheid di Afrika Selatan, banyak perlakuan diskriminatif terhadap penduduk kulit hitam. Dalam setiap perdebatan, argumentasi yang disampaikan penduduk kulit hitam ditolak. 4. Argumentum ad misericordiam. Yakni kesesatan yang terjadi karena argumentasi yang disampaikan bertujuan untuk menimbulkan sikap kasihan. Contoh kasusnya yakni dalil yang dikemukanakn oleh terdakwa dalam persidangan di depan majelis hakim untuk mendapatkan keringanan hukuman bukan merupakan kesesatan. Kecuali apabila dalil yang dikemukakan tersebut untuk memaksakan pembuktian tidak bersalah. 5. Argumentum ad baculum. Yakni kesesatan yang terjadi dalam penerimaaan atau penolakan argumentasi disertai ancaman. Contohnya yakni ancaman kepada setiap penduduk yang membuang sampah sembarangan di sungai maka akan dikenakan sanksi untuk yang melanggarnya. Ancaman tersebut biasanya dipasang di papan billboard pemerintah atau di dekat-dekat sungai Kesalahan dalam penyusunan pengolahan logika dan mengabaikan polapola penalaran dalam bidang disiplin tertentu akan menjadikan sebuah konklusi yang tidak sesuai dengan disiplin ilmu tertentu. Hal tersebut tentu akan menghasilkan sebuah kesesatan berfikir atau fallacy. Untuk dapat mengetahui suatu kesimpulan tersebut sesat atau tidak, dapat dikaji terlebih dahulu berdasarkan disiplin ilmunya.
  • 8. 5 BAB III PENUTUP A.Kesimpulan Dari makalah di atas dapat diambil kesimpulan bahwa dalam melakukan argumentasi hukum, memungkinkan terjadinya kesesatan hukum. Kesesatan dalam penalaran terjadi karena tidak adanya hubungan logis antara premis dan konklusi bentuk kesesatan saat melakukan argumentasi hukum diantaranya yaitu Argumentum ad ignotarian, Argumentum ad verecumdiam, Argumentum ad hominem, Argumentum ad misericordiam,Argumentum ad baculum. B.Saran Penulis berharap dengan adanya makalah ini, semoga berguna dan bermanfaat bagi pembac. Tidak lupa pula penulis memohon ,maaf apabila terjadi kesalahan dalam penulisan makalah ini, penulis berharap ada kritikan dan saran dari pembaca
  • 9. 6 DAFTAR PUSTAKA Adib, Muhammad. Filsafat Kristen: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi dan Logika Ilmu Pengetahuan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2010. Bombang, Saifullah. “Metode Penemuan dan Penciptaan Hukum Oleh Hakim Dalam Spirit Reformasi”. Jurnal Reformasi Hukum. Vol. XI No. 1 Juni 2008. Efendi, A’an, Dyah Octhtorina Susanti. Logika dan Argumentasi Hukum. Jakarta: Kencana. 2020. Golding, Martin P. Legal Reasoning. New York: Alfreda A. Knoff Inc. 1998. Hidayat, Ainur Rahman. Filsafat Berfikir. Pamekasan: Duta Media Publishing. 2018. Lisdiyono, Edi. “Membangun Argumentasi Hukum Secara Kritis Dalam Mekanisme Litigasi Indonesia”. Prosiding dari riset menuju advokasi. Muttaqin,Faisal. “Argumentasi Hukum Perspektif Ilmu Hukum dan Hukum Islam”. Jurnal Madania vol. 2:2. 2012.