2. Hubungan Kemampuan Menulis
dengan Kamampuan yang Lain
Menulis
merupakan suatu
kegiatan kreatif yang dilakukan
seseorang dalam
menghasilkan sebuah tulisan
5.
penalaran merupakan proses berpikir
yang sistematik dan logis untuk
memperoleh sebuah kesimpulan. Bahan
pengambilan kesimpulan itu dapat
berupa fakta, informasi, pengalaman,
atau pendapat para ahli (otoritas).
7. Penalaran Induktif
Contoh: -Harimau berdaun telinga berkembang biak
dengan melahirkan
-manusia berdaun telinga berkembang biak
dengan melahirkan
kesimpulan ---> Semua hewan yang berdaun
telinga berkembang biak dengan melahirkan
9. Salah Nalar
Salah nalar (reasioning atau logical
fallacy) adalah kekeliruan dalam proses
berpikir, karena keliru menafsirkan atau
menarik kesimpulan. Kekeliruan ini
dapat terjadi karena faktor emosional,
kecerobohan atau ketidaktahuan.
10. Contoh:
Seseorang mengatakan, ”Di sekolah, Bahasa
Indonesia merupakan mata pelajaran yang
terpenting. Tanpa menguasai Bahasa
Indonesia seorang siswa tidak mungkin
dapat memahami mata pelajaran lainnya
dengan baik.”
Pernyataan tersebut tidaklah tepat. Bahwa
Bahasa Indonesia merupakan mata
pelajaran penting, memang benar. Tetapi
kalau dikatakan terpenting, tampaknya perlu
dipertanyakan.
11. Jenis-Jenis Salah Nalar
1.
Generalisasi Sepintas lalu
Terjadi karena kurangnya data yang
dijadikan dasar generalisasi, sikap
menggampangkan, malas mengumpulkan
dan menguji data secara memadai, atau
ingin segera meyakinkan orang lain dengan
bahan yang terbatas.
12. 2. Kerancuan Analogi
Contoh:
Negara adalah kapal yang berlayar menuju
tanah harapan. Jika nahkoda setiap kali
harus meminta anak buahnya dalam
menentukan arah berlayar, maka kapal itu
tidak akan kunjung sampai. Karena itu
demokrasi pemerintahan tidak diperlukan,
karena menghambat.”
13. 3. Kesalahan Kausalitas (Sebab-Akibat)
Kekeliruan kausalitas terjadi karena
kekeliruan menentukan sebab.
Contoh:
a. Saya tidak bisa berenang, karena
tidak ada satupun keluarga saya yang
dapat berenang.
b. Saya tidak dapat mengerjakan ujian
karena lupa tidak sarapan
14. 4. Kesalahan
Relevansi
Kesalahan relevansi akan terjadi
apabila bukti yang diajukan tidak
berhubungan atau tidak menunjang
sebuah kesimpulan. Corak
kesalahan ini dapat dirinci menjadi 3
(tiga) macam
15. a. Pengabaian persoalan (ignoring the
question)
Contoh:
Korupsi di Indonesia tidak bisa diberantas,
karena pemerintah tidak memiliki undangundang khusus tentang hal itu.
16. b. Penyembunyian persoalan (biding the
question)
Contoh:
Tidak ada jalan lain untuk memberantas
korupsi kecuali pemerintah menaikkan gaji
pegawai negeri.
17. c. Kurang memahami persoalan
Salah nalar ini terjadi karena penulis
mengemukakan pendapat tanpa
memahami persoalan yang dihadapi
dengan baik sehingga pendapat yang
disampaikan tidak mengena atau berputarputar dan tidak menjawab secara benar
atau persoalan yang terjadi.
18.
5. Penyandaran terhadap prestise seseorang
Salah nalar disini terjadi karena penulis
menyandarkan pada pendapat seseorang
yang hanya karena orang tersebut terkenal
atau sebagai tokoh masyarakat namun
bukan ahlinya. Agar tidak terjadi salah nalar
19.
Hal tersebut boleh dilakukan dengan syaratsyarat:
a. Orang itu diakui keahliannya oleh orang lain
b. Pernyataan yang dibuat berkenaan dengan
keahliannya, dan relevan dengan persoalan yang
dibahas.
c. Hasil pemikirannya dapat diuji kebenarannya