SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
KAIDAH
KHABAR DAN
INSYA’
3rd Grade
Dosen Pegampu
Asep Ubaidillah, M.Sy
Kelompok 6
Alif Budiawan 211310158
Elma Zahratul Jannah 211310166
Halimatussa’diah 211310170
LATAR BELAKANG
Ilmu ma’ani pertama kali di kembangkan oleh Abd al- Qahir al- Jurzani.
Objek kajian ilmu ma’ani adalah kalimat-kalimat yang berbahasa arab. Tentu
ditemukannya ilmu ini bertujuan untuk mengungkap kemukjijatan al-Qur’an,
al-Hadits dan rahasia-rahasia kefasihan kalimat-kalimat bahasa Arab, baik
puisi maupun prosa. Disamping itu, objek kajian ilmu ma’ani hampir sama
dengan ilmu nahwu. Kaidah-kaidah yang berlaku dan digunakan dalam ilmu
nahwu berlaku dan digunakan pula dalam ilmu ma’ani. Perbedaan antara
keduanya terletak pada wilayahnya. Ilmu nahwu lebih bersifat murad (berdiri
sendiri) sedangkan ilmu ma’ani lebih bersifat tarkibi (dipengaruhi faktor lain).
Hal ini sesuai dengan pernyataan Hasan Tamam, bahwa tugas ilmu nahwu
hanya mengutak ngatik kalimah dalam suatu jumlah tidak sampai melangkah
pada jumlah yang lain.
Khabar ialah pembicaraan yang mengandung kemungkinan benar
atau bohong, semata-mata dilihat dari pembicaraannya itu sendiri jika
seseorang mengucapkan suatu kalimat yang mempunyai pengertian yang
sempurna, setelah itu kita bisa menilai bahwa kalimat tersebut benar atau
salah. Maka, kita bisa menetapkan bahwa kalimat merupakan kalam khabar
dikatakan benar jika maknanya sesuai dengan realita, dan dikatakan dusta
(kadzab) jika maknanya bertentangan dengan realita. 1
Adapun pengertian khabar menurut Al-Jaziim dan Mustafa Amin,
khabar adalah sesuatu yang boleh dikatakan kepada yang mengatakan,
apabila sesuai dengan keadaan maka yang berkata itu benar (jujur). Jika
kalamnya itu tidak sesuai dengan kejadian maka yang berkata itu bohong.
Ahmad Hasyim dan Al-Akhdori berkata; khabar adalah kalam yang
mengandung unsur benar dan bohong di dalamnya. 2
jenis jenis khobar
Jenis-jenis Kalam Khabar
Kalam khabari adalah kalimat yang diungkapkan untuk memberi tahu
sesuatu atau beberapa hal kepada mukhatab. Ketika menyampaikan
suatu pesan perlu dipertimbangkan kondisi mukhatab. Ada tiga keadaan
mukhatab yang perlu dipertimbangkan dalam mengungkapkan kalam
khabari
Mukhatab yang belum tahu apa-apa (kholidzihni) ‫الذهن‬
‫خالى‬
Mukhatab khalidzihni adalah keadaan mukhatab yang belum
tahu sedikitpun tentang informasi yang disampaikan. Mukhatab
dioerkirakan akan menerima dan tidak ragu-ragu tentang
informasi yang akan disampaikan
Mukhatab yang diperkirakan ragu-ragu dengan
informasi yang akan kita sampaikan maka perlu diperkuat
dengan taukid. Keraguan mukhatab bisa disebabkan dia
mempunyai informasi lain yang berbeda dengan informasi yang
kita sampaikan atau karena keadaan mutakallim yang kurang
meyakinkan. Maka mukhatab jenis ini diperlukan adanya
taukid.
kesimpulan
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa kalam terbagi dua yaitu;
Kalam Khabari dan Kalam Insya’i. Kalam Khabari adalah pembicaraan yang
mengandung kemungkinan benar atau bohong, semata-mata dilihat dari
pembicaraannya itu sendiri jika seseorang mengucapkan suatu kalimat yang
mempunyai pengertian yang sempurna, setelah itu kita bisa menilai bahwa
kalimat tersebut benar atau salah. Sedangkan Kalam Insya’i adalah sesuatu
yang tidak dapat diambil kesimpulan atau tidak bisa dibenarkan kecuali
apabila dilafadzkan.
Adapun pembagi
BAGAIMANA PANDANGAN
KONTRUKTIVISME
TENTANG BELAJAR
01
Adanya pembelajaran yang
dibentuk oleh para peserta didik
secara mandiri.
KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN
DALAM TEORI
Adanya aturan yang jelas tentang
interaksi sosial
Adanya hubungan antara pemahaman
baru yang dimiliki para peserta didik
dengan pemahaman lama yang mereka
miliki
Adanya kebutuhan terhadap
pembelajaran otentik untuk
mewujudkan pembelajaran yang
bermakna (meaningful learning)
Konstruktivisme adalah satu pandangan
bahwa peserta didik membina sendiri
pengetahuan (individual perception) atau
konsep secara aktif berdasarkan
pengetahuan dan pengalaman yang ada
(prior experience). Dalam proses ini,
peserta didik akan menyesuaikan
pengetahuan yang diterima dengan
pengetahuan yang ada untuk membina
pengetahuan baru.
Dalam dunia pendidikan, konstruktivisme
menunjukkan pada teori perolehan
pengetahuan dan belajar. Teori-teori
tersebut menyatakan bahwa
pengetahuan itu dibentuk bukan diterima
dari dari dunia luar an sich. Misalnya,
pengetahuan tidak berada di dalam buku
akan tetapi lebih pada pengetahuan yang
diproses melalui kegiatan membaca.
Sehubungan dengan itu, ada beberapa
ciri atau prinsip belajar yang dijelaskan
sebagai berikut:
a. Belajar berarti mencari makna.
Makna diciptakan oleh peserta didik
dari apa yang mereka lihat, dengar,
rasa, dan alami.
b. Konstruksi makna adalah proses
yang terus menerus.
c. Belajar bukanlah kegiatan
mengumpulkan fakta, tetapi
merupakan pengembangan pemikiran
dengan membuat pengertian yang
baru.
d. Hasil belajar seseorang tergantung
pada apa yang telah diketahui si
subjek belajar, tujuan, motivasi yang
memengaruhi proses interaksi
dengan bahan yang sedang
dipelajari.
BAGAIMANA IMPLIKASI TEORI
BELAJAR KONTRUKTIVISME
DALAM PEMBELAJARAN
02
Para ilmuwan berpendapat bahwa minimal ada tiga fungsi teori,
yaitu: 1) mendeskripsikan; 2) menjelaskan; dan 3) memprediksi.
Suatu teori dapat teraplikasi bila diformulasikan dalam konsep
pembelajaran. Berdasarkan teori- teori belajar dapat ditentukan
beberapa pendekatan pembelajaran, selanjutnya berdasarkan
beberapa pendekatan dapat ditentukan beberapa model
pembelajaran. Konstruktivisme sebagai suatu teori belajar memiliki
implikasi pada teori pembelajaran. Selain itu, konstruktivisme
sebagai suatu teori memiliki pendekatan dan model pembelajaran
tertentu.
CONTOH IMPLIKASI TEORI BELAJAR KONTRUKSI DALAM
PEMBELAJARAN PAI
Merujuk pada teori Piaget, maka peserta didik yang berada pada jenjang SMP/MTs (usia sekitar 12-14/15 tahun),
termasuk dalam kategori tingkat operasional formal. Pada periode ini anak dapat menggunakan operasi- operasi
konkretnya untuk membentuk operasi-operasi yang lebih kompleks. Kemajuan utama pada peserta didik pada
periode ini adalah ia tidak perlu berpikir dengan pertolongan benda-benda atau peristiwa-peristiwa konkret.
Peserta didik sudah mampu berpikir abstrak, karena itu pembelajaran kooperatif dapat dilaksanakan pada jenjang
SMP/MTs.
Dengan menggunakan teori konstruktivisme, guru Pendidikan Agama Islam pada jenjang SMP/MTs. tidak merasa
kesulitan ketika membelajarkan peserta didik dengan menggunakan bahan ajar yang bersifat konsep. . Peserta
didik pada jenjang pendidikan ini sudah memiliki keterampilan berpikir abstrak. Oleh karena itu, model
pembelajaran kooperatif sebagai bagian dari teori konstruktivisme dapat digunakan untuk mengkonstruksi
pengetahuan peserta didik
Guru dapat mengarahkan peserta didik untuk membentuk beberapa kelompok belajar. Sesuai dengan sintaks
pembelajaran kooperatif, guru berperan sebagai fasilitator dalam pembelajaran. Dengan model pembelajaran
seperti ini, peserta didik dapat berinteraksi dengan peserta didik lain untuk dapat mengkonstruksi pengetahuan
mereka tentang materi yang disampaikan.
Beberapa implikasi teori konstruktivistik dalam pembelajaran
adalah sebagai berikut:
a. Kurikulum disajikan mulai dari keseluruhan menuju ke
bagian- bagian dan lebih mendekatkan kepada konsep-
konsep yang lebih luas.
b. Pembelajaran lebih menghargai pada pemunculan
pertanyaan dan ide-ide peserta didik
c. Kegiatan kurikuler lebih banyak mengandalkan pada
sumber-sumber data primer dan manipulasi bahan
d. Peserta didik dipandang sebagai pemikir
yang dapat memunculkan teori-teori tentang dirinya.
e. Pengukuran proses dan hasil belajar peserta didik terjalin
di dalam kesatuan kegiatan pembelajaran.
BAGAIMANA PANDANGAN
HUMANISME TENTANG
BELAJAR
03
Humanisme bahasa Latinnya humanus berarti manusia dan memiliki arti manusiawi atau sesuai dengan
kodrat manusia. Teori Humanisme adalah teori yang bukan hanya mengembangkan kualitas kognitif akan tetapi
juga mengembangkan psikomotorik dan efektif, sehingga dalam proses pembelajaran nilai kemanusiaan yang
terdapat dalam diri peserta didik dapat dikembangkan. Teori humanistik berasumsi bahwa teori belajar apapun
baik dan dapat dimanfaatkan, asal tujuannya untuk memanusiakan manusia yaitu pemcapaian aktualisasi diri,
pemahaman diri, serta realisasi diri orang belajar secara optimal.
Pemikiran pendidikan ini mengantarkan pandangan bahwa anak adalah individu yang memiliki rasa ingin
tahu yang tinggi sehingga muncul keinginan belajar. Hal ini sesuai dengan pandangan bahwa eksistensialisme
adalah suatu humanisme
Teori humanistik berasumsi bahwa teori belajar apapun baik dan dapat dimanfaatkan, asal tujuannya untuk
memanusiakan manusia yaitu pemcapaian aktualisasi diri, pemahaman diri, serta realisasi diri orang belajar
secara optimal.
Abraham Maslow Carl Rogers
Berdasarkan teori Abraham Maslow teori humanisme
ini lebih mengedepankan motivasi untuk
mengembangkan potensi peserta didik secara penuh.
Menurut Maslow manusia memiliki 5 macam
kebutuhan yaitu physiological needs (kebutuhan
fisiologis), safety and security needs (kebutuhan akan
rasa aman), love and belonging needs (kebutuhan
akan rasa kasih sayang dan rasa memiliki), esteem
needs (kebutuhan akan harga diri), dan self-
actualization (kebutuhan akan aktualisasi diri).
Sehingga pendidikan humanistik haruslah pendidikan
yang mencakup lima kebutuhan tersebut
Carl Rogers lebih melihat pada sisi perkembangan
kepribadian manusia. Humanisme tertuju pada
masalah bagaimana tiap individu dipengaruhi dan
dibimbing oleh keinginan pribadi yang dihubungkan
terhadap pengalaman mereka sendiri. Teori Carl
Rogers didasarkan pada suatu “daya hidup” yang
disebut kecenderungan aktualisasi. Kecenderungan
aktualisasi tersebut diartikan sebagai motivasi yang
menyatu dalam setiap diri makhluk hidup dan
bertujuan mengembangkan seluruh potensinya
semaksimal mungkin
PANDANGAN PARA PAKAR PSIKOLOGI TENTANG
TEORI HUMANISTIK
BAGAIMANA IMPLIKASI TEORI
BELAJAR HUMANISME DALAM
PEMBELAJARAN
04
Adapun implikasi positif teori ini ke dalam pembelajaran PAI adalah
sebagai berikut:
1. Memenuhi kebutuhan fisiologis
2. Mengakomondasi kebutuhan rasa aman secara fisik maupun psikis.
3. Kebutuhan sosial dibutuhkan seseorang supaya ia dianggap sebagai warga
komunitas sosialnya.
4. Kebutuhan ego termasuk juga keinginan untuk mendapatkan prestasi dan
memiliki wibawa.
5. Kebutuhan aktualisasi merupakan kebutuhan untuk menunjukkan dan
membuktikan dirinya pada orang lain.
Teori di atas mengorieantasikan manusia sebagai subjek yang dapat mengembangkan
potensi-potensi yang dimilikinya untuk kemudian dapat mengaktualisasikan diri
sebagai manusia yang utuh. Konsep ini sejalan dengan tujuan ajaran Agama Islam
yang selalu mengedepankan nilai-nilai agama sebagai landasan motivasi untuk
berbuat. Salah satunya menjalankan kewajiban khilafah di muka bumi.
PENJELASAN TA’LIM
MUTA’ALIM PASAL 6
05
TINGKAT
PELAJARAN YANG
DIDAHULUKAN
Sebaiknya dimulai dengan pelajaran-
pelajaran yang dengan mudah telah
bisa di fahami. Syaikhul Islam Ustadz
Syarifuddin Al-Uqaili berkata;
“Menurut saya, yang benar dalam
masalah ini adalah seperti yang telah
dikemukakan oleh para guru kita.
MEMBUAT
CATATAN
Sebaiknya sang murid
membuat catatan sendiri
mengenai pelajaranpelajaran
yang sudah di fahami
hafalannya, untuk kemudian
sering diulang-ulang kembali.
Karena dengan cara begitu,
akan bermanfaat sekali.
HARI
MULAI
BELAJAR
Guru kita Syaikhul Islam Burhanuddin
memulai belajar tepat pada hari rabu.
Dalam hal ini beliau telah
meriwayatkan sebuah hadist sebagai
dasarnya, dan ujarnya: Rasulullah
saw bersabda: ” tiada lain segala
sesuatu yang di mulai pada hari rabu,
kecuali akan menjadi sempurna.
PANJANG
PENDEKNYA
PELAJARAN
Syaikh Qadli Imam Umar bin Abu Bakar
Az-Zanji berkata: guru-guru kami berkata:
“sebaiknya bagi orang yang mulai belajar,
mengambil pelajaran baru sepanjang yang
kira-kira mampu dihafalkan dengan faham,
setelah diajarkannya dua kali berulang.
Kemudian untuk setiap hari, ditambah
sedikit demi sedikit sehingga setelah
banyak dan panjang pun masih bisa
menghafal dengan paham pula setelah
diulang dua kali
MUDZAKARAH,
MUNADHARAH,
MUTHAHARAH
MENGGALI ILMU
USAHA
MEMAHAMI
PELAJARAN
BERDOA
Please keep this slide for attribution
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik
THANKS!
Does anyone have any questions?
addyouremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com

More Related Content

Similar to ppt qowaidh.pptx

Filosofi pendidikan islam dalam pemikiran para tokoh dini
Filosofi pendidikan islam dalam pemikiran para tokoh diniFilosofi pendidikan islam dalam pemikiran para tokoh dini
Filosofi pendidikan islam dalam pemikiran para tokoh dini
Andi Uli
 
Epistemologi kurikulum 2013_pasca_sarjan
Epistemologi kurikulum 2013_pasca_sarjanEpistemologi kurikulum 2013_pasca_sarjan
Epistemologi kurikulum 2013_pasca_sarjan
Maman Med
 
Teori Belajar Bruner (Bruner)
Teori Belajar Bruner (Bruner)Teori Belajar Bruner (Bruner)
Teori Belajar Bruner (Bruner)
Yoshiie Srinita
 
MATERI landasan filosofis pendidikan Dr. DIMYATI
MATERI landasan filosofis pendidikan Dr. DIMYATIMATERI landasan filosofis pendidikan Dr. DIMYATI
MATERI landasan filosofis pendidikan Dr. DIMYATI
Pipit Wijaya
 

Similar to ppt qowaidh.pptx (20)

Makalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaran
Makalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaranMakalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaran
Makalah kelomppk 2 teoribelajar dan pembelajaran
 
Makalah teori humanistik
Makalah teori humanistikMakalah teori humanistik
Makalah teori humanistik
 
Makalah humanisme
Makalah humanismeMakalah humanisme
Makalah humanisme
 
Filosofi pendidikan islam dalam pemikiran para tokoh dini
Filosofi pendidikan islam dalam pemikiran para tokoh diniFilosofi pendidikan islam dalam pemikiran para tokoh dini
Filosofi pendidikan islam dalam pemikiran para tokoh dini
 
Penerapan Model Teori Belajar Kontruktivis ke Dalam Pendidikan Jasmani
Penerapan Model Teori Belajar Kontruktivis ke Dalam Pendidikan JasmaniPenerapan Model Teori Belajar Kontruktivis ke Dalam Pendidikan Jasmani
Penerapan Model Teori Belajar Kontruktivis ke Dalam Pendidikan Jasmani
 
Resume.docx
Resume.docxResume.docx
Resume.docx
 
Bab i proposal
Bab i  proposalBab i  proposal
Bab i proposal
 
Teori belajar humanistik
Teori belajar humanistikTeori belajar humanistik
Teori belajar humanistik
 
Epistemologi kurikulum 2013_pasca_sarjan
Epistemologi kurikulum 2013_pasca_sarjanEpistemologi kurikulum 2013_pasca_sarjan
Epistemologi kurikulum 2013_pasca_sarjan
 
Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...
Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...
Pengertian, Tujuan dan Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidi...
 
PPT DIVAN HAIZUL ULUM 2 Ipi.pptx
PPT DIVAN HAIZUL ULUM 2 Ipi.pptxPPT DIVAN HAIZUL ULUM 2 Ipi.pptx
PPT DIVAN HAIZUL ULUM 2 Ipi.pptx
 
KEL.10_MAKALAH_PROSES_KOMUNIKASI_PENDIDIKAN.pdf
KEL.10_MAKALAH_PROSES_KOMUNIKASI_PENDIDIKAN.pdfKEL.10_MAKALAH_PROSES_KOMUNIKASI_PENDIDIKAN.pdf
KEL.10_MAKALAH_PROSES_KOMUNIKASI_PENDIDIKAN.pdf
 
Teori Pembelajaran Humanisme Dan Kontruktivisme
Teori Pembelajaran Humanisme Dan KontruktivismeTeori Pembelajaran Humanisme Dan Kontruktivisme
Teori Pembelajaran Humanisme Dan Kontruktivisme
 
Makalah seminar
Makalah seminarMakalah seminar
Makalah seminar
 
Teori belajar humanistik
Teori belajar humanistikTeori belajar humanistik
Teori belajar humanistik
 
Pbm
PbmPbm
Pbm
 
Teori Belajar Bruner (Bruner)
Teori Belajar Bruner (Bruner)Teori Belajar Bruner (Bruner)
Teori Belajar Bruner (Bruner)
 
Teori Belajar Bruner
Teori Belajar BrunerTeori Belajar Bruner
Teori Belajar Bruner
 
PSIKOLOGI PENDIDIKAN BELAJAR DAN TIPE-TIPE BELAJAR.pdf
PSIKOLOGI PENDIDIKAN BELAJAR DAN TIPE-TIPE BELAJAR.pdfPSIKOLOGI PENDIDIKAN BELAJAR DAN TIPE-TIPE BELAJAR.pdf
PSIKOLOGI PENDIDIKAN BELAJAR DAN TIPE-TIPE BELAJAR.pdf
 
MATERI landasan filosofis pendidikan Dr. DIMYATI
MATERI landasan filosofis pendidikan Dr. DIMYATIMATERI landasan filosofis pendidikan Dr. DIMYATI
MATERI landasan filosofis pendidikan Dr. DIMYATI
 

ppt qowaidh.pptx

  • 1. KAIDAH KHABAR DAN INSYA’ 3rd Grade Dosen Pegampu Asep Ubaidillah, M.Sy Kelompok 6 Alif Budiawan 211310158 Elma Zahratul Jannah 211310166 Halimatussa’diah 211310170
  • 2. LATAR BELAKANG Ilmu ma’ani pertama kali di kembangkan oleh Abd al- Qahir al- Jurzani. Objek kajian ilmu ma’ani adalah kalimat-kalimat yang berbahasa arab. Tentu ditemukannya ilmu ini bertujuan untuk mengungkap kemukjijatan al-Qur’an, al-Hadits dan rahasia-rahasia kefasihan kalimat-kalimat bahasa Arab, baik puisi maupun prosa. Disamping itu, objek kajian ilmu ma’ani hampir sama dengan ilmu nahwu. Kaidah-kaidah yang berlaku dan digunakan dalam ilmu nahwu berlaku dan digunakan pula dalam ilmu ma’ani. Perbedaan antara keduanya terletak pada wilayahnya. Ilmu nahwu lebih bersifat murad (berdiri sendiri) sedangkan ilmu ma’ani lebih bersifat tarkibi (dipengaruhi faktor lain). Hal ini sesuai dengan pernyataan Hasan Tamam, bahwa tugas ilmu nahwu hanya mengutak ngatik kalimah dalam suatu jumlah tidak sampai melangkah pada jumlah yang lain.
  • 3. Khabar ialah pembicaraan yang mengandung kemungkinan benar atau bohong, semata-mata dilihat dari pembicaraannya itu sendiri jika seseorang mengucapkan suatu kalimat yang mempunyai pengertian yang sempurna, setelah itu kita bisa menilai bahwa kalimat tersebut benar atau salah. Maka, kita bisa menetapkan bahwa kalimat merupakan kalam khabar dikatakan benar jika maknanya sesuai dengan realita, dan dikatakan dusta (kadzab) jika maknanya bertentangan dengan realita. 1 Adapun pengertian khabar menurut Al-Jaziim dan Mustafa Amin, khabar adalah sesuatu yang boleh dikatakan kepada yang mengatakan, apabila sesuai dengan keadaan maka yang berkata itu benar (jujur). Jika kalamnya itu tidak sesuai dengan kejadian maka yang berkata itu bohong. Ahmad Hasyim dan Al-Akhdori berkata; khabar adalah kalam yang mengandung unsur benar dan bohong di dalamnya. 2
  • 4. jenis jenis khobar Jenis-jenis Kalam Khabar Kalam khabari adalah kalimat yang diungkapkan untuk memberi tahu sesuatu atau beberapa hal kepada mukhatab. Ketika menyampaikan suatu pesan perlu dipertimbangkan kondisi mukhatab. Ada tiga keadaan mukhatab yang perlu dipertimbangkan dalam mengungkapkan kalam khabari Mukhatab yang belum tahu apa-apa (kholidzihni) ‫الذهن‬ ‫خالى‬ Mukhatab khalidzihni adalah keadaan mukhatab yang belum tahu sedikitpun tentang informasi yang disampaikan. Mukhatab dioerkirakan akan menerima dan tidak ragu-ragu tentang informasi yang akan disampaikan Mukhatab yang diperkirakan ragu-ragu dengan informasi yang akan kita sampaikan maka perlu diperkuat dengan taukid. Keraguan mukhatab bisa disebabkan dia mempunyai informasi lain yang berbeda dengan informasi yang kita sampaikan atau karena keadaan mutakallim yang kurang meyakinkan. Maka mukhatab jenis ini diperlukan adanya taukid.
  • 5. kesimpulan Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa kalam terbagi dua yaitu; Kalam Khabari dan Kalam Insya’i. Kalam Khabari adalah pembicaraan yang mengandung kemungkinan benar atau bohong, semata-mata dilihat dari pembicaraannya itu sendiri jika seseorang mengucapkan suatu kalimat yang mempunyai pengertian yang sempurna, setelah itu kita bisa menilai bahwa kalimat tersebut benar atau salah. Sedangkan Kalam Insya’i adalah sesuatu yang tidak dapat diambil kesimpulan atau tidak bisa dibenarkan kecuali apabila dilafadzkan. Adapun pembagi
  • 7. Adanya pembelajaran yang dibentuk oleh para peserta didik secara mandiri. KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN DALAM TEORI Adanya aturan yang jelas tentang interaksi sosial Adanya hubungan antara pemahaman baru yang dimiliki para peserta didik dengan pemahaman lama yang mereka miliki Adanya kebutuhan terhadap pembelajaran otentik untuk mewujudkan pembelajaran yang bermakna (meaningful learning)
  • 8. Konstruktivisme adalah satu pandangan bahwa peserta didik membina sendiri pengetahuan (individual perception) atau konsep secara aktif berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang ada (prior experience). Dalam proses ini, peserta didik akan menyesuaikan pengetahuan yang diterima dengan pengetahuan yang ada untuk membina pengetahuan baru. Dalam dunia pendidikan, konstruktivisme menunjukkan pada teori perolehan pengetahuan dan belajar. Teori-teori tersebut menyatakan bahwa pengetahuan itu dibentuk bukan diterima dari dari dunia luar an sich. Misalnya, pengetahuan tidak berada di dalam buku akan tetapi lebih pada pengetahuan yang diproses melalui kegiatan membaca. Sehubungan dengan itu, ada beberapa ciri atau prinsip belajar yang dijelaskan sebagai berikut: a. Belajar berarti mencari makna. Makna diciptakan oleh peserta didik dari apa yang mereka lihat, dengar, rasa, dan alami. b. Konstruksi makna adalah proses yang terus menerus. c. Belajar bukanlah kegiatan mengumpulkan fakta, tetapi merupakan pengembangan pemikiran dengan membuat pengertian yang baru. d. Hasil belajar seseorang tergantung pada apa yang telah diketahui si subjek belajar, tujuan, motivasi yang memengaruhi proses interaksi dengan bahan yang sedang dipelajari.
  • 9. BAGAIMANA IMPLIKASI TEORI BELAJAR KONTRUKTIVISME DALAM PEMBELAJARAN 02
  • 10. Para ilmuwan berpendapat bahwa minimal ada tiga fungsi teori, yaitu: 1) mendeskripsikan; 2) menjelaskan; dan 3) memprediksi. Suatu teori dapat teraplikasi bila diformulasikan dalam konsep pembelajaran. Berdasarkan teori- teori belajar dapat ditentukan beberapa pendekatan pembelajaran, selanjutnya berdasarkan beberapa pendekatan dapat ditentukan beberapa model pembelajaran. Konstruktivisme sebagai suatu teori belajar memiliki implikasi pada teori pembelajaran. Selain itu, konstruktivisme sebagai suatu teori memiliki pendekatan dan model pembelajaran tertentu.
  • 11. CONTOH IMPLIKASI TEORI BELAJAR KONTRUKSI DALAM PEMBELAJARAN PAI Merujuk pada teori Piaget, maka peserta didik yang berada pada jenjang SMP/MTs (usia sekitar 12-14/15 tahun), termasuk dalam kategori tingkat operasional formal. Pada periode ini anak dapat menggunakan operasi- operasi konkretnya untuk membentuk operasi-operasi yang lebih kompleks. Kemajuan utama pada peserta didik pada periode ini adalah ia tidak perlu berpikir dengan pertolongan benda-benda atau peristiwa-peristiwa konkret. Peserta didik sudah mampu berpikir abstrak, karena itu pembelajaran kooperatif dapat dilaksanakan pada jenjang SMP/MTs. Dengan menggunakan teori konstruktivisme, guru Pendidikan Agama Islam pada jenjang SMP/MTs. tidak merasa kesulitan ketika membelajarkan peserta didik dengan menggunakan bahan ajar yang bersifat konsep. . Peserta didik pada jenjang pendidikan ini sudah memiliki keterampilan berpikir abstrak. Oleh karena itu, model pembelajaran kooperatif sebagai bagian dari teori konstruktivisme dapat digunakan untuk mengkonstruksi pengetahuan peserta didik Guru dapat mengarahkan peserta didik untuk membentuk beberapa kelompok belajar. Sesuai dengan sintaks pembelajaran kooperatif, guru berperan sebagai fasilitator dalam pembelajaran. Dengan model pembelajaran seperti ini, peserta didik dapat berinteraksi dengan peserta didik lain untuk dapat mengkonstruksi pengetahuan mereka tentang materi yang disampaikan.
  • 12. Beberapa implikasi teori konstruktivistik dalam pembelajaran adalah sebagai berikut: a. Kurikulum disajikan mulai dari keseluruhan menuju ke bagian- bagian dan lebih mendekatkan kepada konsep- konsep yang lebih luas. b. Pembelajaran lebih menghargai pada pemunculan pertanyaan dan ide-ide peserta didik c. Kegiatan kurikuler lebih banyak mengandalkan pada sumber-sumber data primer dan manipulasi bahan d. Peserta didik dipandang sebagai pemikir yang dapat memunculkan teori-teori tentang dirinya. e. Pengukuran proses dan hasil belajar peserta didik terjalin di dalam kesatuan kegiatan pembelajaran.
  • 14. Humanisme bahasa Latinnya humanus berarti manusia dan memiliki arti manusiawi atau sesuai dengan kodrat manusia. Teori Humanisme adalah teori yang bukan hanya mengembangkan kualitas kognitif akan tetapi juga mengembangkan psikomotorik dan efektif, sehingga dalam proses pembelajaran nilai kemanusiaan yang terdapat dalam diri peserta didik dapat dikembangkan. Teori humanistik berasumsi bahwa teori belajar apapun baik dan dapat dimanfaatkan, asal tujuannya untuk memanusiakan manusia yaitu pemcapaian aktualisasi diri, pemahaman diri, serta realisasi diri orang belajar secara optimal. Pemikiran pendidikan ini mengantarkan pandangan bahwa anak adalah individu yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi sehingga muncul keinginan belajar. Hal ini sesuai dengan pandangan bahwa eksistensialisme adalah suatu humanisme Teori humanistik berasumsi bahwa teori belajar apapun baik dan dapat dimanfaatkan, asal tujuannya untuk memanusiakan manusia yaitu pemcapaian aktualisasi diri, pemahaman diri, serta realisasi diri orang belajar secara optimal.
  • 15. Abraham Maslow Carl Rogers Berdasarkan teori Abraham Maslow teori humanisme ini lebih mengedepankan motivasi untuk mengembangkan potensi peserta didik secara penuh. Menurut Maslow manusia memiliki 5 macam kebutuhan yaitu physiological needs (kebutuhan fisiologis), safety and security needs (kebutuhan akan rasa aman), love and belonging needs (kebutuhan akan rasa kasih sayang dan rasa memiliki), esteem needs (kebutuhan akan harga diri), dan self- actualization (kebutuhan akan aktualisasi diri). Sehingga pendidikan humanistik haruslah pendidikan yang mencakup lima kebutuhan tersebut Carl Rogers lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian manusia. Humanisme tertuju pada masalah bagaimana tiap individu dipengaruhi dan dibimbing oleh keinginan pribadi yang dihubungkan terhadap pengalaman mereka sendiri. Teori Carl Rogers didasarkan pada suatu “daya hidup” yang disebut kecenderungan aktualisasi. Kecenderungan aktualisasi tersebut diartikan sebagai motivasi yang menyatu dalam setiap diri makhluk hidup dan bertujuan mengembangkan seluruh potensinya semaksimal mungkin PANDANGAN PARA PAKAR PSIKOLOGI TENTANG TEORI HUMANISTIK
  • 16. BAGAIMANA IMPLIKASI TEORI BELAJAR HUMANISME DALAM PEMBELAJARAN 04
  • 17. Adapun implikasi positif teori ini ke dalam pembelajaran PAI adalah sebagai berikut: 1. Memenuhi kebutuhan fisiologis 2. Mengakomondasi kebutuhan rasa aman secara fisik maupun psikis. 3. Kebutuhan sosial dibutuhkan seseorang supaya ia dianggap sebagai warga komunitas sosialnya. 4. Kebutuhan ego termasuk juga keinginan untuk mendapatkan prestasi dan memiliki wibawa. 5. Kebutuhan aktualisasi merupakan kebutuhan untuk menunjukkan dan membuktikan dirinya pada orang lain. Teori di atas mengorieantasikan manusia sebagai subjek yang dapat mengembangkan potensi-potensi yang dimilikinya untuk kemudian dapat mengaktualisasikan diri sebagai manusia yang utuh. Konsep ini sejalan dengan tujuan ajaran Agama Islam yang selalu mengedepankan nilai-nilai agama sebagai landasan motivasi untuk berbuat. Salah satunya menjalankan kewajiban khilafah di muka bumi.
  • 19. TINGKAT PELAJARAN YANG DIDAHULUKAN Sebaiknya dimulai dengan pelajaran- pelajaran yang dengan mudah telah bisa di fahami. Syaikhul Islam Ustadz Syarifuddin Al-Uqaili berkata; “Menurut saya, yang benar dalam masalah ini adalah seperti yang telah dikemukakan oleh para guru kita. MEMBUAT CATATAN Sebaiknya sang murid membuat catatan sendiri mengenai pelajaranpelajaran yang sudah di fahami hafalannya, untuk kemudian sering diulang-ulang kembali. Karena dengan cara begitu, akan bermanfaat sekali. HARI MULAI BELAJAR Guru kita Syaikhul Islam Burhanuddin memulai belajar tepat pada hari rabu. Dalam hal ini beliau telah meriwayatkan sebuah hadist sebagai dasarnya, dan ujarnya: Rasulullah saw bersabda: ” tiada lain segala sesuatu yang di mulai pada hari rabu, kecuali akan menjadi sempurna. PANJANG PENDEKNYA PELAJARAN Syaikh Qadli Imam Umar bin Abu Bakar Az-Zanji berkata: guru-guru kami berkata: “sebaiknya bagi orang yang mulai belajar, mengambil pelajaran baru sepanjang yang kira-kira mampu dihafalkan dengan faham, setelah diajarkannya dua kali berulang. Kemudian untuk setiap hari, ditambah sedikit demi sedikit sehingga setelah banyak dan panjang pun masih bisa menghafal dengan paham pula setelah diulang dua kali
  • 21.
  • 22. Please keep this slide for attribution CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik THANKS! Does anyone have any questions? addyouremail@freepik.com +91 620 421 838 yourcompany.com